4_dislokasi sendi temporomandibula

2
PELAYANAN MEDIK STANDAR PELAYANAN DISLOKASI SENDI TEMPOROMANDIBULA KE ANTERRIOR 1. K riteria Diagnostik a. Gejala Klinis : - Dislokasi akut : Rasa sakit Pada kasus unilateral terlihat adanya gigitan terbuka dan rahang bawah terlihat protrusif. Pada kasus bilateral terlihat dagu penderita akan ke anterior. Dapat disertai dengan pembengkakan. Penderita terlihat karena tidak dapat menutup mulut. b. Dislokasi kronis. - Dislokasi rekuren. Penderita sering mengalami dislokasi, tetapi mampu mengembalikan sendi rahangnya. Pada dislokasi ini sudah terjadi perubahan kapsul kondilus maupun ligamen sehingga terjadi hipermobilitas. Pemeriksaan klinis secara inspeksi dan palpasi. 2. D iagnostik Pembanding a. Fraktura kondilus. b. Internal derangement. 3. P emeriksaan Penunjang Pemeriksaan radiologis : - Foto transcranial projection - Foto panaroma. 4. K onsultasi a. Prostodontia. b. Neurologi. c. Psikologi. 5. P erawatan RS a. Rawat jalan : bila tidak memerlukan pembedahan. b. Rawat inap : bila memerlukan pembedahan. 1

Upload: lhs82

Post on 01-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

doc

TRANSCRIPT

SPM

PELAYANAN MEDIK

STANDAR PELAYANAN

DISLOKASI SENDI TEMPOROMANDIBULA KE ANTERRIOR

1. Kriteria Diagnostika. Gejala Klinis :

Dislokasi akut :

Rasa sakit

Pada kasus unilateral terlihat adanya gigitan terbuka dan rahang bawah terlihat protrusif.

Pada kasus bilateral terlihat dagu penderita akan ke anterior.

Dapat disertai dengan pembengkakan.

Penderita terlihat karena tidak dapat menutup mulut.

b. Dislokasi kronis.

Dislokasi rekuren.

Penderita sering mengalami dislokasi, tetapi mampu mengembalikan sendi rahangnya.

Pada dislokasi ini sudah terjadi perubahan kapsul kondilus maupun ligamen sehingga terjadi hipermobilitas.

Pemeriksaan klinis secara inspeksi dan palpasi.

2. Diagnostik Pembandinga. Fraktura kondilus.

b. Internal derangement.

3. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan radiologis :

Foto transcranial projection

Foto panaroma.

4. Konsultasi a. Prostodontia.

b. Neurologi.

c. Psikologi.

5. Perawatan RSa. Rawat jalan : bila tidak memerlukan pembedahan.

b. Rawat inap : bila memerlukan pembedahan.

6. Terapia. Tanpa pembedahan :

Reposisi secara manual.

Pemberian obat-obatan.

Memperbaiki malokluasi.

b. Dengan pembedahan :

Kondilektomi.

Eminoplasti

7. Tempat PelayananRumah Sakit.

8. PenyulitRekuren.

9. Informed Consent (tertulis)Lisan dan tertulis.

10. Standar Tenagaa. Tanpa pembedahan : dokter gigi, dokter gigi plus, dokter gigi spesialis bedah mulut.

b. Dengan pembedahan : dokter gigi spesialis Bedah Mulut.

11. Lama Perawatana. Jumlah kunjungan rawat jalan 3 5 X kunjungan.

b. Jumlah hari rawat inap : 7 13 hari.

12. Masa Pemulihana. Tanpa pembedahan : 2 minggu.

b. Dengan pembedahan : 3 6 bulan.

13. OutputGerakan sendi rahang lancar.

14. Patologi Anatomi-

15. Otopsi/Risalah Rapat-

PAGE 2