analisisdigilib.uinsby.ac.id/21171/7/bab 4.pdf · 2017-11-10 · selain para saksi juga terdapat...
TRANSCRIPT
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
63
BAB IV
ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP KASUS PENAMBAHAN
FORMALIN PADA MIE BASAH MENURUT UU NO. 18 TAHUN 2012
TENTANG PANGAN
A. Analisis Pertimbangan Hukum Hakim terhadap Kasus Penambahan
Formalin pada Mie Basah menurut UU No.18 tahun 2012 tentang pangan
Dalam memeriksa putusan pengadilan paling tidak harus berisikan
tentang isi dan sistematika putusan yang meliputi 4 (empat) hal, yaitu:
Kepala Putusan, Identitas Para Pihak, Pertimbangan-pertimbangan dan
Amar.1
Mengenai putusan No.15/Pid.Sus/2015/Mgg tentang Kasus
Penambahan Formalin pada Mie Basah yang dilakukan oleh seorang laki-
laki yang bernama Daniel Beni Anggara bin Jumaidi, pada hari Jumat
tanggal 05 Desember 2014 pukul 18.00 Wib, bertempat di Dsn. Brontokan
Ds. Danurejo Kec. Mertoyudan Kab. Magelang, telah melakukan produksi
pangan berupa mie basah yang menggunakan tambahan bahan berupa
cairan formalin. Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dari Pusat Laboratorium Forensik
Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang No. Lab :
1242/KKF/2014 tanggal 11 Desember 2014 yang dibuat dan ditanda
tangani oleh Pemeriksa Yayuk Murti Rahayu, BSc, Rostiawan A, Amd.Ak
1 Chandera dkk, Modul Matakuliah Eksaminasi, (Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Atma
Jaya), 12.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
64
dan Shinta Andromeda, ST yang di bubuhi cap serta tanda tangan Kepala
Laboratorium Forensik cabang Semarang Setijani Dwiastuti, S.KM, M.Kes
yang disita dari terdakwa Daniel Beni Anggara bin Jumadi dengan
kesimpulan hasil pemeriksaan positif mengandung formalin, dengan
spesifikasi: BB-2845/2014/KKF berupa 1 (satu) bungkus plastik berisi mie
basah,,BB-2846/2014/KKF berupa 1 (satu) botol plastik berisi cairan
bening dan BB-2847/2014/KKF berupa 1 (satu) botol plastik berisi cairan
bening.2
Untuk membuktikan perbuatan Daniel Beni Anggara bin Jumaidi
dihadirkan 5 (lima) orang saksi di persidangan, mereka adalah Ridha
Susadham bin Nasirodin, Eko Sulsityo bin Marsudi, Kristianto als Gepeng
bin Sugiyo, Slamet Supriyadi bin Sastro Tukimin, namun 1 (satu) diantara
mereka tidak hadir yakni Sutopo bin Sudi Waluyo. Serta 1 (satu) saksi ahli
yang juga tidak hadir yakni Prihandriyo Utoyo, S.KM namun saksi ahli
tersebut sudah disumpah sebelumnya oleh Penyidik maka atas persetujuan
terdakwa dan Penuntut Umum, keterangan saksi ahli dibacakan
dipersidangan.
Selain para saksi juga terdapat barang bukti yakni: 15 (lima belas)
karung mie basah warna kuning siap edar 40 (empat puluh) kg (disisihkan
berdasarkan Surat Perintah Penyisihan Barang Bukti No. Pol.:
SP.Sita/98/E/IX/2014/ Reskrim tanggal 06 Desember 2014 menjadi 5 (lima)
kg). 1 (satu) unit kendaraan bermotor jenis Mitsubishi Colt T120SS, warna
2 Bekas Putusan Pengadilan Negeri Magelang No.15/Pid.Sus/2015/PN.MGG, 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
65
hijau No. Pol.: AA-9204-MH, Nomor Rangka: T120SB002685,
4g17c133069, beserta STNK atas nama Jumadi, alamat: Kp. Jaranan Rt. 02
Rw. 09 Kel. Rejowinangun Utara, Kota Magelang, serta kunci kontaknya. 1
(satu) derigen warna biru yang diduga berisi formalin murni isi sekitar 25
(dua puluh lima) liter. 1 (satu) derigen warna biru yang diduga berisi
formalin murni yang dicampur air isi tinggal sekitar 2 (dua) liter. 1 (satu)
kantong plastik yang diduga berisi formalin campur air isi sekitar 3 (tiga)
liter. 1 (satu) seloki takaran formalin ukuran tutup botol sirup warna putih.
1 (satu) liter minyak kacang. 1 (satu) botol Sprite isi air londo. 1 (satu)
potong kayu ukuran panjang sekitar 50 (lima puluh) cm, diameter sekitar 3
(tiga) cm. 1 (satu) unit timbangan dan bandul ukuran 5 (lima) kg. 1 (satu)
karung isi garam sebanyak kurang lebih 10 (sepuluh) Kg (disisihkan
berdasarkan Surat Perintah Penyisihan Barang Bukti No. Pol.:
SP.Sita/98/E/IX/2014/Reskrim tanggal 06 Desember 2014 menjadi 1 (satu)
kg). 1 (satu) alat genjot/tumbuk dari kayu panjang sekitar 2,5 (dua
setengah) m, diameter sekitar 15 (lima belas) cm. 1 (satu) derigen warna
biru isi Solar sebanyak 20 (dua puluh) liter. 1 (satu) tabung angin solar
warna merah. 1 (satu) karung adonan mie (disisihkan berdasarkan Surat
Perintah Penyisihan Barang Bukti No. Pol.: SP.Sita/98/E/ IX/2014/Reskrim
tanggal 06 Desember 2014 menjadi 5 (lima) kg). 2 (dua) Karung Tepung
Terigu merk naga hijau 25 Kg (disisihkan berdasarkan Surat Perintah
Penyisihan Barang Bukti No. Pol.: SP.Sita/98/E/IX/2014/Reskrim tanggal
06 Desember 2014 menjadi 5 (lima) kg). 1 (satu) Karung Tepung Tapioka
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
66
merk Gunung 25 Kg (disisihkan berdasarkan Surat Perintah Penyisihan
Barang Bukti No. Pol.: SP.Sita/98/E/IX/2014/Reskrim tanggal 06
Desember 2014 menjadi 5 (lima) kg). 1 (satu) corong warna merah. 1 (satu)
kipas angin. 1 (satu) panci almunim ukuran sedang. 1 (satu) unit mesin
adonan/molen. 3 (tiga) unit mesin pres/cetakan mie dan 1 (satu) wajan
besar tempat masak dengan diameter sekitar 1 (satu) meter.3
Sebelum menjatuhkan putusan kepada terdakwa, majelis hakim
Pengadilan Negeri Magelang mempunyai pertimbangan-pertimbangan
hukum yang dikemukakan dalam putusan. Hal tersebut meliputi hal-hal
yang memberatkan dan meringankan. Adapun hal-hal yang memberatkan
terdakwa adalah sifat dari perbuatan terdakwa dapat meresahkan serta
membahayakan kesehatan manusia. Sedangkan hal-hal yang meringankan
terdakwa adalah selama dalam persidangan terdakwa selalu bersikap sopan,
mengakui secara terus terang perbuatannya sehingga telah memperlancar
jalannya persidangan, bahwa terdakwa telah merasa bersalah dan menyesali
perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, terdakwa
mengaku belum pernah dihukum, terdakwa masih berusia muda sehingga
diharapkan dapat memperbaiki perilakunya dikemudian hari, dan menjadi
tulang punggung untuk keluarganya.
Maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh
unsur-unsur sebagaimana yang terdapat Pasal 136 huruf b jo. Pasal 75 ayat
3 Ibid., 15
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
67
(1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 tahun 2012 tentang
PANGAN, yaitu:4
1. Setiap Orang
Yang dimaksud setiap orang adalah setiap orang sebagai subyek
hukum yang dapat dipertanggungjawabkan dalam segala perbuatannya,
dalam perkara ini orang yang diajukan di persidangan, ialah terdakwa
Daniel Beni Anggara bin Jumadi yang atas pertanyaan Majelis telah
menerangkan identitasnya dan ternyata sesuai dengan yang disebutkan
dalam surat dakwaan, Berdasarkan fakta dalam persidangan bahwa benar
subyek hukum pelaku tindak pidana dalam perkara ini adalah terdakwa
Daniel Beni Anggara bin Jumadi, dan di depan persidangan terdakwa
menunjukkan keadaan sehat jiwanya, karena mengerti hak-haknya, dapat
mengerti, memahami dan menjawab dengan baik segala pertanyaan yang
diajukan kepadanya. dengan keadaan demikian, maka terdakwa termasuk
orang yang dianggap dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya,
sehingga perbuatan terdakwa tidak ada alasan pembenar atau alasan
pemaaf. Dengan demikian unsur ini telah terbukti dan terpenuhi.
2. Yang melakukan produksi pangan untuk diedarkan yang dengan
sengaja menggunakan bahan yang dilarang digunakan sebagai bahan
tambahan pangan sebagai mana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1)
Bahwa benar tujuan terdakwa menambahkan formalin dalam
pembuatan mie basah adalah agar mie tahan lama, tidak mudah busuk
4 Ibid., 24.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68
dan berbau sehingga terdakwa tidak mengalami kerugian dan
terdakwa mengetahui cairan formalin merupakan bahan yang dilarang
untuk pembuatan makanan dan minuman karena dapat merusak
kesehatan manusia. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan
Laboratoris Kriminalistik dari Pusat Laboratorium Forensik
Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Semarang No. Lab:
1242/KKF/2014 tanggal 11 Desember 2014 dengan hasil pemeriksaan
Barang bukti tersebut positif mengandung formalin.
Dalam ketentuan Undang-undang dan keterangan saksi ahli
menjelaskan bahwa formalin bukanlah merupakan bahan tambahan
pangan sehingga berapapun jumlah yang ditambahkan ke dalam
bahan pangan adalah sama sekali tidak diijinkan karena dapat
merusak dan membahayakan kesehatan manusia nantinya. Dari
penjelasan tersebut, perbuatan terdakwa dalam hal ini adalah
melakukan produksi pangan yang diedarkan dengan jalan menjualnya
ke pasar-pasar secara langsung ke pedagang sehingga terdakwa
mendapatkan keuntungan atasnya sehingga unsur ini sudah terpenuhi
oleh perbuatan terdakwa.
Setelah memperhatikan hal-hal yang telah disebutkan diatas
serta memperhatikan ketentuan Pasal 197 ayat (1) KUHAP serta
ketentuan Pasal 136 huruf b jo. Pasal 75 ayat (1) Undang-Undang
Republik Indonesia No. 18 tahun 2012 tentang pangan, majelis hakim
Pengadilan Negeri Magelang memutuskan terdakwa Daniel Beni
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69
Anggara bin Jumadi Dijatuhi pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan
dengan ketetapan bahwa pidana tersebut tidak perlu dijalani oleh
terdakwa kecuali jika dikemudian hari ada perintah lain atas putusan
hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap terdakwa
sebelum lewat masa percobaan selama 1 (satu) tahun dipersalahkan
melakukan perbuatan pidana. Serta membebankan kepada terdakwa
untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 2500 (dua ribu lima ratus
rupiah).5
Dari hasil uraian di atas penulis berpendapat bahwa hukuman
yang dijatuhkan kepada terdakwa kurang tepat karena berdasarkan
Pasal 76 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 18
tahun 2012 tentang pangan, yang berbungi :6
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75 ayat (1) dikenai sanksi administratif.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. denda;
b. penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau
peredaran;
c. penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen;
d. ganti rugi; dan/atau
e. pencabutan izin
Maka berdasar Pasal tersebut penulis berpendapat putusan
hakim yang dijatuhkan terlalu ringan dari undang-undang yang ada
walau dalam pertimbangannya lebih banyak hal-hal tang meringankan
5 Ibid., 26 6 Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 tahun 2012 tentang pangan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
70
dari pada hal-hal yang memberatkan. Adapun hal-hal yang
memberatkan adalah Sifat dari perbuatan terdakwa dapat meresahkan
serta membahayakan kesehatan manusia. Adapun hal-hal yang
meringankan adalah selama dalam persidangan terdakwa selalu bersikap
sopan, mengakui secara terus terang perbuatannya sehingga telah
memperlancar jalannya persidangan, terdakwa telah merasa bersalah dan
menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi,
terdakwa mengaku belum pernah dihukum, terdakwa masih berusia
muda sehingga diharapkan dapat memperbaiki perilakunya dikemudian
hari, dan menjadi tulang punggung untuk keluarganya.7
Dari hal-hal yang telah disebutkan di atas dapat dilihat bahwa
kepribadian dari diri pelaku yang masih muda, ada kemungkinan
mengulangi tindakan yang telah dilakukannya. Agar terjadi efek jera
bagi pelaku seharusnya sesuai dengan penjatuhan hukumannya di pidana
pendara selama 7 (tujuh) bulan tanpa ada ketentuan terdakwa tidak perlu
menjalani hukuman kecuali jika dikemudian hari ada perintah lain atas
putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap terdakwa
sebelum lewat masa percobaan selama 1 (satu) tahun. Atau penulis juga
memiliki opsi lain penghentian sementara kegiatan produksi.
7 Berkas Putusan Pengadilan Negeri Magelang No. 15/Pid.Sus/2015/PN.MGG, 30.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
71
B. Analisis Terhadap Kasus Penambahan Formalin pada Mie Basah Menurut
Hukum Pidana Islam
Jika dilihat dari hukum pidana Islam, perbuatan yang dilakukan oleh
terdakwa Daniel Beni Anggara bin Jumadi yang melakukan tindak pidana
dengan sengaja memproduksi pangan berupa mie basah yang menggunakan
tambahan bahan berupa cairan formalin, hal tersebut merupakan perbuatan yang
diancam dengan hukuman ta‘zīr. Memproduksi mie basah dengan menggunakan
tambahan cairan formalin yang terdakwa Daniel Beni Anggara bin Jumadi
lakukan dikategorikan sebagai tindakan yang berkaitan dengan kejahatan
umum. Karena jenis maupun sanksinya belum ditentukan oleh shara’. Jenis
ketiga ini sepenuhnya diserahkan kepada u<li al-Amri. Maka, terdakwa tidak
dapat dihukum dengan sanksi pidana ḥudu<d tetapi hukuman ta‘zīr yang sanksi
pidananya ditetapkan oleh uli al amri atau penguasa, dengan ketentuan berat
ringannya sesuai kemaslahatan yang dibutuhkan oleh masyarakat mengingat
perbuatan tersebut dapat merusak hubungan sosial masyarakan dan juga generasi
masa depan.8
Perkembangan teknologi pangan dan non pangan pada saat ini telah
sampai pada kondisi dimana begitu banyak bahan baku dan bahan tambahan
yang digunaka untuk, memproduksi suatu produk olahan. Dengan demikian
apabila tidak ada jaminan kehalalan suatu bahan atau produk pangan, makan
akan sulit bagi masyarakat awam untuk memilih dan memilah mana produk
yang halal dan mana yang haram. Untuk itulah diperlukan adanya peraturan-
8 Ahmad Djazuli, Fiqh Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam), (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 1997), 165.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
72
peraturan yang jelas yang menjamin kehalalan suatu bahan atau produk
olahan, disamping itu umat Islam perlu dibekali dengan pengetahuan yang
cukup tentang masalah ini, bahkan ulama bekerja sama dengan ilmuan
dalam menentukan kehalalan, mengingat permasalahan ini memerlukan
pengetahuan yang mendalam mengenai asal usul bahan itu sendiri dalam
pengetahuan hukum fikih.
Perbuatan terdakwa Daniel Beni Anggara bin Jumadi memproduksi
mie basah dengan menggunakan tambahan cairan formalin merupakan
perbuatan menipu merupakan salah satu penyakit yang merusak hubungan
mu’amalat. Perbuatan ini akan mengakibatkan hilangnya rasa saling
mempercayai antara sesama. Apabila kepercayaan sudah tidak ada di antara
masyakat, maka rasa syak wasangka, egois dan dendam akan merajalela
dalam tubuh masyarakat, dan rasa saling tolong menolong pun akan lenyap.
Padahal kita telah mengetahui bahwa tolong-menolong ini adalah faktor
terpenting bagi terselenggaranya hubungan mu’amalah yang sehat, dan
dapat menghantarkan masyarakat ke arah kemajuan.
Ada salah satu riwayat yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW
pernah lewat di pasar lalu menjumpai tumpukan makanan. Beliau
memasukkan tangannya ke dalam makanan tersebut, tiba-tiba terasa
tangannya menyentuh sesuatu yang basah dalam tumpukan makanan
tersebut. Beliau lalu bertanya kepada pedagang makanan tersebut : “Apa
yang basah-basah ini hai kau yang mempunyai makanan ini?”. Apa yang
basah-basah ini hai kauu yang mempunyai makanan ini?”. Pedagang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
73
menjawab: “Wahai Rasulullah, makanan itu terkena air hujan”. Mendengar
jawabannya itu
Rasulullah SAW bersabda:
ن يف ليسغشمنالناس ي راه كيالطعام ف وقجعلته افل (والترميذيمسلمرواه)م
Artinya: “Kenapa engkau tidak meletakkannya di atas agar bisa dilihat oleh
pembeli? Barang siapa yang menipu, ia bukan termasuk
golonganku. (HR. Riwayat Muslim)”9
Fungsi mu’amalah pekerjaan yang dikecam oleh Nabi. Siapa saja
untuk melakukan pekerjaan menipu berarti ia memasuki cara yang
berseberangan dengan jalan yang dipakai kaum muslimin. Sedangkan
Rasulullah mengecam pelakunya bukan termasuk golongan muslimin. 10
Ketentuan-ketentuan bagi umat manusia, pada dasarnya disyariatkan
Allah SWT untuk mengatur tata kehidupan dunia, baik dalam maslah
keagamaan maupun kemasyarakatan. Dengan mengikuti ketentuan-
ketentuan hukum, manusia memperoleh ketentraman dan kenyamanan, serta
kebahagiaan dalam hidupnya, fungsi hukum ini telah dinyatakan secara tegas
oleh Allah SWT, seperti yang telah jelaskan dalam surah An Nisa’ Ayat 105:
ك ٱلله لتحكم بين ٱلناس بما أرى ب بٱلحق لخائنين إنا أنزلنا إليك ٱلكت ول تكن ل
.خصيما
Artinya:Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan
membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia
dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah
9 Imam Muslim, Shahih Muslim, Hadits No.102, (Lidwah pustaka i-software-kitab Sembilan
imam) 10 http://islamiwiki.blogspot.co.id/2012/03/Perbuatan-Menipu-Dalam-Agama islam.html di akses
pada tanggal 30 November 2016
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
74
kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena
(membela) orang-orang yang khianat.11
Para fukaha memberikan contoh meninggalkan kewajiban seperti
menolak membayar zakat, meninggalkan shalat fardhu, enggan membayar
hutang padahal mampu, mengkhianati amanat, seperti menggelapkan
titipan, memanipulasi harta anak yatim, hasil wakaf dan lain sebagainya.
Sebagai contoh melakukan perbuatan yang dilarang, seperti mencium
perempuan lain bukan istri, sumpah palsu. Penipuan dalam jual beli,
melakukan riba, melindungi dan menyembunyikan pelaku kejahatan,
memakan barang-barang yang diharamkan, seperti darah, bangkai, dan
sebagainya. Contoh di atas termasuk dalam jari<mah ta’zi <r.12
Menurut istilah, ta’zi <r didefinisikan oleh Al-Mawardi sebagai berikut :
د ود االح هي ف ع ر شتملب ون ىذ لعب د أتر ي ز عت وال
“Ta’zi <r adalah hukuman yang bersifat pendidikan atas perbuatan dosa
yang hukumannya belum ditetapkan oleh syara’.13
Disamping itu juga hukuman ta’zi <r dapat dijatuhkan apabila hal itu
dikehendaki oleh kemashlahatan umum, meskipun perbuatannya bukan
maksiat, melainkan pada awalnya mub<ah}. Perbuatan-perbuatan yang
termasuk kelompok ini tidak bisa ditentukan, karena perbuatan tersebut
tidak diharamkan karena zatnya, melainkan karena sifatnya. Apabila sifat
tersebut ada maka perbuatannya diharamkan, dan apabila sifat tersebut
11 Al-Quran dan Tafsirnya Jilid 2, (Widya Cahaya: Jaksrata, 2011), 257-259 12 Ahmad Wardi Muslih, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), 249. 13 http://averroeisme.blogspot.co.id/2009/06/blog-post.html di akses pada 17 November 2016.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
tidak ada maka perbuatannya mubah. Sifat yang menjadi alasan (illat)
dikenakan hukuman atas perbuatannya tersebut adalah membahayakan atau
merugikan kepentingan umum.
Suatu perbuatan dianggap jari<mah apabila unsur-unsurnya telah
terpenuhi. Unsur-unsur ini dibagi menjadi dua, yaitu unsur umum dan unsur
khusus. Unsur umum adalah unsur yang dianggap sebagai tindak pidana
berlaku pada semua jari<mah, sedangkan unsur khusus hanya berlaku untuk
masing-masing jari<mah dan berbeda antara jari<mah yang satu dengan yang
lain.14
Adapun syarat supaya hukuman ta’zi<r bisa dijatuhkan adalah hanya
syarat berakal saja. Oleh karena itu, hukuman ta’zi<r bisa dijatuhkan kepada
setiap orang yang berakal yang melakukan suatu kejahatan yang tidak
memiliki ancaman hukuman h{ad, baik laki-laki maupun perempuan, muslim
maupun kafir, balig atau anak kecil yang sudah berakal (mumayyiz). Karena
mereka semua selain anak kecil adalah termasuk orang yang sudah memiliki
kelayakan dan kepatutan untuk dikenai hukuman. Adapun anak kecil yang
sudah mumayyiz, maka ia di ta’zi <r, namun bukan sebagai bentuk hukuman,
akan tetapi sebagai bentuk mendidik dan memberi pelajaran.15
Wahbah az-Zuhaili yang mengutip dari Raddul Muhtaar
memberikan ketentuan dan kriteria dalam hukuman ta’zi<r yaitu setiap orang
yang melakukan suatu kemungkaran atau menyakiti orang lain tanpa hak
14Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam:Fikih Jinayah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), 27. 15Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam..., 531.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
76
(tanpa alasan yang dibenarkan) baik dengan ucapan, perbuatan atau isyarat,
baik korbannya adalah seorang muslim maupun orang kafir. 16
Tujuan dari hukuman ta’zi>r atau sanksi ta’zi>r ialah sebagai
preventif (sanksi ta’zi>r harus memberikan dampak positif bagi orang lain
agar tidak melakukan kejahatan yang sama dengan terhukum) dan represif
(sanksi ta’zi>r harus memberikan dampak positif bagi si terhukum sebagai
efek jera agar tidak mengulangi perbuatannya), serta kuratif (sanksi ta’zi>r
membawa perbaikan sikap dan perilaku pada si terhukum) dan edukatif
(yaitu sanksi ta’zi>r memberikan dampak bagi terhukum untuk mengubah
pola hidupnyauntuk menjauhi perbuatan maksiat karena tidak senang
terhadap kejahatan).17
Dalam hukum Islam, hukuman memiliki beberapa tujuan yaitu:
Pencegahan, Perbaikan dan Pengajaran. Dengan adanya tujuan dari hukuman
tersebut, hukuman yang diberikan akan memberikan dampak positif kepada
pelaku, yaitu dengan terbentuknya moral yang baik, sehingga akan
membawa perilaku masyarakat sesuai dengan tuntutan agama.18
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka
pertimbangan hakim sesuai dengan hukum Islam. Hal ini dikarenakan
hukuman bagi pelaku tersebut cukup bersifat mendidik dan mencegah, dan
tidak dibenarkan memberikan hukuman had atau hukuman berat. Hal ini
terbukti bahwa terdakwa Daniel Beni Anggara bin Jumadi Dijatuhi pidana
16Ibid., 532.
17 Ahmad Djazuli, Fiqh Jinayah..., 190. 18 Ahmad Wardi Muslih, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), 127.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
77
penjara selama 7 (tujuh) bulan dengan ketetapan bahwa pidana tersebut
tidak perlu dijalani oleh terdakwa kecuali jika dikemudian hari ada perintah
lain atas putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
terdakwa sebelum lewat masa percobaan selama 1 (satu) tahun
dipersalahkan melakukan perbuatan pidana. Serta membebankan kepada
terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 2500 (dua ribu lima
ratus rupiah).