5 cm.docx

6
5 CM IDENTITAS RESENSI Sutradara : Rizal Mantovani Ditanyangkan : 12 Desember 2012 Genre : Drama Diangkat dari Novel National Bestseller ‘5cm’ karya Donny Dhirgantoro Pemain : Herjunot Ali (Zafran), Raline Shah (Sebagai Riani), Fedi Nuril (Sebagai Genta), Igor Saykoji (Sebagai Ian), Denny Sumargo (Sebagai Arial), Pevita Pearce (Sebagai Dinda). UNSUR INTRINSIK 5 CM 1. Tema : Persahabatan, Cinta, Impian dan Nasionalisme 2. Alur : Alur yang dipakai adalah alur maju mundur. Karena menceritakan kejadian dari awal sampai akhir dan pada saat mereka sampai di puncak tinggi Mahameru. Mereka mengucapkan kembali kata-kata ketika mereka hendak mendaki puncak malhameru. 3. Latar : a. Waktu : Pagi, Siang, Sore, Fajar dan Malam b. Tempat : Puncak Mahameru, di kereta, di hutan, Kalimati dan Tanjakan cinta c. Suasana : Menyeramkan, dingin, menyenangkan, tenang, sedih, dan menakutkan.

Upload: mutiyara-sunny

Post on 13-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5 CM.docx

5 CM

IDENTITAS RESENSI

         Sutradara : Rizal Mantovani

         Ditanyangkan : 12 Desember 2012

         Genre : Drama

         Diangkat dari Novel National Bestseller ‘5cm’ karya Donny Dhirgantoro

         Pemain :

  Herjunot Ali (Zafran),

  Raline Shah (Sebagai Riani),

  Fedi Nuril (Sebagai Genta),

  Igor Saykoji (Sebagai Ian),

  Denny Sumargo (Sebagai Arial),

  Pevita Pearce (Sebagai Dinda).

UNSUR INTRINSIK 5 CM

1.    Tema :

Persahabatan, Cinta, Impian dan Nasionalisme

2.    Alur :

Alur yang dipakai adalah alur maju mundur. Karena menceritakan kejadian dari

awal sampai akhir dan pada saat mereka sampai di puncak tinggi Mahameru.

Mereka mengucapkan kembali kata-kata ketika mereka hendak mendaki puncak

malhameru.

3.    Latar :

a.    Waktu : Pagi, Siang, Sore, Fajar dan Malam

b.    Tempat : Puncak Mahameru, di kereta, di hutan, Kalimati dan

Tanjakan cinta

c.    Suasana : Menyeramkan, dingin, menyenangkan, tenang, sedih, dan

menakutkan.

4.    Tokoh dan Watak :

a.    Genta : pemimpin yang baik dan peduli terhadap orang lain

b.    Riani : cantik, cerdas dan cerewet

c.    Zafran : baik, keren dan sangat puitis

d.    Ian : baik, postur tubuh tidak ideal dan penggila bola

e.    Arial : keren, rapi dan baik.

f.     dinda : baik dan cantik

Page 2: 5 CM.docx

5.    Sudut Pandang :

Sudut pandang yang digunakan adalah kata ganti orang ketiga. Karena

menggunakan kata dia dan mereka.

6.    Gaya Bahasa :

Gaya bahasa yang digunakan adalah modern. Karena seuai dengan keadaan

masyarakat dan perkembangan zaman.

7.    Amanat :

         kita seharusnya, jangan dulu untuk mengatakan tidak bisa dalam segala

sesuatu. Karena yang terbaik adalah dengan kita mengatakan bisa dan mencoba

untuk bangkit mengejar sebuah impian.

         banyak hal yang tidak mungkin sebelumnya, tapi kenapa tidak. Hidup ini hanya

sekali, jadi jangan hidup dengan hanya mengikuti arus, tapi manfaatkan dengan

sebaik-baik mungkin.

         Kita harus hidup lebih bermanfaat bagi orang lain bukannya hanya bermanfaat

bagi diri kita sendiri. Sahabat adalah segalanya. Jadi seperti apapun sikap dan

keadaan sahabat kita. Ingatlah bahwa mereka adalah sahabat kita.

UNSUR EKSTRINSIK

1. Unsur Biografi pengarang :

Dapat memberikan sikap dan kepercayaan terhadap hidup seseorang.

2. Situasi dan Kondisi :

Membuat penonton menjadi ingin memiliki sikap nasionalisme yang dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan membuat penonton merasa ingin masuk

kedalam cerita.

3. Nilai-nilai dalam cerita :

1. Nilai Budaya

Keinginan yang kuat untuk menjaga negeri dan keindahan alamnya.

2. Nilai Moral

Mencintai keindahan alam Indonesia yang luar biasa.

3. Nilai Sosial

Rasa kesetiakawanan dan nasionalisme kepada bangsa sendiri.

4. Nilai Estetika

Terdapat pada unsur keindahan alam yang diperlihatkan dan sangat menakjubkan

seperti puncak tinggi Malhameru, tanjakan cinta, gunung Bromo dan Semeru.

Page 3: 5 CM.docx

KELEBIHAN FILM :

         Film ini menjunjung tinggi rasa saling tolong-menolong antara sesama yang dapat

kita lihat disaat Ian pingsan tertimpa batu namun sahabat-sahabatnya tetap

menolong Ian dan tidak meninggalkannya.

         Memperkenalkan kepada banyak masyarakat Indonesia akan keindahan dari

gunung Semeru.

KEKURANGAN FILM :

Didalam film 5CM ini ada kekurangan yang terdapat didalam beberapa scene

         Adegan Ian berlari-lari mengejar ketinggalan kereta, kalau kita mengejar kereta di

stasiun tidak perlu demi solidaritas teman. Masuk dari pintu gerbong belakang

manapun walau kereta telah berjalan pelan-pelan nanti juga akan bertemu

temannya.Tetapi Ian harus mengejar teman-temanya yang menunggu harap-harap

cemas yang ada di gerbong depan Ia pun bisa meloncat di pintu belakang gerbong

di mana teman-temannya berada.

         Tertimpa reruntuhan bebatuan saat mendaki jelang puncak gunung. Ini adegan film

yang tidak masuk akal. Di scene film 5 cm sebelumnya, tertayang rombongan

pendaki gunung lain yang juga tengah menuju puncak di depan rombongan Genta.

Logikanya, di belakang rombongan Genta masih ada rombongan pendaki lainnya,

tetapi Genta dan kawan-kawan mendapat musibah terkena longsoran bebatuan.

Sampai Ian pingsan, dan teman-temannya mengkhawatirkan keselamatan diri dia.

Tidak ada satu pun rombongan pendaki gunung lain yang ikut menolongnya.

Seolah-olah musibah tersebut terpusat pada diri mereka. Dengan kata lain, mereka

berenam saja yang naik ke puncak gunung. Pendaki gunung khususnya terkenal

dengan solidaritas pertemanan yang tinggi. Mereka akan bahu-membahu menolong

sesama pendaki gunung yang mengalami musibah. Tidak peduli latar belakangnya.

         Orasi di puncak gunung Semeru atau Mahameru. Ketika rombongan Genta

mencapai puncak pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus, mereka

menancapkan bendera dan melakukan upacara. Tak tahu asalnya, sungguh aneh

tiba-tiba sudah banyak pendaki gunung lain yang berkerumum. Terasa ganjil juga,

Genta, Arial, Zafran, Riani, Ian dan Dinda berdiri ekslusif seolah-olah jadi

rombongan utama. Yang lain hanya ikut-ikutan. Di puncak gunung Genta dan

kawan-kawan berorasi tentang keindahan panorama tanah air. Sembari mengulang

kalimat-kalimat mantra yang sudah diucapkan sebelumnya: “Cuma kaki yang akan

berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak berbuat

dari biasanya, mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya, leher yang

akan lebih sering melihat ke atas. Serta mulut yang akan selalu berdoa….”

         Konflik yang ada difilm ini kurang terlihat

Page 4: 5 CM.docx

SINOPSIS

Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline

Shah) dan Ian (Igor Saykoji) adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan

sepuluh tahun lamanya. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda. Zafran yang

puitis, sedikit "gila", apa adanya, idealis, agak narsis, dan memiliki bakat untuk menjadi

orang terkenal. Riani yang merupakan gadis cerdas, cerewet, dan mempunyai ambisi

untuk cita-citanya. Genta, pria yang tidak senang mementingkan dirinya sendiri

sehingga memiliki jiwa pemimpin dan mampu membuat orang lain nyaman di

sekitarnya. Arial, pria termacho di antara pemain lainnya, hobi berolah raga, paling taat

aturan, namun paling canggung kenalan dengan wanita. Ian, dia memiliki badan yang

paling subur dibandingkan teman-temannya, penggemar indomie dan bola, paling telat

wisuda. Ada pula Dinda (Pevita Pearce) yang merupakan adik dari Arial, seorang

mahasiswi cantik yang sebenarnya dicintai Zafran. Suatu hari mereka berlima merasa

“jenuh” dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk

berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya.

Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam

kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk

lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlima

pun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan

penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka

merah putih di puncak tertinggi Jawa yaitu di puncak Mahameru pada tanggal 17

Agustus. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin

mencintai Indonesia. Petualangan dalam kisah ini, bukanlah petualangan yang

menantang adrenalin, demi melihat kebesaran sang Ilahi dari atas puncak gunung. Tapi

petualangan ini, juga perjalanan hati. Hati untuk mencintai persahabatan yang erat, dan

hati yang mencintai negeri ini.

 

Segala rintangan dapat mereka hadapi, karena mereka memiliki impian. Impian

yang ditaruh 5cm dari depan kening.