(5) perubahan struktur ekonomi

14
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Disusun oleh : Bakhrul Ulum 12140029

Upload: bakhrul-ulum

Post on 11-Jan-2017

19 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Disusun oleh :Bakhrul Ulum

12140029

Page 2: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Struktur perekonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan tersier.

Ada kecenderungan (dapat dilihat sebagai suatu hipotesis) bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi yang membuat semakin tinggi pendapatan masyarakat per kapita, semakin cepat perubahan struktur ekonomi, dengan asumsi faktor-faktor penentu lain mendukung proses, seperti manusia (tenaga kerja), bahan baku, dan teknologi tersedia.

Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia

Page 3: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Teori Arthur Lewis pada dasarnya membahas proses pembangunan eokonomi yang terjadi di pedesaan dan perkotaan. Dalam teorinya, Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu perekonomian tradisional di pedesaan yang didominasi oleh sektor pertanian dan perekonomian modern di perkotaan dengan industri sebagai sektor utama.

Teori Chenery, dikenal dengan teori pattern of development, memfokuskan peda perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di NSB, yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional  (subsistens) ke sektor industri sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi.

1. Teori dan Bukti Empiris

Page 4: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

a. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri (basis ekonomi)b. Besarnya pasar dalam negeric. Pola distribusi pendapatand. Karakteristik dari industrialisasie. Keberadaan SDAf. Kebijakan perdagangan luar negeri

Di dalam kelompok negara-negara sedang berkembang (NSB), banyak negara yang juga mengalami transisi ekonomi yang

pesat dalam tiga dekade terakhir ini, walaupun pola dan prosesnya berbeda antar negara.

Variasi ini disebabkan oleh perbedaan antarnegara dalam jumlah faktor internal seperti berikut:

Page 5: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Suatu negara yang awal pembangunan ekonomi/industrialisasinya sudah memiliki industri-industri dasar, seperti mesin, besi dan baja yang relatif kuat akan mengalami proses industrialisasi yang lebih cepat dibandingkan negara yang hanya memiliki industri-industri ringan, seperti tekstil, pakaian jadi, alas kaki, makanan, dan mimuman.

a. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri

(basis ekonomi)

Page 6: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Besarnya pasar domestik ditentukan oleh kombinasi antara jumlah populasi dan tingkat pendapatan rill per kapita.

b. Besarnya pasar dalam negeri

Page 7: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Walaupun tingkat pendapatan rata-rata perkapita naik pesat, tetapi kalau distribusinya sangat pincang, kenaikan pendapatan tersebut tidak terlalu berarti bagi pertumbuhan industri-industri selain industri-industri yang membuat barang-barang sederhana makanan dan minuman. Sepatu dan pakaian jadi (tekstil).

c. Pola distribusi pendapatan

Page 8: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

 Cara pelaksanaan atau strategi pengembangan industri yang diterapkan, jenis industri yang diunggulkan, pola pembangunan industri, dan insentif yang diberikan.

d. Karakteristik dari industrialisasi

Page 9: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

 Ada kecenderungan bahwa yang kaya SDA mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah atau terlambat melakukan industrialisasi atau tidak berhasil melakukan diversifikasi ekonomi (perubahan struktur) daripada negara yang miskin SDA.

e. Keberadaan SDA

Page 10: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

 Fakta menunjukan bahwa di negara yang menerapkan kebijakan ekonomi tertutup (inward looking), pola dan hasil industrialisasinya berbeda dibandingkan di negara-negara yang menerapkan kebijakan ekonomi terbuka (outward looking).

f. Kebijakan perdagangan luar negeri

Page 11: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Kalau dilihat sejak awal era pemerintahan orde baru hingga sekarang, dapat dikatakan bahwa proses perubahan struktur ekonomi Indonesia cukup pesat. Namun demikian, penurunan rasio output pertanian terhadap PDB tersebut tidak berarti bahwa volume produksi di sektor tersebut berkurang selama periode tersebut (pertumbuhan rata-rata per tahun negatif).

 Penurunan tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan output (rata-rata per tahun total) di sektor tersebut relatif lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan output dari sektor industri.

2. Kasus Indonesia

Page 12: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menjelang akhir tahun 1997 dan mencapai klimaksnya pada tahun 1998 sangat memukul perekonomian Indonesia. Pada tahun 1998 PDB merosot tajam hingga 13% yang membuat pendapatan per kapita juga menurun drastis. Merosotnya PDB hingga 13% bukan suatu hal yang kecil, mengingat bahwa sepanjang sejarah Indonesia sejak 1945 hingga 1996 ekonomi Indonesia belum pernah mengalami PDB hingga 13%.

 Dari sisi suplai, sektor industri manufaktur dan sektor konstruksi (bangunan), yang pada era orde baru bukan saja berkembang sangat pesat, tetapi juga sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi juga mengalami penurunan produksi yang signifikan. Krisis ekonomi tersebut diawali oleh krisis keuangan dan yang terakhir ini disebabkan oleh krisis rupiah.

 Menjelang pertengahan 1997, ekonomi dari negara-negara Asia , khususnya Indonesia, Thailand, Malaysia, dan korea Selatan, mulai menunjukkan kecenderungan memanas, yang salah satu tandanya adalah laju inflasi yang mulai merangkak naik. Dan menjelang tahun 1998 semakin defisit dan ini biasanya menimbulkan kenaikan utang, khususnya dari luar negeri.

KRISIS EKONOMI 1997/1998

Page 13: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Ekspor diperkuat, Ketergantungan pada ULN, impor, dan investasi jangka

pendek atau yang   bermotivasi spekulasi dihilangkan, Sektor perbankan diperkuat, Menerapkan kembali mekanisme penentuan kurs

berdasarkan sistem bebas terkendali, dan Menyiapkan cara/kebijakan penanggulangan krisis

yang bagus dengan memerhatikan semua faktor yang secara teori sangat memungkinkan munculnya suatu krisis serupa.

  Langkah-langkah yang harus diambil agar krisis serupa tidak

terulang lagi adalah sebagai berikut:

Page 14: (5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

TERIMAKASIH