51000994-askep-urolithiasis

12

Click here to load reader

Upload: lya-ragill-djoyodiningrat

Post on 14-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bismillah

TRANSCRIPT

Page 1: 51000994-Askep-Urolithiasis

MAKALAH

KEPERAWATAN DENGAN KLIEN UROLITHIASIS

OLEH :

ARIA RIZFANI

NIM 20082042 B

PROGRAM PROFESI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPBH

BATUSANGKAR

2002

1

Page 2: 51000994-Askep-Urolithiasis

PENGERTIAN

Urolithiasis adalah suatu keadaan terjadinya penumpukan oksalat, calculi (batu ginjal) pada ureter atau pada daerah ginjal. Urolithiasis terjadi bila batu ada di dalam saluran perkemihan. Batu itu sendiri disebut calculi. Pembentukan batu mulai dengan kristal yang terperangkap di suatu tempat sepanjang saluran perkemihan yang tumbuh sebagai pencetus larutan urin. Calculi bervariasi dalam ukuran dan dari fokus mikroskopik sampai beberapa centimeter dalam diameter cukup besar untuk masuk dalam velvis ginjal. Gejala rasa sakit yang berlebihan pada pinggang, nausea, muntah, demam, hematuria. Urine berwarna keruh seperti teh atau merah.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan batua. Faktor Endogen

Faktor genetik, familial, pada hypersistinuria, hiperkalsiuria dan hiperoksalouria.

b. Faktor EksogenFaktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi dan kejenuhan mineral dalam air minum.

c. Faktor laina) Infeksi

Infeksi Saluran Kencing (ISK) dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti pembentukan Batu Saluran Kencing (BSK) Infeksi bakteri akan memecah ureum dan membentuk amonium yang akan mengubah pH Urine menjadi alkali.

b) Stasis dan Obstruksi UrineAdanya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah Infeksi Saluran Kencing.

c) Jenis KelaminLebih banyak terjadi pada laki-laki dibanding wanita dengan perbandingan 3 : 1

d) RasBatu Saluran Kencing lebih banyak ditemukan di Afrika dan Asia.

e) KeturunanAnggota keluarga Batu Saluran Kencing lebih banyak mempunyai kesempatan

f) Air MinumMemperbanyak diuresis dengan cara banyak minum air akan mengurangi kemungkinan terbentuknya batu, sedangkan kurang minum menyebabkan kadar semua substansi dalam urine meningkat.

2

Page 3: 51000994-Askep-Urolithiasis

g) PekerjaanPekerja keras yang banyak bergerak mengurangi kemungkinan terbentuknya batu dari pada pekerja yang lebih banyak duduk.

h) SuhuTempat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan keringan.

i) MakananMasyarakat yang banyak mengkonsumsi protein hewani angka morbiditas Batu Saluran Kencing berkurang. Penduduk yang vegetarian yang kurang makan putih telur lebih sering menderita Batu Saluran Kencing (buli-buli dan Urethra).

ETIOLOGI

Etiologi pembentukan batu meliputi idiopatik, gangguan aliran kemih, gangguan metabolisme, infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (Proteus mirabilis), dehidrasi, benda asing, jaringan mati (nekrosis papil) dan multifaktor (www.detikhealth.com/konsultasi/ urologi/html, 17 Januari 2011 Jam 09.00). Banyak teori yang menerangkan proses pembentukan batu di saluran kemih; tetapi hingga kini masih belum jelas teori mana yang paling benar.

Teori Terbentuknya Batua. Teori Intimatriks

Terbentuknya Batu Saluran Kencing memerlukan adanya substansi organik Sebagai inti. Substansi ini terdiri dari mukopolisakarida dan mukoprotein A yang mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentukan batu.

b. Teori SupersaturasiTerjadi kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urine seperti sistin, santin, asam urat, kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya batu.

c. Teori Presipitasi-KristalisasiPerubahan pH urine akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam urine. Urine yang bersifat asam akan mengendap sistin, santin dan garam urat, urine alkali akan mengendap garam-garam fosfat.

d. Teori Berkurangnya Faktor PenghambatBerkurangnya Faktor Penghambat seperti peptid fosfat, pirofosfat, polifosfat, sitrat magnesium, asam mukopolisakarida akan mempermudah terbentuknya Batu Saluran Kencing.

PATOFISIOLOGI DAN WOC

Urolitiasis mengacu pada adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius. Batu terbentuk ketika konsentrasi supstansi seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat dan asam urat meningkat. Batu juga dapat terbentuk ketika difisiensi supstrats tertentu. Seperti sitrat yang secaa normal mencegah kristalisasi dalam urine, serta status cairan pasien. Infeksi, stasis urine, serta drainase renal yang lambat dan perubahan

3

Page 4: 51000994-Askep-Urolithiasis

metabolic kalsium, hiperparatiroid, malignansi, penyakit granulo matosa (sarkoldosis, tuberculosis), masukan vitamin D berlebih merupakan penyebab dari hiperkalsemia dan mendasari pembentukan batu kalsium. Batu asam urat dapat dijumpai pada penyakit Gout. Batu struvit mengacu pada batu infeksi, terbentuk dalam urine kaya ammonia – alkalin persisten akibat uti kronik. Batu urinarius dapat terjadi pada inflamasi usus atau ileostomi. Batu sistin terjadi pada pasien yang mengalami penurunan efek absorbsi sistin (asam ammonia) turunan. (brunner and suddatrh, 2002: 1461).

MANIFESTASI KLINIS

a. Nyeri : pola tergantung pada lokasi sumbatanb. Batu ginjal menimbulkan peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi

pelvic ginjal serta uretr paroksimal yang menyebabkan kolik. Nyeri hilang setelah batu keluar.

c. Batu ureter yang besar menimbulkan gejala atau sumbatan seperti saat turun ke ureter (kolik uretra).

d. Batu kandung kemih menimbulkan gejala yang mirip sistitis.e. Sumbatan : batu menutup aliran urine akan menimbulkan gejala infeksi

saluran kemih : demam dan menggigil.f. Gejala gastrointestinal : meliputi mual, muntah, diare.

PENGKAJIAN DATA DASAR1. Riwayat atau adanya faktor resiko

a. Perubahan metabolik atau dietb. Imobilitas lamac. Masukan cairan tak adekuatd. Riwayat batu atau Infeksi Saluran Kencing sebelumnyae. Riwayat keluarga dengan pembentukan batu

2. Pemeriksaan fisik berdasarka pada survei umum dapat menunjukkan :a. Nyeri. Batu dalam pelvis ginjal menyebabkan nyeri pekak dan konstan.

Batu ureteral menyebabkan nyeri jenis kolik berat dan hilang timbul yang berkurang setelah batu lewat.

b. Mual dan muntah serta kemungkinan diarec. Perubahan warna urine atau pola berkemih, Sebagai contoh, urine keruh

dan bau menyengat bila infeksi terjadi, dorongan berkemih dengan nyeri dan penurunan haluaran urine bila masukan cairan tak adekuat atau bila terdapat obstruksi saluran perkemihan dan hematuri bila terdapat kerusakan jaringan ginjal

3. Pemeriksaan Diagnostika. Urinalisa : warna : normal kekuning-kuningan, abnormal merah

menunjukkan hematuri (kemungkinan obstruksi urine, kalkulus renalis, tumor,kegagalan ginjal). pH : normal 4,6 – 6,8 (rata-rata 6,0), asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat), alkali (meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat), Urine 24 jam : Kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin

4

Page 5: 51000994-Askep-Urolithiasis

meningkat), kultur urine menunjukkan Infeksi Saluran Kencing , BUN hasil normal 5 – 20 mg/dl tujuan untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang bemitrogen. BUN menjelaskan secara kasar perkiraan Glomerular Filtration Rate. BUN dapat dipengaruhi oleh diet tinggi protein, darah dalam saluran pencernaan status katabolik (cedera, infeksi). Kreatinin serum hasil normal laki-laki 0,85 sampai 15mg/dl perempuan 0,70 sampai 1,25 mg/dl tujuannya untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang bemitrogen. Abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia/nekrosis.

b. Darah lengkap : Hb, Ht, abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia.

c. Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal (PTH merangsang reabsorbsi kalsium dari tulang, meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urine.

d. Foto Rontgen : menunjukkan adanya calculi atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang uriter.

e. IVP : memberikan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul. Menunjukkan abnormalitas pada struktur anatomik (distensi ureter).

f. Sistoureteroskopi : visualisasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukkan batu atau efek ebstruksi.

g. USG Ginjal : untuk menentukan perubahan obstruksi dan lokasi batu.

PENATALAKSANAAN

Tujuan dasar penatalaksanaan adalh untuk menghilangkan batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi, dan mengurangi obstruksi yang terjadi.

• Pengurangan nyeri: tujuan segera dari penananan kolik renal tau ureteraladalah untuk mengurangi sampai penyebabnya dapat dihilangkan, morfin atau meperiden diberikan untuk mencegah syok dan sinkop akibat nyeri yang luar biasa.• Pengangkatan batu: pemeriksaan sistoskopik dan paase kateter ureteral kecil untuk menghilangkan batuyang menyebabkan obsrtuksi (jika mungkin), akan segera mengurangi tekanan-belakang pada ginjal dan mengurangi nyeri. • Lithotripsy gelombang kejut ekstrakorporeal (ESWL): adalah prosedur noninvansif yang digunakan untuk menghancurkan batu dikalik ginjal. Setelah batu tersebut pecah menjadi bagian yang kecil seperti pasir, sisa-sisa batu tersebut dikeluarkan secara spontan. • Pengangkatan bedah: pengangkatn bedah batu ginjal mode terapi utama.(brunner and suddatrh, 2002: 1462).

5

Page 6: 51000994-Askep-Urolithiasis

KOMPLIKASI

a. Obstruksi Ginjalb. Perdarahanc. Infeksid. Hidronefrosis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Sinar X abdomen (ginjal, ureter, kandung kemih) untuk diagnosis batu ginjal

- Pielogram intravena / pemindaian untuk mengenali kerusakan structural, abnormalitas atau obstruksi karena batu

- itung darah lengkap- Kultur urine- Urinalisis

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri pada daerah pinggang) berhubungan dengan cedera jaringan sekunder terhadap adanya batu pada ureter atau pada ginjal

2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan adanya obstruksi (calculi) pada renal atau pada uretra.

3. Kecemasan berhubungan dengan kehilangan status kesehatan.4. Kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, tujuan tindakan yang

diprogramkan dan pemeriksaan diagnostik berhubungan dengan kurangnya informasi.

6

Page 7: 51000994-Askep-Urolithiasis

PERENCANAAN TINDAKAN PERAWATAN

TGLDIAGNOSA

KEPERAWATAN/DATA PENUNJANG

TUJUAN/KRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONALNAMA

PERAWAT / MAHASISWA

- Gangguan rasa nyaman (nyeri pada daerah pinggang) berhubungan dengan cedera jaringan sekunder terhadap adanya batu pada ureter atau pada ginjalData Penunjang :- Kolik yang

berlebihan- Lemes, mual,

muntah, keringat dingin

- Pasien gelisah

Tujuan :Rasa sakit dapat diatasi/hilangKriteria :- Kolik

berkurang/hilang- Pasien tidak mengeluh

nyeri- Dapat beristirahat

dengan tenang

- Kaji intensitas, lokasi dan tempat/area serta penjalaran dari nyeri.

- Observasi adanya abdominal pain

- Kaji adanya keringat dingin, tidak dapat istirahat dan ekspresi wajah.

- Jelaskan kepada pasien penyebab dari rasa sakit/nyeri pada daerah pinggang tersebut.

- Anjurkan pasien banyak minum air putih 3 – 4 liter perhari selama tidak ada kontra indikasi.

- Berikan posisi dan lingkungan yang tenang dan nyaman.

- Peningkatan nyeri adalah indikatif dari obstruksi, sedangkan nyeri yang hilang tiba-tiba menunjukkan batu bergerak. Nyeri dapat menyebabkan shock.

- Kemungkinan adanya penyakit/komplikasi lain.

- Kemungkinan salah satu tanda shock

- Memberikan informasi tentang penyebab dari rasa sakit/nyeri pada daerah pinggang tersebut.

- Cairan membantu membesihkan ginjal dandapat mengeluarkan batu kecil.

- Untuk mengurangi sumber stressor

- Untuk mengurangi/menghilang kan nyeri tanpa obat-obatan

• Untuk memudahkan pemberian obat serta pemenuhan cairan bila mual,

7

Page 8: 51000994-Askep-Urolithiasis

- Ajarkan teknik relaksasi, teknik distorsi serta guide imagine

- Kolaborasi dengan tim dokter :• Pemberian Cairan

Intra Vena

• Pemberian obat-obatan Analgetic, Narkotic atau Anti Spasmodic.

- Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian obat-obat Narkotic, Analgetic dan Anti Spasmodic.

muntah dan keringat dingin terjadi.• Analgetik memblok lintasan nyeri

sehingga mengurangi nyeri/kolik yang berlebihan

- Untuk mengetahui efek samping yang tidak diharapkan dari pemberian obat-obatan tersebut.

- Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan adanya obstruksi (calculi) pada renal atau pada uretra.Data Penunjang :Urine out put < 30 cc

Tujuan :Gangguan perfusi dapat diatasiKriteria :- Produksi urine 30 –

50 cc perjam.- Perifer hangat- Tanda-tanda vital

- Observasi tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah dan pernafasan).

- Observasi Produksi urine setiap jam.

- Observasi perubahan tingkat kesadaran.

- Untuk mendeteksi dini terhadap masalah

- Untuk mendeteksi dini terhadap masalah

- Untuk mendeteksi dini terhadap masalah• Untuk mendeteksi dini terhadap

masalah

8

Page 9: 51000994-Askep-Urolithiasis

per jamDaerah perifer dingin pucatTD < 100/70 mmHg, HR > 120 X/mt, RR > 28 X/mt.Pengisian kapiler > 3 detik

dalam batas normal : • Sistolik 100 –

140 mmHg.• Diastolik 70 – 90

mmHg.• Nadi 60 – 100

X/mt• Pernafasan 16 –

24 X/mt- Pengisian kapiler < 3

detik

- Kolaborasi dengan tim kesehatan:• Pemeriksaan

laboratorium : kadar ureum/kreatinin, Hb, urine HCT.

• Pemberian diet rendah protein, rendah kalsium dan posfat

• Pemberian ammonium chloride dan mandelamine.

• Untuk mencegah/ mengurangi masalah

• Untuk mencegah/ mengurangi masalah

- Kecemasan berhubungan dengan kehilangan status kesehatan.Data Penunjang :- Ekspresi wajah

tegang, gelisah, tidak bisa tidur.

- Tidak kooperatif dalam pengobatan.

- HR = 125 X/mt

Tujuan :Rasa cemas dapat diatasi/berkurang.Kriteria :- Pasien dapat

nenyatakan kecemasan yang dirasakan.

- Pasien dapat beristirahat dengan tenang.

- Nadi dalam batas normal.

- Ekspresi wajah ceria/rileks.

- Berikan dorongan terhadap tiap-tiap proses kehilangan status kesehatan yang timbul.

- Berikan privacy dan lingkungan yang nyaman.

- Batasi staf perawat/petugas kesehatan yang menangani pasien.

- Observasi bahasa non verbal dan bahasa verbal dari gejala-gejala kecemasan.

- Temani pasien bila

- Untuk mengurangi rasa cemas

- privacy dan lingkungan yang nyaman dapat mengurangi rasa cemas.

- Untuk dapat lebih memberikan ketenangan.

- Untuk mendeteksi dini terhadap masalah

- Untuk mengurangi rasa cemas

- Kemampuan pemecahan masalah pasien meningkat bila lingkungan nyaman dan mendukung diberikan.

- Untuk mengurangi ketegangan pasien

9

Page 10: 51000994-Askep-Urolithiasis

gejala-gejala kecemasan timbul.

- Berikan kesempatan bagi pasien untuk mengekspresikan perasaannya .

- Hindari konfrontasi dengan pasien.

- Berikan informasi tentang program pengobatan dan hal-hal lain yang mencemaskan pasien.

- Lakukan intervensi keperawatan dengan hati-hati dan lakukan komunikasi terapeutik.

- Anjurkan pasien istirahat sesuai dengan yang diprogramkan.

- Berikan dorongan pada pasien bila sudah dapat merawat diri sendiri untuk meningkatkan harga dirinya sesuai dengan kondisi penyakit.

- Hargai setiap pendapat dan keputusan pasien.

- Informasi yang diberikan dapat membantu mengurangi kecemasan/ansietas

- Untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan

- Untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan pasien

- Untuk mengurangi ketergantungan pasien

- Untuk meningkatkan harga diri pasien.

10

Page 11: 51000994-Askep-Urolithiasis

- Kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, tujuan tindakan yang diprogramkan dan pemeriksaan diagnostik berhubungan dengan kurangnya informasi.Data Penunjang :- Pasien

menyatakan belum memahami tentang penyakitnya.

- Pasien bertanya-tanya tentang proses penyakit dan pengobatan.

- Pasien kurang kooperatif dalam program pengobatan

Tujuan :Pengetahuan pasien tentang penyakitnya meningkatKriteria- Pasien dapat

menjelaskan kembali tentang sifat penyakit, tujuan tindakan yang diprogramkan dan pemeriksaan diagnostik.

- Pasien tidak bertanya lagi tentang keadaan penyakit dan program pengobatannya.

- Pasien kooperatif dalam program pengobatan.

- Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit dan pengobatannya.

- Berikan penjelasan tentang penyakit, tujuan pengobatan dan program pengobatan.

- Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk mengekspresikan perasaannya dan mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum dipahami.

- Diskusikan pentingnya banyak minum air putih 3 – 4 liter perhari selama tidak ada kontra indikasi.

- Diskusikan tentang pentingnya diet rendah protein, rendah kalsium dan posfat.

- Batasi aktifitas fisik yang berat.

- Pengetahuan membantu mengembangkan kepatuhan pasien dan keluarga terhadap rencana terapeutik

- Untuk menambah pengetahuan pasien

- Meningkatkan kemampuan pasien untuk memecahkan masalah

- Untuk menambah pengetahuan pasien bahwa cairan dapat membantu pembersihan ginjal dan dapat mengeluargan batu kecil

- Untuk menambah pengetahuan pasien dan mencegah kekambuhan

- Untuk mencegah kekambuhan

11

Page 12: 51000994-Askep-Urolithiasis

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Linda Jual. (1995). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan (terjemahan). PT EGC. Jakarta.

Doenges, et al. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan (terjemahan). PT EGC. Jakarta.

Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume I (terjemahan). PT EGC. Jakarta.

Long, Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Volume I. (terjemahan).Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.

Soeparman. (1990). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. FKUI. Jakarta.

12