545 881-1-sm

23
Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 78 PERAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI (PNPM MANDIRI) DI DESA SEI APUNG JAYA KECAMATAN TANJUNG BALAI KABUPATEN ASAHAN Oleh : Muhammad Zulfadli Nasution Djanius Djamin Abstrak PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program pembangunan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat seperti pembangunan jalan, jembatan dan lain- lain. Peran kepala desa sudah terlaksana dengan baik dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) hal ini dilihat melalui hasil penelitian yaitu kepala desa berperan aktif sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri di desa, membantu dalam memasyarakatkan tujuan, prinsip dan kebijakan PNPM Mandiri kepada masyarakat di wilayahnya, menjamin kelancaran pelaksanaan PNPM Mandiri didesanya sehingga pelaku- pelaku PNPM Mandiri di desa dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu kepala desa juga turut menyelesaikan perselisihan dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri. Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) sudah dijalankan oleh kepala desa dan diharapkan dapat lebih ditingkatkan. Kata Kunci : Peran, Kepala Desa, Pembangunan, PNPM A. Pendahuluan Pemerintah dan rakyat Indonesia saat ini dalam proses pembangunan, bertujuan untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional, yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi dalam hal ini kehidupan masyarakat Indonesia harus meningkat dan harus kearah yang lebih baik melalui pelaksanaan program-program pembangunan. Jika dikaitkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas hampir 80 % berada di pedesaan maka sudah sepatutnya Muhammad Zulfadli Nasution adalah Mahasiswa Jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan Prof. DR. Hj. Djanius Djamin, SH. MS adalah Dosen jurusan PP-Kn Universitas Negeri Medan

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 11-Apr-2017

154 views

Category:

Economy & Finance


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 78

PERAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MANDIRI (PNPM MANDIRI) DI DESA SEI APUNG JAYA KECAMATAN TANJUNG BALAI KABUPATEN ASAHAN

Oleh : Muhammad Zulfadli Nasution Djanius Djamin

Abstrak

PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program pembangunan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat seperti pembangunan jalan, jembatan dan lain- lain. Peran kepala desa sudah terlaksana dengan baik dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) hal ini dilihat melalui hasil penelitian yaitu kepala desa berperan aktif sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri di desa, membantu dalam memasyarakatkan tujuan, prinsip dan kebijakan PNPM Mandiri kepada masyarakat di wilayahnya, menjamin kelancaran pelaksanaan PNPM Mandiri didesanya sehingga pelaku-pelaku PNPM Mandiri di desa dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu kepala desa juga turut menyelesaikan perselisihan dan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri. Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) sudah dijalankan oleh kepala desa dan diharapkan dapat lebih ditingkatkan.

Kata Kunci : Peran, Kepala Desa, Pembangunan, PNPM

A. Pendahuluan

Pemerintah dan rakyat Indonesia saat ini dalam proses pembangunan, bertujuan

untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional, yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil

dan makmur yang merata material dan spritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi dalam hal ini kehidupan

masyarakat Indonesia harus meningkat dan harus kearah yang lebih baik melalui

pelaksanaan program-program pembangunan. Jika dikaitkan dengan jumlah penduduk

Indonesia yang mayoritas hampir 80 % berada di pedesaan maka sudah sepatutnya

Muhammad Zulfadli Nasution adalah Mahasiswa Jurusan PP-Kn FIS Universitas Negeri Medan Prof. DR. Hj. Djanius Djamin, SH. MS adalah Dosen jurusan PP-Kn Universitas Negeri Medan

Page 2: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 79

usaha pmbangunan masyarakat desa perlu mendapat prioritas utama didalam

membangun desa menjadi desa yang diinginkan dan dicita-citakan demi menuju

masyarakat yang sejahtera.

Menurut Anita (2001:6) menyatakan bahwa: “ Rakyat Indonesia mayoritas ada

di pedesaan secara statistik jumlah mereka yang ada di pedesaan sekitar 60-80%

dari jumlah penduduk ”. Hal ini dapat dipastikan bahwa desa memiliki potensi yang

sangat penting dalam bidang pertanian maupun tenaga kerja. Selain itu desa merupakan

unit terkecil bagi terbentuknya masyarakat politik di Indonesia karena masyarakat

pedesaan memiliki ikatan tradisi, adat istiadat dan relatif mandiri dari campur tangan

pihak lain.

Meningkatkan taraf hidup masyarakat desa sebenarnya sudah banyak dilakukan

dan masih terus dilakukan, baik melalui pendidikan, kesehatan, program keluarga

berencana dan sebagainya, namun karena kurangnya motivasi masyarakat untuk

mengikuti kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak membuahkan hasil yang berarti.

Untuk mengatasi hal tersebut tidak terus berlarut, maka dituntut peran aktif kepala desa

untuk memperbaikinya karena kepala desa sebagai pemimpin dalam suatu desa

mempunyai tugas dan tanggung jawab melayani urusan pemerintahan, pembangunan,

ekonomi, keamanan dan kemasyarakatan di desanya demi menuju desa yang maju. Hal

yang dilakukan kepala desa untuk memotivasi masyarakat dengan jalan melalui

pendekatan kepada warga desa akan pentingnya kegiatan yang selama ini dilaksanakan

sehingga tingkat kehidupan masyarakat akan membaik.

Sugiharto (2007:74) menuliskan : “ Pembangunan berbasis daerah didasarkan

pada beberapa unsur penting, berupa; kemantapan kelembagaan, ketersediaan sumber

daya manusia yang memadai (khususnya aparatur pemerintah daerah), potensi ekonomi

Page 3: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 80

daerah untuk menggali sumber pendapatannya sendiri “. Banyak sumber daya alam

yang ada di desa dapat diolah masyarakat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat,

tetapi ada kendala yang dihadapi oleh masyarakat seperti bagaimana cara

pengolahannya, pemasaran hasilnya dan juga akses jalan yang kurang baik sehingga

masyarakat susah untuk membawa hasilnya ke kota untuk dipasarkan. Dalam hal ini

kepala desa memegang peranan penting sebagai pemimpin di desa dalam hal

mengupayakan peningkatan sumber daya manusia, pembangunan akses jalan, jembatan,

dan lain sebagainya untuk menunjang peningkatan pembangunan yang berdampak pada

kesejahteraan masyarakat.

Selain dalam hal meningkatkan pembangunan, diharapkan kepala desa dapat

mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat yang bisa menambah pendapatan

masyarakat untuk meningkatkan pembangunan desa seperti membuat kerajinan tangan

seperti membuat gerabah, tikar pandan dan lain sebagainya.

Untuk meningkatkan pembangunan di desa, Pemerintah dalam hal ini membuat

kebijakan dengan mengeluarkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

( PNPM Mandiri ) yaitu pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan/meningkatkan

kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan

berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan

kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari

perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan

menjamin keberlanjutan berbagai hasil pembangunan yang dicapai. Kepala desa sebagai

aparat pemerintah desa memegang peranan penting dalam meningkatkan pembangunan.

Dengan adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)

Page 4: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 81

maka dapat mempermudah kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan dan

kesejahteraan masyarakat.

Fenomena yang terjadi di Desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai

Kabupaten Asahan, penulis melihat bahwa peran kepala desa memegang peranan

penting dalam meningkatkan pembangunan desa. Namun demikian belum diketahui

secara jelas bahwa apakah kepala desa Sei Apung Jaya mempunyai andil yang cukup

besar dalam meningkatkan pembangunan demi terselenggaranya pemerintahan desa

yang maju dan sejahtera sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat dan yang dicita-

citakan oleh pendiri – pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercinta ini.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul: “ Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan

Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM Mandiri ) Di

Desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan”.

B. Metode Penelitian

Lokasi penelitian adalah desa Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai

Kabupaten Asahan, karena tempat tersebut merupakan lokasi yang baik dan strategis

bagi penulis untuk melakukan penelitian. Populasi penelitian ini adalah 1056 KK yang

berdomisili di desa Sei Apung Jaya. sampel dalam penelitian ini dengan mengambil

10% dari populasi yang ada yaitu 1056 KK, sehingga dapatlah diketahui populasi dalam

penelitian ini berjumlah 106 KK.

Variabel penelitiannya adalah peran kepala desa dalam meningkatkan

pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM

Mandiri) di desa Sei Apung Jaya. Peran yaitu kepedulian kepala desa dalam

mempercepat pembangunan di desa, yakni melalui kegiatan Program Nasional

Page 5: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 82

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri). Pembangunan yaitu proses

perubahan untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu.

Pembangunan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembangunan untuk

meningkatkan sarana dan prasarana di desa sehingga memperlancar arus transportasi

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) adalah Program

Nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan

program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pada pemberdayaan

masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan

kapasitas masyarakat, baik secara inividu maupun berkelompok, dalam memecahkan

berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan

kesejahteraannya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Observasi yang dilakukan dengan cara mengamati mengamati langsung ke

lokasi penelitian untuk melihat situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan sehingga

nantinya dapat memperoleh data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Angket digunakan untuk memperoleh informasi dengan bantuan faktor berupa daftar

pertanyaan tertulis yang disebarkan kepada responden terpilih. Berisikan pertanyaan dan

telah diberikan alternatif jawaban terhadap item (soal) yang dipertanyakan. Wawancara

yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan yang ditanyakan kepada

pihak-pihak yang terkait (bersangkutan) yang dianggap mampu memberikan informasi

yang tepat dibutuhkan tentang objek yang akan diteliti untuk memperkuat data-data

yang diperoleh dari angket. Dokumentasi (Kepustakaan) berupa pengumpulan data dari

Page 6: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 83

literatur maupun terbitan-terbitan dari instansi terkait berkenaan dengan topik penelitian

ini.

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui peran kepala desa dalam

meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri (PNPM Mandiri) di Sei Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten

Asahan teknik analisa data deskriptif kualitatif yakni menjabarkan data-data yang

diperoleh di lokasi penelitian.

Setelah data terkumpul, penulis akan menganalisa data dengan cara

menguraikan menurut persentase dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

P = Persentase pertanyaan yang dijawab

f = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden yang menjawab sampel

Analisis data dalam penelitian ini, penulis menempuh langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Analisis data tentang kinerja kepala desa

b. Analisis data tentang adanya kebijakan PNPM

c. Analisis data tentang kinerja kepala desa menjalankan PNPM

Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah

dibaca dan dipersentase. Untuk lebih jelasnya pengolahan data dari setiap pertanyaan

mempunyai masing - masing satu tabel yakni sebagai berikut :

Adapun hasil tabulasi angket dapat dilihat pada tabel-tabel frekuensi yang

terdapat di bawah ini :

Page 7: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 84

1. Tanggapan responden tentang kinerja kepala desa dalam bidang

pemerintahan selama menjabat

Berdasarkan data yang didapat menunjukkan bahwa kepala desa telah

melaksanakan kinerjanya dalam bidang pemerintahan dengan baik. Hal ini dibuktikan

dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 86 KK (81,2%) menyatakan

terlaksana dan yang menyatakan kurang terlaksana sebanyak 20 KK (18,8%). Namun

ada 20 KK (18,8%) yang menyatakan kurang terlaksana ini disebabkan karena

masyarakat merasa kurang puas dengan kinerja kepala desa dalam pengurusan

administrasi seperti pengurusan KTP, Kartu Keluarga dan pengurusan administrasi

lainnya. Selain itu wawancara yang dilakukan dengan responden rata-rata mengatakan

bahwa kinerja kepala desa dalam pemerintahan terlaksana dengan baik, baik dalam

bidang pemerintahan maupun administrasi desa sehingga memudahkan masyarakat

dalam mengurus segala administrasi yang dibutuhkan masyarakat.

2. Tanggapan responden tentang tugas dan wewenang serta kewajiban kepala

desa yang dijalankan

Dari data yang didapat menunjukkan bahwa kepala desa telah menjalankan tugas

dan wewenang serta kewajibannya dengan baik sesuai dengan jawaban responden

seluruhnya berjumlah 85 KK (80,2%) menyatakan sudah dijalankan dan 21 KK

(19,8%) yang menyatakan kurang dijalankan. Namun ada 21 KK (19,8%) yang

menyatakan kurang dijalankan ini disebabkan karena masyarakat kurang puas dengan

kinerja kepala desa selama ini dalam memerintah Desa Sei Apung Jaya dan masih ada

sedikit ketidakadilan yang dirasakan masyarakat. Wawancara yang dilakukan dengan

masyarakat sebagai responden rata – rata mengatakan bahwa kepala desa dalam

menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai penyelenggara pemerintah desa sejauh ini

Page 8: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 85

tidak ada menyimpang dan tidak berbuat tindakan-tindakan yang melanggar norma-

norma yang ada dalam masyarakat. Selain itu kepala desa selama menjabat juga belum

pernah mempunyai kasus yang memberatkan. Maka dapat disimpulkan bahwa kepala

desa telah menjalankan tugas dan wewenang serta kewajibannya dengan baik.

3. Tanggapan responden tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri ( PNPM Mandiri )

Responden seluruhnya berjumlah 97 KK (91,5%) menyatakan mengetahui dan 9

KK (8,5%) yang menyatakan kurang mengetahui. Berdasarkan data di atas dapat

disimpulkan bahwa masyarakat mengetahui tentang keberadaan PNPM Mandiri di Desa

Sei Apung Jaya. Hal ini tak lepas dari campur tangan kepala desa dalam

mensosialisasikan PNPM Mandiri ini ke masyarakat. Namun ada 9 KK (8,5%) yang

menyatakan kurang mengetahui ini disebabkan masyarakat hanya mengetahui bahwa

PNPM Mandiri itu adalah pembangunan tapi tidak mengetahui apa saja bentuk-bentuk

kegiatan pembangunan dari PNPM Mandiri ini. Selain itu ini disebabkan sebagian kecil

responden ini tidak mau tahu dengan PNPM Mandiri.

4. Tanggapan responden tentang PNPM Mandiri yang diterapkan di Desa Sei

Apung Jaya

Dari analisa tabel menunjukkan bahwa responden menyatakan bahwa PNPM

Mandiri ini sangat cocok diterapkan di Desa Sei Apung Jaya dengan jawaban responden

seluruhnya berjumlah 106 KK (100%) menyatakan bahwa PNPM Mandiri sangat cocok

diterapkan di Desa Sei Apung Jaya. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan masyarakat

akan adanya peningkatan pembangunan di Desa Sei Apung Jaya sangat kuat.

Masyarakat mengetahui bahwa Program PNPM Mandiri diprioritaskan pada sektor

pembangunan. Masyarakat menyatakan setuju PNPM Mandiri diterapkan di Sei Apung

Page 9: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 86

Jaya. Ini dapat dilihat atas antusiasnya masyarakat berpartisipasi atas terlaksananya

PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya.

5. Tanggapan responden tentang dukungannya terhadap PNPM Mandiri yang

dijalankan kepala desa

Dari analisa tabel menunjukkan bahwa responden mendukung PNPM Mandiri

yang dijalankan oleh kepala desa dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 83

KK (78,3%) menyatakan mendukung dan 23 KK (21,7%) yang menyatakan kurang

mendukung. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sebagai responden mendukung

PNPM Mandiri yang dijalankan oleh kepala desa. Namun ada 23 KK (21,7%) yang

menyatakan kurang mendukung ini disebabkan karena pada PNPM Mandiri periode

2011 pembangunan lebih dititik beratkan pada kegiatan peningkatan bidang pelayanan

pendidikan yaitu pembangunan gedung sekolah SD Swasta sebanyak 2 lokal dengan

mobiler dan pembuatan jalan ke sekolah MTS Dok sepanjang 1176 m x 1,5 m. Kedua

sekolah ini terdapat di dusun V. Ini yang membuat sebagian masyarakat kurang

mendukung PNPM Mandiri yang dijalankan oleh kepala desa. Sebagian masyarakat

menginginkan pembangunan PNPM Mandiri ada di dusun mereka. Diharapkan untuk

periode berikutnya PNPM Mandiri lebih merata pembangunannya.

6. Tanggapan responden tentang PNPM Mandiri yang dijalankan kepala desa

sudah tepat sasaran

87 KK (82%) menyatakan sangat tepat dan 19 KK (18%) yang menyatakan

kurang tepat. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa PNPM Mandiri yang

dijalankan kepala desa sudah tepat sasaran. Hal ini dikatakan tepat bahwa pembangunan

ini membangun sarana jalan yang sangat diharapkan masyarakat dalam melakukan

aktivitas transportasi sehingga dapat lebih lancar. Selain itu program ini bertujuan

Page 10: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 87

meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memberikan partisipasi berupa ide-ide atau

gagasan-gagasan yang dituangkan dalam musyarawarah yang menghasilkan suatu

bentuk program pembangunan yang siap direalisasikan di lingkungan masyarakat.

Namun ada 19 KK (18%) yang menyatakan kurang tepat ini disebabkan karena

sebagian masyarakat merasakan pembangunan PNPM Mandiri untuk periode 2011 ini

kurang tepat sasaran dan cenderung pembangunannya tidak adil dan tidak merata.

Dalam hal ini diharapkan kepala desa lebih bijaksana dan adil dalam meningkatkan

pembangunan.

7. Tanggapan responden tentang kepala desa perduli dengan perbaikan jalan

Dari analisa tabel menunjukkan bahwa kepala desa sangat peduli dengan

perbaikan jalan dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 75 KK (70,7%)

menyatakan sangat perduli dan 31 KK (29,3%) yang menyatakan kurang perduli.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kepala desa peduli dengan perbaikan

jalan. Ada 31 KK (29,3%) yang menyatakan kurang perduli. Ini disebabkan masih ada

jalan yang perlu perbaikan dan pembuatan jalan. Masyarakat berharap jalan yang belum

keras dapat diaspal sehingga arus transportasi lebih lancar. Wawancara yang dilakukan

dengan masyarakat sebagai responden menyatakan masih ada sebagian jalan di Sei

Apung Jaya yang belum ada perbaikan, tapi untuk secara keseluruhan jalan di Sei

Apung Jaya masih cukup baik. Masyarakat tidak lagi merasakan becek jika musim

hujan tiba dengan adanya jalan setapak yang dibangun melalui PNPM Mandiri..

8. Tanggapan responden tentang perealisasian PNPM Mandiri di lingkungan

responden

PNPM Mandiri telah terealisasi di lingkungan responden dengan jawaban

responden seluruhnya berjumlah 86 KK (81,2%) menyatakan sudah terealisasi dan 20

Page 11: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 88

KK (18,8%) yang menyatakan kurang terealisasi. Berdasarkan data di atas dapat

disimpulkan bahwa PNPM Mandiri telah terealisasi dengan baik di Desa Sei Apung

Jaya. Adanya 20 KK (18,8%) yang menyatakan kurang terealiasi karena ada sebagian

masyarakat yang kurang puas dengan PNPM Mandiri yang ada di lingkungannya dan

cenderung kurang merata. Ini disebabkan kurangnya partisipasi masyarakat tersebut

dalam PNPM Mandiri seperti tidak menghadiri rapat yang menyebabkan pembangunan

PNPM Mandiri di lingkungannya kurang terealiasasi. Untuk itu di harapkan partisipasi

masyarakat dalam meningkatkan pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri ini

dan juga kebijaksanaan kepala desa dalam pemerataan pembangunan di Desa Sei Apung

Jaya.

9. Tanggapan responden tentang kesuksesan kepala desa dalam menjalankan

PNPM Mandiri

Dari analisa tabel menunjukkan bahwa kepala desa sangat sukses dalam

menjalankan PNPM Mandiri dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 90 KK

(85%) menyatakan sangat sukses dan 16 KK (15%) yang menyatakan kurang sukses.

Kepala desa sukses dalam menjalankan PNPM Mandiri. Hal ini tidak lepas dari

partisipasi masyarakat dan para pelaku PNPM Mandiri dalam mensukseskan PNPM

Mandiri ini. Namun ada 16 KK (15%) yang menyatakan kurang sukses ini disebabkan

karena sebagian masyarakat merasa kepala desa kurang adil dan kurang bijaksana dalam

menjalankan PNPM Mandiri ini. Masyarakat merasa pembangunan PNPM Mandiri

belum merata. Dapat disimpulkan kepala desa sukses dalam menjalankan PNPM

Mandiri

10. Tanggapan responden tentang manfaat PNPM Mandiri

Page 12: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 89

PNPM Mandiri sangat bermanfaat dengan jawaban responden seluruhnya

berjumlah 106 KK (100%) menyatakan sangat bermanfaat. Wawancara yang dilakukan

dengan masyarakat sebagai responden mengatakan bahwa PNPM Mandiri ini sangat

bermanfaat bagi masyarakat seperti pembangunan jalan setapak, jembatan, tangkahan,

gedung sekolah. Semua pembangunan tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan

sehari-hari masyarakat. Masyarakat tidak lagi merasakan becek jika musim hujan

dengan adanya jalan setapak, masyarakat yang berada di tepi sungai juga terbantu

dengan adanya tangkahan yang memudahkan aktivitas masyarakat dalam melakukan

kegiatan sehari- hari seperti mencuci pakaian dan lain sebagainya. Selain itu

pembangunan PNPM juga dititik beratkan pada peningkatan bidang pelayanan

pendidikan yaitu pembangunan gedung sekolah SD Swasta. Jadi dapat disimpulkan

bahwa PNPM Mandiri sangat bermanfaat bagi masyarakat. Diharapkan PNPM Mandiri

ini dapat terus berkesinambungan dengan memajukan pembangunan sehingga

meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

11. Tanggapan responden tentang pengaruh PNPM Mandiri dalam

meningkatkan pendapatan responden

Pengaruh PNPM Mandiri dalam meningkatkan pendapatan responden 52 KK

(49%) menyatakan sangat berpengaruh, 36 KK (34%) yang menyatakan kurang

berpengaruh dan 18 KK (17 %) yang menyatakan tidak berpengaruh. Adanya 36 KK

(34%) yang menyatakan kurang berpengaruh dan 18 KK (17%) yang menyatakan tidak

berpengaruh. Hal ini disebabkan karena PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya ini

masih dalam proses kegiatan peningkatan sarana dan prasarana masyarakat seperti

pembangunan jalan setapak, tangkahan. Namun tidak dipungkiri dengan adanya

pembangunan tersebut dapat menambah pendapatan masyarakat dengan ikut serta

Page 13: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 90

dalam pelaksanaan PNPM Mandiri tersebut. Selain itu dengan adanya kegiatan PNPM

Mandiri berupa Simpan Pinjam Perempuan ( SPP ) juga dapat menambah pendapatan

dari kaum perempuan. Simpan Pinjam Perempuan ini dikhususkan bagi perempuan

dalam menambah modal usaha. Pinjaman yang diberikan maksimal 1 juta rupiah untuk

1 orang dengan bunga 1 % dengan cara dicicil dan harus lunas pada akhir periode

pembangunan PNPM Mandiri. Maka dapat disimpulkan PNPM Mandiri kurang

berpengaruh pada peningkatan masyarakat. Mudah-mudahan PNPM Mandiri di masa

yang akan datang dapat lebih meningkatkan pendapatan masyarakat dengan kegiatan

pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat dan juga kegiatan

peningkatan/kapasitas kelompok usaha ekonomi.

12. Tanggapan responden terhadap kinerja kepala desa dalam meningkatkan

pembangunan melalui PNPM Mandiri ini

Responden sangat puas terhadap kinerja kepala desa dalam meningkatkan

pembangunan melalui PNPM Mandiri dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah

90 KK (85%) menyatakan sangat puas dan 16 KK (15%) yang menyatakan kurang puas.

Berdasarkan data di atas dapat menunjukkan bahwa masyarakat sangat puas dengan

kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri. Hal ini

tidak lepas dari kerja sama yang baik antara kepala desa ,partisipasi masyarakat dan

para pelaku PNPM Mandiri. Namun ada 16 KK (15%) yang menyatakan kurang puas.

Hal ini disebabkan masih adanya sarana dan prasarana yang belum diperbaiki dan

pelaksanaan pembangunan yang belum merata. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat

puas dengan kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM

Mandiri.

Page 14: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 91

13. Tanggapan responden tentang pengaruh peran kepala desa terhadap

pembangunan di Desa Sei Apung Jaya

Peran kepala desa sangat berpengaruh terhadap pembangunan dengan jawaban

responden seluruhnya berjumlah 106 KK (100%) menyatakan sangat berpengaruh.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa peran kepala desa sangat berpengaruh

terhadap pembangunan di Desa Sei Apung Jaya. Selain itu hal tersebut juga dibuktikan

dengan Dana PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya yang semakin lama semakin

bertambah setiap tahunnya. Hal ini tak lepas dari peran kepala desa dalam melobi dana

dari Kecamatan setiap adanya pengeluaran anggaran dana PNPM Mandiri dari

Kecamatan. Maka dapat disimpulkan bahwa peran kepala desa sangat berpengaruh

terhadap pembangunan di Desa Sei Apung Jaya.

14 . Tanggapan responden tentang kepala desa meminta partisipasi responden

atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM

Mandiri

Kepala desa sering meminta partisipasi masyarakat atau mengikut sertakan

dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri dengan jawaban responden

seluruhnya berjumlah 75 KK (70,8%) menyatakan sering, 20 KK (18,8%) yang

menyatakan kadang-kadang dan 11 KK (10,4%) yang menyatakan tidak pernah.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kepala desa sering meminta partisipasi

masyarakat atau mengikut sertakan dalam meningkatkan pembangunan dalam PNPM

Mandiri. Adanya 20 KK (18,8%) yang menyatakan kadang-kadang dan 11 KK (10,4%)

yang menyatakan tidak pernah karena setiap ada kegiatan rapat PNPM Mandiri atau

dalam kegiatan lainnya responden tidak dapat menghadiri dikarenakan sibuk mencari

nafkah yang umumnya bertani dan nelayan. Selain itu dalam kegiatan PNPM Mandiri

Page 15: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 92

belum sepenuhnya dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Namun masyarakat

menyatakan positif dengan kegiatan PNPM Mandiri di desanya. Maka dapat

disimpulkan kepala desa sering meminta partisipasi masyarakat atau mengikut sertakan

dalam meningkatkan pembangunan dalam PNPM Mandiri.

15. Tanggapan responden tentang ajakan bermusyawarah atau rapat oleh kepala

desa dalam peningkatan pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri

Masyarakat sering diajak dalam bermusyawarah dalam peningkatan

pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri dengan jawaban responden seluruhnya

berjumlah 85 KK (80,1%) menyatakan sering 21 KK (19,8%) menyatakan kadang-

kadang. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa masyarakat sering diajak dalam

bermusyarawarah dalam peningkatan pembangunan khususnya dalam PNPM Mandiri.

Ada 21 KK (19,8%) menyatakan kadang-kadang dikarenakan beberapa masyarakat

menyatakan mereka memang sering diajak dalam bermusyawarah dalam PNPM

Mandiri namun dikarenakan kesibukan dalam mencari nafkah maka rapat tersebut tidak

dapat dihadiri. Selain itu ada sebagian kecil masyarakat yang kurang berpartisipasi dan

tidak mau tahu dalam pelaksanaan PNPM Mandiri. Meski pun demikian sebagian besar

masyarakat menyatakan positif terhadap PNPM Mandiri dan mengharapkan PNPM

Mandiri ini terus dapat dilanjutkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

16. Tanggapan responden tentang kepedulian kepala desa dengan sarana dan

prasarana di desa responden

Kepala desa sangat perduli dengan sarana dan prasarana di desa Sei Apung Jaya

dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 89 KK (84%) menyatakan sangat

perduli 17 KK (16%) menyatakan kurang perduli. Berdasarkan data di atas

Page 16: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 93

menunjukkan bahwa kepala desa sangat perduli dengan sarana dan prasarana di desa

Sei Apung Jaya. Namun ada 17 KK (16%) menyatakan kurang perduli. Hal ini

disebabkan karena masih adanya sarana dan prasarana yang belum dibangun.

Diharapkan kepala desa lebih meningkatkan lagi pembangunan sarana dan prasarana

demi menciptakan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Selain itu masyarakat juga

diharapkan ikut andil perduli dalam meningkatkan sarana dan prasarana di desa Sei

Apung Jaya.

17. Tanggapan responden tentang pelaksanaan PNPM Mandiri yang sering

menimbulkan masalah

PNPM Mandiri tidak pernah menimbulkan masalah dengan jawaban responden

seluruhnya berjumlah 91 KK (85,8%) menyatakan tidak pernah, 15 KK (14,2%)

menyatakan pernah.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan PNPM Mandiri tidak

pernah menimbulkan masalah yang berarti. Namun 15 KK (14,2%) menyatakan pernah

karena dalam pelaksanaan PNPM Mandiri masyarakat berebut untuk ikut serta dalam

pengerjaan proyek PNPM Mandiri tersebut. Namun masalah tersebut masih bisa diatasi

dan tidak terlalu menjadi masalah yang besar. Maka dapat disimpulkan pelaksanaan

PNPM Mandiri tidak pernah menimbulkan masalah.

18. Tanggapan responden tentang aktifnya kepala desa dalam menyelesaikan

perselisihan atau permasalahan menyangkut PNPM Mandiri

Kepala desa selalu aktif dalam menyelesaikan perselisihan atau permasalahan

menyangkut PNPM Mandiri ini dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 85

KK (80,2%) menyatakan selalu aktif dan 21 KK (19,8%) menyatakan kurang aktif.

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kepala desa selalu aktif dalam

Page 17: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 94

menyelesaikan perselisihan atau permasalahan menyangkut PNPM Mandiri dengan

mencari solusi yang tepat agar tidak terjadi perselisihan. Ada 21 KK (19,8%)

menyatakan kurang aktif karena masyarakat merasakan lambannya kepala desa dalam

menyelesaikan masalah atau perselisihan dalam PNPM Mandiri seperti perebutan

menjadi pekerja atau tim dalam proyek PNPM Mandiri. Diharapkan kepala desa cepat

tanggap dalam menyelesaikan dan memberi pengayoman dengan menjadi penengah jika

ada perselisihan maupun permasalahan di Desa Sei Apung Jaya.

19. Tanggapan responden tentang pembangunan sarana dan prasarana melalui

PNPM Mandiri waktu pengerjaannya selalu tepat waktu

PNPM Mandiri sangat tepat waktu dalam pengerjaannya dengan jawaban

responden seluruhnya berjumlah 106 KK (100%) menyatakan sangat tepat waktu.

Wawancara yang dilakukan dengan masyarakat sebagai responden mengatakan kegiatan

PNPM Mandiri sangat tepat waktu dalam pengerjaannya dapat dilihat seperti

pembangunan jalan setapak dan pembangunan tangkahan pada periode 2010. Jika

pelaksanaan PNPM Mandiri ini tidak tepat waktu maka desa tersebut akan diberikan

sanksi dengan dikurangi atau tidak lagi mendapatkan dana PNPM Mandiri untuk

periode berikutnya. Selain itu juga akan dikenakan sanksi hukum apabila terbukti

menyalahgunakan dana, penyimpangan prosedur dan wewenang akan dihukum sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maka dapat disimpulkan bahwa

pengerjaan sarana dan prasarana PNPM Mandiri sangat tepat waktu.

20. Tanggapan responden tentang sikap kepala desa berlaku adil kepada

masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri ini

Kepala desa berlaku sangat adil kepada masyarakat dalam pelaksanaan PNPM

Mandiri ini dengan jawaban responden seluruhnya berjumlah 86 KK (81,2%)

Page 18: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 95

menyatakan sangat adil dan 20 KK (18,8%) yang menyatakan kurang adil. Berdasarkan

data di atas dapat disimpulkan bahwa kepala desa berlaku adil kepada masyarakat dalam

pelaksanaan PNPM Mandiri. Ada 20 KK (18,8 %) yang menyatakan kurang adil karena

ada sebagian masyarakat yang kurang puas dengan PNPM Mandiri yang ada di

lingkungannya. Ini disebabkan pada periode Tahun 2011 pembangunan tidak merata

keseluruh dusun. Padahal masyarakat dalam hal ini mengharapkan pembangunan ada di

dusun mereka seperti perbaikan/pembuatan jalan.

D. Pembahasan

Kepala desa telah melaksanakan tugas dan wewenangnya baik dalam bidang

penyelenggaraan pemerintah desa maupun administrasi desa, sehingga urusan

masyarakat yang berkaitan dengan pemerintah desa dapat berjalan dengan baik.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)

merupakan salah satu program pembangunan yang sudah diketahui oleh masyarakat

keberadaannya. Hal ini tidak terlepas dari campur tangan kepala desa dalam

mensosialisasikan PNPM Mandiri ini ke masyarakat. Masyarakat di Desa Sei Apung

Jaya menyatakan sangat cocok dan mendukung kegiatan PNPM Mandiri diterapkan di

Desa Sei Apung Jaya. Selain itu PNPM Mandiri yang dijalankan kepala desa sudah

tepat sasaran dan sudah terealisasi dengan baik. PNPM Mandiri bertujuan meningkatkan

kapasitas masyarakat dalam memberikan partisipasi berupa ide-ide atau gagasan-

gagasan yang dituangkan dalam musyarawarah yang menghasilkan suatu bentuk

program pembangunan yang siap direalisasikan di lingkungan masyarakat. Jadi

masyarakat yang menentukan hal-hal apa saja yang ingin dibangun di desanya sehingga

PNPM Mandiri ini menjadi sangat tepat sasaran dan sangat bermanfaat.

Page 19: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 96

PNPM Mandiri sangat bermanfaat bagi masyarakat seperti pembangunan jalan

setapak, jembatan, tangkahan, gedung sekolah. Masyarakat tidak lagi merasakan becek

jika musim hujan dengan adanya jalan setapak, ini membuktikan kepala desa peduli

dengan perbaikan jalan. Masyarakat yang berada di tepi sungai juga terbantu dengan

adanya tangkahan yang memudahkan aktivitas masyarakat dalam melakukan kegiatan

sehari- hari seperti mencuci pakaian dan lain sebagainya. Pembangunan sarana dan

prasarana semakin meningkat dengan adanya PNPM Mandiri ditambah kepedulian

kepala desa dalam meningkatkan sarana dan prasarana di Desa Sei Apung Jaya. Maka

diharapkan PNPM Mandiri ini dapat terus berkesinambungan dengan memajukan

pembangunan sehingga meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

PNPM Mandiri kurang berpengaruh pada peningkatan masyarakat, ini

dikarenakan PNPM Mandiri di Desa Sei Apung Jaya ini masih dalam proses kegiatan

peningkatan sarana dan prasarana masyarakat seperti pembangunan jalan setapak,

tangkahan, gedung sekolah dan lain- lain. Namun tidak dipungkiri dengan adanya

pembangunan tersebut dapat menambah pendapatan masyarakat dengan ikut serta

dalam pelaksanaan PNPM Mandiri tersebut. Namun hal itu belum dapat menjangkau

semua lapisan masyarakat sehingga PNPM Mandiri kurang berpengaruh pada

peningkatan pendapatan masyarakat.

Peran kepala desa sangat berpengaruh terhadap pembangunan di Desa Sei

Apung Jaya. Kepala desa sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan

pelaksanaan PNPM Mandiri. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri tidak pernah

menimbulkan masalah yang berarti. Meskipun ada masalah tetap masih bisa diatasi

dengan adanya kepala desa yang selalu aktif dalam menyelesaikan perselisihan atau

Page 20: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 97

permasalahan menyangkut PNPM Mandiri. Sehingga masyarakat menyatakan puas

dengan kinerja kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri.

Kepala desa berlaku adil kepada masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri.

Kepala desa sering meminta partisipasi masyarakat atau mengikut sertakan dalam

meningkatkan pembangunan dalam PNPM Mandiri dengan mengajak masyarakat dalam

mengikuti musyawarah atau rapat PNPM Mandiri maupun ikut dalam pelaksanaan

kegiatan PNPM Mandiri. Ini merupakan salah satu cara untuk memberdayakan

masyarakat dengan meningkatkan kapasitas/kapabilitas masyarakat guna

mengoptimalkan pencapaian tujuan pembangunan.

PNPM Mandiri sangat tepat waktu dalam pengerjaannya. Jika pelaksanaan

PNPM Mandiri ini tidak tepat waktu maka desa tersebut akan diberikan sanksi dengan

dikurangi atau tidak lagi mendapatkan dana PNPM Mandiri untuk periode berikutnya.

Maka dari itu diperlukan peran kepala desa dalam mengawasi kegiatan PNPM Mandiri

agar pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri tidak terbengkalai atau tepat waktu.

Peran kepala desa dalam meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di Desa Sei Apung Jaya

Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan sangat optimal. Namun masih ada

sebagian masyarakat yang merasa kurang puas dengan peran kepala desa dalam

meningkatkan pembangunan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri (PNPM Mandiri). Maka diharapkan kepala desa lebih bersikap bijaksana dan

adil dalam meningkatkan pembangunan melalui PNPM Mandiri pada periode

berikutnya sehingga masyarakat lebih merasakan akan hadirnya program PNPM

Mandiri di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Selain itu masyarakat juga

Page 21: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 98

diharapkan lebih berpartisipasi dalam PNPM Mandiri sehingga pemberdayaan

masyarakat lebih dapat ditingkatkan.

E. Penutup

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam

mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dengan dilaksanakannya pembangunan dalam

segala aspek kehidupan bangsa tersebut, maka diharapkan dapat memacu

peningkatan Pembangunan Nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang

sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.

2. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) adalah

Program Nasional dalam mewujudkan kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan

program- program penanggulangan kemiskinan berbasis pada pemberdayaan

masyarakat. Maka masyarakat merupakan tokoh utama dalam proses kegiatan

PNPM Mandiri seperti perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian.

Keaktifan masyarakat menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembangunan

melalui PNPM Mandiri demi mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran

masyarakat.

3. Jenis-jenis kegiatan yang dibiayai PNPM Mandiri adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan pembangunan atau perbaikan sarana dan prasarana yang dapat

memberikan manfaat bagi masyarakat terutama masyarakat miskin.

b. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan ( SPP )

4. Peran kepala desa dalam PNPM Mandiri adalah sebagai pembina dan pengendali

kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri di desa, membantu

Page 22: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 99

dalam memasyarakatkan tujuan, prinsip dan kebijakan PNPM Mandiri kepada

masyarakat di wilayahnya, menjamin kelancaran pelaksanaan PNPM Mandiri

didesanya sehingga pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di desa dapat

melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.

Selain itu kepala desa juga turut menyelesaikan perselisihan dan permasalahan

yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri.

Kepala desa juga berperan menjadi fasilitator proses penggalian gagasan di

kelompok masyarakat dan dusun, musyawarah desa serta tahapan pelaksanaan

lainnya di tingkat desa.

Daftar Pustaka

Ahmadi, 2003. Pengantar Metode Ilmiah, Jakarta: Balai Pustaka. Anita, Christina. 2001. Jaman Daulat Rakyat. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama. Akbar, Purnomo. 2000. Pengantar Statistik. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta. Beratha, I Nyoman. 1992. Desa : Masyarakat Desa dan Pembangunan Desa. Jakarta:

Ghalia Indonesia. Jhonson. 2000. Ilmu Politik Suatu Pengantar. Jakarta: Djambatan Santoso, Purwo. 2002. Merubah Watak Negara Strategi Penguatan Partisipasi Desa.

Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama. Purwo. 2007. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiharto. 2007. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USUpress Surakhmad, W. 2000. Metodologi Penelitian Ilmiah. Yogyakarta: Dianloka Sukardi, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Soemantri, Bambang Trisantono. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa. Bandung: Fokus Media. Tim Penyusun Skripsi Jurusan PPKn FIS UNIMED. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi.

Medan: PPKn FIS UNIMED Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli Bulat dan Utuh.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Wirartha, I Made, 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Penerbit ANDI ________.2008.Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri.

http:www.pnpm-mandiri.org/index. Diakses 5 Mei 2011. Online

Page 23: 545 881-1-sm

Jurnal CITIZENSHIP Volume 00 Nomor 00 2013 100

_________2008.Pedoman Umum PNPM Mandiri.http://lomboktimurkab.go.id/files/PTO%20.pdf. Diakses 7 Mei 2011. Online

________.2010.Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kamal. http://upkkamal.wordpress.com. Diakses 10 Mei 2011. Online

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 72 Tahun 2005 Tentang Desa. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2001 Tentang Pedoman

Umum Pengaturan Mengenai Desa. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 66 Tahun 2007 Tentang Perencanaan

Pembangunan Desa.

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Undang No 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Undang Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

NO:25/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007 tentang Pedoman Umum Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM MANDIRI).