54982701 estimasi populasi gastropoda

5

Click here to load reader

Upload: dek-pipin

Post on 28-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 54982701 Estimasi Populasi Gastropoda

ESTIMASI POPULASI GASTROPODA

Dwi Purwanti10/298390/PN/11909

Teknologi Hasil Perikanan

IntisariEstimasi populasi gastropoda dilakukan menggunakan metode tanpa plot (plotless). Hal ini berfungsi untuk mengetahui apakah suatu perairan dalam kondisi baik atau tercemar dengan densitas (kerapatan) gastropoda sebagai indikator. Praktikum estimasi gastropoda dilakukan di Sungai Tambak Bayan. Sungai dibagi menjadi tiga stasiun pengamatan yakni bagian hilir, tengah, dan hulu. Pada masing-masing stasiun diambil berbagai sampel parameter-parameter sebagai tolok ukur yang meliputi parameter fisika yang terdiri dari suhu air, suhu udara, kecepatan arus. Selain itu juga diambil sampel parameter kimia yang meliputi pH, oksigen terlarut (DO), CO2 bebas, dan alkalinitas. Dengan mengetahui nilai berbagai parameter tersebut maka dapat dilakuakan suatu perbandingan antara densitas gastropoda sebagai faktor pembatas dengan parameter sebagai tolok ukur. Densitas gasropoda pada setiap stasiun pengamatan tidak sama. Dari pengamatan didapatkan hasil bahwa pada stasiun satu memiliki densitas gastropoda yang cukup tinggi, disusul dengan stasiun dua dengan densitas gastropoda sedang, dan stasiun tiga dengan densitas gastropoda yang relatif rendah. Fluktuasi densitas gastropoda ini mempunyai kecenderungan korelasi yang sesuai dengan faktor-faktor pembatasnya yakni suhu udara, suhu air, kecepatan arus, PH, oksigen terlarut (DO), CO2 bebas, dan alkalinitas.

Kata kunci: estimasi, gastropoda, populasi, sungai

Pendahuluan

Keberadaan makroinvertebrata perlu dilindungi, karena memiliki peran ekologis yang sangat penting. Untuk menjaga kelestarianya perlu suatu kesadaran untuk menjaga keadaan tersebut misalnya dengan tidak membuang limbah ke sungai. Hal ini dikarenakan air merupakan komponen penting bagi manusia dan makhluk lainnya. Air merupakan bagian terbersar dari protoplasma, sehingga dapat dikatakan bahwa semua kahidupan adalah “akuatik”. Namun apabila membicarakan habitat akuatik, yang dimaksud adalah dimana air merupakan faktor eksternal yang utama sekaligus merupakan medium internal.

Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua yaitu habitat air tergenang (lentik) yang meliputi danau, kolam, rawa, pasir terapung, dan habitat air mengalir (lotik) meliputi mata air aliran air, atau sungai (Ritz,1989). Sungai merupakan salah satu bentuk ekosistem mengalir yang didalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan komponen abioik. Komponen abiotik meliputi suhu, penetrasi cahaya, kedalaman, PH, oksigen terlarut, dan karbondioksida bebas. Sedangkan komponen biotik meliputi ikan, tumbuhan air, cacing, moluska, dan lain sebagainya (Anonim,2011). Moluska air tawar dapat dibedakan menjadi dua kelompk utama yaitu gastropoda dan pelecypoda

Page 2: 54982701 Estimasi Populasi Gastropoda

(Probosunu,2011). Gastropoda disebut siput keong dan merupakan kelompok moluska yang paling berhasil menduduki berbagai habitat darat, perairan tawar, dan terbanyak di laut (Suwignyo,2005). Dalam banyak hal siput hanya mengalami sedikit perubahan dari bentuk nenek moyangnya. Modifikasi yang nyata adalah perisiwa torsi. Torsi adalah pertumbuhan cangkang yang memilin spiral disebabkan karena pengendapan bahan cangkang disebelah luar berlangsung lebih cepat dari yang sebelah dalam (Suwignyo,2005).

Dalam praktikum ini dilaksanakan etimasi populasi gastropoda. Estimasi merupakan suatu penaksiran atau pendugaan. Jadi pada praktikum ini akan akan ditaksirkan seberapa besar populasi gasropoda dengan menggunakan metode tanpa plot (plotless). Dan pengukuran parameter-parameter yang menjadi tolok ukur yakni suhu udara, suhu air, kecepatan arus, PH, oksigen terlarut (DO), CO2 bebas, dan alkalinitas. Kemudian setelah didapatkan sampel percobaan berupa populasi gastropoda pada beberapa titik maupun stasiun maka akan dapat dipelajari korelasi antara beberapa tolok ukur dangan populasi makrobentos (gastropoda) sebagai faktor pembatas. Dalam praktikum ini diharapkan seluruh praktikan dapat mengidentifikasi perbedaan populasi gastropoda pada setiap lokasi atau stasiun pengamatan dan fluktuasi populasi gastropoda yang menpunyai kecenderungan korelasi yang sama dengan faktor pembatasnya.

Metodologi

Pelaksanaan praktikum ekologi periran dengan acara estimasi populasi gastropoda akan mengambil sungai sebagai tempat yang akan dipelajari. Sungai yang dipelajari adalah Sungai Tambak Bayan. Acara praktikum dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 1 Maret 2011 jam 14.00-16.30 WIB. Dipilih sungai karena tempat tersebut memiliki potensi sebagai habitat gastropoda.

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode tanpa plot (plotless). Bukan hanya mempelajari populasi saja namun dalam praktikum ini juga akan dipelajari berbagai parameter yang mempengaruhi gastropoda. Parameter tersebut mencakup parameter fisika, kimia, dan biologi. Parameter fisika air meliputi kecepatan arus, suhu air, dan suhu udara. Untuk parameter kimia meliputi pH, kadar oksigen terlarut (DO), karbon dioksida bebas, dan alkalinitas. Parameter biologi yang digunakan adalah densitas (kepadatan) gastropoda. Adapun mekanisme praktikum dilaksanakan sebagai berikut : pemilihan lokasi sungai sebagai stasiun pengamatan. Setelah manentukan stasiun-stasiun yang akan diamati maka dilakukan pengambilan cuplikan secara acak dengan menancapkan tongkat kedalam perairan. Setelah tongkat ditancapkan, langkah selanjutnya adalah mencari gastropoda yang terdekat dari tongkat dan dicatat jaraknya. Dari data yang diperoleh maka dapat dihitung kerapatan (densitas) gastropoda dengan menggunakan rumus D=D2(S-2) dengan D=(S-1)Y, nilai Y diperoleh dari i=1SYi dan Yi=π(Xi)2. Dengan S melambangkan jumlah titik cuplikan yang diambil, D mewakili estimasi kerapatan gastropoda (densitas), X mewakili jarak terdekat gastropoda dengan titik yang ditentukan secara acak, dan Y mewakili luas area kajian.

Page 3: 54982701 Estimasi Populasi Gastropoda

Pada masing-masing stasiun pengamatan dilakukan pengukuran beberapa tolok ukur lingkungan seperti suhu udara, suhu air, kecepatan arus, derajat keasaman, pengukuran kandungan oksigen terlarut (DO) dengan matode Winkler, pengukuran CO2

bebas dengan meteode alkalimetri, pengukuran alkalinitas dengan metode alkalimetri, serta flora atau vegetasi yang terdapat disekitar lokasi pengamatan.

Hasil dan Pembahasan

Pada praktikum ini Sungai Tambak Bayan dibagi menjadi tiga stasiun. Stasiun pertama diamati oleh kelompok satu. Pada stasiun ini perairan berada pada kondisi yang cukup rindang dengan dikeliling berbagai macam vegetasi. Tempatnya cukup asri namun pada stasiun ini kadang digunakan sebagai tempat pencucian mobil. Stasiun kedua pada sekitar sungai terdapat kolam-kolam ikan. Tempat ini berada di bawah jembatan dan banyak aktivitas pemancingan di sekitar perairan. Perairan juga dikelilingi oleh pepohonan yang cukup rindang. Sedangkan pada stasiun tiga kondisi perairan dasar berbatu. Perairan ini dilengkapi dengan tebing yang memiliki kepadatan vegetesi yang relatif tinggi. Kondisi perairan yang cukup jernih dan bersih. Namun, terdapat sedikit sampah-sampah yang tersangkut di bebatuan. Pada masing-masing stasiun dilakukan pengamatan parameter sebagai tolok ukur estimasi populasi gastropoda dengan data sebagai berikut:

Data Hasil Pengamatan Praktikum Estimasi Populasi Gastropoda

Lokasi : Sungai Tambak Bayan

ParameterStasiun

1 2 3

FisikaSuhu Udara (0C) 24.5 26.33 26.67Suhu Air (0C) 26 28 27.67Kecepatan Arus (m/s) 0.552 0.782 0.81

Kimia

DO (ppm) 5.2 5.6 6.85CO2 (ppm) 11.6 9.2 6.2Alkalinitas (ppm) 106.5 111.6 99Ph 7 6.9 7

Biologi Densitas Gastropoda 1155.308 0.989274 52.15332

Apabila dilihat dari nilai densitas yang diproleh tiap masing-masing stasiun maka densitas pada stasiun satu dapat dikatakan memiliki kepadatan yang cukup tinggi, stasiun tiga kerapatannya sedang dan stasiun dua kerapatannya termasuk rendah. Stasiun satu memiliki nilai densitas yang paling tinggi dari kedua stasiun yang lainnya. Jika dilihat dari parameter suhu udara, suhu air, dan kecepatan arus merupakan keadaan yang ideal untuk habitat gastropoda. Kandungan pH netral dan DO yang relatif baik akan mejamin keberlangsungan kehidupan organisme (Manopo,2006). Namun kandungan CO2 bebas dan alkalinitas cukuup tinggi. Hal ini oleh sering digunakannya perairan stasiun atu sebagai tempat pencucian mobil hingga air bersifat basa namun hal tersebut dapat dinetralkan oleh kandungan CO2 yang tinggi menunjukkan perairan bersifat asam sehingga perairan dapat dinetralkan . pH yang netral merupakan

Page 4: 54982701 Estimasi Populasi Gastropoda

parameter yang baik untuk tempat makhluk hidup. Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidapan makroorganisme adalah dengan nilai alkalinitas di atas 20 ppm (Anonim,2003).

Stasiun dua memiliki densitas yang cukup rendah jika dibandingkan dengan stasiun satu dan stasiun tiga. Mungkin ini disebabkan karena pH perairan sedikit asam, namun nilai alkalinitas cukup tinggi. Hal tersebut agak terjadi penyimpangan, namun itu juga dapat disebabkan oleh faktor lain yakni disekitar stasiun dua terdapat kolam-kolam ikan dan banyak aktivitas pemancingan, sehingga ekosistem tersebut telah terjamah aktivitas manusia dan berpengaruh terhadap kepadatan gastropoda. Sedangkan pada stasiun tiga kepadatan gastropoda relatif sedang jika dibandingkan dengan kedua stasiun yang selanjutnya. Suhu udara dan suhu air serta kecepatan arus relatif baik dan seluruh parameter kimianya juga seimbang sehingga kerapatan populasi gastropoda cukup baik.

Ketiga nilai densitas tersebut jika dibuat dalam dalam bentuk grafik dan dilawankan dengan masing-masing stasiun maka bentuk grafik mengalami fluktuasi (naik-turun). Adapun grafik disajikan sebagai berikut:

Pada stasiun satu tingkat kepadatan gastropoda relatif tinggi namun pada stasiun dua grafik mangalami penurunan yang amat tajam. Hal tersebut menunjukkan densitas gastropoda pada atasiun dua cukup rendah. Sedangkan pada stasiun tiga densitas gastropoda mengalami pergerakan naik meskipun hanya sedikit yang dapa dijadikan indikasi bahwa densitas stasiun tiga adalah sedang.Estimasi populasi gastropodadapat dijadikan sebuah indikator peraira dalam kondisi baik atau tercemar jika populasi gastropoda dalam suatu perairan melimpah maka dapat dikatakan perairan tersebut dalam kondisi baik. Namun apabila dalam suatu perairan nilai kepadatan gastropoda rendah dapat dikatakan erairan tersebut dalam kondisi yang kurang baik. Jadi pengetahuan estimasi populasi gasropoda harus dimiliki oleh seorang saintis untuk dapat menentukan kondisi perairan. Pengetahuan ini juga harus dimiliki oleh seorang sarjana perikanan baik itu THP,BDP,maupun MSP yang berfungsi sebagai pengetahuan,keahlian dan pendukung penelitian.

Kesimpulan

Metode tanpa plot (plotless) digunakan untuk mengestimasi populasi gastropoda pada Sungai Tambak Bayan. Populasi gastropoda pada seiap lokasi atau stasiun pengamatan tidak sama atau cendeerung naik dan turun. Stasiun yang memiliki densitas gastropoda tertinggi adalah stasiun satu disusul dengan staiun dua dan tiga yang memiliki densitas gastropoda yang relative rendahi. Dari nilai densitas gastropoda yang didapatkan maka dapat dikatakan bahwa kualitas air pada stasiun satu termasuk dalam kondisi yang cukup baik. Fluktuasi gastropoda mempunyai kecenderungan korelasi yang sesuai dengan faktor-faktor pembatasnya yaitu suhu, kecepatan arus, pH, DO, CO2 bebas dan alkalinitas.

Page 5: 54982701 Estimasi Populasi Gastropoda

Saran

Metode praktikum estimasi populasi gastropoda yang diaplikasikan adalah metode plotless, metode ini cukup baik untuk digunakan namun perlu adanya suatu ketelitian praktikan dalam mengabservasi makrobentos khususnya gastropoda agar didapatkan data yang valid. Oleh karena itu, ketelitian sangat diperlukan dalam praktikum ini. Untuk pengukuran parameter yang mendukung seperti suhu pH, DO, CO2 bebas, dan alkalinias juga harus mendapatkan perhatian yang cukup penting sehingga apabila hasil estimasi populasi gastropoda dengan perameter dibandingkan maka dapat tercipta korelasi yang tepat. Sedangkan untuk Sungai Tambak Bayan kondisi perairan harus dijaga sehingga keseimbangan ekosistem akan tercipta.

Daftar Pustaka

Anonim.2003.”Parameter Air”.http://www.o-fish.com/parameterair.htm.10 Maret 2011.16.26

Anonim.2011.Petunjuk Praktikum Ikhtiologi.yogyakarta: Laboratorium Hydrobiologi Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Gdjah Mada

Manopo,Norma.MP.2006.Laut Kita Masa Depan Kita.Paciran:Panitia Program BKLK.

Probosunu,Namastra.2011.Petunjuk Praktikum Ekologi Perairan. Yogyakarta: Laboratorium Ekologi Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada

Rittz at all.1989.”Habitat Air Tawar”.http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/sponsor-pendamping/praweda/biologi.htm.12 Maret 2011.15.39

Suwignyo,Sugiarti.2005.Avertebrata Air Jilid.Jakarta:Penebar Swadaya