56674201-striktur-uretra

Upload: otong-zam-zamy

Post on 15-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

khj

TRANSCRIPT

STRIKTUR URETRA

Disusun olehFitriana Indah Kusumastuti01.207.5488

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNGSEMARANG2011

STRIKTUR URETRA

AnamnesisPasien datang dengan keluhan : Kesulitan miksi miksi harus mengedan, pancaran miksi kecil dan deras, bercabang atau kadang-kadang menyebar, disuria, dan akhirnya menimbulkan retensi urine Kadang-kadang adanya abses di skrotum atau timbulnya fistel uretrokutan

Pemeriksaan Fisik Meatus uretra sempit Teraba fibrosis pada korpus spongiosum Adanya abses periuretra atau fistel uretrokutan (tunggal ataupun multiple yang disebut uretra seruling) Mungkin teraba buli-buli penuh Jika dilakukan kateterisasi dengan kateter foley no 16 tidak dapat masuk Kecepatan pancaran dapat diukur dengan alat uroflometri. Derasnya pancaran dapat diukur dengan membagi volume urine yang dikeluarkan pada saat miksi dibagi dengan lama proses miksi. Normalnya 20 ml / detik. Jika kecepatan pancaran < 10 ml/ detik menandakan ada obtruksi. Pembengkakan / nanah di perineum

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan urin

Imaging Uretrografi : menunjukkan adanya penyempitan atau pembuntuan uretra. Sedangkan untuk mengetahui panjang penyempitan uretra dibuat foto bipolar uretrografi Uretoskopi : menunjukkan pembuntuan lumen uretra.

Terapi Jika pasien datang karena retensi urine secepatnya diakukan sistotomi suprapubik untuk mengeluarkan urine. Jika dijumpai abses periuretra dilakukan insisi dan pemberian antibiotika. Tindakan khusus untuk striktura uretra Dilatasi / businasi dengan busi logam Uretrotomi interna : memotong jaringan sikatriks uretra dengan pisau Otis / pisau Sachse. Otis dikerjakan jika belum trejadi striktura total sehingga pisau bersama alatnya dapat dimasukkan secara blind ke dalam buli-buli. Sedangkan oada striktura ynaglebih berat, pemotongan striktura dikerjakan secara visual dengan memakai pisau Sachse Uretrotomi eksterna : tindakan operasi trebuka berupa pemotongan jaringan fibrosis, kemudian dilakukan anastomoseis di antara jaringan uretra yang masih baik

Komplikasi Obstruksi yang lama akan menimbulkan stasis urine sehingga menimbulkan infeksi saluran kemih berupa protatitis atau sistitis, abses periuretra, batu uretra, fistel uretrokutan, dan lebih jauh lagi dapat mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma uretra