5989 pkm gt 13 ugm muhammad bagor brebes agro tourism

17
i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BAGOR (BREBES AGRO TOURISM)INTEGRASI SEKTOR PERTANIAN DENGAN PARIWISATA SEBAGAI SOLUSI YANG TEPAT DAN EFEKTIF UNTUK PEMBANGUNAN WILAYAH DI KABUPATEN BREBES BIDANG KEGIATAN PKM GAGASAN TERTULIS (PKM GT) Diusulkan oleh : MUHAMMAD HIDAYAT 11/313215/PT/05997 (2011) HARDI SANTOSA 11/316798/PA/13925 (2011) MORIS HABIB DECIYANTO 11/319966/PN/12613 (2011) EZA DARISQI 11/316092/BI/08714 (2011) HERI MUJI 12/333920/PT/06292 (2012) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2013

Upload: hardi-santosa

Post on 27-Oct-2015

91 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

i

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“BAGOR (BREBES AGRO TOURISM)”

INTEGRASI SEKTOR PERTANIAN DENGAN PARIWISATA

SEBAGAI SOLUSI YANG TEPAT DAN EFEKTIF UNTUK

PEMBANGUNAN WILAYAH DI KABUPATEN BREBES

BIDANG KEGIATAN

PKM GAGASAN TERTULIS (PKM GT)

Diusulkan oleh :

MUHAMMAD HIDAYAT 11/313215/PT/05997 (2011)

HARDI SANTOSA 11/316798/PA/13925 (2011)

MORIS HABIB DECIYANTO 11/319966/PN/12613 (2011)

EZA DARISQI 11/316092/BI/08714 (2011)

HERI MUJI 12/333920/PT/06292 (2012)

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta

2013

Page 2: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

ii

Page 3: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

iii

KATA PENGANTAR

Pembangunan merupakan aspek yang sangat penting untuk dicapai dalam

kehidupan di dunia ini. Pembangunan melingkupi berbagai unit dari yang terkecil

yaitu individu untuk memperbaiki dirinya sendiri hingga masyarakat luas dalam suatu

negara yang disebut sebagai pembangunan nasional. Penggunaan sistem otonomi

daerah dalam pembangunan nasional memungkinkan untuk terjadinya pembangunan

yang lebih intensif terjadi di dalam daerah, sehingga pembangunan wilayah dirasa

sangat perlu untuk dimaksimalkan dalam mengatasi berbagai masalah dan membuat

perbaikan bagi masyarakat dan daerah itu sendiri.

Kabupaten Brebes sebagai wilayah otonomi daerah di Indonesia memiliki ciri

khas yang sangat unik bagi percontohan pembangunan wilayah di Indonesia. Potensi

sektor wisata yang sangat banyak ditambah sektor wisata alam didalamnya

memungkinkan pandangan pembangunan daerah ini berbasis pada sektor agrowisata

sebagai potensi yang sangat besar untuk kemajuan Kabupaten Brebes.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu

membangun gagasan ini terutama dari Dosen Pembimbing yakni Dr. Suwarno

Hadisusanto, SU., sahabat mahasiswa di Himpunan Mahasiswa Brebes UGM

(HIMABES UGM) dan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) yang

telah memberikan masukan yang sangat berati untuk penulisan ini. Penulis juga tahu

dan sadar bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik

sangat diharapkan agar gagasan ini dapat berkembang dengan lebih baik sebagai

langkah pendidikan karakter yang lebih baik lagi di masa hadapan.

Penulis

Page 4: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii

KATA PENGANTAR................................................................................. iii

DAFTAR ISI................................................................................................ iv

RINGKASAN............................................................................................... v

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG ...................................................................... 1

TUJUAN DAN MANFAAT….......................................................... 2

GAGASAN................................................................................... .............. .3

KESIMPULAN............................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 9

BIODATA .................................................................................................... 9

LAMPIRAN ………………………………………………………………. 11

Page 5: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

v

RINGKASAN

Gagasan mengenai Brebes Agro Tourism, Integrasi Sektor Pertanian dengan

Pariwisata sebagai Solusi yang Tepat dan Efektif untuk Pembangunan Wilayah di

Kabupaten Brebes ini merupakan gagasan yang timbul dari hasil diskusi-diskusi

mahasiswa asal Brebes yang merasa sedih atas keterbelakangan daerah tempat

keliharan mereka. Dalam latar belakang gagasan dimuat unsur-unsur yang menjadi

gambaran umum ditulisnya gagasan ini. Pada bagian tujuan dan manfaat yang akan

diperoleh dari gagasan Brebes Agro Tourism disebutkan beberapa nilai penting yang

akan diharapkan dari adanya gagasan ini yang meliputi masyarakat dan daerah Brebes

itu sendiri.

Bagian gagasan diperjelas secara lebih rinci dan detail mengenai potensi

pembangunan kawasan agrowisata yang ada di wilayah Kabupaten Brebes. Pihak-

pihak yang terkait terutama Pemerintah Kabupaten Brebes sebagai pembuat arah

kebijakan pembangunan daerah. Beberapa tahapan dan stategi juga dapat ditemui

dalam cara pengentasan gagasan ini supaya bisa diterapkan di Kabupaten Brebes.

Hasil yang akan diperoleh dari gagasan mengenai Brebes Agro Tourism ini

tentunya akan berhasil dan berjalan dengan lancar jika pihak-pihak yang

berkepentingan mampu memainkan perannya dengan baik sesuai dengan bidangnya

masing-masing melalui koordinasi yang sesuai untuk dihasilkan kemajuan bagi

wilayah Kabupaten Brebes.

Page 6: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keterbelakangan wilayah Kabupaten Brebes khususnya di Provinsi Jawa

Tengah dirasa menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi setiap masyarakat Brebes yang

ada di dalamnya. Kebijakan pembangunan yang tidak tepat sasaran dan pergolakan

politik untuk pemekaran wilayah yang belum terselesaikan dengan baik hingga

sekarang ini dinilai sebagai faktor penghambat utama dalam proses pembangunan

wilayah di daerah ini. Wilayah Kabupaten Brebes menurut Badan Pusat Statistik

(BPS) diketahui berada dalam posisi paling bawah dalam indeks pembangunan

masyarakat dan daerah di Provinsi Jawa Tengah selama beberapa tahun kebelakang.

Hal ini menjadi masalah tersendiri yang harus segera diselesaikan oleh masyarakat

Brebes.

Secara geografis, wilayah Kabupaten Brebes merupakan gerbang utama jalur

transportasi Jawa Tengah di sebelah barat, yang terdiri dari dua jalur yaitu jalur utara

yang bersambungan dengan Cirebon, serta jalur tengah yang bersambungan dengan

Kuningan. Dilihat secara sektor potensi pertaniannya, wilayah Kabupaten Brebes

dikenal sebagai produsen bawang merah dan industri telur asin terbesar di Indonesia.

Brebes juga memiliki perkebunan teh dengan kualitas produk pasaran ekspor ke luar

negeri yaitu Perkebunan Teh Kaligua di daerah Paguyangan. Banyak pula produk-

produk khas Brebes yang masih berkembang seperti Batik di Salem, kerajinan Kulit

di Bumiayu, kerajinan keramik di Ketanggungan, rumput laut dan mangrove yang

sangat cocok ditanam disepanjang pantai utara Brebes, serta perkebunan gula di

daerah Brebes tengah (BPS, 2009).

Berdasarkan fakta yang sudah dijelaskan sebelumnya, sektor pertanian di

Kabupaten Brebes sangat memungkinkan untuk diintegrasikan dengan sektor

pariwisata. Hal ini juga disebabkan oleh pemandangan alam dan produk pertanian di

wilayah Kabupaten Brebes yang sangat indah serta didukung oleh kondisi geografis

Brebes sebagai pintu masuk dan keluar provinsi Jawa Tengah di bagian barat. Hal

Page 7: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

2

tersebut pula yang menjadikan Brebes selalu dilewati oleh banyak orang yang

berpergian dari arah Jawa Barat dan Jakarta menuju ke Jawa Tengah ataupun dari

arah sebaliknya yang sangat berpotensi untuk menjadi kawasan wisata strategis.

Brebes Agro Tourism merupakan salah satu solusi yang tepat dan efektif

untuk kebijakan pembangunan wilayah di Kabupaten Brebes. Pembangunan ini

berupa pemaksimalan potensi kawasan agrowisata di Kabupaten Brebes yang identik

dengan kawasan agrowisata di daerah lain yang lebih maju, misalnya percontohan

wisata Kaliurang, Yogyakarta untuk diterapkan di Kaligua, serta wisata Bandungan,

Semarang untuk diterapkan di daerah Salem. Pembangunan ini juga ditujukan untuk

masyarakat yang banyak bepergian masuk atau keluar Jawa Tengah yang melewati

Brebes untuk dijadikan sebagai wisata transit sebelum sampai ke tujuan akhir.

Pembangunan wilayah berbasis agrowisata ini diharapkan dapat lebih

meningkatkan taraf hidup dan pembangunan masyarakat Brebes itu sendiri, yang

nantinya akan mempengaruhi percepatan pertumbuhan di daerah ini, sehingga

diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat luas tentang wilayah Kabupaten

Brebes yang selama ini dianggap menjadi wilayah terbelakang. Kebijakan

pembangunan ini juga diharapkan menjadi percontohan bagi pembangunan wilayah

lain di Indonesia yang menerapkan sistem otonomi daerah untuk memberikan

kesempatan bagi daerah untuk lebih maju secara mandiri.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang diharapkan dari adanya Brebes Agro Tourism ini diantaranya

adalah:

1. Memaksimalkan potensi wisata pertanian untuk pembangunan wilayah di

Kabupaten Brebes.

2. Memperbaiki kondisi taraf hidup masyarakat Brebes menjadi lebih baik.

3. Menjadikan wilayah Kabupaten Brebes sebagai miniatur percontohan

pembangunan daerah berbasis agrowisata

Page 8: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

3

Manfaat yang diharapkan dari adanya Brebes Agro Tourism ini diantaranya

adalah:

1. Mendorong masyarakat Brebes sebagai masyarakat yang ramah dalam menyambut

wisatawan yang berkunjung.

2. Mengubah paradigma masyarakat umum tentang Brebes dari daerah terbelakang

menjadi daerah agrowisata.

3. Memberi daya tawar yang lebih variatif kepada petani untuk menjualkan hasil

produksinya.

GAGASAN

Kondisi Kekinian

Gagasan mengenai Brebes Agro Tourism dibuat setelah melihat fakta dan

kenyataan di lapangan bahwa pembangunan wilayah di Kabupaten Brebes masih jauh

dari yang diharapkan. Hal ini diperkuat dengan data indeks pembangunan masyarakat

(IPM) Brebes yang berada di urutan terakhir untuk provinsi Jawa Tengah. Oleh sebab

itu, masalah ini menjadi pertanyaan besar melihat sumber daya alam yang dimiliki

Brebes sangat melimpah ruah.

Pemerintah Kabupaten Brebes yang dalam hal ini merupakan pihak utama

yang berwenang mengatur kebijakan pembangunan daerah telah banyak membuat

kebijakan untuk mengatasi masalah pembangunan yang ada di daerah ini. Namun,

kebijakan pembangunan untuk saat ini masih dibuat terkotak-kotak pada setiap

masing-masing sektor, sehingga berakibat pada tidak terjalinnya komunikasi dan

integrasi masing-masing sektor yang baik. Hal tersebut dapat membuat anggaran

menjadi berlipat ganda karena masing-masing sektor pastilah mempunyai hubungan

satu dengan lainnya. Jika melihat dari hasil yang didapatkan, maka harus dibuat suatu

solusi baru yang lebih tepat guna sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh

pemerintah maupun elemen masyarakat yang terlibat dalam pembangunan wilayah

Kabupaten Brebes.

Page 9: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

4

Brebes Agro Tourism, Integrasi Sektor Pertanian dengan Pariwisata sebagai

Solusi yang Tepat dan Efektif untuk Pembangunan Wilayah di Kabupaten Brebes.

Gagasan tersebut dipilih dikarenakan potensi sektor pertanian dan pariwisata di

Brebes yang terbilang unik dan mempunyai hubungan yang erat dengan keadaan

sosial masyarakat yang ada di daerah ini. Gambaran mengenai Brebes Agro Tourism

dapat dipermudah dengan penjelasan 3 wilayah yang mempunyai potensi agrowisata

yang unik dan berbeda. Pembagian kawasan agrowisata dan calon kawasan

agrowisata disesuaikan dengan ekosistem yang ada di wilayah kabupaten Brebes,

diantaranya:

a) Wilayah Pesisir (Brebes Utara)

Pengembangan kawasan di wilayah ini merupakan salah satu yang mudah

diterapkan mengingat sumber daya alamnya tersedia banyak. Wilayah pesisir sendiri

dibagi menjadi 2 wilayah besar, antara lain wilayah pantai dan dataran rendah.

Beberapa kawasan yang dapat dikembangkan antara lain pantai Randusanga Indah,

wisata biota air payau jalan lingkar utara, dan wisata pasar ikan kluwut, Bulakamba.

Pembenahan di pantai Randusanga Indah yang paling utama adalah masalah

lingkungan kawasan sekitar yang tercemari oleh bau dari peternakan itik sepanjang 3

km yang mengganggu pemandangan, sehingga harus diadakan relokasi peternakan

tersebut untuk membuat lingkungan wisata yang lebih kondusif. Biota Air Payau

merupakan kawasan agrowisata untuk tempat peristirahatan selama perjalanan

melewati rute jalan lingkar utara yang sedang dalam tahap pembangunan, berbagai

macam tanaman seperti pohon bakau dan wisata pemancingan air payau dapat dibuat

sedemikian rupa dan semenarik mungkin untuk membuat wisatawan yang sedang

berkunjung merasa nyaman di area jalan lingkar utara Brebes. Wisata Pasar Ikan

Kluwut, Bulakamba merupakan potensi perikanan terbesar dalam daerah Brebes.

Pasar ikan hendaknya disetting sebagai tempat agrowisata niaga bahari sehingga

banyak wisatawan yang datang untuk membeli ikan di pasar ikan tersebut. Hal

Page 10: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

5

tersebut akan berakibat pada daya tawar nelayan yang dapat menjual ikannya lebih

tinggi dan bervariasi karena tidak hanya tergantung pada pengepul/bakul ikan saja.

Wilayah pesisir lainnya ialah dataran rendah yang merupakan pusat komoditas

bawang merah dan telur asin yang dipasarkan sepanjang jalur pantai utara di

Kabupaten Brebes. Beberapa lokasi yang dapat dijadikan kawasan agrowisata antara

lain Pasar Bawang Internasional di Klampok dan lahan kosong di sekitar Bulakamba

untuk calon hutan wisata. Keseluruhan potensi yang terdapat di wilayah bagian utara

itu sendiri cenderung menonjol di sisi ekonomis dibanding sisi hiburannya. Hal ini

disebabkan oleh aktivitas pasar yang ramai untuk potensi yang berada di wilayah ini.

Penambahan unsur wisata di Pasar Bawang Internasional di Klampok

mempunyai tujuan yang sama seperti pasar ikan di Kluwut, Bulakamba, petani

bawang merah masih mengandalkan pengepul sebagai pembeli tunggal, sehingga

daya tawar petani dan pedagang cenderung rendah. Lokasi hutan wisata dibuat tepat

sebelum masuk jalan lingkar utara di desa Bangsri yang mana nantinya di kawasan

tersebut juga akan dikembangkan terminal dan stasiun terpadu, sehingga untuk

menjaga keasrian lingkungan tersebut diperlukan hutan wisata yang fungsinya untuk

menambah keindahan kota dan mengurangi polusi di terminal.

c) Wilayah Dataran Sedang (Brebes Tengah)

Wilayah dataran sedang dapat digambarkan dengan suatu area landai luas

yang mempunyai kondisi udara yang cukup kering, sehingga banyak ditumbuhi oleh

tanaman rerumputan. Wilayah dataran tengah sangat cocok untuk pembuatan

dam/bendungan karena merupakan hilir dari perbukitan di selatan. Oleh sebab itu,

wilayah ini sangat cocok untuk dijadikan kawasan waduk/biota perairan air tawar dan

kawasan peternakan sapi potong. Waduk Malahayu yang berada dalam wilayah ini

sudah dijadikan sebagai kawasan agrowisata oleh pemerintah. Namun, dalam

pengelolaannya masih kurang maksimal disebabkan oleh jarangnya transportasi

umum yang menuju ke kawasan tersebut. Faktor lain yang lebih besar ialah kondisi

hutan sekitar kawasan waduk yang sudah mulai gundul. Pemulihan ekosistem

Page 11: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

6

kawasan waduk merupakan cara yang terbaik untuk membenahi kawasan agrowisata

ini. Selain itu, pengembangan kawasan dengan ditambahnya kebun binatang di

kawasan waduk juga akan membuat wisatawan menjadi lebih tertarik untuk

berkunjung ke kawasan agrowisata ini.

d) Wilayah Dataran Tinggi (Brebes Selatan)

Wilayah selatan merupakan wilayah perbukitan yang sangat indah. Banyak

sekali kawasan agrowisata yang dapat dijumpai di kawasan ini, antara lain kawasan

wisata Kaligua yang meliputi telaga renjeng, hutan lindung, dan perkebunan teh,

waduk penjalin, Pemandian Air Panas Buaran, serta potensi besar kawasan

agrowisata yang terdapat di Salem. Pengembangan wisata Kaligua dapat

diinfiltrasikan dari seting kawasan agrowisata Kaliurang, Sleman, bahkan apabila

sukses dikembangkan maka kawasan Kaligua akan menjadi objek wisata yang lebih

mewah dibandingkan dengan objek wisata puncak lainnya. Hal ini disebabkan oleh

banyaknya objek wisata yang berada di kawasan ini, serta pemandangan gunung

Slamet yang terlihat jelas dan indah dipandang dari ujung Perkebunan Teh Kaligua.

Daerah Salem merupakan kawasan Pegunungan Kumbang yang sampai saat

ini belum terkelola secara baik untuk kawasan agrowisata, bahkan banyak yang

belum terjamah oleh manusia. Lingkungan yang masih asri membuat Salem menjadi

potensi yang paling besar untuk sebuah kawasan agrowisata pegunungan. Salem

merupakan pintu jalur tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan, Jawa

Barat. Salah satu potensi agrowisata kawasan Salem adalah pemandangan bukit

Salem yang dapat melihat kawasan Brebes utara dari ketinggian, bahkan waduk

Malahayu di sebelah utara pun dapat terlihat jelas dari kawasan ini. Kerajinan seni

yang ada di daerah Salem juga tidak kalah dengan daerah seni lainnya. Namun

dikarenakan masih kalahnya informasi tentang daerah ini menjadikan hanya sedikit

orang yang tahu akan wisata kesenian yang ada di daerah ini, tidak kurang dari batik

Salem serta alat musik calung merupakan sentra utama kesenian di daerah ini.

Page 12: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

7

Pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengimplementasikan Brebes Agro Tourism

diantaranya adalah:

a) Pemerintah Kabupaten Brebes sebagai pembuat kebijakan

b) Investor sebagai suplemen percepatan pembangunan daerah

c) Mahasiswa sebagai motor idealis dalam pembangunan daerah

d) Masyarakat sebagai pelaku aktif di lapangan

Beberapa tahap/proses yang dikembangkan dalam Brebes Agro Tourism

antara lain proses yang meliputi:

1. Survey Kelayakan Potensi Kawasan Agrowisata

Survey kelayakan kawasan ditujukan untuk calon kawasan baru ataupun

kawasan yang sudah dibuat untuk objek wisata. Survey mencakup kelayakan lokasi,

kemananan, dan sumber-sumber strategis untuk berlangsungnya aktivitas agrowisata.

Hal ini dimaksudkan untuk melihat seberapa besar potensi yang ada untuk

pengembangan kawasan tersebut menjadi kawasan agrowisata.

2. Pembenahan Transportasi dan Sarana Publikasi

Transportasi dan sarana publikasi yang tersedia untuk menuju ke kawasan

agrowisata di wilayah Kabupaten Brebes sangatlah terbatas. Pembenahan transportasi

diantaranya adalah pelebaran dan pembenahan jalan, serta disediakan subsidi untuk

angkutan umum yang mengambil rute menuju kawasan agrowisata, sehingga

diharapkan transportasi pendukung menuju ke kawasan agrowisata menjadi lancar.

Pembenahan sarana publikasi mencakup pemberian informasi tentang objek

agrowisata yang ada di Kabupaten Brebes yang jelas dan tersebar merata di seluruh

wilayah serta di tempat/area yang strategis untuk dilihat.

3. Pembenahan lingkungan dan Sosio-Masyarakat

Pembenahan lingkungan dan Sosio-Masyarakat merupakan tahapan yang

paling menantang dan vital karena berhubungan langsung dengan masyarakat sekitar

Page 13: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

8

lokasi agrowisata. Hal ini dikarenakan merubah perilaku masyarakat membutuhkan

waktu, namun, apabila diberi penyuluhan secara intensif, kemungkinan keberhasilan

untuk tahap ini sangatlah tinggi, sehingga nantinya akan dicapai lingkungan yang

kondusif untuk berpariwisata dengan masyarakat sekitar yang ramah.

4. Infiltrasi manajemen agrowisata identik yang lebih maju

Infiltrasi manajemen agrowisata identik yang lebih maju dalam hal ini ialah

penerapan manajemen pengelolaan kawasan agrowisata di daerah lain yang hampir

mirip situasi/lokasinya dengan kawasan agrowisata yang akan dikembangkan di

daerah Brebes. Hal ini dapat menjadikan kebijakan yang dibuat kemungkinan besar

tidak akan melenceng karena keidentikan kawasan tersebut. Beberapa contoh tahap

ini antara lain infiltrasi wisata Kaliurang, Sleman dengan Kaligua, wisata Bandungan,

Semarang dengan Salem, wisata waduk Rawa Pening, Semarang dengan waduk

Malahayu, serta pantai Parangtritis, Bantul dengan pantai Randusanga.

KESIMPULAN

Brebes Agro Tourism merupakan salah satu solusi yang tepat dan efektif

untuk pembangunan wilayah di Kabupaten Brebes. Gagasan ini memberdayakan

sumber daya yang pertanian dan pariwisata alam yang notabene melimpah dan sangat

berpotensi untuk dikembangkan. Gagasan ini dapat diimplementasikan dengan baik

dan lancar apabila setiap pihak yang berkaitan saling bersinergi untuk mewujudkan

sebuah kawasan agrowisata bagi kemajuan daerah Brebes.

Teknik Implementasi

Teknik implementasi yang akan digunakan dalam gagasan ini adalah diawali

dengan adanya arah pembuatan kebijakan pembangunan wilayah berbasis agrowisata

oleh Pemerintah Kabupaten Brebes. Kebijakan tersebut harus terbuka untuk umum

dan dibuat semenarik mungkin agar para investor yang berperan sebagai suplemen

untuk mempercepat pembangunan banyak yang tertarik untuk pembangunan di

Page 14: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

9

ANGGOTA 2

Page 15: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

10

Page 16: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

11

LAMPIRAN

Gambar 2. Peta Jalur

Transportasi Brebes

Gambar 3. Letak Brebes

di Jawa Tengah

Gambar 1.

Lambang Kabupaten

Brebes

Gambar 8.

Pemandangan

Ekosistem Rumput Laut

di Brebes

Gambar 9. Proyek Jalan

Lingkar Utara sebagai

Potensi Wisata Biota

Air Payau

Gambar 7.

Pemandangan

Ekosistem Mangrove di

Brebes

Gambar 5. Pantai

Randusanga Indah yang

perlu dibenahi

Gambar 6. Infiltrasi

Manajemen Pantai

Parangtritis, Yogyakarta

Gambar 4.

Pembagian Wilayah

Brebes

Page 17: 5989 Pkm Gt 13 Ugm Muhammad Bagor Brebes Agro Tourism

12

Gambar 11.

Pemandangan Waduk

Malahayu

Gambar 12. Infiltrasi

Manajemen Waduk

Rawa Pening, Semarang

Gambar 10.

Pasar Bawang Klampok

sebagai Potensi

Agrowisata Bawang

Merah

Gambar 14.

Pemandangan Telaga

Renjeng Wisata Kaligua

Gambar 15.

Pemandangan Kebun

Teh Kualitas Ekspor

Kaligua

Gambar 13.

Kawasan Jembatan

Sakalimalas sebagai

Pintu Utama Agrowisata

Kaligua

Gambar 17. Daerah

Salem yang Asri

Gambar 18. Infiltrasi

Manajemen Agrowisata

Bandungan, Semarang

Gambar 16. Infiltrasi

Manajemen Agrowisata

Kaliurang, Yogyakarta