6. a. syafar (6)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 6. A. SYAFAR (6)
1/6
ILTEK,Volume 7, Nomor 13, April 2012
954
PENENTUAN KERUGIAN EKONOMIS BERDASARKAN NILAI SAIDI
DENGAN METODE FMEA (FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS)
A.Muhammad SyafarJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Islam Makassar
e-mail : [email protected]/[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menentukan indeks keandalan SAIDI, berdasarkan durasi pemadaman serta jumlah
konsumen pada setiap penyulang jaringan distribusi 20 kV cabang makassar , menentukan kerugian ekonomis PT.PLN
akibat tingkat SAIDI yang ada. Metode yang digunakan adalah metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis) dengan
menentukan indeks keandalan distribusi 20 kV pada suatu kegagalan dari suatu peralatan yang mempengaruhi operasi
kinerja sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bulan januari 2010 sistem distribusi cabang Makassar
mengalami peningkatan nilai SAIFI dan SAIDI (SAIFI perhitungan = 2,710 dan SAIFI realisasi PLN = 1,296 danSAIDI perhitungan = 0,290 dan realisasi PLN= 0,702).Nilai Indeks tersebut berada diatas standar keandalan distribusi
menurut IEEE. Kerugian ekonomis selama setahun( Januari 2010-Desember 2010 ) akibat nilai SAIDI sebesar
Rp.24,554,615,813.12,- dengan nilai rata-rata kerugian sebesar Rp. 2,046,217,984.43. Sedangkan realisasi PLN sebesar
Rp 39,138,456,693.20,- dengan nilai rata-rata sebesar Rp.3,261,538,057.77,-.
Kata kunci: Indeks Keandalan, Sistem Distribusi 20 kV, FMEA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem jaringan terdiri dari unit pembangkit dan
unit penyalur berupa perlengkapan tenaga listrik yang
terpasang pada gardu-gardu, baik itu gardu induk
maupun gardu distribusi yang dioperasikan secara
otomatis dan manual. Kegiatannya mencakup
pengaturan, pembagian, pemindahan, dan penyalurantenaga listrik dari pusat pembangkit kepada konsumendengan efektif serta menjamin kelangsungan
penyaluran dan pelayanannya.
Salah satu prasyarat pentingnya dalam
merencanakan suatu jaringan distribusi harus
diperhatikan masalah kualitas saluran, keandalan
saluran, dan kontiunitas pelayanan yang baik terhadapkonsumen. Oleh sebab itu diperlukan pertimbangan
dalam pengopersian jaringan distribusi terhadap
keandalan saluran distribusi.
Dalam penelitian ini menggunakan metode FMEA (
Failure Mode Effect Analysis) untuk menentukan
indeks keandalan distribusi 20 kV dengan didasarkan pada suatu kegagalan dari suatu peralatan yang
mempengaruhi operasi kinerja sistem.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian ini adalah :
1. Bagaimana menentukan nilai SAIDI,
berdasarkan durasi pemadaman serta jumlah
konsumen pada setiap penyulang jaringan
distribusi 20 kV tahun 2010 untuk cabangmakassar?
2.
Bagaimana menentukan kerugian ekonomisPT.PLN akibat perubahan nilai Indeks
keandalan SAIDI
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukan penelitan ini adalah :
1. Untuk menentukan nilai SAIDI berdasarkan
durasi pemadaman serta jumlah konsumen pada
setiap penyulang pada jaringan distribusi 20 kV
tahun 2010 untuk cabang makassar
2. Untuk menentukan nilai ekonomis yang
seharusnya di peroleh PT.PLN CabangMakassar
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini
adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi PT. PLN (Persero)Unit APD Makassar dalam mengetahui indeks
keandalan sistem jaringan distribusi 20 kV
sehingga dapat memberikan solusi terhadap
permasalahan di atas.
2. Sebagai referensi untuk penelitian-penelitian
selanjutnya di jurusan teknik elektro konsentrasi
teknik energy listrik program pascasarjanaUniversitas Hasanuddin.
METODE PENELITIAN
2.1 Jenis PenelitianJenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
analitis yang bertujuan untuk mengetahui pengkajian
terhadap data-data teknis yang terjadi pada saluran
distribusi 20 kV PT.PLN (Persero) Unit Cabang
Makassar untuk sistem Makassar kemudian hasilnya
dibandingkan dengan target atau ketetapan yangdikeluarkan PT.PLN (Persero) Unit Cabang Makassar.
2.2 Lokasi dan Waktu Penelitiana. Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. PLN
(Persero) Unit Area Pengaturan Distribusi
-
8/18/2019 6. A. SYAFAR (6)
2/6
ILTEK,Volume 7, Nomor 13, April 2012
955
(APD) Makassar pada Sistem Jaringan
distribusi 20 kV Cabang Makassar di Kota
Makassar
b. Penelitian ini akan dilakukan di PT.PLN
(Persero) Unit APD Makassar kurang lebih 2
bulan terhitung mulai bulan Maret 2011 – April
2011.
3.3 Metode Pengumpulan Data
1. Data PrimerMelakukan pengumpulan data dokumenter dalam
suatu kasus atau kejadian pada objek penelitian
2. Data Sekunder
a. Studi pustaka, merupakan pengumpulan materi,
artikel, buku, laporan kerja, atau makalah.
b. Interview, sharing dan diskusi sebagai
pembanding antara kejadian (Objektif) di
lapangan dengan dokumentasi.
c.
Dokumentasi, dalam hal ini sebagai penunjangdata utama.
2.4 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah sistem Jaringan
distribusi udara 20 kV pada sistem Makassar yang
mengasuh 11 Gardu Induk dan membawahi masing-
masing feeder sebagai berikut :
1. GI Bontoala ;Akademis, Andalas, A.Yani, Bawakaraeng,
Mesjid Raya, Mattoangin, Pelamonia, Polda
2. GI Panakkukang
IKIP, Latanete, PBB, Perumnas, Toddopuli,
UP2B, Wilayah, Veteran, Adiyaksa3. GI Tallo Lama
Barawaja, Caraka, Indofood, Pelindo, Paotere,
Rante Mario, Sunu, Tol, Teuku Umar
4. GI Tello
Kodam, PAM, Tamalanrea, UNHAS, Kassi,
Racing Centre
5. GI Pangkep
Minasa Tene, Pangkep, Segeri, Siloro
6. GI Mandai
AURI, Bandara, Maros, Palisi, U Pandang
7. GI Daya
Baddoka, EFFEM, LAP.GOLF, Paccerakang,
Kapasa, Kima
8. GI Borongloe
Rindam, Mawang, Kampili, Palangga
9. GI Sungguminasa
GMTDC, GH.S.Minasa, Barombong, Takalar,
RRI, Parambanua10. GI Tallasa
Lengkese, Pallekko, Pabrik Gula, Galesong
11. GI Maros Bosowa, Tambua, Lempengan
3.5 Alat yang Dipergunakan
Peralatan yang dipergunakan dalam penelitian initerdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak.
Sebagai berikut
1. Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan adalah 1 ((satu)
unit komputer (laptop) yang telah dilengkapi
dengan peralatan printer.
2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan adalah Perangkat
lunak sistem yaitu Microsoft Windows 7
3.6 Teknik Analisis
Adapun metode untuk menganalisis data dari
indeks keandalan Dasar dan Indeks Keandalan sistem
jaringan distribusi 20 kV yaitu :
1. Menyiapkan data-data yang diperlukan seperti data
jumlah konsumen masing-masing feeder, data
gangguan permanen, dan data beban penyulang
masing-masing feeder yang berada di lingkup
cabang makassar
2. Menghitung indeks keandalan dasar dari indikator
input (λsys, r, U).
3. Menghitung indeks keandalan sistem dari
indikator ( SAIFI, SAIDI dan CAIDI).Untuk menghitung indeks keandalan sistem
dilakukan dengan menggunakan persamaan (5),
persamaan (7), dan persamaan (8).
4. Setelah di dapatkan hasil perhitungan indeks
keandalan dasar dan indeks keandalan sistem
maka proses FMEA sudah selesai
5. Selanjutnya setiap mode kegagalan dibuatkan
pada FMEA Worksheet. Kemudian ditentukan pada feeder mana yang telah melewati standar
indeks keandalan menurut standar IEEE sebagai
indikator untuk menentukan feeeder mana yang
berada dalam zona ketidak handalan.
6.
Menghitung kerugian keekonomis akibat tingkatkenaikan SAIDI yang di dapatkan dari hasil
perhitungan indeks keandalan sistem .
HASIL DAN PEMBAHASAN
-
8/18/2019 6. A. SYAFAR (6)
3/6
ILTEK,Volume 7, Nomor 13, April 2012
956
-
8/18/2019 6. A. SYAFAR (6)
4/6
ILTEK,Volume 7, Nomor 13, April 2012
957
-
8/18/2019 6. A. SYAFAR (6)
5/6
ILTEK,Volume 7, Nomor 13, April 2012
958
-
8/18/2019 6. A. SYAFAR (6)
6/6
ILTEK,Volume 7, Nomor 13, April 2012
959
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dari perbandingan antara hasil perhitungan dan
hasil PLN menunjukkan bahwa pada bulan januari
2010 mengalami peningkatan nilai (SAIFI perhitungan = 2,710 dan SAIFI realisasi PLN =
1,296) dibandingkan bulan lain diakibatkan bahwa
pada bulan tersebut tingkat banyaknya gangguanyang terjadi cukup meningkat. Kemudian untuk
nilai SAIDI dari perbandingan antara hasil
perhitungan dan hasil PLN menunjukkan bahwa
pada bulan januari 2010 mengalami peningkatan
nilai (SAIDI perhitungan = 0,290 dan realisasi
PLN= 0,702) dibandingkan bulan lain diakibatkan
bahwa pada bulan tersebut tingkat durasi
pemadaman yang terjadi cukup meningkat.2. Kerugian ekonomis terlihat adanya perbedaan nilai
antara hasil perhitungan dengan PLN. Hasil
perhitungan didapatkan jumlah kerugian sebesar
Rp.24,554,615,813.12,- selama satu periode (
Januari 2010-Desember 2010 ) dan nilai rata-ratakerugian ekonomis didapatkan sebesar Rp.2,046,217,984.43 sedangkan realisasi PLN
didapatkan jumlah kerugian sebesar Rp
39,138,456,693.20,- dan nilai rata-rata sebesar
Rp.3,261,538,057.77,-.
4.2 Saran1. Untuk menghindari lamanya gangguan yang terjadi
(Permanen) pada SUTM sebaiknya didirikan
express feeder agar kontuinitas pelayanan PLN
berjalan dengan baik.
2. Untuk menghindari tingginya tingkat gangguan
pada SUTM maka dibutuhkan penambahan peralatan untuk sistem proteksi sepanjang SUTM
tersebut yaitu penambahan tata letak Load breaker
switch remote (LBS) dan Disconnecting Switch
(DS ).
3. Untuk menghindari kehilangan daya pada saatterjadi trip pada SUTM maka sangat dibutuhkan
Recloser Control untuk dengan cepat menutup
kembali pada saat terjadi gangguan dan agar tidak
terlalu lama kehilangan daya.
DAFTAR PUSTAKA
Chowdhury and Koval. (2009). Power Distribution
System Reliability Practical Methods and
Application, WILEY
Gonen, Turan.(1986)” Electric Power Distribution
System Engineering”.Mc-Graw-Hill Book
Company, Singapura
Hartati,Sukerayasa, Setiawan, dan Ariastina (2007)”
Penentuan Angka Keluar Peralatan Untuk Evaluasi
Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik”.
Vol.6 No.2, Universitas Udayana, BaliJ. Rhee, Sheung dan Ishii, Kosuke,(2002), Life Cost-
Based FMEA Incorporating Data Uncertaintly.
Proceedings of DETC2002, ASME Design
Engineering Technical Conference. Montreal,
Canada., pp. 1
Kadir, Abdul ( 2000),” Distribusi Dan Utilitas Tenaga
Listrik ”, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta
Kmenta, Steven, (1999), Advanced Failure Modes and
Effects Analysis of Complex Processes, Proceedings
of DETC99, ASME Design Engineering Technical
Conference. Las Vegas, Nevada. , pp. 1.
Manuaba, Sukerayasa, dan Widnya (2004). "Studi
Keandalan Penyulang 20 kV Gardu Induk PadangSambian Dengan Menggunakan Simulasi Monte
Carlo", Vol.3 No.2, Universitas Udayana, Bali
Marsudi, Djiteng, (2006).”Operasi Sistem Tenaga
Listrik”, Edisi Kedua, Penerbit Graha Ilmu, Jakarta
-------------------- (2005).”Pembangkitan Energi
Listrik”, Penerbit Erlangga,
Nurkertamanda dan Wulandari(2009), "Analisa Moda
Dan Efek Kegagalan(Failure Mode AndEffects Analysis) Pada Produk Kursi Lipat Chitose Yamato
Haa ", Vol.IV No.1 , Universitas Diponegoro,
Semarang
Pabla dan Hadi, ( 1994),” Sistem Distribusi Daya
Listrik”, Penerbit ErlanggaRamadhani, Fariza, Basuki. “ Sistem Pendukung
Keputusan Identifikasi Penyebab Susut Distribusi
Energi Listrik Menggunakan Metode
FMEA.Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Rosyid, Daniel, (2007), “ Pengantar Rekayasa
Keandalan” , Penerbit Airlangga University Press
Reliability Edge Home, (2002), Failure Modes, Effects
and Criticality Analysis, Volume 3 Issue 2,
www.weibull.com
Sukerayasa dan Musthopa (2008) "Evaluasi Keandalan
Penyulang Dengan Metode Reliability Network
Equivalent Approach", Vol.7 No.1, Universitas
Udayana, Bali
Sukmawidjaja. (2008), “ Perhitungan Profil Tegangan
Tegangan Pada Sistem Distribusi Menggunakan
Matrix Admitansi dan Matrix Impedansi Bus”.
Vol.7 No.2, Univeritas Trisakti
Sukerayasa. (2007),” Evaluasi Keandalan Penyulang Konfigurasi Radial dan Spindel”Vol.6 No.3,
Universitas Udayana, Bali
Solver, Torbjorn. (2005).” Reliability In Performance-
Based Regulation. Royal Institute Of Technology
Sweden.
SPLN 59, (1985): “ Keandalan Pada Sistem Distribusi20 kV dan 6 kV”, PT.PLN (Persero)
SPLN 52, (1983): “ Pola Pengamanan Sistem”,
PT.PLN (Persero)
http://www.weibull.com/http://www.weibull.com/