6 - kalkulasi harga pokok produk sampingan dan … fileakuntansi biaya/ rz/ unira page 1 biaya...
TRANSCRIPT
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 1
Biaya produk bersama (joino produco coso) adalah biaya yang diheluarhan sejah
saat mulanmula bahan bahu diolah sampai dengan saat berbagai macam produh
dapat dipisahhan identitasnya.
Biaya produh bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik.
KALKULASI HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN DAN PRODUK BERSAMA
Dalam proses produhsi perusahaan tertentu, seringhali hita jumpai pengolahan satu atau
beberapa macam bahan bahu dalam satu proses produhsi dalam menghasilhan dua jenis produh atau
lebih. Dalam perusahaan semacam ini, timbul masalah pengalohasian biaya bersama (joino coso)
hepada berbagai produh yang dihasilhan tersebut. Biaya bersama ini dihumpulhan dengan metode
harga pohoh proses atau metode harga pohoh pesanan, tergantung dari sifat produhsinya. Alohasi
biaya bersama ini terutama ditujuhan untuh penentuan laba dan penentuan harga pohoh
persediaan.
BIAYA BERSAMA
� Biaya bergabung adalah biayanbiaya untuh memproduhsi dua atau lebih produh yang
terpisah (tidah diolah bersama) dengan fasilitas yang sama, pada saat yang bersamaan.
� Biaya bergabung tidah meliputi biaya bahan bahu dan biaya tenaga herja langsung.
� Dapat diihuti jejah alirannya he berbagai produh yang terpisah tersebut atas dasar sebab
ahibat, atau dengan cara menelusuri jejah penggunaan fasilitas.
� Merupahan biaya tidah langsung dalam hubungannya dengan produhnproduh yang
dihasilhan.
� Biaya bersama tidah dapat diihuti aliran jejahnya he berbagai macam produh yang dihasilhan.
� Terdiri dari biaya bahan bahu, biaya tenaga herja, dan biaya overhead pabrih.
� Biaya bersama diheluarhan untuh mengolah bahan bahu menjadi berbagai macam produh
yang dapat berupa produh sampingan, produh bersama, dan produh sehutu.
� Jenis produh yang dihasilhan dapat dibedahan berdasarhan hualitas, bentuh fisih, sifat, dsb.
Biaya Bergabung
(Common Cost)
Biaya Bersama
(Joint Cost)
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 2
Karakteristik Produk Sampingan
Produh sampingan (by-produco) adalah produh yang tidah terelahhan untuh dihasilhan, namun buhan
merupahan tujuan utama perusahaan. Produh sampingan mempunyai harahteristih antara lain
sebagai berihut.
1. Nilai jualnya relatif lebih rendah dari produh lain yang dihasilhan bersamanya sebagai produh
utama, apabila dapat dijual.
2. Produh sampingan merupahan produh yang buhan tujuan utama perusahaan.
3. Jiha tidah lahu dijual, produh sampingan dihategorihan sebagai limbah industri.
4. Produh sampingan dapat digolonghan sesuai dengan dapat tidahnya produh tersebut dijual pada
saat terpisah dari produh utama:
a. Produh sampingan yang dapat dijual setelah terpisah dari produh utama, tanpa memerluhan
pengolahan lebih lanjut.
b. Produh sampingan yang memerluhan proses pengolahan lebih lanjut setelah terpisah dari
produh utama.
c. Produh sampingan yang siap dijual setelah titih pisah dari produh utama, tetapi dapat diproses
lebih lanjut agar dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi
Contoh:
1. Serbuh hayu dalam industri penggergajian hayu;
2. Kain perca dalam industri garmen;
3. Dedah dalam penggilingan padi;
4. Ampas dalam industri gula pasir.
Karakteristik Produk Bersama
Produh bersama (joino produco) adalah beberapa jenis produh yang dihasilhan dari bahan bahu,
tenaga herja, dan biaya overhead yang sama dengan satu hali proses produhsi. Sifat dari produh
bersama adalah:
1. Dihasilhan dari biaya yang sama;
2. Dihasilhan dalam satu hali proses produhsi;
3. Pada umumnya merupahan produh yang menjadi tujuan utama usaha perusahaan;
4. Produhnproduh tersebut mempunyai nilai ehonomi yang relatif seimbang sesuai dengan
hualitasnya;
5. Setiap produh mempunyai hubungan fisih yang sangat erat dalam proses produhsi. Apabila terjadi
peninghatan hualitas untuh satu unit jenis produh yang dihasilhan, maha hualitas yang lain ahan
bertambah secara proporsional;
6. Dalam produh bersama dihenal istilah Splio Off Poino adalah saat dimana produhnproduh tersebut
dapat diidentifihasi atau dipisah he masingnmasing produh secara individual;
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA
7. Setelah Splio Off Poino
dapat juga dijual setelah pisah (setelah proses lebih lanjut) untuh mendapathan produh yang
lebih menguntunghan. Biaya yang diheluarhan untuh memproses produh
biaya proses lanjuoan aoau biaya seoelah oioik pisah (
8. Jiha produh tersebut tidah lahu dijual, tidah dapat dinyatahan sebagai limbah industri.
Contoh:
1. Pabrih gula pasir yang menghasilhan beberapa jenis gula dari segi hu
bentuhnya.
2. Pengolahan minyah bumi menghasilhan bensin, solar, minyah tanah, dsb.
Karakteristik Produk Sekutu/ Produk Gabungan
Produh sehutu (co
sama, namun bahan bahu yang berbeda secara serentah atau dalam periode tertentu.
Produh sehutu mempunyai sifat, antara lain.
1. Nilainya relatif sama;
2. Merupahan produh utama sebagai tujuan usaha perusahaan;
3. Dihasilhan dari bahan bahu yang berbeda, namun dengan fasili
Contoh:
1. Industri furnitur
2. Industri penggergajian hayu menghasilhan papan dan baloh dari jenis hayu yang berbeda.
3. Percetahan dan penerbitan menghasilhan berbagai barang cetahan dari bahan
buhunbuhu dari terbitan yang berbeda.
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA
Splio Off Poino (titih pisah) tersebut dapat dijual pada titih pisah (secara langsung) dan
dapat juga dijual setelah pisah (setelah proses lebih lanjut) untuh mendapathan produh yang
lebih menguntunghan. Biaya yang diheluarhan untuh memproses produh
biaya proses lanjuoan aoau biaya seoelah oioik pisah (
Jiha produh tersebut tidah lahu dijual, tidah dapat dinyatahan sebagai limbah industri.
Pabrih gula pasir yang menghasilhan beberapa jenis gula dari segi hu
Pengolahan minyah bumi menghasilhan bensin, solar, minyah tanah, dsb.
Karakteristik Produk Sekutu/ Produk Gabungan
co-produco) adalah beberapa jenis produh yang dihasilhan dengan fasilitas yang
mun bahan bahu yang berbeda secara serentah atau dalam periode tertentu.
Produh sehutu mempunyai sifat, antara lain.
Nilainya relatif sama;
Merupahan produh utama sebagai tujuan usaha perusahaan;
Dihasilhan dari bahan bahu yang berbeda, namun dengan fasili
Industri furniture dengan menghasilhan meja, lemari, tempat tidur, dsb.
Industri penggergajian hayu menghasilhan papan dan baloh dari jenis hayu yang berbeda.
Percetahan dan penerbitan menghasilhan berbagai barang cetahan dari bahan
buhu dari terbitan yang berbeda.
Gambar 1 Ilustrasi Biaya Bersama dan Split Off Point
(titih pisah) tersebut dapat dijual pada titih pisah (secara langsung) dan
dapat juga dijual setelah pisah (setelah proses lebih lanjut) untuh mendapathan produh yang
lebih menguntunghan. Biaya yang diheluarhan untuh memproses produh lebih lanjut disebut
biaya proses lanjuoan aoau biaya seoelah oioik pisah (Severable Coso);
Jiha produh tersebut tidah lahu dijual, tidah dapat dinyatahan sebagai limbah industri.
Pabrih gula pasir yang menghasilhan beberapa jenis gula dari segi hualitas/ hadar gula maupun
Pengolahan minyah bumi menghasilhan bensin, solar, minyah tanah, dsb.
) adalah beberapa jenis produh yang dihasilhan dengan fasilitas yang
mun bahan bahu yang berbeda secara serentah atau dalam periode tertentu.
Merupahan produh utama sebagai tujuan usaha perusahaan;
Dihasilhan dari bahan bahu yang berbeda, namun dengan fasilitas yang sama.
dengan menghasilhan meja, lemari, tempat tidur, dsb.
Industri penggergajian hayu menghasilhan papan dan baloh dari jenis hayu yang berbeda.
Percetahan dan penerbitan menghasilhan berbagai barang cetahan dari bahan yang berbeda, dan
Gambar 1 Ilustrasi Biaya Bersama dan Split Off Point
Page 3
(titih pisah) tersebut dapat dijual pada titih pisah (secara langsung) dan
dapat juga dijual setelah pisah (setelah proses lebih lanjut) untuh mendapathan produh yang
lebih lanjut disebut
Jiha produh tersebut tidah lahu dijual, tidah dapat dinyatahan sebagai limbah industri.
alitas/ hadar gula maupun
) adalah beberapa jenis produh yang dihasilhan dengan fasilitas yang
Industri penggergajian hayu menghasilhan papan dan baloh dari jenis hayu yang berbeda.
yang berbeda, dan
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 4
AKUNTANSI BIAYA BERSAMA
Perusahaan yang menghasilhan produh bersama pada umumnya menghadapi masalah
pemasaran atas berbagai macam produhnya, harena masingnmasing produh tentu mempunyai
masalah pemasaran dan harga jual yang berbedanbeda. Manajemen biasanya ingin mengetahui
besarnya hontribusi masingnmasing produh bersama tersebut terhadap seluruh penghasilan
perusahaan, harena dengan demihian ia dapat mengetahui dari beberapa macam produh bersama
tersebut, jenis produh yang menguntunghan atau jenis yang perlu ditinghathan pemasarannya.
Untuh itu, perlu dihetahui secara teliti mengenai proporsi total biaya produhsi (yang
diheluarhan sejah bahan bahu diolah sampai dengan saat produhnproduh dapat dipisahhan
identitasnya) yang harus dibebanhan hepada berbagai macam produh bersama tersebut.
Biaya bersama dapat dialohasihan hepada tiapntiap produh bersama dengan menggunahan
salah satu dari cara berihut ini.
1. Metode nilai jual/ metode harga pasar
2. Metode satuan fisih
3. Metode ratanrata biaya per satuan
4. Metode ratanrata tertimbang
1. Metode Nilai Jual/ Metode Harga Pasar
Dalam metode ini biaya bersama dialohasihan he masingnmasing jenis produh atas dasar total nilai
jual masingnmasing produh tersebut. Oleh harena itu metode ini dapat digunahan apabila harga jual
masingnmasing jenis produh dapat dihetahui sebelum produh tersebut dijual. Dasar pemihiran
metode ini adalah bahwa harga jual suatu produh merupahan perwujudan biayanbiaya yang
diheluarhan dalam mengolah produh tersebut. Jiha salah satu produh terjual lebih tinggi daripada
produh yang lain, hal ini harena biaya yang diheluarhan untuh produh tersebut lebih banyah jiha
dibandinghan dengan produh yang lain.
Harga jual produh bersama terhadang sudah dapat ditentuhan pada saat titih pisah, namun dapat
ditentuhan setelah dilahuhan proses lebih lanjut. Oleh sebab itu, metode harga jual terdiri dari:
a. Harga jual dihetahui pada saat titih pisah.
b. Harga jual tidah dihetahui pada saat titih pisah.
Harga jual diketahui pada saat titik pisah. Apabila harga jual dihetahui pada saat titih pisah maha
biaya bersama dibebanhan hepada produh.
������� = ���� ��� ���� ���� ������
���� ��� ��������ℎ� ������× ����� �������
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 5
Contoh 1:
PT Melati memproduhsi empat jenis produh yaitu produh A, B, C dan D secara bersama dengan biaya
sebesar Rp 250.000.000. Data yang berhubungan he empat produh yaitu :
Produk Unit Produksi Harga Pasar Per unit Pada Titik Pisah
A 25.000 Rp 5.980
B 50.000 Rp 7.800
C 13.000 Rp 3.500
D 16.250 Rp 4.000
Diminta : Hitunglah alohasi biaya bersama masingnmasing produh.
Penyelesaian
Nilai jual masingnmasing pada saat titih pisah :
A = 25.000 x 5.980 = Rp 149.500.000
B = 50.000 x 7.800 = Rp 390.000.000
C = 13.000 x 3.500 = Rp 45.500.000
D = 16.250 x 4.000 = Rp 65.000.000 +
Rp 650.000.000
Alohasi Biaya Bersama :
Produh A = 149.500.000 x Rp 250.000.000 = Rp 57.500.000
650.000.000
Produh B = 390.000.000 x Rp 250.000.000 = Rp 150.000.000
650.000.000 Rp 250.000.000
Produh C = 45.500.000 x Rp 250.000.000 = Rp 17.500.000
650.000.000
Produh D = 65.000.000 x Rp 250.000.000 = Rp 25.000.000
650.000.000
Atau, jiha disajihan dalam tabel adalah sebagai berihut.
Produh Unit
Produhsi
Harga
Jual/ Unit
Total Harga
Jual
Nilai Jual
Relatif
Alohasi Biaya
Bersama
HP Produh
Bersama per Unit
A 25.000 Rp 5.980
B 50.000 Rp 7.800
C 13.000 Rp 3.500
D 16.250 Rp 4.000
89.250
Nilai jual (1) x(2)
Nilai jual reltif (3)/(total 3) x 100%
Alohasi (4) x 250.000.000
Hp/unit (5): (1)
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA
Harga jual tidak diketahui pada saat titik pisah
pisah, maha harga tidah dapat dihetahui pada saat titih pisah. Produh tersebut memerluhan proses
tambahan sehingga harga jual dapat dihet
mengalohasihan biaya bersama adalah harga pasar hipotesis.
Harga pasar hipooesis
biaya yang diheluarhan untuh memproses lebih lanjut.
������� =����
����
Contoh 2
Misalhan biaya bersama selama satu periode ahuntansi berjumlah Rp
terpisah dari produh B memerluhan biaya tambahan (
jual per hg, jumlah produh, dan alohasi biaya selama periode ahuntansi ters
tabel berihut ini.
Produh HJ/hg
(Rp)
By perhg
A
B
1000
625
2. Metode Satuan Fisik
Metode satuan fisih hanya dapat dipergunahan sebagai dasar alohasi biaya bersama jiha produh yang
dihasilhan mempunyai uhuran y
mempunyai uhuran yang sama, maha harus dicari hoefisien ehuivalennya untuh menentuhan uhuran
produhnproduh yang dihasilhan menjadi uhuran yang sama. Metode ini sangat tepat pada
perusahaan yang m
perhebunan dan perhutanan.
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA
Harga jual tidak diketahui pada saat titik pisah. Apabila suatu produh tidah bisa dijual pada tit
ga tidah dapat dihetahui pada saat titih pisah. Produh tersebut memerluhan proses
tambahan sehingga harga jual dapat dihetahui sebelum dijual. Dasar yang dapat digunahan dalam
mengalohasihan biaya bersama adalah harga pasar hipotesis.
Harga pasar hipooesis adalah nilai jual suatu produh setelah diproses lebih lanjut dihurangi dengan
biaya yang diheluarhan untuh memproses lebih lanjut.
Gambar 2 Harga Jual Tidak Diketahui Pada Saat Titik Pisah
����ℎ���������������������������
���������������������������������
biaya bersama selama satu periode ahuntansi berjumlah Rp
terpisah dari produh B memerluhan biaya tambahan (
jual per hg, jumlah produh, dan alohasi biaya selama periode ahuntansi ters
By perhg
setelah
titih
pisah
(Rp)
HJ
Hipotesis
(Rp)
Kuantitas
(hg)
Total biaya
titih pisah
250
n
750
625
25.000
15.000
18.750.000
9.375.000
28.125.000
Metode Satuan Fisik
Metode satuan fisih hanya dapat dipergunahan sebagai dasar alohasi biaya bersama jiha produh yang
dihasilhan mempunyai uhuran yang sama misalhan liter, meter, galon, ton, dsb. Jiha tidah
mempunyai uhuran yang sama, maha harus dicari hoefisien ehuivalennya untuh menentuhan uhuran
produh yang dihasilhan menjadi uhuran yang sama. Metode ini sangat tepat pada
perusahaan yang mengehsploitasi sumber alam, misalnya tambang batu bara, minyah dan gas,
perhebunan dan perhutanan.
Apabila suatu produh tidah bisa dijual pada tit
ga tidah dapat dihetahui pada saat titih pisah. Produh tersebut memerluhan proses
hui sebelum dijual. Dasar yang dapat digunahan dalam
mengalohasihan biaya bersama adalah harga pasar hipotesis.
adalah nilai jual suatu produh setelah diproses lebih lanjut dihurangi dengan
biaya yang diheluarhan untuh memproses lebih lanjut.
Tidak Diketahui Pada Saat Titik Pisah
��������������������������
���������������������������� �����
biaya bersama selama satu periode ahuntansi berjumlah Rp 7.500.000. Produh
terpisah dari produh B memerluhan biaya tambahan (separable coso) sebesar Rp 250 per hg. Harga
jual per hg, jumlah produh, dan alohasi biaya selama periode ahuntansi tersebut disajihan dalam
Total biaya
setelah
titih pisah
(Rp)
HJ
hipotesis
relatif
(%)
Alohasi biaya
bersama (Rp)
18.750.000
9.375.000
66,7
33,3
5.000.000
2.500.000
28.125.000 100 7.500.000
Metode satuan fisih hanya dapat dipergunahan sebagai dasar alohasi biaya bersama jiha produh yang
ma misalhan liter, meter, galon, ton, dsb. Jiha tidah
mempunyai uhuran yang sama, maha harus dicari hoefisien ehuivalennya untuh menentuhan uhuran
produh yang dihasilhan menjadi uhuran yang sama. Metode ini sangat tepat pada
misalnya tambang batu bara, minyah dan gas,
Page 6
Apabila suatu produh tidah bisa dijual pada titih
ga tidah dapat dihetahui pada saat titih pisah. Produh tersebut memerluhan proses
hui sebelum dijual. Dasar yang dapat digunahan dalam
adalah nilai jual suatu produh setelah diproses lebih lanjut dihurangi dengan
�������������
Produh A setelah
0 per hg. Harga
ebut disajihan dalam
Alohasi biaya
(Rp)
HP per hg
(Rp)
5.000.000
2.500.000
200
167
7.500.000
Metode satuan fisih hanya dapat dipergunahan sebagai dasar alohasi biaya bersama jiha produh yang
ma misalhan liter, meter, galon, ton, dsb. Jiha tidah
mempunyai uhuran yang sama, maha harus dicari hoefisien ehuivalennya untuh menentuhan uhuran
produh yang dihasilhan menjadi uhuran yang sama. Metode ini sangat tepat pada
misalnya tambang batu bara, minyah dan gas,
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 7
Contoh:
Biaya penambangan batu bara dan pengolahannya sebesar Rp 120.000.000 dengan produh yang
dihasilhan:
Cohe = 3.960 ton
Coal Tar = 360 ton
Benzol = 66 ton
Sulfat Amonia = 78 ton
Gas = 1.236 ton
Waste = 300 ton, merupahan herugian harena tidah dapat dijual
Alohasi biaya bersama:
Produh Kuantitas (ton) % Biaya Produhsi (Rp)
Cohe
Coal Tar
Benzol
Sulfar Amonia
Gas
3.960
360
66
78
1.236
69,474*
6,316
1,158
1,368
21,684
83.368.800**
7.579.200
1.389.600
1.641.600
26.020.800
Waste
5.700
300
100 120.000.000
Total 6.000
* (3.960 ton : 5.700 ton) x 100% = 69,474%
** 69,474% x Rp 120.000.000 = Rp 83.368.800
3. Metode Rata-Rata Biaya Satuan
Pada umumnya metode ini digunahan oleh perusahaan yang menghasilhan beberapa macam produh
yang sama dari proses bersama tapi mutunya berlainan. Dalam metode ini harga pohoh masingn
masing produh dihitung sesuai dengan proporsi huantitas yang diproduhsi. Pemihiran yang
mendasari pemahaian metode ini adalah harena semua produh dihasilhan dari proses yang sama,
maha tidah munghin biaya untuh memproduhsi satu satuan produh berbeda satu sama lain.
Dalam metode ini total biaya bersama dari produh utama dialohasihan hepada berbagai macam
produh yang dihasilhan berdasar biaya ratanrata setiap satuan produh yang dihitung sebesar jumlah
biaya bersama dibagi dengan jumlah satuan produh yang dihasilhan.
Metode ini tepat digunahan apabila setiap satuan produh yang dihasilhan menyerap biaya yang
relatif sama meshipun macam produh berlainan, apabila tidah terdapat hondisi tersebut maha
metode ini tidah tepat untuh digunahan.
���� − ���� ����� ��� ����� = ����� ����� �������
����� �������� ������
������� ����� = �������� ����� ��� ����� × ����ℎ ��� ���� ���� ������
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 8
Contoh:
Dalam satu hali proses produhsi telah dihasilhan produh jenis A sebanyah 5.000 hg, produh B
sebanyah 6.000 hg, dan produh C sebanyah 4.000 hg, dengan total biaya produhsi bersama sebesar
Rp 7.500.000. Alohasi biaya bersama untuh masingnmasing jenis produh adalah:
Produh Kuantitas (hg) Ratanrata Biaya
per hg Biaya Produhsi (Rp)
A
B
C
5.000
6.000
4.000
500*
500
500
2.500.000**
3.000.000
2.000.000
Total 15.000 7.500.000
*) Rp 7.500.000 : 15.000 hg = Rp 500/hg
**) 5.000 hg x Rp 500 = Rp 2.500.000
4. Metode Rata-Rata Tertimbang
Metode ratanrata per satuan sering tidah dapat memecahhan masalah hesesuaian pembebanan
biaya per satuan, harena untuh semua jenis produh dengan hualitas yang berbeda ahan dibebani
dengan biaya per satuan yang sama, padahal perbedaan jenis produh secara individual sangat
mencoloh. Untuh hasus ini maha diperluhan suatu uhuran tertentu untuh dapat mempersamahan
hadar dari produhnproduh yang dihasilhan. Uhuran ini dihatahan sebagai angha penimbang (misalnya
hadar gula dalam setiap jenis gula dengan hualitas yang berbeda). Angha penimbang ini ditentuhan
dimuha dengan suatu penelitian atau pengalaman (didasarhan pada jumlah bahan yang dipahai,
sulitnya pembuatan produh, wahtu yang dihonsumsi, dan pembedaan jenis tenaga herja yang dipahai
untuh tiap jenis produh yang dihasilhan). Jiha yang dipergunahan sebagai angha penimbang adalah
harga jual produh maha metode alohasinya disebut metode nilai jual relatif.
Hasil perhalian antara huantitas jenis produh dengan angha penimbangnya yang telah ditentuhan
merupahan dasar dari alohasi biaya bersama.
Contoh:
Berihut ini merupahan contoh dari metode ratanrata biaya per satuan yang dihembanghan dengan
angha penimbang masingnmasing jenis produh yang dihasilhan dalam satu hali proses produhsi, yaitu:
Produh A = 1,5
Produh B = 1,0
Produh C = 1,3
Biaya bersama sebesar Rp 7.500.000
Maha alohasi biaya bersama adalah:
Produh Kuantitas
(hg)
Angha
Penimbang
Kuantitas
tertimbang (hg)
Biaya per hg
(Rp) *
Biaya Produhsi
(Rp) **
A
B
C
5.000
6.000
4.000
1,5
1,0
1,3
7.500
6.000
5.200
400
400
400
3.000.000
2.400.000
2.100.000
18.700 7.500.000
*) 400 adalah angha pembulatan dari hasil perhitungan Rp 7.500.000 : 18.700 hg = 401,069
**) anghanangha telah disesuaihan harena ada pembulatan dalam perhitungan biaya per hg
sebelumnya.
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 9
ANALISIS BIAYA BERSAMA DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
Pada dasarnya metodenmetode alohasi biaya bersama tidah dapat membagihan biaya secara adil
untuh berbagai jenis produh bersama; dan juga tidah dapat memberihan solusi atas masalahnmasalah
untuh berbagai tujuan manajerial. Alohasi biaya bersama ini hanya dapat memberihan informasi
tentang perhitungan laba, agar dapat dihetahui berapa hontribusi masingnmasing produh bersama
terhadap seluruh laba yang diperoleh perusahaan.
Analisis biaya bersama tidah dapat dijadihan dasar untuh menentuhan apahah satu jenis produh
bersama ahan dijual atau tidah, harena dapat menyesathan.
Contoh:
Perusahaan X menghasilhan dua jenis produh; A dan B, dari satu proses produhsi dengan rincian;
produh A sebanyah 18.000 hg, dan 12.000 hg. Biaya bersama sebesar $ 450.000 dialohasihan hepada
produh A dan B dengan metode ratanrata biaya per satuan. Produh A dapat terjual habis seharga $
16,5 per hg, sedanghan produh B dapat dijual seharga $ 14,5 per hg.
Alohasi biaya bersama dengan metode ratanrata per satuan
Produh Kuantitas Biaya Ratan
Rata/hg
Alohasi Biaya
Bersama
A
B
18.000 hg
12.000 hg
$ 15
$ 15
$ 270.000
$ 180.000
30.000 hg $ 450.000
Perhitungan laba produh bersama
Produh A Produh B Jumlah
Penjualan
HPP
$ 297.000
$ 270.000
$ 174.000
$ 180.000
$ 471.000
$ 450.000
Laba (Rugi) $ 27.000 ($ 6.000) $ 21.000
Meoode-meoode oersebuo di aoas oidak dapao dianggap/dipilih
meoode mana yang paling oepao, karena kerugian yang oerjadi
karena menggunakan suaou meoode alokasi biaya bersama unouk
saou jenis produk akan oerououpi oleh keunoungan jenis produk
yang lainnya. Unouk iou dasar pemakaian salah saou meoode
hanyalah suaou kebijakan manajemen; namun yang perlu
dioegaskan penggunaan meoode oersebuo diusahakan konsisoen
dari saou periode ke periode berikuonya.
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 10
Apabila manajemen melihat perhitungan tersebut dan salah dalam melahuhan analisis, maha ia ahan
beranggapan bahwa produh B berhubung mengahibathan herugian $ 6.000 tidah perlu dilanjuthan
produhsinya. Padahal dalam pengolahan produh bersama, pada umumnya salah satu jenis produh
tidah dapat dihindari produhsinya. Jadi misalnya harena produh B menghasilhan rugi $ 6.000 dan
hemudian tidah usah dijual, maha herugian perusahaan tersebut justru menjadi lebih besar, yaitu $
297.000 n $ 450.000 = $ 153.000, harena proses produhsi tetap menghasilhan produh B. Seharusnya
dalam hal ini manajemen melihat berapa hontribusi produh B dalam menghasilhan laba perusahaan.
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 11
AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN
Alohasi biaya bersama hepada produh utama dan produh sampingan pada umumnya dianggap tidah
perlu, harena nilai produh sampingan relatif rendah bila dibandinghan dengan produh utama.
Meshipun demihian ada beberapa metode untuh mengalohasihan biaya bersama hepada produh
utama dan produh sampingan. Metode ahuntansi yang digunahan untuh memperlahuhan produh
sampingan dapat digolonghan menjadi dua, yaitu:
Metodenmetode yang tidah mencoba menghitung harga pohoh produh sampingan atas
persediaannya, tetapi memperlahuhan pendapatan penjualan produh sampingan sebagai
pendapatan atau pengurang biaya produhsi. Metode ini biasa disebut metode tanpa harga pokok
(non-coso meohod).
Metodenmetode yang mencoba mengalohasihan sebagian biaya bersama hepada produh
sampingan dan menentuhan harga pohoh persediaan produh atas dasar biaya yang dialohasihan
tersebut. Metodenmetode ini dihenal dengan nama metode harga pokok (coso meohod).
Metode-metode Tanpa Harga Pokok
Pada metode tanpa harga pohoh dititihnberathan pada masalah perlahuan hasil/pendapatan
penjualan produh sampingan, dalam hal ini dapat digunahan beberapa metode sebagai berihut.
1. Hasil penjualan produh sampingan diperlahuhan sebagai pendapatan di luar usaha (pendapatan
lainnlain).
2. Hasil penjualan produh sampingan diperlahuhan sebagai tambahan pendapatan penjualan produh
utama.
3. Hasil penjualan produh sampingan diperlahuhan sebagai pengurang harga pohoh penjualan.
4. Hasil penjualan produh sampingan diperlahuhan sebagai pengurang total biaya produhsi.
1. Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pendapatan di luar usaha (pendapatan
lain-lain).
Dalam metode ini apabila nilai jual produh sampingan relatif hecil tidah perlu diselenggarahan
pencatatan persediaan produh sampingan, hasil penjualan bersih produh sampingan diperlahuhan
sebagai penghasilan di luar usaha, dengan jurnal:
Piuoang dagang/Kas Rp xx -
Pdpon di luar usaha--penj. produk sampingan - Rp xx
Metode ini cocoh digunahan apabila:
a. Nilai produh sampingan relatif hecil atau tidah dapat ditentuhan
b. Penggunaan metode yang lebih teliti memerluhan biaya yang tidah sebanding dengan
manfaat yang diperoleh
c. Saat terpisahnya produh sampingan dari produh utama tidah begitu jelas dan pembebanan
harga pohoh produh sampingan hepada produh utama tidah mengahibathan perbedaan yang
mencoloh pada harga pohoh utama.
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 12
Kebaihan metode ini sederhana dan mudah digunahan, ahan tetapi helemahannya tidah
menyelenggarahan ahuntansi persediaan sehingga pengawasan persediaan produh sampingan
sulit dilahuhan dan rentan terjadi penggelapan.
Untuh mengatasi helemahan tersebut, dapat diselenggarahan ahuntansi terhadap persediaan
yang dicatat sebesar tahsiran nilai pasar atau harga jual produh sampingan. Pada saat produh
sampingan dapat dipisahhan dari produh utama, dilahuhan pencatatan;
Persediaan produk sampingan Rp xx -
Pendapaoan di luar usaha—produk sampingan - Rp xx
Dan apabila produh sampingan dijual maha persediaan produh sampingan dihredit sebesar
tahsiran harga jualnya, selisih tahsiran harga jual dengan realisasi dapat menambah atau
mengurangi rehening pendapatan di luar usaha. Jurnal pencatatannya sebagai berihut.
Piuoang dagang/Kas Rp xx -
Persediaan produk sampingan - Rp xx
Kelemahan lain dalam penggunaan metode ini diantaranya adalah;
� Dapat mengahibathan penandingan pendapatan dengan biaya tidah dalam periode yang tepat.
Pada saat produh sampingan selesai diproduhsi tidah dibuat jurnal pencatatan dan pencatatan
baru dilahuhan pada saat dijual. Apabila produhsinya tidah dilahuhan dalam periode ahuntansi
yang sama dengan saat terjadinya penjualan, maha ahan mengahibathan penghitungan
penghasilan dan biaya yang tidah tepat.
� Apabila pada ahhir periode ahuntansi terdapat persediaan produh sampingan, maha timbul
masalah penilaian persediaan untuh tujuan pembuatan neraca perusahaan. Pada umumnya
terhadap persediaan ahhir produh sampingan tidah diadahan penilaian sehingga hal ini
mengahibathan harga pohoh persediaan produh utama lebih besar. Bila metode ini digunahan,
maha nilai pasar persediaan produh sampingan tersebut harus dilaporhan dalam neraca
sebagai catatan hahi.
� Meshipun nilai jual produh sampingannya hecil, tetapi jiha pendapatan penjualannya dilaporhan
sebagai pendapatan di luar usaha, maha hal ini ahan mengaburhan gambaran menyeluruh
tentang hasil usaha perusahaan.
Gambar 3 Penyajian Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Sebagai Penghasilan Di Luar Usaha
Pendapatan penjualan produh utama (5.000 hg @ $10) $ 50.000
Harga pohoh penjualan:
Biaya produhsi bersama (6.000 hg @ $4) $ 24.000
HP persediaan ahhir (1.000 hg @ $4) $ 4.000 n
$ 20.000 n
Laba bruto $ 30.000
Biaya usaha:
Biaya pemasaran $ 4.500
Biaya administrasi dan umum $ 3.500 +
$ 8.000 n
Laba bersih usaha $ 22.000
Penghasilan di luar usaha:
Pendapatan penjualan produh sampingan $ 3.000 +
Laba bersih sebelum pajah $ 25.000
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 13
2. Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai tambahan pendapatan penjualan
produk utama
Metode ini merupahan variasi dari metode sebelumnya. Sebagai pencatatan, penjualan produh
sampingan dicatat dengan format jurnal sebagai berihut.
Kas/Piuoang dagang xxx
Penjualan xxx
Gambar 4 Penyajian Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Sbg Tambahan Pendapatan Penjualan Produk
Utama
Penjualan:
Produh utama (5.000 hg @ $10) $ 50.000
Produh sampingan $ 3.000 +
$ 53.000
Harga pohoh penjualan:
Biaya produhsi bersama (6.000 hg @ $4) $ 24.000
HP persediaan ahhir (1.000 hg @ $4) $ 4.000 n
$ 20.000 n
Laba bruto $ 33.000
Biaya usaha:
Biaya pemasaran $ 4.500
Biaya administrasi dan umum $ 3.500 +
$ 8.000 n
Laba bersih usaha $ 25.000
3. Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang harga pokok penjualan
Hasil penjualan produh sampingan dijurnal sebagai berihut.
Kas/Piuoang dagang xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Gambar 5 Penyajian Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Sebagai pengurang HPP
Pendapatan penjualan produh utama (5.000 hg @ $10) $ 50.000
Harga pohoh penjualan:
Biaya produhsi bersama (6.000 hg @ $4) $ 24.000
HP persediaan ahhir (1.000 hg @ $4) $ 4.000 n
HPP sebelum dihurangi hasil penj prod sampingan $ 20.000
Pendapatan penjualan produh sampingan $ 3.000 –
$ 17.000 n
Laba bruto $ 33.000
Biaya usaha:
Biaya pemasaran $ 4.500
Biaya administrasi dan umum $ 3.500 +
$ 8.000 n
Laba bersih usaha $ 25.000
Akuntansi Biaya/ RZ/ UNIRA Page 14
4. Hasil penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai pengurang total biaya produksi
Penggunaan metode ini ahan menghasilhan laba bersih yang berbeda apabila pada ahhir periode
sebagian produh utama belum terjual, harena hasil penjualan produh sampingan mengurangi biaya
produhsi maha persediaan ahhir produh utama nilainya lebih rendah dan laba bersih ahan lebih
rendah pula.
Gambar 6 Penyajian Pendapatan Penjualan Produk Sampingan Sebagai Pengurang Total Biaya Produksi
Pendapatan penjualan produh utama (5.000 hg @ $10) $ 50.000
Harga pohoh penjualan:
Biaya produhsi bersama (6.000 hg @ $4) $ 24.000
Dihurangi hasil penjualan produh sampingan $ 3.000 n
Biaya produhsi bersih produh utama $ 21.000
Dihurangi HP persediaan ahhir (1.000 hg @ $3,5) $ 3.500 n
$ 17.500 n
Laba bruto $ 32.500
Biaya usaha:
Biaya pemasaran $ 4.500
Biaya administrasi dan umum $ 3.500 +
$ 8.000 n
Laba bersih usaha $ 24.500