6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini
dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis
Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan
dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses
penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang
belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului
dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang
mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun
dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan
persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk
memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran
dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata
pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu
saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung
pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa
saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARDAFTAR ISI
Iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ............................................
2. Tujuan..........................................................
3. Ruang Lingkup.............................................
4. Landasan Hukum....... .................................
1
2
3
3
BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI
1. Pendekatan Pembelajaran Saintifik.............
2. Penilaian Autentik........................................
5
22
BAB III ANALISIS KOMPETENSI
BAB IV
1. Prosedur Analisis.. .........................................
2. Hasil Analisis Kompetensi..............................
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
30
33
43
45
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam
rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional,
terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses,
standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum
Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat
diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat
dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan
kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara
bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. 1
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang
mengacu pada Silabus.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam
mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil
belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para
pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang
tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik
yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara
terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai
tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi
pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih instruktur
nasional (master teacher), guru inti dan guru sasaran serta menyediakan
silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya
diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum
2006 dan buku sebelumnya), mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu
pada silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik dan
menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara
lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan
langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian
autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi
guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan
melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model
untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata
pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan
memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
2
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti
dan kompetensi dasar
1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari
silabus mata pelajaran
2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
4. Merancang penilaian autentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
2. Langkah-langkah analisis kompetensi;
3. Penilaian autentik; dan
4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang
Implementasi Kurikulum
3
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang
Silabus
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan
memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses
pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang
mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya,
mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan
mengomunikasikan.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat
pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi
Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran
yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang
kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi
dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi
tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda.
Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,
4
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi
beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi
karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu
diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan
paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu;
(2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses
sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran
berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5)
pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang
menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi
keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara
keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9)
pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang
menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah,
dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa
saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13)
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)
pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar
secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output)
5
tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta
didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect)
dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode
ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan
terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of
inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989).
Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan
kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya
sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting
adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh
peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara
akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena
itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model
pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah
model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke
dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini
menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer
pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang
fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar.
Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai
aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist)
dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian
peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk
kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan
keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan
6
mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan
(Semiawan: 1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan
struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar
bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran
berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta
didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan
atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi,
sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian
peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus
berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan
guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi
membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan
keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi
pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya
adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu
kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap
individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
1. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Ilmu-ilmu sosial
(social science)
Sebelum membicarakan mengenai pendekatan ilmiah (scientific), perlu
dipahami terlebih dahulu mengenai metode ilmiah. Pada umumnya
seseorang selalu ingin memperoleh pengetahuan. Pengetahuan dapat
merupakan pengetahuan ilmiah dan pengetahuan tidak ilmiah.
Suatu pengetahuan ilmiah hanya dapat diperoleh dari metode ilmiah.
Metode ilmiah pada dasarnya memandang fenomena khusus (unik)
dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan pada
simpulan. Dengan demikian diperlukan adanya penalaran dalam
rangka pencarian (penemuan). Untuk dapat disebut ilmiah, metode
pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari
objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-
prinsip penalaran yang spesifik.
7
Metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi data atau
fakta melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan
menguji hipotesis. Sebenarnya apa yang kita bicarakan dengan
metode ilmiah merujuk pada: (1) adanya fakta, (2) sifat bebas
prasangka, (3) sifat objektif, dan (4) adanya analisa. Selanjutnya
secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau
mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang
didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang mengartikan
pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk memperoleh
pengetahuan yang didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah
ini memerlukan langkah-langkah pokok:
a) Mengamati
b) Menanya
c) Menalar
d) Mencoba
e) Membentuk jejaring
Langkah-langkah di atas boleh dikatakan sebagai pembelajaran
terhadap pengetahuan ilmiah yang diatur oleh pertimbangan-
pertimbangan logis dalam ilmu-ilmu sosial. Karena yang dikehendaki
adalah jawaban mengenai fakta-fakta sosial, maka pendekatan dengan
langkah-langkah tersebut dikatakan sangat erat dengan metode
ilmiah.
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan
menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran menyentuh
tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses
pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah
pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan
keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang
baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
8
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
1) Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki
keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara
9
nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah
pelaksanaannya. Dalam pembelajaran ilmu-ilmu sosial,
pengamatan dapat dilakukan terhadap hal- hal sebagai berikut,
contoh:
Proses terbentuknya negara
interaksi sosial
Situs sejarah
Sedangkan dalam pembelajaran di kelas, mengamati dapat
dilakukan melalui berbagai media yang dapat diamati siswa,
misalnya: video, gambar, grafik, bagan, dsb.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan
menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.
Menentukan objek apa yang akan diobservasi
Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek
yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu
diobservasi, baik primer maupun sekunder
Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan
untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil
observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape
recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam
melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala
rentang (rating scale), catatan anekdot (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat
berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau
faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat
untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya.
Catatan anekdot dapat berupa catatan yang dibuat oleh peserta
didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang
ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat mekanik
dapat berupa berupa alat mekanik yang dapat dipakai untuk
10
memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang
ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.
2) Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula
dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan
baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika
itu pula dia mendorong siswa untuk menjadi penyimak dan
pembelajar yang baik. Artinya guru dapat menumbuhkan sikap
ingin tahu siswa, yang diekspresikan dalam bentuk pertanyaan.
Misalnya: Mengapa terjadi kasus pelanggaran HAM? Apakah seni
bangun candi itu asli Indonesia atau ada pengaruh dari luar?
Dalam hukum permintaan dinyatakan ketika harga naik maka
jumlah barang yang diminta akan turun, namun kenyataannya
setiap menjelang hari raya walaupun harga cenderung naik tetapi
permintaan juga ikut naik. Mengapa demikian?, dsb. Diusahakan
setelah ada pengamatan, yang bertanya bukan guru, tetapi yang
bertanya peserta didik. Berikut manfaat / fungsi bertanya:
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta
didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar,
serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya
sendiri.
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus
menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan,
dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,
mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis,
sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
11
Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi,
berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan
menarik simpulan.
Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan
menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata,
serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok.
Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta
sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan
kemampuan berempati satu sama lain.
Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang
lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif yang lebih rendah
Pengetahuan (knowledge)
Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.
Pemahaman (comprehension)
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...
Penerapan (application
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
12
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
Kognitif yang lebih tinggi
Analisis (analysis)
Analisislah...
Kemukakan bukti-bukti…
Mengapa…
Identifikasikan…
Tunjukkanlah sebabnya…
Berilah alasan-alasan…
Sintesis (synthesis)
Ramalkanlah…
Bentuk…
Ciptakanlah…
Susunlah…
Rancanglah...
Tulislah…
Bagaimana kita dapat memecahkan…
Apa yang terjadi seaindainya…
Bagaimana kita dapat memperbaiki…
Kembangkan…
Evaluasi (evaluation)
Berilah pendapat…
Alternatif mana yang lebih baik…
Setujukah anda…
Kritiklah…
Berilah alasan…
Nilailah…
Bandingkan…
Bedakanlah…
13
3) Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku
aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta
didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses
berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa
pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah,
meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
3.1Cara menalar
Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu
penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif
merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena
atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum.
Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak pada
observasi inderawi atau pengalaman empirik.
Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik
simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang bersifat
umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola penalaran
deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja menalar secara
deduktif adalah menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu
untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme
hipotesis, silogisme alternatif. Pada penalaran deduktif tedapat
premis, sebagai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan
14
dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak
langsung. Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis,
sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis.
Contoh:
Akuntan publik adalah akuntan yang kegiatannya memberikan
jasa untuk kepentingan perusahaan dengan sejumlah
pembayaran tertentu, atau disebut juga akuntan ekstern.
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai
pemeriksa atau auditor untuk pemerintah atau negara.
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja sebagai pengajar
atau dosen di perguruan tinggi.
Akuntan Intern atau Akuntan Perusahaan adalah akuntan yang
bekerja dalam perusahaan dan bertugas khusus di bidang
akuntansi intern untuk membantu pengelola perusahaan.
Simpulan Akuntan publik, Akuntan pemerintah, Akuntan
pendidik, Akuntan Intern merupakan jabatan-jabatan dalam
lapangan akuntansi pada berbagai lingkup kegiatan dan bidang
garapannya.
3.2Analogi dalam Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, guru dan peserta didik sering kali
menemukan fenomena yang bersifat analog atau memiliki
persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik adakalanya
menalar secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran
dalam pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial
yang mempunyai kesamaan atau persamaan.
Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran ilmu-ilmu
sosial, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta didik.
Seperti halnya penalaran, analogi terdiri dari dua jenis, yaitu
analogi induktif dan analogi deklaratif. Kedua analogi itu dijelaskan
berikut ini.
15
Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada pada
dua fenomena atau gejala. Atas dasar persamaan dua gejala atau
fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada fenomena
atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua.
Analogi induktif merupakan suatu “metode menalar” yang sangat
bermanfaat untuk membuat suatu simpulan yang dapat diterima
berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua
fenomena atau gejala khusus yang diperbandingkan
Contoh:
Hakekat Pergerakan Nasional bagi peserta didik adalah jiwa
nasionalisme dan ketekunan dalam belajar. Peserta didik adalah
generasi muda yang harus memiliki jiwa nasionalisme dan harus
giat belajar.
Analogi deklaratif merupakan suatu “metode menalar” untuk
menjelaskan atau menegaskan sesuatu fenomena atau gejala yang
belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah
dikenal. Analogi deklaratif ini sangat bermanfaat karena ide-ide
baru, fenomena, atau gejala menjadi dikenal atau dapat diterima
apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahui secara
nyata dan dipercayai.
Contoh:
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dapat dilaksanakan
karena adanya sinergitas, saling menghargai, sikap pantang
menyerah antara golongan muda dan golongan tua. Begitu pula
tercapainya suatu prestasi disekolah tidak terlepas dari sinergitas,
saling menghargai, sikap pantang menyerah dari dewan guru,
peserta didik, dan seluruh stake holder sekolah.
3.3Hubungan Antarfenomena
Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan
menghubungkan antarfenomena atau gejala sangat penting dalam
proses pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar
peserta didik. Disinilah esensi bahwa guru dan peserta didik
16
dituntut mampu memaknai hubungan antarfenomena atau gejala,
khususnya hubungan sebab-akibat.
Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau
beberapa fakta yang satu dengan satu atau beberapa fakta yang
lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau beberapa
fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satu atau beberapa
fakta tersebut.
Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif,
yang disebut dengan penalaran induktif sebab-akibat. Penalaran
induktif sebab akibat terdiri dari tiga jenis.
Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat,
hal-hal yang menjadi sebab dikemukakan terlebih dahulu,
kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat.
Contoh:
Sehubungan adanya pembuatan jalan oleh Belanda yang
melewati makam leluhur Diponegoro, maka pecahlah perang
Diponegoro melawan Belanda 1825 – 1830 (mapel Sejarah).
Nilai suatu barang ditentukan jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi).
Oleh karena untuk menentukan nilai suatu barang tidak berasal
pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya
produksi yang dikeluarkan sekarang (mapel Ekonomi).
Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab,
hal-hal yang menjadi akibat dikemukakan terlebih dahulu,
selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya.
Contoh (Mata pelajaran Sejarah):
Perang Diponegoro 1825 – 1830 melawan Belanda, sampai-
sampai Belanda mengalami kerugian besar, dan nyaris
dikalahkan, disebabkan Belanda membuat jalan yang melewati
makam leluhur Diponegoro.
Perjuang bangsa Indonesia melalui Pergerakan Nasional,
mengakibatkan diproklasikan kemerdekaan. Akibat proklamasi
17
kemerdekaan datanglah Sekutu yaitu Inggris dan Belanda
datang ke Indonesia . Kedatangan Sekutu yang berkeinginan
menjaga status quo, tentu tidak diharapkan oleh pemuda
Indonesia, terjadilah perang.
Contoh (Mata pelajaranEkonomi)
Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut.
Semakin tinggi nilai pakai suatu barang, nilai tukarnya akan
semakin tinggi.
Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, hidupnya terisolasi.
Keterisolasian itu menyebabkan mereka kehilangan akses untuk
melakukan aktivitas ekonomi, sehingga muncullah kemiskinan
keluarga yang akut. Kemiskinan keluarga yang akut
menyebabkan anak-anak mereka tidak berkesempatan
menempuh pendidikan yang baik. Dampak lanjutannya, bukan
tidak mungkin terjadi kemiskinan yang terus berlangsung secara
siklikal.
Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan
sebab-akibat 1 –akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan
serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab,
sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi
penyebab sehingga menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya.
3.4Mencoba/mengeksplorasi
Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui
peningkatan pemahaman atas suatu fenomena. Strategi yang
digunakan adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan
yang menerapkan strategi belajar aktif. Pendekatan pembelajaran
yang berkembang saat ini secara empirik telah melahirkan disiplin
baru pada proses belajar. Tidak hanya berfokus pada apa yang
dapat peserta didik temukan, namun sampai pada bagaimana cara
mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang populer untuk
menggambarkan kegiatan ini adalah “explorative learning”.
18
Pendekatan belajar yang eksploratif tidak hanya berfokus pada
bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan, pemahaman, dan
interpretasi, namun harus diimbangi dengan peningkatan mutu
materi ajar. Informasi tidak hanya disusun oleh guru. Perlu ada
keterlibatan peserta didik untuk memperluas, memperdalam, atau
menyusun informasi atas inisiatifnya. Dalam hal ini peserta didik
menyusun dan memvalidasi informasi sebagai input bagi kegiatan
belajar. Peta Konsep yang dikembangkan menunjukan
kompleksitas kegiatan eksplorasi dalam proses pembelajaran yang
mengharuskan adanya proses dialog yang : (1) interaktif (2)
adaptif, interaktif dan reflektif (3) menggambarkan tingkat-tingkat
penguasaan pokok bahasan (4) menggambarkan level kegiatan
yang berkaitan dengan meningkatkan keterampilan menyelesaikan
tugas sehingga memperoleh pengalaman yang bermakna.
Mengintegrasikan pendekatan ini dengan lima faktor yang
menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna,
yaitu belajar aktif, belajar konstruktif, belajar intens, belajar
autentik, dan kolaboratif yang menegaskan pernyataan bahwa
pembelajaran eksploratif lebih menekankan pada pengalaman
belajar dari pada pada materi pelajaran.
Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses
belajar peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu. Peserta didik
menghubungkan pikiran yang terdahulu dengan pengalaman
belajarnya. Mereka menggambarkan pemahaman yang mendalam
untuk memberikan respon yang mendalam juga. Bagaimana
membedakan peran masing-masing dalam kegiatan belajar
bersama. Mereka melakukan pembagian tugas seperti dalam tugas
merekam, mencari informasi melalui internet serta memberikan
respon kreatif dalam berdialog. Di samping itu peserta didik
menindaklanjuti penelusuran informasi dengan membandingkan
hasil telaah. Secara kolektif, mereka juga dapat mengembangkan
hasil penelusuran informasi dalam bentuk grafik, tabel, diagram
serta mempresentasikan gagasan yang dimiliki.
Pelaksanaan kegiatan mencoba/eksplorasi pada mata pelajaran
ilmu-ilmu sosial dapat dilakukan melalui kerja sama dalam
19
kelompok kecil. Bersama teman sekelompoknya peserta didik
dalam menelusuri informasi yang mereka butuhkan, merumuskan
masalah dalam kehidupan nyata, berpikir kritis untuk menerapkan
ilmu yang dimiliki dalam kehidupan yang nyata dan bermakna.
Melalui kegiatan mencoba/eksplorasi peserta didik dapat
mengembangkan pengalaman belajar, meningkatkan penguasaan
ilmu-ilmu sosial, serta menerapkannya untuk menjawab fenomena
yang ada. Peserta didik juga dapat mengeksploitasi informasi
untuk memperoleh manfaat tertentu sebagai produk belajar.
3.5 Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih
dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi
esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia
yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur
interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja untuk
memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan
bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru lebih bersifat
direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang
harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai
satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas
peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi
dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta
didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan
menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan
cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin
peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar
secara bersama-sama.
Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks
menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta
dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu
menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan
kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan
20
mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang
tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan
keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau
fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi
sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat,
mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut
2. Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam menemukan
konsep, prinsip, hukum, dan teori
3. Mendorong siswa aktif mencoba melalui kegiatan eksperimen
4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah
data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena
5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam
presentasi dengan aplikasi baru yang terduga sampai tak
terduga
Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif
Banyak metode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas
kolaboratif. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini:
JP = Jigsaw Proscedure.
Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai
anggota suatu kelompok diberi tugas yang berbeda-beda
mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing peserta
didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan,
tes diberikan dengan materi yang menyeluruh. Penilaian
didasari pada rata-rata skor tes kelompok.
STAD = Student Team Achievement Divisions.
Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil. Anggota-anggota dalam setiap kelompok
bertindak saling membelajarkan. Fokusnya adalah keberhasilan
seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok
dan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh
21
terhadap keberhasilan individu peserta didik lainnya. Penilaian
didasari pada pencapaian hasil belajar individual maupun
kelompok peserta didik
CI = Complex Instruction
Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang
berorientasi pada penemuan, khususnya dalam bidang sains,
matematika, dan ilmu pengetahuan sosial. Fokusnya adalah
menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didik
sebagai anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode
ini umumnya digunakan dalam pembelajaran yang bersifat
bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para
peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada
proses dan hasil kerja kelompok.
TAI = Team Accelerated Instruction.
Metode ini merupakan kombinasi antara pembelajaran
kooperatif/kolaboratif dengan pembelajaran individual. Secara
bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota kelompok
diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih
dulu. Setelah itu dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam
kelompok. Jika soal tahap pertama telah diselesaikan dengan
benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal berikutnya.
Namun jika seorang peserta didik belum dapat menyelesaikan
soal tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal
lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal disusun
berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada
hasil belajar individual maupun kelompok.
CLS = Cooperative Learning Stuctures.
Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok
dibentuk dengan anggota dua peserta didik (berpasangan).
Seorang peserta didik bertindak sebagai tutor dan yang lain
menjadi tutee. Tutor mengajukan pertanyaan yang harus
dijawab oleh tutee. Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh
poin atau skor yang telah ditetapkan terlebih dulu. Dalam
22
selang waktu yang juga telah ditetapkan sebelumnya, kedua
peserta didik yang saling berpasangan itu berganti peran.
LT = Learning Together.
Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan
peserta didik yang beragam kemampuannya. Tiap kelompok
bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu
set lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja
kelompok.
TGT = Teams-Games-Tournament.
Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri,
para anggota suatu kelompok akan berlomba dengan anggota
kelompok lain sesuai dengan tingkat kemampuan masing-
masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang diperoleh
kelompok peserta didik.
GI = Group Investigation.
Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk
merencanakan suatu penelitian beserta perencanaan
pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok menentukan
apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan
melaksanakannya berikut bagaimana perencanaan
penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasari pada
proses dan hasil kerja kelompok.
AC = Academic-Constructive Controversy.
Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut
kemampuannya untuk berada dalam situasi konflik intelektual
yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masing-masing,
baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota
kelompok lain. Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan
pencapaian dan pengembangan kualitas pemecahan masalah,
pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi,
kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada
23
kemampuan setiap anggota maupun kelompok
mempertahankan posisi yang dipilihnya.
CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.
Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode
pembelajaran ini menekankan pembelajaran membaca,
menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran ini, para peserta
didik saling menilai kemampuan membaca, menulis dan tata
bahasa, baik secara tertulis maupun lisan di dalam
kelompoknya
Siswa dapat membentuk jejaring yang lebih luas dengan
menginformasikan/ berbagi tentang hasil penugasan, proyek atau
makalah melalui berbagai media.
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber
sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum
2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association
mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi,
motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam
pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik
sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan
pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins
mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada
peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan
dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi
dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa,
berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah
(scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi,
menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik
cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,
24
memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian
autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang
memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk
menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya
dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen,
mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat
karangan, dan diskusi kelas.
Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian
portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian
responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta
didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami
kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.
Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti
seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya
pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk
merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment),
atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat
digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan
menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman.
Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan.
Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio.
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal,
penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan
25
pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi
hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian
siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian
jurnal adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara
kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis,
jelas dan komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap
tampilan sikap peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
peserta didik.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian
kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya
dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan
untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian
ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan
perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan
Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau
keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria
atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah
pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan
pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu
mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah
disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif.
Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta
didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong,
26
membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat,
menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap
sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik
lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini
merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi
pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan
indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:
• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik
• Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana
• Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan
oleh peserta didik
• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya
penafsiran makna ganda/berbeda
• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata
atau sebenarnya
• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur
(valid)
• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan
penguasaan satu kompetensi peserta didik
• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level
terendah sampai kemampuan tertinggi.
2. Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes
tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih
jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,
menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian
atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi
yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin
27
bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan
memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-
temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes
tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu
jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas
(restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang
diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru
untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang
lebih tinggi atau kompleks.
3. Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara
lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan
adalah sbb:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam
mengkontruksi jawabannya sendiri.
disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang
komplek.
4. Penilaian Melalui Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek
yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau
kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah
sbb:
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau
merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta
didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
28
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya
meskipun tugas diberikan secara kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap
anggota.
Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang
sosial ekonomi).
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara
jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
5. Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu
seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain
peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi,
dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes
Praktik adalah sbb:
Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil
belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial
ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik
tersebut harus memenuhi syarat sbb:
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur
(valid).
Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.
29
6. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian
terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut
periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa
investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan
penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan
dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-
lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik
memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan,
dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek,
setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna
atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh peserta didik.
Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang
dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk
proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan
data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat
menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.
Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian
khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk
menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan
analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan
peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara analitik merujuk
pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk
tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan
secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
30
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia
nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik
secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan
refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi
tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang
releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut
oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio
adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok
pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan
oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau
kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam
menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik,
gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian,
sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta
didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio
yang akan dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada
tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
31
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur analisis
1. Mengembangkan Materi pembelajaran
32
Guru harus menyusun RPP, tetapi silabus yang ada masih sulit untuk
dijabarkan langsung kedalam penyusunan RPP. Hal tersebut
dikarenakan Materi Pokok yang ada belum menjabarkan mengenai
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
a. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi; (standar proses hal
5:f)
b. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi; (standar proses hal
6: h)
Berikut contoh mengembangkan materi pembelajaran.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajaran
3.1Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi
Konsep Ekonomi1. Pengertian Ilmu
ekonomi2. Pembagian Ilmu
ekonomi3. Prinsip ekonomi
Fakta1. Kondisi ekonomi
secara umum2. Sumber daya
ekonomi yang ada3. Ilmu ekonomi
menurut beberapa ahli
4. prinsip ekonomi dalam kehidupan
Konsep1. konsep ekonomi
marjinalisme2. pengertian ilmu
ekonomi3. pembagian ilmu
ekonomi4. prinsip ekonomi
Prinsip1. memahami ilmu
ekonomi2. memahami
pembagian ilmu ekonomi
3. menerapkan prinsip ekonomi
Prosedur:1. Langkah kerja ilmiah2. penyajian informasi
4.1 Menyajikan konsep ilmu ekonomi
33
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajaran
3. menerapkan prinsip ekonomi
Metakognitif:1. Menerapkan prinsip
ekonomi2. Untuk memecahkan
suatu masalah ekonomi
2. Alternatif kegiatan pembelajaran sesuai tahapan:
a. Mengamati fakta, fenomena dengan cara melihat, mendengar,
membaca, dan/atau menyimak
b. Menanya konsep, prinsip, dan hukum dalam diskusi
c. Menalar / Mengasosiasi (mengelompokan beragam ide,
menghubungkan beragam peristiwa, membuat kategori ide /
peristiwa, menyimpulkan ide yang bersifat umum dan
memprediksi / mengestimasi yang bersifat umum ke dalam
bagian-bagian yang khusus)
d. Mengeksplorasi /pengumpulan data (merencanakan,
merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh ,
menyajikan, dan mengolah data)
e. Mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan
penerapannya, serta kreasi peserta didik melalui presentasi,
membuat laporan, dan atau mempresentasikan laporan.
34
Berikut contoh alternatif kegiatan pembelajaran.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
3.1Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi
Konsep Ekonomi4. Pengertia
n Ilmu ekonomi
5. Pembagian Ilmu ekonomi
6. Prinsip ekonomi
Fakta1. Kondisi
ekonomi secara umum
2. Sumber daya ekonomi yang ada
3. Ilmu ekonomi menurut beberapa ahli
4. prinsip ekonomi dalam kehidupan
Konsep1. konsep
ekonomi arjinalisme
2. pengertian ilmu ekonomi
3. pembagian ilmu ekonomi
4. prinsip ekonomi
Prinsip
1. memahami ilmu ekonomi
2. memahami pembagian ilmu ekonomi
3. menerapkan prinsip ekonomi
4. menerapkan prinsip ekonomi
Mengamati:1.Mencari informasi
tentang kondisi ekonomi secara umum
2.Melihat video atau gambar beberapa contoh sumber daya ekonomi yang ada
3.Mencari literatur mengenai ilmu ekonom dari beberapa tokoh ahli
4.mencari literatur tentang pembagian ilmu ekonomi
5.mengamati tentang perilaku pelaku ekonomi dalam menerapkan prinsip ekonomi
Menanya1. Diskusi kelompok
mengenai kondisi ekonomi saat tersebut
2. Diskusi kelas tentang suatu konsep ekonomi
3. Diskusi kelas pengertian ilmu ekonomi
4. Diskusi Kelas tentang pembagian ilmu ekonomi
5. Diskusi tentang prinsip ekonomi dan penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan
Mencoba/mengeksplorasi1. Menafsirkan salah
satu definisi ilmu ekonomi dari
4.1 Menyajikan konsep ilmu ekonomi
35
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Materi Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Prosedur:1. Langkah
kerja ilmiah
2. penyajian informasi
3. menerapkan prinsip ekonomi
Metakognitif:1. Menerapka
n prinsip ekonomi
2. Untuk memecahkan suatu masalah ekonomi
seorang ahli2. mengkaji bidang
ekonomi yang sesuai dengan pembagian ilmu ekonomi
3. menyelesaikan kasus dengan meggunakan prinsip ekonomi
Mengasosiasi1. menganalisis
hubungan antara pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi
2. Menyimpulkan konsep dasar ilmu ekonomi dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
3. membuat hubungan antara konsep dasar ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi
Mengomunikasikan1. membuat laporan
tertulis2. mempresentasika
n kesimpulan tentang hubungan antara konsep dasar ekonomi, pembagian ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
3. Alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
b. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes
36
c. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio
produk
d. Aspek sikap melalui pengamatan
Berikut contoh mengembangkan penilaian autentik.
B. Hasil Analisis Kompetensi
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan studi literatur atau pencarian informasi
Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, kerja keras, disiplin dan tanggung jawab
menunjukan sikap toleransi dan saling menghargai
Studi literature(kemampuan siswa dalam mencari sumber relevan secara benar, menghargai pendapat orang lain dengan pemikirannya)Presentasi kelompok
Sikap individu yang dinilai:kejujuran, disiplin, bekerjasama, tanggungjawab, toleransi
sikap ilmiah : kritis, rasa ingin tahu, objektif
Menjelaskan konsep ekonomi
menjelaskan pengertian ilmu ekonomi
mengidentifikasi pembagian ilmu ekonomi
menjelaskan prinsip ekonomi
Menjelaskan hubungan antara konsep ekonomi melalui pengertian ekonomi, pembagain ilmu ekonomi dan penerapan prinsip ekonomi
Observasi1. sistematika laporan2. Aspek:3. sistemati ka penulisan laporan4. penyajian laporan dalam bentuk presentasi5. jawaban pertanyaan dari diskusi dan presentasi
Kelengkapan Tes aspek:1. UH (bentuk uraian) 2. UTS (bentuk PG)
1. mencari informasi dan data yang relevan2. kemampuan dalam diskusi3. Membuat laporan tertulis4. Mempresentasikan informasi mengenai materi
ObservasiKeg.Relevansi aspek:1. sistematika penulisan2. penggunaan bahasa3. kemampuan berkomunikasi4. presentasi kelompok5. penyajian laporan6. penguasaan materi7. teknik bertanya dan menjawab8. metode penyajian
Keg.hasil laporan/ portofolioaspek:1. laporan2. rubric penilaian diskusi3. rubric penilaian presentasi atau penyajian laporan4. Tanya jawab dalam presentasi
37
ANALISIS KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Mata Pelajaran : EKONOMIKelas/Semester : X/GanjilKompetensi Inti :
1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.2 Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi
Konsep Ekonomi7. Peng
ertian Ilmu ekonomi
8. Pembagian Ilmu ekonomi
9. Prinsi
Fakta5. Kondisi
ekonomi secara umum
6. Sumber daya ekonomi yang ada
7. Ilmu ekonomi menurut beberapa ahli
8. prinsip ekonomi dalam kehidupan
Mengamati:6.Mencari
informasi tentang kondisi ekonomi secara umum
7.Melihat video atau gambar beberapa contoh sumber daya ekonomi
1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
2. Menunjukkan sikap
Studi literature (kema
mpuan siswa dalam mencari sumber relevan secara benar,
1. Menjelaskan konsep ekonomi
2. menjelaskan pengertian ilmu ekonomi
3. mengi
Observasi
6. sistematika laporan
7. Aspek:
8. sistemati ka pen
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan
ObservasiKeg.Relevansi aspek:9. sistemati
ka penulisan
10. penggunaan bahasa
11. kemampuan berkomunikasi
4.1 Menyaji
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
kan konsep ilmu ekonomi
p ekonomi
Konsep5. konsep
ekonomi arjinalisme
6. pengertian ilmu ekonomi
7. pembagian ilmu ekonomi
8. prinsip ekonomi
Prinsip
4. memahami ilmu ekonomi
5. memahami pembagian ilmu ekonomi
6. menerapkan prinsip ekonomi
7. menerapkan prinsip ekonomi
Prosedur:4. Langkah kerja
ilmiah5. penyajian
informasi6. menerapkan
prinsip
yang ada8.Mencari
literatur mengenai ilmu ekonom dari beberapa tokoh ahli
9.mencari literatur tentang pembagian ilmu ekonomi
10. mengamati tentang perilaku pelaku ekonomi dalam menerapkan prinsip ekonomi
Menanya6. Diskusi
kelompok mengenai kondisi ekonomi saat tersebut
7. Diskusi kelas tentang suatu
ilmiah pada saat melaksanakan studi literatur atau pencarian informasi
7. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, kerja keras, disiplin dan tanggu
menghargai pendapat orang lain dengan pemikirannya)
Presentasi kelompok
Sikap individu yang dinilai:kejujuran, disiplin, bekerjasama, tanggungjawab, toleransi
sikap ilmiah
dentifikasi pembagian ilmu ekonomi
4. menjelaskan prinsip ekonomi
5. Menjelaskan hubungan antara konsep ekonomi melalui pengertian ekonomi, pembagain ilmu ekonomi
ulisan laporan
9. penyajian laporan dalam bentuk presentasi
10. jawaban pertanyaan dari diskusi dan presentasi
Kelengkapan
tertulis4. Mempr
esentasikan informasi mengenai materi
12. presentasi kelompok
13. penyajian laporan
14. penguasaan materi
15. teknik bertanya dan menjawab
16. metode penyajian
Keg.hasil laporan/ portofolioaspek:5. laporan6. rubric
penilaian diskusi
7. rubric penilaian presentasi atau penyajian
1
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
ekonomi
Metakognitif:3. Menerapkan
prinsip ekonomi
4. Untuk memecahkan suatu masalah ekonomi
konsep ekonomi
8. Diskusi kelas pengertian ilmu ekonomi
9. Diskusi Kelas tentang pembagian ilmu ekonomi
10. Diskusi tentang prinsip ekonomi dan penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan
Mencoba/mengeksplorasi4. Menafsirkan
salah satu definisi ilmu ekonomi dari seorang ahli
5. mengkaji bidang ekonomi yang sesuai
ng jawab
8. menunjukan sikap toleransi dan saling menghargai
: kritis, rasa ingin tahu, objektif
dan penerapan prinsip ekonomi
Tes aspek:1. UH (bentuk uraian) 2. UTS (bentuk PG)
laporan8. Tanya
jawab dalam presentasi
2
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dengan pembagian ilmu ekonomi
6. menyelesaikan kasus dengan meggunakan prinsip ekonomi
Mengasosiasi4. menganalisi
s hubungan antara pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi
5. Menyimpulkan konsep dasar ilmu ekonomi dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
6. membuat hubungan
3
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
antara konsep dasar ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi
Mengomunikasikan3. membuat
laporan tertulis
4. mempresentasikan kesimpulan tentang hubungan antara konsep dasar ekonomi, pembagian ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
4
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3,2 menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Masalah Ekonomi dan cara mengatasinya
i. Inti masalah ekonomi/Kelangkaan
ii. Pilihan
iii. Biaya peluang
iv. Skala prioritas
v. Pengelolaan keuangan
vi. Permasalahan pokok ekonomi
Fakta1. kondisi
ekonomi secara umum
2. kelangkaan menjadi masalah ekonomi
3. manusia dihadapkan pada keadaan untuk membuat pilihan ekonomi
4. Skala prioritas sangat penting untuk menentukan pilihanyang paling rasional yang diambil dari beberapa alternatif pilihan
5. masalah ekonomi meliputi Barang apa yang diproduksi,
Mengamati1. Mencari
informasi tentang kondisi ekonomi secara umum berkenaan dengan kelangkaan
2. Melihat video atau gambar atau berita beberapa contoh keadaan yang menggambarkan kelangkaan
3. Mencari informasi mengenai keadaan yang menggambarkan keadaan dengan beberapa pilihan
1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
2. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan studi literatur atau pencarian informasi
3. Menunjukkan perilaku dan sikap meneri
Observasi1. Studi
literatur
2. PresentasiKelompok
Sikap Individu1. kejujur
an
2. bekerjasama, toleransi
3. Disiplin4. Tangg
ung jawab
Sikap Ilmiah1. Kritis2. Objekti
f3. rasa
ingin tahu
Menjelaskan konsep kelangkaan/scarcitymenjelaskan pengertian biaya peluangMenjelaskan pengertian skala prioritasmengidentifikasi masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, dan untuk siapa)menjelaskan sistem ekonomi yang adamenjelaskan hubungan antara konsep
Tugas/Aspek yang dinilai1. siste
matika penulisan laporan
2. penyajian laporan dalam bentuk presentasi
3. jawaban pertanyaan dari diskusi dan
mencari informasi dan data yang relevan
kemampuan dalam diskusi
Membuat laporan tertulis
Membuat laporan tertulis hasil pengamatan dan studi literatur
Mempresentasikan informasi dari materi
mencari informasi dan data yang relevan
Kinerja1. relevansi2. sistemati
ka penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian laporan
Presentasi
7. Penguasaan Isi
8. Teknik Bertanya/ Menjawab
9. Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokus
4,2 Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya
5
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
(apa, bagaimana, untuk siapa)
• Sistem ekonomi
bagaimana cara memproduksi dan untuk siapa di produksi
6. untuk memecahkan masalah ekonomi dibutuhkan sistem ekonomi
Konsep1. kelangkaan /
scarcity2. opportunity
cost3. berpikir
rasional berdasarkan skala prioritas kebutuhan
4. sistem ekonomi yang dipakai untuk memecahkan masalah ekonomi
Prinsip1. memahami
4. mencari literatur tentang masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, dan untuk siapa)
5. mengamati tentang perilaku pelaku ekonomi dalam menerapkan prinsip ekonomi
6. mencari informasi mengenai sistem ekonomi yang ada
Menanya1. Diskusi
kelompok mengenai kondisi ekonomi saat
ma, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, kerja keras, disiplin dan tanggung jawab
4. menunjukan sikap toleransi dan saling menghargai
kelangkaan, biaya peluang, skala prioritas, dan berpikir rasional dalam mengelola keuangan dan memecahkan masalah pokok ekonomi dengan sistem ekonomi tertentu
presentasi
4. kelengkapan tes : UH (bentuk uraian) UTS (bentuk PG)
Tugas/Aspek yang dinilai1. siste
matika penulisan laporan
2. penyajian laporan
kemampuan dalam diskusi
Membuat laporan tertulis
Membuat laporan tertulis hasil pengamatan dan studi literature
Mempresentasikan informasi dari materi
penilaian pada
1. Laporan2. Rubrik
penilaian diskusi
3. rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan
4. tanya dan jawab pertanyaan
6
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
konsep kelangkaan/scarcity
2. memahami opportunity cost
3. mampu berpikir rasional berdasarkan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan
4. mampu memahami penerapan sistem ekonomi dalam memecahkan permasalahan ekonomi
5. mampu mengelola keuangan secara rasional
Prosedur1. langkah kerja
ilmiah
tersebut yang berkaitan dengan kelangkaan
2. Diskusi kelas tentang suatu konsep kelangkaan
3. Diskusi kelas mengenai opportunity cost
4. Diskusi Kelas mengenai skala prioritas dan pengelolaan keuangan
5. Diskusi tentang masalah pokok ekonomi dan penerapan sistem ekonomi
dalam bentuk presentasi
3. jawaban pertanyaan dari diskusi dan presentasi
4. kelengkapan tes : UH (bentuk uraian) UTS (bentuk PG)
7
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
2. Penyajian informasi
3. menerapkan skala prioritas dalam pengelolaaan keuangan
Metakognitif1. menerapkan
skala prioritas dalam pengelolaan keuangan dan mampu memecahkan masalah ekonomi dengan menggunakan sistem ekonomi tertentu
dalam memecahkan masalah ekonomi
Mencoba/Mengeksplorasi1. Menafsirkan
konsep kelangkaan, biaya peluang dan alternatif pilihan yang diambil berdasarkan skala prioritas
2. mengkaji masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, dan untuk siapa)
3. menyelesaikan masalah ekonomi dengan
8
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
menerapkan sistem ekonomi yang sesuai
Mengasosiasi1. menganalisi
s hubungan antara konsep kelangkaan, biaya peluang, skala prioritas, dan berpikir rasional dalam mengelola keuangan dan memecahkan masalah pokok ekonomi dengan sistem ekonomi tertentu
2. Menyimpulkan konsep kelangkaan,
9
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
biaya peluang, skala prioritas dan berpikir rasional dalam mengelola keuangan dan pemecahan masalah pokok ekonomi dengan menggunakan sistem ekonomi tertentu dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
3. membuat hubungan antara konsep kelangkaan, biaya peluang, skala prioritas, dan berpikir
10
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
rasional dalam mengelola keuangan dan memecahkan masalah pokok ekonomi dengan sistem ekonomi tertentu
Mengomunikasikan1. membuat
laporan tertulis
2. mempresentasikan kesimpulan tentang hubungan antara konsep kelangkaan, biaya peluang, skala prioritas, dan berpikir rasional
11
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dalam mengelola keuangan dan memecahkan masalah pokok ekonomi dengan sistem ekonomi tertentu dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
3,3 menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi
"Pelaku Kegiatan Ekonomi• Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi : Rumah Tangga Konsumsi (konsumen), Rumah Tangga Produksi (produsen),
Fakta1. kegiatan
ekonomi secara umum
2. kegiatan ekonomi yang dilakukan para pelaku kegiatan ekonomi
3. para pelaku kegiatan ekonomi (RTK, RTP, Pemerintah, dan Masyarakat LN)
4. para pelaku
Mengamati1. Mencari
informasi tentang kegiatan ekonomi secara umum
2. Melihat video atau gambar beberapa contoh kegiatan ekonomi yang ada (konsumsi, produksi, dan distribusi)
1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
2. Menunjukkan sikap ilmiah pada
Observasi1. Studi
literatur2. Presenta
siKelompok
Sikap Individu1. kejujura
n2. bekerjas
ama, toleransi
3. Disiplin4. Tanggun
1. menjelaskan kegiatan ekonomi (konsumsi, produksi, dan distribusi)
2. mengidentifikasi para pelaku
Tugas/Aspek yang dinilai1. siste
matika penulisan laporan
2. penyajian laporan dala
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan tertulis
4. Membuat laporan tertulis hasil
Kinerja1. relevansi2. sistemati
ka penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian laporan
6. Presenta
4,3 Menyajikan peran pelaku kegiatan ekonomi
12
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Pemerintah, dan Masyarakat Luar Negeri.• Peran pelaku kegiatan ekonomi• Model diagram interaksi antar pelaku ekonomi/circulair flow diagram
kegiatan ekonomi sangat berperan dalam kegiatan ekonomi
5. interaksi antar pelaku ekonomi
6. model interaksi para pelaku kegiatan ekonomi
Konsep1. perekonomian
tertutup dan perekonomian terbuka
2. pelaku-pelaku kegiatan ekonomi
3. peran pelaku kegiatan ekonomi
4. model diagram interaksi antar pelaku ekonomi
Prinsip1. memahami
kegiatan ekonomi
2. memahami siapa-siapa yang
3. Mencari literatur mengenai para pelaku kegiatan ekonomi
4. mencari literatur tentang peran dari masing-masing pelaku ekonomi
5. mengamati tentang perilaku pelaku ekonomi dalam model diagram interaksi antar pelaku ekonomi
Menanya1. Diskusi
kelompok mengenai kegiatan ekonomi yang ada
2. Diskusi kelas tentang
saat melaksanakan studi literatur atau pencarian informasi
3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, kerja keras, disiplin dan tanggung jawab
4. menunjukan sikap
g jawabSikap Ilmiah1. kritis2. objektif3. rasa
ingin tahu
kegiatan ekonomi
3. menjelaskan peran para pelaku kegiatan ekonomi
4. menggambarkan model diagram interaksi antar pelaku ekonomi
5. mempresentasikan kesimpulan tentang kegiatan ekonom
m bentuk presentasijawaban
3. pertanyaan dari diskusi dan presentasi
4. kelengkapan tes : UH (bentuk uraian) UTS (bentuk PG)
pengamatan dan studi literatur
5. Mempresentasikan informasi dari materi
si Kelompok
7. Penguasaan Isi
8. Teknik Bertanya/ Menjawab
9. Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada10. Laporan11. Rubrik
penilaian diskusi
12. rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan
13. tanya dan jawab pertanyaan
13
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
menjadi pelakukegiatan ekonomi
3. memahami peran masing-masing pelaku ekonomi
4. memahami model interaksi antar pelaku ekonomi
5. menerapkan peran masing-masing pelaku ekonomi dalam mengatasi masalah ekonomi
Prosedur1. langkah kerja
ilmiah2. Penyajian
informasi3. menerapkan
peran masing-masing pelaku ekonomi dalam mengatasi masalah ekonomi
Metakognitif1. menerapkan
peran masing-
kegiatan ekonomi yang ada
3. Diskusi kelas para pelaku kegiatan ekonomi
4. Diskusi Kelas tentang peran masing-masing dari pelaku ekonomi
5. Diskusi tentang model diagram interaksi antar pelaku ekonomi
Mencoba/Mengeksplorasi1. Mengkaji para
pelaku kegiatan ekonomi
2. Mengkaji peran masing-masing pelaku kegiatan ekonomi
3. menggambarkan model
toleransi dan saling menghargai
i, para pelaku kegiatan ekonomi dan peran para pelaku kegiatan ekonomi tersebut dalam model diagram interaksi antar pelaku ekonomi
14
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
masing pelaku ekonomi dalam mengatasi masalah ekonomi yang pada akhirnya dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara
diagram interaksi antar pelaku ekonomi
Mengasosiasi1. menganalisis
kegiatan ekonomi
2. menganalisis hubungan antar pelaku kegiatan ekonomi
3. Menyimpulkan peran masing-masing pelaku kegiatan ekonomi dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
4. membuat hubungan antara kegiatan ekonomi, para pelaku kegiatan ekonomi dan peran para pelaku
15
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
kegiatan ekonomi tersebut dalam model diagram interaksi antar pelaku ekonomi
Mengomunikasikan1. membuat
laporan tertulis
2. mempresentasikan kesimpulan tentang kegiatan ekonomi, para pelaku kegiatan ekonomi dan peran para pelaku kegiatan ekonomi tersebut dalam model diagram interaksi antar
16
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
pelaku ekonomi dengan bentuk media (lisan dan tulisan)
3.4 Mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian
Pasar dalam perekonomian• Pengertian pasar• Peran pasar dalam perekonomian• Bentuk-bentuk dan struktur pasar dan ciri-cirinya
Permintaan dan penawar
Fakta1 kondisi pasar secara umum2 Jenis-jenis pasar yang ada3 pasar berperan dalam perekonomian4 bentuk-bentuk pasar5 struktur pasar dan cirinya6 adanya permintaan terhadap suatu barang tertentu7 adanya penawaran terhadap suatu barang tertentu8 adanya perubahan harga dan jumlah barang tertentu9 faktor yang berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran10 harga dan jumlah
Mengamati2. Mencari
informasi tentang bentuk-bentuk pasar secara umum
3. Melihat video atau gambar beberapa contoh jenis-jenis pasar yang ada
4. Mencari literatur mengenai bentuk-bentuk pasar, strukturnya, dan ciri-cirinya
5. mencari literatur tentang hukum permintaan dan
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan tertulis
4. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan dan studi literatur
5. Mempresentasikan
Kinerja1. releva
nsi2. sistem
atika penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian laporan
6. Presentasi Kelompok
7. Penguasaan Isi
8. Teknik Bertan
Menjelaskan pengertian pasar dari berbagai pendapat
menjelaskan bentuk-bentuk pasar berdasarkan sturktur pasar dengan ciri-cirinya
Tugas/Aspek yang dinilai1. siste
matika penulisan laporan
2. penyajian laporan dalam bentuk presentasi
3. jawaban pertanyaan dari
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan tertulis
4. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan dan studi literatur
5. Mempresentasikan informasi dari materi
Kinerja1. relevansi2. sistemati
ka penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian laporan
6. Presentasi Kelompok
7. Penguasaan Isi
8. Teknik Bertanya/ Menjawab
9. Metode
4.4
Melakukan penelitian tentang
17
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian
an• Pengertian permintaan dan penawaran• Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran• Kurva permintaan dan penawaran• Pergerakan di sepanjang kurva dan pergeser
dalam keseimbangan pasar
Konsep1. pasar
berdasarkan struktur pasar
2. hukum permintaan
3. hukum penawaran
4. faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
5. keseimbangan pasar
6. kurva fungsi permintaan
7. Kurva fungsi penawaran
8. Pergeseran dan pergerakan kurva permintaan dan penawaran
Prinsip1. memahami
bentuk pasar2. memahami
struktur pasar3. memahami ciri-
penawaran6. mengamati
tentang keberlakuan hukum permintaan dan penawaran dalam kegiatan ekonomi
7. mengamati tentang perubahan harga dan jumlah barang yang diminta/ditawarkan dalam bentuk kurva
8. mengamati terbentuknya harga dan jumlah dalam keseimbangan pasar
9. mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
informasi dari materi
ya/ Menjawab
9. Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada1. Lapor
an2. Rubrik
penilaian diskusi
3. rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan
4. tanya dan jawab pertan
menjelaskan hukum permintaan dan penawaran
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
menjelaskan terbentuknya harga dan jumlah
diskusi dan presentasi
4. kelengkapan tes : UH (bentuk uraian) UTS (bentuk PG)
Penyajian
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada1. Laporan2. Rubrik
penilaian diskusi
3. rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan
4. tanya dan jawab pertanyaan
18
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
an kurva (permintaan dan penawaran)• Hukum permintaan dan penawaran serta asumsi-asumsinya• Proses terbentuknya harga keseimbangan• Pengertian elastisitas dan macam-macam elastisitas• Faktor-
ciri pasar4. memahami
konsep permintaan dan penawaran
5. memahami faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
6. memahami kurva fungsi permintaan dan penawaran
7. memahami arti dari pergeseran dan pergerakan kurva permintaan dan penawaran
8. memahami konsep harga dan jumlah keseimbangan terbentuk
Prosedur1. langkah kerja
ilmiah2. Penyajian
informasi
dan penawaran
10. mengamati terbentuknya harga dan jumlah dalam keseimbangan pasar dalam berbagai bentuk pasar
11. mengamati peran pasar dalam perekonomian
Menanya1. Diskusi
kelompok mengenai jenis atau bentuk-bentuk pasar yang ada
2. Diskusi kelas tentang struktur pasar dan ciri-cirinya
3. Diskusi kelas peran pasar dalam perekonomian
4. Diskusi kelompok
yaan dalam keseimbangan pasar
menjelaskan kurva permintaan dan penawaran
mempresentasikan kesimpulan tentang permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan
19
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran
3. menerapkan permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jumlah keseimbangan dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan struktur dan ciri-cirinya
Metakognitif1. menerapkan
prinsip ekonomi untuk memecahkan suatu
tentang permintaan dan penawaran
5. Diskusi kelompok tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
6. Diskusi kelas tentang pergeseran dan pergerakan kurva permintaan dan penawaran
7. Diskusi kelas tentang bagaimana harga keseimbangan terbentuk
8. Diskusi Kelas tentang permintaan dan
jumlah keseimbangan dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan struktur dan ciri-cirinya
20
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jumlah keseimbangan dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan struktur dan ciri-cirinya dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
Mencoba/Mengeksplorasi1. Menafsirkan
permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jumlah keseimbangan dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan
21
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
struktur dan ciri-cirinya
2. mengkaji permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jumlah keseimbangan dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan struktur dan ciri-cirinya
3. menyelesaikan persoalan permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jumlah keseimbangan dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan
22
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
struktur dan ciri-cirinya
Mengasosiasi1. menganalisis
hubungan antara permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jumlah keseimbangan dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan struktur dan ciri-cirinya
2. Menyimpulkan konsep permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jumlah keseimbangan
23
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan struktur dan ciri-cirinya dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
3. membuat hubungan antara permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jumlah keseimbangan dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan struktur dan ciri-cirinya
Mengomunikasikan
24
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
1. membuat laporan tertulis
2. mempresentasikan kesimpulan tentang hubungan antara menerapkan permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jumlah keseimbangan dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan struktur dan ciri-cirinya dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
3. pembagian ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi
25
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
3,5
Mendeskripsikan bank, lembaga keuangan bukan bank, bank sentral dan OJK
Bank • Pengertian bank • Fungsi bank • Jenis, prinsip kegiatan usaha,dan produk bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)• Pengertian lembaga keuangan
Fakta1. kondisi bank-
bank yang ada secara umum
2. maraknya kegiatan ekonomi dengan mempergunakan fasilitas bank
3. munculnya Lembaga-lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
4. Adanya Bank Sentral yang mengatur sistem keuangan dan perbankan di Indonesia
5. Munculnya Otoritas Jasa Keuangan sebagai pengganti Bapepam LK
6. ada lembaga/badan
Mengamati1. Mencari
informasi tentang pengertian bank, fungsi bank, jenis dan prinsip kegiatan usaha, dan produk bank
2. Melihat video/ gambar/ berita beberapa contoh peran perbankan dalam perekonomian saat ini
3. Mencari
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan tertulis
4. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan dan studi literatur
5. Mempresentasikan informasi dari
Kinerja1. releva
nsi2. sistem
atika penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian laporan
6. Presentasi Kelompok
7. Penguasaan Isi
8. Teknik Bertanya/ Menja
1. menjelaskan pengertian bank, fungsi bank, jenis, prinsip kegiatan usaha, dan produk bank
2. menjelaskan pengertian LKBB, fungsi LKBB, jenis, prinsip kegiatan usaha, dan
Tugas/Aspek yang dinilai1. siste
matika penulisan laporan
2. penyajian laporan dalam bentuk presentasi
3. jawaban pertanyaan dari diskusi dan
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan tertulis
4. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan dan studi literatur
5. Mempresentasikan informasi dari materi
Kinerja1. relevansi2. sistemati
ka penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian laporan
6. Presentasi Kelompok
7. Penguasaan Isi
8. Teknik Bertanya/ Menjawab
9. Metode Penyajian
4,5
Menyajikan peran dan produk bank, lembaga keuangan bukan bank, Bank Sentral dan Otoritas jasa
26
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Keuangan (OJK
bukan bank• Fungsi lembaga keuangan bukan bank• Jenis, prinsip kegiatan usaha, dan produk lembaga keuangan bukan bank
Bank sentral• Pengertian bank sentral• Fungsi, tugas
yang mengatur sirkulasi keuangan agar perekonomian stabil
Konsep1. Bank2. LKBB3. Bank Sentral4. OJKPrinsip1. memahami
pengertian, fungsi, jenis, produk, dan prinsip kegiatan usaha Bank
2. memahami pengertian, fungsi, jenis, produk, dan prinsip kegiatan uasaha LKBB
3. memahami pengertian, fungsi, tugas, dan wewenang OJK
4. memahami pengertian, fungsi, tugas, dan wewenang Bank
literatur mengenai pengertian LKBB, fungsinya, dan jenis, prinsip kegiatan usahanya, dan produknya
4. mencari literatur tentang pengertian, fungsi, tugas, dan wewenang bank sentral
5. mencari informasi hubungan antar peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK
materi wab9. Metod
e Penyajian
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada1. Lapor
an2. Rubrik
penilaian diskusi
3. rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan
4. tanya dan jawab pertanyaan
produk LKBB
3. menjelaskan pengertian, fungsi, tugas, dan wewenang bank sentral
4. menjelaskan pengertian, fungsi, tugas, dan wewenang OJK
5. mempresentasikan kesimpulan tentang hubungan antara
presentasi
4. kelengkapan tes : UH (bentuk uraian) UTS (bentuk PG)
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada1. Laporan2. Rubrik
penilaian diskusi
3. rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan
4. tanya dan jawab pertanyaan
27
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dan wewenang Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia• Stabilitas sistem keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Pengertian OJK
Fungsi, tugas, dan wewe
Sentral5. membuat
hubungan antara peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK
6. 6 menerapkan hubungan antara peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK
Menanya1. Diskusi
kelompok mengenai pengertian bank, fungsi bank, jenis, prinsip kegiatan usaha, dan produk bank
2. Diskusi kelas tentang LKBB
3. Diskusi kelas mengenai peran bank sentral
4. Diskusi Kelas tentang OJK
5. Diskusi kelas tentang hubungan antar peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK
Mencoba/Mengeksplorasi1. Menafsirkan
peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK dalam kondisi ekonomi saat ini
28
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
nang OJK
peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK dalam kondisi perekonomian saat ini
2. Mengkaji peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK dalam kondisi perekonomian saat ini
3. menyelesaikan kasus dengan menerapkan peran bank, LKBB,Bank Sentral, dan OJK dalam kondisi perekonomian yang ada
Mengasosiasi1. menganalisis
hubungan antar peran
29
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK
2. menyimpulkan hubungan antara peran bank, LKBB,Bank Sentral, dan OJK dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
3. membuat hubungan antara peran bank, LKBB, Bank Sentrl, adan OJK dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
Mengomunikasikan1. membuat
laporan tertulis
2. mempresentasikan
30
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
kesimpulan tentang hubungan antara peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK dalam kondisi ekonomi saat ini
3,6 Mendeskripsikan sistem pembayaran dan alat pembayaran
Sistem Pembayaran • Pengertian Sistem Pembayaran • Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran• Penyeleng
Fakta1. sistem
pembayaran sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi
2. Bank Indonesia sangat berperan dalam kelancaran sistem pembayaran
3. sistem pembayaran non tunai mulai ada dalam kegiatan ekonomi saat ini
4. uang merupakan alat pembayaran yang umum yang ada di
Mengamati1. Mencari
informasi tentang jenis-jenis alat pembayaran tunai dan non tunai
2. Melihat video atau gambar atau berita beberapa contoh alat pembayaran tunai dan non tunai
3. Mencari informasi mengenai penyelenggaraan sistem
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan tertulis
4. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan dan
Kinerja1. releva
nsi2. sistem
atika penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian laporan
6. Presentasi Kelom
1. Menjelaskan mengenai sistem pembayaran
2. mengidentifikasi peranan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran
Tugas/Aspek yang dinilai1. siste
matika penulisan laporan
2. penyajian laporan dalam bentuk presentasi
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan tertulis
4. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan dan studi literatur
5. Mempres
Kinerja1. relevansi2. sistemati
ka penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian laporan
6. Presentasi Kelompok
7. Penguasaan Isi
4,6
Menyimulasikan sistem pembayaran dan alat pembayaran
31
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
garaan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia
Alat pembayaran tunai (Uang)• Sejarah uang• Pengertian uang• Fungsi, jenis dan syarat uang• Pengelolaan uang rupiah
masyarakat saat ini
5. banyak beredar uang palsu
6. tuntutan globalisasi dalam sistem pembayaran
7. alat pembayaran non tunai mulai beredar di masyarakat
Konsep1. Sistem
pembayaran2. peran Bank
Indonesia dalam sistem pembayaran
3. sejarah, fungsi, jenis, syarat, dan unsur pengaman uang
4. jenis alat pembayaran non tunai
5. peran Bank Indonesia dalam penyelenggaraan
pembayaran4. mencari
literatur peranan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran baik tunai maupun non tunai
5. mencari literatur tentang sejarah, fungsi, jenis, syarat, dan unsur pengaman uang
6. mencari informasi mengenai masalah yang muncul akibat dari sistem pembayaran non tunai
Menanya1. Diskusi
kelompok
studi literatur
5. Mempresentasikan informasi dari materi
pok7. Pengu
asaan Isi
8. Teknik Bertanya/ Menjawab
9. Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada1. Lapor
an2. Rubrik
penilaian diskusi
3. rubrik penilaian presentasi atau penyajian
3. Menjelaskan penyelenggaraan sistem pembayaran non tunai oleh Bank Indonesia
4. menjelaskan sejarah, fungsi, jenis, syarat, dan unsur pengaman uang
5. menjelaskan
3. jawaban pertanyaan dari diskusi dan presentasi
4. kelengkapan tes : UH (bentuk uraian) UTS (bentuk PG)
entasikan informasi dari materi
8. Teknik Bertanya/ Menjawab
9. Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada1. Laporan2. Rubrik
penilaian diskusi
3. rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan
4. tanya dan jawab pertanyaan
32
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
oleh Bank Indonesia• Unsur pengaman uang rupiah
Alat pembayaran nontunai • Jenis-jenis alat pembayaran nontunai
sistem pembayaran non tunai
Prinsip1. memahami
pengertian sistem pembayaran
2. memahami peranan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran
3. memahami penyelenggaraan sistem pembayaran non tunai oleh Bank Indonesia
4. memahami sejarah uang, pengertian, fungsi, jenis, syarat, dan unsur pengaman uang
5. memahami pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia
6. memahami jenis-jenis alat
mengenai sistem pembayaran
2. Diskusi kelompok mengenai sejarah, fungsi, jenis, syarat, dan unsur pengaman uang
3. Diskusi kelompok mengenai penyelenggaraan sistem pembayaran non tunai oleh BI
4. Diskusi Kelas mengenai peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran
5. Diskusi kelas tentang masalah yang muncul akibat dari sistem pembayaran
laporan
4. tanya dan jawab pertanyaan
jenis-jenis pembayaran non tunai
6. mempresentasikan hubungan antara penerapan sistem pembayaran tunai dan non tunai dengan peranan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran dan
33
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
pembayaran non tunai
Prosedur1. langkah kerja
ilmiah2. Penyajian
informasi3. menerapkan
sistem pembayaran tunai dan non tunai dalam kegiatan ekonomi
4. mengkaji peranan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah
Metakognitif1. menganalisis dan
memberikan masukan mengenai peranan Bank Indonesia dalam
non tunai
Mencoba/Mengeksplorasi1. Menafsirkan
sistem pembayaran danpenyelenggaraannya
2. mengkaji peranan Bank Indonesia dalam penyelenggaraan sistem pembayaran tunai dan non tunai
3. menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat penyelenggaraan sistem pembayaran tunai dan non tunai
Mengasosiasi
pengelolaan uang rupia dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
34
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupia dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
2. menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat penyelenggaraan sistem pembayaran tunai dan non tunai
9. menganalisis penerapan sistem pembayaran tunai dan non tunai dalam kegiatan ekonomi
10. menyimpulkan peranan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupia dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
11. membuat hubungan antara penerapan sistem pembayaran tunai dan non tunai dengan peranan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran
35
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dan pengelolaan uang rupia dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
Mengomunikasikan1. membuat
laporan tertulis
2. mempresentasikan penerapan sistem pembayaran tunai dan non tunai dalam kegiatan ekonomi
3. mempresentasikan kesimpulan tentang peranan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran dan pengelolaan
36
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
uang rupia dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
4. menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat penyelenggaraan sistem pembayaran tunai dan non tunai
3,7
Mendeskripsikan konsep manajemen
Manajemen • Pengertian manajemen • Fungsi-fungsi manajemen• Unsur-unsur manajem
Fakta1. manajemen
diperlukan dalam suatu kegiatan ekonomi
2. Unsur-unsur manajemen syarat keberhasilan suatu tujuan kegiatan
3. bidang-bidang manajemen dalam dunia ekonomi
4. penerapan fungsi manajemen
Mengamati1 Mencari informasi tentang pentingnya manajemen dalam mengelola suatu kegiatan2 Melihat video atau gambar atau berita beberapa contoh keadaan yang menggambarkan kegiatan manajemen3 Mencari informasi
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan tertulis
4. Membuat laporan
Kinerja1. releva
nsi2. sistem
atika penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian lapora
1. Menjelaskan manajemen sebagai ilmu dan sebagai seni
2. menjelaskan unsur-unsur manajemen
3. menjelaskan
Tugas/Aspek yang dinilai1. siste
matika penulisan laporan
2. penyajian laporan dalam
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan tertulis
4. Membuat laporan tertulis hasil pengama
Kinerja1. relevansi2. sistemati
ka penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian laporan
6. Presentasi
4,7
Menerapkan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah
37
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
en• Bidang-bidang manajemen• Penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah
menjadi salah satu keberhasilan suatu kegiatan sekolah
Konsep1. manajemen
sebagai ilmu dan seni
2. fungsi-fungsi manajemen
3. Unsur-unsur manajemen syarat keberhasilan suatu tujuan kegiatan
4. penerapan fungsi manajemen dalam suatu kegiatan
Prinsip1. memahami
manajemen sebagai ilmu dan sebagai seni
2. memahami fungsi-fungsi manajemen
3. memahami unsur-unsur
mengenai keadaan yang menggambarkanpenerapan fungsi manajemen4 mencari literatur tentang pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen dan unsur-unsur manajemen5 mengamati tentang penerapan manajemen dalam suatu kegiatan
Menanya1 Diskusi kelompok mengenai pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen dan unsur-unsur manajemen2 Diskusi kelas
tertulis hasil pengamatan dan studi literatur
5. Mempresentasikan informasi dari materi
n6. Presen
tasi Kelompok
7. Penguasaan Isi
8. Teknik Bertanya/ Menjawab
9. Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada1. Lapor
an2. Rubrik
penilaian diskusi
3. rubrik penilaian presen
fungsi-fungsi manajemen
4. Menjelaskan bidang-bidang manajemen
5. menjelaskan penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan
6. menjelaskan manfaat manajemen dalam kegiatan
7. menjela
bentuk presentasi
3. jawaban pertanyaan dari diskusi dan presentasi
4. kelengkapan tes : UH (bentuk uraian) UTS (bentuk PG)
tan dan studi literatur
5. Mempresentasikan informasi dari materi
Kelompok
7. Penguasaan Isi
8. Teknik Bertanya/ Menjawab
9. Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada1. Laporan2. Rubrik
penilaian diskusi
3. rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan
4. tanya dan jawab pertanyaan
38
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
manajemen4. mampu
menerapkan fungsi manajemen dalam suatu kegiatan
5. mampu mengelola suatu kegiatan dengan mempraktekan ilmu manajemen
Prosedur1 langkah kerja ilmiah2 Penyajian informasi3 menerapkan fungsi manajemen dalam suatu kegiatan
Metakognitif1 mampu mengelola suatu kegiatan dengan mempraktekan ilmu manajemen
tentang penerapan fungsi manajemen3 Diskusi kelas mengenai penerapan manajemen dalam suatu kegiatan4 Diskusi Kelas mengenai manfaat manajemen
Mencoba/Mengeksplorasi1 Menafsirkan konsep manajemen sebagai ilmu dan sebagai seni2 mengkaji fungsi-fungsi manajemen3 mengkaji unsur-unsur manajemen4 menafsirkan manfaat manajemen dalam suatu kegiatan
Mengasosiasi
tasi atau penyajian laporan
4. tanya dan jawab pertanyaan
skan hubungan antara pengertian manajemen sebagai ilmu dan seni, dengan prinsip, unsur, fungsi manajemen, bidang manajemen untuk suatu kegiatan dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
39
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
1 menganalisis hubungan antara manajemen sebagai ilmu dan sebagai seni2 Menyimpulkan konsep manajemen, fungsi, prinsip, dan unsur manajemen dalam bentuk media (lisan dan tulisan)3 membuat hubungan antara pengertian manajemen sebagai ilmu dan seni, dengan prinsip, unsur, fungsi manajemen untuk suatu kegiatan dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
Mengomunikasikan1 membuat laporan tertulis2
40
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
mempresentasikan kesimpulan hubungan antara pengertian manajemen sebagai ilmu dan seni, dengan prinsip, unsur, fungsi manajemen untuk suatu kegiatan dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
3,8
Mendeskripsikan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi
Koperasi • Pengertian koperasi
• Landasan dan asas koperasi• Tujuan koperasi• Ciri-ciri koperasi• Prinsip-
Fakta1 kondisi koperasi dalam kehidupan ekonomi secara umum2 semangat berkoperasi mulai luntur3 beberapa koperasi tidak beroperasi maksimal4 Skala prioritas sangat penting untuk menentukan pilihanyang paling rasional yang diambil dari beberapa
Mengamati1. Mencari
informasi tentang keberadaan koperasi saat ini
2. Melihat video atau gambar atau berita mengenai gambaran koperasi di Indonesia
3. Mencari informasi mengenai
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan tertulis
4. Membuat laporan
Kinerja1. releva
nsi2. sistem
atika penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian lapora
1. menjelaskan pengertian, asas, prinsip, jenis, tujuan, dan peran koperasi
2. menjelaskan prosedur pendiria
Tugas/Aspek yang dinilai1. siste
matika penulisan laporan
2. penyajian laporan dalam
1. mencari informasi dan data yang relevan
2. kemampuan dalam diskusi
3. Membuat laporan tertulis
4. Membuat laporan tertulis hasil pengama
Kinerja1. relevansi2. sistemati
ka penulisan
3. penggunaan bahasa
4. kemampuan berkomunikasi
5. penyajian laporan
6. Presentasi
4,8
Menerapkan konsep koperasi dan
41
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
pengelolaan koperasi sekolah
prinsip koperasi • Fungsi dan peran koperasi • Jenis-jenis usaha koperasi
Pengelolaan koperasi • Prosedur pendirian koperasi/koperasi sekolah • Perangkat organisasi koperasi dan koperasi
alternatif pilihan5 tidak semua sekolah memeiliki koperasi siswa6 koperasi harus bersaing cukup keras dengan bentuk badan usaha lainnya
Konsep1 pengertian koperasi2 peran koperasi dalam perekonomian3 jenis-jenis koperasi4 prosedur pendirian koperasi
Prinsip1 memahami pengertian, tujuan, prinsip, ciri-ciri koparesi2 memahami peranan koperasi dalam perekonomian saat ini3 mampu memahami prosedur
jenis-jenis koperasi, fungsi dan peranan koperasi
4. mencari literatur tentang pengertian koperasi, landasan, asas, tujuan, ciri-ciri,dan prinsip koperasi
5. mengamati fungsi dan peran koperasi
6. mencari literatur tentang prosedur pendirian koperasi.koperasi sekolah
Menanya1. Diskusi
kelompok mengenai jenis-jenis
tertulis hasil pengamatan dan studi literatur
5. Mempresentasikan informasi dari materi
n6. Presen
tasi Kelompok
7. Penguasaan Isi
8. Teknik Bertanya/ Menjawab
9. Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada1. Lapor
an2. Rubrik
penilaian diskusi
3. rubrik penilaian presen
n koperasi/koperasi sekolah
3. menjelaskan sumber permodalan koperasi
4. menjelaskan perangkat organisasi koperasi
5. menjelaskan konsep pembagian SHU
6. menjelaskan hubungan antara perana
bentuk presentasi
3. jawaban pertanyaan dari diskusi dan presentasi
4. kelengkapan tes : UH (bentuk uraian) UTS (bentuk PG)
tan dan studi literatur
5. Mempresentasikan informasi dari materi
Kelompok
7. Penguasaan Isi
8. Teknik Bertanya/ Menjawab
9. Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada1. Laporan2. Rubrik
penilaian diskusi
3. rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan
5. tanya dan jawab pertanyaan
42
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
sekolah• Sumber permodalan koperasi dan koperasi sekolah• Selisih Hasil Usaha (SHU) koperasi dan koperasi sekolah
pendirian koperasi sekolah4 mampu memahami pengelolaan koperasi5 mampu menghitung SHU
Prosedur1 langkah kerja ilmiah2 Penyajian informasi3 Menerapkan pengelolaan koperasi/koperasi sekolah
Metakognitif1 Menerapkan pengelolaan koperasi/koperasi sekolah2 mendirikan koperasi/koperasi sekolah dan mengelolanya dengan baik
koperasi, fungsi dan peranan koperasi
2. Diskusi kelas tentang jenis-jenis koperasi
3. Diskusi kelas mengenai fungsi dan peran koperasi
4. Diskusi Kelas mengenai prosedur pendirian koperasi/koperasi sekolah
5. Diskusi tentang masalah permodalan koperasi, perangkat organisasi koperasi, dan pengelolaan koperasi/koperasi sekolah
Mencoba/Mengeksplorasi
tasi atau penyajian laporan
4. tanya dan jawab pertanyaan
n koperasi dan pendirian koperasi sekolah serta pembagian SHU
43
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
1. Menafsirkan asas, prinsip, fungsi dan peranana koperasi
2. mengkaji masalah yang muncul dalam proses pendirian mapun setelah koperasi berdiri
3. menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan koperasi
Mengasosiasi1. menganalisis
hubungan antara jenis-jenis koperasi dan peranan koperasi
2. Menyimpulkan pengertian koperasi, asas,
44
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
prinsip, jenis, tujuan, dan peran koperasi dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
3. membuat hubungan antara peranan koperasi dan pendirian koperasi sekolah serta pembagian SHU
4. menganalisis sumber-sumber permodalah koperasi dan perangkat organisasi koperasi
Mengomunikasikan1. membuat
laporan tertulis
2. 2
45
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
mempresentasikan kesimpulan tentang koperasi dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
46
BAB IV
PENUTUP
Efektifitas pembelajaran merupakana indikator keberhasilan belajar, artinya
bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil
belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya
pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu
proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar
dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari
analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung
terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan
dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu
proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-
1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran
yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
43
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang
terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-
1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan
silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam
mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip
dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran
serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi
penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan
pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan
autentik.
44
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.
45
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMA SEMANGAT 49 TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas I Semester : X / Satu
Pertemuan ke : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 kali pertemuan)
1.Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
46
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
2. Kompetensi Dasar dan Indikator :
3.1 Mendeskripsikan konsep dasar ilmu ekonomi
Indikator : Menjelaskan konsep ekonomi Mendeskripsikan pengertian ilmu ekonomi. Mengidentifikasi pembagian ilmu ekonomi Menjelaskan prinsip ekonomi
4.1 Menyajikan konsep dasar ilmu ekonomi
Mempresentasikan hubungan antara konsep ekonomi melalui pengertian ekonomi, pembagian ilmu ekonomi dan penerapan prinsip ekonomi
3.Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menjelaskan konsep ekonomi Mendeskripsikan pengertian ilmu ekonomi. Mengidentifikasi pembagian ilmu ekonomi Menjelaskan prinsip ekonomi Siswa mampu menjelaskan hubungan antara konsep ekonomi
melalui pengertian ekonomi, pembagian ilmu ekonomi dan penerapan prinsip ekonomi
4.Materi Pembelajaran : Konsep Ekonomi Pengertian ilmu ekonomi Pembagian ilmu ekonomi Prinsip ekonomi
5. Metode Pembelajaran : 1. Two stay two stray (dua tinggal dan dua bertamu)2. Diskusi 3. Pemberian tugas di kelas/luar kelas
6. Alat (Bahan) / Sumber Belajar:
47
a. Alat / Bahan : Peta Konsep, Power point, Video, LCD, Laptop
b. Sumber Belajar : Buku Ekonomi Kemdikbud 2013 dan buku ekonomi lain yang relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Waktu
1. Kegiatan awal:a. Apersepsi (absensi, doa)b. Pemberian motivasi menggunakan
berbagai tayangan dan pertanyaan yang berhubungan dengan konsep ekonomi, pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, dan penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan.
c. Penyampaian tujuan pembelajarand. Pre tes untuk mengetahui pemahaman
awal siswa tentang pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, dan penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan.
20 menit
2. Kegiatan Inti :a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
dengan jumlah anggota 4 siswa, 2 siswa bertugas di rumah (two stay dan 2 siswa bertamu (two stray). Pembagian tugas keempat siswa adalah siswa 1 dengan materi pengantar ilmu ekonomi, siswa 2 dengan pengertian ilmu ekonomi, siswa 3 dengan materi pembagian ilmu ekonomi, siswa 4 dengan materi prinsip ekonomi.
b. Masing-masing kelompok bertugas untuk mengamati, mencari dan menanya informasi tentang pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, dan penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan dengan pembagian tugas seperti yang dirinci pada nomor 1.
c. Masing-masing kelompok bertugas untuk
100
48
menentukan data dan mengumpulkan data tentang pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, dan penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan melalui studi pustaka dan sumber lain yang relevan.
d. Masing-masing kelompok bertugas untuk melakukan klasifikasi, menganalisis dan menghubungkan pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, dan penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan melalui metode two stay, two stray.
e. Masing-masing kelompok membuat laporan pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, dan penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan dalam bentuk matrik (Format disiapkan oleh guru).
f.Perwakilan masing-masing kelompok melakukan presentasi, untuk ditanggapi kelompok lain.
g. Masing-masing kelompok menyempurnakan laporan berdasarkan tanggapan dari kelompok lain dan mengumpulkan laporan.
3. Kegiatan Akhir :
a. Guru bersama siswa membuat simpulkan tentang pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, dan penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan
b. Guru memberikan tugas individu dan kelompok untuk melakukan penelitihan lebih dalam tentang pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, dan penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan berupa penugasan terstruktur.
c. Post tes secara lisan tentang pengertian ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi, prinsip ekonomi, dan penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan
d. Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu kelangkaan,
15
49
biaya peluang, dan contoh biaya peluang, masalah ekonomi dan system ekonomi
F. Penilaian
1. Prosedur:a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan dan tertulis berbentuk pilihan ganda)
2. Alat Penilaian (Soal terlampir)
Jakarta, 15 Juli 2013
Mengetahui, Guru Mata PelajaranKepala SMA Semangat 49 Jakarta Ekonomi
50
SOAL
Pertemuan I
Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Bagaimana pengertian ilmu ekonomi menurut anda, setelah anda menelaah dari beberapa pendapat!
2. Jelaskan pembagian ilmu ekonomi berdasarkan referensi yang anda ambil!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip ekonomi dari sudut para pelaku ekonomi
4. Bagaimanakah penerapannya dalam kehidupan?
Tugas:
1. Lakukan pengamatan terkait dengan ilmu ekonomi, pembagian ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi!
2. Diskusikanlah dalam kelompok!3. Buatlah laporan dan bahan presentasi kelompok! 4. Presentasikan hasil kerja kelompok.
Sistematika laporan minimal terdiri dari pendahuluan, isi dan penutup, lampirkan sumber dan dokumen pendukung yang anda miliki.
51
FORMAT PENGAMATAN
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
No Nama SiswaJujur
Disiplin
Tang-gung jawab
PeduliKerja keras
a b c a b c a b c a b c a b c
1.
2.
3.
4.
...
31.
32.
INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2
1. Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnyab. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
2. Disiplina. Selalu hadir di kelas tepat waktub. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktuc. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
52
3. Tanggung jawaba. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-
sungguhb. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalahc. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung
jawabnyad. Partisipasi dalam kelompok
4. Pedulia. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang
membutuhkanb. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut
menyelesaikan masalah c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu
masalah yang ada di sekitarnyad. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
5. Kerja kerasa. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguhb. Menunjukkan sikap pantang menyerahc. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang
diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:
a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
c. Penilaian dilakukan selama proses mengamati, menanya, menalar, mengeksplorasi dan mengomunikasikan, dengan menggunakan contoh format berikut ini;
NoNama Siswa
Mengamati
Menanya
Menalar
Mengeksplorasi
Mengomunikasikan
1.
2.
3.
Keterangan :
53
Skala penilaian proses dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5. 1 = sangat kurang; 2 = kurang konsisten; 3 = mulai konsisten; 4 = konsisten; dan 5 = selalu konsisten.
d. Contoh penilaian laporan
NoNama
Siswa/Kelompok
Sistematika Penulisan
Keakuratan
Sumber Data /
Informasi
Kuantitas Sumber
Data
Analisis Data
Simpulan laporan
1.
2.
3.
Keterangan :
Skala penilaian laporan dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4.
1 = kurang; 2 = cukup; 3 = Baik; 4 = sangat baik;
54