6 surat perjanjian konrak dg koperasi-2.docx

13
SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL Nomor : /SPPM/WK/DREG.II/2013 Tanggal : 02 April 2014 Antara PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk Divisi Regional II Dengan KOPERASI WASKITA KARYA BORNEO Untuk Melaksanakan PENGADAAN MATERIAL

Upload: dony-rohmad-dony

Post on 22-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6 Surat Perjanjian Konrak dg Koperasi-2.docx

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL Nomor : /SPPM/WK/DREG.II/2013Tanggal : 02 April 2014

Antara

PT. WASKITA KARYA (Persero), TbkDivisi Regional II

Dengan

KOPERASI WASKITA KARYA BORNEO

Untuk Melaksanakan

PENGADAAN MATERIAL

PROYEK

BENDUNGAN TERITIP KOTA BALIKPAPAN

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL

Page 2: 6 Surat Perjanjian Konrak dg Koperasi-2.docx

Antara

PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk

Divisi Regional II

Dengan

KOPERASI BORNEO

Nomor : /SPPM/WK/DREG.II/2014

Pada hari ini Rabu tanggal Dua bulan April tahun Dua Ribu Empat belas ( 02-04-2014 ) kami yang bertandatangan di bawah ini:

1. Nama : Ir. N. Wirya Adnyana, MMJabatan : Kepala Divisi Regional IINama perusahaan : PT. Waskita Karya (Persero), TbkAlamat : Komplek Balikpapan Baru Blok F1 No.2 Balikpapan 76125

Telp. (0542) 872 700 Fax (0542) 871 845dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk. DIVISI Regional II, berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor : 16/SK/WK/PEN/2013 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Struktural Dilingkungan PT. Waskita Karya (persero)Tbk, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : SatrioNama perusahaan : Kepala Koperasi BorneoAlamat : Komplek Balikpapan Baru Blok F1 No.2 Balikpapan 76125

Telp. (0542) 872 700 Fax (0542) 871 845dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Koperasi Borneo yang selanjutnya disebut

PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian yang mengikat untuk pengadaan material berupa Batu Gunung, Kayu Meranti, Laterit, Tanah Timbunan, Pasir Palu, dan Sirtu untuk keperluan PIHAK PERTAMA yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA yang digunakan pada Proyek Bendungan Teritip kota Balikpapan Dengan ini Kedua Belah Pihak sepakat mengadakan perjanjian yang mengikat dan menyetujui untuk menandatangani Perjanjian Pemesanan Material, dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur dalam Pasal–Pasal sebagai berikut :

PASAL 1D E F I N I S I

Di dalam Perjanjian ini (sebagaimana selanjutnya didefinisikan) semua perkataan dan ungkapan mempunyai arti yang sama seperti yang tersebut dalam Perjanjian Utama, kecuali apabila ditentukan lain atau apabila pengertiannya mengharuskan lain sebagaimana termaksud dibawah ini:

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL (SPPM) Page 1PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – Satrio Pihak Ke 2 Pihak Ke 1No. /SPPM/WK/DREG.II/2014 Paraf

Page 3: 6 Surat Perjanjian Konrak dg Koperasi-2.docx

1. Perjanjian Utama, berarti perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dengan Pemilik Proyek berikut dokumen-dokumen dan lampiran-lampirannya yang menjadi satu kesatuan dari Perjanjian Utama.

2. Perjanjian, berarti perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA berikut dokumen-dokumen dan lampiran-lampiran yang menjadi satu kesatuan.

3. Surat Perjanjian Pemesanan Material disingkat SPPM adalah Perjanjian Jual Beli Pemesanan Material pada proyek-proyek PT. Waskita Karya (Persero), Tbk. yang dalam hal ini ditandatangani oleh PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk. dan Satrio.

4. Pemilik Proyek, berarti yang bertindak sebagai pemberi tugas sekaligus pemilik Proyek Bendungan Teritip kota Balikpapan.

5. Konsultan Pengawas, berarti badan atau perorangan yang merupakan unsur-unsur yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Utama untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan Perjanjian Utama termasuk Pekerjaan dalam Perjanjian ini.

6. Harga Satuan adalah harga satuan barang, berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian ini, sejak penandatanganan perjanjian ini.

7. Pekerjaan tambah/kurang, berarti suatu pekerjaan tambah/kurang atau penambahan atau pengurangan Pekerjaan atau bagian/tahapan dari Pekerjaan, yang terjadi sebelum atau pada saat atau sesudah pelaksanaan Pekerjaan, baik itu didalam atau diluar lingkup pekerjaan PIHAK KEDUA yang telah ditetapkan dalam Perjanjian ini dan dinyatakan secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA

8. Berita Acara Penerimaan Bahan (BAPB), adalah berita acara yang diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA yang memuat keterangan bahwa material yang dikirim oleh PIHAK KEDUA telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dengan baik sesuai dengan Spesifikasi Teknis. BAPM ini diterbitkan kepada PIHAK KEDUA paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Tanggal Pengiriman Dokumen Tagihan di lapangan.

9. Berita Acara Pembayaran (BAP), adalah berita acara yang dikeluarkan PIHAK PERTAMA yang menyatakan pengiriman material yang dilakukan PIHAK KEDUA telah dapat dilakukan pembayaran karena telah memenuhi Persyaratan Teknis dan syarat-syarat kelengkapan administrasi lainnya. BAP ini diterbitkan kepada PIHAK KEDUA paling lambat 7 (tujuh) hari setelah setelah Tanggal Pengiriman Dokumen Tagihan di lapangan.

10. Surat Pesanan Bahan (SPB), adalah surat pemesanan yang diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA yang memuat keterangan pemesanan material, tenggat waktu pengadaan material, volume, harga dan jumlah yang dikirim oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan Spesifikasi Teknis. SPB ini diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA pada Tanggal pemesanan di lapangan.

PASAL 2MAKSUD DAN TUJUAN

PIHAK PERTAMA bersedia membeli dari PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA bersedia menjual dengan baik material Besi Beton sesuai Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dokumen Kontrak Utama, sesuai contoh material yang telah disetujui PIHAK PERTAMA dan akan dipergunakan untuk pekerjaan Proyek Bendungan Teritip kota Balikpapan dengan perincian kualitas dan prakiraan volume dan harga satuan yang tercantum dalam Pasal 6 Perjanjian ini.

PASAL 3HUBUNGAN PERJANJIAN UTAMA

1. PIHAK KEDUA dianggap dan harus mengetahui serta menguasai sepenuhnya semua persyaratan-persyaratan spesifikasi teknis.

2. PIHAK KEDUA harus melaksanakan semua kewajibannya dalam pelaksanaan Pengadaan berkaitan dengan Perjanjian Utama, oleh karenanya secara hukum PIHAK KEDUA bertanggung

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL (SPPM) Page 2PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – Satrio Pihak Ke 2 Pihak Ke 1No. /SPPM/WK/DREG.II/2014 Paraf

Page 4: 6 Surat Perjanjian Konrak dg Koperasi-2.docx

jawab terhadap semua hal yang berhubungan dengan pelaksanaan Pengadaan sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini.

3. Setiap kewajiban PIHAK PERTAMA terhadap Pengadaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini sepenuhnya menjadi kewajiban PIHAK KEDUA atas nama PIHAK PERTAMA, demikian pula halnya dengan setiap hak PIHAK KEDUA terhadap Pengadaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini sepenuhnya menjadi kewajiban PIHAK PERTAMA, namun demikian Perjanjian ini bukan merupakan ikatan antara PIHAK KEDUA dengan Pemilik Proyek.

4. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap setiap pelanggaran/kegagalan/kelalaian yang dilakukannya terhadap Perjanjian ini, sehingga mengakibatkan PIHAK PERTAMA melanggar Perjanjian Utama.

5. Apabila PIHAK PERTAMA mengalami kerugian sebagai akibat pelanggaran atau kelalaian yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan, maka setiap kerugian yang dialaminya menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 4KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB

PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA apabila diminta oleh PIHAK KEDUA wajib untuk memberikan salinan / copy spesifikasi teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan Pengadaan atas beban dan biaya PIHAK KEDUA.

2. PIHAK PERTAMA wajib melaksanakan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

3. PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mengambil alih sebagian atau keseluruhan pengadaan, jika:- PIHAK PERTAMA menganggap PIHAK KEDUA tidak mampu menyelesaikan pengadaan.- Mutu material tidak sesuai persyaratan yang ditentukan.- PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak melaksanakan instruksi dari PIHAK PERTAMA.Semua biaya yang timbul akibat hal tersebut di atas menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 5KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB

PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Pengadaan Material dalam keadaan baik, memenuhi standar mutu dan syarat kualitas yang dapat diterima PIHAK PERTAMA dan sesuai dengan syarat yang tersebut dalam spesifikasi dan apabila Material yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan toleransi yang disyaratkan akan di tolak dan PIHAK KEDUA harus mengganti dengan material yang memenuhi syarat.

2. PIHAK KEDUA wajib memberikan sample uji material yang dipesan dan diatur dalam Perjanjian ini.

3. PIHAK KEDUA wajib membantu PIHAK PERTAMA apabila timbul perselisihan dengan Manajemen Konstruksi / Pemilik Proyek yang berkaitan dengan pelaksanaan Pengadaan, baik itu disegi teknis maupun administrasi.

4. PIHAK KEDUA wajib berkoordinasi dengan PIHAK PERTAMA mengenai pelaksanaan Pengadaan.5. PIHAK KEDUA wajib memenuhi sistem manajemen K3LM PIHAK PERTAMA.

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL (SPPM) Page 3PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – Satrio Pihak Ke 2 Pihak Ke 1No. /SPPM/WK/DREG.II/2014 Paraf

Page 5: 6 Surat Perjanjian Konrak dg Koperasi-2.docx

PASAL 6JENIS MATERIAL, VOLUME, DAN HARGA SATUAN

1. Jenis/ kualitas dan prakiraan jumlah volume sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 di atas adalah seperti tersebut dalam Daftar Jenis Material, Volume, dan Harga Satuan di bawah ini.

No Uraian Jumlah sat Harga sat Jumlah harga

1 Pasir Palu 1400.00 M3 320,000.00 Rp 448,000,000.002 Kayu Meranti 30.00 M3 3,750,000.00 Rp 112,500,000.003 Batu Gunung 280.00 M3 320,000.00 Rp 89,600,000.004 Batu Laterit 350.00 M3 175,000.00 Rp 61,250,000.005 Batu Laterit 2,300.00 M3 175,000.00 Rp 402,500,000.006 Pasir Lokal 2,500.00 M3 150,000.00 Rp 375,000,000.007 Batu Gunung 1,400.00 M3 320,000.00 Rp 448,000,000.008 Sirtu 1,300.00 M3 280,000.00 Rp 364,000,000.009 Tanah Timbunan 22,000.00 M3 37,150.00 Rp 817,300,000.00

Jumlah Harga Rp 3,118,150,000.00PPN 10%

Total Harga Rp 3,118,150,000.00Terbilang : Tiga Miliar Seratus Delapan Belas Juta Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah

2. Harga diatas sudah termasuk :

- Overhead, keuntungan dan resiko kenaikan harga PIHAK KEDUA.3. Volume Material tersebut dikirim sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA yang dituangkan dalam

Surat Pesanan Bahan (SPB).4. Volume seperti yang tersebut dalam butir 1 pasal ini adalah volume bersifat tidak tetap,

dapat bertambah dan berkurang dalam batas 5% (lima persen) sesuai kebutuhan di lapangan yang akan disesuaikan selama pelaksanaan.

5. Harga sebagaimana tersebut dalam ayat 1 Pasal ini adalah bersifat Fixed Price sampai dapat diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA dan Konsultan Pengawas / Pemilik Proyek dan tidak ada eskalasi dikemudian hari.

6. Bahan sebagaimana yang tersebut dalam pasal 6 surat perjanjian ini selanjutnya disebut MATERIAL

PASAL 7NILAI JUAL BELI

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL (SPPM) Page 4PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – Satrio Pihak Ke 2 Pihak Ke 1No. /SPPM/WK/DREG.II/2014 Paraf

Page 6: 6 Surat Perjanjian Konrak dg Koperasi-2.docx

1. Sebagai dasar nilai jual beli material yang tersebut pada pasal 6 surat perjanjian ini, adalah sesuai dengan volume yang dikirim oleh PIHAK KEDUA berdasarkan Surat Pesanan Material yang diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA dan dihitung dari estimasi volume dan harga satuan sebagai berikut :

Material = Rp. 3,118,150,000.00,-PPN 10% = Rp. 0,-Jumlah = Rp. 3,118,150,000.00,-Terbilang : Tiga Miliar Seratus Delapan Belas Juta Seratus Lima Puluh Ribu

Rupiah

2. Nilai jual tersebut di atas bersifat prakiraan. Nilai jual beli yang sebenarnya adalah realisasi pengiriman material dengan permintaan dan yang diterima oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan Berita Acara Penerimaan Material yang disahkan kedua belah pihak.

PASAL 8JANGKA WAKTU PELAKSANAAN &

PENYELESAIAN PEKERJAAN

1. Material paling lambat tiba di lokasi tanggal 21 Juni 2014.2. Jangka waktu sebagaimana tersebut dalam ayat 1 Pasal ini tidak dapat diubah, kecuali

disebabkan terjadinya Keadaan Memaksa / Force Majeure akan dinyatakan dalam addendum Perjanjian.

3. Alasan apapun selain yang dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini tidak dapat dipakai oleh PIHAK KEDUA untuk menunda pelaksanaan Pengadaan.

4. Perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini akan dinyatakan dalam suatu Perjanjian Tambahan / Addendum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Perjanjian ini.

5. Pada dasarnya PIHAK KEDUA harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan Material sesuai dengan jadwal kebutuhan lapangan sampai dengan kebutuhan dilapangan terpenuhi seluruhnya.

PASAL 9KENAIKAN HARGA

PIHAK KEDUA bertanggungjawab terhadap semua kenaikan harga bahan / material, termasuk semua kenaikan harga yang mempengaruhi Harga Jual Beli selama pelaksanaan Perjanjian ini berlangsung berikut semua ongkos dan biaya yang timbul sebagai akibatnya.

PASAL 10SYARAT DAN CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran dilakukan dengan sistem Supply Chain Finance (SCF) disconto 4 % ditanggung oleh PIHAK KEDUA, dengan melengkapi kwitansi tagihan dan lampiran lainya dengan lengkap dan benar sesuai dengan peraturan akutansi yang diberlakukan oleh PIHAK PERTAMA, meliputi :

- Kwitansi tagihan minimal rangkap 2 (dua) salah satu bermaterai.- Berita Acara Penerimaan Bahan (BAPB) baik secara partisi maupun komulatif.- Berita Acara Prestasi Pembayaran (BAP)- Surat Jalan.- Faktur Pajak.- Copy Surat Perjanjian Pemesanan Material (SPPM)- Akta Perusahaan- SIUP- Surat Pengukuhan Pajak- NPWP

2. PIHAK PERTAMA berhak menahan atau menunda pembayaran baik seluruh atau sebagian dari jumlah yang ditagih oleh PIHAK KEDUA, apabila:

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL (SPPM) Page 5PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – Satrio Pihak Ke 2 Pihak Ke 1No. /SPPM/WK/DREG.II/2014 Paraf

Page 7: 6 Surat Perjanjian Konrak dg Koperasi-2.docx

- Kualitas atau kuantitas yang tercantum dalam berita acara tidak disetujui sepenuhnya oleh Konsultan Pengawas / Pemilik Proyek sebagai akibat kelalaian / kegagalan PIHAK KEDUA, dan/atau

- Timbul perselisihan antara PIHAK KEDUA dengan PIHAK PERTAMA sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, dan / atau

- Kuitansi tagihan yang diserahkan PIHAK KEDUA tidak lengkap dan benar.

PASAL 11PEMERIKSAAN MUTU

1. Pemeriksaan material akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA digudang PIHAK KEDUA atas dasar syarat – syarat yang ditetapkan dalam spesifikasi teknik sebelum material dikirim.

2. Dalam hal khusus apabila diminta oleh PIHAK PERTAMA untuk melakukan pengujian barang di laboratorium lain maka PIHAK KEDUA wajib memberikan sampel Besi Beton untuk pengujian, dan seluruh biaya untuk pemeriksaan benda uji menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK KEDUA harus menyerahkan sertifikat pengujian untuk setiap type, jenis material yang dikirim. (Mill Sheet).

PASAL 12DENDA KELALAIAN

1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pengadaan sebagian atau seluruh material seperti yang di isyaratkan dalam pasal 5 surat perjanjian ini maka secara sepihak PIHAK PERTAMA dapat mengambil tindakan – tindakan untuk mengatasi masalah ini dengan kemungkinan menunjuk perusahaan lain untuk melaksanakan pengadaan material tersebut maka segala kerugian termasuk selisih harga yang timbul menjadi beban PIHAK KEDUA.

2. Apabila PIHAK PERTAMA pada suatu waktu berkeyakinan bahwa PIHAK KEDUA karena kelalaiannya tidak dapat memenuhi kepentingan PIHAK PERTAMA karena gagal melaksanakan tugasnya, maka didahului dengan peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut – turut dengan tenggang waktu 3 x 24 jam, maka PIHAK PERTAMA secara sepihak berhak membatalkan Surat Perjanjian Pemesanan Material ini tanpa memberi ganti rugi apapun.

3. Apabila karena suatu hal karena kelalaiannya PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan jadwal pengadaan material seperti yang tersebut pada pasal 2 surat perjanjian ini bukan karena kesalahan PIHAK PERTAMA maka PIHAK KEDUA bersedia dikenakan sanksi denda sebesar 2‰ (dua permil) perhari keterlambatan dari nilai material yang terlambat dikirim dengan maksimium sebesar 5% (lima persen) dari nilai material yang terlambat dikirim.

4. Apabila PIHAK KEDUA karena alasan tertentu, sehingga membatalkan atas pengambilan sebagian atau seluruh volume yang dipesan sesuai kontrak, maka pembayaran yang sudah dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dapat ditarik kembali.

5. Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini tidak berlaku apabila keterlambatan dimaksud disebabkan oleh keadaan memaksa/force majeure, dan jika keterlambatan sebagaimana tersebut bukan karena kelalaian atau kegagalan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA tidak diharuskan membayar ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA dan kepada PIHAK KEDUA akan diberikan perpanjangan waktu yang akan dinyatakan dalam Addendum Perjanjian ini.

PASAL 13KEADAAN MEMAKSA/

FORCE MAJEURE

1. Keadaan memaksa/force majeure ialah suatu keadaan atau hal-hal yang terjadi diluar kekuasaan dan tidak dapat di tanggulangi oleh PIHAK KEDUA dan/atau PIHAK PERTAMA ataupun oleh pihak lain yang profesional seperti:

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL (SPPM) Page 6PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – Satrio Pihak Ke 2 Pihak Ke 1No. /SPPM/WK/DREG.II/2014 Paraf

Page 8: 6 Surat Perjanjian Konrak dg Koperasi-2.docx

a. Banjir, gempa bumi, gunung meletus, angin topan, tanah longsor, kebakaran atau bencana alam lainnya.

b. Peperangan, pemberontakan, huru-hara umum.c. Wabah, epidemi, penyakit menular.

yang bersifat memaksa dan mempunyai akibat langsung terhadap jangka waktu penyelesaian Pengadaan serta dapat disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan Pemilik Proyek.

2. Apabila keadaan memaksa/force majeure tersebut dalam ayat 1 Pasal ini terjadi, maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA tidak lebih dari 7 x 24 jam terhitung sejak terjadinya keadaan memaksa tersebut dengan disertai bukti-bukti yang sah sebagai pendukung.

3. Sehubungan dengan pemberitahuan tersebut dalam ayat 2 Pasal ini, maka secara tertulis PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak terhadap terjadinya keadaan memaksa / force majeure dalam jangka waktu 7 x 24 jam terhitung sejak diterimanya pemberitahuan tersebut atau menyesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Keputusan Pemerintah Republik Indonesia (instansi pemerintah yang terkait).

4. PIHAK PERTAMA pada dasarnya hanya mempertimbangkan penambahan terhadap jangka waktu penyelesaian Pengadaan sebagai akibat terjadinya keadaan memaksa / force majeure, dengan ketentuan penambahan waktu yang diberikan tersebut tidak melebihi perpanjangan waktu yang didapat PIHAK PERTAMA dari Konsultan Pengawas / Pemilik Proyek.

PASAL 14BERAKHIRNYA PERJANJIAN UTAMA

Karena Perjanjian ini bersifat accessoir (ekor) dari Perjanjian Utama, maka dengan berakhirnya Perjanjian Utama demi hukum Perjanjian ini juga berakhir. Demikian pula apabila Pemilik Proyek melakukan pembatalan atau pengakhiran Perjanjian Utama kepada PIHAK PERTAMA, maka demi hukum Perjanjian ini juga dianggap berakhir yang dengan tanpa ada hak atau klaim terhadap kerugian atau pengeluaran biaya lainnya dari PIHAK KEDUA, namun demikian PIHAK KEDUA tetap berhak terhadap pembayaran dari PIHAK PERTAMA atas jumlah uang yang sebanding dengan nilai Material yang telah diterima di Proyek.

PASAL 15PAJAK, CUKAI DAN PUNGUTAN

1. Mengacu Peraturan Menteri Keuangan No. 85PMK.03/2012 tanggal 6 Juni 2012 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% akan disetorkan oleh PIHAK PERTAMA, dan bukti setoran akan disampaikan pada PIHAK KEDUA guna pelaporan pada Dirjen Pajak.

2. Tanggal kwitansi (Invoice) tanggal Faktur Pajak maksimal tanggal 25 setiap bulan, dan adapun tagihan setelah tanggal tersebut (akhir bulan) maka dimasukan ke tanggal awal bulan berikutnya.

PASAL 16ASURANSI

1. Untuk menjaga hal-hal yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan pengadaan Material, PIHAK KEDUA harus menutup Asuransi yang mungkin terjadi selama pelaksanaan pengadaan Material terhadap Material atau petugas yang terlibat dalam pelaksanaan tersebut dan PIHAK PERTAMA tidak akan menutup terhadap Material yang belum tiba di site proyek.

2. Penutupan Asuransi berlaku untuk pertama kalinya saat memulai pembuatan Material sampai dengan pengiriman ke site proyek terpenuhi seluruhnya. Deductible atas asuransi tersebut merupakan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

3. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan tersebut dalam ayat 1 Pasal ini maka segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 17RISIKO

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL (SPPM) Page 7PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – Satrio Pihak Ke 2 Pihak Ke 1No. /SPPM/WK/DREG.II/2014 Paraf

Page 9: 6 Surat Perjanjian Konrak dg Koperasi-2.docx

1. Apabila selama waktu pelaksanaan pengadaan Material terjadi hambatan-hambatan yang diakibatkan tidak masuknya atau tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat karena semata-mata kesalahan PIHAK KEDUA, maka segala resiko akibat kemacetan pengadaan/pengiriman Material ini sepenuhnya menjadi tanggung-jawab PIHAK KEDUA.

2. Apabila Pihak Kedua selama melaksanakan pengadaan/pengiriman Material ini menimbulkan kerugian terhadap pihak ketiga (orang-orang yang tidak ada sangkut-pautnya dalam pelaksanaan atau pengiriman Material ini), maka segala kerugian yang timbul menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

3. Apabila Pihak Kedua dalam melaksanakan pengadaan/pengiriman Material ini tidak memenuhi spesifikasi yang disyaratkan atau ditolak oleh Konsultan Pengawas/Pengguna Jasa, maka selambat-lambatnya 1 x 24 jam, Pihak Kedua harus dengan segera mengeluarkan dari lapangan dan mengganti kembali sejumlah yang ditolak dengan segala biaya yang ditimbulkan menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 18PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan Perjanjian ini secara sepihak setelah melakukan teguran secara tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 2 x 24 jam, apabila :a. PIHAK KEDUA telah memindah-tangankan pengadaan/pengiriman Material kepada pihak

ketiga, atau;b. Terhitung dalam waktu 3 (tiga) hari kalender sejak permintaan lisan atu tertulis dari

PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhinya dan atau PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pengadaan/pengiriman Material sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian ini, atau;

c. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak Perjanjian ditandatangan tidak melanjutkan pengadaan/pengiriman Material yang telah dimulai/berjalan, atau;

d. Terlambat melaksanakan sejumlah volume tahapan pengadaan/pengiriman Material berdasarkan jadwal seperti yang telah ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian ini melebihi 7 (tujuh) hari kalender, kecuali apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh Keadaan Memaksa (Force Majeure), atau;

e. PIHAK KEDUA telah dikenakan sanksi atas keterlambatan Pekerjaan sampai jumlah maksimum sebagaimana ditentukan dalam Pasal 12 Perjanjian ini, atau;

f. PIHAK KEDUA berdasarkan penilaian PIHAK PERTAMA nyata-nyata tidak dapat melaksanakan pengadaan/pengiriman Material.

2. Dalam hal PIHAK KEDUA dinyatakan bangkrut/pailit oleh Pengadilan Negeri atau Surat Ijin Usahanya dicabut atau tidak berlaku lagi, atau PIHAK KEDUA terbukti melakukan penyimpangan berdasarkan ketentuan Pasal 4 Ayat (4) perjanjian ini maka PIHAK PERTAMA secara sepihak dapat membatalkan sebagai atau seluruh pengadaan Material menurut Perjanjian ini dan PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan ganti kerugian dari PIHAK KEDUA sebagai akibat peristiwa tersebut.

3. Jika terjadi Pemutusan Perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, PIHAK PERTAMA dapat menunjuk pemasok lain atas kehendak dan berdasarkan pilihannya sendiri untuk menyelesaikan pengadaan/pengiriman Material tersebut.

4. Dalam hal Pemutusan Perjanjian ini secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut ganti rugi, tetapi masih berhak atas nilai-nilai Material yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA. Penilaian tersebut akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan dituangkan ke dalam Berita Acara yang disetujui oleh kedua belah pihak.

5. Dalam hal pemutusan perjanjian ini para pihak sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

PASAL 19PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila timbul sengketa atau perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, maka Kedua Belah Pihak setuju untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan hasil yang dicapai dari musyawarah tersebut akan

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL (SPPM) Page 8PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – Satrio Pihak Ke 2 Pihak Ke 1No. /SPPM/WK/DREG.II/2014 Paraf

Page 10: 6 Surat Perjanjian Konrak dg Koperasi-2.docx

dinyatakan dalam suatu pernyataan tertulis yang secara hukum bersifat mengikat dan harus ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak.

2. Apabila musyawarah sebagaimana tersebut dalam ayat 1 Pasal ini tidak tercapai penyelesaian, maka kedua belah pihak sepakat menyerahkan perselisihan tersebut kepada Direksi Persero PT. Waskita Karya untuk diselesaikan.

3. Apabila musyawarah sebagaimana tersebut dalam ayat 1 dan 2 Pasal ini tidak tercapai penyelesaian, maka kedua belah pihak sepakat menyerahkan perselisihan tersebut kepada suatu badan arbitrase untuk diselesaikan.

4. Badan arbitrase yang disepakati dan ditunjuk untuk menyelesaikan perselisihan tersebut sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini adalah Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang berkedudukan di Jakarta dan semua proses penyelesaian perselisihan tersebut berdasarkan prosedur dan peraturan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang berlaku.

5. Setiap keputusan atau ketetapan yang dihasilkan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) secara hukum bersifat mengikat baik untuk tingkat pertama dan terakhir, serta tidak dapat dilakukan banding ataupun kasasi.

6. Jangka waktu penyelesaian perselisihan dan semua biaya yang timbul sehubungan dengan penyelesaian perselisihan tersebut akan ditetapkan sesuai dengan ketentuan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

7. Selama perselisihan tersebut masih dalam proses penyelesaian, baik saat diselesaikan secara musyawarah ataupun badan arbitrase, maka PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk menunda atau menghentikan pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian ini, kecuali jika ada persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 20HUKUM YANG BERLAKU

Hukum yang berlaku sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini adalah hukum Negara Republik Indonesia.

PASAL 21TEMPAT KEDUDUKAN

Untuk pelaksanaan eksekusi dari Perjanjian ini, kedua belah pihak sepakat dan setuju untuk memilih tempat kedudukan di Pengadilan Negeri Balikpapan.

PASAL 22L A I N - L A I N

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian ini atau segala perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak sehubungan dengan pelaksanaan Pengadaan akan diatur lebih lanjut dalam suatu Amandemen Perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak dan memiliki kekuatan hukum yang sama serta merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

2. Apabila terdapat satu atau beberapa ketentuan yang tidak berlaku dalam Perjanjian ini atau dinyatakan cacat, maka hal tersebut tidak akan membatalkan pelaksanaan Perjanjian ini dan/atau berlakunya ketentuan yang tersisa lainnya.

PASAL 23P E N U T U P

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat dan mengakui Perjanjian ini berikut dokumen-dokumen dan lampiran-lampirannya adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan mengikat kedua belah pihak.

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL (SPPM) Page 9PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – Satrio Pihak Ke 2 Pihak Ke 1No. /SPPM/WK/DREG.II/2014 Paraf

Page 11: 6 Surat Perjanjian Konrak dg Koperasi-2.docx

2. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam rangkap 2 (dua), masing – masing bermaterai cukup mempunyai kekuatan hukum yang sama serta 1 (satu) buah tembusan guna keperluan administrasi PIHAK PERTAMA.

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL (SPPM) Page 10PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk – Satrio Pihak Ke 2 Pihak Ke 1No. /SPPM/WK/DREG.II/2014 Paraf

PIHAK KEDUA,Koperasi Borneo

SatrioKepala Koperasi

PIHAK PERTAMA,PT. Waskita Karya (Persero),

TbkDivisi Regional II

Ir. N. Wirya Adnyana, MMKepala Divisi