62987243-hil

27

Click here to load reader

Upload: anggoro-dwi

Post on 09-Aug-2015

27 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 62987243-HIL

KEPERAWATAN BLOG INI BERISI ASKEP,SP DAN LAIN2 DARI KEPERAWATAN REGULER 2008

Blog iniBlog ini   

 

Minggu, 03 Oktober 2010

hill

LAPORAN PENDAHULUANA. KONSEP DASAR PENYAKIT1. Pengertian Hernia inguinalis adalah terjadinya penonjolan isi rongga abdomen melalui annulus inguinalis interna mengikuti apermatid cordi di kanale ingunalis kemudian keluar melalui annulus inguinalis eksterna sehingga terdapat benjolan di daerah inguinalis.2. Anatomi Kulit dan jaringan subkutis• lapisan muskulo-aponeurisis• peritoneum parietal dan jaringan preperitoneum• rongga perut• cincin atau pintu hernia (tempat keluarnya jaringan/ organ tubuh, berupa LMR yang dilalui kantong hernia)• kantong herniaBagian-bagian Hernia1. Kantong herniaPada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya : hernia incisional, hernia adipose dan hernia intertitialis.2. Isi herniaBerupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia. Pada hernia abdominalis berupa usus.3. Pintu herniaMerupakan bagian locus minoris resistence yang dilalui kantong hernia.4. Leher herniaBagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia5. Locus minoris resistence (LMR)

3. FisiologiKanalis inguinalis dibatasi dikraniolateral oleh annulus inguinalis internus yang merupakan bagian terbuka dari fasia tranversalis dan aponeurisis m.transversus abdominis, dimedial bawah, di atas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh annulus inguinalis eksternus, bagian terbuka

Page 2: 62987243-HIL

dari aponurisis m.oblikus eksternus, dan didasarnya terdapat ligamentum inguinale. Kanal berisi tali sperma pada pria, dan ligamentum rotundum pada wanita.Nervus ilioinguinalis dan iliofemoralis mempersarfi otot diregio inguinalis, sekitar kanalis inguinalis, dan tali sperma, serta sensibilitas kulit diregio inguinalis, skrotum dan sebagian kecil kulit tungkai atas bagian proksimomedial.

4. Etiologi a. KongenitalTerjadi akibat prosesus vaginalis pertenium persisten disertai dengan annulus inguinalis yang cukup lebar.b. DidapatDitemukan adanya faktor kausal/predisposisi yang berperan untuk timbulnya hernia:1) Prosesus vaginalis yang tetap terbuka2) Peninggian tekanan intra abdomen:• Pekerjaan mengangkat barang-barang berat• Batuk karonik: bronchitis kronik, TBC• Hipertrofi prostat, striktur uretra, konstipasi, asites3) Kelemahan otot dinding perut:Usia tua, sering melahirkan

5. PatofisiologiHernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus ke daerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding abdominal, kemudian terjadi hernia. Karena organ-organ selalu selalu saja melakukan pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.sehingga akhirnya menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika suplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat menyebabkan ganggren.

6. Manifestasi klinisa. Benjolan dilipat paha yang timbul hilang. Muncul saat penderita berdiri, batuk, bersin, mengedan atau mengangkat barang berat dan menghilang saat penderita berbaring.b. Nyeri disertai muntah timbul bila terjadi inkarserasi atau strangulasi

7. Komplikasia. Hernia akreta; ada perlakuan isi dengan kantong hernia, tidak ada gangguan pasaseb. Hernia inkarserasi; ada perlekatan yang disertai dengan gangguan pasasec. Hernia strangulasi; nekrosis, gangrene, abses lokal, peritonitis.

8. Prosedur diagnostik

Page 3: 62987243-HIL

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Benjolan akan membesar jika penderita batuk, membungkuk, mengangkat beban berat atau mengedan.Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia reponsibel keluhan satu-satunya adalah benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring . keluhan nyeri jarang dijumpai , kalau ada biasanya didaerah epigastrium, atau paraumbilikal berupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium pada waktu satu segmen usus halus masuk kedalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau sudah terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.Tanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. Pada inspeksi saat pasien mengedan dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan diregio inguinalis yang berjalan dari lateral atas kemedial bawah. Kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memeberikan sensasi gesekan dua permukaaan sutera. Tanda ini disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar ditentukan. Kalau kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum (seperti karet), atau ovarium. Dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak dapat dicoba mendorong isi hernia denganmenonjolkan kulit skrotum melalui anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Dalam hal hernia dapat direposisi, pada waktu jari masih berada dalam anulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti hernia inguinalis lateralis, dan kalau samping jari yang menyentuh menandakan hernia inguinalis medialis. Isi hernia pada bayi wanita yang teraba seperti sebuah massa yang padat yang biasanya berisi ovarium.Laboratorium; pemeriksaan leukosit

9. Penatalaksanaan medisa. Konservatif1) Pemakaian bantalan penyangga hanya dilakukan pada hernia reponibilis2) Pemberian sedative, kompres es, posisi tidur trendevenburg hanya ditunjukan pada hernia anak yang sudah mengalami inkarserasi.b. Pembedahan1) Anak; herniotomi yaitu tentang hernia yang dibuka dan isi didorong ke dalam rongga abdomen. Kantong proksimal dijahit kuat setinggi mungkin lalu dipotong. Kantong distal dibiarkan.2) Dewasa; herniorafi dan hernioplastik• Herniorafi terdiri dari herniotomi dan hernioplastik• Hernioplastik; setelah herniotomi dilakukan tindakan memperkecil annulus internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN1. Pengkajiana. Identitas

Page 4: 62987243-HIL

1) PasienNama : Umur : Suku bangsa : Agama : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat : Tgl. Masuk RS : Tgl. Dikaji :Diagnosa Medis :No. RM :Dr. Penanggungjawab :2) PenanggungjawabNama :Umur :Agama :Pendidikan :Pekerjaan :Alama :Hubungan :b. Riwayat kesehatan1) Keluhan utama2) Riwayat kesehatan sekarangP, Q, R, S, T3) Riwayat kesehatan masa laluPenyakit (masa kanak-kanak, penyakit yang terjadi secara berulang-ulang, operasi yang pernah dialami)Alergi:Kebiasaan (merokok, minum kopi, dll) :

4) Keadaan kesehatan keluargaOrang tua, Saudara kandung, Anggota keluarga lainFaktor resiko terhadap kesehatan (kanker hypertensi, DM, penyakit jantung, TBC, Epilepsi, dll.)c. Pola kehidupan sehari-hariKegiatan sehari – hari di rumah dan di rumah sakit1) Nutrisi a) Makan• Frekwensi• Jenis makanan• Makanan yang disukai• Makanan yang tidak disukai• Makanan pantangan• Tujuan/alasan pantangan• Gangguan makanan• Cara mengatasi

Page 5: 62987243-HIL

• Diet khususb) Minum• Jumlah intake• Jenis2) Pola eliminasia) BAK• Frekwensi• Jumlah• Warna• Gangguan/keluhan• Cara mengatasib) BAB• Frekwensi• Konsistensi• Gangguan/keluhan• Cara mengatasi

3) Istirahat dan tidura) Lama tidur• Malam• siangb) Gangguan Tidurc) Cara Mengatasid) Kebiasaan tidur4) Personal hyginea) Frekwensi Mandi tiap harib) Cara mandic) Frekwensi sikat gigid) Frekwensi mencuci rambut tiap minggue) Kebiasaan gunting kukud. Keadaan psikologisPerilakuPola emosionalKonsep diriPenampilan intelektualPola pemecahan masalahDaya ingate. Keadaan sosial ekonomiStatus ekonomiKegiatan rekreasiBahasa komunikasiHubungan dengan keluargaKegiatan masyarakatf. Keadaan spiritualKepercayaan, keyakinang. Pemeriksaan fisik

Page 6: 62987243-HIL

1) Keadaan Umum 2) Tanda-tanda vitalTekanan Darah, Suhu, Nadi, Respirasi

3) Sistem PencernaanBentuk bibir, lesi mukosa mulut, kelengkapan gigi, muntah, kemampuan menelan, mengunyah, bentuk perut, BU, distensi abdomen.4) Sistem PernafasanKesimetrisan hidung, pernafasan cuping hidung, deformitas, bersin, warna mukosa, perdarahan, nyeri sinus, bentuk dada, kesimetrisan, nyeri dada, frekwensi pernafasan, jenis pernafasan, bunyi nafas.5) Sistem cardiovaskulerKonjungtiva anemis/tidak, akral dingin/hangat, CRT, JVP, bunyi jantung, tekanan darah, pembesaran jantung, Cyanosis.6) Sistem integumenWarna kulit, turgor kulit, temperatur, luka/lesi, kebersihannya, integritas, perubahan warna, keringat, eritema, kuku, rambut (kebersihan, warna)7) Sistem persyarafanTingkat kesadaran, kepala ukuran, kesimetrisan, benjolan, ketajaman mata, pergerakan bola mata, kesimetrisan, reflek kornea, reflek pupil, nervus 1 s.d. 12, kaku kuduk.8) Sistem endokrinPertumbuhan dan perkembangan fisik, proporsi dan posisi tubuh, ukuran kepala dan ekstremitas, pembesaran kelaenjar tyroid, tremor ekstremitas.9) Sistem muskuloskeletalRentang gerak sendi, gaya berjalan, posisi berdiri, ROM, kekuatan otot, deformitas, kekakuan pembesaran tulang, atrofi10) Sistem reproduksiLaki-laki: penis skrotum, testisPerempuan: pembengkakan benjolan, nyeri.11) Sistem perkemihanJumlah, warna, bau, frekwensi BAK, urgensi, dysuria, nyeri pinggang, inkontinensia, retensi urine.h. Pemeriksaan penunjangLaboratoriumRontgeni. Terapi

2. Diagnosa keperawatan dan perencanaana. Pra operasi1) Gangguan nyeri berhubungan dengan spasme ototTujuan :Nyeri hilang/terkontrol dalam 1x24 jam setelah diberi tindakan keperawatan dengan kriteria:• Wajah tampak ceria• Mendemonstrasikan penggunaan intervensi terapeutik (misalnya; keterampilan relaksasi, modifikasi perilaku) untuk menghilangkan nyeri.

Page 7: 62987243-HIL

Intervensi :a) Kaji adanya keluhan nyeri, cacat lokasi, lamanya serangan, faktor pencetus/ yang memperberat. Minta pasien untuk menetapkan pada skala 0-10Rasional : Membantu menentukan pilihan intervensi dan memberikan dasar untuk membandingkan dan evaluasi terhadap therapi.b) Letakan semua kebutuhan, termasuk bel panggil dalam batas yang mudah dijangkau/diraih oleh pasien.Rasional : Menurunkan resiko peregangan saat meraih

c) Intruksikan untuk melakukan mekanika tubuh/gerakan yang tepatRasional : Memfokuskan perhatian pasien, membantu menurunkan tegangan otot dan meningkatkan proses penyembuhan. Menghilangkan/mengurangi stress pada otot dan mencegah trauma lebih lanjut.d) Berikan kesempatan untuk bicara/mendengarkan masalah pasienRasional : Membantu untuk menurunkan faktor-faktor stress selama dalam keadaan sakit dan dirawat. Kesempatan untuk memberikan/membetulkan informasi yang kurang tepat.

e) Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai kebutuhan; relaksan otot, analgesik. Rasional : Merelaksasikan otot dan menurunkan/menghilangkan nyeri2) Gangguan intoleransi aktivitas berhubungan nyeri klien dapat melakukan aktivitas dengan kriteria:Tujuan :Dalam 1x24 jam setelah diberikan tindakan klien mampu melakukan aktivitas seperti biasa.Intervensi :a) Catat respon-respon emosi/perilaku pada mobilisasi. Berikan aktivitas yang disesuaikan dengan pasien.Rasional : Imobilitas yang dipaksakan dapat memperbesar kegelisahan, aktivitas pengalihan membantu dalam memfokuskan kembali perhatian pasien dan meningkatkan koping dengan keterbatasan tersebut.b) Anjurkan pasien untuk tetap ikut berperan serta dalam aktivitas sehari-hari dan keterbatasan individu.Rasional : Partisifasi pasien akan meningkatkan kemandirian pasien dan perasaan kontrol terhadap diri.c) Bantu pasien dalam melakukan aktivitas ambulansi progresif Rasional : Keterbatasan aktivitas bergantung pada kondisi yang khusus teapi biasanya berkembang dengan lambat sesuai toleransi.3) Cemas berhubungan dengan defisit pengetahuan tentang jalannya operasiTujuanPasien akan memperlihatkan pengendalian ketakutanKriteria Hasil• Pasien akan mencari informasi untuk menurunkan ketakutan• Pasien dapat mengendalikan respon ketakutan

Rencana Tindakan Keperawatana) Jelaskan tentang tindakan operasi yang akan dilakukan

Page 8: 62987243-HIL

b) Dukung pasien untuk menyatakan perasaan ketakutan secara verbalc) Berikan penguatan verbal yang dapat membantu menurunkan ketakutan pasienb. Post operasi1) Kurang pengetahuan: Potensial terhadap komplikasi berkenaan dengan adanya hernia dan tindakan yang dapat mencegah kekambuhan mereka.Hasil yang diharapkan:Setelah instruksi pasien mengungkapkan pengetahuan tentang tanda-tanda dan gejala komplikasi dan memenuhi tindakan yang diprogramkan untuk pencegahan.Intervensi Keperawatan:a) Ajarkan pasien untuk waspada dan melaporkan nyeri perut, menetap, mual, muntah, demam dan distensi abdomen, yang dapat memperberat atau strangulasi usus.b) Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi diet tinggi susu atau menggunakan suplemen diet serat untuk mencegah komplikasi. Anjurkan masukkan cairan sedikitnya 2-3 liter/hari untuk meningkatkan konsistensi feses lunak.c) Ajarkan pasien untuk mekanika tubuh tepat untuk bergerak dan mengangkat.2) Resiko tinggi cidera b.d proses pemindahan pasienRencana keperawatanTujuan: resiko cidera berkurangKriteri hasilPasien merasa aman saat dilakukan pemindahanRencana Tindakana) Perhatikan posisi pasienb) Mendekatkan bed ke samping tempat tidur pasien.c) Melindungi organ vital pasiend) Kolaborasi dengan 2-3 perawat yang adae) Mengangkat pasien secara bersamaanf) Meninggikan penyangga yang ada disamping tempat tidur pasien.

3. ImplementasiPada tahap dilakukan pelaksanaan dan perawatan yang telah ditentukan, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara optimal. Pelaksanaannya adalah pengelolaan dan perwujudan dan rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Jenis tindakan:1) Secara mandiri (independen) adalah tindakan yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu pasien dalam mengatasi masalahnya atau menanggapi reaksi karena adanya stresor (penyakit) misalnya:a) Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-harib) Memberikan dorongan pada pasien untuk mengungkapkan perasaannya secara wajar.2) Secara ketergantungan/kolaborasi (interdependen), adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama tim perawatan atau tim kesehatan lainnya misalnya dalam hal pemberian obat sesuai instruksi dokter, pemberian infus: tanggung jawab perawat kapan infus itu terpasang.4. EvaluasiEvaluasi adalah merupakan salah satu alat untuk mengukur suatu perlakuan atau tindakan keperawatan terhadap pasien. Dimana evaluasi ini meliputi: 1) Evaluasi formatif / evaluasi proses yang dilihat dari setiap selesai melakukan implementasi yang dibuat setiap hari.

Page 9: 62987243-HIL

2) Evaluasi sumatif / evaluasi hasil dibuat sesuai dengan tujuan yang dibuat mengacu pada kriteria hasil yang diharapkan.

Page 10: 62987243-HIL

Rabu, 24 Agustus 2009

Laporan Pendahuluan dan Strategi keperawatan

LAPORAN PENDAHULUAN

1.KASUS / MASALAH UTAMAKlien dengan gangguan rasa nyaman nyeri post operasi herniotomie

2.PROSES TERJADINYA MASALAHHernia adalahSuatu penonjolan isi perut dari rongga yang normal melalui lubang congenital atau didapat ( Kapita Selekta Kedokteran Edisi kedua 2, 1992)Hernia Inguinalis Lateralis adalahHernia yang melalui annulus inguinalis internus/lateralis, menyelusuru kanalisw inguinalis dan keluar rongga perut melalui annulus inguinalis eksterna/medialis (Kapita selekta Kedokteran Edisi kedua,1992)PatogenesisKanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetusPada kehamilan bulan ke-8 terjadi desensus testikulorum melalui kanal tersebutPenurunan testis tersebut akan menarik peritoneum kearah daeah skrotum sehingga terjadi tonjolan peritoneum yang disebut prosesus vaginalis peritoneiBila bayi baru lahir umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak bisa melalui kanal tersebut, tetapi dalam beberapa hal kanalis tersebut sering belum menutup. Dalam keadaan normal kanalis tersebut akan menutup pada usia 2 bulanBila kanalis terbuka terus menerus karena prosesus tidak berobliterasi, maka akan timbul Hernia Inguinalis Lateralis KongenitalPada orang tua kanalis tersebut sudah menutup, tetapi karena daerah tersebut merupakan “ locus minoris resisstance “, maka pada keadaan tekanan intra abdominal meningkat ( hamil, mengangkat beban berat terus menerus, bab mengejan, bak mengejan pada BPH )kanal tersebut akan terbuka kembali, maka akan timbulah Hernia Inguinalis Lateralis AkuisitaGejala dan tandaUmumnya klien mengatakan turun berok, burut, atau mengatakan ada benjolan pada selangkanganBenjolan bisa mengecil atau hilang, dan bila mengejan atau mengangkat benda berat akan timbul lagiKadang kadang nyeri pada benjolanMual dan muntah bila telah terjadi komplikasiPenatalaksanaanHIL reponible dilakukan bedah elektifHIL irreponible dilakukan tirah baring untuk mengembalikan isi kantong hernia untuk kemudian dilakukan tindakan bedah elektifHIL incarserata dilakukan bedah darurat

Page 11: 62987243-HIL

3.A. POHON MASALAHPost op herniotomi

Terputusnya kontinuitas jaringan

Merangsang bradikinin

Disampaikan sepanjang spinothalamus lateral

Dipersepsikan di kortekserebri sebagai rasa nyeri

Gangguan rasa nyaman nyeri

B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJIData SubyektifKlien mengatakan nyeri pada luka operasiKlien mengatakan bertambah nyeri apabila bergerakData ObyektifTTV : TD 130/90 mmhg ND 100 x / menit Respirasi 24 x / menit Klien tampak meringis kesakitan menahan nyeriKlien keluar keringat dingin terutama bila bergerak gerak

4.DIAGNOSA KEPERAWATANGangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan dikarenakan tindakan operasi herniotomi ditandai denganData SubyektifKlien mengatakan nyeri pada luka operasiKlien mengatakan bertambah nyeri apabila bergerakData ObyektifTTV : TD 130/90 mmhg, ND 100 x / menit, Respirasi 24 x / menit Klien tampak meringis kesakitan menahan nyeriKlien keluar keringat dingin terutama bila bergerak gerak

5.TINDAKAN KEPERAWATANA.Kaji nyeri : perhatikan lokasi, intensitas, dan lamanyaRasionalisasi nyeri insisi bermakna pada fase post op awal, diperberat oleh gerakan, batuk, distensi abdomen, membiarkan pasien rentang ketidak nyamanannya sendiri membantu mengidentifikasi intervensiB.Berikan tindakan kenyamanan : membantu pasien melakukan posisi yang nyaman ajarkan klien teknik relaksasi, nafas dalam, dan teknik distraksiRasionalisasi memberikan dukungan (fisik dan emosional) menurunkan tegangan otot,

Page 12: 62987243-HIL

meningkatkan relaksasi, memfokus ulang perhatian, meningkatkan rasa kontrol dan kemampuan koping

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARIMasalah ;Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan dikarekan tindakn operasi herniotomi

Pertemuan kesatu

A.PROSES KEPERAWATAN1.Kondisi klienNyeri post operasi pada daerah inguinal kiri2.Diagnosa keperawatanGangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan dikarekan tindakan operasi herniotomi ditandai denganData Subyektif1.Klien mengatakan nyeri pada luka operasi2.Klien mengatakan bertambah nyeri apabila bergerakData Obyektif1.TTV : TD 130/90 mmhg, ND 100 x / menit, Respirasi 24 x / menit 2.Klien tampak meringis kesakitan menahan nyeri3.Klien keluar keringat dingin terutama bila bergerak gerak3.Tujuan khususSetelah dilakukan tindakan 2 – 3 x 24 jam nyeri berkurang atau hilang, dengan kriteria hasil :Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilangEkspresi wajah rileksSkala nyeri 0 – 1TTV normal TD 120 / 780 mmhg, ND 60 – 80 x / menit, Respirasi 24 x / menit4.Tindakan keperawatanKaji nyeri : perhatikan lokasi, intensitas, dan lamanyaBerikan tindakan kenyamanan : membantu pasien melakukan posisi yang nyaman ajarkan klien teknik relaksasi, nafas dalam, dan teknik distraksi

B.STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN1)ORIENTASIi.Salam TerapeutikAssalamualaikum, Selamat siang Bapak, nama saya Mardiyanto biasa dipanggil Anto, saya perawat diruang ini yang akan mengurus segala kebutuhan bapak, nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa? Hobbi bapak apa? Membaca?ii.Evaluasi/ValidasiBagaimana kabarnya hari ini Pak Hari? Luka operasinya masih sakit?iii.KontrakTopikSekarang kita mau membahas tentang apa pak Hari?Bagaimana kalau kita membicarakan/mengkaji nyeri yang pak Hari rasakan?

Page 13: 62987243-HIL

WaktuBerapa waktu yang kita perlukan pak Hari? 10 menit cukup?TempatKarena bapak belum bisa banyak gerak sebaiknya kita berrdiskusi ditempat tidur sini aja ya pak?

2)KERJA ( langkah – langkah tindakan keperawatan )i.Kalau misalkan ada range nyeri 1 – 5, nyeri yang pak Hari rasakan ada pada level berapa? 3?ii.Posisi yang enak dan tidak membuat nyeri yang bagaimana pak? Bapak tidur biasa pakai bantal? Baiklah!iii.Bila masih nyeri usahakan bapak jangan banyak gerak dulu ya?iv.Bila tiba tiba timbul nyeri usahakan bapak tarik nafas dalam ya…. Caranya tarik nafas panjang melalui hidung kemudian hembuskan pelan pelan, begitu seterusnya Pak sehingga rasa nyerinya bisa berkurang

3)TERMINASIi.Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatanEvaluasi SubyektifBagaimana derajat nyerinya setelah kita rubah posisi tidurnya pak? Ada pada derajat 1? Lebih terasa enak?Bagaimana, bapak sudah bisa melakukan teknik nafas dalam?Evaluasi ObyektifBagus, bapak telah menunjukkan ekspresi tidak sakit lagiBagaimana kalau kita mencoba tarik nafas dalam hembuskan pelan pelan, bagus bapak sudah bisa melakukan teknik nafas dalamii.Tindak lanjut klienBapak nanti kalau mau berubah posisi, harus hati hati ya, kalau perlu panggil sayaKalau nyeri datang tiba tiba bapak tarik nafas dalam hembuskan pelan pelan, seperti yang telah kita pelajariiii.Kontrak yang akan datangTopikBagaimana kalau nanti saya datang lagi untuk mengkaji nyeri kembali, dan kita sama sama belajar teknik distraksi, pak?WaktuKapan pak? 2 jam lagi ya pak/ karena masih ada pasien yang perlu saya periksa, berapa menit pak 5 menit cukup?TempatTempatnya disini lagi saja ya pak? karena bapak masih kesakitan kalau banyak gerakTerimakasih atas waktunya Pak Hari, saya permisi dulu, Assalamualaikum

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARIMasalah ;Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan dikarekan tindakan operasi herniotomi

Pertemuan kedua

Page 14: 62987243-HIL

A.PROSES KEPERAWATAN1.Kondisi klienNyeri post operasi pada daerah inguinal kiri2.Diagnosa keperawatanGangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan dikarekan tindakn operasi herniotomi ditandai denganData Subyektif1.Klien mengatakan nyeri pada luka operasi2.Klien mengatakan bertambah nyeri apabila bergerakData Obyektif1.TTV : TD 130/90 mmhg ND 100 x / menit Respirasi 24 x / menit 2.Klien tampak meringis kesakitan menahan nyeri3.Klien keluar keringat dingin terutama bila bergerak gerak3.Tujuan khususSetelah dilakukan tindakan 2 – 3 x 24 jam nyeri berkurang atau hilang, dengan kriteria hasil :Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilangEkspresi wajah rileksSkala nyeri 0 – 1TTV normal TD 120 / 780 mmhg ND 60 – 80 x / menit Respirasi 24 x / menit4.Tindakan keperawatanKaji nyeri : perhatikan lokasi, intensitas, dan lamanyaBerikan tindakan kenyamanan : membantu pasien melakukan posisi yang nyaman ajarkan klien teknik relaksasi, nafas dalam, dan teknik distraksi

B.STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN1)ORIENTASIi.Salam TerapeutikSelamat siang Bapak, seperti yang telah saya janjikan sekarang saya datang lagiii.Evaluasi/ValidasiBagaimana pak Hari, wajahnya sudah terlihat rilek sekarang…iii.KontrakTopikSeperti yang telah kita bahas 2 jam yang lalu, sekarang kita akan mengkaji nyeri yang pak Hari rasakan, dan kita juga akan berdiskusi tentang teknik distraksi

WaktuBerapa waktu yang kita perlukan pak Hari? 5 menit cukup?TempatKarena bapak masih belum bisa banyak gerak sebaiknya kita berrdiskusi ditempat tidur sini aja ya pak?2)KERJA ( langkah – langkah tindakan keperawatan )i.Kalo misalkan ada range nyeri 1 – 5, nyeri yang pak Hari rasakan ada pada level berapa? 2?ii.Sekarang kita belajar mengalihkan perhatian pak Hari, contohnya begini, apa bila tiba tiba timbul nyeri disamping bapak melakukan teknik relaksasi dan nafas dalam, bapak juga bisa melakukan satu lagi teknik yaitu mengalihkan perhatian atau distraksi karena kebetulan bapak

Page 15: 62987243-HIL

hobbi membaca akan lebih mudah dengan membaca hal hal yang bapak senangi sehingga dengan sendirinya bapak akan lupa akan nyeri yang timbul3)TERMINASIi.Evaluasi respon klien terhadp tindakan keperawatanEvaluasi SubyektifBagaimana pak Hari baca korannya bisa dinikmati? AlhamdulillahEvaluasi ObyektifBagus, bapak telah menunjukkan ekspresi tidak sakit lagiBapak juga tampak lebih santai membaca korannyaii.Tindak lanjut klien1)Bapak nanti kalo mau berubah posisi, harus hati hati ya, kalau perlu panggil saya2)Ingat pak Hari apa yang telah kita diskusikan siang ini?3)Ya betul tarik nafas dalam, teknik relaksasi, dan teknik distraksi4)Oke pak Hari, selamat siang semoga hari bapak menyenangkan, kalau memerlukan bantuan jangan segan segan.5)Assalamualaikum pak Hari, saya permisi dulu

DAFTAR PUSTAKA

Dian Jamilah, Asuhan Keperawatan dengan post op nefrostomie, Akper Kharisma, Karawang, 2005Marilyn E. Doenges, Mary F. M., Alice C. Geissler, Rencana Asuhan Keperawatan, Penerbit buku Kedokteran, Colorado, 1999Purnawan Junaidi, Atiek S. Sumasto, Husna Amelz, Kapita Selekta Kedokteran Edisi kedua, Media Aesculapius, Jakarta 1992Wahyudin, Asuhan Keperawatan dengan Post TUR Prostat, Akper Kharisma, Karawang, 2005 Diposkan oleh Tatat Permana di 01:29

Page 16: 62987243-HIL

I. Konsep Dasar A. Pengertian Hernia Ingualis Lateral adalah Hernia yang melalui Anulus Ingualis Internus yang terletak disebelah lateral vasa epigastrika inseriar, menyusuri Kanalis Ingualis dan kerongga perut melalui Anulus Ingualis Internus. (Kapita Selekta, Jilid II, 2000)

B. Patogenesis Kanalis Ingualis adalah kanal yang normal pada Fenis pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal tersebut, penurunan testis tersebut akan menarik peritonium ke daerah skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang di sebut dengan prosesus Vaginalis Peritonei Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini telah mengalami Ogliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut, namun beberapa hal, seringkali kanalis ini tidak menutup. Karena testis kiri turun terlebih dahulu, maka Kanalisis Ingualis kanan lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka, dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan.

C. Komplikasi 1. Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia sehinga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali. 2. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia akibat makin banyaknya usus yang masuk.

D. Penatalaksanaan Pada hernia Ingualis Reponibilis dilakukan tindakan bedah Alektis karena ditakutkan terjadinya komplikasinya sebaliknya bila terjadi proses strangulasi tindakan bedah harus dilakukan secepat mungkin sebelum terjadinya Nekrosis usus. Prinsip terapi operatif pada hernia Ingualis Untuk memperoleh keberhasilan maka faktor-faktor yang menimbulkan terjadinya hernia harus dicari dan diperbaiki (Batuk kronik, Prostat, Tumor, Asites, dan lain-lain). Dan derek yang ada direkonstruksi dan diaproksimasi tanpa tegangan. Sakus hernia indirek harus di Isolasi, dipisahkan dari peritoneum dan diligasi pada bayi dan anak-anak yang mempunyai Anatomi Inguinal normal, repair hanya terbatas pada ligasi tinggi, memisahkan sakus, dan mengecilkan cincin keukuran semestinya.

II. Asuhan Keperawatan A. Pengkajian 1. Biodata Mencakup nama pasien, umur, jenis kelamin, agama, alamat, pendidikan, pekerjaan, golongan darah, diagnosa medis. 2. Keluhan Utama Pasien merasa nyeri karena ada benjolan disekitar selangkangan atau di sekitar kemaluan. 3. Riwayat Penyakit Sekarang Setelah merasakan nyeri keluarga pasien memeriksakan kedokter dan minum obat, jika tidak berhasil

Page 17: 62987243-HIL

pasien ke rumah sakit untuk memeriksakan penyakitnya dan akhirnya disuruh MRS. 4. Riwayat Penyakit Dahulu Biasanya pada pasien HIL tidak mempunyai penyakit lain. 5. Riwayat Kesehatan Keluarga Biasanya keluarga tidak mempunyai penyakit menular dan menurun. 6. Pola-pola fungsi kesehatan - Pola eliminasi Biasanya pasien HIL tidak mengalami nyeri jika buang air besar - Pola nutrisi dan metabolisme Biasanya mengalami penurunan nafsu makan - Pola aktifitas dan latihan Umumnya pasien HIL terjadi sering batuk - Pola istirahat dan tidur Pola tidur dan istirahat bisa mengalami gangguan - Pola hubungan dan peran Pasien agak tergangu karena sulit menentukan kondisinya - Pola penanggulangan stress Biasanya klien dan keluarganya merasa cemas - Pola sensori dan kognitis Biasanya pasien dan keluarga merasa cemaskarena kurang mengerti tentang penyakitnya - Pola reproduksi sexsual Pada pola ini klien mengalami ganguan, ada benjolan didaerah scrotum - Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat Pada pola ini biasanya klien agak tergangu dengan kondisinya - Pola tata nilai dan kepercayaan 7. Pemeriksaan fisik Diutamakan pada sistem yang terganggu sesuai dengan penyakitnya untuk hernia pemeriksaan fisik yang utama adalah : • Keadaan umum Yang harus diperhatikan pada pasien Hil keluhan yang dirasakan klien, nyeri yang dirasakan, ekspresi wajah pasien • Pemeriksaan kepala Pada kepala tidak terdapat kelainan tidak ada benjolan • Sistem respirasi Pernafasan rata-rata ada peningkatan • Sistem kardio Vaskuler Bisa terjadi penurunan tekanan darah • Sistem integumen Bisa terjadi penurunan pada Turgor kulit pucat kering • Sistem Gastro Intestinal Nyeri jika batuk dan terjadi benjolan di daerah kcrotum • Sistem Abdomen

Page 18: 62987243-HIL

Biasanya nyeri abdomen, nyeri tekan didapatkan perut kembung - Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan lab: darah lengkap, urine lengkap Pemerikasaan radiologi: meliputi foto Abdomen dan thorax - Pelaksanaan atau terapi Harus dicari dan diperbaiki ( batuk kronik, prostat, tumor, asites, dan lain-lain ) Harus diisolasi, dipisahkan dari peritoneum dan ligasi Harus dilakukan pembedahan

B. Analisa Data Data umum terkumpul selanjutnya dikelompokkan ke dalam data mayor dan data minor sehingga dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi data yang telah di kelompokkan kemudian ditentukan masalah keperawatannya, penyebabnya dan selanjutnya dirumuskan diagnosa keperawatan. (Lismidar, 1993)

C. Diagnosa Keperawatan 1. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi 2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan menurunnya isi kantong hernia di daerah Inguinal. 3. Resiko tinggi terjadinya hernia berhubungan dengan menigkatnya tekanan intra abdominal dan lemahnya otot dinding perut.

D. Rencana Tindakan 1. Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurangnya informasi 2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan denga menurununnya isi kantong hernia didaerah inguinal. 3. Resiko tinggi terjadinya hernia berhubungan dengan meningkatnya tekanan intra abdominal dan lemahnya otot dinding perut. 4. Kriteria hasil: keluarga klien dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala

E. Rencana Tindakan : 1) Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurangnya informasi. Tujuan : pengetahuan keluarga tentang proses penyakit dan penanganannya meningkat setelah dilakukan penjelasan Kriteria hasil: keluarga klien dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala Rencana tindakan: 1. Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga : R/ tingkat pengetahuan membantu dalam menentukan metode dalam memberikan pendidikan kepada klien dan keluarga. 2. Berikan penjelasan mengenai hernia penyebab serta penanganan dengan jelas. R/ penjelasan dapat membuat pegetahuan keluarga klien menigkat 3. Anjurkan keluarga klien menanyakan kepada perawat tentang masalah yang tidak diketahuinya sehubungan dengan penyakit klien

Page 19: 62987243-HIL

R/ Agar pengetahuan keluarga klien bertambah 4. Tanyakan kembali pada keluarga dan klien mengenai apa yang sudah dijelaskan perawat R/ keluarga akan lebih mudah mengingat jika diberi reinforment oleh perawat juga untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan perawat dalam memberikan penjelasan. 2) Resiko tinggi terjadinya hernia yang isi kantongnya tidak dapat kembali sehubungan dengan menigkatnya tekanan intra abdominal dan lemahnya otot dinding perut. Rencana tindakan : 1. Kaji tingkat nyeri klien : R/ untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan 2. Ajarkan teknik relaksasi dan distreksi 3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik R/ merupakan fungsi Interdependen 4. Dorong secara manual agar isi hernia keatas R/ mencegah strangulasi yang bisa menambah rasa nyeri 5. Berikan lingkungan yang tenang R/ mengurangi kecemasan klien dan menbantu keluarga klien mengontrol nyeri Pelaksanaan Merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan dan klien hal yang harus diperhatikan ketika melakukan implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi, penguasaan keterampilan interpersonal, intelektual dan teknikal, intervensi harus dilakukan dengan cermat.

EVALUASI

Merupakan fase akhir dari proses keperawatan di evaluasi terhadap Askep yang diberikan Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah: keakuratan, kelengkapan kualitas data teratasi / tidaknya. Masalah klien, serta pencapaian tujuan serta ketepatan intervensi keperawatan.

Page 20: 62987243-HIL

DAFTAR PUSTAKA

Kapita Selekta, Jilid, II, Tahun, 2000. Pedoman Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Effendi Nasrul, 1995, Pengantar Proses Keperawatn, EGC, Jakarta.