63201005.doc

16
LISTRIK AUTOMOTIF & AC SISTEM AC (AIR CONDITIONING) Mengontrol Fungsi & Mendiagnosa TUJUAN PEMBELAJARAN : Mengontrol fungsi bagian – bagian sistem AC Mendiagnosa kesalahan bagian – bagian sistem AC ALAT BAHAN WAKTU Manometer khusus sistem AC Alat ukur tekanan sabuk (V belt) Termometer Kotak alat Kaca mata, sarung tangan Detektor kebocoran freon Mobil yang memakai AC AC trainer Instru ksi : 3 Jam Latiha n : 4 Jam KESELAMATAN KERJA : Selalu gunakan kaca mata dan sarung tangan pada waktu melepas slang manometer dari kedua katup / ventil pelayanan (servis velve). Dikeluarkan oleh : Tanggal : Program Studi : LISTRIK OTOMOTIF & AC N a m a : Halaman : 1 - 8 d o c u m e n t

Upload: aduyarpnamor

Post on 02-Oct-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PokokBahasan

1Dikeluarkan oleh :Tanggal :

Ulr / Jun01.01.00

Program Studi :

LISTRIK OTOMOTIF & AC

N a m a :

Halaman :

8 - 863201005

LISTRIK AUTOMOTIF & AC

SISTEM AC (AIR CONDITIONING)

Mengontrol Fungsi & Mendiagnosa

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Mengontrol fungsi bagian bagian sistem AC

Mendiagnosa kesalahan bagian bagian sistem AC

ALATBAHANWAKTU

Manometer khusus sistem AC

Alat ukur tekanan sabuk (V belt)

Termometer

Kotak alat

Kaca mata, sarung tangan

Detektor kebocoran freon Mobil yang memakai AC

AC trainer Instruksi : 3 Jam

Latihan : 4 Jam

KESELAMATAN KERJA :

Selalu gunakan kaca mata dan sarung tangan pada waktu melepas slang manometer dari kedua katup / ventil pelayanan (servis velve).

Pada saat melepas slang manometer, freon akan tersemprot keluar, kemungkinan mengenai mata dan kulit.

Temperatur freon yang keluar tersebut sangat rendah (di bawah 0C) dapat menimbulkan luka seperti terbakar dan kejang otot.

Langkah kerja :

A. Mengontrol di dalam ruang kendaraan

Hidupkan sistem AC dengan putaran mesin di atas 2000 rpm, kontrol sirkulasi udara dingin pada setiap saluran. Periksa fungsi pengatur putaran motor blower.

Hembusan udara dingin harus hampir merata pada setiap saluran.

Kontrol temperatur udara yang keluar dari saluran : sistem AC yang bekerja baik temperatur udara pada saluran evaporator 4 6 C dengan temperatur udara luar 30 - 35C.

B. Mengontrol di ruang mesin

Periksa kekendoran sabuk ( V belt ) antara roda puli kopling magnet kompresor dengan roda puli poros engkol.

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan tangan.

Bila kekendoran sabuk sesuai spesifikasi, periksalah dengan menggunakan alat khusus seperti gambar. Setel sabuk menurut spesifikasi buku manual.

Periksa kebocoran oli pada poros kompresor dan pada sambungan sabungan instalasi pipa.

Kebocoran oli pada poros kompresor akan terlihat di bagian bawah poros antara kopling magnet dengan kompresor, berwarna kuning dan kotor.

Lepas kompresor bila kebocoran oli dapat dipastikan dari poros kompresor

Kebocoran oli pada sambungan-sambungan juga akan terlihat berwarna kuning dan kotor

Kebocoran oli akan disertai dengan kebocoran freon.

Perbaiki dan keraskan sambungan yang bocor, pengerasan yang berlebihan mengakibatkan pipa jadi rusak/pecah.

Periksa kotoran yang menempel pada kisi-kisi kondensor.

Bila terdapat kotoran-kotoran bersihkan dengan semprotan air

Kotoran pada kondensor akan menghalangi pendinginan kondensor, akibatnya sistem AC terasa kurang dingin.

Pasangkan slang manometer pada katup pelayanan tekanan rendah dan tekanan tinggi kompresor atau pada katup pelayanan tekanan tinggi saringan, buka kedua kran manometer.

Pada waktu sistem AC tidak bekerja, besar tekanan tinggi dan tekanan rendah harus sama.

Bila saluran tekanan tinggi tekanannya lebih tinggi dari saluran tekanan rendah hal ini berarti katup ekspansi selalu menutup.

Hidupkan sistem AC dengan putaran mesin > 2000 rpm, lihat besar tekanan yang ditunjukkan oleh kedua manometer.

Sistem AC yang bekerja baik besar tekanannya harus :

1,5 - 2 bar (21 29 psi) pada saluran tekanan rendah

14,5 15 bar (200 213 psi) pada saluran tekanan tinggi

Bila dalam pengontrolan ini tekanan yang ditunjukkan manometer tidak sesuai dengan data di atas, maka pasti ada kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem, untuk memastikan kesalahan itu lihat halaman 5 (Diagnosa dengan manometer).

Diagnosa dengan manometer

A

B

C

Keterangan :

TR = Kran manometer tekanan rendah (warna biru)

TT = Kran manometer tekanan tinggi (warna merah)

A) Sistem AC bekerja normal

TR = 1,5 2 bar (21 29 psi)

TT = 14,5 15 bar (200 213 psi).

B) TR dan TT rendah tekanannya

Diagnosa : - Pengisian freon masih

kurang

- Kebocoran freon

Perbaikan: - Periksa kebocoran

Tambah isi freon dalam sistem

C) TR = tekanannya kosong/vakum

TT = tekanannya kecil sekali

Diagnosa : - Pengisian freon terlalu sedikit

Evaporator kotor, aliran dari motor blower terhambat sehingga terjadi pembekuan dalam evaporator

Perbaikan : - Lepas evaporator dan bersihkan

Periksa kerja motor blower

Bersihkan dan vakum sistem

Isi freon kembali

D

E

F

D) Pada waktu sistem AC bekerja normal suatu ketika TR jadi vakum dan TT turun.

Diagnosa : -Filter yang sudah tua tidak mampu lagi menyerap uap air, akibatnya pipa evaporator tersumbat oleh es

Evaporator yang kotor akan menghambat aliran udara juga akan mengakibatkan hal yang sama

Perbaikan : - Ganti filter

Bersihkan evaporator

Periksa kerja motor blower

E) TR naik TT turun

Diagnosa : - Kerusakan pada kompresor, kebocoran katup-katup, kebocoran torak, cincin torak dengan silinder kompresor, mengakibatkan TR naik dan TT turun

Perbaikan : - Perbaiki atau ganti kompresor

F) TR dan TT lebih besar

Diagnosa : - Pengisian freon terlalu banyak

Pendinginan kondensor kurang

Pemasangan kondensor salah

( terbalik )

Katup ekspansi selalu terbuka

Perbaikan : - Kurangi isi freon

Bersihkan kondensor, periksa kerja kipas listrik kondensor, periksa dan betulkan pemasangan kondensor (sambungan pipa sebelah atas harus dari kompresor dan bagian bawah ke filter)

Periksa dan ganti katup ekspansi.

Periksa penuhnya pengisian freon secara visual pada kaca pengontrol saringan.

Pada putaran mesin ( 2000 rpm, bila sistem terisi penuh tidak akan terlihat gelembung-gelembung freon pada kaca pengontrol.

Untuk jenis saringan yang tidak dilengkapi dengan kaca pengontrol pekerjaan ini tidak dapat dilakukan, dan kontrol pengisi dilaksanakan dengan manometer.

Kontrol kebocoran freon pada setiap sambungan instalasi pipa dengan busa sabun atau dengan kompor nyala api spirtus.

Kebocoran freon menyebabkan nyala api kompor menjadi besar dan berubah warna dari biru menjadi kuning kemerah-merahan.

Slang kontrol kompor harus didekatkan pada bagian bawah sambungan instalasi pipa yang akan dikontrol, karena sifat gas freon selalu turun.

Mengontrol kebocoran freon juga dapat dilakukan dengan detektor elektronik yang lebih sensitifKebocoran freon mengakibatkan frekuensi bunyi detektor semakin cepat.

Petunjuk :

Biasakan mengontrol di ruangan kendaraan terlebih dahulu, sebelum mengontrol di ruang mesin

Kemampuan kerja sistem AC sangat dipengaruhi oleh kerja kompresor dan kapasitas pendinginan kondensor

Kondensor yang kecil dengan kemampuan pendinginan yang kurang akan menghasilkan kerja sistem AC yang tidak optimal

Macam-macam penempatan bagian-bagian instalasi sistem AC pada mobil

a. Bentuk biasa

b. Dua evaporator di depan dan di belakang

c. Dua evaporator dan dua kondensor, serta bentuk-bentuk lain

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

PULI KOMPRESOR

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

1

_1007962459.bin

_1007963716.bin

_1007964634.bin

_1013341633.bin

_1007980679.unknown

_1007964082.bin

_1007963313.bin

_1007963383.bin

_1007963217.bin

_1007961493.bin

_1007962074.bin

_1007962185.bin

_1007961754.bin

_1007961216.bin

_1007961287.bin

_1007960163.bin

_1007960345.bin

_1007959587.bin

_1007959337.bin