7. askep stroke ny. s
DESCRIPTION
gftTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA YN. S 61 TAHUN DENGAN DIAGNOSA MEDIS
STROKE PIS DI RUANG HCU LANTAI III
RUMAH SAKIT AL - ISLAM BANDUNG
Diajukan sebagai salah satu Tugas Praktek Blajar Klinik
Disusun Oleh :
Muhammad Shodiqin Surianata
NIM. 012012032
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH BANDUNG
1436 H/2015 M
Jl. K.H. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung 40264 Telp. 022-7305269, 7312423, 7301745 Fax. 022- 7305269
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S 61 TAHUN DENGAN DIAGNOSA MEDIS
STROKE PIS DI RUANG ICU LANTAI II
RUMAH SAKIT AL - ISLAM BANDUNG
I. PENGKAJIAN
A. PENGUMPULAN DATA :
1. IDENTITAS KLIEN
Nama (Inisial) : Ny. S
Tempat tanggal lahir/Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Status perkawina : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak terkaji
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Mars Utara II No. 4 Margahayu Raya Kota.
Bandung
Tanggal masuk RS : 19 Maret 2015Pukul : 15.46 WIB
Tanggal pengkajian : 23 Maret 2015Pukul : 09.00 WIB
Diagnosa medic : Stroke PIS
Golongan darah : Tidak terkaji
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama (Inisial): Tn. D
Tempat tanggal lahir/Umur: 32 Tahun
Jenis kelamin: Pria
Hubungan dgn klien: Suami Klien
Agama: Islam
Pendidikan: Tidak Terkaji
Pekerjaan: Karyawan Honorer
Alamat: Jl. Manjah Lega Kompleks Saturnus No. 51 RT 02/
RW 12 Kota Bandung.
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Tidak terkaji
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Berdasarkan status Klien mengatakan 1 jam sebelum masuk RS klien mengalami penurunan kesadaran disertai pusing, sakit kepala yang berat disertai muntah.
saat dilakukan pengkajian tanggal 16 Maret 2015 Pukul. 10.35 WIB tingkat kesadaran klien sporocoma dengan nilai GCS : 4 Eye 2, Motorik 2, dan Verbal tidak terkaji.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Berdasarkan status Klien mengatakan klien menderita penyakit diabetes mellitus serta hipertensi.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak terkaji.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Kesadaran: Soporo Coma
Nilai GCS: 4 E2 M2 V tidak terkaji
b. Tanda - tanda Vital
Tekanan Darah: 140/90 MmHg
Nadi: 117 X/Menit
Respirasi: 19 X/Menit
Suhu : 38,2 0C
c. System Integumen
Saat di inspeksi rambut bersih agak sedikit berrminyak, warna rambut hitam lurus agak beruban, kuku klien agak panjang, kulit kering, warna kulit sawo matang, terdapat bekas luka post pemasanga tracheostomy pada area leher.
d. System Kardio Vaskuler
Saat dipalpasi nadi klien kuat N : 117 X/Menit Frekuensi regular Tekanan darah : 140/90 MmHg, terdapat peningkatan JPV, CRT : Kembali dalam 4 detik
Terdapat odema pada area ekstermitas Piting oedema klien 4, terpasang IV line pada area ekstermitas atas kanan.
e. System Respirasi
Saat di inspeksi terdapat pergerakan otot tambahan saat menarik nafas, pola nafas klien ceyne stoke, hidung simetris, tidak terdapat polip pada lubang hidung, tidak terdapat pembengkakan pada area sinus saat di auskultasi suara paru nafas terdengar ronchi RR : 19 X/Menit, terdapat secret pada area jalan nafas.
f. System Gastro Intestinal
Saat di inspeksi warna bibir pucat, terdapat lesi, mukosa bibir kering, gigi terdapat yang tanggal pada beberapa bagian, Intake nutrisi makan klien 200 cc + 20cc obat + 30 cc bilas total 250 cc di berikan melalui NGT.
g. System Resproduksi.
Persebaran rambut merata terpasang dower kateter pengeluaran urine 50cc per jam.
h. System persyarafan
I. Nervus Olvaktorius
Tidak terkaji
II. Nervus Optikus
Tidak terkaji.
III. Nerfus Okulo Motorius
Tidak terkaji.
IV. Nervus Trochlearis
Pupil tidak berkonstriksi terhadap cahaya, ukuran pupil tidak simetris, kanan 5 kiri 3.
V. Nervus Trigeminus
Tidak terkaji
VI. Nervus Abdusen
Tidak terkaji.
VII. Nervus Vacialis
Tidak terkaji.
VIII. Nervus Vestibulocochlearis
Tidak terkaji.
IX. Nervus Glosovaringeus.
Tidak terkaji.
X. Nervus Vagus
Tidak terkaji.
XI. Nervus Aksesorius
Tidak terkaji.
XII. Nervus Hipoglosus
Warna lidah klien putih, klien tidak dapat menggerakan lidah kesegala arah.
i. System Mukuloskeletal
Kekuatan otot ekstermitas atas klien tidak dapat dinilai karena klien koma
Kekuatan otot ekstermitas bawah klien tidak dapat dinilai karena klien koma
Tidak terdapat oedema.
j. System Haemopoetik
Tidak terkaji.
k. System Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan para thyroid.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No
Jenis Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Nilai Rujukan
1
HEMATOLOGI
Hematologi 8 Parameter
Hemoglobin
Hematocrit
Lekosit
Trombosit
7.8
21.9
31.900
402.000
P : 12.0 - 16.0 g/dl
P : 35 47 %
4.400 - 11.300 /mm3
150.000 450.000 /mm3
5. DATA PSIKO SOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Data Psiko
Tidak terkaji.
b. Data Sosial
Tidak terkaji.
c. Data Spiritual
Klien seorang yang beragama islam.
6. POLA AKTIVITAS SEHARI - HARI
No
Jenis
Sebelum sakit
Sesudah sakit
1
Nutrisi
a. Makan
Frekuensi
Jenis
Keluhan
Pantangan/ alergi
b. Minum
Frekuensi
Jenis
Pantangan
3 x/hari
Nasi dan lauk pauk
Tidak ada
Tidak ada
8 10 gelas / hari
Air putih
Tidak ada
3 x/hari 220cc
Blender rice
Tidak terkaji
Tidak terkaji
3 x 30cc gelas / hari
Air putih + obat
Tidak terkaji
2
Eliminasi
a. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
b. BAK
Frekuensi
Warna
Kesulitan
1 x/hari
Lembek
Coklat khas feses
6 x/hari
Kuning jernih
Tidak ada
jarang
keras
Coklat khas feses
pengeluaran urine 50 cc / jam
tidak terkaji
Tidak terkaji
3
Istirahat tidur
a. Tidur malam
b. Tidur siang
4 jam
3 jam
Kesadaran klien spoor
Kesadaran klien sopor
4
Personal hygiene
Mandi
Sikat gigi
Cuci rambut
1 x/hari
2 x/hari
3 hari 1x
1 x/hari di seka
1 x/hari
Tidak terkaji
5
Aktivitas
Memasak
Tidak ada karena kesadaran klien sopor
7. TERAPI SAAT INI (TULIS DENGAN RINCI)
a. Manitol IV200 - 150 - 150 cc
b. Metronidazole IV3 x 500 cc
c. Ranitidine IV2 x 1 ampul
d. Ceftriaxone IV1 x 2 gr
e. Valium IV1 x 10 mg
f. Inpepsa Oral4 x 10 cc
g. PhenytoinOral3 x 200 mg
h. SumagesicOral 3 x 1 Tab
i. Kalsium lactatOral2 x 500 mg
B. ANALISA DATA
Data
Etiologi
Masalah
DS : -
DO:
klien tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya
klien Kesulitan merubah posisi tubuhnya
Keterbatasan motorik kasar dan halus
Peningkatan TTIK
Penurunan fungsi nervus aksesorius
Kegagalan menggerakan anggota tubuh
Kerusakan mobilisasi fisik
Gangguan mobilisasi fisik
Gangguan mobilisasi fisik
DS : -
DO:
klien tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya
terdapat luka decubitus pada area punggung grad 2 dan bokong grad 3.
Terdapat pengeluaran cairan pada area luka.
Turgor kulit klien buruk.
Terdapat oedema pada seluruh ekstermitas.
Piting oedema klien +4
Kegagalan menggerakan anggota tubuh
Kerusakan mobilisasi fisik
Peredaran sirkulasi darah tidak lancar
Daya grafitasi
Darah dan cairan berada di area paling bawah tubuh
Penurunan turgor kulit
Kerusakan pada bagian kulit
Kerusakan intergritas kulit
Gangguan integritas kulit
DS : -
DO:
Kesadaran klien koma dengan nilai GCS 4
Terpasang selang NGT
Bising usus 2x / menit
Pecahnya pembuluh darah
Kompresi jaringan otak
Peningkatan TTIK
Menyebabkan penurunan fungsi nervus glosovaringeus dan vagus
Proses menelan tidak efektif
Disfagia
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
II. DIAGNOSA BERDASARKAN PRIORITAS
1. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan mobilitas fisik.
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan Ketidak mampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama klien : Ny. E
Usia : 47 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosa medis : Ca. Cerviks
No medrec :
Nama perawat : M. Shodiqin S
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot.
DS : -
DO:
klien tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya
klien Kesulitan merubah posisi tubuhnya
Keterbatasan motorik kasar dan halus
Setelah dilakukan tindakan keperwatan selama 3 x 24jam diharapkan terjadi peningkatan mobilisasi, dengan kriteria hasil :
Peningkatan fungsi dan kekuatan otot
ROM aktif / pasif meningkat
Perubahan pposisi adekuat.
Fungsi motorik meningkat.
ADL optimal
1. Kaji kemampuan klien dalam melakukan mobilitas fisik
2. Kolaborasi dg fisioterapi utk program latihan
3. Jaga keamanan klien
4. Bantu klien utk mengoptimalkan gerak sendi pasif manpun aktif.
5. Evaluasi fungsi sensorik
6. Berikan privacy klien saat latiha
7. kaji dan catat kemampuan klien utk keempat ekstremitas, ukur vital sign sebelum dan sesudah latihan
1. untuk mengetahui tingkat mobilisasi klien
2. Untuk meningkatkan fungsi motoric
3. Agar terhindar dari resiko jatuh
4. Membantu mengurangi kekakuan pada sendi
5. Mengetahui tingkat kemajuan klien
6. Menjaga privacy klien
7. Untuk mengetahui tingkat ROM klien
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan mobilitas fisik.
DS : -
DO:
klien tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya
terdapat luka decubitus pada area punggung grad 2 dan bokong grad 3.
Terdapat pengeluaran cairan pada area luka.
Turgor kulit klien buruk.
Terdapat oedema pada seluruh ekstermitas.
Piting oedema klien +4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam kerusakan integritas kulit pasien teratasi dengan kriteria hasil:
Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)
Tidak ada luka/lesi pada kulit
Perfusi jaringan baik
Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang
Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka
1. Berikan klien pakaian yang longgar
2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
3. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
4. Monitor kulit akan adanya kemerahan
5. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
6. Monitor status nutrisi pasien
7. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
8. Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan
9. Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda tanda infeksi lokal, formasi traktus
10. Kolaburasi ahli gizi pemberian diae TKTP, vitamin
11. Cegah kontaminasi feses dan urin
12. Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril
13. Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka
1. Untuk mencegah terjadinya gesekan yang dapat merusak kulit
2. Untuk mencegah terjadinya luka
3. Untuk melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi pemanasan pada satu bagian tubuh
4. Mengetahui adanya tanda luka
5. Untuk membantu kulit tetap lembab
6. Agar nutrisi klien terpenuhi
7. Untuk membersihkan kulit klien dan mencegah hipotermi
8. Untuk mengurangi resiko terjadinya luka
9. Mengetahui tanda terjadinya infeksi pada luka
10. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien
11. Mencegah terjadinya iritasi pada kulit
12. Membantu penyembuhan luka
13. Membantu melancarkan sirkulasi area sekitar luka
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan Ketidak mampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi
DS : -
DO:
Kesadaran klien koma dengan nilai GCS 4
Terpasang selang NGT
Bising usus 2x / menit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam terjadi peningkatan status nutrisi dengan kriteria hasil:
Mengkonsumsi nutrisi yang adekuat.
Identifikasi kebutuhan nutrisi.
Bebas dari tanda malnutrisi.
1. Kaji pola makan klien
2. Kaji kebiasaan makan klien dan makanan kesukaannya
3. meningkatkan intake nutrisi dan cairan
4. kelaborasi dengan ahli gizi tentang kebutuhan kalori dan tipe makanan yang dibutuhkan
5. monitor intake nutrisi dan kalori
6. Monitor pemberian masukan cairan lewat parenteral.
7. berikan makanan melalui NGT k/p
8. monitor penurunan dan peningkatan BB
1. untuk mengetahui intake klien
2. untuk membantu nafsu makan klien
3. memenuhu kebutuhan nutrisi klien
4. membantu terpenuhinya kebutuhan nutrisi klien
5. untuk menyeimbangkan intake klien
6. membantu pemberian nutrisi klien
7. membantu masuknya nutrisi
8. mengetahui tingkat nutrisi klien