8. sap_kasus besar poli

5
 Laporan Edukasi Dietetik Mandiri RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang | 75 SATUAN ACARA PENYULUHAN “DIABETES MELITUS TIPE 2, OBESITAS, DAN HIPERTENSI” 1. Judul Leaflet Diet Diabetes Mellitus dengan Obesitas, dan Hipertensi. 2. Permasalahan Indonesia menduduki peringkat keempat negara dengan penderita diabetes melitus terbanyak di dunia (Depkes RI, 2005; Kemenkes RI, 2009). World Health Organization (WHO) memprediksi jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikasn dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta di tahun 2030 (Perkeni, 2011). Penderita diabetes mellitus tipe 2 merupakan kasus yang paling sering dijumpai dengan latar belakang seperti : faktor keturunan (genetik), resistensi insulin, dan insufisiensi sel beta pankreas dalam memproduksi insulin (Suyono, 2004; Mahan et al ., 2011). Salah satu penyebab terjadinya diabetes mellitus tipe 2 adalah pola makan yang salah, seperti : konsumsi makanan tinggi karbohidrat, padat energi (tinggi lemak dan gula), serta rendah serat dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah (Fitri dan Wirawanni, 2014). Makanan tinggi energi juga berhubungan dengan obesitas, resistensi insulin sehingga pula memacu peningaktan kadar glukosa darah (Isganaitis and Lustig, 2005). Pola makan yang sehat, rutin melakukan latihan fisik, serta farmakoterapi merupakan kunci dalam manajemen diabetes mellitus. Hal yang paling menantang dalam perencaan pencegahan diabetes mellitus adalah makanan yang dikonsumsi bagi penderita untuk mencapai kadar glukosa darah, tekanan darah, kadar lemak, serta mencegah terjadinya komplikasi terhadap penyakit lainnya (Evert et al., 2013). 3. Sasaran Pasien dengan Diabetes Melitus Tipe 2, Obesitas, dan Hipertensi. 4. Tujuan a. Tujuan Umum Pasien dapat memahami tentang “Diet Diabetes Melitus dengan Obesitas, dan Hipertensi”.  Lampiran 13

Upload: savitri-maharani-budiman

Post on 09-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Melitus Tipe 2

TRANSCRIPT

Lampiran 13SATUAN ACARA PENYULUHANDIABETES MELITUS TIPE 2, OBESITAS, DAN HIPERTENSI

1. Judul LeafletDiet Diabetes Mellitus dengan Obesitas, dan Hipertensi.

2. PermasalahanIndonesia menduduki peringkat keempat negara dengan penderita diabetes melitus terbanyak di dunia (Depkes RI, 2005; Kemenkes RI, 2009). World Health Organization (WHO) memprediksi jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikasn dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta di tahun 2030 (Perkeni, 2011). Penderita diabetes mellitus tipe 2 merupakan kasus yang paling sering dijumpai dengan latar belakang seperti : faktor keturunan (genetik), resistensi insulin, dan insufisiensi sel beta pankreas dalam memproduksi insulin (Suyono, 2004; Mahan et al., 2011). Salah satu penyebab terjadinya diabetes mellitus tipe 2 adalah pola makan yang salah, seperti : konsumsi makanan tinggi karbohidrat, padat energi (tinggi lemak dan gula), serta rendah serat dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah (Fitri dan Wirawanni, 2014). Makanan tinggi energi juga berhubungan dengan obesitas, resistensi insulin sehingga pula memacu peningaktan kadar glukosa darah (Isganaitis and Lustig, 2005).Pola makan yang sehat, rutin melakukan latihan fisik, serta farmakoterapi merupakan kunci dalam manajemen diabetes mellitus. Hal yang paling menantang dalam perencaan pencegahan diabetes mellitus adalah makanan yang dikonsumsi bagi penderita untuk mencapai kadar glukosa darah, tekanan darah, kadar lemak, serta mencegah terjadinya komplikasi terhadap penyakit lainnya (Evert et al., 2013).

3. SasaranPasien dengan Diabetes Melitus Tipe 2, Obesitas, dan Hipertensi.

4. Tujuana. Tujuan UmumPasien dapat memahami tentang Diet Diabetes Melitus dengan Obesitas, dan Hipertensi.

b. Tujuan Khusus Pasien dapat memahami tujuan diet Diabetes Melitus. Pasien dapat memahami pengaturan makan dengan diet Diabetes Melitus dan Hipertensi. Pasien dapat memahami contoh menu sehari dengan diet Diabetes Melitus. Pasien dapat memahami latihan fisik yang dapat dilakukan sehari-hari. Pasien dapat memahami tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.

5. Materia. Tujuan Diet Diabetes Melitusb. Prinsip Diet Diabetes Melitusc. Pengaturan Makan dengan Diet Diabetes Melitusd. Contoh Menu Seharie. Latihan Fisik Sehari-hari

6. Daftar PustakaDepkes RI. 2005. Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Rangking Ke-4 di Dunia. (online). Available : http://www.depkes.go.id (2 November 2014).Evert, AB., Boucher, JL., Cypress, M., Dunbar, SA., Franz, MJ., Mayer-Davis, EJ., et al. 2013. Nutrition Therapy Recommendations for the Management of Adults With Diabetes. Diabetes Care, November 2013, Vol. 36, p: 3821-3842.Fitri, RI. Dan Wirawanni, Y. 2014. Hubungan Konsumsi Karbohidrat, Konsumsi Total Energi, Konsumsi Serat, Beban Glikemik dan Latihan Jasmani Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. JNH, Juli 2014, Vol. 2, No. 3.Isganaitis, E., Lustig, RH. 2005. Fast Food, Central Nervous System Insulin Resistance and Obesity. American Heart Association Inc Vol. 25:2451.Kemenkes RI. 2009. Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia Mencapai 21,3 juta orang. (online). Available : http://www.depkes.go.id (2 November 2014).Kemenkes RI. 2011. Diet Diabetes Melitus. Jakarta : Direktora Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik. Kementerian Kesehatan Indonesia.Mahan, LK and Escott-Stump, S. 2011. Krauses: Food Nutrition and Diet Theraphy. 11th edition. Pensylvania : WB Saunders.Perhimpuan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). 2011. Konsensus Pengendalian dan Pencegaham Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Suyono, S. 2004. Patofisiologi Diabetes Melitus. Dalam : Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. p: 7-15.Waspadji, S et al. 2004. Daftar Bahan Makanan Penukar. Jakarta : Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam dan Instalasi Ilmu Gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. p: 1-21.

7. Lampiran Materia. Tujuan Diet Diabetes Melitus Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan Mempertahankan kadar gula darah sampai atau mendekati normal Mencapai berat badan ideal Mencegah terjadinya komplikasi (Kemenkes RI, 2011)

b. Prinsip Diet Diabetes Melitus3 J (Tepat Jadwal, Tepat Jenis, dan Tepat Jumlah) terutama pada penderita Diabetes Melitus yang menggunakan obat penurun gula darah atau insulin (Perkeni, 2011)

c. Pengaturan Makan dengan Diet Diabetes Melitus dan HipertensiBahan MakananDianjurkanDibatasiDihindari

Sumber KarbohidratNasi, bubur, roti, mie instan, kentang, singkong, ubi, sagu, gandum, pasta, jagung, talas, havermout, sereal, ketan, macaroni, biscuit, cracker

Sumber Protein HewaniAyam tanpa kulit, ikan, putih telur, daging tidak berlemakHewani tinggi lemak jenuh : otak, jeroan, kuning telurIkan asin, telur asin, sosis, kornet, sarden, keju, abon, dendeng, susu full cream,

Sumber Protein NabatiTempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang kedelai

SayuranSayur tinggi serat : kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, terongBayam, buncis, daun melinjo, labu siam, daun singkong, jagung muda, kapri, kacang panjang, pare, wortel, daun katuk

Buah-buahanJeruk, apel, papaya, jambu air, salak, belimbing (sesuai kebutuhan)Nanas, anggur, mangga, sirsak, pisang, alpukat, sawo, semangka nangka masakBuah-buahan yang manis dan diawetkan : durian, nangka, alpukat, kurma, manisan buah, buah kaleng

MinumanMinuman beralkohol, susu kental manis, soft drink

LainnyaMakanan yang digoreng dan mengunakan santan kental

Gula pasir, gula merah, gula batu, madu.

Kecap, terasi, petis, tauco, saos sambal dan tomat, saus tiram, margarin, dan mentegaMakanan/minuman yang manis : cake, kue-kue manis, dodol, tarcis, sirup, selai manis, coklat, permen, tape, mayonaise

(Kemenker RI, 2011, Waspadji S et al., 2004)

d. Contoh Menu SehariPagiSiangMalam

Nasi Telur ceplok airTempe gorengSup sayuran

Jam 10:00(Selingan)Kue TalamNasiTumis ikan dan tomatPepes tahuSayur bening bayamPepaya

Jam 16:00(Selingan)Tim tahu dan sayuranMelonNasiOseng ayam dan tempeCah kangkung

Jam 21:00(Selingan)Pisang/Apel/Pepaya

e. Latihan Fisik SehariKurangi AktivitasPersering AktivitasAktivitas Harian

Aktivitas sedenter, misalnya : menonton telivisi, main game komputer (lebih banyak duduk/tiduran)Olahraga rekreasi dan beraktivitas fisik tinggi pada waktu liburan, misalnya : jalan cepat, olah otot, bersepeda, renang.Kebiasan bergaya hidup sehat, misalmya : berjalan kaki ke pasar (tidak berkendara), menggunakan tangga (tidak menggunakan escalator/lift), menemui rekan kerja (tidak hanya melalui telepon internal), jalan dari tempat parkir

Keterangan :Kegiatan dilakukan teratur 3-4 x/minggu selama 30 menit (Perkeni, 2011)

79