82172192-rangkuman-konjungtivitis

20
……Conjungtivitis bacterialis….. PENDAHULUAN 1-4 Seorang laki-laki usia 24 tahun, dating kepada dokter umum dengan keluhan kedua matanya merah, keluhan tersebut dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan mata merah disertai dengan keluar air mata dan kotoran mata berwarna kining, gatal dan rasa seperti berpasir. Kelihan tidak disertai pandangan berburam. Sudah diobati dengan obat-obatan warung tetapi keluhan tidak berkurang. Riwayat trauma sebelumnya disangkal. Status oftalmologi palpebra ODS:edema,s pasme, Kunjungtiva bulbi ODS:hiperemis, injeksi konjungitva, secret (+) kuning, kornea jernih. Bacterial conjunctivitis

Upload: deny-rahmat-pamungkas

Post on 11-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

lkjr

TRANSCRIPT

Page 1: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

PENDAHULUAN 1-4

Seorang laki-laki usia 24 tahun, dating kepada dokter umum dengan keluhan kedua matanya

merah, keluhan tersebut dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan mata merah disertai dengan

keluar air mata dan kotoran mata berwarna kining, gatal dan rasa seperti berpasir. Kelihan tidak

disertai pandangan berburam. Sudah diobati dengan obat-obatan warung tetapi keluhan tidak

berkurang. Riwayat trauma sebelumnya disangkal.

Status oftalmologi palpebra ODS:edema,s pasme,

Kunjungtiva bulbi ODS:hiperemis, injeksi konjungitva, secret (+) kuning, kornea jernih.

Bacterial conjunctivitis

Konjungtiva merupakan selaput yang tipis, translucent ,dan juga lapisan tisu yang elastic

bulbar pada garisan konjungtiva mengelilingi bola mata sementara palpebra melapisi bagian

dalam kelopak mata. Bagian dalam konjungtiva terdiri sclera, episklera dan lapisan tisu uveal.

Page 2: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

Berdasarkan kasus diatas, hipotesis untuk penyakit yang diderita oleh laki-laki tersebut

ialah konjungtivitis akut.konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau selaput lender yang

menutupi belakang kelopak dan bola mata. Konjungtivitis dibedakan bentuk akut dan kronis.

Konjungtivitis dapat disebabkan oleh bakteri seperti konjungtivitis gonokok,virus. Klamidia,

alergi, toksik dan molluscum contagiosum. Gambaran klinis yang terlihat pada konjungtiva dapat

berupa hiperemi konjungtiva bulbi( injeksi konjungtiva), lakrimasi, eksudat dengan secret yang

lebih nyata di pagi hari, pseudoptosis akibat kelopak membengkak, kemosis, hipertrofi papil,

folikel, membrane, pseudomembran, granulasi , flikten, mata terasa seperti adanya benda asing

dan adenopati preaurikular. Biasanya sebagai reaksi konjungtivitia akibat virus berupa

terbentuknya folikel pada konjungtiva. Bilik mata dan pupil dalam bentuk yang normal.

Istilah klinis mata merah diaplikasi untuk pelbagai infeksi dan inflamasi ocular pada

proses penyakit yang melibatkan 1 atau lebih lapisan tisu pada mata. Mata merah masalah paling

sering terjadi . istilah konjungtivitis pula mempresentasikan radang pada selaput konjungtiva.

Inflamasi dapat hiperakut, akut atau kronik yang terjadi akibat sumber infeksi atau noninfeksi.

Konjungtivitis merupakan penyebab tersering mata merah.

Konjungtivitis sering disebabkan infeksi bacterial atau viral. Penularan melalui seksual

seperti pada infeksi yang disebabkan kuman chlamydial dan gonorrhea jarang terjadi.

Walaubagaimanapum, infeksi ini menjadi berleluasa dan berbahaya serta perlu diambil kira

karena berhubungan dengan sistemik, ocular dan terdapat implikasi pada masalah social.

Konjungtivitis alergi merupakan major penyebab konjungtivitis kronik. Blepharitis, mata

kering dan penggunakan lama pengobatan mata, kontak lensa menyebabkan juga inflamasi

kronik konjungtivitis.

ANAMNESIS1

Kebanyakan kasus konjungtivitis bakterialis berlaku pada individu yang sehat. Maka

riwayat yang perlu diambil kira dalam melakuakn anamnesis ialah :

Usia mengambil peran karena dari usia kita dapat mengetahui tahap kekuatan system pertahanan

tubuhnya sebagai contoh orang tua lebih mudah terkena infeksi traktur urinarius dan traktur

Page 3: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

respiratorius. Maka dengan ini kita dapat mengetahui sumber infeksi dan tipe bacterial yang

menginfeksi. Untuk pasien yang lebih muda atau “sexual active” mungkin kita boleh fikirkan

penyakit veneral seperti infeksi Neisseria Ghonorhea. Dengan ini kultur bacterial sepeti Thayer-

martin dan agar coklat diperlukan untuk mendiagnosis pasti lagi tipe kuman yang terinfeksi.

Factor lain ialah durasi infeksi dan riwayat pengambilan obat. Biasanya gejala akan timbul

setelah beberapa hari dan minggu terinfeksi. Riwayat –riwayat lain yang perlu diambil kira ialah,

riwayat penyakit sistemik, jenis pekerjaan, alergi terhadap obat-obatan, pemakaian kemoterapi

dan kontaminasi kontak lensa.

PEMERIKSAAN FISIK1.

Pemeriksaan fisik yang perlu dievaluasi adalah seperti berikut:

Injeksi konjungtiva mungkin terpresentasi dalam bentuk segmen atau difus. bentuk konjungtiva

palpebral mungkin menunjukkan tanda-tanda etiologi radang. Dengan menggunakan “slit lamp

biomicroscopy” inflamasi pada konjungtiva daar diklasifikasikan secara folikular atau papilari.

Bentuk folikular mempunyai pembuluh darah yang mengelilingi lesi yang terevalasi. Biasanya

radang ini disebabkan virus dan chlamydial. Manakala radang yang disebabkan bakteri atau

reaksi alergi biasanya pembuluh darah berasal dari central lesi tersebut. Konjungtivitis yang

disebabkan bakteri lebih purulen berbanding viral yang lebih serosa. Selain itu edema ringan

pada palpebra sering dijumpai pada infeksi bakteri. Untuk edema palpebra yang berat dapat

dijumpai pada infeksi N. gonorrhea. Konjungtivitis bakterialis jarang menyebabkan pandangan

buram dan pupil juga bereaksi normal. Mata yang merah harus difikirkan sekiranya terdapat

glaucoma atau iritis posterior synechiae.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM 2.

Kerukan konjungtiva dan kultur sering dilakukan untuk memastikan keputusan laboratorium

yang tepat.kultur yang lengkap dapat dilakukan pada viral, chlamydial dan agen bakteri.untuk N.

gonorrhoeae memerlukan prosedur yang spesifik karena kuman kuman ini infeksius. Kultur

jamur jarang dilakukan kecuali terdapat kasus-lasus yang berkaitan degan ulcus corneal yang

disebabkan pemakaian lensa kontak. Kerukan konjungtiva dilakukan dengan menggunakan

anestetik topila; dam spatula platinum tumpul. Gram stain sangat berguna untuk mengidentifikasi

karakteristik kuman terutamanya chlamydial. Dengan ini proses inflamasi merupakan reaksi

Page 4: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

reflek respons selular. Limfosit yang predominasi pada infeksi viral, neutrofil predominasi pada

infeksi bacterial dan eosinofil predominasi pada reaksi alergi.

DIAGNOSIS KERJA1-4

Diagnosis kerja untuk kasus ini konjungtivitis bakterialis.

Bacterial Conjunctivitis 3

Hyperacute Bacterial Conjunctivitis

Hyperacute bacterial conjunctivitis merupakan infeksi berat yang memerlukan rawatan dan

pengurusan yang cekap dan cepat. Infeksi ini mempunyai onset yang mendadak dan progresif

dengan ditandai sekret kuning kehijauan yang purulen sehingga apabila dibersihkan tetap

berakumulasi semula. Antara manifestasi klinisnya ialah, kemerahan, iritasi, sakit apabila

dipalpasi, ditandai injeksi konjungtiva, kemosis, edema palpebra dan preaurikular adenopati.

Kebanyakan kuman penyebab adalah dari golongan N. gonorrhoeae dan N. meningitidis.

Manifestasi klinis kedua kuman ini sama dan hanya dibedakan melalui pemeriksaan

mikrobiologi. Infeksi gonoccocal sering pada neonatal dan dewasa muda yang aktif sexual.

Infeksi pada bayi terjadi melalui jalan lahir setelah 3 hingga 5 hari dilahirkan. Pada dewasa

transmisi kuman melalui genital-tangan-mata.

Sekiranya infeksi gonococcal tidak diatasi maka akan

berlaku komplikasi seperti ulserasi kornea sehingga

menyebabkan kebutaan permanen. Infeksi pada bayi

pula menyebabkan komplikasi seperti rhinitis, proctitis,

arthiris, meningitidis, pneumonia dan sepsis. Antibiotik

yang digunakan

untuk bakteria gram negatif ialah ceftriaxon,

cephalosporin generasi ketiga, spectinomycin.

Acute Bacterial Conjunctivitis 3

Acute bacterial conjunctivitis biasanya hadir dengan

manifestasi klinis seperti rasa terbakar, iritatif,

FIGURE 4. Neonatal hyperacute

purulent conjunctivitis caused by Neisseria

gonorrhoeae.

FIGURE 5. Acute bacterial conjunctivitis

caused by Streptococcus pneumoniae.

Page 5: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

keluar air mata dengan sekret purulen atau mukopurulen. Pasien juga sering melaporkan ketika

bangun pagi mata melekat akibat adanya krusta atau sekret yang mengering. Konjungtiva juga

ngkak dan palpebra edema. Gejala klinis infeksi akut tidak seberat infeksi hiperakut. Tiga kuman

utama penyebab konjungtivitis ialah Streptococcus pneumoniae, haemophilus influenza dan

Streptococcus aureus. Infeksi golongan syreptococci dan Haemophylus sering pada anak-anak

sedangan infeksi kuman Staphylococci sering pada dewasa. Walaupun infeksi ini bisa membaik

sendiri dan tidak menyebabkan komplikasi berat namun terdapat aspek-aspek yang dijustifikasi.

Ini termasuk mengurangkan angka morbiditas dan memendekkan durasi perjalanan penyakit,

mengurangi penyebaran dari individu ke individu lain dan mengurangi risiko komplikasi seperti

ulserasi korneal dan mengelak dari risiko penyebaran penyakit -penyakit ektraokular . diagnosis

kuman dari kerukan konjungtiva pasien dan dikultur. Pengobatan topikal selamat dan murah

dilakukan pada banyak kasus yang ringan. Bagi pemberian antibiotik haruslah tepat karena

pemberian tunggal antiobiotik kurang efektif untuk membunuh baktria patogen ini. Oleh karena

pada dewasa sering terkena kuman penyebab bakteria gram positif maka pemberian antiobiotik

yanga dekuat diberikan. Sebagai contoh ,

eritromisin, kombinasi bacitrasin-polymyxin B.

PATOFISIOLOGI 2,3

Konjuntiva selalu berhubungan dengan dunia luar

sehingga kemungkinan terinfeksi dengan

mikroorganisme sangat besar. Apabila ada

mikroorganisme yang dapat menembus pertahanan

konjungtiva berupa tear film yang juga berfungsi

TABLE 3

Major Pathogens in Acute Bacterial

Conjunctivitis

Children

Streptococcus pneumoniae

Haemophilus influenzae

Staphylococcus species

Moraxella species

Adults

Staphylococcus species, including

Staphylococcus aureus, Staphylococcus

epidermidis and others

Streptococcus species

Gram-negative organisms

Escherichia coli

Pseudomonas species

Moraxella species

Page 6: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

untuk melarutkan kotoran-kotoran dan bahan-bahan toksik melalui meatus nasi inferior maka

dapat terjadi konjungtivitas.

Pada permukaan lapisan tisu mata terdapat kolonisasi kuman flora normal seperti streptococci,

staphylococci dan Corynebacterium. Perubahan pada mekanisme pertahanan tubuh dan bakteria

menyebabkan infeksi klinikal. Perubahan flora juga terjadi jika terdapat kontaminasi eksternal

atau melalui jalan pembuluh darah. Mekanisme pertahanan pertama adalah lapisan epitelial yang

menutupi selaput konjungtiva. Kerusakan atau distrupsi barries ini akan menyebabkan infeksi.

Mekanisme pertahanan kedua ialah sistem imunologi yang dibawa oleh vaskularisasi

konjungtiva, immnunoglobulin A , lysozim , pengeluaran air mata dan kedipan mata.

ETIOLOGI DAN MANIFESTASI KLINIS 2,3,4

Riwayat pasien mengidao konjungtivitis meliputi laporan medikal, penggunaan obat-obatan ,

riwayat keluarga dan gaya hidup. Dengan ini dapat menentukan kondisi radang sama ada akut,

hiperakut, kronik, unilateral, bilateral, pengaruh persekitaran dan pendedahan toksik ketika

bekerja. Banyak gejala klinis konjungtivitis yang tidak spesifik seperti, lakrimasi, pedih, rasa

terbakar, dan iritasi. Namun masih terdapat simptom yang kuat yang bisa mendiagnosis lebih

tepat.

Mata merah( hyperemi)

Mata merah merupakan keluhan penderita yang sering kita dengar. Keluhan ini timbul akibat

perubahan warna bola mata yang sebelumnya putih menjadi merah. Pada mata normal sklera

berwarna putih karena sklera dapat terlihat melalui bagian konjungtiva dan kapsul Tenon yang

tipis dan tembus sinar. Hiperemia konjungtiva terjadi akibat bertambahnya supan pembulh darah

ataupun berkurangnya pengeluaran darah seperti ada pembendungan darah. Bila terjadi

perlebaran pembuluh darah konjngtiva atau epislera atau perdarahan antara konjungtiva dan

sklera mereka akan terlihat warna merah. Bila terjadi pelebaran pembuluh darah maka mata

menjadi merah. Selain melebarnya pembuluh darah , mata merah terjadi akibat pecahnya

pembuluh darah dan darah tertimmbun di bawah jaringan konjungtiva. Keadaan ini dinamakan

perdarahan subkonjungtiva.. umumnya mata merah terjadi akibat konjungtivitis akut, iritis akut,

keratitis, tukak kornea, sklertitis, episkleritis, glaukoma akut, endophthalmitis dan panoftalmitis.

Page 7: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

Injeksi konjungtival.

Melebarnya pembuluh darah artei konjungtiva posterior atau injeksi konjungtival dapat terjadi

akibat mekanis, alergi, ataupun infeksi pada jaringan konjungtiva.injeksi konjungitval

mempunyai sifat:

1. Mudah digerakkan dari dasarnya. Hal ini disebabkan arteri konjungtiva posterior melekat

secara longgar pada konjungtiva bulbi yang mudah dilepaskan dari dasarnya sklera.

2. Pada radang konjungtiva pembuluh darah ini terutama didapatkan di daerah forniks.

3. Ukuran pembuluh darah makin besar ke bagian perifer karena asalnya dari bagian perifer

atau arteri siliar anterior.

4. Berwarna pembuluh darah merah segar.

5. Dengan titis adrealin 1:1000 injeksi akan lenyap sementara.

6. Gatal

7. Fotofobia tidak ada

8. Pupil ukuran normal dengan reaksi normal.

Gatal.

Gatal merupakan tanda bagi konjungtivitis alergi. Gatal dapat ringan smpai berat. Pada

umumnya mata yang merah tanpa gatal bukan disebabkan alergi. Riwayat kekambuhan gatal

pada individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita hay fever, alergi rhinitis, dermatitis

aktopik , dan asma menunjukkan apsien adalah alergi. Gatal yangs edang juga menunjukkan

penyakit plepharitis, mata kering dan konjungtiva viral dan bakterialis.

sekret

jenis-jenis sekret adalah serosa, mukoid, mukopurulent, purulen dapat mendeterminasi penyebab

inflamasi.sekret yang serosa lebih menandai infeksi viral atau alergi pada mata kering. Sekret

yang mukopurulen dan sering membentuk krusta ata mata ketika bangun pagi menunjukkan

infeksi bakterialis

Page 8: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

Unilateral or Bilateral Conjunctivitis

Konjungtivitis alergi bersangkutan dengan persekitaran, maka sering mempunyai simptom

bilateral. Infeksi yang disebabkan virus dan bakteria ditransmisi melalui tangan ke mata. Sering

infeksi ini dimulai dengan sebelah mata kemudian pada beberapa hari baru diikuti pada mata

sebelahnya.

DIAGNOSIS DIFFERENSIAL 2,3,4

Viral Conjunctivitis

Adenovirus merupakan penyebab infeksi konjungtivitis viral. Konjungtivitis viral muncul

pada epidemic kommuniti dan sering ditransmisi di tempat ramai orang seperti sekolah, tempat

bekerja. Kondisi seperti ini sering ditransimisi lewat kontaminasi jari, instrument, air dan

kawasan renang. Pasien yang mengidap konjungtivitis viral akan mata merah akut, serpsa,

konjungtiva bengkak, nyeri pada preauricular node dan beberapa kasus akan fotofobia. Ada juga

kasus yang terdapat perdarahan subkonjungtiva. Kedua mata dapat terinfeksi serentak atau salah

satu mata duluan. Terdapat pasien juga sama-sama menderita infeksi saluran nafas.

FIGURE 9. Acute adenovirus conjunctivitis with subconjunctival hemorrhage.

FIGURE 10. Bilateral acute adenovirus conjunctivitis.

FIGURE 11. Toxic conjunctivitis secondary to topical neomycin therapy and characterized by a lymphoid follicular reaction of the tarsal conjunctiva.

Allergic Conjunctivitis

Page 9: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

Alergi okular sering manifestasi klinisnya gatal. Kondisi yang sering disebabkan

rhinoconjungtivitis alergika juga disebut sebagai demam hay rhinoconjungtivitis. Alergi ini

adalah akibat reaksi hipersensitivitas Ig-E mediated. Pasien akan merasa gatal, lakrimasi, mata

merah dan edema palpebra. Biasanya pasien mempunyai riwayat keluarga yang menderita

atopik, rhinitis, asma dan eczema. Pengobatannya dengan menjauhi sumber yang bisa

menimbulkan alergi, vasokinstriktor, antihistamin dan topikal NSAID.

Trakoma 4

Trachomatous inflammation, intense (TI) is pronounced inflammatory thickening of the upper tarsal conjunctiva that obscures more than one half the normal deep tarsal vessels. Photograph courtesy of Allen Foster, MD.

Trakoma merupakan suatu bentuk konjungtivitis folikular kronik yang disebabkan oleh

Chlamydial trachomatis. Penyakit ini dapat mengenai segala umur tapi lebih banyak pada orang

muda dan anak-anak. Daerah yang banyak terkena adalah semenanjung Balkan. Ras yang banyak

terkena ditemukan pada ras yahudi, penduduk asli Australia, dan Indian America atau daerah

yang higenitas kurang. Cara penularan penyakit kontak langsung dengan sekret penderita

trakoma, handuk , alat kecantikan dan lain-lain. Masa inkubasi rata-rata 7 hari( berkisar 5 sampai

14 hari). Secara histopatologik pada pemeriksaan kerokan konjungtivitis dengan pewarnaan

Giemsa terutama terlihat reaksi sel-sel polimorfonuklear, tetapi sel-sel plasma, sel leber, sel

folikel dapat ditemukan. Sel leber menyokong diagnosis trakoma tetapi sel lomfoblas adalah

tanda terpenting diagnosis trakoma. Keluhan pasien adalah fotofobia, mata gatal, mata berair.

Page 10: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS
Page 11: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

PENATALAKSANAAN 3

Medika mentosa.

Rawatan tetap untuk mengatasi konjungtivitis bakterialis ialah terapi topikal antibiotik.

Antibiotik sistemik diperlukan untuk kuman penyebab N. gonorrhoeae dan infeksi chlamydial.

Untuk infeksi bakteri kumsetaman yang ringan sampai sedang sering digunakan antibiotik

berspektrum luas dan sentiasa berhati hati dalam mendiagnosis serta tindakan lanjut jika tidak

ada sebarang perbaikan atau berlaku masalah penglihatan. Agen antibiotik yang digunakan

sebagai lini pertama ialah Sodium sulfacetamide, gentamicin, tobramycin, neomycin, kombinasi

trimethoprim dan polymyxin B, ciprofloxacin, ofloxacin, gatifloxacin, dan erythromycin. Obat

tetes mata juga bagus karena tidak menganggu masalah penglihatan.

Non mendika mentosa

Tindakan pembedahan tidak diperlukan pada infeksi bakteri konjungtivitis kecuali apabila terdapat kasus seperti hordeolum, sumbatan duktus nasolakrimal dan sinusitis.

PENCEGAHAN. 3

Menjaga kebersihan dan menjauhi dari kontak orang yang terinfeksi merupakan kunci utama supaya tidak tertular daripada infeksi ini.

KOMPLIKASI 3

Konjungtivitis bakterialis jarang sekali menyebabkan komplikasi. Secara general komplikasi yang bisa terjadi termasuk pembentukan lapisan membran dan jaringan parut pada punctum lakrimal, ulserasi korneal dan inflamasi berat. Pada mata yang melakukan surgeri intraokular berpotensi terkena endophthalmitis.

PROGNOSIS3.

Page 12: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

Prognosis baik pada infeksi konjungtivitis bakterialis. Hanya beberapa kasus yang ekstrem seperti Chlamydial trachomatis dan N. gonnorrhoeae yang boleh menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani segera.

EPIDEMIOLOGI 3.

Infeksi konjungtivitis bakterial merupakan kasus yang sering dan kebanyakan pasien mengalami

secara episodik. Namun kasus ini ringan dan dapat diterapi dengan baik. Kasus ini juga

merupakan perkara biasa pada peringkat international. Kasus kebutaan dapat berlaku pada

infeksi Chlamydial trachomatis. Jumlah kematian konungtivitis bakterial dapat terjadi akibat

kegagalan mengidentifikasi dan merawat penyakit ini. Sepsis dan meningtidis merupakan

komplikasi berbahaya oleh kuman penyebab N. gonorrhoeae. Manakala infeksi chlamydial pada

neonatus menyebabkan pneumonia dan otitis media Angka morbiditas berkaitan dengan

ketidakselesaan,kemerahan mata menyebabkan tidak hadir ke sekolah dan kerja. Konjungtivitis

bakterial terjadi pada semua ras dan yang membedakan frekuensinya adalah variasi dan

prevalensi kuman patogen. Lelaki atau perempuan dapat terinfeksi sama-sama dan yang

membedakan jumlah ialah gaya hidup, jenis pekerjaan dan higenitas. Umur berperan dalam

signifikans kuman penyebab infeksi. Contohnya transmisi seksual sering oleh kuman N

gonorrhoeae dan Chlamydial yang menginfeksi dewasa muda dan neonatus melalui jalan lahir.

KESIMPULAN. 1-4

Konjungtivitis dapat disebabkan pelbagai etiologi sama ada virus, bakteri atau alergi.

Infeksi ini dapat ringan sehingga berat berdasarkan jenis kuman penyebab. Sebagai contoh

infeksi Srettococcus pneumonia, Haemophylus influenza dan Staphylococcus aureus

menyebabkan radang ringan dan dapat dirawat dengan antibiotik spektrum luas. Manakala N.

gonorrhoeae dan N. meningitidis menyebabkan infeksi berat pada neonatal dan dewasa. Bila

tidak dirawat dengan segera akan menyebabkan kerusakan kornea atau ulserasi kornea sehingga

menyebabkan kebutaan. Antiobiotik yang digunakan untuk infeksi berat ialah antiobiotik yang

mencapai ke sistemik. Diagnosis pasti dengan melakukan pemeriksaan laboratorium kultur

Page 13: 82172192-RANGKUMAN-KONJUNGTIVITIS

kuman dengan mengambil kerukan konjungtival. Pencegahan awal dan murah dapat dilakukan

dengan menjaga kebersihan dan menjauhi kontak dengan orang yang terinfeksi.

REFERENSI.

1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Konjungtivitis Bakterialis . Diunduh dari

URL :http://emedicine.medscape.com/article/1191730-overview. 24 Maret 2010.

2. Conjunctivitis Bacterial.David S Marlin, MD, Consulting Staff, Department of

Ophthalmology, Kaiser Foundation Hospital, Los Angeles Medical Center. Diunduh dari

URL : http://emedicine.medscape.com/article/1191730-overview. 26 Maret 2010.

3. Conjunctivitis .GARY L. MORROW, M.D.Toronto East General and Orthopedic

Hospital, Toronto, Ontario, Canada ,RICHARD L. ABBOTT, M.D.University of

California, San Francisco, and Francis I. Proctor Foundation, San Francisco, California.

Diunduh dari URL : http://www.aafp.org/afp/980215ap/morrow.html. 26 Maret 2010.

4. Buku Ajar Mata. Prof dr Sidarta SpM. Edisi Ketiga. Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia, jakarta 2010.