document8

23
ETIKA ISLAM DALAM PENERAPAN ILMU KEPERAWATAN Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas AIK IV Dosen pengampu : Sumarna,MA. Di susun oleh : Riri Andriyani ( 1302077 ) Shintani Putri Hidayati ( 1302078 ) Wikan Kurniawan ( 13020xx ) PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN IIB

Upload: maz-nano-sumarna

Post on 18-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ETIKA ISLAM DALAM PENERAPAN ILMU KEPERAWATANMakalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas AIK IVDosen pengampu : Sumarna,MA.

Di susun oleh :Riri Andriyani ( 1302077 )Shintani Putri Hidayati ( 1302078 )Wikan Kurniawan ( 13020xx )

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN IIBSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAHKLATEN2015KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul Etika islam dalam penerapan ilmu keperawatan dapat terselesaikan. Makalah ini kami buat untuk menambah pengetahuan bagi pembaca tentang Gerakan Muhammadiyah Di Bidang Pendidikan . Dengan terselesainya makalah ini, kami ucapkan terima kasih kepada :1. Selaku dosen mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan III STIKES Muhammadiyah Klaten.2. Rekan-rekan PRODI D III Keperawatan angkatan 2013/ 2014 yang telah ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini pada lain kesempatan.

Klaten, 09 Maret 2015

PenyusunBAB IPENDAHULUANA. Latar belakangEtika islam dalam penerapan ilmu keperawatan adalah topik yang jarang untuk dibahas, padahal kita tahu hal ini sangat berpengaruh didalam pelayanan, hal ini terbukti dengan didalam keperawatan kita juga mengenal tentang kebutuhan spiritual (walaupun tidak benar-benar dapat disamakan dengan agama). Tapi kali ini kami dari kelompok delapan hanya ingin membagi ide atau pemikiran kami, bukan tentang pemenuhan kebutuhan spiritual, tetapi yang berhubungan dengan etika islam bagi keperawatan.Dalam kehidupan profesional, tiap cabang ilmu keperawatan tentu sudah mempunyai patokan tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Selain itu juga ada mata kuliah etika keperawatan yang tentu saja diharapkan dapat menumbuhkan sikap profesional sesuai dengan tuntutan dunia keperawatan, yang tentu saja diharapkan dengan ini sudah cukup untuk membentuk mahasiswa yang siap pakai dan terampil dan bahkan bisa dikatakan tindakannya sesuai dengan tuntutan etika dalam keperawatan yang pengertiannya tidak jauh beda dengan akhlak. Karena kalau kita berbicara tentang akhlak yang mulia, mengapa pembentukannya harus dilakukan dibangku kuliah. Bukankah dengan pendidikan etika keperawatan saja sudah cukup, Karena itu mengapa etika islam tetap diajarkan dibangku kuliah.

B. Tujuan1. Tujuan umumMahasiswa mampu membuktikan dan menjelaskan peran ilmu untuk kemanusiaan dengan dalil dalil yang relevan.2. Tujuan khusus a. Mahasiswa mampu memahami, mengerti tentang etika dan etika menurut sudut pandang islamb. Mahasiswa mampu memahami, mengerti tentang ilmu dan kedudukan ilmu sesuai pandangan Islamc. Mahasiswa mampu memahami etika islam dalam penerapan ilmu keperawatanBAB IITINJAUAN TEORIETIKA ISLAM DALAM PENERAPAN ILMU KEPERAWATAN

A. Pengertian Etika Islam Etika Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. Etika IslamBerbicara tentang etika dalam Islam tidak dapat lepas dari ilmu akhlak berbagai salah satu cabang ilmu pengetahuan agama Islam. Oleh karena itu etika dalam Islam (bisa dikatakan) identik dengan ilmu akhlak, yakni ilmu tentang keutamaan-keutamaan dan bagaimana cara mendapatkannya agar manusia berhias dengannya, dan ilmu tentang hal yang hina dan bagaimana cara menjauhinya agar manusia terbebas dari padanya. Etika, di lain pihak, seringkali dianggap sama dengan akhlak. Persamaannya memang ada, karena keduanya membahas masalah baik-buruknya tingkah laku manusia, akan tetapi akhlak lebih dekat dengan kelakuan atau budi pekerti yang bersifat aplikatif, sedangkan etika lebih cenderung merupakan landasan filosofinya, yang membahas ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk.Oleh karena itu, pada sebagian pandangan ethics yang dalam beberapa literatur Islam disebut sebagai falsafah akhlaqiyyah sering terabaikan dari perhatian sarjana, sejarawan, dan budayawan Islam. Pandangan semacam itu jelas didasari suatu keyakinan muslim, bahwa seluruh kandungan al-Quran merupakan etos muslim, sehingga seluruh disiplin ilmu dalam Islam bersumber dari padanya, yang oleh karenanya seluruh ilmu tersebut dianggap mengandung unsur-unsur akhlak.Namun pandangan lain menguraikan upaya perumusan etika dalam sejarah Islam dilakukan oleh beberapa pemikir dari berbagai cabang pemikiran-termasuk di dalamnya ulama hukum (syariat atau eksoteris), para teolog, para mistikus, dan para filosof. Berikut ini dikemukakan ciri-ciri etika dalam filsafat Islam:a. Islam berpihak pada teori tentang etika yang bersifat fitri. Dalam sebuah hadis Nabi Saw pun mengajarkan agar mengetahui baik buruknya sebuah perbuatan, kita menanyai hati nurani kita.b. Moralitas dalam Islam didasarkan kepada keadilan, yakni menempatkan segala sesuatu pada porsinya.c. Tindakan etis itu sekaligus dipercayai pada puncaknya akan menghasilkan kebahagiaan bagi pelakunya.d. Tindakan etis bersifat rasional.Tujuan etika dalam pandangan filsafat adalah ideal yang sama bagi seluruh manusia di setiap waktu dan tempat, menentukan ukuran tingkah laku yang baik dan yang buruk sejauh yang dapat diketahui oleh akal manusia. Pola hidup yang diajarkan Islam bahwa seluruh kegiatan peribadatan, hidup, dan mati adalah semata-mata dipersembahkan kepada Allah, maka tujuan terakhir dari segala tingkah laku manusia menurut pandangan etika Islam adalah keridhaan Allah.

B. Pengertian Ilmu Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari alima yalamu yang berarti tahu atau mengetahui.Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentudibidang (pengetahuan) itu (Kamus Besar Bahasa Indonesia).Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat AL quran yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Didalam Al quran , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali , ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari AL quransangat kental dengan nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri pentingdari agama Islam sebagaimana dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani (1995 : 39) sebagai berikut :Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap masalah ilmu (sains), Al quran dan Al sunah mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan Ilmu dan kearifan ,serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat tinggiALLah SWT berfirman dalam AL qur;an surat ALMujadilah ayat 11 Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang berimandan berilmuakan menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk menuntut Ilmu ,dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan ALLah ,sehingga akan tumbuh rasa kepada ALLah bila melakukan hal-hal yang dilarangnya, hal ini sejalan dengan fuirman ALLah:

Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang berilmu ) . Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Disamping ayat ayat Quran yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangat istimewa, AL quran juga mendorong umat islam untuk berdoa agarditambahi ilmu, seperti tercantum dalam AL quran sursat Thaha ayayt 114

Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu.dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu ,menjadi sangat penting, dan islam telah sejak awal menekeankan pentingnya membaca , sebagaimana terlihat dari firman ALLah yang pertama diturunkan yaitu surat Al Alaq ayat 1sampaidengan ayat 5 yang artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemura yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589][1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuiny

Ayat ayat trersebut , jelas merupakan sumber motivasi bagi umat islam untuk tidak pernah berhenti menuntut ilmu,untuk terus membaca ,sehinggaposisi yang tinggi dihadapan ALLah akan tetap terjaga, yang berearti juga rasa takut kepeada ALLah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk melakukan amalshaleh, dengan demikian nampak bahwa keimanan yang dibarengi denga ilmu akan membuahkan amal , sehingga Nurcholis Madjd (1992:130) meyebutkan bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tiga pola hidup yang kukuh ini seolah menengahiantara iman dan amal .Ilmu sangat bermanfaat, tetapi juga bisa menimbulkan bencana bagi manusia dan alam semesta tergantung dengan orang-orang yang menggunakannya. Untuk itu perlu ada etika, ukuran-ukuran yang diyakini oleh para ilmuwan yang dapat menjadikan pengembangan ilmu dan aplikasinya bagi kehidupan manusia agar tidak menimbulkan dampak negatif.

C. Ilmu untuk kemaslahatan hidup1. Menuntut ilmu termasuk ibadahSesuai dengan surat At Taubah ayat 122

Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.2. Menuntut ilmu dapat mengarahkan manusia pada amalan yang benarSebab ilmu termasuk bagian yang melandasi amalan. Ketika melakukan kegiatan menuntut ilmu sesuai dengan perintah Allah SWT, maka sebenarnya manusia telah mempersiapkan diri mencari bekal ilmu sebelum berkata maupun beramal.3. Kedudukan manusia, baik di dunia maupun di akhirat nantinya akan berada pada kedudukan paling tinggi4. Manusia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap segala amalannya yang salah satunya adalah menuntut ilmu5. Setiap muslim yang mempelajari ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya , ilmunya tersebut akan memudahkan dia masuk ke surga-NyaSeorang penuntut ilmu akan tampak seperti cahaya bulan purnama yang bersinar terang layaknya di kegelapan. Ilmu yang dipelajari akan memberi pencerahan bagi orang yang belum mengetahuinya, jika disampaikan kepada mereka yang belum tahu apapun.6. Menurut Ibnu Qoyim, penyakit hati pada diri manusia, yaitu syahwat serta syuhbatKarenanya, dua penyakit hati tersebut harus dihadapi dengan ilmu. Sebaba, penyakit hati muncul karena kurangnya ilmu pada diri seseorang sehingga ia berada dalam lingkaran kebodohan. Oleh karena itu, orang yan menuntut ilmu tentu akan dapat menjauhkan hatinya dari penyakit hati tersebut. Sehingga dalam kehidupannya ia rasakan betapa indahnya memiliki hati yang sehat dan tidak mati karena penyakit hati ( syahwat ataupun syuhbat ).

D. Etika islam dalam penerapan ilmu keperawatan Dalam agama islam kita selalu di anjurkan berbuat adil baek sesama muslim maupun non muslim begitu juga halnya dengan tenaga kesehatan tidak ada larangan bagi perawat muslim untuk mengobati pasien non muslim tetapi harus dengan tatacara ( etika ) dan aklaq yang baik sebagai mana tercantum dalam al-qur'an:

Artinya : Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.. (QS. Al Mumtahanah : 8)

Tenaga kesehatan Muslim tidak terlepas dari tugas dan kewajiban melaksanakan Dawah Islamiyah sesuai dengan kemampuannya di dalam bidangnya masing-masingJadi fungsi Tenaga kesehatan Muslim pada garis besarnya ada dua, yaitu:1. Sebagai tenaga para medis, yaitu melaksanakan tugas yang berhubungan dengan perawatan / pertolongan pasien.2. Sebagai Dai (mubaligh), yaitu mengingatkan, menasehati, dan memberi tuntunan tentang ajaran Islam kepada pasien serta memberikan contoh mengamalkannya (Role Model) sehingga diharapkan agar orang-orang yang sedang dan pernah dirawat di rumah sakit akan bertambah taqwanya kepada Allah SWT.Kedua faktor tersebut akan tersimpul didalam suatu rumusan dalam rangkaian akhlak yang wajib bagi Tenaga kesehatan Muslim seperti dibawah ini :1. Melaksanakan tugas dengan tulus ikhlas karena Allah semata :a. Merawat pasien hendaklah diniati untuk pengabdian (ibadah). b. Benar-benar dengan niat yang ikhlas untuk beramal. Karena amal yang diterima Allah hanyalah amal yang didasarkan pada keikhlasan . c. Tidak mengharapkan balasan atau pujian baik dari pasien maupun orang lain.d. Selalu optimis akan berhasil dalam tugasnya dengan baik. 2. Tenaga kesehatan Muslim harus bersifat penyantun :a. Orang yang penyantun ialah yang halus perasaanya, lekas dapat merasakan kesukaran orang lain (empaty), dan bisa bersikap menyesuaikan diri bila dia berhadapan dengan orang yang ditimpa musibah, serta cepat memberikan pertolongan, karena mengerti kebutuhan orang lain yang dihadapinya. b. Tenaga kesehatan Muslim harus yakin bahwa rahmat Allah selalu dekat kepada orang yang berbuat santun. c. Tutur katanya lemah lembut kepada siapa saja terutama kepada pasien, rela dan cepat memaafkan kesalahan orang lain. Karena memberi maaf kepada orang lain adalah lebih utama dari pada memberi shodaqoh atau harta benda padanya.d. Hanya orang penyantunlah yang disantuni pula oleh Allah yang Maha Penyantun.

3. Ramah tamah berdasarkan ukhuwah (persaudaraan) dalam pergaulan, kapan dan dimana ia berada terutama terhadap pasien dan orang-orang yang dhoif (lemah/miskin) :a. Ketahuilah bahwa bermuka manis kepada orang yang sedang menderita sakit adalah merupakan sebagian dari pada pengobatan. b. Dan ketahuilah bahwa yang bisa meringankan penderitaan orang sakit, bukanlah harta benda akan tetapi wajah yang berseri-seri dan budi pekerti yang baik. 4. Tenaga kesehatan Muslim harus sabar dan tidak cepat marah :a. Penyabar dan pemaaf adalah salah satu dari budi pekerti yang luhur, yang sangat penting dipelihara.b. Walaupun semua pasien membutuhkan pertolongan dan kasih sayang, tetapi tidak semua pasien menunjukkan kasih sayang atau menjengkelkan. Akan tetapi melayaninya dengan sabar adalah perbuatan yang terpuji disisi Allah. c. Sebaik-baik senjata Tenaga kesehatan Muslim adalah sabar dan berdoa. 5. Tenaga kesehatan Muslim harus tenang dan tidak tergopoh-gopoh :a. Jiwa orang akan sangat membutuhkan ketenangan dan ketentraman, jauh dari pada suara-suara yang keras, gerakan-gerakan yang hiruk-pikuk dan gaduh. Karena tugas Tenaga kesehatan Muslim membutuhkan ketenangan dan perhatian yang sungguh-sungguh.b. Orang yang melaksanakan pekerjaan dengan tenang dan berhati-hati, Allah akan memudahkan pekerjan itu baginya dan akan terhindar dari berbagai kesukaran dan kekeliruan. 6. Tenaga kesehatan Muslim harus cepat, cermat, teliti dan lincah : a. Pekerjaan Tenaga kesehatan Muslim cukup ruwet dan sulit. Oleh karena itu Tenaga kesehatan Muslim hendaklah senantiasa teliti dan berhati-hati dalam menunaikan tugasnya.b. Apabila menghadapi sesuatu persoalan yang meragukan atau kurang jelas maka lebih baik ditanyakan lebih dahulu kepada orang yang lebih tahu (ahlinya). Sebab pekerjaan yang dilakukan dengan ragu-ragu lebih besar kemungkinannya akan menimbulkan bahaya.

7. Tenaga kesehatan Muslim harus tunduk, patuh dan disiplin : a. Tenaga kesehatan Muslim harus patuh pada petunjuk atasannya baik lisan maupun tulisan.b. Tenaga kesehatan Muslim harus disiplin dalam menunaikan tugasnya agar bisa terlaksana dengan tertib dan teratur.c. Mematuhi dan melaksanakan petunjuk atasan tanpa membantah sekalipun kurang menyenangkan, selama tidak menyalahi norma agama Islam, norma-norma kemanusiaan maupun etika profesi dari tenaga kesehatan berbagai bidang ilmu.8. Tenaga kesehatan Muslim harus selalu bersih dan menjaga kebersihan, rapih, baik jasmani maupun rohani :a. Rohani atau jiwa Tenaga kesehatan Muslim hendaknya selalu bersih dan suci dari sifat-sifat : hasad (dengki), sentimen, takabbur (sombong) dan lain-lain sifat yang tidak baik. Sebab hanya dari jiwa yang bersih dan sucilah akan memancarkan sifat-sifat yang terpuji, sikap yang baik dan ucapan yang menyenangkan. b. Tubuh dan pakaian Tenaga kesehatan Muslim harus selalu bersih, rapih, sederhana dan tidak berlebihan dalam bermake up atau memakai perhiasan. 9. Tenaga kesehatan Muslim harus kuat menyimpan rahasia :a. Penyakit itu adalah salah satu aib (noda) bagi orang yang sakit. Ada beberapa macam penyakit yang merupakan aib, hal ini sangat dirahasiakan oleh pasien. Agama Islam tidak membenarkan seseorang membuka aib orang lain. Oleh sebab itu seorang Tenaga kesehatan Muslim tidak boleh membuka aib pasien kepada orang lain. b. Orang yang suka mebicarakan aib orang lain, Allah SWT. mengancamnya dengan siksaan yang sangat pedih, baik di dunia maupun di akherat kelak. 10. Tenaga kesehatan Muslim harus bersifat jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakannya :a. Berbahagialah orang yang dapat memelihara amanat dan menepati janjinya. b. Tugas dan kewajiban yang dibebankan kepada Tenaga kesehatan Muslim adalah amanat yang wajib dilaksanakan. c. Jujur, dapat dipercaya, suka berterus terang, selalu menepati janji, adalah sifat yang terpuji dan harus dimiliki oleh Tenaga kesehatan Muslim.

Prinsip-Prinsip Moral Dalam Praktek KeperawatanPrinsip moral merupakan masalah umum dalam melakukan sesuatu sehingga membentuk suatu sistem etik. Prinsip moral berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan atau diizinkan dalam situasi tertentu. ( John Stone, 1989 ) 1. Autonomia. Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri, berarti menghargai manusia sehingga memperlakukan mereka sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat serta mampu menentukan sesuatu bagi dirinya.2. Benefesiencea. Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau tidak menimbulkan bahaya bagi pasien.3. Justicea. Merupakan prinsip moral untuk bertindak adil bagi semua individu, setiap individu mendapat pperlakuan dan tindakan yang sama. Tindakan yang sama tidak selalu identik tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan hidup seseorang 4. Veracitya. Merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai suatu kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya atau tidak membohongi orang lain / pasien. Kebenaran merupakan hal yang fundamental dalam membangun suatu hubungan denganorang lain. Kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya didasarkan atau penghargaan terhadap otonomi seseorang dan mereka berhak untuk diberi tahu tentang hal yang sebenarnya.5. Avoiding Killinga. Merupakan prinsip yang menekankan kewajiban perawat untuk menghargai kehidupan. Bila perawat berkewajiban melakukan hal-hal yang menguntungkan ( Benefisience ) haruskah perawat membantu pasien mengatasi penderitaannya ( misalnya akibat kanker ) dengan mempercepat kematian ? Kewajiban perawat untuk menghargai eksistensi kemanusiaan yang mempunyai konsekuensi untuk melindungi dan mempertahankan kehidupan dengan berbagai cara.

6. Fedelitya. Merupakan prinsip moral yang menjelaskan kewajiban perawat untuk tetap setia pada komitmennya, yaitu kewajiban mempertahankan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien. Kewajiban ini meliputi menepati janji, menyimpan rahasia dan caring

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan

Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentudibidang (pengetahuan) itu. Fungsi Tenaga kesehatan Muslim pada garis besarnya ada dua, yaitu:1. Sebagai tenaga para medis, yaitu melaksanakan tugas yang berhubungan dengan perawatan / pertolongan pasien.2. Sebagai Dai (mubaligh), yaitu mengingatkan, menasehati, dan memberi tuntunan tentang ajaran Islam kepada pasien serta memberikan contoh mengamalkannya (Role Model) sehingga diharapkan agar orang-orang yang sedang dan pernah dirawat di rumah sakit akan bertambah taqwanya kepada Allah SWT. Segala tindakan maupun keputusan harus dilakukan berdasarkan ilmu yang benar dan harus dikerjakan sesuai dengan etika islam yang ada , maka disitu akan tercapailah hasil yang diridhoi oleh Allah SWT. Prinsip-Prinsip Moral Dalam Praktek Keperawatan : Autonomi, Benefesience, Justice, Veracity, Avoiding Killing, Fedelity.

DAFTAR PUSTAKA Amin, Ahmad, Etika (ilmu akhlak), Cet. VII; Jakarta: Bulan Bintang, 1993.Abdullah, M. Amin, The Idea of Universality of Ethical Norms in Ghazali and Kant, diterjemahkan oleh Hamzah, Antara al-Ghazali dan Kant: Filsafat Etika Islam, Cet. II: Bandung: Mizan 1423/2002.http://www.dudung.net/quran-online/indonesia/http://www.twinsivoneaakpem.co.id/2009/01/Etika%20Keperawatan%20dalam%20islam.htmlhttp://www.scribd.co.id/2010/02/akhlak%20islam%20dalam%20keperawatan.html