86078650-analisa-sesar.pdf
TRANSCRIPT
Workshop geologi struktur 2010/201 By : Geo_’05
ANALISA SESAR
Sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Secara geometris
sesar merupakan struktur bidang, walaupun keberadaannya di lapangan dapat berupa
bidang atau jalur sesar. Sesar umumnya berhubungan dengan struktur yang lain terutama
rekahan secara umum, lipatan, bidang belahan dan sebagainya. Gejala utama dalam sesar
adalah adanya pergerakan diferensial pada arah yang sejajar dengan bidang rekahan.
Panjang sesar berkisar dari beberapa inci hingga ratusan mil, sedang pergerakan yang
terjadi dapat hanya beberapa milimeter hingga beberapa puluh kilometer.
Jurus dan kemiringan sesar diukur dengan cara yang sama seperti kita mengukur
jurus dan kemiringan perlapisan . Hade adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menunjukan sudut komplemen kemiringan. Jadi hade sama dengan 90 o dikurangi besar
sudut kemiringan.
Meski banyak sesar merupakan patahan yang mulus (clean-cut) tetapi peralihan-
tempatnya sering kali tidak hanya terjadi pada suatu rekahan tunggal , tetapi terdistribusi
dalam suatu zona sesar yang lebarnya dapat mencapai ribuan kaki. Zona sesar dapat
tersusun dari beberapa sesar kecil atau mungkin merupsakan zona breksi atau milonit.
Pensesaran distributif terjadi apabila pergerakan diferensial terjadi dalam bentuk
peralihtempatan sistematik-kecil, disepanjang rekahamn-rekahan yang sangat rapat.
Perpotongan antara sesar dengan permukaan bumi disebut garis sesar (fault line),
jejak sesar (fault trace), atau singkapan sesar (fault out crop). Garis sesar itu dalam peta
digambarkan sebagai garis lurus atau garis kurvatur. Ada satu hal yang khusus, yaitu
apabila kemiringan sesarnya kecil sedang topografinya tinggi, maka garis sesar tersebut
mungkin akan terlihat tidak teratur.
Klasifikasi dan deksripsi.
Klasifikasi sesar didasarkan terutama pada kedudukan bidang sesar dan sifat
pergeseran sebenarnya. Berdasarkan dinamika pergerakan sesar, yang dihubungkan dengan
prinsip tegasan utama (Anderson, 1951), dikenal tiga (3) jenis sesar yang utama, yaitu sesar
Workshop geologi struktur 2010/201 By : Geo_’05
normal, sesar mendatar dan sesar naik. Secara deskriptif geometri, yang didasarkan pada
sifat gerak (separation) dan arah pergerakan sebenarnya (slip) pada bidang sesar, ketiga
jenis sesar tersebut dapat dikelompokkan ke dalam sesar regangan (extension), strike–slip
dan sesar kontraksi atau kompresi (contraction). Beberapa klasifikasi yang lain yang
digunakan umumnya mengacu pada variasi dari sifat utama ini, misalnya oblique slip-fault
(gerak miring), thrust fault (sesar kompresi dengan sudut kecil) dan sebagainya.
Sesar dapat dikenali dari foto udara atau peta topografi,. yang berupa; kelurusan,,
atau gawir pada suatu perbukitan atau lembah, kelurusan atau pembelokan arah alur sungai
yang menyolok.
Gejala sesar secara umum dapat dikenal di lapangan sebagai berikut :
- Gawir sesar atau bidang sesar
- Jalur terbreksikan, perlapisan yang terganggu atau hancuran (gouge, milonit)
- Deretan sumber-sumber air panas
- Penyimpangan yang menyolok dari kedudukan lapisan
- Pergeseran batas lapisan batuan, perulangan atau hilangnya suatu satuan
batuan.
- Adanya gejala struktur minor lainnya seperti kekar, baik yang bersifat gerus
(shear) atau tarikan (tension), cermin sesar (slickenside), gores-garis
(striation), breksi sesar, struktur lipatan dan sebagainya.
Menentukan sifat pergeseran sesar
Untuk mempelajari sesar dilapangan, seringkali diperlukan bermacam data. Hal
yang paling penting, disamping menentukan jalur atau kedudukan sesar, adalah
menentukan sifat pergeseran sebenarnya (slip). Sifat pergeseran sesar dapat dikenali
langsung dilapangan, misalnya bidang sesar disertai dengan cermin sesar yang jelas
memperlihatkan sifat pergeserannya, atau lipatan seretan yang menyertai sesar. Didalam
kenyataannya, hal ini tidak selalu atau jarang dijumpai. Oleh karena itu pentingnya untuk
mengamati, memerikan dan mengukur gejala struktur sesar selengkap mungkin, sehingga
akan membantu didalam analisa untuk menentukan sifat pergeserannya.
Workshop geologi struktur 2010/201 By : Geo_’05
Kekar, Urat-urat (vein) dan Stilolit
Kekar adalah rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran, atau sedikit
mengalami pergeseran. Kekar dapat dibedakan Berdasarkan kejadiannya yaitu kekar
regangan (dilational/extensional), kekar gerus (shear) atau kombinasi dari keduanya
(hybrid) Hubugan kejadian kekar dengan prinsip tegasan utama identik dengan sesar
Suatu sisitem kekar umumnya mempunyai keteraturan dengan sisitem sesar dan
lipatan.. Kekar regangan umumnya sejajar atau tidak lurus sumbu lipatan. Urat (vein)
adalah rekahan yang telah diisi oleh mineral secara umum mempunyai sifat kejadiannya
yang sama dengan kekar
a. Sesar turun
Gejala-gejala /pengaruh-pengaruh primer dari sesar turun
1. Kemiringan bidang sesarnya besar dan dapat merubah kedudukan lapisan batuan
sedimen menjadi lebih besar hingga vertical ( > 45o )
2. Perubahan mendadak pada kedudukan bidang lapisan batuan
3. Berhentinya secara mendadak daripada struktur lainnya
4. Perulangan/hilangnya satu satuan batuan
5. Perubahan pada jalus/facies metamorfisme
6. Gejala sesar yang khas dapat ditemukan berupa orientasi ke bawah yang terkesan pada
bidang sesarnya seperti spur, slickenslide, scratchs, trail, fault brecia, dan drag fold.
7. Mempunyai gawir sesar.
8. Mempunyai cermin sesar
9. Adanya gores-garis ( striasi )
10. Adanya bidang sesar
11. Ditemukan banyak kekar tarik ( extension joint ).
Gejala-gejala / pengaruh-pengaruh sekunder dari sesar turun adalah :
1. Ditemukan penjajaran mata air
Workshop geologi struktur 2010/201 By : Geo_’05
2. Sering memperlihatkan reverse drag ( perlengkapan pada lapisan )
3. Terdapat bersejajaran ( sering dijumpai dalam bentuk tangga )
4. Terdapat daerah yang berawa-rawa.
5. Umumnya arah-arah kekar searah dengan bidang sesar.
6. Ditemukan morfologi triangular facet
b. Sesar Naik
Gejala-gejala/pengaruh-pengaruh primer dari sesar naik antara lain :
1. Suatu kenampakan kemiringan bidang sesar yang relative kecil ( < 45o ) dan biasanya
posisi miring masuk ke dalam
2. Batuan tua menumpangi batuan yang lebih muda
3. Ditemukan bongkah-bongkah batuan dari Hanging Wall yang terletak pada foot wall
(bongkah- bongkah asing)
4. Perulangan / hilangnya satu satuan batuan
5. Perubahan pada jalur / facies metamorfisme
6. Gejala sesar yang khas dapat ditemukan berupa orientasi ke atas yang terkesan pada
bidang sesarnya seperti spur, slickenslide, scratchs, trail, fault brecia dan drag fold.
7. Adanya mikrofold
8. Adanya breksi sesar (adanya bahan-bahan fragmental yang berukuran menyudut ).
9. Adanya milonit (material berukuran lempung yang lunak dan hancur akibat sesar naik).
10. Adanya gaugh ( material berukuran pasir halus akibat sesar naik)
11. Adanya pilonit
Gejala/gejala/pengaruh-pengaruh sekunder dari sesar naik antara lain
1. Zona sesar yang rumit dan biasanya disertai dengan batas-batas litologi yangtidak
teratur.
2. Sifatnya yang naik dan dengan daya tekanan yang bekerja menyebabkan kekar-kekar
atau penghancuran batuan pada hanging wallnya lebih banyak ditemukan.
Workshop geologi struktur 2010/201 By : Geo_’05
3. Banyak dijumpai sesar sekunder yang sejajar dengan sesar utama
c. Sesar Geser
Gejala-gejala / pengaruh-pengaruh primer sesar geser adalah :
1. Kemiringan bidang sesarnya vertical (90O)
2. Ditemukan jalur penggerusan
3. Strike lapisan batuan berubah secara maksimum
4. Berhentinya secara mendadak daripada struktur lainnya
5. Mempunyai cermin sesar
6. Adanya gores garis (striasi)
7. Adanya bidang sesar
8. Adanya milonit
9. Adanya breksi sesar
10. Gejala sesar yang khas dapat dirtemukan berupa orientasi mendatar pada spur,
slickenslide, scratchs, trail, fault breccia, repeted of rocks formation, offsets of ridges
& offset stream.
11. Pelurusan jalur mineralisasi
Gejala-gejala / pengaruh-pengaruh sekunder dari sesar geser adalah :
1. Pelurusan topografi
2. Ditemukan penjajaran mata air
3. Pergeseran punggung bukit
4. Terkadang dijumpai gawir sesar, dll.
Macam – macam Pergerakan Di Sepanjang Sesar terbagi atas :
1. Pergerakan Translasional dan Rotasional
Dalam pergerakan translasional tidak terjadi perputaran relatif suatu blok terhadap
yang lain. Jadi semua garis lurus yang terpotong oleh sesar sebelum dan sesudah
pensesaran akan tetap lurus.
Workshop geologi struktur 2010/201 By : Geo_’05
Dalam pergerakan rotasional garis yang sebelum tersesarkan merupakan garis
sejajar, setelah pensesaran tidak sejajar lagi. Sesungguhnya semua sesar memiliki
pergerakan rotasional. Meski demikian jika pergerakan rotasi yang terjadi tidak terlalu
besar maka pergerakan itu dianggap sama dengan pergerakan translasional
2. Pergerakan Relatif
Sesar tidak pernah mengindikasikan secara langsung blok batuan yang mana yang
bergerak, jadi ada beberapa kemungkinan pergerakan yang telah terjadi yaitu :
1. Blok sebelah kanan merupakan blok yang bergerak kebawah, sedangkan blok kiri
merupakan blok yang diam
2. Blok yang kiri merupakan blok batuan yang bergerak naik, sedangkan blok yang
kanan diam.
3. Kedua blok bergerak naik, tetapi pergerakan blok kiri lebih banyak dibamndingkan
dengan yang kanan.
4. Kedua blok bergerak turun , tetapi pergerakan blok kanan lebih banyak
dibandingkan dengan blok kiri.
Karena dalam kasus-kasus yang umum terjadi tidak didapatkan bukti langsung yang dapat
digunakan untuk mengetahuipergerakan absolutnya maka peristilahan yang biasa dipakai
dalam sesar terutama ditujukan untuk pergerakan relatif.
Istilah –Istilah Sesar :
Separation (pegerakan semu) adalah jarak tegak lurus antara bidang yang terpisah
oleh gejala sesar dan diukur pada bidang sesar. Komponen dariseparation dikukr
pada arah tertentu, yaitu sejajar jurus (strike separation) dan rah keniringan sesar
(dip separation). Sedangkan total pergeseran semu adalah net separation.
Pergeseran relatif sebenarnya (Slip) adalah pergeseran relatif pada sesar, di ukur
dari blok satu kelainnya pada bidang sesar dan merupakan pergeseran titik yang
sebelumnya berhimpit. Total pergeseran disebut net-slip.
Workshop geologi struktur 2010/201 By : Geo_’05
Heave adalah komponen horisontal dari slip/separation, diukur pada bidang vertikal
yang tegak lurus jurus sesar
Throw adalah komponen vertikal dari slip/separation, diukur pada bidang vertikal
yang tegak lurus jurus sesar.
Slickenslides yaitu kenampakan pada permukaan sesar yang memperlihatkan
pertumbuhan mineral- mineral fibrous yang sejajar terhadap arah pergerakan.
Workshop geologi struktur 2010/201 By : Geo_’05
Problem Set :
1. Suatu terowongan horisontal dengan arah tepat Timur – Barat, memotong sesar
dengan kedudukan N 180oE/40
o. 500 meter ke timur dari titik potong terowongan
dengan bidang sesar tersebut, dijumpai batupasir dengan kedudukan
N 0oE/30
o dan 700 meter ke arah barat dari titik potong dijumpai batupasir yang
sama dengan kedudukan yang sama pula. Batupasir tersebut telah tersesarkan. Pada
bidang sesarnya dijumpai slickenslide dengan arah gerakan dari selatan ke utara dan
besarnya rake 30o ke utara.
Tentukan besar net-slip, dip-slip, strike-slip, heave, throw, stratigraphic separation,
vertical separtion, serta horisontal separation yang diukur pada bidang vertikal yang
tegak lurus jurus lapisan.
2. Seorang geologis melakukan pembuatan terowongan horisontal dengan arah tepat
Utara – Selatan, memotong sesar dengan kedudukan N 90oE/50
o. 800 meter ke
timur dari titik potong terowongan dengan bidang sesar tersebut, dijumpai
batulempung dengan kedudukan N 270oE/20
o dan 500 meter ke arah barat dari titik
potong dijumpai batulempung yang sama dengan kedudukan yang sama pula.
Batulempung tersebut telah tersesarkan. Pada bidang sesarnya dijumpai slickenslide
dengan arah gerakan dari barat ke timur dan besarnya rake 30o ke timur.
Tentukan besar net-slip, dip-slip, strike-slip, heave, throw, stratigraphic separation,
vertical separtion, serta horisontal separation yang diukur pada bidang vertikal yang
tegak lurus jurus lapisan.
3. Seorang geologis melakukan eksplorasi migas, pada titik ketinggian 100 mdpl di
titik A, geologis tesebut menemukan adanya bidang sesar dengan slickenslide
searah dip sesar. Kedudukan bidang sesar N 0oE/30
o. Geologis tersebut melakukan
pengeboran vertikal pada titik tersebut sejauh 60 m dan kemudian melanjutkan
pengeboran pada titik B ke arah timur sejauh 500 m. Dari hasi l pengeboran titik A
dan B didapatkan data bawah permukaan sebagai berikut :
Workshop geologi struktur 2010/201 By : Geo_’05
TITIK BOR A
Nama batuan Kedalaman
Top Lapisan Napal 10 m
Top Lapisan Lanau 20 m
Top Lapisan Batulempung 26 m
Top Lapisan Batupasir 30 m
Top Lapisan Batulempung 50 m
Bottom Lapisan Batulempung 60 m
TITIK BOR B
Nama batuan Kedalaman
Top Lapisan Napal 26 m
Top Lapisan Lanau 30 m
Top Lapisan Batulempung 50 m
Top Lapisan Batupasir 54 m
Gambarkan penampang 2 dimensinya, kemudian tentukan besar dip-slip, heave dan
thrownya batupasir yang tersesarkan.
4. Pada Lokasi Sungai Bantimala Kabupaten Pangkep terdapat jalur breksiasi pada
satu satuan batuan yang memiliki sifat fisis cenderung brittle, sehingga berkembang
dengan baik struktur penyerta berupa rekahan terbuka (gash fracture) dan rekahan
gerus (shear fracture) yang dapat dibedakan jelas dilapangan, namun tidak dijumpai
bidang sesar, maka geologis tersebut melakukan pengukuran sebagai berikut ;
Shear Fracture N....oE/...
o Gash Fracture N....
oE/...
o
316/52 248/60
318/61 252/70
325/52 256/74
326/48 257/60
333/56 259/72
359/60 262/73
336/60 262/65
342/58 262/68
345/55 262/74
346/64 266/70
352/58 275/67
353/60 276/72
Workshop geologi struktur 2010/201 By : Geo_’05
Breksiasi N....oE/...
o
24 22 21 22 24
24 205 204 27 204
25 205 22 25 27
Buatlah rekonstruksi analisis sesar dengan menggunakan steronet, polar equal area,
kalsbeek counting net, dan wulf net. Kemudian tentukan nilai kedudukan bidang
sesar, net slip, rake, gash fracture, shear fracture, δ1, δ2, δ3, δ1’, δ2’ dan δ3’.
Setelah itu tentukan nama sesar pada daerah penelitian dengan menggunakan
klasifikasi Rickard,1972.