88529784-esensialisme

Upload: kelly-low

Post on 03-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 88529784-esensialisme

    1/11

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangSebagai hasil dari pemikiran para filosuf, filsafat telah melahirkan berbagai

    macam pandangan dan aliran yang berbeda-beda. Pandangan-pandangan filosuf

    itu ada kalanya saling menguatkan dan ada juga yang saling berlawanan. Hal ini

    antara lain disebabkan oleh pendekatan yang mereka pakai juga berbeda-beda

    walaupun untuk objek dan masalah yang sama. Karena perbedaan dalam

    pendekatan itu, maka kesimpulan yang didapat juga akan berbeda. Perbedaan

    pandangan filsafat tersebut juga terjadi dalam pemikiran filsafat pendidikan,

    sehingga muncul aliran-aliran filsafat pendidikan.

    Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat umum, maka dalam

    membahas filsafat pendidikan akamn berangkat dari filsafat. Dalam arti, filsafat

    pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan

    menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia

    tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.Dalam dunia pendidikan, manusia memiliki rasionalitas berpikir untuk

    memecahkan masalahnya, baik berupa reaksi, aksi maupun keinginan (cita-cita).

    Pengertian masing-masing suatu kesimpulan sebagai belum final, valid, tidak

    mutlak dan lain sebagainya, memberi kebebasan untuk menganut atau menolak

    suatu aliran. Sikap demikian pra kondisi bagi perkembangan aliran-aliran filsafat,

    salah satunya adalah aliran filsafat pendidikan Esensialisme, banyak yang perlu

    kita ketahui dalam aliran tersebut. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis

    akan menguraikan bagaimana sebenarnya aliran filsafat pendidikan esensialisme

    itu.

  • 7/28/2019 88529784-esensialisme

    2/11

    2

    B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

    1. Apakah pengertian dari filsafat pendidikan esensialisme?2. Bagaimanakah sejarah lahirnya ajaran esensialisme?3. Bagaimanakah dasar filosofis filsafat pendidikan esensialisme?4. Bagaimanakah karakteristik filsafat pendidikan esensialisme?5. Bagaimanakah teori pendidikan menurut esensialisme?6. Siapakah tokoh-tokoh filsafat pendidikan esensialisme?

    C. TujuanAdapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk:

    1. Mengetahui pengertian dari filsafat pendidikan esensialisme.2. Mengetahui sejarah lahirnya ajaran esensialisme.3. Mengetahui dasar filosofis filsafat pendidikan esensialisme.4. Mengetahui karakteristik filsafat pendidikan esensialisme.5. Mengetahui teori pendidikan menurut esensialisme.6. Mengetahui tokoh-tokoh filsafat pendidikan esensialisme.

    D. ManfaatAdapun manfaat dari makalah ini yaitu :

    1. Dapat mengetahui pengertian dari filsafat pendidikan esensialisme.2. Dapat mengetahui bagaimana sejarah lahirnya ajaran esensialisme.3. Dapat mengetahui dasar filosofis filsafat pendidikan esensialisme.4. Dapat mengetahui karakteristik filsafat pendidikan esensialisme.5. Dapat mengetahui teori pendidikan menurut esensialisme.6. Dapat mengetahui tokoh-tokoh filsafat pendidikan esensialisme.

  • 7/28/2019 88529784-esensialisme

    3/11

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Filsafat Pendidikan EsensialismeEsensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai

    kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat manusia. Aliran Filsafat

    Esensialisme adalah suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia

    kembali kepada kebudayaan lama. Mereka beranggapan bahwa kebudayaan lama

    itu telah banyak memperbuat kebaikan-kebaikan untuk umat manusia. Yang

    mereka maksud dengan kebudayaan lama itu adalah yang telah ada semenjak

    peradaban manusia yang pertama-tama dahulu.

    Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-

    nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan

    nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas. Menurut esensialisme

    pendidikan harus bertumpu pada nilai-nilai yang telah teruji ketangguhannya,

    dan kekuatannya sepanjang masa sehingga nilai-nilai yang tertanam dalam

    warisan budaya / sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan yang berbentuk secaraberangsur-angsur melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun, di

    dalam telah teruji dalam gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam

    perjalanan waktu.

    Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang

    memprotes terhadap skeptisisme dan sinisme dari gerakan progrevisme terhadap

    nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/ sosial.B. Sejarah Lahirnya Ajaran Esensialisme

    Esensialisme muncul pada zaman Renaissance, ia memberikan dasar

    berpijak pada pendidikan yang penuh flexibilitas dimana terbuka untuk

    perubahan, toleran dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu.

  • 7/28/2019 88529784-esensialisme

    4/11

    4

    Didalam zaman Renaissance itu telah berkembang dengan megahnya

    usaha-usaha untuk menghidupkan kembali ilmu pengetahuan dan kesenian serta

    kebudayaan purbakala, terutama dizaman Yunani dan Romawi purbakala.

    Renaissance itu merupakan reaksi terhadap tradisi dan sebagai puncak timbulnya

    individualisme dalam berpikir dan bertindak dalam semua cabang dari aktivitas

    manusia. Sumber utama dari kebudayaan itu terletak dalam ajaran para ahli

    filsafat, ahli-ahli pengetahuan yang telah mewariskan kepada umat manusia

    segala macam ilmu pengetahuan yang telah mampu menembus lipatan qurun dan

    waktu dan yang telah banyak menimbulkan kreasi-kreasi bermanfaat sepanjang

    sejarah umat manusia.

    Dengan demikian Renaissance adalah pangkal sejarah timbulnya konsep-

    konsep pikir esensialisme, karena timbul di zaman itu, esensialisme adalah

    konsep meletakkan ciri modern. Aliran muncul sebagai reaksi terhadap

    simbolisme mutlak dan dogmatis, abad pertengahan. Maka disusunlah konsep

    yang sistematis dan menyeluruh mengenai manusia dan alam semesta, yang

    memenuhi tuntutan zaman.

    C. Dasar Filosofis Filsafat Pendidikan EsensialismeEsensialisme dalam melakukan gerakan pendidikan bertumpu pada

    mazhab filsafat idealisme dan realisme, meskipun kaum idealisme dan kaum

    realisme berbeda pandangan filsafatnya, mereka sepaham bahwa :

    a. Hakikat yang mereka anut makna pendidikan bahwa anak harusmenggunakan kebebasannya, dan ia memerlukan disiplin orang dewasa

    untuk membantu dirinya sebelum sendiri dapat mendisiplinkan dirinya.

    b. Manusia dalam memilih suatu kebenaran untuk dirinya sendiri danlingkungan hidupnya mengandung makna pendidikan bahwa generasi perlu

    belajar untuk mengembangkan diri setinggi-tingginya dan kesejahteraan

    sosial.

  • 7/28/2019 88529784-esensialisme

    5/11

    5

    D. Karakteristik Filsafat Pendidikan EsensialismeCiri-ciri filsafat pendidikan esensialisme yang disarikan oleh

    William.C.Bagley adalah sebagai berikut :

    a. Minat-minat yang kuat dan tahan lama sering tumbuh dari upaya-upayabelajar awal yang memikat atau menarik perhatian bukan karena dorongan

    dari dalam jiwa.

    b. Pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang yang belum dewasa adalahmelekat dalam masa balita yang panjang atau keharusan ketergantungan yang

    khusus pada spesies manusia.

    c. Mendisiplin diri harus menjadi tujuan pendidikan, maka menegakkan disiplinadalah suatu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Di

    kalangan individu maupun bangsa, kebebasan yang sesungguhnya selalu

    merupakan sesuatu yang dicapai melalui perjuangan tidak pernah merupakan

    pemberian.

    d. Esensialisme menawarkan teori yang kokoh kuat tentang pendidikan,sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya (progressive) memberikan sebuah

    teori yang lemah.

    E. Teori Pendidikan Esensialisme1. Tujuan Pendidikan

    Tujuan pendidikan esensialisme adalah menyampaikan warisan

    budaya dan sejarah melalui suatu inti pengetahuan yang telah terhimpun,

    dasar bertahan sepanjang waktu untuk diketahui oleh semua orang.

    Pengetahuan ini diikuti oleh keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang tepat

    untuk membentuk unsur-unsur yang inti (esensiliasme), sebuah pendidikan

    sehingga pendidikan bertujuan mencapai standart akademik yang tinggi,

    pengembangan intelek atau kecerdasan.

    2. Metode pendidikana. Pendidikan berpusat pada guru (teacher centered)

  • 7/28/2019 88529784-esensialisme

    6/11

    6

    b.Umumnya diyakini bahwa pelajar tidak betul-betul mengetahui apa yangdiinginkan, dan mereka harus dipaksa belajar.

    c. Metode utama adalah latihan mental, misalnya melalui diskusi danpemberian tugas, penguasaan pengetahuan, misalnya melalui penyampaian

    informasi dan membaca.

    3. PelajarSiswa adalah mahluk rasional dalam kekuasaan fakta & keterampilan-

    keterampilan pokok yang siap melakukan latihan-latihan intelektif atau

    berfikir.

    4. Pengajara. Peranan guru kuat dalam mempengaruhi & menguasai kegiatan kegiatan

    di kelas.

    b.Guru berperan sebagai sebuah contoh dalam pengawasan nilai-nilai danpenguasaan pengetahuan atau gagasan.

    5. Pandangan Esensialisme Mengenai BelajarIdealisme, sebagai filsafat hidup, memulai tinjauannya mengenai

    pribadi individu dengan menitik beratkan pada aku. Menurut idealisme, bila

    seorang itu belajar pada taraf permulaan adalah memahami akunya sendiri,

    terus bergerak keluar untuk memahami dunia obyektif. Dari mikrokosmos

    menuju ke makrokosmos. belajar dapat didefinisikan sebagai jiwa yang

    berkembang pada sendirinya sebagai substansi spiritual. Jiwa membina dan

    menciptakan diri sendiri.

    6. Pandangan Esensialisme Mengenai KurikulumBeberapa tokoh idealisme memandang bahwa kurikulum itu

    hendaklah berpangkal pada landasan idiil dan organisasi yang kuat. Herman

    Harrel Horne dalam bukunya mengatakan bahwa hendaknya kurikulum itu

    bersendikan alas fundamen tunggal, yaitu watak manusia yang ideal dan ciri-

    ciri masyarakat yang ideal. Kegiatan dalam pendidikan perlu disesuaikan dan

    ditujukan kepada yang serba baik. Atas ketentuan ini kegiatan atau keaktifan

  • 7/28/2019 88529784-esensialisme

    7/11

    7

    anak didik tidak terkekang, asalkan sejalan dengan fundamen-fundamen yang

    telah ditentukan.

    Bogoslousky mengutarakan di samping menegaskan supaya kurikulum

    dapat terhindar dari adanya pemisahan mata pelajaran yang satu dengan yang

    lain, kurikulum dapat diumpamakan sebagai sebuah rumah yang mempunyai

    empat bagian:

    1. Universum: Pengetahuan merupakan latar belakang adanya kekuatansegala manifestasi hidup manusia. Di antaranya adalah adanya kekuatan-

    kekuatan alam, asal usul tata surya dan lain-Iainnya. Basis pengetahuan

    ini adalah ilmu pengetahuan alam kodrat yang diperluas.

    2. Sivilisasi: Karya yang dihasilkan manusia sebagai akibat hidupmasyarakat. Dengan sivilisasi manusia mampu mengadakan pengawasan

    tcrhadap lingkungannya, mengejar kebutuhan, dan hidup aman dan

    sejahtera .

    3. Kebudayaan: Kebudayaan mempakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat, kesenian, kesusasteraan, agama, penafsiran dan

    penilaian mengenai lingkungan.

    4. Kepribadian: Bagian yang bertujuan pembentukan kepribadian dalam artiriil yang tidak bertentangan dengan kepribadian yang ideal. Dalam

    kurikulum hendaklah diusahakan agar faktor-faktor fisik, fisiologi,

    emosional dan ientelektual sebagai keseluruhan, dapat berkembang

    harmonis dan organis, sesuai dengan kemanusiaan ideal.

    Robert Ulich berpendapat bahwa meskipun pada hakikatnya kurikulum

    disusun secara fleksibel karena perlu mendasarkan atas pribadi anak,

    fleksibilitas tidak tepat diterapkan pada pemahaman mengenai agama dan

    alam semesta. Untuk ini perlu diadakan perencanaan dengan keseksamaan dan

    kepastian. Butler mengemukakan bahwa sejumlah anak untuk tiap angkatan

    baru haruslah dididik untuk mengetahui dan mengagumi Kitab Suci.

  • 7/28/2019 88529784-esensialisme

    8/11

    8

    Sedangkan Demihkevich menghendaki agar kurikulum berisikan moralitas

    yang tinggi .

    Realisme mengumpamakan kurikulum sebagai balok-balok yang

    disusun dengan teratur satu sama lain yaitu disusun dari paling sederhana

    sampai kepada yang paling kompleks. Susunan ini dapat diutarakan ibarat

    sebagai susunan dari alam, yang sederhana merupakan fundamen at au dasar

    dari susunannya yang paling kompleks. Jadi bila kurikulum disusun atas dasar

    pikiran yang demikian akan bersifat harmonis.

    F. Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan Esensialisme dan PandangannyaAdapun pandangan tentang pendidikan dari tokoh pendidikan Renaisans

    yang pertama:

    1. Johan Amos Cornenius (1592-1670) yaitu agar segala sesuatu diajarkanmelalui indra, karena indra adalah pintu gerbangnya jiwa.

    2. Johan Frieddrich Herbart (1776-1841) mengatakan bahwa tujuan pendidikanadalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan Tuhan artinya

    adanya penyesuaian dengan hukum kesusilaan. Proses untuk mencapai

    tujuan pendidikan itu oleh Herbart disebut pengajaran.

    3. William T. Harris (1835-1909) tugas pendidikan adalah menjadikanterbukanya realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan

    bersendikan ke kesatuan spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara

    nilai-nilai yang turun menurut, dan menjadi penuntun penyesuaian orang

    pada masyarakat.

    Tokoh lainnya antara lain:

    1. George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831)Mengemukakan adanya sintesa antara ilmu pengetahuan dan agama menjadi

    suatu pemahaman yang menggunakan landasan spiritual.

    2. George SantayanaDia memadukan antara aliran idealisme dan realisme dalam suatu sintesa

    dengan mengatakan bahwa nilai tidak dapat ditandai dengan suatu konsep

  • 7/28/2019 88529784-esensialisme

    9/11

    9

    tunggal, karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang menentukan

    adanya kualitas tertentu.

    Tokoh-tokoh terkemuka yang berperan dalam penyebaran aliran esensialisme

    diantaranya adalah Desidarius Erasmus, Johann Amos Comenius, John Locke,

    Johann Henrich Pesta Lozzi, Johann Friederich Frobel, Johann Friedrich Herbart

    dan William T. Harris.

  • 7/28/2019 88529784-esensialisme

    10/11

    10

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULANAdapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:

    1. Filsafat pendidikan esensialisme adalah suatu aliran filsafat yangmenginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama dan

    menganggap bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang

    memiliki kejelasan dan tahan lama yang mempunyai tata yang jelas.

    2. Sejarah lahirnya ajaran esensialisme yaitu pada zaman Renaissance, iamemberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuh flexibilitas dimana

    terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin

    tertentu.

    3. Dasar filosofis filsafat pendidikan esensialisme bertumpu pada mazhabfilsafat idealisme dan realisme.

    4. Karakteristik filsafat pendidikan esensialisme menurut William C. Bagleyterkait dengan minat belajar, pengawasan dan bimbingan, penegakan disiplin

    serta teori yang kuat tentang pendidikan.

    5. Teori pendidikan menurut esensialisme terkait dengan tujuan pendidikan,metode pendidikan, pelajar, pengajar, pandangan mengenai belajar dan

    kurikulum.

    6. Tokoh-tokoh filsafat pendidikan esensialisme antara lain: Johan AmosCornenius, Johan Frieddrich Herbart dan William T. Harris.

    B.

    SARANAdapun saran dari makalah ini yaitu dalam mempelajari paham filsafat pendidikan

    esensialisme, pembaca sebaiknya melakukan perbandingan terhadap paham yang

    lain sehingga tidak hanya terpaku pada satu paham saja dalam mempelajari ilmu

    filsafat pendidikan.

  • 7/28/2019 88529784-esensialisme

    11/11

    11

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. Aliran Esensialisme Dalam Filsafat Pendidikan.

    http://kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.com/2011/01/aliran-

    esensialisme-dalam-filsafat.html (Diakses pada tanggal: 27 Oktober 2011)

    Caniago, Muchlis. Aliran Filsafat Pendidikan Esensialisme. Blog Mukhlis Berbagi

    Ilmu. Diterbitkan pada tanggal: 02 Januari 2011.

    http://mukhliscaniago.wordpress.com/2011/01/02/aliran-filsafat-pendidikan-

    esensialisme/ (Diakses pada tanggal: 27 Oktober 2011)

    Harum, Akhmad. Aliran Filsafat Pendidikan Esensialisme . Blog Akhmad Harum

    BK 09. Diterbitkan pada tanggal: 02 Maret 2011.

    http://akhmadharumbko9unm.blogspot.com/2011/03/aliran-filsafat-

    pendidikan-esensialisme.html (Diakses pada tanggal: 27 Oktober 2011)

    Muttaqin, Imamul. Aliran-Aliran Pendidikan . Blog UIN Maliki Malang.

    Diterbitkan pada tanggal: 13 Maret 2011. http://blog.uin-

    malang.ac.id/muttaqin/2011/03/13/aliran-aliran-pendidikan/ (Diakses padatanggal: 27 Oktober 2011)

    Rukkiyah, Hadi. Filsafat Pendidikan Esensialisme . Blog Hadi Rukkiyahs.

    Diterbitkan pada tanggal: 25 Juli 2010.

    http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/filsafat-pendidikan-esensialisme

    .html (Diakses pada tanggal: 27 Oktober 2011)

    http://kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.com/2011/01/aliran-esensialisme-dalam-filsafat.htmlhttp://kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.com/2011/01/aliran-esensialisme-dalam-filsafat.htmlhttp://mukhliscaniago.wordpress.com/2011/01/02/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme/http://mukhliscaniago.wordpress.com/2011/01/02/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme/http://akhmadharumbko9unm.blogspot.com/2011/03/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme.htmlhttp://akhmadharumbko9unm.blogspot.com/2011/03/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme.htmlhttp://blog.uin-malang.ac.id/muttaqin/2011/03/13/aliran-aliran-pendidikan/http://blog.uin-malang.ac.id/muttaqin/2011/03/13/aliran-aliran-pendidikan/http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/filsafat-pendidikan-esensialisme.htmlhttp://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/filsafat-pendidikan-esensialisme.htmlhttp://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/filsafat-pendidikan-esensialisme.htmlhttp://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/filsafat-pendidikan-esensialisme.htmlhttp://blog.uin-malang.ac.id/muttaqin/2011/03/13/aliran-aliran-pendidikan/http://blog.uin-malang.ac.id/muttaqin/2011/03/13/aliran-aliran-pendidikan/http://akhmadharumbko9unm.blogspot.com/2011/03/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme.htmlhttp://akhmadharumbko9unm.blogspot.com/2011/03/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme.htmlhttp://mukhliscaniago.wordpress.com/2011/01/02/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme/http://mukhliscaniago.wordpress.com/2011/01/02/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme/http://kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.com/2011/01/aliran-esensialisme-dalam-filsafat.htmlhttp://kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.com/2011/01/aliran-esensialisme-dalam-filsafat.html