9. a m p h i b i a

Upload: andreas-springfield-gleason

Post on 17-Oct-2015

93 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

amphibia

TRANSCRIPT

C L A S S I C A M P H I B I A

BAB IXKELAS/CLASSIS AMPHIBIA

9.1. Sasaran pembelajaran :

Setelah mengikuti proses pebelajaran tentang kelas Amphibia selesai, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan : Ciri-ciri hewan kelas Amphibia, struktur dan fungsi dari hewan Amphibia, dan dapat membuat klasifikasi hewan vertebrata dari kelas Amphibia.

9.2. Pengertian dan Ciri-ciri AmphibiaSuperclassis Tetrapoda (tetra empat dan podos kaki) mempunyai 4 classis, yaitu Amphibia, Reptilia, Aves dan Mamalia.

Amphibia adalah kelompok hewan yang terendah dari Tetrapoda, dan berasal dari kata amphi : rangkap dan bios : hidup, menunjukkan bahwa sebagian besar dari species-speciesnya kehidupannya sebagian di air tawar dan sebagian di darat. Struktur dan fungsinya diantara ikan dan reptil, kelompok pertama dari Chordata yang mulai hidup di darat. Beberapa ciri-ciri baru untuk mengadaptasikan dirinya hidup di darat, yaitu adanya kaki, paru-paru, lubang hidung yang berhubungan dengan ruang mulut dan organ-organ perasa yang dapat berfungsi baik di air maupun di darat. Amphibian merupakan makanan untuk beberapa vertebrata lain, untuk manusia daging katak ini merupakan makanan yang sangat digemari. Disamping itu juga katak dipergunakan untuk percobaan-percobaan dalam bidang biologi.

Ciri-ciri dari Amphibia adalah sebagai berikut :

1. Kulitnya basah dan berkelenjar, tidak mempunyai sisik-sisik luar.

2. Dua pasang anggota badan untuk berjalan/meloncat atau berenang (tidak ada kaki-kaki pada Caecilian, tidak ada kaki belakang pada familia Sirenidae); suatu sirip median tidak berjari-jari sirip.

3. Lubang hidung 2, berhubungan dengan ruang mulut dan mempunyai kelep untuk menahan air; mata seringkali mempunyai kelopak yang dapat bergerak; gendang telinga luar pada katak; umumnya pada mulut terdapat gigi-gigi halus; lidah umumnya dapat dikeluarkan.

4. Rangka sebagian besar dari tulang keras; tengkorak mempunyai 2 occypital condylus; tulang rusuk, apabila ada, tidak melekat/berhubungan dengan sternum.

5. Jantung 3 ruang, 2 atrium dan 1 ventrikel; 1 (atau 3) pasang arcus aorta; sel-sel darah merah berinti dan oval.

6. Respirasi dengan insang, paru-paru, kulit, atau dengan lapisan mulut, secara terpisah atau gabungan; insang terdapat pada stadium tertentu dalam siklus hidupnya; cordavocalis (pita suara) pada katak.

7. Otak mempunyai 10 pasang nervi cranialis.

8. Temperatur tubuh berubah-ubah (poikilothermis) tergantung kepada lingkungannya.

9. Fertilisasi external atau internal; kebanyakan ovipar; pada telur ada kuning telur dan tertutup oleh lapisan lendir; pembelahan hoboblastic tetapi tidak sama; tidak mempunyai selaput embryo; umumnya mempunyai stadium larva dalam air dan bermetamorfose menjadi dewasa.

Peralihan dari air ke darat ditandai oleh :

1. Modifikasi dari tubuhnya untuk berjalan di darat, tetapi masih sanggup untuk mempertahankan kemampuannya untuk berenang.

2. Pertumbuhan kaki/tangan sebagai pengganti dari sirip-sirip yang berpasangan.

3. Perubahan pada kulitnya untuk penyesuaian diri di udara

4. Pergantian insang oleh paru-paru.

5. Perubahan dalam sistem circulatoria untuk penyesuaian dalam respirasi dengan paru-paru dan kulit.

6. Mempunyai organ-organ perasa yang dapat berfungsi baik di udara maupun di air.

9.3. Struktur dan FungsiTengkorak Amphibia lebih sederhana, mempunyai tulang-tulang yang lebih sedikit dari pada ikan, tetapi otot-otot anggota badannya lebih komplek daripada sirip lateral ikan. Salamander mempunyai kepala dan leher yang jelas, badan panjang silider maupun gepeng dan ekor panjang. Katak mempunyai kepala dan badan yang berhubungan, tidak mempunyai leher ataupun ekor, kaki depan kecil, kaki belakang panjang, dan gendang telinga yang terbuka. Caecilian tidak berkaki dan seperti cacing, mempunyai tubuh bergaris melingkar seperti cincin, dan kulitnya mempunyai sisik-sisik internal kecil.

Salamander umumnya mempunyai panjang 3 8 inci, salamander raksasa (Megalobatrachus japonicus) sampai 69 inci. Katak raksasa (Rana goliath) di Afrika sampai 12 inci, dan yang terkecil, yaitu katak pohon dari Kuba (Phyllobates) hanya 3/8 inci. Kebanyakan katak berukuran panjang 2 5 inci.

Amphibia hidupnya terutama di tempat-tempat yang barair dan basah; tidak ada yang hidup di air asin. Amphibian ini hidupnya terutama di daerah beriklim sedang, tetapi beberapa hidup di daerah tropis; satu species katak hidup di daerah kutub, dan seekor katak dan katak pohon ditemukan diketinggian di atas 12.000 kaki di Sierra Nevada, California. Beberapa jenis katak hidup juga di padang pasir, seperti di Amerika Barat Daya.

Nectunus, Cryptobranchus dan Amphiuma serta Siren selalu hidup di air. Salamander darat umumnya hidup di bawah batu atau batang pohon, dan Caecilia membuat lubang-lubang pada tanah yang lembab di daerah tropis.

Amphibian ini selalu menghindari dirinya dari daerah-daerah yang berudara kering/sangat kering; karena mereka tidak mempunyai pengaturan-temperatur dalam tubuhnya dan mudah kehilangan air dari kulitnya yang lunak. Katak dan Salamander akan tidur musim dingin pada waktu musim salju dengan masuk kedalam danau atau arus yang tidak membeku; sedangkan pada katak di darat dan Salamander darat membuat lubang dan masuk dibawah garis-garis beku. Selama tidur musim dingin tersebut, semua proses-proses dalam tubuhnya berkurang, detak jantung berkurang dan binatang tersebut hidup dari persediaan makanan dalam tubuhnya, termasuk glycogen dalam hatinya.

Amphibian dewasa dan larva Salamander makanannya hanya hewan-hewan yang hidup dan bergerak, seperti insekta, udang-udangan, cacing dan jenis-jenis molluska kecil-kecil. Species-species yang besar dan yang hidup di air, memakan ikan-ikan kecil. Katak kadang-kadang menangkap ikan-ikan kecil, burung atau mammalia. Amphibian yang besar akan menelan hewan-hewan kecil dari speciesnya yang sama atau berlainan. Larva katak makanan utamanya adalah ganggang dan hewan-hewan yang mati dalam air.

Katak adalah merupakan makanan utama bagi kura-kura, ular, burung bangau, burung rajawali, raccoon dan ikan-ikan yang besar. Sekresi yang dikeluarkan dari bintil-bintil pada kulitnya dapat melindungi dirinya dari beberapa predator. Larva-larva amphibian dimakan oleh serangga-serangga air yang besar, kumbang, nympha lalat yang besar dan juga oleh beberapa macam amphibian dewasa.

Kebanyakan amphibian kawin di dalam air, meletakkan telur-telurnya dalam air dan juga menetas disitu. Larvanya hidup di air sampai bermetamorfose jadi dewasa. Masing-masing species mempunyai tempat kawin yang khusus, seperti pada danau yang besar dan tenang, kolam, di arus atau pada beberapa species di darat. Fertilisasi external atau internal.

Katak dipergunakan untuk pengobatan tradisional di Cina. Disamping itu dipergunakan pula untuk keperluan pendidikan dalam biologi, penelitian-penelitian dalam physiologi, pharmakologi, test kehamilan, untuk umpan ikan dan untuk makanan. Ribuan jumlahnya yang ditangkap untuk makanan.

9.4. K L A S I F I K A S I CLASSIS AMPHIBIA (dikutip dari Murad, S. 1978)SUPERCLASSIS 2. TETRAPODA

CLASSIS AMPHIBIA (Batrachia)

Bentuk yang masih ada sekarang mempunyai kulit yang basah berkelenjar dan tidak mempunyai sisik luar; mempunyai 2 pasang anggota badan (tidak ada sirip berpasangan); 2 lubang hidung berhubungan dengan ruang mulut; tengkorak mempunyai 2 occipital condyles; jantung terdiri dari 3 ruang; pernapasan dengan insang, paru-paru atau kulit; pada telurnya terdapat kulit bergelatin (agar-agar), umumnya diletakkan di dalam air; larva umumnya hidup dalam air; dewasa hidup di air atau di tanah yang lembab. Devonian sampai dengan sekarang; terdapat hampir 2500 species yang masih ada sekarang.

SUBCLASSIS 1. STEGOCEPHALIA

Cranium dan pipinya mempunyai pelat-pelat tulang; species-species fossil seringkali dilengkapi dengan sisik-sisik kecil yang tersusun seperti atap ganteng di bagian ventral, pada beberapa species juga mempunyai sisik-sisik dorsal.

Ordo 1. *LeptospondyliKecil, bentuk seperti Salamander atau belut; masing-masing vertebrae umumnya dengan centrum dan arcus neuralis; tulang-tulang rusuk bersendi diantara vertebrae yang berdekatan; Carniferous dan Permian. *Lysorophus;* Diplocaulus.

Ordo 2. Phyllospondylii.Branchiosaurus.

Kecil, menyerupai Salamander atau ular; vertebrae tubular, dengan saraf corda dan notochord di dalam ruangan bersama; 3 pasang insang pada lengkungan yang luas dan terdapat pada masa kehidupan larvanya, tetapi tidak ada pada bentuk dewasanya. Devonian sampai Permian.

*Ichthyostega; * Branchiosaurus.

Ordo 3. Labyrinthodonti.

Ada yang kecil dan ada yang besar, bentuk seperti Salamander atau buaya; kedua rahangnya mempunyai lipatan dentine yang besar; tubuhnya biasanya dilengkapi dengan pelat-pelat dermis. Carboniferous bawah sampai dengan Triassic atas.

* Eogyrinus, mencapai 15 kali panjangnya

* Eryops, seperti buaya, panjangnya sampai 9 kaki

* Capitosaurus.

Ordo 4. Gymnophiona. (Apoda). Caecilians.

Tubuh ramping, seperti cacing, tidak ada anggota atau gelang bahu/ gelang pinggul; tulang tengkorak padat, atapnya dari tulang; mempunyai banyak vertebrae; tulang rusuk panjang; kulitnya halus, dengan alur-alur yang transversal, dan mempunyai kelenjar lendir dan kelenjar semprot (mengeluarkan cairan yang gatal); beberapa species mempunyai sisik-sisik endodermis yang tertanam pada kulit; sebuah tentakel yang menonjol terdapat diantara mata dan lubang hidung; mata tidak berkelopak, ekor pendek, anus dekat ujung tubuhnya; jantan dengan organ kopulasi yang menonjol. Tidak ditemukan adanya fossil-fossil; kurang lebih 55 species yang masih ada.

Caeciliidae,

Di daerah tropis: India sampai ke Phillipina, Kalimantan, Jawa dan Seychelles; sebelah Timur dan Barat Afrika, Mexico sampai Argentina.

Ichthyopis, Gymnopis, hidup dan membuat lubang dalam tanah yang lembab; makanannya invertebrate; seekor betina dapat mengeluarkan telur sejumlah 24 30 butir, diameternya sampai 6 mm, diletakkan pada tanah yang lembab; beberapa species pertumbuhan larvanya komplit di dalam telur, sedangkan beberapa species lainnya larvanya di dalam air; I.glutitinosus.Typhlonectes, di sebelah utara Amerika Selatan, seluruh siklus hidupnya di air, vivipar, menghasilkan kurang lebih 6 embryo yang dapat tumbuh sampai 150 mm, panjangnya sebelum dilahirkan.

SUBCLASSIC 2. CAUDATA (Urodela). Salamander dan sebagainya, tubuhnya terbagi menjadi kepala, badan dan ekor; anggota-anggota badannya kira-kira berukuran sama; larva, jika hidup di air, serupa dengan bentuk dewasanya dan mempunyai gigi-gigi pada kedua rahangnya; kurang lebih ada 240 species.

Ordo 1. Proteida,

Tubuhnya gepeng, pada ekor terdapat sirip; insang permanen, seperti semak-semak; mata tidak berkelopak; terdapat paru-paru; selamanya hidup di air.

Proteidae,

Necturus meculosus, anak anjing lumpur atau anjing air; di Amerika Serikat; panjang 12 (atau 17) inci; warna coklat karat dengan bercak-bercak hitam; kawin pada musim gugur; telur-telurnya dikeluarkan pada bulan Mei atau Juni, ada 18 sampai 180 dalam sarangnya dan dijaga oleh betinanya; menetas dalam waktu 38 63 hari, panjang larvanya 22 mm; tubuhnya perlahan, kurang lebih dalam 6 tahun baru mencapai besar yang sepenuhnya; makanannya ikan-ikan kecil dan hewan-hewan invertebrata.

N. punctatus, di Amerika Serikat

Proteus anguineus, di Eropa Tenggara, dalam air di guha, tidak berpigmen dan mata di bawah kulit.

Ordo 2. Mutabilia. Salamander sejati.

Hewan dewasa tanpa insang (kecuali Amphibia); ada paru-paru (kecuali Plethodontidae); pada tengkorak terdapat vomer yang berpasangan.

Cryptobranchidae,

Tubuhnya gepeng (depressed), kulitnya lunak, lemah,lipatan-lipatan berotot pada sisinya; tidak berkelopak mata; gigi vomer terdapat pada lengkungan yang paralel dengan rahang; hidup permanen di air; Oligacene sampai dengan sekarang.

Cryptobranchus alloganiessis, di Amerika Serikat, panjang sampai 24 inci, fertilisari external; telurnya kurang lebih ada 300 butir; larvanya memerlukan beberapa tahun untuk mencapai bentuk yang matang/ dewasa. Megalobatrachus japonicus, Salamander raksasa, RRC sebelah Timur dan Jepang, panjang sampai 69 inci.

* Andrias scheuchzeri, di zaman Mioceno di Eropa.

Hynobiidae, Salamander darat Asia.

Kecil, mempunyai kelopak mata; gigi-gigi vomer tersusun dalam bentuk V dibelakang nares (lubang hidung dalam); fertilisasi external; metamorfase komplit. Asia Utara, Chungking sampai pegunungan Ural.

Hynobius; anodon.

Ambystomidae,

Ambystoma tigrinum, Amerika Serikat dan Mexico, panjang sampai 8 inci.

A. opacum, Amerika Serikat

Dicamptodan ensatus, Amerika serikat

Salamandridae, di Eropa, Asia Timur dan Amerika Utara.

Diemictylus viridescens, di USA, bercak-bercak merah disepanjang sisinya, sampai 4 inci panjangnya.

Salamadra salamadra, hitam dengan bintik-bintik kuning, panjang sampai 6 inci, dewasa di darat.

Amphiumidae,

Amphiuma nears, belut Kongo, di USA, di rawa-rawa dan sawah, panjang sampai 36 inci.

Plethodontidae, di Eropa Selatan dan Amerika.

Pseudotriton rubber, Salamander merah.

Desmognathus fuscus, Salamander yang berwarna agak gelap.

Plethodon glutinosus, Salamander berlendir.

Ordo 3. Meantes,

Tubuh ramping; tidak mempunyai anggota badan belakang atau kelopak mata; insang kuat; rahang dengan lapisan tanduk; fertilisasi barangkali external; hidup di air.

Sirenidae,

Siren lacertian, Belut lumpur, USA, di kolam-kolam dan parit yang berlumpur, tumbuh sampai 30 inci; 3 pasang insang.

Pseudobranchus striatus, 1 pasang celah insang, panjang sampai 7 inci, di lubang-lubang.

SUBCLASSIC 3. SALIENTIA (Anura). Katak.

Kepala dan badan bersatu (tidak jelas terpisah); tidak ada leher atau ekor; kaki depan pendek, kaki belakang besar untuk meloncat dan mempunyai selaput diantara jari-jarinya; vertebrae 10 buah, yang terakhir adalah urostyle yang ramping; tulang rusuk (costae) mengecil atau tidak ada; meletakkan telur dan fertilisasi umumnya external; larva (kecebong, tadpole) mempunyai kepala dan badan bersatu, mempunyai ekor yang panjang dengan sirip median, umumnya dalam air; metamorfose jelas; 2200 species.

Ordo 1. Amphicoela.Vertebratae amphicoelous; 2 sisa otot ekor

Ascaphidae (Liopelmidae), Katak Lonceng, hanya 2 genera.

Liopelma, ada 2 species, merupakan amphibian asli dari New Zealand.

Ascaphus truei, USA, fertilisasi internal (suatu keanehan pada Salientia) dengan mempergunakan organ kopulasi external yang seperti ekor pada jantan; larva mempunyai cakram pengisap ventral untuk menempel pada batu di dalam arus yang deras.

Ordo 2. Opisthocoela.

Vertebrae opisthocoelous; tulang rusuk melayang / bebas pada larva maupun dewasanya.

Discoglossidae, terdapat lidah dan kelopak mata, dewasa mempunyai tulang-tulang rusuk.

* Latonia, Miocene atas.

Alytes obstetricans, di Eropa

Bombina, pada permukaan bawah badannya berwarna hitam dan merah terang atau kuning, di Eropa, Afrika dan Asia.

Xenopidae, katak bercakar; tidak mempunyai lidah; kaki-kakinya berselaput renang seluruhnya; 3 jari-jari kaki belakang di bagian dalam mempunyai cakar tanduk yang hitam, selalu di air; di Afrika; Xenopus.

Pipdae, tidak mempunyai lidah atau kelopak mata; kaki mempunyai selaput renang seluruhnya; jari kaki depan yang ramping berakhir di dalam kelompok papilla dermis yang pendek; selalu di air; telur-telurnya di bawah dalam kantung-kantung yang terpisah pada betina; katak muda mengalami metamorfose yang sempurna; di Amerika Selatan bagian Utara.

Pipa, Katak Suriname.

Ordo 3. Anomocoela.

Vertebarae sacralis procoelous; tidak tulang rusuk melayang.

Pelobatidae, Katak berkaki sekop; kaki belakang mempunyai sekop pemotong yang berlapis tanduk pada pinggir dalamnya; pupil mata berbentuk ellips; daerah sebelah utara katulistiwa sampai ke kepulauan Phillipina.

Megalophrys, pupil ventral; lidahnya bundar atau seperti kerucut, mempunyai lekukan atau tidak ada lekukan pada posterior lidahnya; gigi-gigi vomer dalam dua kelompok kecil atau tidak ada; jari-jari berselaput pada pangkalnya atau tak berselaput, ujung-ujung jari tanpa pelebaran-pelebaran. Metatarsalia terluar bersatu atau sebagian dipisahkan dengan selaput; di Jawa ada 2 species:

Megalophrys Montana dan M. hasselti.

Ordo 4. procoela.

Vertebrae procoelous; urostyle dengan condylus yang rangkap.

* Palaeobatrachidae, * Palaebatrachus, di Eropa, Jurassic sampai Miocene.

Bufonidae, Katak Sejati.

Tidak mempunyai gigi maxllaris; terdapat sebuah kelenjar paratiroid yang besar di belakang tiap-tiap matanya; bagian ventral dari gelang pactrocalis (epicoracoid) saling menutup (ARCIFERA); tersebar luas di seluruh dunia.

Eleutherodactylus; Leptodactylus

Bufo, katak yang umum, kulit kasar, banyak bintil-bintil; terrestrial dan nocturnal (hidup pada malam hari), bersembunyi di bawah batu-batu, batang kayu dan sebagiannya atau di lubang-lubang pada siang hari; masuk ke dalam air terutama untuk bertelur; telur-telurnya dalam bulatan-bulatan lendir; rahang tak bergigi; terdapat lebih dari 100 species. Di Jawa terdapat beberapa species.

Bufo cruentatus, B.melonostictus, B.asper, B. parvus dan B. biporcatus

Nectophryne, pupil horizontal; lidah berbentuk ellips dan bagian posterior bebas; tak ada gigi-gigi vomer; lubang hidung di bagian lateral; jari-jari tangan/kaki berselaput, ujung-ujung melebar;

Nectophryne borbonica.

Hylidae, Katak pohon; kebanyakan berukuran kurang dari 2 inci; gigi-gigi terdapat di rahang atas maupun bawah; tulang terminal dari tiap digitus (jari) berbentuk cakar; semua jari-jarinya melebar menjadi cakram (pelebaran) pengisap, dipergunakan untuk memanjat pohon, karang dan sebagainya; suaranya seringkali keras; telur-telurnya umumnya di air.

Hyla versicolor, H.regilla, di Amerika Serikat

H.infrafrenata, di Indonesia

Gastrottheca, Katak Marsupial (berkantung) di Amerika Selatan, telur-telurnya dibawa di punggungnya, di luar kulit atau dalam kantung-kantung kulit.

Ordo 5. Diplasiocoela.

Gelang bahu (pectoral girdle) bersatu dengan sternum (FIRMISTERNA)

Ranidae, Katak (Frogs) sejati.

Terdapat gigi-gigi di rahang atas; lidah umumnya bercabang pada posteriornya; umumnya telur-telur dalam kumpulan seperti tepung tapioca; Jurasasic sampai dengan sekarang; tersebar di seluruh dunia, kecuali Amerika Selatan.

Rana pipiens, Amerika Utara sampai Mexico

Di Indonesia terdapat beberapa species,

R.limocharis, R.cancrivora, R.macrodon, R. whiteheadi, R. kuhli, R.hasheana, R.microdesca, R.eryhraea, R.nicobariensis,

Oxyglossus laevis, O.lima,

Polypedatidae (Rhacophoridae), pada vertebrata sacralias tidak ada pelebaran, tidak mempunyai lipatan pada langit-langit; terdapat sebuah tulang rawan di antara dua ruas terujung; di Afrika, Asia Timur dan Asia Tenggara; kebanyakan di tempat-tempat yang berpohon.

Polypedates (Rhacohorus), telur-telurnya umumnya diletakkan dalam busa lendir di permukaan air; di Indonesia terdapat beberapa species,

Rhacophorus leucomystax sexvirgata, R. leucomystax leucomystax, Rh. Javanus, Rh. Hossil, Rh.reinwardti,

Philautus flavosignatus, Ph. Jacobsoni, Ph. Pallidipes, Nyctixalus margaritifer, N.robinsoni.

Microhylidae (Brevicipitidae), Katak bermulut sempit; kepala kecil, sempit; cosmopolitan; hidup di bawah pohon-pohonan sampai lubang-lubang.

Di Indonesia terdapat beberapa species, yaitu:

Microhyla palmipes, M.achatina, M.annectans, Kaloula baleata

Calophrynus plerostigma.

9.5. Tugas Untuk Mahasiswa

Mahasiswa pada kelompok tertentu diharuskan membuat makalah tentang materi matakuliah taksonomi vertebrata yaitu kelas Amphibia, dengan mencari/membaca dari sumber-sumber buku-buku literature, materi bahan ajar, atau penelusuran melaui Internet. Makalah tersebut dibuatkan power point dan dipresentasikan dikelas. Lakukan tanya jawab atau diskusi oleh semua kelompok peserta matakuliah. Dari hasil presentase, hasil diskusi/tanya jawab kemudian dibuatkan suatu rangkuman atau kesimpulan.

9.6. Soal.1. Jelaskan cirri-ciri hewan kelas Amphibia.

2. Jelaskan struktur dan fungsi dari hewan Amphibia.

3. Coba buat klasifikasi minimal empat jenis Amphibia.

9.7. Bahan Bacaan

1. Penelusuran melalui internet

2. Jasin, Maskoeri. 1991. Zoologi Invertebrata. CV. Sinar Wijaya, Surabaya.

3. Murad, S. 1978. Sistematik Vertebrata. Universitas Padjajaran. Bandung

4. Parker, T.J.and W.A. Haswel, 1951. A Textbook Of Zoology II. The Macmillan And Co. Ltd., London

102