9 model-pembelajaran-saintifik-mp-bhs-indonesia
TRANSCRIPT
Melalui Pendekatan Saintifik
Pembelajaan Berbasis KompetensiMata Pelajaran Bahasa Indonesia
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PSMA
2013
i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat
diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan
tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses
penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang
belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului
dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang
mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun
dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan
persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk
memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran
dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata
pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu
saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung
pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja
yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
ii
DAFTAR ISI
COVER ------------------------------------------------------------------------------------------------------iKATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------------------------------ii
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------iii
BAB I : PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------1
A. Latar Belakang --------------------------------------------------------------------------------1B. Tujuan --------------------------------------------------------------------------------------------2C. Ruang Lingkup ------------------------------------------------------------------------------2D. Landasan Hukum------------------------------------------------------------------------------3
BAB II : PEMBELAJARAN KOMPETENSI --------------------------------------------------4
A. Pendekatan Pembelajaran Saintifik ---------------------------------------------------5B. Penilaian Autentik ------------------------------------------------------------------------8C. Penilaian Hasil Belajar---------------------------------------------------------------------10
BAB III : ANALISIS KOMPETENSI ----------------------------------------------------------13
A. Prosedur Analisis --------------------------------------------------------------------------13B. Hasil Analisis Kompetensi Dasar --------------------------------------------------22
BAB IV : PENUTUP --------------------------------------------------------------------------------45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN: Contoh RPP
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka
mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas:
standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu
setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran,
menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam
menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum
2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta
didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang
diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran
1
didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara
individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam
mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar
dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik
mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong
pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk
kategori pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas
pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun
pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi
pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru
sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata
pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk
mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang
ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan
kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan
silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam
mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah
pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh
karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara
individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan
pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan
dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
A. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata
pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan
memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti
dan kompetensi dasar
1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari
silabus mata pelajaran
2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
2
3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
4. Merancang penilaian otentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
2. Langkah-langkah analisis kompetensi;
3. Penilaian otentik; dan
4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang
Implementasi Kurikulum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
3
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan
memperkuat proses pembelajaran dan penilaian otentikautentik untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses
pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang
mendorong siswa lebih mampu dalam mengobservasimengamati,
bertanyamenanya, mencoba/mengumpulkan data,
mengasosiasi/bernalarmenalar, dan mengomunikasikanmengomunikasikan.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus
dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar
dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup
materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut
memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap
diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan
lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses.
Untuk memperkuat Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan
pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong kemampuan Untuk mendorong kemampuan peserta didik
menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka
sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Prinsip pembelajaran yang digunakan pada kurikulum 2013 menekankan
perubahan paradigma: (1) dari peserta didik diberi tahu menuju menjadi peserta
4
didik mencari tahu; (2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) dari pendekatan tekstual menuju
menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah; (4) dari pembelajaran berbasis konten menuju menjadi pembelajaran
berbasis kompetensi; (5) dari pembelajaran parsial menuju menjadi
pembelajaran terpadu; (6) daripembelajaran yang menekankan jawaban
tunggal menuju menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya
multi dimensi; (7) daripembelajaran verbalisme menuju menjadi keterampilan
aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang
mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai
dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang
berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran
yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa,
dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14)
pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik.
Penilaian otentikautentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran
(output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian otentikautentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan
hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input –
proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil
belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran SaintifikPembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-
langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan
terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of
inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito: , 1989). Model
5
pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan
kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya
sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting
adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh
peserta didik (Zamroni: , 2000; & Semiawan: , 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara
akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena
itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model
pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model
pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam
sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer: , 1991). Model ini
menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer
pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang
fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam
Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas
proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam
melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik
diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep,
dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses
pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam
memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri
fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Di dalam Mmodel ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi,
dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar
bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran
berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta
didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan
atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi,
sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Houston: , 1988). Dengan demikian peserta didik lebih
diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam
memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan
sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
6
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi
membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan
keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan
secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah
kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang
berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam
mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Sesuai dengan karakteristik Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai bagian dari
natural science, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia harus
merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berpikir ilmiah, dan keterampilan
kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
(1)Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat
dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari
informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun
pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan
terori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki
kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis,
logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan
diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi
kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan
bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan
siswa, mengembangkan kreativitas, dan keterampilan kerja ilmiah.
Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan
melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan
mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi
dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.
(4)Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan
berpikir dan bersikap ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh guru
melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa
melakukan aktivitas antara lain menganalisis data,
mengelompokkan, membuat kategori, menyimpulkan, dan
7
memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja
diskusi atau praktik.
(5)Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau
grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu
mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan
penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat
laporan, dan/ atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktivitas pembelajaran bukan
sekadar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga
melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga.Dengan
dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong
kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan
keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan
langkah sebagai berikut.
(1) Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik
secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi,
membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena
tersebut.
(2) Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep,
prinsip, hukum,dan teori.
(3) Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen.
(4) Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data,
mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena.
(5) Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam presentasi dengan
aplikasi baru yang terduga sampai tak terduga.
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang
perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik
melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau
menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan
(kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
8
Penilaian dapat dilakukan dengan portofolio yang merupakan kumpulan yang
sistematis pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan
belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan
pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara
evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.
1. Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri
terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada
tujuan yang ingin dicapai (standar) oleh pebelajar itu sendiri dalam
belajar.
2. Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk
memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas
yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya.
Penilaian yang relevan dalam PBL antara lain sebaiai berikut.
1. Penilaian Kinerja Peserta Didik
Pada penilaian kinerja ini, peserta didik diminta untuk unjuk kerja atau
mendemonstrasikan kemampuan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti
menulis karangan, melakukan suatu eksperimen, menginterpretasikan
jawaban pada suatu masalah, memainkan suatu lagu, atau melukis suatu
gambar.
2. Penilaian Portofolio Peserta Didik
Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan
peserta didik dalam suatu periode tertentu. Informasi perkembangan
peserta didik dapat berupa hasil karya terbaik peserta didik selama proses
belajar, pekerjaan hasil tes, piagam penghargaan, atau bentuk informasi
lain yang terkait kompetensi tertentu dalam suatu mata pelajaran.
Dari informasi perkembangan itu peserta didik dan guru dapat menilai
kemajuan belajar yang dicapai dan peserta didik terus berusaha
memperbaiki diri. Penilain portofolio dapat dipakai untuk penilaian
pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif. Penilaian kolaboratif
dalam PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri (self assesment) dan peer
assesment.
9
Self assessment adalah penilaian yang dilakukan oleh peserta didik itu
sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk
pada tujuan yang ingin dicapai oleh peserta didik dalam belajar. Peer
assessment adalah penilian dimana peserta didik berdiskusi untuk
memberikan penilaian upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang
diselesaikan sendiri atau dengan teman dalam kelompoknya.
3. Penilaian Potensi Belajar
Penilaian yang diarahkan untuk mengukur potensi belajar peserta didik,
yaitu mengukur kemampuan yang dapat ditingkatkan dengan bantuan
guru atau teman-temannya yang lebih maju. PBL yang memberi tugas-
tugas pemecahan masalah memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan dan mengenali potensi kesiapan belajarnya.
4. Penilaian Usaha Kelompok
Menilai usaha kelompok seperti yang dilakukan pada pembelajaran
kooperatif dapat dilakukan pada PBL. Penilaian usaha kelompok
mengurangi kompetisi merugikan yang sering terjadi, misalnya
membandingkan peserta didik dengan temannya. Penilaian dan evaluasi
yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai
pekerjaan yang dihasilkan oleh peserta didik sebagai hasil pekerjaan
mereka dan mendiskusikan hasil pekerjaan secara bersama-sama.
Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan peserta didik
tersebut, penilaian ini antara lain 1)assesment kerja, 2) assesment
autentik, dan 3)portofolio. Penilaian proses bertujuan agar guru dapat
melihat bagaimana peserta didik merencanakan pemecahan masalah,
melihat bagaimana peserta didik menunjukkan pengetahuan dan
keterampilannya.
Penilaian kinerja memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang
dapat mereka lakukan dalam situasi yang sebenarnya. Sebagian masalah
dalam kehidupan nyata bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan
zaman dan konteks atau lingkungannya. Karena itu, di samping
pengembangan kurikulum juga perlu dikembangkan model pembelajaran
yang sesuai tujuan kurikulum yang memungkinkan peserta didik dapat
secara aktif mengembangkan kerangka berpikir dalam memecahkan
10
masalah serta kemampuannya untuk bagaimana belajar (learning how to
learn).
Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut diharapkan peserta didik
akan mudah beradaptasi. Dasar pemikiran pengembangan strategi
pembelajaran tersebut sesuai dengan pandangan kontruktivis yang
menekankan kebutuhan peserta didik untuk menyelidiki lingkungannya
dan membangun pengetahuan secara pribadi pengetahuan bermakna.
Tahap evaluasi pada PBM terdiri atas tiga hal, yaitu 1) bagaimana peserta
didik dan evaluator menilai produk (hasil akhir) proses; 2) bagaimana
mereka menerapkan tahapan PBM untuk bekerja melalui masalah; dan 3)
bagaimana peserta didik menyampaikan pengetahuan hasil pemecahan
masalah atau sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka belajar
menyampaikan hasil-hasil penilaian atau respon-respon mereka dalam
berbagai bentuk yang beragam, misalnya secara lisan atau verbal, laporan
tertulis, atau sebagai suatu bentuk penyajian formal lainnya. Sebagian
dari evaluasi memfokuskan pada pemecahan masalah oleh peserta didik
atau dengan cara melakukan proses belajar kolaborasi (bekerja bersama
pihak lain)
C. Penilaian Hasil Belajar Bahasa Indonesia
1. Aspek sikap melalui pengamatan
Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan dengan menggunakan
lembar pengamatan atau daftar ceklis pengamatan yang memuat aspek
sikap yang diamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada
indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan
analisis kompetensi.Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka
pengembangan nilai karakter bangsa.
Pemilihan aspek sikap yang diamati pada setiap materi pokok harus
menjadi bagian dari keseluruhan pencapaian sikap yang bermuara pada
pencapaian standar kopetensi lulusan tentang sikap, yaitu “ Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya” dan “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
11
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
Oleh karena itu, pengembangan sikap pada mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia dengan fokus utama pengembangan sikap ilmiah
merupakan bagian dari upaya pencapaian kedua sikap tersebut (religius
dan sosial). Guru Bahasa dan Sastra Indonesia perlu memetakan sikap
yang dikembangkan pada setiap materi pokok sesuai dengan relevansi
dan karakteristik yang tersirat dari rumusan KI-3 dan KI-4.
Penilaian sikap juga berkaitan erat dengan aktivitas siswa pada saat
pengamatan dilakukan.Pengamatan sikap dapat dilakukan pada saat
diskusi kelompok, kegiatan presentasi, atau kegiatan praktik dan tugas
projek. Berikut ini contoh aspek pengamatan sikap sesuai dengan
aktivitas siswa.
2. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes
Kompetensi siswa pada aspek pengetahuan dapat diukur melalui tes dan
nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tertulis
(uraian, pilihan ganda, isian, benar salah, dll) dan/atau tes praktik.
Sedangkan bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas yang
diberikan, baik tugas menjawab soal, atau tugas membuat laporan
tertulis.
Pengukuran kompetensi pengetahuan melalui tes dan nontes dirancang
dan didesain dimulai dengan menyusun indikator pencapaian, indikator
soal, dan/ atau aspek penilaian nontes, hingga pedoman
penilaian/penskoran. Dalam menyusun indikator soal tes tertulis, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) Indikator soal dinyatakan dengan kalimat pernyataan dengan
memuat empat unsur, yaitu subjek (siswa), kompetensi (dinyatakan
dengan kata kerja operasional), konten (isi, materi), dan derajat
pencapaian komeptensi
(2) Indikator yang baik dinyatakan dengan jelas dan tegas sehingga
dapat dibuat soalnya
(3) Pada soal uraian atau tes praktik, indikator menjadi pedoman dalam
mengembangkan rubrik penilaian dan pedoman peskoran/penilaian
Penilaian pengetahuan melalui tugas sebaiknya ditekankan pada aspek
yang relevan dengan rumusan kompetensi dasar. Aspek yang dapat
dinilai melalui tugas antara lain: kelengakapan isi, kedalaman/keluasan
12
isi, dan kebenaran isi. Dalam menilai tugas sebaiknya digunakan format
penilaian berbentuk daftar ceklis atau menggunakan skala
penilaian.Contoh format penilaian tugas dapat dilihat pada lampiran RPP.
3. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio projek
Ada dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan
kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak
dan ranah konkret. Pada ranah abstrak cenderung pada keterampilan
seperti menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan
pada kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan alat.Sedangkan untuk
ranah konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan
alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan
alat.
Kompetensi aspek keterampilan dapat diukur melalui pengamatan pada
saat mereka bekerja dalam kelompok, berdiskusi, presentasi,
eksperimen, atau tugas projek. Berikut ini contoh pengamatan aspek
keterampilan pada beberapa kegiatan.
Aspek keterampilan juga dapat dinilai berdasarkan produk yang
dihasilkan siswa yang didokumentasikan perkembangannya dalam
bentuk portofolio. Bentuk portofolio yang dapat digunakan antara lain
laporan tertulis, hasil tugas projek, dan lain-lain. Dalam merancang,
mendesain, dan melaksanakan penilaian aspek keterampilan, guru
sebaiknya menetapkan fokus penilaian keterampilan.Berikut ini
beberapa aspek penilaian keterampilan melalui portofolio pada beberapa
jenis.
13
BAB III ANALISIS KOMPETENSI
B. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi
dasar.Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis
itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua
mata pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan
pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi
tertentu.Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai
berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk
kelas XII. Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah
sebagai berikut.
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
14
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah
sebagai berikut.
15
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai
berikut
(1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi
pokok.
Tabel linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok
(Dalam Silabus)
3.1 Memahami hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial manusia.
4.1 Menginterpretasi hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial.
Hakikat bahasa dan bunyi sebagai sistem simbol.
3.2 Memahami bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
4.2 Mengabstraksikan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
Sejarah Bahasa Indonesia
Lingua Franca
Bahasa negara
Bahasa Persatuan
3.3. Membandingkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia.
4.3. Mengabstraksikan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa
Bahasa Nasional dan Bahasa Negara
Bahasa Daerah
Bahasa Asing
3.4. Membandingkan karakteristik puisi lama dan puisi baru secara memadai serta mengapresiasinya
4.4. Menulis puisi lama dan baru
Karakteristik Puisi Lama
Karakteristik Puisi Baru
3.5. Membandingkan karakteristik prosa lama dan baru serta mengapresiasinya
4.5. Menginterpretasi isi prosa lama dan baru
Karakteristik Prosa Lama (hikayat, sejarah/tambo, kisah, dongeng fabel, mite, legenda,
16
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok
(Dalam Silabus)sage, parabel, dongeng jenaka, dan cerita berbingkai)
Karakteristik Prosa Baru(roman, novel, cerpen, biografi, dan prosa populer)
Struktur Cerita Prosa (tema, fakta cerita [alur, penokohan, latar], sarana sastra [ pusat pengisahan, konflik)
3.1. Memahami prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
4.1 Menyunting kata, frasa, klausa, dan kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku.
Prinsip bahasa Indonesia baku
Kaidah penyusunan kata
Kaidah penyusunan frasa
Kaidah penyusunan klausa
Kaidah penyusunan kalimat
3.2. Membandingkan relasi makna antarkata dalam bahasa Indonesia
4.2 Mengevaluasi penggunaan makna kata dan relasi makna dalam komunikasi lisan dan tulis
Makna kata Relasi makna
kata
3.3. Menganalisis karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater
4.3 Mengevaluasi hasil analisis karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater
Karakteristis drama dan teater
Jenis-jenis drama dan
17
Materi Pokok (Silabus)
Materi PembelajaranFakta, Konsep,
Prinsip, dan Prosedur
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran:Mengamati, Menanya, Mencoba,
Mengasosiasi, dan
Mengomunikasikan
Pembelajaran (Silabus)
Indikator Sikap,
Pengethuan, dan
Keterampilan untuk
Penilaian
Penillaian (Silabus)
Lulusan yang :Cerdas, Kreatif,
Produktif, dan Bertanggung
jawab
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)Materi Pokok
(Dalam Silabus)teater
Perkembangan drama dan teater
3.4. Membandingkan perbedaan drama dengan teater serta mengapresiasi-nya.
4.4 Mengalihwahanakan (mengonversi) cerpen ke dalam naskah drama sederhana.
Karakteristis drama dan teater
Jenis-jenis drama dan teater
Naskah Drama
Naskah Cerpen
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus)
menjadi materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur.
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator
keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai
tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang
diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan.
(6) Merancang penilaian yang diperlukan.
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
18
1.Mengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam
silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga
(pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan
untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat
kategori, yaitu:
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar,
dibaca, disentuh, atau diamati
(2)Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau
dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-
fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair
(kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan
spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah
sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya
selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat
yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah
kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-
konsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan
generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang
merupakan prinsip adalah air jika dipanaskan akan menguap.
Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan
konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hokum,
teori, dan azas.
(4) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan
sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural
merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada
mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, langkap kerja ilmiah
merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok.
2.Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
19
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
(1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan
pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh,
atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakat,
yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman
suara, atau fakta langsung yang bisa disentuh, dilihat, dan sebagainya
Kegiatan observasi dalam proses pembelajaran mendorong
keterlibatan peserta didik secara langsung. Dalam kaitan ini, guru
harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam observasi
tersebut.
Observasi biasa (common observation). Pada observasi biasa untuk
kepentingan pembelajaran, peserta didik merupakan subjek yang
sepenuhnya melakukan observasi (complete observer). Di sini
peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku,
objek, atau situasi yang diamati.
Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya
observasi biasa, pada observasi terkendali untuk kepentingan
pembelajaran, peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri
dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Mereka juga tidak
memiliki hubungan apa pun dengan pelaku, objek, atau situasi yang
diamati. Namun demikian, berbeda dengan observasi biasa, pada
observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan
pada ruang atau situasi yang dikhususkan. Karena itu, pada
pembelajaran dengan observasi terkendali termuat nilai-nilai
percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang
diobservasi.
Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi
partisipatif, peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan
pelaku atau objek yang diamati. Sejatinya, observasi semacam ini
paling lazim dilakukan dalam penelitian antropologi, khususnya
etnografi. Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik
melibatkan diri pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati. Di
bidang pengajaran bahasa, misalnya, dengan menggunakan
pendekatan ini berarti peserta didik hadir dan “bermukim” langsung
di tempat subjek atau komunitas tertentu dan pada waktu tertentu
20
pula untuk mempelajari bahasa atau dialek setempat, termasuk
melibakan diri secara langsung dalam situasi kehidupan mereka
(2) Menanya adalah proses mengonstruksi pengetahuan berupa konsep,
prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas.
Dalam kegiatan menanya, siswa mengembangkan keterampilan lisan
dan tertulis dalam merumuskan pertanyaan, mulai pertanyaan
sederhana dan pendek hingga pertanyaan kompleks dan kritis. Untuk
mendorong hasil yang efektif dan efisien proses menanya dalam
diskusi harus disiapkan oleh guru, antara lain: tujuan dan hasil
kegiatan dirumuskan dengan jelas; prosedur dan alokasi waktu diskusi
ditentukan; jika diperlukan tersedia lembar kerja diskusi; diberikan
apresiasi yang cukup kepada siswa yang aktif berpartisipasi.
Tingkatan menanya :Tingkatan Sub tingkatan Kata-kata kunci
pertanyaan
Kognitif yang
lebih rendah
Pengetahuan
(knowledge)
Apa... Siapa... Kapan... Di mana... Sebutkan... Jodohkan atau
pasangkan... Persamaan kata... Golongkan... Berilah nama... Dll.
Pemahaman
(comprehension)
Terangkahlah... Bedakanlah... Terjemahkanlah... Simpulkan... Bandingkan... Ubahlah... Berikanlah interpretasi...
Penerapan
(application
Gunakanlah... Tunjukkanlah... Buatlah... Demonstrasikanlah... Carilah hubungan... Tulislah contoh... Siapkanlah... Klasifikasikanlah...
Kognitif yang
lebih tinggi
Analisis (analysis) Analisislah... Kemukakan bukti-bukti… Mengapa… Identifikasikan… Tunjukkanlah sebabnya… Berilah alasan-alasan…
Sintesis (synthesis) Ramalkanlah… Bentuk… Ciptakanlah… Susunlah…
21
Tingkatan Sub tingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Rancanglah... Tulislah… Bagaimanakita dapat
memecahkan… Apa yang terjadi
seaindainya… Bagaimana kita dapat
memperbaiki… Kembangkan…
Evaluasi (evaluation) Berilah pendapat… Alternatif mana yang
lebih baik… Setujukah anda… Kritiklah… Berilah alasan… Nilailah… Bandingkan… Bedakanlah…
(3) Mencoba adalah proses kegiatan memperkuat pemahaman faktual, konspetual, dan prosedural melalui kegiatan langsung mengumpulkan data. Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam dua jenis, yaitu mencoba prinsip/prosedur seperti yang dipeorleh melalui diskusi, dan mencoba mengaplikasikan prinsip/prosedur pada situasi baru. Kegiatan mencoba dapat dilakukan dalam bentuk ekperimen atau tugas projek.Pada kegiatan mencoba jenis pertama, data yang diperoleh digunakan untuk memverifikasi prinsip/prosedur yang dipelajari. Kegiatan ini akan meningkatkan kebermaknaan belajar (meaningfull learning) bagi siswa. Mereka menjadi lebih yakin dengan pengetahuan yang dimiliki yang dibuktikan melalui data-data yang diperoleh. Kegiatan mencoba jenis kedua merupakan kelanjutan dari jenis yang pertama. Setelah proses mencoba yang pertama merupakan bagian dari kegiatan mengonstruksi pengetahuan komseptual dan prosedural dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencoba jenis kedua untuk mengaplikasikannya dalam situasi baru. Data baru yang diperoleh mendorong pemikiran lebih tinggi karena bukan sekadar membuktikan prinsip/prosedur yang diketahui melainkan mencoba menerapkan dalam situasi baru.Untuk kegiatan jenis kedua diperlukan kreativitas dan inovasi guru merancang dan mendesainnya, serta mencobanya agar prosedur dan data yang diharapkan dapat diterima (acceptable) secara keilmuan. Contoh jenis kedua tersaji dalam lampiran (RPP)
(4) Mengasosiasi atau menalar adalah kegiatan berpikir tingkat tinggi terhadap data yang didapat melalui kegiatan mencoba. Termasuk dalam kategori mengasosiasi adalah menyajikan data secara sistematis, memilah, mengelompokkan, menghubungkan, merumuskan, menyimpulkan dan menafsirkan. Kegiatan mengasosiasi dapat dirancang dan didesain dengan menggunakan lembar kerja ekperimen sehingga lebih terbimbing dan terarah sesuai dengan tujuan
22
dan sasaran pembelajaran. Pada kegiatan tugas projek dan tugas produk umumnya tidak memerlukan lembar kerja karena siswa lebih bebas dalam berkreasi dan berinovasi
(5) Mengomunikasikan adalah hasil akhir dari kegiatan pembelajaran dimana siswa mampu mengekpresikan sikap, pengetahuan, dan keterampilannya dalam bentuk lisan, tulisan, atau karya yang relevan. Kegiatan ini menjadi sarana agar siswa terbiasa berbicara, menulis, atau membuat karya tertentu untuk menyampaikan gagasan/ide, pengalaman, kesan, dan lain sebagainya termasuk dengan melibatkan emosi dan idealismenya. Untuk mengurangi kendala waktu terutama jika bentuk kegiatan presentasi yang digunakan, guru harus menjadwalkan secara efektif dengan membagi peran dan alokasi waktu kegiatan dalam satu semester/satu tahun, sehingga setiap siswa mendapat kesempatan yang proporsional.Kegiatan mengomunikasikan juga membuka ruang bagi siswa mengungkapkannya dalam struktur tidak formal sehingga mereka bebas berekpresi menuangkan inovasi dan kreativitasnya. Membuat blog, membuat laporan deskriptif, dan membuat video kegaitan dengan memanfaatkan website dan internet adalah bentuk komunikasi dengan struktur yang tidak terlalu formal.
23
2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
3.1. Memahami hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial manusia.
Hakikat bahasa dan bunyi sebagai sistem simbol.
FaktaBunyi Bahasa Sebagai Simbol
Konsep1. Hakikat
Bahasa2. sistem
simbol
PrinsipPrinsip penggunaan bahasa yang baik dan benar
ProsedurLangkah yang dilakukan sebelum menggunakan bahasa dalam situasi tertentu
Mengamati: Siswa
membaca teks tentang hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial manusia.
Siswa mencermati uraian yang berkaitan dengan hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol.
Mempertanyakan: Siswa bertanya
jawabtentang hal-hal yang berhubungan dengan isi bacaan.
Mengeksplorasi:
1.menunjukkan sikap positif (individu dan sosial) dalam diskusi
2.menunjukkan sikap ilmiah pada saat berdiskusi
3.menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggungjawab.
Observasi:mengamati kegiatan siswa dalam proses diskusi dalam mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Individu1. kejujura
n2. ketelitia
n3. disiplin4. tanggun
gjawabSikap Ilmiah1. kritis2. objektif3. toleran
1.memahami hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial manusia.
2.menginterpretasikan hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial manusia
Tugas :1.mema
hami hakikat bahasa dan bunyi bahasa
2. menginterpretasikan hakikat bahasa dan bunyi bahasa
TesUH bentuk UraianUTS bentuk pilihan Ganda
1. laporan siswa tentang hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial manusia.
Observasi :mengamati kegiatan siswa dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan Portofoliomenilai laporan siswa tentang hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial manusia.
22
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
Siswa mencari dari berbagai sumber informasi tentang hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial manusia.
Mengasosiasikan: Siswa
mendiskusikan tentang hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial manusia.
Siswa menyimpulkan hal-hal terpenting dalam hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol.
23
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
Mengomunikasikan : Siswa
menuliskan laporan kerja kelompok tentang menyimpulkan hal-hal terpenting dalam hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol.
Siswa membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas,siswa lain memberikan tanggapan.
Siswa menginterpretasikan hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial manusia.
4.1. Menginterpretasi hakikat bahasa dan bunyi bahasa sebagai sistem simbol yang dijadikan wahana interaksi sosial.
24
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
3.2. Memahami bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
Sejarah Bahasa Indonesia
Lingua Franca
Bahasa negara
Bahasa Persatuan
Fakta1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
Konsep1.Bahasa persatuan sebagai alat mempersatukan bangsa2. Bahasa negara merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia
PrinsipHal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai
Mengamati: Siswa
membaca teks tentang fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
Siswa mencermati uraian yang berkaitan denganfungsi dan kedudukan bahasa Indonesia
Mempertanyakan: Siswa bertanya
jawab tentanghal-hal yang berhubungan dengan isi bacaan.
Mengeksplorasi: Siswa mencari
dari berbagai
1. Menunjuk-kan sikap positif secara individu dan social dalam diskusi2. Menunjukkan sikap ilmiah pada waktu berdiskusi3.menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin, dan tanggung jawab.
Observasi:mengamati kegiatan siswa dalam proses diskusi dalam mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Individu1. kejujuran2. ketelitian3. disiplin4. tanggungj
awabSikap Ilmiah1. kritis2. objektif3. toleran
1. menjelas kan sejarah bahasa Indonesia2. menjelaskan bahasa Indonesia sebagai lingua franca3. menjelaskan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan4. menjelaskan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
TugasMengabstraksi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
TesUHBentuk tes UraianUTSBentuk tas PGUASBentuk Tes PG
1. Mempre sentasikan hasil diskusi kelompok tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara2. Menyampaikan abstraksi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara yang telah ditulisnya
Performan/unjuk kerja Alat Lembar pengamatan
PortofolioMenilai abtraksi tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
4.2. Mengabstraksikan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
25
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
bahasa persatuan dan negara
ProsedurLangkah yang perlu dilakukan sebelum menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan negara
sumber informasi tentang fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
Mengasosiasikan: Siswa
mendiskusikan tentang fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
Siswa menyimpulkan hal-hal terpenting yang berhubungan dengan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
26
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
persatuan dan bahasa negara.
Siswa mengabstraksi perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
Mengomunikasikan:Siswa menuliskan laporan kerja kelompok tentang fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. Siswa membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas,siswa lain memberikan tanggapan
3.3. Memband Kedudu Fakta Mengamati: 1. Menunjuk- Observasi: Menjelas Tugas 1. Mempre Performan/
27
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
ingkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia.
kan dan Fungsi Bahasa
Bahasa Nasional dan Bahasa Negara
Bahasa Daerah
Bahasa Asing
1. perbandingan kedudukan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing di Indonesia
Konsep1. kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia masing-masing berbeda.
1.
Prinsip1. Prinsip penggunaan bahasa daerah di Indonesia2. Prinsip
Siswa membaca teks tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia.
Siswa mencermati uraian yang berkaitan dengan kedudukan dan fungsi bahasa.
Mempertanyakan: Siswa bertanya
jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan isi bacaan.
Mengeksplorasi: Siswa mencari
dari berbagai sumber informasi tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia,
kan sikap positif secara individu dan social dalam diskusi2. Menunjukkan sikap ilmiah pada waktu berdiskusi3.menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin, dan tanggung jawab.
mengamati kegiatan siswa dalam proses diskusi dalam mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Individu1. kejujuran2. ketelitian3. disiplin4. tanggungj
awab
Sikap Ilmiah1. kritis2.objektif3.toleran
kan perbandingan kedudukan dan funsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia
Mengabstraksi perbandingan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia
TesUHBentuk tes UraianUTSBentuk tas PGUASBentuk Tes PG
sentasikan hasil diskusi kelompok tentang perbandingan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia. 2. Menyampaikan abstraksi perbandingan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia
unjuk kerja Alat Lembar pengamatan
PortofolioMenilai abtraksi tentang perbandingan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia
4.3. Mengabstraksikan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia
28
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
penggunaan bahasa asing di Indonesia3. Prinsip penggunaan bahasa Indonesia
ProsedurLangkah yang perlu dilakukan sebelum menggunakan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia
bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia.
Mengasosiasikan: Siswa
mendiskusikan tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia.
Siswa menyimpulkan hal-hal terpenting dalam kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia.
Mengomunikasikan: Siswa
menuliskan laporan kerja kelompok tentang
29
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia.
Siswa membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas,siswa lain memberikan tanggapan.
2. Siswa mengabstraksi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing di Indonesia.
30
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
3.4. Membandingkan karakteristik puisi lama dan puisi baru secara memadai serta mengapresiasinya
Karakteristik Puisi Lama
Karakteristik Puisi Baru
Fakta1. Puisi lama2. Puisi baru
Konsep1.karakteristik puisi lama2. karakteristik puisi baru
Prinsip1.Prinsip membaca puisi2. Prinsip mengapresiasi puisi
Prosedur1. langkah-langkah mengapresiasi puisi
Mengamati: Siswa
membaca teks tentang karakteristik puisi lama dan puisi baru secara memadai serta. mengapresiasinya.
Siswa mencermati uraian yang berkaitan dengan karakteristik puisi lama dan puisi baru.
Mempertanyakan: Siswa bertanya
jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan isi bacaan.
Mengeksplorasi: Siswa mencari
dari berbagai sumber informasi tentang
1. menunjukkan sikap positif (individu dan sosial) dalam diskusi
2. menunjukkan sikap ilmiah pada saat berdiskusi
3. menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggungjawab.
Observasi:mengamati kegiatan siswa dalam proses diskusi dalam mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Individu1. kejujuran2. ketelitian1. disiplin2. tanggun
gjawabSikap Ilmiah1. kritis2. objektif3. toleran
1. Menjelas kan karakteristik puisi lama dan puisi baru
2. mengapresiasi isi puisi lama dan puisi baru
3. menulis puisi lama dan puisi baru
Tugas1. Menjelaskan karakteristik puisi lama dan puisi baru
2. mengapresiasi puisi lama dan puisi baru
TesUHBentuk tes UraianUTSBentuk tas PGUASBentuk Tes PG
1. Mempre sentasikan hasil diskusi kelompok tentang karakteristik puisi lama dan puisi baru 2. Menyampaikan hasil apresiasi puisi lama dan puisi baru3. menulis puisi lama dan puisi baru
Performan/unjuk kerja Alat Lembar pengamatan
PortofolioMenilai hasil apresiasi puisi lama dan puisi baru.Menilai hasil menulis contoh puisi lama dan puisi baru
4.4. Menulis puisi lama dan baru
31
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
karakteristik puisi lama dan puisi baru.
Mengasosiasikan: Siswa
mendiskusikan tentang karakteristik puisi lama dan puisi baru.
Siswa menyimpulkan hal-hal terpenting dalam karakteristik puisi lama dan puisi baru.
Mengomunikasikan: Siswa
menuliskan laporan kerja kelompok tentang karakteristik puisi lama dan puisi baru.
Siswa membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas,siswa
32
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
lain. memberikan tanggapan
Siswa menulis puisi lama dan puisi baru.
3.5. Membandingkan karakteristik prosa lama dan baru serta mengapresiasinya
Karakteristik Prosa Lama (hikayat, sejarah/tambo, kisah, dongeng fabel, mite, legenda, sage, parabel, dongeng jenaka, dan cerita berbingkai)
Karakteristik Prosa Baru(roman,
Fakta1. Naskah
Hikayat dan naskah novel
KonsepKarakteristi
k prosa lama dan prosa baru
PrinsipPrinsip mengapresiasi prosa lama dan prosa baru
ProsedurLangkah mengapresi
Mengamati: Siswa
membaca teks tentang karakteristik prosa lama dan baru serta mengapresiasinya.
Siswa mencermati uraian yang berkaitan dengan karakteristik prosa lama dan baru.
Mempertanyakan: Siswa bertanya
jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan isi bacaan.
Mengeksplorasi:
1. menunjukkan sikap positif (individu dan sosial) dalam diskusi
2. menunjukkan sikap ilmiah pada saat berdiskusi
1. menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggungjawab.
Observasi:mengamati kegiatan siswa dalam proses diskusi dalam mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Individu1. kejujuran2. ketelitian2. disiplin3. tanggun
gjawabSikap Ilmiah4. kritis5. objektif6. toleran
1. menjelaskan karakteristik prosa lama dan prosa baru.2. menginterpretasikan isi prosa lama dan baru3.Menjelaskan unsur cerita prosa lama dan prosa baru
Tugas :1. menjelaskan karakteristik prosa lama dan baru2.Menginterpretasi prosa lama dan prosa baru 3.Menjelaskan unsur cerita prosa lama dan baru
laporan siswa tentang karekteristik dan isi prosa lama dan baru
Portofoliomenilai laporan siswa tentang karakteristik dan isi prosa lama dan prosa baru.4.5. Mengin
terpretasi isi prosa lama dan baru
33
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
novel, cerpen, biografi, dan prosa populer)
Struktur Cerita Prosa (tema, fakta cerita [alur, penokohan, latar], sarana sastra [ pusat pengisahan, konflik
asi prosa lama dan prosa baru
Siswa mencari dari berbagai sumber informasi tentang karakteristik prosa lama dan baru serta mengapresiasinya.
Mengasosiasikan: Siswa
mendiskusikan tentang karakteristik prosa lama dan baru.
Siswa menyimpulkan hal-hal terpenting dalam karakteristik prosa lama dan baru.
Mengomunikasikan: Siswa
menuliskan laporan kerja kelompok tentang karakteristik
TesUH bentuk UraianUTS bentuk pilihan GandaUASbentuk pilihan Ganda
34
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
prosa lama dan baru.
Siswa membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas,siswa lain memberikan tanggapan.
1. Siswa menginterpretasikan isi prosa lama dan baru..
3.1. Memahami prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia
Prinsip bahasa Indonesia baku
Kaidah penyusunan kata
Kaidah penyusunan frasa
Kaidah penyusunan klausa
Kaidah penyusunan
Fakta1. Contoh bahasa baku2. contoh bentuk kata3. contoh frasa4. Contoh klausa5. contoh
kalimat
Konsep1.kaidah kata baku2. kaidah bentuk kata3. kaidah
Mengamati: Siswa
membaca teks tentang prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
Siswa mencermati uraian yang berkaitan dengan konsep dasar bahasa
1. Menunjuk-kan sikap positif secara individu dan social dalam diskusi1. Menunjuk kan sikap ilmiah pada waktu berdiskusi2. menunjuk kan perilaku dan sikap menerima, menghargai dan melaksanakan kejujuran,
Observasi:mengamati kegiatan siswa dalam proses diskusi dalam mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Individu1. kejujuran2. ketelitian3. disiplin4. tanggungj
awab
1. Menjelaskan perinsip bahasa baku2. Menjelaskan bentuk kata3. menjelaskan kaidah frasa4. menjelaskan kaidah klausa5. menjelaska
TugasMenyun ting kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam teks sesuai dengan kaidah bahasa Indone sia baku
TesUH
1. Mempre sentasikan hasil menyun ting kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam teks sesuai dengan kaidah bahasa Indone sia baku 2. Menyampaikan hasil
Performan/unjuk kerja Alat Lembar pengamatan
PortofolioMenilai hasil menyunting kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam teks sesuai dengan kaidah bahasa Indone sia
4.1. Menyunting kata,
35
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
frasa, klausa, dan kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku
kalimat frasa4. kaidah klausa5. kaidah kalimat
PrinsipPrinsip penyusunan kata, frasa, klausa, dan kalimat
ProsedurLangkah menyunting kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia
Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat.
Mempertanyakan: Siswa bertanya
jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat.
Mengeksplorasi: Siswa mencari
dari berbagai sumber informasi tentang bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
Siswa mendiskusikan
ketelitian, disiplin, dan tanggung jawab.
Sikap Ilmiah1. kritis2.objektif3.toleran
n kaidah kalimat
Bentuk tes UraianUTSBentuk tas PGUASBentuk Tes PG
menyun ting kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam teks sesuai dengan kaidah bahasa Indone sia baku
baku
36
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
tentang prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
Mengasosiasikan: Siswa
menyimpulkan tentang prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
Siswa menyimpulkan hal-hal terpenting yang berhubungan dengan bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
37
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
Siswa mengevaluasi hasil analisis bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia.
Mengomunikasikan: Siswa
menuliskan laporan kerja kelompok tentang makna dan relasi makna antarkata bahasa Indonesia.
Siswa membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas, siswa lain memberikan tanggapan
3.2.Membandingkan relasi makna antarkata
Makna kata
Relasi makna kata
Fakta1. contoh relasi makna
Mengamati: Siswa
membaca teks tentang prinsip relasi makna
1. Menunjuk kan sikap ilmiah pada waktu berdiskusi
Observasi:mengamati kegiatan siswa dalam proses
1. Memban dingkan relasi makna antarkata
TugasMengevaluasi penggunaan
1. Mempre sentasikan hasil evaluasi terhadap
Performan/unjuk kerja Alat Lembar pengamatan
38
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
dalam bahasa Indonesia
Konsep1. pengertian relasi makna (homonim,homofon, homograf,polisemi, dll.)
PrinsipHal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan makna kata dan relasi makna dalam komunikasi lisan dan tulis
ProsedurLangkah menulis dengan menggunakan makna kata dan relasi makna
antarkata dalam bahasa Indonesia.
Siswa mencermati uraian yang berkaitan dengan penggunaan makna kata dan relasi makna dalam komunikasi lisan dan tulis.
Mempertanyakan: Siswa bertanya
jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan makna kata dan relasi makna dalam komunikasi lisan dan tulis.
Mengeksplorasi: Siswa mencari
dari berbagai sumber informasi tentang penggunaan
2. menunjuk kan perilaku dan sikap menerima, menghargai dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin, dan tanggung jawab
diskusi dalam mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Individu1. kejujuran2. ketelitian3. disiplin4. tanggungj
awab
Sikap Ilmiah1. kritis2.objektif3.toleran
dalam bahasa Indonesia
2. Mengevalu asi penggunaan makna kata dan relasi makna dalam komunikasi lisan dan tulis
makna kata dan relasi makna dalam teks tertulis
TesUHBentuk tes UraianUTSBentuk tas PGUASBentuk Tes PG
penggunaan relasi makna dalam teks2. Menyampaikan hasil evaluasi terhadap penggunaan relasi makna dalam teks
PortofolioMenilai hasil evaluasi terhadap penggunaan relasi makna dalam teks
4.2. Mengevaluasi penggunaan makna kata dan relasi makna dalam komunikasi lisan dan tulis
39
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
makna kata dan relasi makna dalam komunikasi lisan dan tulis.
Siswa mendiskusikan tentang prinsip penggunaan makna kata dan relasi makna dalam komunikasi lisan dan tulis.
Mengasosiasikan: Siswa
menyimpulkan tentang prinsip penggunaan makna kata dan relasi makna dalam komunikasi lisan dan tulis.
Siswa mengevaluasi penggunaan makna kata dan relasi makna dalam komunikasi lisan dan tulis.
Mengomunikasikan:
40
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
Siswa menuliskan laporan kerja kelompok tentang penggunaan makna kata dan relasi makna dalam komunikasi lisan dan tulis.
Siswa membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas, siswa lain memberikan tanggapan.
3.3. Menganalisis karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater.
4.3. Mengevaluasi hasil analisis karakteristik, jenis-jenis, dan
Karakteristis drama dan teater
Jenis-jenis drama dan teater
Perkembangan drama dan teater
Fakta Jenis-
jenis drama dan teater
Perkembangan drama dan teater
Konsep Karakte
ristis
Mengamati: Siswa
membaca teks tentang karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater.
Siswa mencermati uraian yang berkaitan dengan karakteristik, jenis-jenis, dan
1.Menunjukkan sikap positif (individu dan social) dalam diskusi
2.Menunjukkan sikap ilmiah pada saat berdis kusi
3.Menunjukkan perilaku dan sikap menerima,
Observasi : mengamati kegiatan siswa dalamproses diskusi dalammengumpulkan data,analisis data, dan pembuatan laporan
Individu1. Kejuj
uran
Menganalisis karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater.
Mengevaluasi hasil analisis karakteristik, jenis-jenis, dan
Tugas :
Menganalisis karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater.
Mengeva
MenyusunLaporan karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama danteater
Mengevaluasi hasil analisis karakteristik, jenis-jenis, dan
ObservasiMengamati kegiatan siswa dalam proses mengumpulkan data analisis data dan pembuatan laporan
PortopolioMenilai laporan siswa
41
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
perkembangan drama dan teater
drama dan teater
PrinsipPrinsip menulis perkembangan drama dan teater
ProsedurLangkah menulis perkembangan drama dan teater
perkembangan drama dan teater.
Mempertanyakan: Siswa bertanya
jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater.
Mengeksplorasi: Siswa mencari
dari berbagai sumber informasi tentang karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater.
Siswa mendiskusikan tentang prinsip karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan
menghargai danmelaksanakan, kejujuran, ketelitian dan disiplin
2. Ketelitian
3. Disiplin
4. Tanggung jawab
Sikapilmiah :1. Kritis2. Objek
tiftoleran
perkembangan drama dan teater
luasi hasil analisis karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater.
Tes :UHBentuk UraianUTSBentuk pilihan GandaUSPilihan Ganda
perkembangan drama dan teater.
tentang
hasil analisis karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater.
42
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
teater.
Mengasosiasikan: Siswa
menyimpulkan tentang prinsip karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater.
Siswa mengevaluasi hasil analisis karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater.
Mengomunikasikan: Siswa
menuliskan laporan kerja kelompok tentang karakteristik, jenis-jenis, dan perkembangan drama dan teater.
Siswa membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas, siswa lain
43
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
memberikan tanggapan
3.4. Membandingkan perbedaan drama dengan teater serta mengapresiasi-nya
Karakteristis drama dan teater
Jenis-jenis drama dan teater
Naskah Drama
Naskah Cerpen
Fakta1. Perbedaan antara drama, teater, dan cerpen
Konsep1. Pengertian drama2.Pengertian teater3.Pengertian cerpen
Prinsip1. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengalihwanakan dari cerpen ke drama
Prosedur
Mengamati: Siswa
membaca teks tentang drama dan teater.
Siswa mencermati uraian yang berkaitan dengan perbedaan drama dengan teater
Mempertanyakan: Siswa bertanya
jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan perbedaan drama dengan teater serta apresiasinya..
Mengeksplorasi: Siswa mencari
dari berbagai sumber informasi
1. Menunjukkan sikap positif (individu dan social) dalam diskusi
2. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat berdis kusi
Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai danmelaksanakan, kejujuran, ketelitian dan disiplin
Observasi : mengamati kegiatan siswa dalamproses diskusi dalammengumpulkan data,analisis data, dan pembuatan laporan
Individu5. Kejuj
uran6. Keteli
tian7. Disipl
in8. Tang
gung jawab
Sikap ilmiah :
3. Kritis4. Objek
tiftoleran
3.1 Membandingkan perbedaan drama dengan teater serta mengapresiasi-nya.
Mengalihwahanakan (mengonversi) cerpen ke dalam naskah drama sederhana.
Tugas
Membandingkan perbedaan drama dengan teater serta mengapresiasi-nya.
Mengalihwahanakan (mengonversi) cerpen ke dalam naskah drama sederhana.Tes :UHBentuk UraianUTSBentuk pilihan
Menyusun laporan
Membandingkan perbedaan drama dengan teater serta mengapresiasi-nya.
Mengalihwahanakan (mengonversi) cerpen ke dalam naskah drama sederhana.
ObservasiMengamati kegiatan siswa dalam proses mengumpulkan data analisis data dan pembuatan laporan
Portopolio
Membandingkan perbedaan drama dengan teater serta mengapresiasi-nya.
Mengalihwahanakan (mengonversi) cerpen ke dalam naskah drama sederhana.
4.4. Mengalihwahanakan (mengonversi) cerpen ke dalam naskah drama sederhana
44
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
1. Membandingkan antara drama dengan teater
Mengalihwanakan dari cerpen ke drama
tentang perbedaan drama dengan teater serta apresiasinya.
Siswa mendiskusikan tentang prinsip perbedaan drama dengan teater serta apresiasinya.
Mengasosiasikan: Siswa
menyimpulkan tentang prinsip perbedaan drama dengan teater serta apresiasinya.
Siswa mengalihwahanakan (mengonversi) cerpen ke dalam naskah drama sederhana.
Mengomunikasikan: Siswa
menuliskan laporan kerja kelompok
GandaUSPilihan Ganda
45
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Materi Pembelaj
aran
Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian IndikatorPenilai-an
Indikator Penilaian
tentang perbedaan drama dengan teater serta apresiasinya.
Siswa membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas, siswa lain memberikan tanggapan
1.
46
BAB IV PENUTUP
Efektifitas pembelajaran merupakana indikator keberhasilan belajar, artinya
bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil
belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya
pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses
pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses
pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang
dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam
pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan
pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang
sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan
utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis
pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.
Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara
terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4.
Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran
dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut
KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
45
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang
terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1,
KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus
sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan
materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang
dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan
untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan
instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.
46
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning,
Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational
Objectives. New York. Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University
Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and
Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of
poverty. Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI
Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI
tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a
Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37.
No.1. The University of Western Australia.
47
48
Lampiran:Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :
Materi Pokok : Perbandingan prosa lama dan prosa baru
Alokasi waktu : 4 pertemuan x 3 jam pelajaran
A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyadengan
mematuhi norma-norma bahasa Indonesia serta mensyukuri dan mengapresiasi keberadaan bahasa dan sastra Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan menunjukkan sikap pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam kehidupan sosial secara efektif dengan memiliki sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia serta mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia dan mengapresiasi sastra Indonesia.
KI 3 : Memahami , menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang bahasa dan sastra Indonesia serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian bahasa dan sastra yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks).
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak untuk mengembangkanilmu bahasa dan sastra Indonesia secara mandiri dengan menggunakan metode ilmiah sesuai kaidah keilmuan terkait.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.3. Mengetahui dan memahami definisi dan karakteristik sastra, jenis-jenis dan struktur sastra, serta memahami sastra sebagai karya seni dan bidang ilmu yang dekat dengan kita
2.4. Mengembangkan sikap apresiatif dalam menghayati karya sastra.
3.5. Membandingkan karakteristik prosa lama dan baru serta mengapresiasinyaIndikator :
49
3.5.1. Mengidentifikasi karakteristik prosa lama 3.5.2. mengidentifikasi karakteristik prosa baru.3.5.3. Menyebutkan struktur Prosa3.5.4. Mendeskripsikan karakteristik prosa lama3.5.5. Mendeskripsikan karakteristik prosa baru3.5.6. Membandingkan karakteristik prosa lama dan prosa baru3.5.7. Mengetahui dan memahami definisi dan karakteristik sastra,
jenis-jenis dan struktur sastra, serta memahami sastra sebagai karya seni dan bidang ilmu yang dekat dengan kita.
3.5.8. Mengembangkan sikap apresiatif dalam menghayati karya sastra.
4.5. Menginterpretasi isi prosa lama dan baruIndikator :4.5.1. Menginterpretasi isi prosa lama dan baru
C. Tujuan PembelajaranSetelah proses menggali informasi melalui berbagai fakta, menanya konsep, berdiskusi atas fakta dan konsep, menginterprestasi mengasosiasi dan mengomunikasikan, siswa dapat :
1. mengidentifikasi karakteristik prosa lama 2. mengidentifikasi karakteristik prosa baru 3. Mendeskripsikan karakteristik prosa lama4. Mendeskripsikan karakteristik prosa baru5. Membandingkan karkateristik prosa lama dan prosa baru6. mengetahui dan memahami definisi dan karakteristik sastra, jenis-jenis
dan struktur sastra, serta memahami sastra sebagai karya seni dan bidang ilmu yang dekat dengan kita.
7. mengembangkan sikap apresiatif dalam menghayati karya sastra.
D. Materi PembelajaranFakta
Berbagai contoh prosa lama (hikayat, sejarah/tambo, kisah, dongeng fabel, mite legenda, sage, parabel, dongeng jenaka dan cerita berbingkai)
Berbagai prosa baru (roman, novel, cerpen, biografi dan prosa populer)Konsep
Ciri-ciri, pengertian prosa lama dan prosa baru Struktur cerita prosa (roman, fakta cerita {alur, penokohan, latar},
sarana sastra {pusat pengisahan, konflik})Prinsip
o Karakteristik prosa lama Karakteristik prosa baru
Prosedur Karakteristik prosa lama dan prosa baru Jenis prosa lama dan prosa baru
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari kegiatan Pembelajaran) inquiry, discovery learning diskusi Eksperimen Kerja kelompok dan Kaji Pustaka
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran50
1. Media : Internet Lab bahasa
2. Alat/bahan LCD, Tape recorder,laptop Naskah cerita prosa lama Buku-buku karya sastra prosa baru Koran, majalah, kliping tentang cerpen, dll
3. Sumber Belajar Bahasa Indonesi: Ekspresi Diri dan Akademik . 2013. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pradopo, Joko Rachmat. 2002. Kritik Sastra Indonesia Modern.Yogyakarta:Gama Media.
Lubis,Mochtar.1997. Sastra dan tekniknya .Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan DeskripsiAlokasi waktu
Pendahuluan Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
Apersepsi dan Motivasi. Contoh naskah lama digunakan sebagai
stimulan dengan sejumlah pertanyaan untuk memasuki kegiatan ini (naskah diserahkan pada guru untuk memilih)
15
menit
Isi (kegiatan
Inti)
Mengamati
Kelas dibagi menjadi 10 kelompok (sesuai jumlah jenis prosa lama)
masing-masing kelompok mencoba dan mencermati (mencari dan menemukan ciri-ciri naskah yang dibacanya) dan mendokumentasikan hasil penemuannya sesuai dengan jenis prosa lama yang dibacanya (hikayat, sejarah/tambo, kisah, dongeng fabel, mite, legenda, sage, parabel, dongeng jenaka, dan cerita berbingkai)
Secara individu siswamengidentifikasi hasil temuannya tentang ciri-ciri prosa lama berdasrakan naskah yang dicermatinya berdasarkan acuan kata tanya fakta (apa..,
100
menit
51
siapa..., kapan..., di mana,...., dan sejenisnya)
Menanya
Antarsiswa dalam kelompok saling bertanya, konfirmasi tentang ciri-ciri yang ditemukan untuk dibahas jika ada perbedaan atas temuan masing-masing.
Mendefinisikan atas dasar temuannya
Membaca konsep tentang karakter prosa lama untuk dicocokkan dengan ciri-ciri hasil temuan atas pengamatan dan tanya jawabnya
Mencoba
Siswa mencoba merumuskan karakter naskah prosa lama yang dikajinya dan membahasnya, bertukar temuan bersama anggota kelompok
Menguraikan karakter prosa lama dari naskah yang dikajinya untuk bahan bahasan dengan kelompok lain
Mengasosiasi
Siswa mengelompokkan karakter prosa lama berdasarkan naskah hasil tukar gagasan bersama kelompok lainnya.
Siswa mencoba menyimpulkan dan mengestimasikan tambahan karakter pada konsep yang dibacanya atas dasar kajian naskah yang dibahas
Mengomunikasikan
Perwakilan masing-masing kelompok (bisa dipilih dan ditunjuk guru) menyampaikan/menayangkan hasil kesimpulannya.
Melaporkan hasil penelitian dan pengembangan (tertulis/lisan) tentang deskripsi karakteristik prosa lama
Penutup Bersama siswa menyimpulkan karakteristik prosa lama (hikayat, sejarah/tambo, kisah, dongeng fabel, mite, legenda, sage, parabel, dongeng jenaka, dan cerita berbingkai).
Memberikan tugas mencari contoh karya lain yang tergolong pada prosa lama.
Melaksanakan tes
20
menit
52
Pertemuan 2
Kegiatan DeskripsiAlokasi waktu
Pendahuluan Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan karasteristik prosa lama
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya (karakteristik prosa lama) dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan (Karakteristik prosa baru)
Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
Apersepsi dan motivasiCatatan: contoh naskah prosa baru (misal, novel burung-burung manyar karya YB Mangunwijaya) digunakan sebagai stimulan dengan pertanyaan untuk memasuki kegiatan Inti
15
menit
kegiatan Inti Mengamati
Kelas dibagi menjadi 5 kelompok (sesuai dengan jumlah jenis prosa baru)
Masing-masing kelompok membaca dan
mencermati (mencari dan menemukan ciri-ciri
naskah yg dibacanya) dan
mendokumentasikan hasil penemuannya
sesuai dengan jenis naskah prosa baru yang
dibacanya (roman, novel, cerpen, biografi, dan
prosa populer).
Secara individu mengidentifikasi hasil
temuannya tentang ciri-ciri prosa lama
berdasarkan naskah yang dicermatinya
berdasarkan acuan kata tanya fakta (apa...,
siapa..., kapan..., di mana..., dan sejenisnya)
Menanya
Antarsiswa dalam kelompok saling bertanya, konfirmasi tentang ciri-ciri yang ditemukan untuk dibahas jika ada perbedaan atas temuan masing-masing.
Mendefinisikan atas dasar temuannya.
Membaca konsep tentang karakter prosa baru untuk dicocokkan dengan ciri-ciri hasil temuan atas pengamatan dan tanya jawabnya
100
menit
53
Mencoba
Siswa mencoba merumuskan karakter naskah
prosa baru yang dikajinya dan membahasnya,
bertukar temuan bersama anggota kelompok.
Menguraikan karakter prosa baru dari naskah
yang dikajinya untuk bahan bahasan dengan
kelompok lain
Mengasosiasi
Siswa mengelompokkan karakter prosa baru berdasarkan naskah hasil tukar gagasan bersama kelompok lainnya.
Siswa mencoba menyimpulkan dan mengestimasikan tambahan karakter pada konsep yang dibacanya atas dasar kajian naskah yang dibahas.
Mengomunikasikan
Perwakilan masing-masing kelompok (bisa dipilih dan ditunjuk guru) menyampaikan/menayangkan hasil kesimpulannya.
Melaporkan hasil penelitian dan pengembangan (tertulis/lisan) tentang deskripsi karakteristik prosa baru
Penutup Bersama siswa menyimpulkan karakteristik prosa lama (roman, novel, cerpen, biografi, dan prosa populer).
Memberikan tugas mencari contoh karya lain yang tergolong pada prosa baru.
Melaksanakan tes
20
menit
Pertemuan 3
Kegiatan DeskripsiAlokasi waktu
Pendahuluan
Kegiatan
awal
Siswa merespon salam dan mengondisikan kelas
Tanya jawab tentang karakteristik prosa lama dan prosa baru.
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya (karakteristik prosa
15
menit
54
lama dan prosa baru) dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Apersepsi dan motivasi
Ditampilkan:
penggalan Roman Siti Nurbaya untuk bahan apersepsi
“Badannya sedang, tak gemuk dan tak kurus, tetapi tegap. Pada wajah mukanya yang jernih dan tenang, berbayang, bahwa ia seorang yang lurus, tetapi keras hati; tak mudah dibantah, barang sesuatu maksudnya. Menilik pakaian dan rumah sekolahnya, nyata ia anak seorang yang mampu dan tertib sopannya, menyatakan ia anak seorang yang berbangsa tinggi.”
Siti Nurbaya, Marah Rusli
penggalan cerita rakyat (dongeng) Malin Kundang
“Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya. Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menyumpah anaknya “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”.
Cerita rakyat, Malin Kundang
Kedua penggalan salah satu contoh prosa baru dan prosa lama ditampilkan sebagai apersepsi dan motivasi
55
Kegiatan Inti Mengamati
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
Masing-masing kelompok diberi data (konteks) yang berisi berbagai penggalan dari Struktur Cerita Prosa (tema, fakta cerita [alur, penokohan, latar], sarana sastra [ pusat pengisahan, konflik)
Secara individu di tiap kelompok mencermati data yang dibagikan guru
Dengan kemampuan individu, masing-masing siswa mencari, menemukan, menuliskan ciri tiap penggalan yang dicermatinya.
Menanya
Antarsiswa dalam kelompok saling bertanya, konfirmasi tentang ciri-ciri yang ditemukan dari tiap penggalan teks untuk dibahas jika ada perbedaan atas temuan masing-masing.
Mendefinisikan atas dasar temuannya.
Membaca konsep tentang struktur prosa lama dan prosa baru untuk dicocokkan dengan ciri-ciri hasil temuan atas data yang dikajinya.
Mencoba
Siswa bereksperimen untuk merumuskan maksud struktur prosa baik dalam prosa lama maupun prosa baru.
Menyiapkan alasan dan penjelasan atas ciri tiap struktur prosa secara berkelompok.
Mengasosiasi
Siswa mencoba mengestimasi tentang struktur prosa menurut versi kelompok dengan mengacu pada konsep yang dibahasnya.
Menyiapkan deskripsi struktur prosa berdasarkan estimasinya dengan gaya kelompoknya.
Mengomunikasikan
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil deskripsi dan estimasinya tentang struktur prosa (lama dan baru)
Tugar gagasan melalui diskusi kelas untuk mencapai kesimpulan klasikal tentang struktur prosa
100
menit
56
Penutup Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan guru tentang kesimpulan struktur prosa (lama dan baru)
Penilaian performen, lisan, kerja kelompok, pengamatan, sikap dilakukan dalam dan selama proses kegiatan inti
20
menit
Pertemuan 4
Kegiatan DeskripsiAlokasi waktu
Pendahuluan
Kegiatan
Awal
Siswa merespon salam dan dilanjutkan dengan pengondisian kelas
Tanya jawab tentang karakteristik prosa lama, prosa baru, dan struktur prosa.
Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya (karakteristik prosa lama, prosa baru, struktur prosa) dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Tanya jawab tentang sinetron terkini (baik diangkat dari prosa lama maupun kisah kehidupan terkini) yang ditayangkan di TV sebagai apersepsi dan bahan motivasi
20
menit
Kegiatan Inti Mengamati
Menikmati tayangan film tentang kisah “Lutung Kasarung” (sabagai contoh prosa lama) dan tayangan film novel, “Cintaku di Kampus Biru” (sabagai contoh prosa baru).
Secara individu siswa mencatat karakter dari masing-masing contoh prosa yang ditayangkan.
Menanya
Masing-masing siswa membuka dokumen kerja individu tentang karakter prosa lama dan prosa baru yang disimpulkan pada pertemuan pertama dan kedua
Tiap siswa mencocokkan ciri/karakter yang ditemukan pada tayangan baik kisah “Lutung Kasarung” dengan novel, “Cintaku di Kampus Biru” dengan kesimpulan karakter prosa lama dan prosa baru yang telah dipelajari sebelumnya
57
Mencoba
Masing-masing siswa mulai membandingkan hasil proses belajar tentang prosa lama dan prosa baru.
Tiap siswa mencoba menyiapkan komentar tentang karakter pada prosa lama dan prosa baru
Mengasosiasi
Tiap siswa mengestimasikan keindahan yang ditangkap pada kisah/cerita baik yang terdapat pada prosa lama dan prosa baru
Siswa secara berkelompok menginterpretasi karakteristik cerita bebas yang ditemukan di mass media
Menyiapkan estimasinya dalam deskripsi singkat untuk bahan presentasi kelas.
Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil estimasi kelompok tentang perbedaan karakteristik prosa lama dan prosa baru.
Memberikan contoh dan komentar atas karakteristik prosa yang diambil dari mass media.
Penutup Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan guru tentang kesimpulan perbedaan prosa lama dan baru.
Mencari karakteristik pada karya prosa lama dan karya satra prosa baru dari internet secara berkelompok.
Mendramatisasikan salah satu karya sastra (boleh prosa lama atau prosa baru) ditampilkan secara berkelompok sebagai wujud interpretasi dan apresiasi atas karya sastra prosa.
Penilaian performen, lisan, kerja kelompok, pengamatan, sikap dilakukan dalam dan selama proses kegiatan inti.
30
menit
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian a. Kompetensi Sikap:
Observasi
58
Penilaian dirib. Kompetensi Pengetahuan:
Tes tertulis Tes lisan
c. Kompetensi Keterampilan: Tes praktik, Projek, dan Portofolio.
2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran
Rubrik Instrumen
a. Peniaian Sikap
Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik
No.
Sikap
Nama
Kete
rbuka
an
Kete
kunan b
ela
jar
Kera
jinan
Teng
gang
rasa
Kedis
iplin
an
Kerj
asa
ma
Ram
ah d
eng
an
tem
an
Horm
at
pada
ora
ng t
ua
Keju
jura
n
Menep
ati
janji
Kepedulia
n
Tanggu
ng jaw
ab
1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5. 1 = sangat kurang; 2 = kurang konsisten; 3 = mulai konsisten; 4 = konsisten; dan 5 = selalu konsisten.
.
Lembar Observasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
Mata Pelajaran : ..............................................
59
Kelas/Program : X / Ilmu Bahasa dan BudayaKompetensi : ..............................................Materi : ..............................................
No
Nama Siswa
Sikap Pribadi Sikap Ilmiah
JmlSko
rNilaiJujur
Displ
Tgjwb Kritis Objek Tolr
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. 1 Juminah 4 4 3 4 3 3 21
2. 2 Zulaekah
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keterangan pengisian skor4. Sangat baik3. Baik2. cukup1. Kurang
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian Pengetahuan
60
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
Mengidentifikasi karakteristik prosa lama (hikayat, sejarah/tambo, kisah, dongeng fabel, mite, legenda, sage, parabel, dongeng jenaka, dan cerita berbingkai)
Tes tertulis
Isian Identifikasilah karakteristik prosa lama (hikayat, sejarah/tambo, kisah, dongeng fabel, mite, legenda, sage, parabel, dongeng jenaka, dan cerita berbingkai)!
Mengidentifikasi karakteristik prosa baru (roman, novel, cerpen, biografi, dan prosa populer).
Tes tertulis
Isian Identifikasilah karakteristik prosa baru (roman, novel, cerpen, biografi, dan prosa populer)!
Mendeskripsikan struktur prosa
Tes tertulis
Daftar pertanyaan
Deskripsikan struktur prosa!
Mendeskripsikan karakteristik prosa lama (hikayat, sejarah/tambo, kisah, dongeng fabel, mite, legenda, sage, parabel, dongeng jenaka, dan cerita berbingkai)
Tes lisan Daftar pertanyaan
Deskripsikan karakteristik prosa lama yang Anda temukan dalam penggalan yang Anda baca!
Mendeskripsikan karakteristik prosa baru (roman, novel, cerpen, biografi, dan prosa populer).
Tes lisan Isian Deskripsikan karakteristik prosa baru yang Anda temukan dalam penggalan yang Anda baca!
Membandingkan karakteristik prosa lama dan baru
Tes tertulis
Isian Jelaskan perbedaan antara karakteristik prosa lama dan prosa baru!
61
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
Mengetahui dan memahami definisi dan karakteristik sastra, jenis-jenis dan struktur sastra, serta memahami sastra sebagai karya seni dan bidang ilmu yang dekat dengan kita
Tes tertulis
Isian a. Jelaskan yang dimaksud unsur intrinsik karya sastra!
b. Jelaskan manfaat yang dapat diperoleh dari membaca karya sastra!
Mengembangkan sikap apresiatif dalam menghayati karya sastra
Penugasan individu
Pekerjaan rumah
Bacalah karya prosa dari mass media, kemudian analisislah unsur intrinsik karya tersebut!
Menginterpretasi isi prosa lama dan baru
Tes praktik
Tes simulasi
Dramatisasikan salah satu karya sastra prosa secara berkelompok!
Kunci Jawaban
1. Karakteristik prosa lama di antaranya: menggunakan bahasa Melayu ; menghubungkan cerita dengan kejadian alam atau tempat; dan berkisah tentang kerajaan (istana sentris); bersifat statis; fantastis
2. Karakteristik prosa baru di antaranya: menggunakan bahasa yang berkembang dalam masyarakat ; berkisah tentang kejadian dalam masyarakat (masyarakat sentris); bersifat dinamis; logis.
3. Struktur prosa:
a. Tema, yakni gagasan pokok pikiran yang digunakan pengarang untuk mengembangkan cerita.
b. Plot (alur cerita), yakni rangkaian peristiwa yang saling berhubungan dan membentuk kesatuan cerita.
c. Tokoh, yakni sejumlah orang mengalami perubahan nasib berdasarkan keputusan, sikap, dan tindakan yang dipilihkan ketika menghadapi masalah.
d. Setting, yakni tempat terjadinya peristiwa yang dikisahkan.
62
e. Sudut pandang pengarang (point of view), yakni posisi diri yang dipilih pengarang ketika mengembangkan cerita.
f. Gaya bahasa, yakni bahasa yang digunakan pengarang untuk mengomunikasikan gagasan-gagasannya. Setiap orang memiliki gaya (style) yang berbeda dalam pemilihan kata, simbol, dan gaya bahasa untuk mengungkapkan gagasannya.
4. Deskripsi karakteristik prosa lama:
(sesuai dengan karakteristik yang ditemukan dalam penggalan prosa lama yang dibaca)
5. Deskripsi karakteristik prosa baru:
(sesuai dengan karakteristik yang ditemukan dalam penggalan prosa baru yang dibaca)
6. Perbedaan antara karakteristik prosa lama dan baru:
Prosa Lama Prosa Barumenggunakan bahasa Melayu ; menghubungkan cerita dengan kejadian alam atau tempat; dan berkisah tentang kerajaan (istana sentris); bersifat statis; fantastis
menggunakan bahasa yang berkembang dalam masyarakat ; berkisah tentang kejadian dalam masyarakat (masyarakat sentris); bersifat dinamis; logis
7. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun sastra yang dapat kita temukan dalam karya tersebut. Unsur intrinsik karya meliputi: tema, plot, tokoh, setting, sudut pandang, dan gaya bahasa.
Manfaat membaca karya sastra diantaranya: memberikan hiburan; menambah pengalaman batin sehingga seseorang lebih bijak dalam menghadapi segala persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
8. (Siswa membaca karya sastra dari mass media, kemudian menganalisis unsur intrinsik karya)
9. (Secara berkelompok siswa mendramatisasikan karya sastra prosa)
Pedoman Penskoran penilaian pengetahuan1. Soal nomor 1
Aspek Tingkat
Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4Siswa menjawab benar dan baik B 3Siswa menjawab benar dan sedang S 2
63
Siswa menjawab kurang benar K 1SKOR MAKSIMAL 4
2. Soal nomor 2Aspek Tingka
tSkor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4Siswa menjawab benar dan baik B 3Siswa menjawab benar dan sedang S 2Siswa menjawab kurang benar K 1SKOR MAKSIMAL 4
3. Soal nomor 3Aspek Tingka
tSkor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4Siswa menjawab benar dan baik B 3Siswa menjawab benar dan sedang S 2Siswa menjawab kurang benar K 1SKOR MAKSIMAL 4
4.Soal nomor 4
Aspek Tingkat
Skor
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sangat baik AB 4Siswa mendeskripsikan dengan benar dan baik B 3Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sedang S 2Siswa mendeskripsikan dengan kurang benar K 1SKOR MAKSIMAL 4
5.Soal nomor 5
Aspek Tingkat
Skor
Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sangat baik AB 4Siswa mendeskripsikan dengan benar dan baik B 3Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sedang S 2Siswa mendeskripsikan dengan kurang benar K 1SKOR MAKSIMAL 4
6.Soal nomor 6
Aspek Tingkat
Skor
Siswa menjelaskan dengan benar dan sangat baik AB 4Siswa menjelaskan dengan benar dan baik B 3Siswa menjelaskan dengan benar dan sedang S 2Siswa menjelaskan dengan kurang benar K 1
64
SKOR MAKSIMAL 47.Soal nomor 7
Aspek Tingkat
Skor
Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4Siswa menjawab benar dan baik B 3Siswa menjawab benar dan sedang S 2Siswa menjawab kurang benar K 1SKOR MAKSIMAL 4
8.Soal nomor 8
Aspek Tingkat
Skor
Siswa menganalisis unsur dengan benar dan sangat baik
AB 4
Siswa menganalisis unsur dengan benar dan baik B 3Siswa menganalisis unsur dengan benar dan sedang S 2Siswa menganalisis unsur kurang benar K 1SKOR MAKSIMAL 4
9.Soal nomor 9
Aspek Tingkat
Skor
Siswa mendramatisasikan dengan benar dan sangat baik
AB 4
Siswa mendramatisasikan dengan benar dan baik B 3Siswa mendramatisasikan dengan benar dan sedang S 2Siswa mendramatisasikan dengan kurang benar K 1SKOR MAKSIMAL 4
Penilaian proyek
No
Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
1. Ii
Amat memahami; amat luas dan lengkap; amat terjabar; amat sesuai dengan kutipan.
Memahami; luas dan lengkap; terjabar; sesuai dengan kutipan, meskipun kurang terinci.
Memahami secara terbatas; kurang lengkap; kurang terjabar; kurang terinci.
Tidak memahami isi; tidak mengena.
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang
4
3
2
65
No
Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
1
2. Organisasi
Amat teratur dan rapi; amat jelas; kaya akan gagasan; urutan amat logis; kohesi amat tinggi.
Teratur dan rapi; jelas; banyak gagasan; urutan logis; kohesi tinggi.
Kurang teratur dan rapi; kurang jelas; kurang gagasan; urutan kurang logis; kohesi kurang tinggi.
Tidak teratur; tidak jelas; miskin gagasan; urutan tidak logis; tidak ada kohesi.
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang
4
3
2
1
3. Kosakata dan Diksi
Amat luas; penggunaan amat efektif; amat menguasai pembentukan kata; pemilihan kata amat tepat.
Luas; penggunaan efektif; menguasai pembentukan kata; pemilihan kata yang tepat.
Terbatas; kurang efektif; kurang menguasai pembentukan kata; pemilihan kata kurang tepat.
Seperti terjemahan; tidak memahami pembentukan kata; tidak menguasai kata-kata.
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang
4
3
2
1
i.4. Bahasa (Tata Bahasa dan Struktur)
Amat menguasai tata bahasa; amat sedikit kesalahan penggunaan dan penyusunan kalimat dan kata-kata.
Penggunaan dan penyusunan kalimat sederhana; sedikit kesalahan tata bahasa tanpa mengaburkan makna.
Kesulitan dalam penggunaan dan penyusunan kalimat sederhana; kesalahan tata bahasa yang mengaburkan makna.
Tidak menguasai penggunaan dan penyusunan kalimat ; tidak komunikatif.
Amat baik
Baik
Sedang
Kurang
4
3
2
1
5. Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)
Amat menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan.
Menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan sedikit kesalahan.
Kurang menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan banyak kesalahan.
Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan
Amat baik
Baik
Sedang
4
3
2
66
No
Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Skor
ejaan, tulisan sulit dibaca. Kurang 1
6. Kerapian
Terbaca, bersih dan rapi. Terbaca, bersih, tapi tidak rapi. Terbaca, tidak bersih dan tidak rapi. Tidak terbaca, tidak bersih, dan tidak rapi.
Amat baik
Baik
Sedang
kurang
4
3
2
1
10. Soal nomor 4HAL-HAL YANG DIAMATI
Kesesuaian4… Sesuai dengan kaidah dan struktur3… Sebagian sesuai dengan kaidah dan struktur2... Sebagian sesuai kaidah tetapi struktur tidak atau sebaliknya1… Tidak sesuai dengan kaidah dan strukturKelengkapan (ada bagian awal-tengah-akhir)4… ada bagian pendahuluan-isi-penutup3… Ada bagian awal-tengah atau tengah-akhir2 Ada sebagian awal-akhir tanpa tengah atau sebaliknya1... Tidak sesuai dengan kelengkapanKelogisan4……alasan mendukung pernyataan disertai dasar3.......alasan mendukung tapi tidak bisa menunjukkan dasar2……alasan kurang mendukung pernyataan1……alasan tidak mendukung pernyataanKelancaran dan Keruntutan4… Tidak tersendat-sendat sehingga mudah diikuti3....lancar tapi ada beberapa bagian yang tidak runtut2… Beberapa kali tersendat-sendat/ berhenti untuk berpikir 1… Selalu berhenti untuk mengingat-ingat Penggunaan Bahasa4… Bahasa komunikatif dan sederhana, tidak menghafal3.... lancar tetapi terlalu sering mengulang bahasa yang sama2… Struktur kalimat terlalu panjang sehingga sukar dipahami1… Kalimat rumit dan tidak logisPelafalan dan Intonasi4… Pelafalan jelas dan tepat, intonasi bervariasi3....pelafalan jelas dan tepat tanpa variasi2… Pelafalan jelas dan tepat tetapi intonasi monoton1… Pelafalan tidak jelas dan tepat, intonasi monoton Penampilan
67
HAL-HAL YANG DIAMATI4… Gerakan tubuh bermakna dan mendukung isi 3.... gerakan tubuh bermakna tetapi kurang mahir dalam improvisasi2… Beberapa gerakan kurang sesuai dengan isi 1… Banyak gerakan yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan isi artikel
Solo, Agustus 2013
Guru mata pelajaran
___________________
Lampiran 2
a. Lembar Kinerja Presentasi
LEMBAR KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : ...............................................Kelas/Program : X / Ilmu-ilmu Bahasa dan BudayaKompetensi : ...............................................
No
Nama Siswa
Kinerja Presentasi
Jumlah
SkorNilai
Presentasi Isi Laporan
kelancara
n
Kebahasaan
Kelengkapan
kesesuaian
kelogisan siste
matis
1. 1 Juminah
2. 2 Zulaekah
3.
4.
5.
6.
68
7.
8.
9.
Keterangan pengisian skor4. Sangat tinggi3. Tinggi2. Cukup tinggi1. Kurang
Lampiran 3
b. Lembar Penilaian Portofolio
LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO
Mata Pelajaran : ................................Kelas/Peminatan : X/Ilmu Bahasa dan BudayaMateri Pokok : .................................
No Nama Siswa
Aspek Penilaian
Skor rata-rata
Nilai
Tam
pila
n
Kele
ngkap
an
Kera
pih
an
n
Penyajia
n
Data
1. Juminah 3 4 4 3 3,5 83
2. Zulaekah
3.4.5.6.7.
69
8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.
70