9. nn. retno

26
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA Khusus Kepaniteraan Klinik FAKULTAS KEDOKTERAN JIWA Kamis, 19 November 2015 UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI STATUS PASIEN NAMA DOKTER MUDA : Minarni NAMA PASIEN : Nn. Retno (nama ayah/marga) (Tn. Joko)

Upload: kiky-symbiont

Post on 12-Jul-2016

237 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

9. Nn. retno

TRANSCRIPT

Page 1: 9. Nn. retno

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA Khusus Kepaniteraan Klinik

FAKULTAS KEDOKTERAN JIWA Kamis, 19 November 2015

UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

STATUS PASIEN

NAMA DOKTER MUDA : Minarni

NAMA PASIEN : Nn. Retno(nama ayah/marga) (Tn. Joko)

Page 2: 9. Nn. retno

No. Status : 45 09 19

Masuk RS : 19 November 2015

Nama : Nn. Retno

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal lahir : 3 Maret 1999

Status Perkawinan : Belum Menikah

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Konawe Selatan, Kec.Konda Desa Lombua

Dikirim Oleh : Ayah dan Ibu pasien

Dokter yang menangani : dr. Junuda RAF, M.Kes., Sp.KJ

Diagnosa Sementara : Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik

dengan Gejala Psikotik (F31.2)

Gejala Utama : Melihat Bayangan

Page 3: 9. Nn. retno

LAPORAN PSIKIATRIK

I. Riwayat Penyakit

1. Keluhan utama dan alasan MRSJ :

Pasien datang ke Poli Psikiatri RSU Bahteramas dengan keluhan sering

melihat bayangan-bayangan.

2. Riwayat gangguan sekarang

Keluhan dan Gejala :

Pasien diantar oleh kedua orangtuanya ke Poli RSU Bahteramas

dengan keluhan melihat bayangan-bayangan yang tidak dilihat oleh

orang sekitarnya, pasien juga sering mendengar suara-suara bisikan

dan merasa ada orang yang memanggil-manggil namanya, tidur

gelisah dan sering mimpi buruk, cepat lelah, gembira tanpa sebab

keluhan ini dialami sejak 1 tahun yang lalu. Menurut pasien keluhan

ini dirasakan sejak pasien keluar dari Komunitasnya yang bernama

Kendari Corpse Greendear yang memiliki ritual menyembelih binatang

(Anjing dan Kucing) setiap malam jumat, tujuan pasien mengikuti

kegiatan ini agar tetap awet dan panjang umur. Pasien juga percaya

bahwa dengan meminum darah anjing orang bisa menjadi awet, tetapi

pasien belum pernah melakukannya. Pasien juga pernah melihat

keluarga yang sudah meninggal, saat ini pasien merasa mudah marah,

cepat tersinggung , nafsu makan berkurang, selalu merasa cemas dan

putus asa. Berdasarkan pengakuan pasien, pasien selalu menuruti

kemauan orangtuanya walaupun pasien tidak senang dengan keputusan

tersebut, saat tamat SMP pasien ingin melanjutkan sekolah ke SMA 5

kendari tetapi orangtuanya memasukannya disekolah yang memiliki

aturan agama yang ketat.

Menurut Ayah pasien, sejak putus sekolah pasien jarang

berkomunikasi dengan keluarganya dan menjadi tertutup, dalam

sehari-hari pasien hanya tinggal dikamar dan bermain game dihapenya.

Saat ini pasien tidak lagi melanjutkan sekolahnya karena kemauan

Page 4: 9. Nn. retno

orangtuanya, pasien diberhentikan sekolah karena ayah pasien merasa

pasien selalu membuat kenakalan disekolahnya, saat bersekolah di

SMP pasien sering bolos, mencoba bunuh diri 2 kali dengan cara

meminum racun rumput, alasan pasien mencoba bunuh diri karena

taruhan dengan teman-teman disekolahnya. Ketika pasien sekolah

diSMA kelas 1 pasien sering balap-balapan dan lebih dari 5 kali pasien

jatuh dari motor. Menurut ibunya sebelum sakit pasien merupakan

anak yang ceria, dan tidak tertutup, pasien juga sering menghambur-

hamburkan uang dan belanja barang yang tidak diperlukan.

Hendaya/disfungsi

- Hendaya sosial : Ada, semenjak sakit pasien menjadi

tertutup dan jarang berkomunikassi dengan keluarganya.

- Hendaya pekerjaan : Ada, pasien tidak sekolah lagi dan

hanya bermain game dikamar.

- Hendaya waku senggang : Tidak ada

Faktor stressor psikososial : Ada, pasien tidak sanggup

bersekolah yang memiliki aturan agama yang terlalu ketat.

Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis

sebelumnya: Tidak ada

3. Riwayat gangguan sebelumnya

1. Riwayat penyakit fisik : Tidak ada

2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada

3. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya : Tidak ada

4. Riwayat kehidupan pribadi:

1. Riwayat prenatal dan perinatal :

Pasien lahir normal ditolong oleh bidan di Rumah Sakit Palang Merah

Indonesia.

2. Riwayat masa kanak awal (usia 1-3 tahun) :

Pasien memiliki riwayat perkembangan yang baik dan pasien tidak

pernah mengalami sakit yang serius.

3. Riwayat masa kanak pertengahan (usia 4-11 tahun)

Page 5: 9. Nn. retno

Pasien tidak melalui Taman kanak-kanak (TK), namun mulai

memasuki Sekolah Dasar pada usia 6 tahun. Pasien tidak pernah

tinggal kelas.

4. Riwayat masa kanak akhir remaja (usia 12-18 tahun)

Setelah tamat SD, pasien melanjutkan sekolah di SMP Kartika selama

2 tahun dan pindah ke SMP 30 Konawe Selatan selama 1 tahun,

kemudian melanjutkan ke SMA Madrasah Aliyah Umusabri kendari

selama 4 bulan kemudian pindah ke SMA Ahilal Ambon hanya 1 hari,

dan Pindah ke SMA 30 Ambon selama 3 bulan. Saat sekolah pasien

termasuk anak yang pintar dan selalu masuk rangking 10 besar dalam

kelasnya dan tidak pernah tinggal kelas. Pasien mempunyai banyak

teman di sekolah.

5. Riwayat masa dewasa:

a. Riwayat pendidikan : pasien berhenti sekolah di SMA

kelas 1.

b. Riwayat pekerjaan : pasien tidak pernah bekerja dan

membantu ibunya, pasien hanya tinggal dirumah dan bermain

game.

c. Riwayat pernikahan : pasien belum menikah

d. Riwayat kehidupan sosial :Pasien biasa bergaul dengan

tetangga dan masyarakat di lingkungan sekitar rumahnya, pasien

juga mempunyai banyak teman sewaktu sekolah.

e. Riwayat kehidupan spiritual : pasien sudah belajar agama sejak

kecil tapi sejak SMP pasien tidak lagi melaksanakan sholat.

f. Riwayat forensik :

Pasien tidak pernah terlibat proses hukum maupun dengan polisi

6. Riwayat kehidupan keluarga :

Pasien merupakan anak ke 4 dari 7 bersaudara, Saudara pertama

perempuan (28 tahun) menikah dan memiliki 1 anak, Saudara ke dua

laki-laki (26 tahun), saudara ke tiga perempuan (23 Tahun), Saudara

Page 6: 9. Nn. retno

ke lima perempuan (15 Tahun), Saudara ke enam Perempuan (10

Tahun), saudara Ke tujuh (5 Tahun).

7. Riwayat kehidupan sekarang :

Saat ini pasien tinggal bersama kedua Orangtuanya dan kelima

saudaranya di Konawe Selatan.

8. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :

Pasien mengatakan bahwa pasien termasuk orang yang tertutup,

namun mempunyai banyak teman.

II. Pemeriksaan status mental (Kamis, 19-11-2015)

A. Deskripsi umum:

1. Penampilan umum:

Pasien datang ke poli RS Bahteramas dengan menggunakan baju

kemeja hitam, celana hitam, sepatu kets, dan rambut hitam terurai

sepanjang siku.

2. Kesadaran :

Composmentis

3. Perilaku dan aktivitas psikomotorik :

Baik

4. Pembicaraan :

Baik, pasien menceritakan semua keluhannya dengan jelas.

5. Sikap terhadap pemeriksa:

Kooperatif

B. Keadaan afektif (mood), perasaan dan empati:

1. Mood : Euforia

2. Ekspresi afektif : Afek mania

3. Keserasian : Serasi

4. Empati : Dapat diraba rasakan

C. Fungsi intelektual (kognitif):

1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : baik

2. Orientasi

Page 7: 9. Nn. retno

a. Waktu :baik

b. Tempat :baik

c. Orang :baik

3. Daya ingat

a. Panjang : baik

b. Sedang : baik

c. Pendek : baik

d. Segera : baik

4. Daya konsentrasi dan perhatian : baik

5. Pikiran abstrak : baik

6. Bakat kreatif : ada (melukis)

7. Kemampuan menolong diri sendiri: baik

D. Gangguan persepsi

1. Halusinasi : Ada, halusinasi visual yakni pasien biasa melihat

bayangan-bayangan dan biasa melihat orang yang sudah meninggal,.

Halusinasi auditorik yakni pasien biasa mendengar bisikan yang

memanggil-manggil namanya.

2. Ilusi : Tidak ada

3. Depersonalisasi : Tidak ada

4. Derealisasi : Tidak ada

E. Proses berfikir:

1. Arus berfikir

a. Produktivitas : baik

b. Kontinuitas : baik

c. Hendaya berbahasa : tidak ada

2. Isi pikiran

a. Preokupasi : tidak ada

b. Gangguan isi pikiran : Ada, yakni waham, yakni pasien percaya

bahwa dengan meminum darah anjing dapat membuat awet.

F. Pengendalian impuls : baik

Page 8: 9. Nn. retno

G. Daya nilai dan tilikan

1. Norma sosial : baik

2. Uji daya nilai : baik

3. Penilaian realitas : terganggu

4. Tilikan :

Derajat 6 : sadar kalau sakit dan butuh pengobatan

H. Taraf yang dapat dipercaya : dapat dipercaya

III.Pemeriksaan fisik neurologi

A. Satuan internus

o TD : 100/60 mmHg

o N : 80x/menit

o P : 18x/menit

o S : 36,80C

B. Satuan neurologis

- GCS : E4M6V5

- Pupil : bulat isokor

- Refleks fisiologis kesan normal

IV. Ikhtisar penemuan bermakna:

Pasien Nn. R, 16 Tahun, Islam, suku Jawa, diantar kedua orangtuanya ke

Poli RSU Bahteramas dengan keluhan melihat bayangan-bayangan yang tidak

dilihat oleh orang sekitarnya, pasien juga sering mendengar suara-suara bisikan

dan merasa ada orang yang memanggil-manggil namanya, tidur gelisah dan sering

mimpi buruk,cepat lelah, gembira tanpa sebab. keluhan ini dialami sejak 1 tahun

yang lalu. Menurut pasien keluhan ini dirasakan sejak pasien keluar dari

Komunitasnya yang bernama Kendari Corpse Greendear yang memiliki ritual

menyembelih binatang (Anjing dan Kucing) setiap malam jumat, tujuan pasien

mengikuti kegiatan ini agar tetap awet dan panjang umur. Pasien juga percaya

bahwa dengan meminum darah anjing orang bisa menjadi awet, tetapi pasien

Page 9: 9. Nn. retno

belum pernah melakukannya. Pasien juga pernah melihat keluarga yang sudah

meninggal, saat ini pasien merasa mudah marah, cepat tersinggung, nafsu makan

berkurang, selalu merasa cemas dan putus asa. Menurut Ayah pasien, sejak putus

sekolah pasien jarang berkomunikasi dengan keluarganya dan menjadi tertutup,

dalam sehari-hari pasien hanya tinggal dikamar dan bermain game dihapenya.

Saat ini pasien tidak lagi melanjutkan sekolahnya karena kemauan orangtuanya,

pasien diberhentikan sekolah karena ayah pasien merasa pasien selalu membuat

kenakalan disekolahnya, saat bersekolah di SMP pasien sering bolos, mencoba

bunuh diri 2 kali dengan cara meminum racun rumput, alasan pasien mencoba

bunuh diri karena taruhan dengan teman-teman disekolahnya. Ketika pasien

sekolah diSMA kelas 1 pasien sering balap-balapan dan lebih dari 5 kali pasien

jatuh dari motor. Menurut ibunya sebelum sakit pasien merupakan anak yang

ceria, dan tidak tertutup. pasien juga sering menghambur-hamburkan uang dan

belanja barang yang tidak diperlukan.

Ada hendaya sosial yaitu semenjak sakit pasien menjadi tertutup dan jarang

berkomunikasi dengan keluarganya. Ada hendaya pekerjaan yaitu pasien tidak

sekolah lagi dan hanya bermain game dikamar. Ada faktor stressor psikososial

yaitu pasien tidak sanggup bersekolah yang memiliki aturan agama yang terlalu

ketat. Riwayat masa kanak akhir remaja (usia 12-18 tahun) pasien selalu

berpindah-pindah sekolah. Riwayat pekerjaan saat ini pasien tidak pernah bekerja

dan membantu ibunya, pasien hanya tinggal dirumah dan bermain game. Pada

pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran berubah. pembicaraan baik,

sikap kooperatif terhadap pemeriksa. Mood euforia, ekspresi afektif afek mania,

keserasian serasi, fungsi intelektual baik, ada gangguan persepsi berupa halusinasi

visual dan auditorik. Terdapat gangguan isi pikiran berupa waham, pengendalian

impuls baik. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis dalam batas normal.

V. Evaluasi multiaksial

Page 10: 9. Nn. retno

Aksis I

Berdasarkan hasil dari anamnesis ditemukan adanya pola perilaku yang

secara klinis bermakna seperti sulit tidur, nafsu makan berkurang,

terdapat hendaya sosial, hendaya pekerjaan, sehingga kasus ini telah

memenuhi kriteria pedoman diagnostik dan digolongkan dalam

Gangguan Jiwa

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan

penyakit/gangguan sistemik otak atau lainnya yang dapat menyebabkan

disfungsi otak sehingga dapat digolongkan dalam gangguan jiwa non-

organik .

Dari anamnesis didapatkan adanya gangguan persepsi berupa halusinasi

visual, halusinasi auditorik dan gangguan isi pikir berupa waham

sehingga dapat digolongkan dalam gangguan jiwa psikotik.

Dari anamnesis didapatkan adanya afek mania, rasa mudah lelah, nafsu

makan berkurang, tidur terganggu, rasa putus asa, sering balap-balapan,

sering pindah sekolah, dan mempunyai banyak teman yang menunjukkan

pasien merupakan anak yang hiperaktif, Disatu sisi pasien tiba-tiba

merasa gembira tanpa sebab yang terlihat saat pasien bermain game

sampai berjam-jam. Hal ini sudah dirasakan selama kurang lebih satu

tahun ini, sehingga memenuhi kriteria diagnosis Gangguan Afektif

Bipolar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pasien memenuhi

kriteria diagnosis Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik

Dengan Gejala Psikotik.

- Diagnosa Banding : - Episode Depresif Sedang

- Skizofrenia Paranoid

Aksis II

Berdasarkan hasil anamnesis yang ditemukan, tidak ada riwayat gangguan

kepribadian dan retardasi mental.

Page 11: 9. Nn. retno

Aksis III

Kondisi medik baik dan status gizi baik

Aksis IV

Masalah ekonomi dalam keluarga.

Aksis V

GAF Scale 60-51 : gejala sedang (moderate) disabilitas sedang

VI. Daftar problem

Organobiologik :

Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga membutuhkan

psikofarmaka.

Psikologik :

Terdapat gangguan dengan suasana perasaan sehingga membutuhkan

psikofarmaka dan sosioterapi

Sosiologik :

Terdapat hendaya sosial dan hendaya pekerjaan sehingga membutuhkan

sosioterapi

VII. Prognosis : Dubia Ad Bonam

Faktor pendukung :

Adanya dukungan dari keluarga pasien khususnya Orang tua pasien serta

kerabat dekat pasien yang peduli terhadap penyakit pasien

Faktor penghambat :

- Akses yang jauh dari pelayanan kesehatan

- Masalah ekonomi dalam keluarga.

VIII. Rencana terapi

a. Psikofarmaka :

THP 2 mg 2x1

Risperidon 3 mg 0-1/2-1/2

Amitriptylin 25 mg 0-0-1/2

b. Psikoterapi : Terapi ventilasi, konseling

Page 12: 9. Nn. retno

- Ventilasi, memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pasien

untuk mengungkapkan isi hatinya sehingga ia merasa lega dan

keluhannya berkurang.

- Konseling, membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih

baik agar ia dapat mengatasi permasalahannya dan dapat

menyesuaikan diri.

c. Sosioterapi : memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang

terdekat pasien tentang keadaan pasien dan menciptakan lingkungan

yang kondusif agar dapat membantu proses penyembuhan pasien.

IX. Pemeriksaan penunjang

a. Fisik-biologis : Tidak ada

b. Psikometri : Tidak ada

X. Diskusi dan pembahasan

F31. GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR

Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya

dua episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu,

pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek yang disertai

penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada

waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan

aktivitas (depresi).

Yang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna

antar episode. Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan

berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi

cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun

jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang usia lanjut. Kedua macam

episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stres

atau trauma mental lain ( adanya stres tidak esensial untuk penegakkan

diagnosis).

Page 13: 9. Nn. retno

F30.2. Mania Dengan Gejala Psikotik

Pedoman Diagnostik:

a) Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat dari

mania tanpa gejala psikotik (F30.1)

b) Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat

berkembang menjadi waha kebesaran, iritabilitas dan kecurigaan

menjadi waham kejar, waham dan halusinasi “sesuai” dengan

keadaan afek tersebut.

F31.2. Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala

Psikotik.

Pedoman Diagnostik

Untuk menegakkan diagnosis pasti :

a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan

gejala psikotik (F30.2). dan

b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik,

manik, depresif, atau campuran) dimasa lampau.

Page 14: 9. Nn. retno

Dialog

Kamis, 19 November 2015

DM : Assalamualikum ….

AP : Walaikumsalam dok.

DM : Perkenalkan pak, saya dokter muda mina! (sambil menjabat tangan

pasien)

AP : iye (menjabat tangan dokter muda)

DM : Siapa yang sakit pak?

AP : saya punya anak dok (sambil memanggil anaknya duduk di sampingnya)

DM : Bisa diceritakan pak,apa yang membuat bapak membawa anaknya ke

Poli Psikiatri?

AP : jadi begini dok, ini anakku da sering melihat bayangan-bayangan.

DM : sudah berapa lama mi da sering melihat bayangan-bayangan?

AP : sudah lebihmi 1 tahun dok.

DM : selain melihat bayangan-bayangan apa lagi yang sering dirasa?

AP : katanya dok, biasa juga dengar suara-suara bisikan. Tapi padahal tidak

ada. Baru selalu bersikeras kalau yang da liat itu kenyataan.

DM : tidak dibilang bisikan apa yang didengar pak?

AP : katanya dok suka dipanggil-panggil namanya.

DM : selama satu tahun ini retno pernah mengamuk dirumah?

AP : tidak pernahji dok. Hanya itu saja yang saya perhatikan tentang lihat-lihat

bayangan.

DM : oohh.. iya Retno, memang sering mengalami hal seperti ini kah?

P : iya dok.

DM : coba retno ceritakan, awal kejadiannya ini kapan?

P : ini dok sa rasa sejak saya keluar dari Komunitasku.

DM : ohh.... Komunitas apa itu retno?

P : Komunitas Kendari Corpse Greendear.

DM : memangnya komunitasmu sering mengajarkan apa? Kenapa sampe

sering lihat bayangan?

Page 15: 9. Nn. retno

P :komunitasku ini dok, punya ritual tiap malam jumat.

DM : ritual seperti apa itu?

P : ritual seperti potong anjing atau kucing. Terus darahnya di tempelkan

didada.

DM : ohh... tujuannya ini untuk apa?

P : supaya bisa Awet dan panjang umur dok.

DM : jadi retno percaya kalau ritual ini bisa bikin awet dan panjang umur?

P : iya dok saya percaya.

DM : tapi retno percaya tidak sama Tuhan?

P : Iya dok, percaya juga.

DM : berapa lama retno ikut komunitasnya ini ?

P : 1 tahun lebih, dari SMP kelas 3 sampe SMA.

DM : katanya retno sering dengar suara-suara bisikan. Bisikan apa yang kamu

dengar?

P : biasa sa dengar ada orang panggil namaku. Tapi ternyata tidak ada.

DM : tidak pernahji disuruh-suruh, seperti mengganggu orang atau melempar

rumah orang?

P : Tidak adaji dok.

DM : selain itu apa lagi yang biasa retno rasakan?

P : akhir-akhir ini dok saya susah tidur.

DM : ouhh.. gelisah kalau tidur. Sering mimpi buruk juga?

P : iya dok, sering sa mimpi buruk tentang bunuh-bunuh orang.

DM : kalau beraktifitas sehari-hari, biasa rasa cepat lelah?

P : iya dok, sekarang sa cepat capek.

DM : biasa tidak kamu tertawa-tertawa sendiri padahal tidak ada yang lucu?

P : iya dok, biasa juga.

DM : kalau orang-orang yang sudah meninggal biasa kamu lihat?

P : iya dok, pernah waktu dulu tapi sekarang sudah tidak lagi.

DM : bagaimana hubungan dengan keluargamu? Baikji?

P : iya baik..

DM : seringji cerita-cerita sama mama atau bapak ?

Page 16: 9. Nn. retno

P : biasa juga.

DM : selama kejadian ini kamu nda cepatji marah atau tersinggung?

P : sekarang sa rasa-rasa cepat marah dan biasa juga sa cepat tersinggung

dengan bicaranya orang.

DM : bagaimana dengan makannya sehari-hari, bagusji?

P : tidak ada nafsu makanku, biasa hanya 1 kali sehari sa makan.

DM : nda pernahji sakit kepala, nyeri ulu hati atau mual muntah mungkin?

P : Tidak pernahji juga.

DM : kalau perasaan putus asa sering muncul?

P : iya biasa ada.

DM : apa yang dipikirkan sampai-sampai timbul perasaan putus asa?

P : saya tidak tahu juga, hanya sering datang perasaan putus asa dan tidak

ada penyebabnya.

DM : kalau perasaan Cemas ada juga?

P : iya ada....

DM : cemas terhadap apa?

P : tidak ada..

DM : pernah tidak retno ada perasaan untuk melukai diri atau mencoba bunuh

diri saat punya masalah?

P : pernah, tapi dulu waktu SMP.

DM : oohh.. pernah itu melukai diri atau mau bunuh diri.

P : pernah coba mau bunuh diri.

DM : dengan cara apa waktu itu percobaan bunuh dirinya?

P : minum racun rumput.

DM : ada masalah apa waktu itu kah?

P : tidak adaji.

IP : umm... itu hari dok, coba bunuh diri karena taruhan sama teman-teman

sekolahnya.

DM : taruhan apa itu Bu.?

Page 17: 9. Nn. retno

IP : waktu itu mau pelulusan SMP, katanya mereka taruhan siapa yang berani

minum racun rumput sebelum pelulusan. Humm.... begutimi dok, kalau

masih anak-anak mau sekali dengar-dengar kata teman-temannya.

DM : jadi waktu itu setelah minum itu langsung dibawah kemanami retno Bu?

IP : langsung dibawah ke Rumah Sakit Abunawas dok.

DM : oohh... jadi sekarang retno sekolah dimana?

IP : untuk saat ini tidak sekolah dok.

DM : kenapa tidak sekolah? Ada masalah disekolahnya kah Bu?

IP : tidak adaji dok, hanya kita sengaja berhentikan memang dok.

AP : sebenarnya begini Dok, retno ini sudah berapa kali dipindahkan

sekolahnya karena sejak SMP sering bikin masalah disekolahnya. Di SMP

itu 2 kali dipindahkan karena sering bolos. SMA lagi baru semester

pertama sudah 3 kali dipindahkan. Karena sering balap-balapan dengan

temann-temanya.

DM : retno sering balapan? Tidak pernahji kecelakaan?

P : seringmi jatuh, lebihmi 5 kali keknya.

DM : masih ada bekas lukanya sampe sekarang?

P : iya masih ada, bekas luka jahitan dilutut kiriku.

DM : waktu itu kamu yang bawa motor atau dibonceng?

P : saya yang bawa motor.

DM : kamu taruhan balapankah dengan teman-temanmu?

P : tidak juga, hanya main-main saja.

DM : ouhh.. begitu...

DM : Ibu, menuruta retno sebelum sakit orang seperti apa? Selalu tertutup

dengan keluarga?

IP : retno anak yang penurut dok, tidak tertutupji anaknya. Dulu kalau ada

masalahnya selalu cerita, anaknya juga sering membantu dirumah.

DM : kalau sekarang apa saja perubahannya yang kita lihat?

IP : sekarang retno beginimi.. (sambil menunjuk retno)... sibuk dengan

hapenya terus. Kalau diajak bicara dijawab hanya seperlunya. Suka sekali

belanja yang tidak penting.

Page 18: 9. Nn. retno

DM : oohh... begitu Bu... tapi tidak pernahji bicara kasar dengan kita atau

bapaknya?

IP : tidak pernahji dok. Kalau dia nda suka paling da masuk kamar.

DM. : iya kalau begitu cukup dulu ya Bu. Terima kasih atas kesediannya.

IP : iya dok. Sama-sama.