91943786 iv pk keganasan hematologi spfrs 22 maret 2012
TRANSCRIPT
Kuliah Keganasan Kuliah Keganasan HematologiHematologi
TIU :TIU : Pada akhir perkuliahan, mahasiswa Pada akhir perkuliahan, mahasiswa semester 7 FK Unair mampu semester 7 FK Unair mampu menyimpulkan Hasil Pemeriksaan menyimpulkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Hematologi untuk Laboratorium Hematologi untuk menegakkan diagnosis penyakit kelainan menegakkan diagnosis penyakit kelainan darah.darah.
TIK :TIK : Menjelaskan Menjelaskan berbagai Penyakit berbagai Penyakit kelainan pada Sistem Eritropoisis, kelainan pada Sistem Eritropoisis, Lekopoisis dan TrombopoisisLekopoisis dan Trombopoisis
Sub Pokok Bahasan :Sub Pokok Bahasan : Keganasan Keganasan HematologiHematologi
Kuliah Keganasan Kuliah Keganasan Hematologi Hematologi
Referensi : Referensi :
1.1.Dacie et al, 2012. Practical Hematology. 11th Dacie et al, 2012. Practical Hematology. 11th Ed. Elsevier Churchill LivingstonEd. Elsevier Churchill Livingston
2.2.Wintrobe et al. Textbook of Clinical Wintrobe et al. Textbook of Clinical Hematology, 12th Ed. Lippincott William and Hematology, 12th Ed. Lippincott William and WilkinsWilkins
Keganasan Keganasan
HematologiHematologi I. Leukemia akut I. Leukemia akut
II. Gangguan mieloprolifertifII. Gangguan mieloprolifertif
III. Gangguan limpoprolifertif III. Gangguan limpoprolifertif IV. Plasma cell dyscrasiasIV. Plasma cell dyscrasias
Dr. Paulus Budiono Notopuro, SpPKDivisi Hematologi Klinik - Departemen Patologi
KlinikFK UNAIR – RSU Dr. Soetomo
I. Leukemia akutI. Leukemia akut
Morfologi ( mikroskop sinar) : Morfologi ( mikroskop sinar) : French – American – British ( FAB ) French – American – British ( FAB )
Sitokimia Sitokimia
Imunologi ( Imunologi ( immunophenotypingimmunophenotyping ) ) SitogenetikaSitogenetika
Acute NonlymphocyticAcute Nonlymphocytic Leukemia ( ANLL )Leukemia ( ANLL )= Acute Myeloid Leukemia = Acute Myeloid Leukemia = Acute Myelogenous = Acute Myelogenous Leukemia ( AML )Leukemia ( AML ) Acute Myelocytic ( = Myeloblastic) Leukemia : Acute Myelocytic ( = Myeloblastic) Leukemia : tak ada maturasi tak ada maturasi AML-MO AML-MO diferensiasi minimal diferensiasi minimal AML-M1 AML-M1
dengan maturasi dengan maturasi AML-M2 AML-M2 Acute Promyelocytic Leukemia = APL Acute Promyelocytic Leukemia = APL AML-M3 AML-M3 Acute Myelomonocytic Leukemia = AMMoL Acute Myelomonocytic Leukemia = AMMoL AML- AML-
M4M4 Acute Monoicytic ( = Monoblastic ) Leukemia = AMoL Acute Monoicytic ( = Monoblastic ) Leukemia = AMoL AML- AML-
M5M5 Acute Erythroleukemia = AEL Acute Erythroleukemia = AEL AML-M6 AML-M6 Acute Megakariocytic Leukemia = AMegL Acute Megakariocytic Leukemia = AMegL AML- AML-
M7 M7 Biphenotype ( Mixed Lineage ) LeukemiaBiphenotype ( Mixed Lineage ) Leukemia Acute Undifferentiated LeukemiaAcute Undifferentiated Leukemia
Acute Lymphocytic Leukemia Acute Lymphocytic Leukemia = = Acute Lymphoblastic Leukemia Acute Lymphoblastic Leukemia = ALL= ALL Klasifikasi FAB ( Morfologi ) : Klasifikasi FAB ( Morfologi ) :
L1 , L2, L3 L1 , L2, L3
Klasifikasi berdasarkan Imunologi Klasifikasi berdasarkan Imunologi ( Immunophenotyping ) ( Immunophenotyping ) Surface marker :Surface marker :
T-Cell ALL T-Cell ALL
B-Cell ALLB-Cell ALL
Non –T Non-B ALLNon –T Non-B ALL
II. Gangguan MieloproliferatifII. Gangguan Mieloproliferatif
CMLCMLKarakteristik CMLKarakteristik CML Varian :Varian :
Leukemia Eosinofilik KronikLeukemia Eosinofilik Kronik Leukemia Basofilik KronikLeukemia Basofilik Kronik Leukemia Neutrofilik kronikLeukemia Neutrofilik kronik
Trombositemia esensialTrombositemia esensial
Polisitemia Vera Polisitemia Vera
Mielofibrosis idiopatikMielofibrosis idiopatik
Leukemia Mielomonositik Kronik jenis proliferatifLeukemia Mielomonositik Kronik jenis proliferatif
III. Gangguan LimpoproliferatifIII. Gangguan Limpoproliferatif
Leukemia Limpositik Kronik ( CLL )Leukemia Limpositik Kronik ( CLL ) Hairy – Cell LeukemiaHairy – Cell Leukemia HodkinHodkin Non HodkinNon Hodkin
IV. Plasma Cell DyscrasiasIV. Plasma Cell Dyscrasias
Multiple MyelomaMultiple Myeloma
Waldestrom MacroglobulinemiaWaldestrom Macroglobulinemia
LeukemiaLeukemia
Keganasan sel leukopoitikKeganasan sel leukopoitik
Proliferasi sel tidak terkendaliProliferasi sel tidak terkendali
jumlah sel leukosit abnormal meningkatjumlah sel leukosit abnormal meningkat
Infiltrasi sel leukosit immatur / matur di Infiltrasi sel leukosit immatur / matur di organ : limpa, hati kelenjar getah bening organ : limpa, hati kelenjar getah bening
Etiologi leukemiaEtiologi leukemia
VirusVirus RadiasiRadiasi Bahan kimia : benzenBahan kimia : benzen FamilialFamilial Perubahan kromosomPerubahan kromosom
Sifat sel leukemiaSifat sel leukemia
ResirkulasiResirkulasi Tinggal di sirkulasi lebih lamaTinggal di sirkulasi lebih lama Mengeluarkan bahan yang dapat menghambat Mengeluarkan bahan yang dapat menghambat
proliferasi stem cell normal proliferasi stem cell normal Dapat berproliferasi di organ lainDapat berproliferasi di organ lain Proliferasi abnormal salah satu populasi hemopoitik Proliferasi abnormal salah satu populasi hemopoitik
dapat menekan proliferasi populasi hemopoitik yang dapat menekan proliferasi populasi hemopoitik yang lain lain dapat mengakibatkan : dapat mengakibatkan :
- Anemia - Anemia hipoksia hipoksia
- Trombositopenia - Trombositopenia perdarahan perdarahan
- Granulositopenia - Granulositopenia sepsis sepsis
Fungsi sel leukemiaFungsi sel leukemia
Mobilitas Mobilitas Metabolisme Metabolisme Fungsi fagosit terganggu Fungsi fagosit terganggu Respon terhadap kemotaksin Respon terhadap kemotaksin
Leukemia Mieloid Akut = Leukemia Leukemia Mieloid Akut = Leukemia Mielogenous Akut= Leukemia Non Mielogenous Akut= Leukemia Non Limfositik AkutLimfositik Akut ( M1, M2, M3, M4, M5, M6, M7 ) ( M1, M2, M3, M4, M5, M6, M7 )
Gambaran klinis :Gambaran klinis : semua umur, dewasa semua umur, dewasa anak anak kegagalan sutul :kegagalan sutul : anemia anemia pucat, lemah , dyspneu pucat, lemah , dyspneu infeksi / septikemia infeksi / septikemia panas panas perdarahan perdarahan purpura, perdarahan gusi, purpura, perdarahan gusi,
saluran cerna , hidung saluran cerna , hidung infiltrasi infiltrasi ginggiva hipertrofi, ulkus rektum ginggiva hipertrofi, ulkus rektum
( M4,M5 )( M4,M5 ) DIC ( M3 ).DIC ( M3 ).
Gambaran laboratorium :Gambaran laboratorium :anemia : 90% kasus ( normokrom anemia : 90% kasus ( normokrom normositernormositerleukosit : pada umumnyaleukosit : pada umumnya, dapat N / , dapat N /
50% mieloblas ( monoton )50% mieloblas ( monoton )kadang - kadang Auer Rod positif kadang - kadang Auer Rod positif hiatus leukemia (+) (tak ada bentuk hiatus leukemia (+) (tak ada bentuk intermediet ) intermediet ) trombosit trombosit sutul hiperseluler : sutul hiperseluler : 75% mieloblas 75% mieloblas ( bila mieloblas ( bila mieloblas 4 % 4 % ada remisi ) ada remisi )
Leukemia limfoblastik akut Leukemia limfoblastik akut ( ( ALL )ALL )
KlinisKlinis anak anak dewasa dewasa Gejala klinis . Gejala klinis .
tampak sebagai akibat anemia , infeksi /sepsis dan tampak sebagai akibat anemia , infeksi /sepsis dan perdarahanperdarahan
Dapat terjadi sindroma meningeal ( sakit kepala, mual, Dapat terjadi sindroma meningeal ( sakit kepala, mual, muntah, gangguan pengelihatan / odema papil dan muntah, gangguan pengelihatan / odema papil dan kadang kadang perdarahanan kadang kadang perdarahanan
Pembengkaan testis Pembengkaan testis
Tanda penekanan mediastinal oleh karena infiltrasiTanda penekanan mediastinal oleh karena infiltrasi
Gambaran lab. ALL Gambaran lab. ALL : :
anemia normositeranemia normositer
juml. Lekosit biasanya juml. Lekosit biasanya , , 50% limfoblas 50% limfoblas trombosit trombosit
sutul : hiperseluler , sutul : hiperseluler , 75% limfoblas. 75% limfoblas.
Myelodysplastic syndrome Myelodysplastic syndrome ( MDS )( MDS )
keganasan heterogen stem cell yang keganasan heterogen stem cell yang ditandaiditandai
oleh gambaran oleh gambaran
dysplastik dan adanya eritropoisis yang dysplastik dan adanya eritropoisis yang tidak tidak
Efektif Efektif ( ineffective erythropoiesis ( ineffective erythropoiesis ))
Gangguan Gangguan mieloproliferatif mieloproliferatif
Kelompok penyakit yg ditandai oleh Kelompok penyakit yg ditandai oleh proliferasi klonal seri mieloid dari proliferasi klonal seri mieloid dari prekursor neoplastik.prekursor neoplastik.
Differensiasi dariDifferensiasi dari– 1 lineage1 lineage– Multipotential Stem CellMultipotential Stem Cell– (Pluripotential Stem Cell)(Pluripotential Stem Cell)
Maturasi relatif normal, kontrol respon Maturasi relatif normal, kontrol respon fisiologik normal fisiologik normal Relatif “jinak” Relatif “jinak”
Chronic myelocytic ( myeloid ) Chronic myelocytic ( myeloid ) leukemia ( CML )leukemia ( CML )
20% dari semua penderita leukemia20% dari semua penderita leukemia
Sering pada dewasa mudaSering pada dewasa muda
Kromososm filadelfia (+) pada 90% kasus Kromososm filadelfia (+) pada 90% kasus pada pada leukosit, eritrosit , megakariosit dan limfosit B, sisanya leukosit, eritrosit , megakariosit dan limfosit B, sisanya (-)(-)
Kromosom filadelfia : kromosom no 22 yang lengan Kromosom filadelfia : kromosom no 22 yang lengan panjangnya menjadi pendek karena terjadi trasnlokasi panjangnya menjadi pendek karena terjadi trasnlokasi ke lengan pendek kromosom no 9 ke lengan pendek kromosom no 9
Splenomegali ( 95% ) , limfadenopati ( 64% ) , Splenomegali ( 95% ) , limfadenopati ( 64% ) , hepatomegali ( 48% ) hepatomegali ( 48% ) proliferasi ekstramedular. proliferasi ekstramedular.
Polisitemia vera Polisitemia vera ( Eritrositosis )( Eritrositosis )
Polisitemia vera ( eritrositosis ) :Polisitemia vera ( eritrositosis ) : gangguan SIH ( mieloproliferatif endogen) gangguan SIH ( mieloproliferatif endogen)
produksi eritrosit berlebihan , demikian produksi eritrosit berlebihan , demikian juga produksi granulosit dan trombosit juga produksi granulosit dan trombosit
Pada umumnya :Pada umumnya : pria wanitapria wanita Hb Hb 17,5 g /dl 17,5 g /dl 15,5 g /dl 15,5 g /dl Eritrosit Eritrosit 6 juta / cmm 6 juta / cmm 5,5 juta / cmm 5,5 juta / cmm
Hct. Hct. 5555% % 4747%%
Peningkatan : Peningkatan :
Hb, PCV , viskositas Hb, PCV , viskositas stasis stasis tromboemboli tromboemboli tegangan vaskulartegangan vaskular asam uratasam urat alkali fosfatasealkali fosfatase kemampuan mengikat vit. B12kemampuan mengikat vit. B12
kadar eritropoitin dan saturasi oksigen normalkadar eritropoitin dan saturasi oksigen normal
Diagnosis Polisitemia Vera ( PV Diagnosis Polisitemia Vera ( PV ))
Kriteria mayor : Kriteria mayor : masa eritrosit masa eritrosit : pria : : pria : 36 ml / Kg BB 36 ml / Kg BB
wanita : wanita : 32 ml / Kg BB 32 ml / Kg BB saturasi oksigen arterisaturasi oksigen arteri 9292% % splenomegali splenomegali
Kriteria minor : Kriteria minor :
jumlah eritrositjumlah eritrosit , jumlah lekosit , jumlah lekosit LAP LAP 100 , B12 : 900 pg / ml , UB12BC : 100 , B12 : 900 pg / ml , UB12BC : 2200 2200
g/mlg/ml
Diagnosis PV terpenuhi bila terdapat : Diagnosis PV terpenuhi bila terdapat : 3 Kriteria mayor atau3 Kriteria mayor atau kriteria mayor no. 1 dan 2 , ditambah 2 kriteria minorkriteria mayor no. 1 dan 2 , ditambah 2 kriteria minor
Perbedaan antara P. Relatif, P. Vera dan Perbedaan antara P. Relatif, P. Vera dan P. AbsolutP. Absolut
P. relatif P. absolut P. relatif P. absolut P.Vera P.Vera
sekunder sekunder
Masa eritrosit tetap Masa eritrosit tetap Kadar eritropoitin normal meningkat Kadar eritropoitin normal meningkat
normal normal
Penyebab Cairan darahPenyebab Cairan darah hipoksia ? hipoksia ?
Mielofibrosis Mielofibrosis ( Mielofibrosis idiopati )( Mielofibrosis idiopati )
Nama lain : mielosklerosis , agnogenic Nama lain : mielosklerosis , agnogenic myeloid metaplasia mielofibrosis dengan myeloid metaplasia mielofibrosis dengan metaplasia mieloidmetaplasia mieloid
Terjadi proliferasi SIH yang meliputi limpa Terjadi proliferasi SIH yang meliputi limpa dan hati ( hemopoisis ekstramedular ) dan dan hati ( hemopoisis ekstramedular ) dan terjadi reaksi fibrosis di sutulterjadi reaksi fibrosis di sutul
SplenomegaliSplenomegali
DT : DT : anemia (pada masa transisi mungkin kadar Hb anemia (pada masa transisi mungkin kadar Hb normal / normal / ) )dijumpai leuko - erythroblast , poikilositosis dengan dijumpai leuko - erythroblast , poikilositosis dengan tear droptear dropleukosit dan trombosit leukosit dan trombosit , tetapi selanjutnya , tetapi selanjutnya
Sutul : Sutul :
biopsi ( aspirasi sulit ) : hiperseluler, sabut biopsi ( aspirasi sulit ) : hiperseluler, sabut retikulin retikulin
sering megakariosit sering megakariosit . .
Trombositemia EsensialTrombositemia Esensial
proliferasi megakariosit menonjolproliferasi megakariosit menonjol jumlah trombosit tinggi jumlah trombosit tinggi menyebabkan menyebabkan
tromboemboli tromboemboli fungsi trombosit jelek fungsi trombosit jelek perdarahan perdarahan
abnormalabnormal morfologi trombosit abnormalmorfologi trombosit abnormal kadang kadang dijumpai fragmen kadang kadang dijumpai fragmen
megakariosit di darah tepi.megakariosit di darah tepi. splenomegalisplenomegali
Perbedaan Trombositosis Reaktif Perbedaan Trombositosis Reaktif dan Trombositemia dan Trombositemia EsensialEsensial
Tr reaktif Tr. Tr reaktif Tr. esensial esensial
Jumlah trombosit Jumlah trombosit 1 JUTA / cmm 1 JUTA / cmm 1 juta / 1 juta / cmm cmm
Peningkatan trombosit beberapa hari bertahun Peningkatan trombosit beberapa hari bertahun - tahun - tahun
Fungsi trombosit normalFungsi trombosit normal
abnormalabnormal
III. Gangguan limfoproliferatifIII. Gangguan limfoproliferatif
Leukemia limfositik kronik ( CLL )Leukemia limfositik kronik ( CLL )
25% kasus leukemia25% kasus leukemia Imunitas humoral dan seluler Imunitas humoral dan seluler
Leukemia limfositik kronik Leukemia limfositik kronik ( CLL )( CLL )
Klinis : Klinis : Pembesaran kelenjar limfe superfisial, simetris, Pembesaran kelenjar limfe superfisial, simetris,
terpisah terpisah Splenomegali, hepatomegaliSplenomegali, hepatomegali Anemia , pucat , dyspneuAnemia , pucat , dyspneu Bila disertai trombositopenia dapat terjadi perdarahan Bila disertai trombositopenia dapat terjadi perdarahan
abnormalabnormal Leukositosis ( sebagian besar bervariasi antara Leukositosis ( sebagian besar bervariasi antara
30.000– 300.000 / cmm dan di darah tepi 30.000– 300.000 / cmm dan di darah tepi 70 – 99% limfosit matur ) 70 – 99% limfosit matur )
Anemia normokrom normositerAnemia normokrom normositer Trombositopenia ( sering dijumpai )Trombositopenia ( sering dijumpai ) Sutul : 25 – 95% limfositSutul : 25 – 95% limfosit
Hairy – Cell LeukemiaHairy – Cell Leukemia
Gangguan sel limfosit B kronis Gangguan sel limfosit B kronis Ditandai : Ditandai :
adanya sel berambut di darah tepi dan di sutuladanya sel berambut di darah tepi dan di sutul
pansitopeniapansitopenia
splenomegalisplenomegali
Limfoma ( Limfoma Limfoma ( Limfoma maligna )maligna )
Jaringan limfoid normal diganti jaringan Jaringan limfoid normal diganti jaringan limfoid abnormallimfoid abnormal
Limfoma HodgkinLimfoma Hodgkin khas : sel Reed Sternbergkhas : sel Reed Sternberg Limfoma non Hodgkin Limfoma non Hodgkin noduler / difusnoduler / difus
Diagnosa pasti limfoma dengan pemeriksaan Diagnosa pasti limfoma dengan pemeriksaan jaringan ( patologi anatomi ) jaringan ( patologi anatomi )
Gambaran klinis limfoma HodgkinGambaran klinis limfoma Hodgkin
Semua umur ( anak jarang, dewasa muda lebih Semua umur ( anak jarang, dewasa muda lebih sering )sering )
Pria Pria wanita wanita Pembesaran kelenjar limfe :Pembesaran kelenjar limfe :
tidak nyeri , tidak lunak, asimetris dan terpisahtidak nyeri , tidak lunak, asimetris dan terpisahleher : 60 – 70% kasusleher : 60 – 70% kasusaksila : 10 – 15% kasusaksila : 10 – 15% kasusinguinal : 6 – 12 % kasusinguinal : 6 – 12 % kasusretroperitoneal : seringretroperitoneal : seringmediastinum : 6 – 11 %mediastinum : 6 – 11 %
Anemia normokrom normositer ( sering )Anemia normokrom normositer ( sering ) Bila infiltrasi di sutul ( + ) dapat sebabkan kegaglan Bila infiltrasi di sutul ( + ) dapat sebabkan kegaglan
sutul disertai gambaran anemia dengan lekoeritroblassutul disertai gambaran anemia dengan lekoeritroblas Lekositosis : 1/3 kasus Lekositosis : 1/3 kasus Lekocyte alkaline phosphatase ( ALP ) : Lekocyte alkaline phosphatase ( ALP ) : EosinofiliaEosinofilia Stadium lanjut : limfopeniaStadium lanjut : limfopenia Jumlah trombosit: permulaan normal, pada stadium Jumlah trombosit: permulaan normal, pada stadium
lanjut dapat lanjut dapat LED LED HiperurikemiaHiperurikemia Cell mediated immunity dan antibodi Cell mediated immunity dan antibodi mudah infeksi mudah infeksi
LIMFOMA NON HODGKINLIMFOMA NON HODGKIN
Gambaran klinis limfoma Non HodgkinGambaran klinis limfoma Non Hodgkin Limfadenopati : superfisial, asimetris ,tidak nyeri Limfadenopati : superfisial, asimetris ,tidak nyeri
Badan panas, keringat malam, berat badan menurun,Badan panas, keringat malam, berat badan menurun, Anemia dan mudah infeksi.Anemia dan mudah infeksi. Pembesaran kelenjar orofaring ( 5 – 10% kasus ) Pembesaran kelenjar orofaring ( 5 – 10% kasus )
sehingga kerongkongan nyeri dan sesak nafassehingga kerongkongan nyeri dan sesak nafas Hati dan limpa sering membesar , dapat juga terjadi Hati dan limpa sering membesar , dapat juga terjadi
pada jaringan mesenterika , kulit dan otakpada jaringan mesenterika , kulit dan otak
IV. Plasma Cell DyscrasiaIV. Plasma Cell Dyscrasia
Plasma dan lymphocyte cell dyscrasia Plasma dan lymphocyte cell dyscrasia termasuk sejumlah gangguan yang ditandai termasuk sejumlah gangguan yang ditandai oleh 2 sifat dasar yaitu proliferasi tak oleh 2 sifat dasar yaitu proliferasi tak terkendali atau akumulasi sel yang dalam terkendali atau akumulasi sel yang dalam keadaan normal terlibat dalam pembentukan keadaan normal terlibat dalam pembentukan antibodi antibodi
Sintesis dan sekresi gamma globulin Sintesis dan sekresi gamma globulin homogen ( M componen ) homogen ( M componen ) dan atau bagiannyadan atau bagiannya
Multiple Myeloma = Multiple Myeloma = MyelomatosisMyelomatosis
Proliferasi maligna sel plasma yang ditandai Proliferasi maligna sel plasma yang ditandai proses proses
osteolitik dan akumulasi sel plasma di sutul dan osteolitik dan akumulasi sel plasma di sutul dan adanya protein monoklonal di serum dan di adanya protein monoklonal di serum dan di
urine urine
80 % penderita berumur 80 % penderita berumur 40 tahun 40 tahun
Diagnosis multiple myelomaDiagnosis multiple myeloma
Kriteria mayor :Kriteria mayor :
Plasmasitoma ( biopsi jaringan )Plasmasitoma ( biopsi jaringan )
Plasmasitosis Plasmasitosis 30% di sutul 30% di sutul
Puncak globulin monoklonal pada elektroforesis serum Puncak globulin monoklonal pada elektroforesis serum : : Ig G Ig G 3,5 g% atau IgA 3,5 g% atau IgA 2 g% , 2 g% , sekresi light chain di urinesekresi light chain di urine
Gambaran klinis MMGambaran klinis MM
Nyeri tulang , fraktur patologisNyeri tulang , fraktur patologis Anemia ( lemah , sesak, pucat , takikardia )Anemia ( lemah , sesak, pucat , takikardia ) Infeksi berulang ( produksi antibodi abnormal dan Infeksi berulang ( produksi antibodi abnormal dan
menurun )menurun ) Bila penyakit berlanjut terjadi netropeniaBila penyakit berlanjut terjadi netropenia Kegagalan ginjal , hipercalcemia dengan gejala : Kegagalan ginjal , hipercalcemia dengan gejala :
polidIpsi, poliuria, anoreksia, mutah, konstipasi, polidIpsi, poliuria, anoreksia, mutah, konstipasi, gangguan mentalgangguan mental Kadang kadang makroglosia, diarheaKadang kadang makroglosia, diarhea Sindroma viskositas dan purpura, perdarahan, Sindroma viskositas dan purpura, perdarahan,
gangguan pengelihatan, gangguan SSP dan kegagalan gangguan pengelihatan, gangguan SSP dan kegagalan jantungjantung
Kriteria minor :Kriteria minor :
Plasmasitosis di sutul : 10 – 30 %Plasmasitosis di sutul : 10 – 30 % Gamopati monoklonal IgG Gamopati monoklonal IgG 3,5 g% atau IgA 3,5 g% atau IgA 2 g%2 g% Proses osteolitikProses osteolitik Ig normal Ig normal : :
IgM IgM 50 mg% , IgA 50 mg% , IgA 100 mg% , 100 mg% , IgG IgG 600 mg% 600 mg%
Diagnosis positif bila salah satu di bawah ini Diagnosis positif bila salah satu di bawah ini terpenuhi terpenuhi
1 + B , 1+C , 1 + D atau 1 + B , 1+C , 1 + D atau 2 + B , 2 + C , 2 + D atau2 + B , 2 + C , 2 + D atau
A + B + C atau A + B + A + B + C atau A + B + DD
Terima KasihTerima Kasih