92082712 pengertian limbah cair

5
8/20/2019 92082712 Pengertian Limbah Cair http://slidepdf.com/reader/full/92082712-pengertian-limbah-cair 1/5 A. Pengertian Limbah Cair Limbah cair atau air buangan merupakan sisa air dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung  bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mangganggu lingkungan hidup.. Karakteristik limbah cair bervariasi dipengaruhi oleh lokasi,  jumlah penduduk, industri, tataguna lahan, muka air tanah dan tingkat pemisahan antara storm water dan sanitary water. Limbah cair dibagi kedalam 3 kategori : domestic wastewater  (Limbah cair domestik) meliputi: limah cair dari dapur, kamar mandi, laundry dan sejenisnya ;  sanitary wastewater  meliputi: domestic wastewater, komersial, kantor, dan fasilitas sejenisnya ; dan industrial wastewater  berasal dari industri (sangat bervariasi sesuai dengan  jenis industrinya). Sifat-sifat air limbah industri relatif bervariasi tergantung dari bahan baku yg di gunakan, pemakaian air dalam proses, dan bahan aditif yang digunakan selama proses  produksi. Air limbah rumah tangga terdiri dari 3 fraksi penting, yaitu : Tinja (  faeces), berpotensi mengandung mikroba pathogen, air seni (urine), umumnya mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor, serta kemungkinan kecil mikro-organisme dan  grey water  yang merupakan air bekas cucian dapur, mesin cucidan kamar mandi. Grey water  sering juga disebut dengan istilah  sullage. Campuran  faeces dan urine disebut sebagai excreta, sedangkan campuran excreta dengan air bilasan toilet disebut sebagai  black water. Mikroba pathogen banyak terdapat pada excreta. Untuk  industrial wastewater, zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain: nitrogen, sulfide, amoniak, lemak garam-garam zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Sampai awal 1900-an limbah cair dari kota ( municipal wastewater ) yang berasal dari  pemukiman, komersial, industri dan urban runoff tidak diolah terlebih dahulu, sehingga masuk langsung ke perairan termasuk laut. Baru akhir 1940an sampai sekarang, banyak kota di dunia membangun sistem sewer  (selokan) terutama untuk mencegah meledaknya berbagai  penyakit. Sewer merupakan suatu alat atau saluran yang berguna untuk mengalirkan limbah domestik dan industri serta air hujan (  storm water ) ke wastewater treatment plant (WWTP) dan perairan. Tapi pada saat sekarang limbah industri harus diolah terpisah. Rata-rata volume limbah domestik per kapita adalah 400 L/kapita/hari. Tidak semua komponen wastewater (limbah cair) adalah polutan (bahan pencemar), pencemaran dikatakan terjadi bila bahan terlarut maupun tersuspensi menyebabkan bahaya bagi manusia dan lingkungan.

Upload: aulia-amanda-sari

Post on 07-Aug-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 92082712 Pengertian Limbah Cair

8/20/2019 92082712 Pengertian Limbah Cair

http://slidepdf.com/reader/full/92082712-pengertian-limbah-cair 1/5

A.  Pengertian Limbah Cair

Limbah cair atau air buangan merupakan sisa air dibuang yang berasal dari rumah

tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung

 bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta

mangganggu lingkungan hidup.. Karakteristik limbah cair bervariasi dipengaruhi oleh lokasi,

 jumlah penduduk, industri, tataguna lahan, muka air tanah dan tingkat pemisahan antara

storm water dan sanitary water. Limbah cair dibagi kedalam 3 kategori : domestic wastewater  

(Limbah cair domestik) meliputi: limah cair dari dapur, kamar mandi, laundry dan sejenisnya

;  sanitary wastewater   meliputi: domestic wastewater, komersial, kantor, dan fasilitas

sejenisnya ; dan industrial wastewater  berasal dari industri (sangat bervariasi sesuai dengan

 jenis industrinya). Sifat-sifat air limbah industri relatif bervariasi tergantung dari bahan baku

yg di gunakan, pemakaian air dalam proses, dan bahan aditif yang digunakan selama proses

 produksi.

Air limbah rumah tangga terdiri dari 3 fraksi penting, yaitu : Tinja ( faeces), berpotensi

mengandung mikroba pathogen, air seni (urine), umumnya mengandung Nitrogen (N) dan

Fosfor, serta kemungkinan kecil mikro-organisme dan grey water  yang merupakan air bekas

cucian dapur, mesin cucidan kamar mandi. Grey water   sering juga disebut dengan istilah

 sullage. Campuran  faeces dan urine disebut sebagai excreta, sedangkan campuran excreta

dengan air bilasan toilet disebut sebagai black water. Mikroba pathogen banyak terdapat pada

excreta. Untuk  industrial wastewater, zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi

sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain: nitrogen,

sulfide, amoniak, lemak garam-garam zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan

sebagainya. 

Sampai awal 1900-an limbah cair dari kota (municipal wastewater ) yang berasal dari

 pemukiman, komersial, industri dan urban runoff tidak diolah terlebih dahulu, sehingga

masuk langsung ke perairan termasuk laut. Baru akhir 1940an sampai sekarang, banyak kota

di dunia membangun sistem sewer  (selokan) terutama untuk mencegah meledaknya berbagai

 penyakit. Sewer merupakan suatu alat atau saluran yang berguna untuk mengalirkan limbah

domestik dan industri serta air hujan ( storm water ) ke wastewater treatment plant (WWTP)

dan perairan. Tapi pada saat sekarang limbah industri harus diolah terpisah.

Rata-rata volume limbah domestik per kapita adalah 400 L/kapita/hari. Tidak semua

komponen wastewater (limbah cair) adalah polutan (bahan pencemar), pencemaran dikatakan

terjadi bila bahan terlarut maupun tersuspensi menyebabkan bahaya bagi manusia dan

lingkungan.

Page 2: 92082712 Pengertian Limbah Cair

8/20/2019 92082712 Pengertian Limbah Cair

http://slidepdf.com/reader/full/92082712-pengertian-limbah-cair 2/5

B.  Storm Water dan Sanitary Water

Storm water  merupakan air yang mengalir setelah terjadi hujan. Air ini meliputi air yang

turun dari atap rumah, jalan raya dan daerah parkir. Storm water   umumnya ditampung

melalui  storm sewer   selanjutnya dibuang ke perairan sungai, danau atau laut tanpa diolah

terlebih dahulu di WWTP. Selain menampung storm water, storm sewer juga menampung

urban runoff  yaitu semua air yang mengalir di jalan raya.

Sedangkan sanitary water merupakan air yang berasal dari toilet (kamar mandi dan WC),

tempat cuci baju (laundry) dan cuci piring. Sanitary water ditampung melalui sanitary sewer

selanjutnya diolah ke WWTP sebelum dibuang ke perairan sebab mengandung bahan-bahan

yang membahayakan kesehatan manusia. Berbeda dengan storm water, sanitary water

dialirkan dulu ke tempat pengolahan, sedangkan storm water langsung dialirkan ke sungai,

danau, atau laut sebab sedikit mengandung kontaminan-kontaminan yang berbahaya bagi

mahluk hidup.

Combined sewer system merupakan sistem saluran air yang menggabungkan air yang

 berasal dari storm water dan sanitary water pada satu saluran pipa. Saluran untuk sanitary

water dibuat lebih rendah sehingga air yang berasal dari sanitary water tidak ikut keluar

melalui saluran storm water. Selain itu, kontaminan-kontaminan sanitary water seperti tinja

mempunya massa yang lebih berat dari air sehingga akan jatuh atau mengalir ke saluran

 pengolahan limbah atau WWTP sedangkan untuk storm water akan mengalir melalui saluran

yang mengarah ke perairan seperti sungai atau danau. Combined sewer system cocok untuk

daerah yang mempunyai musim kering lebih lama dari musim hujan. Sebab pada musim

hujan air yang berasal dari sanitary water cenderung bercampur dengan storm water

disebabkan volum air yang besar sehingga akan ikut teralirkan melalui saluran pembuangan

storm water kedalam perairan.

C.  Kontaminan dalam Limbah Cair Domestik

Limbah cair domestik mengandung kontaminan-kontaminan penting yang berbahaya bagi

 bagi lingkungan laut, diantaranya suspended solid (padatan tersuspensi), bahan organik

 biodegradable, pathogen, nutrient, bahan persisten organik, dan logam berat. suspended solid

menyebabkan penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan berkurang, menutup habitat

organisme bentik, merusak organ insang dan filter feeding, bahan organik biodegradable

dapat menyebabkan penurunkan oksigen terlarut, pathogen dapat tercerna manusia karena

mengkonsumsi hasil laut yang terkontaminasi, nutrient menyebabkan meledaknya populasi

alga dan eutrofikasi, bahan persisten organik dan logam berat menyebabkan terjadinya

 bioakumulasi pestisida, PCBs, dan bioakumulasi logam berat yang berbahaya bagi manusia

Page 3: 92082712 Pengertian Limbah Cair

8/20/2019 92082712 Pengertian Limbah Cair

http://slidepdf.com/reader/full/92082712-pengertian-limbah-cair 3/5

sebagai konsumen tertinggi sebab konsentrasi kontaminan tertinggi hasil biokumulasi akan

terjadi didalam tubuh manusia.

Dalam limbah cair yang belum diolah juga terdapat kontaminan-kontaminan khas yang

terbagi kedalam padatan (padatan total, total terlarut, total tersuspensi, total volatile, BOD5,

COD, alkalinitas, minyak dan lemak), nitrogen (total, organik, ammonia, nitrit, nitrat), dan

fosfor (total, organik, anorganik). Limbah cair memiliki pH antara 6,5 sampai 7,5 dan

indikator pathogen yang terkandung didalamnya adalah koliform yang terdapat sebanyak 108-

109 per 100 ml air limbah. Pada air minum diharuskan lebih kecil dari 1/100 ml air. Untuk

 bahan organik yang terkandung dalam limbah cair adalah karbohidrat, protein, lemak, urea

(urine), surfactant, phenol, dan pestisida. Untuk logam berat adalah Hg, Pb, Cd, dll. Pathogen

yang terkandung biasanya pathogen yang menyebabkan penyakit typhoid, paratyphoid,

dysentery, diarrhea, dan cholera.

D.  Pengolahan Air Limbah (Wastewater Treatment)

Pengolahan air limbah bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat, mencegah

kondisi kurang baik pada badan air penerima, dan agar badan air penerima tetap layak

digunakan kembali untuk pertanian dan industry. Untuk mengatur hasil pengolahan air

limbah maka perlu dibuat kriteria kualitas air untuk semua badan air penerima, sehingga

tingkat pengolahan air limbah dapat menyesuaikan kualitas badan air penerima.

Pada pengolahan air limbah secara konvensional terdiri dari tiga proses yaitu :

  Preliminary processes

Pada proses ini dilakukan pumping, screening dan grit removal. Dimulai dengan

mengumpulkan dan memompa limbah yang berasal dari influent. Kemudian limbah

dialirkan ke salah satu saluran dimana objek-objek besar yang mengalir bersama limbah

dihambat dan diendapkan melalui proses screening. Selanjutnya limbah dipompa ke

dalam grit channel. Grit channel merupakan ruangan atau saluran yang melambatkan

kecepatan aliran yang menyebabkan material inorganik mengendap kebawah ruangan dan

selanjutnya dilakukan perlakuan primer.

  Primary treatment

Pada perlakuan primer dilakukan pemisahan fisik bahan organik tersuspensi dalam

 bak pengendapan untuk mengurangi kebutuhan oksigen biologis (BOD). Pengolahan

 pendahuluan digunakan untuk memisahkan padatan kasar, mengurangi ukuran padatan,

memisahkan minyak atau lemak, dan proses menyetarakan menurut, bertujuan untuk

menghilangkan zat-zat yang bisa mengendap seperti suspended solid, zat-zat yang

Page 4: 92082712 Pengertian Limbah Cair

8/20/2019 92082712 Pengertian Limbah Cair

http://slidepdf.com/reader/full/92082712-pengertian-limbah-cair 4/5

Page 5: 92082712 Pengertian Limbah Cair

8/20/2019 92082712 Pengertian Limbah Cair

http://slidepdf.com/reader/full/92082712-pengertian-limbah-cair 5/5

Desinfeksi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu klorinasi dan menggunakan ozon.

Klorinasi biasanya menggunakan gas khlor, sodium and calcium hypochlorite (NaOCl dan

CaOCl)). Kelebihan dari klorinasi adalah waktu pembnuhan pathogen yang sangat cepat yaitu

sekitar 15-30 menit dan juga meninggalkan residu toxic chlorine yang dapat membunuh

 pathogen secara komplet, sedangkan kekurangannya adalah dibutuhkan dechlorination

effluent, dan dapat membentuk trihalomethane yang bersifat karsinogenik. Sedangkan untuk

ozone merupakan agent oksidasi yang sangat kuat, lebih baik dari chlorine, tetapi sangat

mahal dan tidak meninggalkan residu karena cepat terdekomposisi menjadi oksigen.

Klorinasi dapat berdampak buruk bagi lingkungan laut karena dapat bereaksi

membentuk chlorinated organic compounds yang sama bahayanya dengan DDT dan PCB.

Selain itu juga chlorine bereaksi dengan bromida membentuk HOBr acid dan OBr ion yang

merupakan biosida yang sangat kuat. Dengan ammonium ion (NH4-) chlorine bereaksi

membentuk   NH2Cl yang sangat beracun.

\