92336863-sop-rumah-sakit-2007
TRANSCRIPT
STANDART OPERATING PROCEDURES (SOP) ATAU PROSEDUR TETAP (PROTAP) OPERASI PEMADAMAN KEBAKARAN PADA PEMUKIMAN
STANDART OPERATING PROCEDURES (SOP) PEMADAMAN KEBAKARAN PADA RUMAH SAKIT
DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2007PANTANG PULANG SEBELUM PADAMDAFTAR ISI
Lembar Judul
Daftar isi
SK Kepala Dinas
I. Dasar
II. Maksud dan Tujuan
III. Ruang Lingkup
IV. Tahapan tindakan operasi
A. Tahapan Tindakan Awal ( Dari pos pos terdekat)
1. Terima Berita
2. Size Up sebelum berangkat; siap berangkat
a. Di lokasi pos pemadam terdekat
b. Di kantor Suku Dinas
3. Tiba di lokasi
4. Penilaian Kondisi (Size Up)
5. Operasi Pemadaman
6. Operasi Penyelamatan
7. Kebakaran dapat di atasi di tingkat awal
B. Tahap Pemberangkatan Lanjut1. Bangun POSKOTIS
2. Tentukan Penempatan Sumber Daya Manusia3. Evakuasi dan tempat berhimpun
4. Pos Depan / Staging Area (Penyerang)
5. Pos Tengah (Penyalur)6. Pos Belakang (Sumber Air)
7. Pos Lobby
8. Operasi Ventilasi
9. Operasi Pemadaman
10. Operasi rescue (Penyelamatan)11. Operasi Penyelamatan Barang (Salvage)12. Api Padam
13. Over houl
14. Operasi Pemadaman selesai
Lampiran 1 :
Bagan alir operasi pemadaman kebakaran pada Rumah SakitA. Tahapan pemberangkatan awal ( Dari pos terdekat)
B. Tahapan pemberangkatan lanjut (Dari kantor Sudin)
Lampiran 2 :
A. Organisasi Pemadaman dan Penyelamatan kebakaran pada Rumah SakitLampiran 3 :
B. Organisasi Pemadaman dan Penyelamatan kebakaran pada Rumah Sakit Bertingkat
Lampiran 4 :
1. PENGERTIAN
Standart Operating Procedures (SOP) / Prosedur Tetap (PROTAP)
Pos Komando Taktis (POSKOTIS)
Pos Luar
Sumber Air
Pos Depan (Staging Area)
Pos Lobby
Lantai Terbakar
Lampiran 5 :
2. JABATAN DALAM STRUKTUR OPERASI
Kepala Pos Komando Taktis (Ka. POSKOTIS) Asisten Operasi
Asisten Logistik
Asisten Media pemadaman dan sumber air Asisten Humas / Publikasi
Kepala Pos Luar
Kepala Pos Depan
Kepala Pos Belakang (Sumber air)
Kepala Regu
Anggota Regu
Lampiran 6 :
3. STANDAR STANDAR
Standart peralatan pelindung perorangan
Standar peralatan regu pemadaman kebakaran
Standar peralatan regu ventilasi
Standar kelengkapan personil & pelindung perorangan regu penyelamat (RESCUE)
Standar kelengkapan personil & pelindung perorangan regu penyelamat Barang (SALVAGE)
Standar kelengkapan personil & pelindung perorangan regu unit pompa pemadam
Standar kelengkapan personil & pelindung perorangan regu Ambulance
Standar kelengkapan personil & pelindung perorangan regu POLSUS
Standar kelengkapan personil & pelindung perorangan regu Pencari data
Standar kelengkapan personil & pelindung perorangan regu investigasi
4. STANDAR REGU
DINAS PEMADAM KEBAKARAN
PROVINSI DKI JAKARTAKEPUTUSAN KEPALA DINAS PEMADAM KEBAKARANPROVINSI DKI JAKARTA
NOMOR : 942 / 2007TENTANG :
STANDART OPERATING PROCEDURES (SOP) PEMADAMAN KEBAKARAN PADA RUMAH SAKITMenimbang : a. Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan tugas penanggulangan bahaya Kebakaran, perlu di buat standar operasional prosedur atau prosedur tetap (Protap). Penanggulangan
bahaya kebakaran pada Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta.
b. Bahwa standar operasional prosedur atau prosedur tetap (protap) tersebut di atas perlu di tetapkan dengan Keputusan Kepala dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta.Mengingat : 1. Undang undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;3. Undang undang nomor 29 tahun 2007 tentang Pemerintahan provinsi Daerah Khusus Ibukota negara Republik Indonesia4. Peraturan Daerah nomor 3 tahun 1992 tentang ketentuan penanggulangan kebakaran
dalam wilayah DKI Jakarta5. Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2001 tentang bentuk susunan organisasi dan tata kerja
perangkat daerah serta sekretariat DPRD Provinsi DKI Jakarta6. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 9 tahun 2002
tanggal 15 Januari 2002 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Pemadam Kebakaran
pada Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta
7. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 673 tahun 2002 tentang pembentukan pembagian wilayah kerja sektor pada Dinas Pemadam Kebakaran
Provinsi DKI JakartaMEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama:Standar operasional prosedur (SOP) penanggulangan bahaya kebakaran pada
bangunan Rumah Sakit di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Kedua:Standar operasional prosedur (SOP) penanggulangan bahaya kebakaran sebagaimana
Di maksud pada diktum pertama, di gunakan sebagai pedoman pelaksanaan dalam
melaksanakan tugas penanggulangan bahaya kebakaran di wilayah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta
Ketiga:Standar operasional prosedur atau prosedur tetap ini di tetapkan untuk di laksanakan
dengan baik dan penuh tanggung jawab;Keempat:Jika terdapat kekeliruan dalam keputusan ini di kemudian hari akan di lakukan perbaikan
sebagaimana mestinya ;
Kelima: Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan .
Di tetapkan:Jakarta
Pada tanggal:28 12 2006
Plh. KEPALA DINAS PEMADAM
KEBAKARAN PROVINSI DKI JAKARTA
Drs. H. MARTONO, M.M.
NIP. 470028386
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) PEMADAMAN KEBAKARAN PADA RUMAH SAKITI. DASAR
Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum RI No. 11 tahun 2000 tetang ketentuan teknis manajemen penanggulangan kebakaran di perkotaan.
Perda nomor 3 tahun 1992, tentang Penanggulangan Kebakaran di wilayah Provinsi DKI Jakarta
Perda nomor 3 tahun 2001, tetang bentuk susunan organisasi dan tata kerja perangkat daerah dan sekertariat dewan perwakilan rakyat daerah provinsi DKI Jakarta.
Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 9 tahun 2002, tetang Struktur organisasi dan tata kerja Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta.
Surat Keputusan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta nomor : 942 / 2007 tanggal 03 Desember 2007, tentang penanggulangan kebakaran pada bangunan rumah sakitII. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud :
Standar Operating Procedures (SOP) atau Prosedur Tetap (Protap) ini di maksudkan sebagai panduan pelaksanaan operasi penanggulangan bahaya kebakaran pada rumah sakit bagi semua tingkatan pimpinan lapangan mulai dari kepala regu, kepala pleton, kepala seksi sektor, kepala suku dinas, dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran.
Tujuan :
Tujuan dari di susunnya Standart Operasional Procedur (SOP) atau Prosedur tetap (Protap) ini adalah untuk mewujudkan kesamaan persepsi dan keseragaman cara bertindak bagi semua personil yang terlibat dalam operasi pemadaman.
III. RUANG LINGKUP
Standart Operating Procedures (SOP) atau Prosedur tetap ini hanya di gunakan di lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta, khusus pada kejadian kebakaran di bangunan rumah sakit.IV. TAHAPAN TINDAKAN OPERASI :
A. TAHAPAN PEMBERANGKATAN AWAL (DARI POS POS TERDEKAT)
1. TERIMA BERITA Informasi tentang kejadian kebakaran bisa di terima dari :
1. Petugas melihat sendiri
2. Laporan masyarakat langsung
3. Laporan melalui smart alarm / telepon Dalam hal petugas melihat sendiri (kebakaran di dekat lokasi pos pemadam), kepala regu melaporkan kejadian tersebut ke kantor sudin.
Dalam hal kejadian kebakaran di terima di kantor sudin, melalui smart alarm atau jika operator telepon menerima berita melalui telepon, sebelum melaporkan kapada kepala sektor jaga, maka ia harus memastikan kajadian kebakaran tersebut dengan menanyakan informasi sebagai berikut : Nama penelpon dan nomor telepon
Alamat gedung yang terbakar
Fungsi atau peruntukan gedung
Jam Kajadian
Titik Kenal
2. SIZE UP SEBELUM BERANGKAT & SIAP BERANGKAT
a. Di lokasi pos pemadam terdekat :
Setelah menerima perintah dari kantor sudin, 2 (dua) unit mobil pompa kebakaran dari pos pemadam terdekat segera di berangkatkan ke lokasi kebakaran, bersamaan dengan itu kepala regu harus sudah mempunyai gambaran tindakan yang akan di lakukan atau pra penilaian kondisi (pra size up)
b. Dikantor Suku Dinas :
Setelah menerima informasi dari operator telepon, kepala sektor jaga segera memerintahkan untuk memberangkatkan unit sesuai dengan situasi dan kondisi di lokasi kejadian antara lain : Mobil Komando
Mobil Pompa
Mobil Rescue
Mobil Tangga
Mobil Sky lift ( Bronto)
Mobil Storing
Mobil Snorkel
Mobil Breathing Apparatus
Mobil Sub Mersibel Pump
Mobil Lighting
Smoke Removal Portable
Mobil Ambulance
Untuk kantor suku dinas yang tidak mempunyai unit unit tersebut agar berkoordinasi dengan kantor sudin yang lain
3. TIBA DI LOKASI
Regu ke -1 dan regu ke -2 (dari pos terdekat) yang tiba di lokasi kebakaran segera menempatkan unit mobilnya pada posisi mendekati lokasi kebakaran Regu 1 dan Regu ke 1 dan Regu 2 bertugas melaksanakan operasi pemadaman
4. PENILAIAN KONDISI
Kepala regu pertama yang tiba di lokasi kebakaran, sebelum memulai tindakan operasi pemadaman, harus melakukan penilaian kondisi (Size Up) tentang besar atau kecilnya kebakaran serta resiko yang akan di hadapi
Size Up pada kebakaran bangunan menengah harus di perhatikan hal hal berikut:a. Akses masuk dan keluar lokasi (TKP) (pintu pintu,lift, tangga kebakaran )b. Bagaimana arah penjalaran api dan asapc. Ruang pompa dan ruang kontrol (control room)d. Kondisi struktur bangunan
e. Koordinasi dengan petugas rumah sakit / pengelola rumah sakit
5. OPERASI PEMADAMAN Apabila dari hasil Size Up, memungkinkan untuk di lakukan tindakan operasi pemadaman, maka pemadaman dapat segera di mulai dengan tetap memperhatikan keselamatan petugas, terutama dari paparan asap.
Apabila dari hasil size up, tidak memungkinkandi lakukan tindakan operasi pemadaman, maka operasi pemadaman harus di dahului dengan operasi ventilasi
Operasi ventilasi di lakukan pada saat unit unit mobil dari kantor sudin tiba di lokasi kebakaran
6. OPERASI PENYELAMATAN
Operasi penyelamatan pada tahap ini, apabila sangat mendesak, dapat di lakukan oleh anggota regu pemadam
Tindakan penyelamatan harus tetap mempertimbangkan keselamatan petugas yang bersangkutan
Apabila di pertimbangkan tindakan penyelamatan akan membahayakan petugas, karena beberapa kondisi yang tidak mendukung, maka tindakan penyelamatan harus menunggu regu penyelamat ( RESCUE) dari kantor sudin.7. KEBAKARAN DAPAT DI ATASI DI TINGKAT AWAL
Apabila kebakaran dapat di atasi oleh unit unit dari pos pos terdekat, maka Ka. Regu senior segera melaporkan ke perwira piket ayau PHB Central, selanjutnya perwira piket memerintahkan unit unit kembali ke posisi semula.
B. TAHAPAN PEMBERANGKATAN LANJUT
1. Bangun POSKOTIS
Setiba di lokasi kebakaran, Ka Sudin di wilayah tugasnya menerima laporan dari kepala regu pemberangkatan awal tentang kondisi kebakaran terkini.
Ka Sudin segera mengambil alih pimpinan operasi dan memerintahkan mendirikan POSKOTIS di lokasi yang di tunjuk, Ka Sudin langsung bertindak sebagai komandan POSKOTIS
Lokasi POSKOTIS harus di beri tanda sehingga keberadaannya jelas dan di ketahui oleh pihak pihak yang berkepentingan.
Lokasi POSKOTIS harus aman dari ancaman bahaya kebakaran dan akibat yang lain yang mengancam keselamatan petugas.
Komandan POSKOTIS bertanggung jawab memimpin operasi pemadaman maupun operasi penyelamatan Dalam menjalankan tugasnya komandan POSKOTIS di bantu oleh 4 (empat) orang asisten yaitu :
a. Asisten Operasi
b. Asisten Logistik
c. Asisten Media pemadaman dan sumber air
d. Asisten Humas (struktur organisasi operasi terlampir)
2. Tentukan Penempatan SDM (Sumber Daya Manusia)
Komandan POSKOTIS segera mengatur penempatan sumber daya manusia , yaitu dengan menetapkan 3 (Tiga) orang Ka Sie Sektor untuk masing masing menempati Pos Luar, Pos Depan (Staging Area), dan Pos Sumber air berikut beberapa regu pemadaman dan penyelamatan sesuai dengan kebutuhan.3. EVAKUASI DAN TEMPAT BERHIMPUN
Seorang Ka Sie Sektor di bantu beberapa anggota di tugaskan membantu evakuasi menuju tempat berkumpul / tempat berhimpun4. POS LOBBY Setiba di posisi ruang lobby, kepala pos lobby segera mengatur regu regu di bawah tanggung jawab ke dalam tugas tugas yang telah di tentukan sebagai berikut :
1. Regu yang mengendalikan lift dan tangga darurat sebagai sarana
transportasi peralatan dan personil dari pos luar ke pos depan dan
sebaliknya5. POS DEPAN (Staging Area) / PENYERANG Setiba di posisi pos depan , Ka Pos Depan segera mengatur regu regu di bawah tanggung jawabnya ke dalam tugas tugas yang telah di tentukan sebagai berikut :
1. Regu Pemadaman dan regu penyelamatan
2. Petugas pencatat/ pemantau regu regu di lokasi kebakaran
Kepala pos depan harus mengatur tak tik / strategi pelaksanaan operasi pemadaman dan penyelamatan , termasuk rotasi regu regu di lokasi kebakaran dengan regu regu cadangan
6.POS TENGAH (PENYALUR )
Kepala Pos Tengah ( Ka Pleton) yang di tunjuk mencatat semua unit unit yang baru datang ke lingkungan bangunan (TKP) termasuk unit unit bantuan dari wilayah lain
Kepala Pos tengah menerima perintah Ka Poskotis dan mengkoordinasikan penempatan unit unit bantuan ke lokasi yang di tentukan
Kepala pos tengah harus selalu menjalin hubungan komunikasi dengan Ka Poskotis
Semua pengaturan dan penempatan unit unit mobil, termasuk unit unit bantuan berada di bawah kendali Ka Poskotis
7. POS BELAKANG / SUMBER AIR
Kepala regu unit mobil Sub Mersibel pump dan kepala regu unit motor pompa di tugaskan untuk mencari sumber air yang dapat mensupply air secara kontinyu ke unit unit mobil penyerang
Sumber air yang kontinyu di usahakan dari Hydrant kota,kali atau empang / kolam kota yang terdekat dari lokasi kebakaran.
8. OPERASI VENTILASI
Operasi ventilasi adalah upaya untuk mengeluarkan asap atau panas dari ruang / lantai yang terbakar ke luar bangunan Sebelum melakukan operasi ventilasi, regu regu ventilasi harus berkoordinasi dengan ka pos depan untuk memastikan lokasi dan jumlah akses ( bukaan ) Setelah ventilasi tambahan selesai di buat, maka kepala regu harus menetapkan salah satu bukaan sebagai titik penyerangan dan bukaan lainnya sebagai titik pengeluaran asap atau panas Apabila lebih dari satu akses ( bukaan), maka salah satu bukaan di tetapkan sebagai titik penyerangan dan bukaan lainnya sebagai titik pengeluaran asap atau panas Operasi ventilasi di lakukan dengan menggunakan peralatan standar sebagai berikut :
1. Alat alat / perkakas untuk membuat bukaan ( lubang) pada lantai atau dinding
2. Blower / alat penyedot udara
3. Perlindungan petugas dengan semprotan tirai (curtain stream)
4. Breathing Apparatus
5. Genset untuk penerangan Operasi ventilasi di pimpin oleh Ka Ton / yang di tunjuk9. OPERASI PEMADAMAN
Bersamaan dengan operasi mengeluarkan asap, regu pemadaman mengikuti di belakang regu ventilasi, siap melaksanakan operasi pemadaman
Operasi pemadaman di lakukan dengan tahapan menemukan titik / sumber api, melokalisir dan memadamkan (Locarte, Confine and Extenguish) Operasi ventilasi di pimpin oleh Ka Ton / yang di tunjuk
10. OPERASI RESCUE
Regu penyelamat memasuki lokasi kebakaran untuk mengantisipasi kemungkinan adanya korban yang perlu di selamatkan
Petugas penyelamatan pada saat memasuki lokasi kebakaran minimal harus secara berpasangan (sekurang kurangnya) terdiri dari 2 orang
Pada saat memasuki lokasi kebakaran harus sepengetahuan kepala regu atau pejabat lain yang di tunjuk, dan harus menggunakan tali pemandu (Guide line) Pada saat memasuki lokasi kebakaran harus mengenakan perlengkapan pelindung perorangan sesuai standar yang di tetapkan
11. OPERASI PENYELAMATAN BARANG Operasi penyelamatan barang ( Salvage) di lakukan untuk menjaga atau memindahkan barang barang di lokasi kebakaran atau sekitarnya ketempat yang aman, agar terhindar dari kerusakan akibat kebakaran atau semprotan air
Operasi penyelamatan barang dapat di lakukan secara pararel dengan operasi pemadaman
12. API PADAM
Kebakaran di nyatakan padam apabila sudah tidak timbul asap lagi
Tidak trlihat sinar dari bara bara api
13. OVER HOUL
Apabila kobaran api telah dapat di padamkan , perlu di lakukan tindakan over houl yaitu penyisiran pada ruang ruang tersembunyi untuk menemukan kobaran kobaran api yang mungkin masih menyala.
Tempat atau ruang ruang tersembunyi yang perlu di waspadai misalnya : ruang di atas langit langit, lemari dinding, di balik tembok, dan lain lain
14. OPERASI PEMADAMAN SELESAI.
Setelah yakin seluruh kebakaran dapat di padamkan, Ka. Poskotis menetapkan : OPERASI PEMADAMAN SELESAI
Setelah kebakaran di nyatakan padam seluruh anggota pasukan segera membenahi dan mengechek kelengkapan seluruh peralatan yang di gunakan
Sebelum meninggalkan lokasi kebakaran, komandan poskotis/ Ka. Poskotis memimpin apel seluruh personil yang terlibat dalam operasi pemadaman
Selesai apel, seluruh armada meninggalkan lokasi kebakaran, kecuali seorang perwira dan beberapa anggota untuk berkoordinasi dengan pengurus wilayah atau lingkungan dalam rangka penyusuanan laporan kebakaran.--------------------------------- 00000000000000000000000000000000 ------------------------------------Lampiran 1 :
BAGAN ALIR TAHAPAN OPERASI PEMADAMAN KEBAKARAN PADA RUMAH SAKITA. TAHAP PEMBERANGKATAN AWAL (Dari pos pos terdekat)
B. TAHAP PEMBERANGKATAN LANJUT (Dari Kantor Sudin)
Lampiran 2 :ORGANISASI PEMADAMAN DAN PENYELAMATAN LANJUTAN
PADA RUMAH SAKIT UNTUK KEBAKARAN 6 (ENAM) LANTAI KE BAWAH
Lampiran 3 :
ORGANISASI PEMADAMAN DAN PENYELAMATAN LANJUTAN
PADA RUMAH SAKIT UNTUK KEBAKARAN PADA RUMAH SAKIT BERTINGKAT
Lampiran 4 :
1. PENGERTIAN
a) STANDAR OPERTIONAL PROCEDURES (SOP) atau Prosedur Tetap (Protap) :
SOP atau Protap dalam hubungan ini adalah panduan pelaksanaan operasional penanggulangan kebakaran pada pemukiman padat hunian bagi semua tingkatan pimpinan lapangan mulai dari kepala regu, kepala pleton, kepalaseksi sektor, kepala suku dinas dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran.
b) POS KOMANDO TAKTIS (POSKOTIS)
POSKOTIS adalah suatu lokasi atau tempat yang di tetapkan sebagai pusat pengendalian suatu operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan korban.
POSKOTIS di lengkapi dengan sarana prasarana yang dapat menunjang kelancaran jalannya operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan (seperti : meja, kursi, alat alat tulis, alat komunikasi/ radio HT) POSKOTIS di pimpin oleh seorang kepala POSKOTIS, secara berjenjang sesuai dengan tingkat besarnya kebakaran
c) POS TENGAH (PENYALUR) Pos tengah (Penyalur) adalah suatu lokasi yang di tetapkan sebagai tempat berhimpunnya unit unit mobil dan peralatan pemadam kebakaran yang baru tiba di lokasi kebakaran
Pos tengah (Penyalur) di pimpin oleh pejabat setingkat kepala seksi sektor, yang di tunjuk oleh Ka Poskotis
d) POS BELAKANG (SUMBER AIR) Pos belakang (sumber air) adalah suatu lokasi yang di tetapkan sebagai tempat pengambilan air yang secara kontinyu dapat mensupply air untuk keperluan pemadaman kebakaran, seperti Hydrant kota, kolam kota, kolam renang, sungai, danau kota , empang, dan lain sebagainya. Pos belakang (sumber air) di pimpin oleh seorang kepala pleton / petugas yang di tunjuke) POS DEPAN / STAGING AREA (PENYERANG) Pos Depan / Staging Area (Penyerang) pada kasus kebakaran pada bangunan rumah sakit adalah suatu lokasi yang berada pada satu lantai di bawah lantai yang terbakar (TKP) Apabila kejadian kebakaran (TKP) berada di lantai 6 (enam) kebawah, maka pos depan / staging area ( pos penyerang) sebaiknya berada di lantai dasar atau pos lobby, karena lantai yang terbakar masih bisa di jangkau menggunakan mobil mobil snorkel, bronto maupun mobil tangga
Setiba di posisi pos depan (penyerang) kepala pos depan segera mengatur regu regu di bawah tanggung jawabnya kedalam tugas tugas yang telah di tentukan sebagai berikut :
1. Regu yang melaksanakan pemadaman dan penyelamatan
2. Regu yang melaksanakan operasi ventilasi
3. Petugas pencatat/ pemantau regu regu di lokasi kebakaran Pos depan ( penyerang) / Staging area di pimpin oleh pejabat setingkat kepala pleton / yang di tunjuk oleh ka poskotis
f) POS LOBBY Setiba di lokasi ruang lobby, kepala pos lobby segera mengatur regu regu di bawah tanggung jawabnya ke dalam tugas tugas yang telah di tentukan sebagai berikut : Regu yang mengendalikan dan tangga kebakaran sebagai sarana transportasi peralatan dan personil dari pos depan dan sebaliknya
Pos lobby di pimpin oleh pejabat setingkat kepala pleton / yang di tunjuk oleh ka poskotis
g) LOKASI YANG TERBAKAR
Lokasi yang terbakar adalah lokasi atau lantai (pada kasus kebakaran gedung) tempat terjadinya suatu kebakaran
Pada lokasi yang terbakar di tugaskan regu regu pemadaman, regu regu penyelamatan barang
Operasi pada lantai terbakar di pimpin oleh Kepala Pleton/ yang di tunjuk oleh ka poskotis----------------------------------- 000000000000000000000 ---------------------------------------Lampiran 5 :
2. JABATAN DALAM STRUKTUR OPERASI
a) Kepala Pos Komando Taktis (Ka Poskotis)
Ka Poskotis adalah jabatan tertinggi dalam struktur operasi penanggulangan kebakaran dan penyelamatan di suatu lokasi kebakaran
Ka Poskotis di jabat oleh Kasie sektor atau kasudin atau kepala dinas ( secara berjenjang, dari bawah ke atas sesuai dengan tingkat besarnya kebakaran) Ka Poskotis bertnggung jawab atas berlangsungnya seluruh operasi penanggulangan kebakaran dan penyelamatan
b) Asisten Operasi
Asisten operasi di jabat oleh unsur seksi operasi sudin atau unsur subdis operasi, tergantung tingkat besarnyaoperasi kebakaran
Asisten operasi bertugas membantu / melayani ka paskotis terkait dengan informasi ketersediaan personil, bangunan terbakar serta strategi dan tak tik pemadaman kebakaran dan penyelamatan.
c) Asisten Logistik
Asisten logistik di jabat oleh unsur seksi sarana operasi sudin atau unsur subdis sarana operasi, tergantung tingkat besarnya operasi kebakaran
Asisten logistik bertugas membantu / melayani Ka Poskotis terkait dengan dukungan keuangan yang sifatnya mendesak yang di perlukan untuk hal hal yang berhubungan dengan operasi ( misalnya pengadaan konsumsi petugas), berkoordinasi dengan sub bag tata usaha sudin atau unsur Ka Bag Tata usaha Dinas.d) Asisten Media pemadaman dan sumber air
Asisten media pemadaman dan sumber air di jabat oleh unsur sarana operasi sudin atau unsur sub dis sarana operasi dinas, tergantung tingkat besarnya operasi kebakaran Asisten media pemadaman dan sumber air bertugas membantu/ melayani ka poskotis , terkait dengan dukungan untuk kelancaran pasokan media pemadaman (Foam, Dry Chemical,dll) atau air dari hydrant kota, sungai, kolam kota, atau kolam renang yang terdekat dengan lokasi kebakaran
e) Asisten Humas/ Publikasi
Asisten humas / publikasi di jabat oleh unsur seksi pencegahan ( fungsi publikasi/ penyuluhan)sudin atau unsur subdis partimas , tergantung tingkat besarnya operasi kebakaran
Asisten humas / publikasi bertugas membantu / melayani ka poskotis terkait dengan pelayanan informasi kepada media / pers dan masyarakat di sekitar lokasi kebakaran
f) Kepala Pos Luar
Kepala pos luar adalah kepala seksi sektor atau kepala pleton yang di tugaskan memimpin posisi pos luar
Kepala pos luar bertugas mengatur keluar masuk unit unit mobil armada pemadam kebakaran dari kantor sudin, dari pos pos yang di perintahkan dan dari wilayah lain ( bantuan ) ke lokasi lokasi yang di tentukan di sekitar lokasi kebakaran atas perintah ka poskotis.
g) Kepala pos Depan
Ka pos depan adalah kasie sektor atau kepala pleton yang di tugaskan memipin posisi pos depan, yan berada pada lokasi yang terbakar
Ka Pos depan bertugas mengatur tindakan , tak tik pemadaman , penyelamatan korban dan penyelamatan barang di lokasi kebakaranh) Kepala Regu
Kepala regu adalahpimpinan unit terkecil dalam jajaran operasi pemadaman kebakaran atau penyelamatan, yang memimpin kurang lebih 6 orang anggota
Kepala regu bertugas mengatur anggotanya sesuai dengan tugas yang di perintahkan oleh pimpinan yang lebih tinggi pada pos bersangkutan
i) Anggota regu.
Anggota regu adalah seseorang yang di tempatkan pada regu tertentu dan di beri tanggung jawab untuk melaksanakan suatu tugas tertentu oleh kepala regunya.
Lampiran 6 :
3. STANDAR STANDAR
Standar peralatan pelindung perorangan :
Pelindung/ penutup kepala (helm) Fire Jacket
Breathing Apparatus
Safety Shoes / Sepatu safety
Safety Glove ( Sarung Tangan Safett)
Safety Google ( Kacamata) Standar regu pemadam kebakaran :
Terdiri dari 6 orang termasuk kepala regu, dengan susunan penugasan sebagai berikut :
1. Kepala regu sebagai pengatur tak tik penyerangan / pemadaman
2. Pengemudi bertugas mengoperasikan unit pompa kebakaran dan mempertahankan kinerja operasinya sepanjang jalannya operasi pemadaman
3. 2 (dua ) orang bertugas sebagai penyerang ( pemegang nozzle/ nozzle man)
4. 1 ( satu ) orang bertugas menjaga dan mengamati gelaran selang dari arah unit mobil penyupply air, dan menyiapkan selang cadangan
5. 1 ( satu ) orang bertugas menjaga dan mengamati gelaran selang dari arah unit mobil penyupply air, dan menyiapkan selang cadangan Standar kelengkapan personil dan pelindung peroranga regu penyelamat (Rescue):
Handy Talky (HT) untuk karu Cinncin kait (Carabiner)
Figure eight
Kampak Kecil
Tali Tubuh ( Harnes Body)
Senter
Guide Line
Head line
Pelindung/ penutup kepala (helm)
Masker
Fire Jacket
Sarung tangan Safety
Kaca Mata Safety
Safety Shoes
Breathing Apparatus
Signal Stress
Gas detector multi pupouse
Standar kelengkapan personil & pelindung peroranga regu penyelamat Barang (Salvage):
Handy Talky (HT) untuk karu
Cinncin kait (Carabiner)
Figure eight
Kampak Kecil
Tali Tubuh ( Harnes Body)
Senter
Guide Line
Head line
Pelindung/ penutup kepala (helm)
Masker
Fire Jacket
Sarung tangan Safety
Kaca Mata Safety
Safety Shoes
Breathing Apparatus
Signal Stress
Gas detector multi pupouse
Standar kelengkapan personil dan pelindung perorangan regu unit pompa pemadam :
Handy Talky (HT) untuk karu
Cinncin kait (Carabiner)
Figure eight
Kampak Kecil
Tali Tubuh ( Harnes Body)
Senter
Guide Line
Head line
Pelindung/ penutup kepala (helm)
Masker
Fire Jacket
Sarung tangan Safety
Kaca Mata Safety
Safety Shoes
Breathing Apparatus
Standar peralatan kerja dan pelindung perorangan regu unit mobil yang lainnya sama dengan regu unit pompa atau di sesuaikan dengan bidang penugasannya. Standar kelengkapan unit dan pelindung perorangan regu ambulance
Fire helmet
Masker
Sarung tangan
Fire Jacket
Safety shoes
Senter
HT untuk Karu
Standar kelengkapan unit dan pelindung perorangan regu POLSUS
Fire helmet
Sarung tangan
Fire Jacket
Safety shoes
Senter pengatur lalu lintas
Formulir data
HT untuk Karu
Standar kelengkapan unit dan pelindung perorangan regu pencari data
Fire helmet
Sarung tangan
Fire Jacket
Safety shoes
Map atau tas
Formulir laporan kebakaran
Alat tulis
Alat komunikasi
Alat ukur / meteran
Senter
HT untuk Karu
Standar kelengkapan unit dan pelindung perorangan regu Investigasi Fire helmet
Sarung tangan
Fire Jacket
Safety shoes
Map atau tas
Format laporan penyelidikan
Alat tulis
Tustel,handycam dan Tape recorder
Fire Line / garis isolasi
Senter
Meteran atau alat ukur
HT untuk Karu
Standar kelengkapan unit dan pelindung perorangan regu ambulance
Fire helmet
Fire Jacket
Safety shoes
Format laporan penyelidikan
Tustel / Handycam
Tape Recorder
Garis isolasi Fire line
Alat ukur / meteran
4. STANDAR REGU
Regu Komando
= 6 Orang
Regu Mobil pompa
= 6 Orang Regu Mobil Rescue
= 6 Orang
Regu Mobil Sub Mersibel Pump = 6 Orang
Regu Mobil Hose Slayer = 6 Orang
Regu Mobil B. Apparatus = 6 Orang
Regu Mobil Bronto
= 6 Orang
Regu Mobil Tangga
= 6 Orang
Regu Mobil Snorkel = 6 Orang
Regu Mobil Smoke Removal = 6 Orang
Regu Mobil Lighting = 6 Orang
Regu Mobil Unit Storing = 3 Orang
Regu Mobil Ambulance = 4 Orang
Regu Truk Angkutan = 3 Orang
Jakarta , Desember 2007TERIMA BERITA
SIZE UP
Siap Berangkat
TIBA DI LOKASI
SIZE UP
PENEMPATAN UNIT
OPS. PEMADAMAN
OPS. PENYELAMATAN
OPS. VENTILASI
BANGUN POSKOTIS
PENEMPATAN SDM
POS TENGAH /
PENYALUR
POS DEPAN /
PENYERANG
POS
LOBBY
OPS. PENYELAMATAN
OPS. PEMADAMAN
API PADAM
OPS. OVER HOUL
OPS. SELESAI
KEPALA POSKOTIS
PENGELOLA RUMAH SAKIT
ASS. OPERASI (Strategi & SDM)
ASS. LOGISTIK)
ASS. MEDIA PEMADAM & SUMBER AIR
ASS. HUMAS & PUBLIKASI
POSKOTIS
POS DEPAN
PETUGAS DAL OPS
PETUGAS PENCATAT
REGU VENTILASI
REGU CADANGAN
REGU PENYELAMAT
KEPALA POS DEPAN
TKP
REGU PEMADAM
REGU VENTILASI
KEPALA POS DEPAN
POS DEPAN
PENGELOLA RUMAH SAKIT
KEPALA POSKOTIS
ASS. HUMAS & PUBLIKASI
ASS. MEDIA PEMADAM & SUMBER AIR
ASS. LOGISTIK)
ASS. OPERASI (Strategi & SDM)
POSKOTIS
PETUGAS PENCATAT
PETUGAS DAL OPS
REGU CADANGAN
REGU PENYELAMAT
TKP
REGU PEMADAM
POS BELAKANG /
SUMBER AIR
KEPALA POS LOBBY