92779055-materi-presentasi
DESCRIPTION
MTRANSCRIPT
MATERI PRESENTASI
LOW LEVEL DAN HIGH LEVEL CONTROL PADA
ROBOT
Fauziah : (22108370)
KELAS 4KB04
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dewasa ini banyak membantu pekerjaan manusia seperti dalam
bidang robot yang dipakai di industri, namun ada juga robot yang dikembang dalam
kontes robot misalnya robot seni, robot sepakbola, robot penghindar tabrakan sekaligus
pencari dan pemadam api. Dalam perkembanganya, robot semakin kian banyak diteliti di
perguruan tinggi untuk meningkatkan kepintaran (smart) robot dengan memformulasikan
lintasan robot berdasarkan metode formal Logika Temporal Linier (LTL) pada penelitian
Irvan Lewenusa, Wisnu Ananta Kusuma (2008) dan penelitian Widiyanto (2008) LTL
diterapkan untuk menyusun spesifikasi Mobile robot berdasarkan kebutuhan rancangan
kendali navigasi robot KRCI (Kontes Robot Cerdas Indonesia) 2006. Pada penelitian ini
menerapkan robot belok berdasarkan pelacakan jarak setelah pengindra depan robot aktif
mengikuti rancangan kendali navigasi robot KRCI (Kontes robot Cerdas Indonesia) 2011.
Robot adalah perangkat mekanik yang dapat dikendalikan oleh perangkat lunak yang
menggunakan sensor untuk memandu satu atau lebih efektor melalui gerakan terprogram
dalam suatu ruang kerja dalam hal untuk manipulasi obyek fisik. (Schilling, 2000).
Kendali robot terdapat 2 (dua) level kontrol yaitu high-level controller dan low-level
controller. Low level control digunakan untuk mendefinisikan aksi primitive dan
mengkomunikasikan status sensor kepada high level controller (Shanahan & Witkowski
2000). Dalam high-level planning, terdapat 2 (dua) pendekatan yaitu Robotic-Level
Languages, dan Task- Level Languages. Robotic level languages memandang rangkaian
task sebagai rangkaian gerakan robot, dan setiap statement program secara kasar
berkaitan dengan aksi robot. Task level languages memandang rangkaian task sebagai
rangkaian posistional goal dari obyek lebih.
Kendali navigasi robot, berada pada high-level controller. Kendali robot high-level
digunakan untuk mendefinisikan task (task planner) berdasarkan sensor yang ada,
menghasilkan lintasan robot (robot trajectory), dan aksi atau pergerakan robot (robot
motion) dari suatu tempat ke tempat lain.
Mobile robot adalah robot yang memiliki mekanisme penggerak berupa roda (wheel) dan
atau kaki (leg), untuk dapat berpindah tempat dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Dalam navigasi robot ini menerapkan pengindra sensor ultrasonik yang prinsip
kerjanya berdasarkan gelombang merambat di udara. Pengindra sensor ultrasonik
memiliki pemancar gelombang dan penerima gelombang dengan frekuensi 20 k Hz.
Kerja pengindra sensor ini dalam navigasi robot selalu memancarkan gelombang kirim
dan gelombang terima kembali setelah gelombang tersebut dipantulkan oleh
dinding/penghalang di sisi kiri, kanan atau depan robot. Dengan prinsip gelombang kirim
dan pantul kembali maka jarak robot dengan penghalang dapat dihitung dengan
formula : S = v. t /2 ...................... (1)
Dimana :
S = jarak
v = kecepatan rambat gelombang diudara 340 m/detik
t= waktu yang ditempuh gelombang kirim dan diterima kembali
Gambar 1 Sensor jarak penghalang dengan robot
2. TINJAUAN PUSTAKA
Robot Robot adalah perangkat mekanik yang dapat dikendalikan oleh perangkat lunak yang
menggunakan sensor untuk memandu satu atau lebih efektor melalui gerakan terprogram
dalam suatu ruang kerja dalam hal untuk manipulasi obyek fisik. (Schilling, 2000).
Terdapat 2 (dua) kendali robot yaitu high-level controller dan low-level controller.
Low level control digunakan untuk mendefinisikan aksi primitive dan
mengkomunikasikan status sensor kepada high level controller (Shanahan & Witkowski
2000). Dalam high-level planning, terdapat 2 (dua) pendekatan yaitu Robotic-Level
Languages, dan Task- Level Languages. Robotic level languages memandang rangkaian
task sebagai rangkaian gerakan robot, dan setiap statement program secara kasar
berkaitan dengan aksi robot. Task level languages memandang rangkaian task sebagai
rangkaian posistional goal dari obyek lebih.
Kendali navigasi robot, berada pada high-level controller. Kendali robot high-level
digunakan untuk mendefinisikan task (task planner) berdasarkan sensor yang ada,
menghasilkan lintasan robot (robot trajectory), dan aksi atau pergerakan robot (robot
motion) dari suatu tempat ke tempat lain.
Mobile robot atau mobile robot adalah robot yang memiliki mekanisme penggerak
berupa roda (wheel) dan atau kaki (leg), untuk dapat berpindah
tempat dari suatu tempat ke tempat yang lain.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Umum
Dalam kajian robotika, diungkap robot merupakan sistem yang berdasarkan model sistem
kontrol (sistem kendali) yang digambarkan dalam Gambar 1.
Cara kerja Level Control Switch
Tangki penampungan air atau sering sangat umum dipakai di perumahan. Fungsinya
cukup vital sebagai cadangan air yang siap digunakan untuk kebutuhan rumah tangga
sehari-hari, terutama bila terjadi masalah dengan suplai dari pompa air atau karena
pemadaman listrik. Keuntungan lainnya adalah juga dalam sisi penghematan listrik
karena pompa air tidak sering start-stop dalam interval singkat saat berlangsung
pemakaian air.
Umumnya toren air dikontrol secara otomatis oleh suatu mekanisme pengaturan yang
akan mengisi air bila volume air tinggal sedikit dan menghentikannya bila sudah penuh.
Cukup merepotkan bila kontrol pengisian air dilakukan manual oleh penghuni rumah.
Karena selain harus menunggu sekian lama sampai air mulai naik hingga keluar di keran
air, juga air yang sudah penuh berpotensi terbuang disebabkan penghuni rumah lupa
untuk mematikan pompa air.
Cara kerja mekanisme pengaturan level air ini cukup sederhana dan semoga bisa
dipahami dengan mudah. Mari kita kupas mengenai sistem kontrol level otomatis ini dan
mudah-mudahan bisa bermanfaat terutama saat ada masalah dengan alat ini.
yang mengatur buka-tutup air sesuai dengan level air dalam . Sistem ini murni mekanis.
Saat level air dalam sensor turun mencapai level low dari ball-floater, maka alat ini
secara mekanis akan membuka aliran air untuk pengisian. Bila level air sudah mencapai
level high dari ball-floater, maka aliran air akan ditutup secara mekanis juga. Jadi sistem
kerjanya adalah keran yang bisa buka-tutup secara otomatis.
Seperti gambar di atas, sistem level switch mempunyai cara kerja yang cukup sederhana,
yaitu :
Saat air mencapai setengah dari pemberat yang bawah (level low) maka dua pemberat
(sinker) akan menggantung dimana total beratnya akan mampu menarik switch yang ada
pada switch body di bagian atas. Saat kondisi awal, sistem ini akan membaca banyaknya
air si dalam tangki yang akan berkurang karena pemakaian.
Bila banyaknya air lebih kecil atau sama dengan level low maka, Switch yang tertarik
pemberat akan membuat kontak relay menjadi close dan arus listrik akan mengalir
melalui kabel ke mesin pompa air yang kemudian start dan mengisi air ke dalam toren
hingga mencapai level high.
Saat air mendekati level high, maka pemberat bagian bawah akan mengambang dan saat
level air mencapai setengah dari pemberat bagian atas maka level switch akan kembali ke
posisi awal (dengan bantuan pegas yang ada dalam switch body) sehingga kontak relay
akan menjadi open dan arus listrik terputus sehingga mesin pompa air stop secara
otomatis. Bagian-bagian dari Level Control Switch
3.2 Dua Macam Kontak Relay Level Control Switch
Gambar diatas diambil dari manual sheet Liquid Level Relay merk “Radar” (hanya
sebagai contoh saja). Sedangkan pada umumnya untuk merk lain juga mempunyai
bagian-bagian yang sama. Bagian yang terpasang di sebelah dalam toren adalah dua buah
sinker dan L shape bracket. Sedangkan switch body dan water proof cover dipasang pada
bagian luar. Perlu diperhatikan pemasangan water proof cover ini harus benar-benar baik,
karena letaknya yang ada dibagian luar akan terkena panas dan hujan (toren biasanya
dipasang diluar), sedangkan di dalamnya terdapat terminal kabel listrik dari kontak relay.
Pada switch body, terdapat dua pasang terminal untuk kabel listrik yaitu terminal A1-A2
dan B1-B2. Dua pasang terminal ini merupakan dua macam kontak relay yang
mempunyai fungsi berkebalikan. Untuk keperluan yang paling umum gunakan terminal
A1-A2, karena fungsi ini yang sesuai dengan cara kerja level switch seperti dijelaskan
pada bagian sebelumnya. Selain itu pihak pabrik pembuat biasanya mempermudah
konsumen dengan memberikan tanda dengan hanya memasang 2 buah baut saja pada
terminal A1-A2.
Penjelasan mengenai dua pasang terminal ini adalah sebagai berikut : Dua Macam
Kontak Relay Level Control Switch Pada saat air mencapai level low, maka dua pemberat
tadi akan menarik level switch kearah bawah dan kontak relay A1-A2 akan terhubung,
sedangkan kontak relay B1-B2 akan terputus. Karena itu listrik akan mengalir dan mesin
pompa air akan start. Saat air mencapai level high, maka dua pemberat tadi akan mulai
mengambang dan level switch akan kembali ke posisi semula dengan bantuan pegas.
Akibatnya kontak relay A1-A2 akan terputus dan sebaliknya kontak relay B1-B2 akan
terhubung. Sehingga aliran listrik akan terputus dan mesin pompa air akan mati. Ini
sifatnya nice to know saja, di dunia instrumentasi, kontak A1-A2 dinamakan Normally
Open (NO) dan kontak B1-B2 dinamakan Normally Close (NC).
Batas level high dan level low dalam toren ini dapat di-setting sesuai keinginan, dengan
mengatur ketinggian dari dua pemberat ini. Cukup dengan mengatur panjang talinya dan
kemudian dikencangkan kembali ikatannya. Jika setting level low-nya dinaikkan
(pemberat bagian bawah posisnya lebih naik), maka volume air dalam toren akan masih
tersisa banyak sesaat sebelum air diisikan kembali. Begitu pula jika setting level high-nya
dinaikkan (dengan menaikkan lagi posisi pemberat bagian atas), maka volume air akan
bisa mendekati maksimum kapasitas yang bisa ditampung dalam toren sesaat setelah
mesin air dimatikan.
Hanya perlu diperhatikan, bila jarak antara kedua pemberat sangat pendek (sehingga
jarak level low dan high berdekatan) maka akibatnya interval pengisian air akan lebih
singkat sehingga mesin pompa air akan semakin sering start-stop. Apalagi jika toren
yang digunakan memiliki kapasitas kecil, misalnya 250 liter. Ingat, start mesin pompa air
akan menyerap daya listrik yang cukup besar. Karena itu setting pemberat ini lebih
disesuaikan pada kebutuhan dengan pertimbangan aspek volume cadangan air dalam
toren dan penghematan daya listrik.
3.3 Gambar 2.
KontrolON/OFF
Dengan pendekatan seperti gambar diatas, Sistem control ON/OFF, kadangkala disebut
sebagai bang-bang control, adalah control yang paling besar dalam robotic. Input sensor
dan sinyal output pada actuator dinyatakan hanya dalam dua keadaan, yaitu ON/OFF atau
logika 1 dan 0. Dalam berbagai aplikasi dasar cara ini sudah cukup memadai karena
mampu mengontrol robot untuk mencapai target yang dikehendaki. Teori kinematit
apalagi dinamik robot belum diperhitungkan dalam disain keseluruhan. Kestabilan gerak
yang diperoleh hanya berdasarkan pada rule sederhana tetapi mampu menjaga robot dari
gerakan yang menyebabkan tracking error (TE) menjadi membesar. Dalam hal ini
pemasangan posisi sensor, actuator dan struktur mekanik robot sangat berperan. Meski
kebanyakan belum dihitung secara matematis, namun bagi mereka yang berpengalaman
dalam mekanik dan elektronik praktis, rancangan struktur mekanik, konfigurasi sensor
actuator dan cara pemasangannya bahkan seringkali cukup “diperkirakan” saja. Sebagai
contoh, robot-robot yang dibuat untuk keperluan kontes seperti pada Kontes
Robot Indonesia (KRI). Gambar berikut mengilustrasikan diagram control loop tertutup
berdasarkan ON/OFF. maka skema-skema control yang telah diterangkan sebelumnya,
yaitu control PID, RMRC dan RMAC/RAC dapat dikategorikan sebagai low-level
control. Pengertian ini didasrkan pada cara instalasi sensor dan cara membaca datanya,
yakni dengan mengukur langsung pada bagiantubuh/sendi/sumbu putar dari struktur
(robot). Sedangkan high level control adalah control yang bekerja berdasarkan data-data
sensor yang merupakan informasi tentang lingkungan dimana robot itu bekerja. Misalnya
control gerak mobile robot untuk meghindari halangan dan mengejar obyek. Data-data
sensor yang diperoleh dari sensor jarak seperti ultrasonic. TX-RX inframerah, dsb, adalah
mengandung informasi lingkungan (eksternal). Jika diperhatikan, maka high-level control
bertugas membentuk input atau trajektori referensi bagi low-level control. Pada system
robot high-level control berkaitan dengan berbagai hal yang berhubungan dengan
pemetaan medan, perencanaan jelajah, metode penghindaran halangan, koordinasi antar
robot, dsb.
Beberapa skema high level control pada umumnya digunakan antara lain:
Pendekatan Model-Plan-Act (MPA)
Pendekatan Behavior-based, dan
Pendekatan Finite State Machine (FSM)
4. PENGENALAN ROBOT
4.1. Sejarah
Pertama kali kata “ROBOT” digunakan di New York pada Oktober 1922 pada
sebuah pentas theater yang berjudul “RVR”, dinaskahi oleh Karel Caper. Kata Robot itu
sendiri berasal dari sebuah kata robota yang berarti kerja.
Tahun 1956, UNIMATION memulai bisnis robot dan baru pada tahun 1972
mendapatkan laba dari usahanya tersebut. Istilah robot makin populer setelah ada film
Starwars dan Robot R2D2 yaitu sekitar tahun 70-an.
4.2. Definisi Robot & Robotik
Banyak terdapat tanggapan mengenai konsep robot, dimana robot diandalkan
sebagai tiruan manusia. Karena itu dicoba dibuat sebuah definisi untuk menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan.
“low level control yang digunakan untuk mendefinisikan aksi primitive dan
mengkomunikasikan status sensor kepda high level pada controller yang
disesuaikan untuk melaksanakan berbagai macam tugas.
4.3. Komponen Dasar Sebuah Robot
1. Manipulator
Mekanik
Penyangga gerakan ( appendage)
Base (pondasi / landasan robot)
2. Controler
Adalah jantung dari robot untuk mengontrol (MP, RAM, ROM, Sensor dll).
3. Power Supply
Sumber tenaga yang dibutuhkan oleh robot, dapat berupa energi listrik, energi tekanan
cairan ( hidrolik ), atau energi tekanan udara ( Pneumatik ).
4. End Effector
Untuk memenuhi kebutuhan dari tugas robot atau si pemakai.
Tingkat Teknologi Robot
1. Robot teknologi rendah (low level control)
2. Robot teknologi menengah
3. Robot teknologi tinggi (high level control)
4.4 Robot teknologi rendah (low level control)
Robot teknologi rendah digunakan dalam lingkungan industri untuk pekerjaaan
seperti mesin pemasang & pelepas, penangganan material, operasi pengepressan dan
operasi perakitan sederhana.
Karakteristik Robot teknologi rendah :
Siku, memiliki 2 sampai dengan 4 pergerakan siku dan biasanya robot teknologi rendah
merupakan robot non servo.
Beban kerja, beban kerja untuk jenis robot teknologi rendah berkisar 3 sampai dengan
13,6 kg.
Waktu siklus, adalah waktu yang perlukan sebuah robot untuk bergerak dari satu posisi
ke posisi berikutnya. Dimana waktu siklus ini tergntung atas 2 faktor yaitu : beban kerja
dan panjang lengan manipulator. Robot teknologi rendah biasanya memiliki waktu siklus
yang cukup tinggi yaitu : 5 sampai dengan 10 Sekon.
Ketelitian, adalah seberapa dekat sebuah robot dapat menggerakan manipulatornya sesuai
dengan titik yang telah diprogramkannya. Erat hubungannya dengan ketelitian yaitu
keseragaman. Keseragaman menggambarkan seberapa sering sebuah robot melakukan
program yang sama, mengulangi gerakannya pada titik yang telah diberikan. Baik
ketelitian dan keseragaman sangat penting dalam sistem operasi berbagai robot. Untuk
robot teknologi rendah ketelitiannya berkisar 0,050 sampai dengan 0,025 mm.
Aktuasi, adalah metode pergerakan siku suatu robot. Aktuasi dapat dicapai dengan
menggunakan pneumatic, hidrolik, maupun elektrik. Untuk robot yang berteknologi
rendah biasanya menggunakan motor listrik karena harganya murah dan operasinya
mudah dikendalikan.
4.5 Robot teknologi menengah
Robot teknologi menengah umumnya digunakan untuk pekerjaaan mengambil
dan meletakan dan mesin pemasang & pelepas. Robot teknologi menengah memiliki
kerumitan yang lebih tinggi.
Karakteristik Robot teknologi menengah :
Siku, Robot teknologi menengah memiliki jumlah siku yang lebih banyak dibandingkan
dengan robot teknologi rendah dan memiliki batere kerja yang lebih besar. Lengan robot
ini juga memiliki kekuatan manuver yang lebih untuk memanipulasi. Siku Robot
teknologi menengah berjumlah 5 sampai dengan 6 pergerakan siku.
Beban kerja, beban kerja untuk jenis robot teknologi menengah berkisar 68 sampai
dengan 150 kg. Dengan bertambahnya kemampuan beban kerja maka robot ini mampu
menggantikan pekerja dalam situasi dimana mengangkat bagian yang berat secara
konstan ketika diperlukan.
Waktu siklus, Robot teknologi menengah memiliki waktu siklus yaitu : dalam pergerakan
siku sepanjang 25 sampai dengan 65 dapat ditempuh dalam waktu 1,0 Sekon. Semakin
tinggi kompleksitas pekerjaan dan makin berat beban kerja yang diberikan maka makin
bersar pula nilai waktu siklus yang diperoleh.
Ketelitian, dengan bertambahnya jumlah siku akan juga berpengaruh dengan
meningkatnya ketelitian. Untuk robot teknologi menengah ketelitiannya berkisar 0,2
sampai dengan 1,3 mm.
Aktuasi, Untuk robot yang berteknologi menengah digerakkan oleh 2 tipe motor yaitu:
listrik atau hidrolik. Alasan menggunakan 2 tipe motor karena beban kerja yang berat.
46 .Robot teknologi tinggi ( high level control)
Robot teknologi rendah digunakan dalam lingkungan industri untuk pekerjaaan
yang kompleksitasnya tinggi.
Karakteristik Robot teknologi tinggi :
Siku, memiliki 8 sampai dengan 10 pergerakan siku dan biasanya robot teknologi tinggi
memiliki jenis pekerjaan yang komplek dan manuver gerakan yang beragam.
Beban kerja, beban kerja untuk jenis robot teknologi tinggi berkisar 150 sampai dengan
250 kg.
Waktu siklus, karena bertambahnya gerakan dan kompleksitas kerja yang tinggi maka
Waktu siklus untuk robot teknologi tinggi berkisar : 10 sampai dengan 25 Sekon.
Ketelitian, dengan bertambahnya jumlah siku akan juga berpengaruh dengan
meningkatnya ketelitian. Untuk robot teknologi tinggi ketelitiannya berkisar 1,5 sampai
dengan 3,0 mm.
Aktuasi, Untuk robot yang berteknologi tinggi biasanya digerakkan oleh 3 tipe aktuator
motor yaitu: listrik, hidrolik dan pneumatik
5. SISTEM KONTROL
5.1 Bagian-Bagian Pada Kontrol Robot
Kontrol pada robot dapat dikelompokan dari level rendah, menengah dan tinggi.
Secara detail adalah sebagai berikut :
Low Technology Controllers
Mungkin dapat diprogram untuk praktis atau tidak praktis. Tidak ada internal memory
amp.
Sensor Internal :
sensor posisi
sensor kecepatan
sensor percepatan,
contoh : dimana kaki robot harus berada saat melangkah lagi
Medium Technology Controllers
Mempunyai 2 sampai 4 sumbu bergerak dan memiliki mikroprosesor serta memori
(terbatas). Tetapi I/O-nya terbatas, delay setiap gerakan serta dapat diprogram jika kerja
telah lengkap.
High Technology Controllers
Memiliki memori yang besar serta punya mikroprosesor dan co-mikroprosesor.
Bermacam-macam I/O, re-program dalam waktu singkat. Mempunyai sampai dengan 9
axis. Dalam kontrolernya ada 5 bagian penting, yaitu Power Supply, Interface, Axis
Drive Board, Option Boards dan Mikroprosesor
Sensor Eksternal:
sensor taktil (tactile)
berbasis sentuhan: misalnya limit switch pada robot.
sensor force dan sensor torsi (torque sensor),
sensor proksimiti,
sensor jarak (sonar, PSD, dll),
sensor vision (kamera),
gyro, kompas digital, detektor api, dan sebagainya
contoh : merencanakan memindahkan box keluar ruangan.
6. Sensor
Sensor pada robot industri ada dua kategori, yaitu :
Internal Sensor
Digunakan untuk mengontrol posisi, kecermatan dan lain-lain. Contohnya adalah
potensiometer, optical encoder.
External Sensor
Digunakan untuk mengontrol dan mengkoordinasi robot dengan environment. Contohnya
adalah switch sentuh, infra merah.Menurut jenis dan fungsinya dapat dilihat beberapa
tipe sensor di bawah ini :
Kontak Sensor
Dapat digunakan untuk mendeteksi kontak atau gaya. Ada dua jenis yaitu Touch Sensor
dan Stress / Force Sensor.
Proximity Sensor
Jika jarak antara obyek dan sensor dekat. Misalnya untk mengetahui jarak dari objek.
Optical Sensor
Untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu barang.
Vision Sensor
Untuk mendefinisikan benda, alignment dan inspection.
Voice Sensor
Untuk mengenali jenis benda dan melakukan perintah lewat suara.
Dan masih banyak jenis-jenis sensor lainnya. Biasanya sensor digunakan untuk
pengukuran kondisi fisis, seperti temperature, tekanan, aliran listrik dan lain-lain
KEGUNAAN ROBOT
Robot sangat bermanfaat untuk :
Industri / Manufakturing
Transportasi
Lingkungan berbahaya
Explorasi
Layanan Personal
Menbantu Manusia
Kesimpulan : konsep robotika memiliki dua jenis dua kendali robot yaitu low level dan
high level control ,low level dan high level control .low level controller digunakan untuk
mendefiniskan status sensor kepada high level controller
SUMBER ;
ttp://www.instalasilistrikrumah.com/cara-kerja-kontrol-level-tangki-air/
Sistem Kontrol Praktis & Prak : 2. SISTEM KONTROL DASAR ROBOTIK
Tugino, “ Kontrol Robot”, Teknik Elektro STTNAS Yogyakarta, 2008
Endra Pitowarno ©2007
Widiyanto, D., Supriyo, P.T, Kusuma, W. A. 2008. Formalisasi Navigasi Mobile
robot.
Shanahan, M. and Mark Witkowski, 2000, High-Level Robot Control Through
Logic,
Clarke, Grumberg and Peled: "Model Checking", page 14. The MIT Press, 1999.
SOAL
1. Apa contoh dari low level control adalah :
a. Sensor internal
b. Sensor vision
c. Sensor cahaya
d. Sensor torsi
2. Apa yang di maksud dengan high level controller pada robot adalah
a. Mempunyai 2 sampai 4 sumbu bergerak dan memiliki mikroprosesor serta memori
(terbatas).
b. Sensor Eksternal yang terdapat sensor taktil (tactile) berbasis sentuhan:
misalnya limit switch pada robot. sensor force dan sensor torsi (torque sensor),
sensor proksimit
c Beban kerja, beban kerja untuk jenis robot teknologi menengah berkisar 68 sampai
dengan 150 kg.
d, Robot a perangkat mekanik yang dapat dikendalikan oleh perangkat lunak yang
menggunakan untuk memandu satu atau lebih
3. Apa kegunaan pada low level dan high level control pada robot
a. Digunakan untuk mendefinisikan task berdasarkan sensor yang ada
menghasilakn lintasan pada robot ,dan aksi pada pengerakan robot dari satu
tempat ketempat lain .
b. konsep robotika memiliki dua jenis dua kendali robot yaitu low level dan high level
control
c. metode pergerakan siku suatu robot. Aktuasi dapat dicapai dengan menggunakan
pneumatic, hidrolik, maupun elektrik
d. Kendali navigasi robot, berada pada high-level controller. Kendali robot high-level
digunakan untuk mendefinisikan task (task planner)
Esay
1. Apa yang anda ketahui tentang low level dan high level control pada robot
jelaskan ?
Jawab
Low Technology Controllers
Mungkin dapat diprogram untuk praktis atau tidak praktis. Tidak ada internal memory
amp.
Sensor Internal :
sensor posisi
sensor kecepatan
sensor percepatan,
contoh : dimana kaki robot harus berada saat melangkah lagi
High Technology Controllers
Memiliki memori yang besar serta punya mikroprosesor dan co-mikroprosesor.
Bermacam-macam I/O, re-program dalam waktu singkat. Mempunyai sampai dengan 9
axis. Dalam kontrolernya ada 5 bagian penting, yaitu Power Supply, Interface, Axis
Drive Board, Option Boards dan Mikroprosesor
Sensor Eksternal:
sensor taktil (tactile)
berbasis sentuhan: misalnya limit switch pada robot.
sensor force dan sensor torsi (torque sensor),
sensor proksimiti,
sensor jarak (sonar, PSD, dll),
sensor vision (kamera),
gyro, kompas digital, detektor api, dan sebagainya
contoh : merencanakan memindahkan box keluar ruangan.