94301506 referat ilmu penyakit mata miopia

16
REFERAT ILMU PENYAKIT MATA myopia Oleh : Erwin hardiansyah 09030002 Pembimbing : dr. Fatin Hamamah, SpM dr. Justina W, SpM SMF ILMU PENYAKIT MATA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG 2009

Upload: ria-indira-burdani

Post on 28-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

REFERAT ILMU PENYAKIT MATA

myopia

Oleh :

Erwin hardiansyah

09030002

Pembimbing :

dr. Fatin Hamamah, SpM

dr. Justina W, SpM

SMF ILMU PENYAKIT MATA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

2009

Page 2: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

PENDAHULUAN

Indera penglihatan manusia adalah mata. Kita dapat melihat dan mengenal suatu benda

yang kita lihat karna adanya kerjasama antara mata dan otak. Rangsangan yang terjadi dibagian

mata akan diteruskan ke otak. Di sini otak mengelola dan menterjemahkan informasi yang

diterima sehingga menghasilkan suatu perwujudan penglihatan.

Mata merupakan salah satu panca indra yang sangat penting, sesuai dengan kata pepatah

satu kali melihat adalah lebih berharga dari seratus kali mendengar. Dengan mata kita dapat

melaksanakan segala aktivitas dengan baik. Kelainan pada mata berakibat gangguan kosmetik

dan gangguan penglihatan. Bagi siswa akan mempengaruhi kegiatan belajar, mempengaruhi

kinerja seseorang dalam pekerjaannya, bahkan dapat berakibat fatal. Salah satu kelaian mata

adalah Miopia.

Miopia adalah kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan

istirahat (tanpa akomodasi) akan dibias membentuk bayangan di depan retina. Miopia

merupakan kelainan yang diturunkan dan seringkali ditemukan pada anak-anak ketika mereka

berusia 8-12 Tahun, Antara usia 13-19 tahun, ketika tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat,

miopia semakin memburuk. Antara usia 20-40 tahun, biasanya terjadi sedikit perubahan.13

Pada kelainan myopia penderita akan mengalami keluhan utamanya adalah jika untuk

melihat jauh kabur akan tetapi untuk melihat dekat lebih jelas, adapun keluhan yang lainnya

kadang disertai pusing tidak begitu dirasakan kecuali power dioptri (ukuran) mata kanan dan

mata kiri berbeda, dan tidak nyaman ketika melihat obyek. Kelainan myopia dapat dialami oleh

Page 3: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

anak-anak, orang dewasa, ataupun orang yang sudah tua. Ratio kelainan ini cenderung lebih

banyak dibanding orang yang menderita kelainan refraksi lainnya.13

Rumusan masalah

“apakah myopia itu?”

Tujuan penulisan

Dengan permasalahan tersebut maka tujuan pembuatan refrat ini adalah untuk

mengetahui definisi, fisiologi penglihatan normal dan myopia, patofisiologi, klasifikasi, dan

bagaimana mendiagnosa, bagaimana melakukan terapi dengan cepat dan tepat, mencegah

komplikasi. Selain itu tujuan pembuatan refrat ini adalah sebagai syarat kepaniteraan poli mata

RSUD Jombang.

Adapun manfaat yang kami harapkan dari pembuatan refrat ini yaitu dapat menambah

pengetahuan kita mengenai enteropion dan dapat diterapkan dilapangan ketika memasuki dunia

praktek kedokteran.

Page 4: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

PEMBAHASAN

I. Definisi

Myopia adalah banyangan dari benda yang terletak jauh berfokus di depan retina pada

mata yang tidak berakomodasi.5

Myopia adalah anomali refraksi pada mata dimana bayangan difokuskan di depan retina,

ketika mata tidak dalam kondisi berakomodasi. Ini juga dapat dijelaskan pada kondisi refraktif

dimana cahaya yang sejajar dari suatu objek yang masuk pada mata akan jatuh di depan retina,

tanpa akomodasi. Myopia berasal dari bahasa yunani “ muopia” yang memiliki arti menutup

mata. Myopia merupakan manifestasi kabur bila melihat jauh, istilah populernya adalah

"nearsightedness.6

Myopia atau biasa juga disebut sebagai rabun jauh merupakan jenis kerusakan mata yang

disebabkan pertumbuhan bola mata yang terlalu panjang atau kelengkungan kornea yang terlalu

cekung.7

Myopia merupakan kelainan refraksi dimana berkas sinar sejajar yang memasuki mata

tanpa akomodasi, jatuh pada fokus yang berada di depan retina.3

Myopia merupakan mata dengan daya lensa positif yang lebih kuat sehingga sinar yang

sejajar atau datang dari tidak terhingga difokuskan di depan retina.10

Myopia adalah suatu bentuk kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang datang dari

jarak tak terhingga oleh mata dalam keadaan tidak berakomodasi dibiaskan pada satu titik di

depan retina.1

Page 5: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

II. Fisiologi penglihatan normal

Pembentukan bayangan di retina memerlukan empat proses. Pertama, pembiasan

sinar/cahaya. Hal ini berlaku apabila cahaya melalui perantaraan yang berbeda kepadatannya

dengan kepadatan udara, yaitu kornea, humor aqueous , lensa, dan humor vitreus. Kedua,

akomodasi lensa, yaitu proses lensa menjadi cembung atau cekung, tergantung pada objek yang

dilihat itu dekat atau jauh. Ketiga, konstniksi pupil, yaitu pengecilan garis pusat pupil agar

cahaya tepat di retina sehingga penglihatan tidak kabur. Pupil juga mengecil apabila cahaya yang

terlalu terang memasukinya atau melewatinya, dan ini penting untuk melindungi mata dari

paparan cahaya yang tiba-tiba atau terlalu terang. Keempat, pemfokusan, yaitu pergerakan kedua

bola mata sedemikian rupa sehingga kedua bola mata terfokus ke arah objek yang sedang

dilihat.2

Mata secara optik dapat disamakan dengan sebuah kamera fotografi biasa. Mata memiliki

sususan lensa, sistem diafragma yang dapat berubah-ubah (pupil), dan retina yang dapat

disamakan dengan film. Susunan lensa mata terdiri atas empat perbatasan refraksi: (1) perbatasan

antara permukaan anterior kornea dan udara, (2) perbatasan antara permukaan posterior kornea

dan udara, (3) perbatasan antara humor aqueous dan permukaan anterior lensa kristalinaa, dan

(4) perbatasan antara permukaan posterior lensa dan humor vitreous. Masing-masing memiliki

indek bias yang berbeda-beda, indek bias udara adalah 1, kornea 1.38, humor aqueous 1.33, lensa

kristalinaa (rata-rata) 1.40, dan humor vitreous 1.34.11

Bila semua permukaan refraksi mata dijumlahkan secara aljabar dan bayangan sebagai

sebuah lensa. Susunan optik mata normal akan terlihat sederhana dan skemanya sering disebut

sebagai reduced eye. Skema ini sangat berguna untuk perhitungan sederhana. Pada reduced eye

Page 6: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

dibayangkan hanya terdapat satu lensa dengan titik pusat 17 mm di depan retina, dan mempunyai

daya bias total 59 dioptri pada saat mata melihat jauh. Daya bias mata bukan dihasilkan oleh

lensa kristalinaa melainkan oleh permukaan anterior kornea. Alasan utama dari pemikiran ini

adalah karena indeks bias kornea jauh berbeda dari indeks bias udara. Sebaliknya, lensa

kristalinaa dalam mata, yang secara normal bersinggungan dengan cairan disetiap

permukaannya, memiliki daya bias total hanya 20 dioptri, yaitu kira-kira sepertiga dari daya bias

total susunan lensa mata. Bila lensa ini diambil dari mata dan kemudian lingkungannya adalah

udara, maka daya biasnya akan menjadi 6 kali lipat. Sebab dari perbedaan ini ialah karena cairan

yang mengelilingi lensa mempunyai indeks bias yang tidak jauh berbeda dari indeks bias lensa.

Namun lensa kristalinaa adalah penting karena lengkung permukaannya dapat mencembung

sehingga memungkinkan terjadinya “akomodasi”.11

Pembentukan bayangan di retina sama seperti pembentukan bayangan oleh lensa kaca

pada secarik kertas. Susunan lensa mata juga dapat membentuk bayangan di retina. Bayangan ini

terbalik dari benda aslinya, namun demikian presepsi otak terhadap benda tetap dalam keadaan

tegak, tidak terbalik seperti bayangan yang terjadi di retina, karena otak sudah dilatih menangkap

bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan normal.11

Page 7: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

III. Penglihatan pada miopia

Myopia adalah kondisi di mana sinar - sinar sejajar yang masuk ke bolamata titik

fokusnya jatuh di depan retina. 2

Kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat

(tanpa akomodasi) akan dibias membentuk bayangan di depan retina

IV. Patofisiologi

Myopia disebabkan karena pembiasan sinar di dalam mata yang terlalu kuat untuk

panjangnya bola mata akibat:

1. Sumbu aksial mata lebih panjang dari normal (diameter antero-posterior yang

lebih panjang, bola mata yang lebih panjang ) disebut sebagai miopia aksial.

2. Kurvatura kornea atau lensa lebih kuat dari normal (kornea terlalu cembung

atau lensa mempunyai kecembungan yang lebih kuat) disebut miopia

kurvatura/refraktif.

Page 8: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

3. Indeks bias mata lebih tinggi dari normal, misalnya pada diabetes mellitus.

Kondisi Ini Disebut Miopia Indeks

4. Miopi Karena perubahan posisi lensa Posisi lensa lebih ke anterior, misalnya

pasca operasi glaukoma.15

V. Klasifikasi Miopia

Klasifikasi miopi berdasarkan laju perubahan besarnya derajat refraksi anomaly secara

klinik, antara lain :

a) Miopia simplex / stasioner / fisiologik

Biasanya timbul pada usia yang masih muda kemudian berhenti. Tetapi

dapat juga naik sedikit kemudian berhenti. Dapat juga naik sedikit pada

masa puber sampai sekitar umur 20 tahun. Besar dioptrinya kurang dari

Spheris –5.00 Dioptri atau Spheris –6.00 Dioptri. Tetapi jika dikoreksi

dengan lensa yang sesuai dapat mencapai tajam penglihatan normal

b) Miopia progresif

Ditemukan pada segala umur. Pada keadaan ini terjadi kelainan fundus

yang khas unutk myopia tinggi ( myopia lebih dari Spheris –6.00 D ).

c) Miopia maligna Disebut juga myopia patologis/degeneratif karena disertai

penuaan dari koroid dan bagian lain dalam bola mata ( lensa kristalin,

coroid, badan siliar ).14

Page 9: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

Klasifikasi myopia berdasarkan faktor penyebab dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Miopia\axial

Myopia axial ini dapat terjadi sejak lahir oleh karena faktor herediter, komplikasi

penyakit lain seperti gondok, TBC, dan campak maupun karena konginetal. Selain itu

juga bisa karena anak biasa membaca dalam jarak yang terlalu dekat sehingga mata luar

dan polus posterior yang paling lemah dari bolamata memanjang. Orang yang berwajah

lebar karena akan menyebabkan konvergensi berlebihan saat melakukan pekerjaan dekat,

bendungan karena peradangan atau melemahnya lapisan yang mengelilingi bolamata

disertai tekanan yang tinggi. Myopia ini dapat bertambah terus sampai dewasa.14

Miopia axial merupakan suatu keadaan dimana jarak fokus media refrakta lebih

pendek dibanding sumbu orbitnya. Namun dalam hal ini jarak fokus media refrakta

normal ( 2.6 mm ) sedangkan jarak sumbu orbitnya > 22,6 mm. Menurut Plempius (1622)

bahwa memanjangnya sumbu orbit bolamata disebabkan karena kelainan anatomis.

Sedangkan Donders (1864) berpendapat bahwa memanjangnya sumbu orbit bolamata itu

disebabkan oleh karena sering mendapatkan tekanan otot pada saat konvergensi.

Sedangkan menurut Levinshon (1925) dikemukakan bahwa memanjangnya sumbu orbit

bolamata itu disebabkan oleh karena sering melihat kebawah pada saat bekerja diruang

tertutup sehingga terjadi peregangan pada bolamata, ini berkaitan dengan faktor gravitasi

bumi.14

2) Myopia refraktif

Pada myopia refraktif, bertambahnya indeks bias media penglihatan seperti terjadi

pada katarak intumesen dimana lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan lebih

kuat.7

Page 10: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

Menurut Albert E. Sloane, myopia refraktif dapat terjadi karena :

Kornea terlalu melengkung.

Lensa kristalin terlalu cembung karena terlalu banyak cairan mata yang masuk ke

lensa kristalin sehingga lensa keruh seperti katarak immatura, sehingga sinar

yang masuk dibiaskan terlalu kuat.

Peningkatan index bias cairan bolamata (pada penderita Diabetus Melitus).

Menurut ilmu kedokteran bahwa myopia dapat disebabkan karena kurang gizi,

kegemukan, gangguan endokrin, alergi, kekurangan zat kimia (seperti kalsium

dan vitamin), over koreksi pada kacamata, dan memakai kacamata yang tidak

sesuai dengan hasil pemeriksaan/koreksi anomaly refraksi.14

Klasifikasi myopia berdasarkan besarnya derajat refraksi anomaly, yaitu :

Myopia ringan : Spheris -0.25 Dioptri – Spheris -3.00 Dioptri

Myopya sedang: Spheris -3.25 Dioptri – Spheris -6.00 Dioptri

Myopia tinggi/berat : > Spheris -6.00 Dioptri

VI. Gejala klinis

Menurut Albert E. Sloane dalam buku Manual of Refraction, bahwa gejala

myopia adalah sebagai berikut :

a) Gejala tunggal paling penting myopia adalah penglihatan jauh yang

buram.

b) Sakit kepala jarang dialami meskipun ditunjukkan bahwa koreksi kesa-

lahan myopia yang rendah membantu mengurangi sakit kepala akibat

asthenopia (mata cepat lelah).

Page 11: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

c) Ada kecenderungan pasien untuk memicingkan mata jika ia ingin

melihat jauh, efek pinhole dari celah palpebra membuat ia melihat

lebih jelas.

d) Penderita rabun jauh biasanya suka membaca karena mudah bagi

mereka sebagai spekulasi yang menarik.

Menurut Prof. Dr. Sidharta Ilyas dalam bukunya Kelainan Refraksi dan

Kacamata, bahwa gejala myopia adalah: :

a) Bahwa penderita myopia yang dikatakan sebagai rabun jauh akan

mengatakan penglihatannya kabur juka melihat jauh dan hanya akan

jelas jika pada jarak dekat.14

Gejala myopia secara umum :

Pada saat membaca selalu mendekatkan benda yang dilihatnya dan

saat melihat jauh selalu menyipitkan matanya.

Saat dilakukan test dengan uji bikromatik unit pasien akan melihat

obyek dengan warna dasar merah lebih terang.

Bola mata agak menonjol

Biasanya penderita akan melihat titik-titik hitam atau benang-benang

hitam (disebut floter) di lapang pandangnya .

Mata cepat lelah, berair, pusing, cepat mengantuk, atau biasanya

disebut dengan asthenopia (mata cepat lelah).

COA ( Camera oculi anterior ) dalam, karena jarang dipakainya otot-

otot akomodasi.

Pupil relatif lebih lebar akibat kurangnya akomodasi ( medriasis ).

Page 12: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

Corpus vitreum cenderung keruh.

Kekeruhan di polus posterior lensa.

Menjulingkan mata.

Stafiloma posterior fundus tigroid di polus posterior retina

Pendarahan pada corpus vitreum.

Predisposisi untuk ablasi retina.

Atropi berupa kresen myopia.

Ekspresi melotot.14

VII. Diagnosa

Untuk mendiagnosis myopia dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan pada mata,

pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut:

Refraksi Subyektif

Diagnosis myopia dapat ditegakkan dengan pemeriksaan Refraksi Subyektif, metode

yang digunakan adalah dengan Metoda „trial and error‟ Jarak pemeriksaan 6 meter/ 5 meter/ 20

kaki. Digunakan kartu Snellen yang diletakkan setinggi mata penderita, Mata diperiksa satu

persatu dibiasakan mata kanan terlebih dahulu Ditentukan visus / tajam penglihatan masing-

masing mata Bila visus tidak 6/6 dikoreksi dengan lensa sferis negatif, bila dengan lensa sferis

negatif tajam penglihatan membaik atau mencapai 5/5, 6/6, atau 20/20 maka pasien dikatakan

menderita myopia, apabila dengan pemberian lensa sferis negatif menambah kabur penglihatan

kemudian diganti dengan lensa sferis positif memberikan tajam penglihatan 5/5, 6/6, atau 20/20

maka pasien menderita hipermetropia.3

Page 13: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

Refraksi Obyektif

Yaitu menggunakan retinoskopi, dengan lensa kerja ∫+2.00D pemeriksa mengamati

refleks fundus yang bergerak berlawanan arah dengan arah gerakan retinoskop (against

movement) kemudian dikoreksi dengan lensa sferis negatif sampai tercapai netralisasi.3

Autorefraktometer (komputer)

Yaitu menentukan myopia atau besarnya kelainan refraksi dengan menggunakan

komputer.3

VIII. Komplikasi

- Ablasio retin a terutama pada myopia yang tinggi.

- Sranbismus

- Ambliopia.12

IX. Penatalaksanaan

1. Pemberian lensa spheris concave ( - )

Penderita myopia dapat dikoreksi kelainannya dengan bantuan lensa spheris concave ( - )

yang terkecil/terlemah agar dapat menghasilkan tajam penglihatan terbaik. Karena dengan

koreksi lensa spheris concave (-) terkecil orang myopia akan dapat membiaskan sinar sejajar

tepat diretina tanpa akomodasi.14

Koreksi myopia dengan menggunakan lensa konkaf atau lensa negatif, perlu diingat

bahwa cahaya yang melalui lensa konkaf akan disebarkan. Karena itu, bila permukaan refraksi

mata mempunyai daya bias terlalu besar, seperti pada myopia, kelebihan daya bias ini dapat

dinetralisasi dengan meletakkan lensa sferis konkaf di depan mata.11

Page 14: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

Besarnya kekuatan lensa yang digunakan untuk mengkoreksi mata myopia ditentukan

dengan cara trial and error, yaitu dengan mula-mula meletakan sebuah lensa kuat dan kemudian

diganti dengan lensa yang lebih kuat atau lebih lemah sampai memberikan tajam penglihatan

yang terbaik. 11

Pasien myopia yang dikoreksi dengan kacamata sferis negatif terkecil yang memberikan

ketajaman penglihatan maksimal. Sebagai contoh bila pasien dikoreksi dengan -3.00 dioptri

memberikan tajam penglihatan 6/6, demikian juga bila diberi sferis -3.25 dioptri, maka

sebaiknya diberikan koreksi -3.00 dioptri agar untuk memberikan istirahat mata dengan baik

setelah dikoreksi.7

2. Pemakaian lensa kontak

Pada pemakaian lensa kontak harus melalui standar medis dan pemeriksaan secara medis.

Karena resiko pemakaian lensa kontak cukup tinggi.14

Orthokeratology adalah cara pencocokan dari beberapa seri lensa kontak, lebih dari satu

minggu atau bulan, untuk membuat kornea menjadi datar dan menurunkan myopia. Kekakuan

lensa kontak yang digunakan sesuai dengan standar. Tergantung dari respon individu dalam

orthokeratology yang sesekali beruba-ubah, penurunan myopia sampai dengan 3.00 dioptri pada

Page 15: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

beberapa pasien, dan rata-rata penurunan yang dilaporkan dalam penelitian adalah 0.75-1.00

dioptri. Beberapa dari penurunan ini terjadi antara 4-6 bulan pertama dari program

orthokeratology, kornea dengan kelengkungan terbesar memiliki beberapa pemikiran dalam

keberhasilan dalam membuat pemerataan kornea secara menyeluruh. Dengan followup yang

cermat, orthokeratology akan aman dengan prosedur yang efektif. Meskipun myopia tidak selalu

kembali pada level dasar, pemakaian lensa tambahan pada beberapa orang dalam beberapa jam

sehari adalah umum, untuk keseimbangan dalam memperbaiki refraksi.6

3. Pembedahan/operatif

a) Radial Keratotomy

Merupakan upaya untuk mengurangi kelengkungan kornea dengan cara

membuat sayatan pada kornea.

b) Photorefractive Keratectomy

Yaitu upaya untuk mengurangi kelengkungan kornea dengan cara

memotong permukaan depan kornea. Hal ini dilakukan dengan

menggunakan alat yang disebut Excimer Laser.

c) LASIK

Singkatan dari Laser Assistet In-situ Keratomeuleosis, pada Lasik ini

sebenarnya sama tujuannya dengan operasi yang lainnya yaitu mengurangi

kelengkungan daripada kornea hanya saja berbeda dalam tehnis, yaitu

lebih sempurna dengan menggunakan tehnis laser secara mutlak.14

Page 16: 94301506 Referat Ilmu Penyakit Mata Miopia

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.aoa.org/documents/CPG-15.pdf.

2. http://puspasca.ugm.ac.id/files/Abst_ (3769-H-2007).pdf.

3. http://library.usu.ac.id/download/fk/pnymata-halima.pdf.

4. http://fkuii.org/tikidownload_wiki_attachment.php?attId=1167&page=Teguh%20Sudraja

t.

5. Vaoughan et all, Optalmology Umum.edisi 14.Widya Medika.2000.

6. American Optometric Association, Optometric Clinical Practice Guidline Care of the

Patient with Myopia, 1997

7. Ilyas, S., 2007. Ilmu penyakit Mata. Edisi Ke-3. Jakarta, FK UI

8. www.optiknisna.com/penyebab-mata-butuh-kacamata.html

9. Curtin. B., J., 2002. The Myopia. Philadelphia Harper & Row. 348-381

10. Mansjoer, A., 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ke-3 Jilid 1. Media Aesculapius.

Jakarta, FK UI

11. Guyton and Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Edisi 9. 1997.

12. Pedoman diagnosis dan terapi, bag/smf ilmu penyakit mata, 2006 edisi ke III, rumah sakit

umum dokter soetomo, Surabaya

13. www.medicastore.com, ilmu penyakit mata

14. www.refraksioptisi.br.ma

15. Anonim, 2006, http://www.entnet.org/index2.cfm.