repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/skripsi... ·...

150
PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh LOLA NURHIDAYATY NIM: 1112011000035 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: truonghanh

Post on 05-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME

GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 8

TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

LOLA NURHIDAYATY NIM: 1112011000035

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

ABSTRAK

Lola Nurhidayaty (NIM: 1112011000035). Persepsi Siswa Kelas XI Terhadap Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. Skripsi: Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Kata Kunci: Persepsi Siswa, Profesionalisme, Guru PAI.

Penelitian ini dilatarbelakangi karena tidak sedikitnya skala prioritas guru dalam mengajar ialah aktifitas dan peran guru itu sendiri, padahal pembelajaran yang sesungguhnya adalah siswa aktif dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu, persepsi siswa yang kurang baik terhadap profesionalisme guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah, salah satunya yaitu menanamkan nilai dan norma serta ajaran agama kepada siswa sehingga siswa mampu menerapkan nilai-nilai tersebut di kehidupan sehari-hari.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa tentang profesionalisme guru PAI yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional sehingga siswa dapat menjadikan guru PAI sebagai teladan yang baik, karena guru adalah cermin bagi generasi bangsa di masa depan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian

analisis deskripsi. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan: 1) observasi yaitu untuk mengetahui sikap siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran di kelas pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan, 2) angket, yaitu berupa pernyataan yang berkaitan dengan profesionalisme guru PAI yang disebarkan kepada siswa kelas XI di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan, 3) wawancara, yaitu untuk mengetahui persepsi siswa secara langsung dan mengetahui kebenaran atas hasil angket, dan 4) dokumentasi, yaitu berupa data tentang sekolah dan dokumen selama penelitian berlangsung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 8 Tangerang

Selatan memiliki persepsi yang baik terhadap profesionalisme guru PAI adalah tergolong baik dengan rata-rata skor persentase sebesar 77,60%. Adapun persepsi siswa yang baik terhadap kompetensi pedagogik guru PAI, kompetensi sosial guru PAI, dan kompetensi profesional guru PAI. Selain itu, persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru PAI dinyatakan sangat baik.

i

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

ABSTRACT

Lola Nurhidayaty (NIM: 1112011000035). Students Perception of Islamic Teacher Professionalism in State High School 8 South Tangerang. Thesis: Islamic Education Department. Faculty of Tarbiya and Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Key Words: Perception, Student, Profesionalism, Islamic Teacher.

This research is conducted based on several backgrounds including; priority on learning is how to teaching, but actually the learning is how to make student active in class room every level. Besides, there is not good perception throughout students of Islamic Teacher Professionalism for being responsibility of role, including; comprehend of values and norms, also dogma in order to student can implementing those values etc in every single day.

This research aims to understand student perception of Islamic teacher professionalism that including; pedagogic competence, social competence, personality competence, and professional competence. That is why teacher can be a good model for students, because he/she is the best model for next generation.

This research is classified as qualitative field research with descriptive

research method. The data are collected through: 1) observation, which aims to know students attitude as long as learning process in Islamic Education learning at State High School 8 South Tangerang, 2) questioner, which several statements about Islamic teacher professionalism for students in class 11th at State High School 8 South Tangerang, 3) interview, which to find out students perception and the truth of their answer in questioner, the last 4) documentation, which to collect data related about the research and school.

The result of this research shows that students in class 11th have the good

perception about Islamic teacher professionalism with percentage mean 77,60%. This is known that students have good perception of pedagogic competence Islamic teacher, social competence Islamic teacher, and professional competence Islamic teacher, also they have very good perception of personality competence Islamic teacher.

ii

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

KATA PENGANTAR

هللا الرمحن الرحمي م�س

السالم �لیمك و رمحة هللا و �راكته

Segala puji hanya bagi Allah Ta’ala, Rabb Semesta Alam yang senantiasa

memberikan rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga atas kehendak-Nya

pula penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Persepsi Siswa Kelas XI

terhadap Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8

Tangerang Selatan”.

Shalawat serta salam semoga senantiasa penulis sanjungkan kepada

Rasulullah, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, keluarga, para sahabat,

para tabi’in, dan kepada seluruh umatnya yang insya Allah istiqamah dalam

menjalankan sunnah-nya sehingga selamat dan bahagia dunia akhirat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini terdapat banyak kekurangan dan

belu mencapai hasil yang sempurna. Oleh karena itu penulis banyak mendapatkan

bimbingan, saran, dan bantuan selama penulisan skripsi ini dari berbagai pihak yang

secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan.

Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

bimbingan dan arahan beliau pada kelas Mata Kuliah Pengembangan Profesi

Keguruan.

2. Prof. Ahmad Thib Raya, MA selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag, selaku ketua jurusan program studi Pendidikan

Agama Islam atas bimbingan dan arahan yang selalu menjadi motivasi.

4. Marhamah Saleh, MA, selaku sekretaris jurusan program studi Pendidikan

Agama Islam atas bimbingan dan arahan yang selalu menjadi motivasi.

iii

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

5. Dr. H. Sapiudin Shidiq, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dr. Ahmad Gholib, MA selaku dosen penasihat akademik yang memberikan

motivasi dan bimbingan serta arahan selama 4 tahun penulis menempuh

pendidikan UIN Syarif Hidayatullah.

7. Dosen dan staf jurusan Pendidikan Agama Islam yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu, khususnya yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan dan bimbingan selama penulis menempuh pendidikan di UIN

Syarif Hidayatullah.

8. Bapak Imam Supingi, S.Pd, MM, selaku kepala sekolah yang telah

memberikan izin kepada penulis dalam melaksanakan penelitian di SMA

Negeri 8 Tangerang Selatan.

9. Ibu Asni S. Lubis, S.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang

telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penelitian di SMA Negeri 8

Tangerang Selatan.

10. Bapak Ahmad Zaenuddin, S.Pd.I selaku guru Pendidikan Agama Islam yang

telah meluangkan waktu untuk penulis agar penelitian tetap berjalan sesuai

dengan prosedur sekolah, dan atas segala informasi terkait penelitian yang

penulis lakukan.

11. Siswa siswi kelas XI SMA Negeri 8 Tangerang Selatan yang mendukung

penulis mengumpulkan data-data untuk penelitian.

12. Teristimewa, orang tua (ibu Supartini dan bapak Badrudin Dedi Permana)

yang selalu mendoakan, menginspirasi, memotivasi, dan memberikan kasih

sayang kepada penulis dalam setiap keadaan.

13. Seluruh keluarga dan sahabat penulis yang senantiasa mendukung dan

mendoakan serta memberikan motivasi kepada penulis.

14. Keluarga besar PAI angkatan 2012, khususnya Annisa Khanza Fauziyah,

Karimah, Rina Winarni, dan Rizky Wahyuning Esa, terima kasih atas

kebersamaan dan pengalaman yang telah kita jalani bersama.

15. Keluarga besar Bidikmisi UIN Jakarta angkatan 2012, terima kasih atas

kebersamaan dan pengalaman yang telah kita jalani bersama.

iv

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

16. Keluarga besar LTTQ Masjid Fathullah UIN Jakarta, yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk mempelajari ilmu Al-Qur’an, khususnya atas

mendampingi penulis dalam menghafal Kalam Ilahi.

17. Murabbi, ustazah Ervin, dan khususnya teman-teman sejawat halaqah; Dwi

Fitria Astari Lubis, Rizky Noor Aulia, dan Puspa.

18. Alumni Pendidikan Agama Islam, khususnya kak Albert Ferdinand Donggala,

terima kasih atas ilmu dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi.

19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu penulis.

Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan kalian dengan kehidupan yang

penuh berkah dan kebahagiaan. Akhir kata mohon maaf atas segala kekurangan

skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritikan dan masukan yang

bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

امحلد � رب العاملني

و السالم �لیمك و رمحة هللا و �راكته

Jakarta, Januari 2017

Penulis

v

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 6

D. Perumusan Masalah ................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Persepsi ...................................................................................................... 8

1. Pengertian Persepsi ............................................................................. 8

2. Proses Pembentukan Persepsi ............................................................ 9

3. Faktor-Faktor Persepsi ....................................................................... 10

B. Profesionalisme Guru ................................................................................. 12

1. Pengertian ............................................................................................ 12

2. Kompetensi Guru ................................................................................ 16

3. Prinsip Profesionalisme Guru ............................................................. 22

C. Guru Pendidikan Agama Islam .................................................................. 24

1. Pengertian ............................................................................................ 24

2. Syarat Guru PAI ................................................................................... 25

3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru PAI ................................................ 28

D. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 30

E. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 31

vi

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 33

B. Metode Penelitian ..................................................................................... 33

C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 34

D. Instrumen Penelitian .................................................................................. 35

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 37

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 41

B. Deskripsi Data ............................................................................................ 54

C. Analisis dan Interpretasi Data .................................................................... 81

D. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 86

B. Saran .......................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 88

vii

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pembentukan Persepsi ....................................................................... 9

Gambar 2.2 Segitiga Profesionalisme .............................................................................. 13

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ilustrasi Perbandingan Sikap Profesional dengan Amatir ................................. 14

Tabel 2.2 Kompetensi dan Subkompetensi Dasar Guru ................................................... 17

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen ........................................................................................... 35

Tabel 4.1 Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Tangerang Selatan .......................................... 42

Tabel 4.2 Keadaan Guru .................................................................................................... 43

Tabel 4.3 Kondisi Guru ..................................................................................................... 44

Tabel 4.4 Keadaan Tata Usaha .......................................................................................... 44

Tabel 4.5 Keadaan Siswa dan Rombongan Belajar .......................................................... 44

Tabel 4.6 Jumlah Ruangan dalam Bangunan Sekolah ...................................................... 45

Tabel 4.7 Visi SMA Negeri 8 Tangerang Selatan ............................................................. 46

Tabel 4.8 Misi SMA Negeri 8 Tangerang Selatan ............................................................ 47

Tabel 4.9 Daftar Guru SMA Negeri 8 Tangerang Selatan ................................................ 49

Tabel 4.10 Prestasi Siswa .................................................................................................. 51

Tabel 4.11 Prestasi Guru ................................................................................................... 53

Tabel 4.12 Skor Masing-Masing Responden dalam Angket ............................................. 81

viii

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Angket Siswa

Lampiran 2 Lembar Observasi Aktifitas Pembelajaran

Lampiran 3 Pedoman Wawancara Siswa

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Guru PAI

Lampiran 5 Rekapitulasi Skor Angket

Lampiran 6 Perhitungan Persentase dari tiap Sub Variabel

Lampiran 7 Hasil Wawancara dengan Siswa

Lampiran 8 Hasil Wawancara dengan Guru PAI

Lampiran 9 Hasil Observasi Aktifitas Pembelajaran

Lampiran 10 Foto Kegiatan Penelitian di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Lampiran 11 Struktur Organisasi SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Lampiran 12 Struktur Organisasi Tata Usaha SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Lampiran 13 Struktur Organisasi Pelayanan BK SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Lampiran 15 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 16 Biodata Penulis

ix

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan mempunyai suatu keunikan, di satu sisi merupakan bagian dari

kebudayaan, namun di sisi lain merupakan bentuk proses pembudayaan

(enculturation) yang bersifat spesifik, berbeda antara satu masyarakat dengan

yang lainnya. Kajian pendidikan pun menembus batas kurikulum dan strategi

pembelajaran, dalam hal ini diartikan interaksi yang baik antara para guru, siswa

dan orang tua serta seluruh cara sekolah dalam mengkonseptualisasikan sifat-sifat

belajar dan mengajar.1

Lembaga pendidikan formal atau dikenal dengan sekolah memiliki peran

penting dalam perkembangan siswa, karena sekolah memberikan pengaruh sejak

dini sesuai dengan perkembangan konsep dirinya. Sekolah pun memberikan

kesempatan kepada siswa untuk meraih sukses, dan memerikan kesempatan

pertama kepada siswa untuk menilai dirinya dan kemampuannya secara realistik.2

Hal ini tidak terlepas dari peran seorang guru yang mampu menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya di sekolah.

Guru merupakan bagian komponen pendidikan yang strategis, pendidikan pun

tidak dapat berjalan tanpa peran seorang guru. Guru juga biasa disebut tombak

proses pendidikan, yang mengantarkan anak didiknya menuju kesuksesan bagi

pembangunan bangsa. Karena pentingnya peran guru, salah satu pakar pendidikan

Nana Syaodih Sukmadinata berpendapat, “andaikata tidak ada kurikulum secara

tertulis, tidak ada ruang kelas dan prasarana belajar mengajar lainnya, namun ada

guru, maka pendidikan masih dapat berjalan.”3

1 Dadang Supardan, “Peluang Pendidikan dan Hubungan Antar Etnik”, Sosio Didaktika, Vol. I, No 1, Juni 2014 , h. 13-14.

2 Masri Mansoer, “Perilaku Religiusitas Remaja”, Refleksi: Jurnal Kajian Agama dan FIlsafat, Vol. X, No 3, 2008, h. 307.

3 Abuddin Nata, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Daras/Ajar, 2005), h. 127.

1

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

2

Di samping itu pula, guru adalah pribadi yang dapat menentukan maju atau

tidaknya sebuah bangsa dan peradaban manusia. Di tangannya, seorang anak yang

awalnya tidak tahu apa-apa menjadi pribadi jenius, dan melalui bimbingannya

lahir generasi unggul.4

Perkembangan zaman pun mempengaruhi tugas dan peran profesi keguruan,

yang pada awalnya bersifat transfer of knowledge (menyampaikan ilmu

pengetahuan), kini juga bersifat transfer of values and norms (menyampaikan

nilai dan norma) yang menjadikan tugas guru sebagai mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.5

Namun seringkali terdengar bahwa tidak sedikit guru yang masih terjebak

dengan skala prioritas atau fokus pada aspek pengajaran saja. Pengertian

pengajaran dipahami sebagai 1) proses, cara, perbuatan mengajar/mengajarkan, 2)

perihal mengajar; segala sesuatu mengenai mengajar, 3) peringatan (tentang

pengalaman, peristiwa yang dialami atau dilihatnya). Sedangkan kata kerja

mengajar, dalam hal ini tersirat makna bahwa yang berperan aktif adalah guru,

dengan kata lain proses dan seluruh aktifitasnya cenderung berpusat pada guru

(teacher centered). Maka impelementasi pendidikan yang harus diprioritaskan

adalah pembelajaran. Kata pembelajaran mengandung makna bahwa guru dituntut

untuk membuat para muridnya aktif dalam proses pendidikan; mengajar,

membimbing, dan melatih, karena seluruh aktifitas berpusat pada siswa (student

centered).6

Seorang guru dikatakan ideal ketika ia mampu membaca dan memprediksi

kemampuan murid-muridnya, yaitu mengetahui gaya belajar setiap murid yang

berbeda-beda, serta memahami karakter murid-muridnya sehingga guru mampu

memposisikan diri dengan baik dalam menghadapi murid-muridnya sesuai dengan

gaya belajar dan karakter mereka secara tepat. Seorang guru harus mampu

4 Asef Umar Fakhruddin, Menjadi Guru Favorit, (Yogyakarta: Diva Press, 2010), cet. II, h. 8. 5 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, 2016, h. 2,

(sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-14-tahun-2005-tentang-guru-dan-dosen.pdf).

6 Tanenji, “Menjadi Guru yang Inspiratif”, Tahdzib: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. III, 2009, h. 92-93.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

3

menarik perhatian murid-muridnya dengan berbagai strategi dan metode

pembelajaran agar proses kegiatan belajar mengajar berlangsung secara efektif

dan efisien.

Kelayakan mengajar seorang guru sangat berhubungan dengan tingkat

pendidikan guru itu sendiri. Oleh karena itu, pemerintah telah merancang dan

menetapkan Undang-Undang terkait standar kompetensi, kualifikasi dan

sertifikasi guru sebagai usaha untuk menghasilkan guru profesional agar tercapai

fungsi dan tujuan pendidikan pada umumnya, khususnya bangsa yang beragama.

Dapat diidentifikasikan beberapa karakteristik guru yang dinilai kompeten secara

profesional: (1) mampu mengembangkan tanggung jawab dengan baik, (2)

mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat, (3) mampu bekerja

untuk mewujudkan pendidikan di sekolah, (4) mampu melaksanakan peran dan

fungsinya dalam pembelajaran di kelas.7

Di samping itu, khususnya bagi masyarakat muslim memasuki abad ke-15

Hijriyah ini dengan penuh harapan, tetapi juga penuh dengan rasa cemas. Harapan

karena ada kemajuan yang dicapai, namun cemas sebab kemajuan tersebut telah

membawa pula masalah-masalah baru yang penyelesaiannya belum diketahui.

Mengutip dari Ronald Higgins (1978) seorang ahli ekonomi di dalam bukunya

“The Seventh Enemy”, Hasan Langgulung menyimpulkan tujuh ancaman yang

mencemaskan manusia seluruh dunia di masa yang akan datang, yaitu:

1. Ledakan penduduk yang telah mengancam dunia.

2. Kelaparan dan kekurangan zat makanan mengancam jutaan penduduk di

negara-negara berkembang dan belum terdapat tanda-tanda bahwa krisis ini

bisa diatasi di masa datang.

3. Semakin berkurang sumber daya alam berhadapan dengan kebutuhan yang

semakin meningkat, seperti minyak, mineral, kayu dan sebagainya.

4. Menurunnya kualitas lingkungan sehingga semakin sukar menopang

kehidupan manusia.

5. Ancaman nuklear yang berkembang di tangan beberapa negara tanpa kendali.

7 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), cet. VII, h. 38.

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

4

6. Pertumbuhan ilmu dan teknologi yang pesat di luar kendali manusia. Bahkan

sebaliknya, manusia cenderung dikendalikan oleh ilmu dan teknologi.

7. Hancurnya moral manusia dengan kadar kesadaran yang rendah, tanpa

melibatkan diri untuk memecahkan tantangan ini secara sungguh-sungguh dan

tanpa dorongan semangat keperluan yang mendesak.8

Selain penjelasan tersebut, dapat ditemukan pula dalam sebuah hadits Nabi

Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa beberapa poin di atas merupakan tanda-tanda

hari kiamat. Sebagaimana hadits tersebut berbunyi:

ثنا ثنا عبد الوارث �د� وخ �د� ثنا شيبان �ن فر� ثىن أ��س �ن ما� قال : قال رسول هللا صىل� هللا �د� أ�بو الت�ی�اح �د�

ا�ة أ�ن �رفع العمل و اط الس� من أ�رش � (رواه مسمل) �لیه و سمل� ب الخمر و یظهر الز یثبت الجهل و �رش 9

“Syaiban bin Farrukh telah memberitahu kepada kami, Abdul Warits telah

memberitahu kepada kami, Abu At-Tayyah telah memberitahu kepada kami, Anas

bin Malik telah memberitahu kepadaku, ia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi

wa Sallam bersabda, ‘Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya

ilmu, munculnya kebodohan, banyak meminum arak, dan timbulnya perzinaan

yang dilakukan secara terang-terangan.’” (HR Muslim)

Maka untuk memecahkan permasalahan ini, Higgins mencari jawaban di

bidang pengembangan rohani. Ia berkesimpulan bahwa suatu etika kesadaran baru

harus ditumbuhkan dengan dimensi kehidupan rohani yang (1) mampu

mematahkan pemujaan manusia terhadap “tuhan-tuhan sekuler” (secular gods),

(2) mampu membangkitkan kesadaran bahwa manusia tidak tergantung pada bumi

ini (artinya beriman pada hari akhirat), dan (3) perlu menjalin persaudaraan

rohaniah yang kukuh antara sesama manusia untuk memecahkan tantangan

permasalahan ini.10

Adapun beberapa syarat yang harus dimiliki seorang guru, yaitu 1) guru harus

mengerti ilmu mendidik dengan sebaik-baiknya sehingga seluruh tindakannya

dalam mendidik disesuaikan dengan jiwa murid-muridnya, 2) guru harus memiliki

bahasa yang baik sehingga segala perkataannya dapat membuat murid-murid

8 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan Pendidikan, (Jakarta: PT Al-Husna Zikra, 1995), cet. III, h. 265-266.

9 Imam Muslim, Sahih Muslim, Terj. Mahmoud Matraji, (Beyrouth: Dar El Aker, 1993), h. 442. 10 Langgulung. loc. cit.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

5

tertarik dengan materi yang diajarkannya, 3) guru mencintai muridnya, dalam hal

ini menjadikan murid-muridnya sebagaimana anak sendiri yang harus dijaga dan

dididik dengan sebaik-baiknya karena mereka adalah titipan Tuhan, 4) guru

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 5) guru harus berilmu, 6) guru harus

sehat jasmani, 7) guru harus berakhlak mulia, dan 8) guru memiliki jiwa

nasional.11

Guru Agama harus memahami benar dan merealisasikan nilai-nilai Islam dan

menginternalisasikan dalam kehidupannya, sehingga tercermin oleh murid untuk

meneladani sikap sang guru. Di sisi lain, karena menjadi tokoh yang dipatuhi dan

ditiru, maka dalam memerankan status kedudukannya, tenaga pendidik harus

berusaha merealisasikan nilai dan norma kependidikan di dalam dirinya. Dengan

kata lain, ia pun terikat dengan kode etik. Dengan berusaha mewujudkan nilai dan

norma kependidikan di dalam dirinya, seorang pendidik menjadi berwibawa

terhadap muridnya.

Di samping itu pula, sifat-sifat guru yang disukai oleh murid-muridnya yaitu

guru yang menjelaskan materi dengan jelas dan mendalam, memiliki humor,

bersikap akrab seperti sahabat, menunjukkan simpati dan empati terhadap murid-

muridnya, memahami kebutuhan dan keinginan murid-muridnya, membangkitkan

semangat belajar di kelas, menguasai ruang kelas dalam proses belajar mengajar,

bersikap adil di dalam kelas, tidak suka marah, dan memiliki kepribadian yang

menyenangkan.12

Sementara pada kenyataannya di lapangan masih ada guru yang belum bisa

dijadikan sebagai panutan bagi murid-muridnya. Hal ini disebabkan karena guru

tersebut terkadang bolos dalam mengajar sehingga banyak materi pembelajaran

yang tertinggal bahkan berbeda-beda di setiap kelas. Tidak sedikit pula guru yang

sangat minim dalam menggunakan media pembelajaran sehingga murid kurang

berminat dalam belajar di kelas. Kemudian dalam kepribadian guru yang bersikap

tidak adil, memiliki anak emas, kurang tegas dalam mengendalikan kelas, kurang

memahami keadaan dan karakteristik murid-muridnya, bahkan adapula guru yang

bersikap kasar terhadap murid-muridnya.

11 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: CV Pustaka Setia, 2005), h. 71. 12 Nasution, Diktat Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 15.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

6

Hal tersebut peneliti ketahui dari hasil observasi dan wawancara terhadap

beberapa murid. Jika hal ini terus berlanjut maka bukan hanya kualitas guru saja

yang akan buruk, tetapi suatu lembaga pendidikan itu akan tercemar akibat

kualitas pendidik yang tidak kompeten dalam menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya. Dengan dasar inilah penulis tertarik untuk membahas dan menuangkan

masalah ini dalam bentuk skripsi dengan judul: “PERSEPSI SISWA KELAS XI

TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DI SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN”.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, maka dapat

didentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Tugas dan peran guru bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer

of values and norms yang menjadikan guru harus bisa menanamkan nilai dan

norma yang berlaku di masyarakat pada umumnya.

2. Tidak sedikit skala prioritas guru dalam mengajar ialah aktifitas dan peran

guru itu sendiri, padahal pembelajaran yang sesungguhnya adalah murid aktif

dalam seluruh kegiatan pengajaran, pembimbingan, dan pelatihan di sekolah.

3. Adanya persepsi siswa yang kurang baik terhadap profesionalitas guru dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah.

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi di atas selanjutnya peneliti memfokuskan dan

membatasi penelitian pada persepsi siswa tentang profesionalisme guru Agama

Islam, yaitu meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi

kepribadian, dan kompetensi profesional.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah

penelitian yang akan diteliti yaitu, “Bagaimana persepsi siswa SMA Negeri 8

Tangerang Selatan terhadap profesionalisme guru PAI yang meliputi kompetensi

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

7

pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi

profesional?”

E. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban atas

permasalahan penelitian yang telah tersusun dalam bentuk rumusan masalah.

Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa kelas XI

terhadap profesionalisme guru PAI di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain:

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah kependidikan,

khususnya tentang persepsi siswa terhadap profesionalisme guru Pendidikan

Agama Islam serta dapat menjadi pertimbangan bagi mereka yang berminat

untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini.

2. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

kepala sekolah dan guru untuk meningkatkan profesionalitas dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Manfaat bagi siswa diharapkan

dapat memberikan sikap dan pandangan positif terhadap profesionalisme guru

Pendidikan Agama Islam, sehingga dapat meneladani guru-guru PAI sebagai

panutan yang baik dalam berkehidupan.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Persepsi 1. Pengertian Persepsi

Persepsi (perception) dalam arti sempit adalah penglihatan atau cara

bagaimana seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas adalah

pandangan seseorang tentang bagaimana ia mengartikan dan menilai sesuatu.

Maka persepsi itu bersifat selektif. Karena setiap individu memiliki persepsi

yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya yaitu

kebutuhan, harapan, dan minat yang dimiliki oleh setiap individu.1

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persepsi merupakan

tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu.2 Dalam Kamus Psikologi,

persepsi adalah proses untuk mengingat atau mengidentifikasikan sesuatu;

biasanya dipakai dalam persepsi rasa, bila benda yang diingat atau

diidentifikasikan merupakan objek yang mempengaruhi organ perasaan.3 Atau

dapat dikatakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui

pancainderanya. Disebutkan pula, persepsi diartikan sebagai suatu proses

pengamatan seseorang terhadap lingkungan dengan menggunakan indra yang

dimiliki sehingga ia menjadi sadar akan segala sesuatu yang ada di

lingkungannya.

M. Alisuf Sabri mendefinisikan persepsi atau pengamatan adalah aktivitas

jiwa yang memungkinkan manusia mengenali rangsangan-rangsangan yang

sampai kepadanya melalui alat inderanya, dengan kemampuan inilah

kemungkinan manusia mengenali lingkungan hidupnya.4

Persepsi merupakan suatu proses identifikasi dan interpretasi terhadap

suatu stimulus berdasarkan informasi yang diterima. Stimulus tersebut

diterima melalui lima panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, perasa,

peraba dan penciuman. Setelah tubuh mendapatkan stimulus, pada tahap

1 Akyaz Azhari, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Teraju Mizan Publika, 2004), h. 107. 2 Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012), cet.

IV, h. 1061. 3 Nancy Simanjutak, Terj, Kamus Psikologi, (Penguin Books Ltd., 1988), cet. II, h. 338-339. 4 M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu

Jaya, 2006), h. 45.

8

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

9

selanjutnya terjadi seleksi yang berinteraksi dengan tahap interpretasi. Proses

seleksi terjadi pada saat seseorang memperoleh informasi sehingga akan

berlangsung proses penyeleksian pesan yang dianggap penting dan tidak

penting. Hasil seleksi tersebut kemudian akan disusun menjadi satu kesatuan

yang berurutan dan bermakna.5

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi ialah

pandangan seseorang terhadap sesuatu berdasarkan pancaindera, pengalaman,

dan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya sehingga ia secara sadar

mengenal dan memahami lingkungan sekitarnya.

2. Proses Pembentukan Persepsi

Proses pembentukan persepsi dapat digambarkan dalam skema berikut

ini:

(Gambar 2.1. Proses pembentukan persepsi)6

a. Proses penerimaan rangsangan

Proses pertama dalam pembentukan persepsi adalah penerimaan

rangsangan data dari berbagai sumber. Sumber-sumber diterima individu

melalui panca indera yang dimiliki dan akan diberikan respon sesuai

dengan penilaian dan pendirian arti terhadap rangsangan lain.

5 Valentina Rosa Manihuruk, “Persepsi Tentang Konseling Pranikah Pada Siswa Tingkat Akhir”, Skripsi pada Sarjana FIK UI, Jakarta, 2012, h. 25-26, tidak dipublikasian.

6 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kiki Brother’s, 2006), cet. I, h. 70.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

10

b. Proses menyeleksi rangsangan

Dengan banyaknya rangsangan dapat beragam yang masuk dan

diterima, maka proses kedua adalah proses penyeleksian terhadap

rangsangan-rangsangan yang diterima. Hal ini terjadi karena tidak

memungkinkan untuk memperhatikan keseluruhan rangsangan yang

datang dan diterima.

c. Proses pengorganisasian

Setelah penyeleksian maka dilanjutkan dengan proses penyusunan

data atau rangsangan yang telah diterima ke dalam suatu bentuk.

d. Proses interpretasi

Setelah data atau rangsangan diterima dan disusun, proses selanjutnya

adalah individu menafsirkan data yang diterima dengan berbagai cara.

Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi setelah rangsangan atau data tadi

ditafsirkan. Persepsi pada prinsipnya adalah memberikan arti kepada

berbagai data, dan ada beberapa persepsi yang dapat mempengaruhi

penafsiran.

3. Faktor-Faktor Persepsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang dapat

dikelompokkan menjadi dua kategori, internal dan eksternal.

a. Faktor personal

1) Kebutuhan atau motif. Contohnya seperti orang yang kesehariannya

kurang makan akan memberi perhatian ekstra terhadap informasi

tentang makanan. Atau seorang karyawan percetakan akan memilih

membaca berita tentang kelangkaan kertas ketika membaca koran di

pagi hari daripada berita lainnya.

2) Sikap, nilai, preferensi, dan keyakinan. Contohnya: Seorang siswa

yang memiliki kegemaran di bidang musik akan memilih berita tentang

pertunjukan musik di televisi, sedangkan siswa yang memiliki minat di

bidang sastra akan lebih memilih untuk membaca buku.

3) Tujuan.

4) Kapabilitas, dalam hal ini yang dimaksud ialah tingkat intelegensia.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

11

5) Gaya komunikasi. Contoh: siswa yang introvert atau pemalu

cenderung memilih bertanya kepada teman sebangku daripada

bertanya langsung kepada guru.

6) Pengalaman dan kebiasaan. Hal ini terbentuk dari pendidikan dan

budaya.

b. Faktor eksternal

1) Karakter fisik. Contohnya: ukuran, warna, intensitas, dan sebagainya.

2) Pengorganisasian pesan, yaitu cara bagaimana pesan diatur atau

diorganisasikan mempengaruhi persepsi seseorang.

3) Novelty (kebaruan, keluarbiasaan). Hal-hal yang baru atau luar biasa

akan lebih dapat menyedot perhatian seseorang bahkan suatu

kelompok, dibandingkan dengan hal-hal yang rutin atau biasa saja.

4) Mode, yaitu bagaimana informasi itu diserap oleh panca indera (bisa

melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, atau

pengecapan).

5) Asal mula informasi. Asal informasi mempengaruhi seseorang dalam

menyerap pesan. Ada informasi yang berasal dari lingkungan fisik,

dari diri sendiri, dari orang lain (melalui komunikasi antarpribadi), dari

media massa, dan lain-lain.7

Adapun faktor-faktor berbedanya persepsi setiap orang, disebabkan oleh

beberapa hal diantaranya:

a. Perhatian, biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada di

sekitar kita secara sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian pada satu

atau dua objek saja.

b. Set adalah harapan seseorang tentang rangsangan yang akan timbul.

Misalnya, pada seorang pelari yang siap di garis start terdapat set bahwa

akan terdengar bunyi pistol disaat ia harus mulai lari.

c. Kebutuhan, termasuk kebutuhan sesaat dan kebutuhan yang menetap pada

diri seseorang mempengaruhi persepsi orang tersebut.

d. Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula

terhadap persepsi. Suatu eksperimen di Amerika Serikat menunjukkan

7 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kiki Brother’s, 2006), cet. I, h. 63.

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

12

bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga miskin mempersepsikan mata

uang logam lebih daripada uang yang sebenarnya.

e. Ciri kepribadian juga mempengaruhi persepsi. Contohnya A dan B bekerja

di kantor yang sama di bawah pengawasan seorang atasan. A yang pemalu

dan penakut mempersepsikan atasannya sebagai tokoh yang menakutkan,

sedangkan B yang memiliki kepercayaan diri menganggap atasannya

sebagai tokoh yang dapat diajak bergaul seperti orang biasa lainnya.

f. Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut

halusinasi.8

B. Profesionalisme Guru

1. Pengertian

Profesionalisme bersal dari bahasa Inggris ‘Profession’ yang berarti mata

pencaharian atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui

pendidikan atau latihan khusus.9 Ketika seseorang bekerja sesuai dengan

keahliannya dan mencapai hasil yang bagus maka dikatakan bahwa ia adalah

seorang yang profesional. Maka dalam hal ini ia patut mendapatkan jaminan

dan tunjangan (feedback) atas prestasi yang telah ia capai dalam bidangnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesionalisme ialah mutu,

kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang

profesional. Profesionalisme menunjuk kepada komitmen, teori, dan atau

paham para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan

profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan strategi-strategi yang

digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.10

Ahmad Tafsir memberikan pengertian profesionalisme sebagai paham yang

mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang

profesional.11

8 Akyaz Azhari, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Teraju Mizan Publika, 2004), h. 108-109. 9 M. Jhons Echols, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia, 1996), cet. XXIII, h. 499. 10 Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu

Pendidik di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 17. 11 Ibid., h. 6.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

13

Profesional (professional) merupakan sebutan terhadap kualitas sikap para

anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuannya dan

keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Suatu

profesi umumnya berkembang dari pekerjaan yang kemudian menjadi matang.

Selain itu, dalam bidang apapun profesionalisme seseorang ditunjang oleh tiga

hal, yaitu keahlian, komitmen, dan keterampilan. Ketiga hal tersebut

dikembangkan melalui pendidikan pra-jabatan dan selanjutnya ditingkatkan

melalui pengalaman dan pendidikan/latihan dalam jabatan.12

(Gambar 2.2. Segitiga Profesionalisme)

Dalam bahasa populer, profesionalisme dikontraskan dengan amatiran.

Seorang amatir dianggap belum mampu bekerja secara terampil, cekatan, dan

baru taraf belajar. Secara sosiologis, suatu profesi merupakan refleksi dari

adanya tuntutan dalam masyarakat akan proses dan hasil kerja yang bermutu,

penuh tanggung jawab, bukan sekedar asal dilaksanakan. Sebagaimana

persepsi Vollmer, yang dikutip oleh Ali Mudlofir dalam bukunya berjudul

Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan

Mutu Pendidik di Indonesia (2012: 4) menyatakan bahwa dalam kajian

sosiologik, profesi itu sesungguhnya hanya merupakan suatu jenis model atau

tipe pekerjaan ideal saja, karena dalam realitasnya bukanlah hal yang mudah

untuk mewujudkannya. Namun demikian, bukan hal yang mustahil pula untuk

mencapai perwujudannya dengan upaya yang sungguh-sungguh.

Berikut ilustrasi perbandingan sikap profesionalitas guru dan sikap amatir.

12 Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 5.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

14

Tabel 2.1.

(Ilustrasi Perbandingan Sikap Profesional dengan Amatir)13

PROFESIONAL AMATIR

Guru memandang tugas sebagai

bagian ibadah

Guru memandang tugas semata-

mata bekerja

Guru memandang profesi guru

adalah mulia dan terhormat

Guru memandang profesi guru biasa

saja

Guru menganggap kerja adalah

amanah

Guru memandang kerja hanya

mencari nafkah

Guru memandang profesi guru

sebagai panggilan jiwa

Guru memandang profesi guru

sebagai keterpaksaan

Guru menganggap kerja itu nikmat

dan menyenangkan

Guru memandang kerja itu beban

dan membosankan

Guru menganggap kerja itu sebagai

bentuk pengabdian

Guru memandang kerja itu murni

mencari penghasilan

Guru memiliki rasa/ruhul jihad

dalam mengajarnya

Guru mengajar sekedar

menggugurkan kewajiban

Guru mempelajari setiap aspek dari

tugasnya

Guru mengabaikan untuk

mempelajari tugasnya

Guru akan secara cermat

menemukan apa yang diperlukan

dan diinginkan

Guru menganggap sudah merasa

cukup apa yang diperlukan dan

diinginkan

Guru memandang, berbicara, dan

berbusana secara sopan dan elegan

Guru berpenampilan dan berbicara

semaunya

Guru akan menjaga lingkungan

kerjanya selalu rapi dan teratur

Guru tidak memperhatikan

lingkungan kerjanya

Guru bekerja secara jelas dan

terarah

Guru bekerja secara tidak menentu

dan tidak teratur

Guru tidak membiarkan terjadi

kesalahan

Guru mengabaikan atau

menyembunyikan kesalahan

Guru berani terjun kepada tugas Guru menghindari pekerjaan yang

13 Ibid, h. 111-112.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

15

sulit dianggap sulit

Guru akan mengerjakan tugas

secepat mungkin

Guru akan membiarkan

pekerjaannya terbengkalai

Guru akan senantiasa terarah dan

optimistik

Guru bertindak tidak terarah dan

pesimis

Guru akan memanfaatkan dana

secara cermat

Guru akan menggunakan dana tidak

menentu

Guru bersedia menghadapi masalah

orang lain

Guru menghindari masalah orang

lain

Guru menggunakan nada emosional

yang lebih tinggi seperti antusias,

gembira, penuh minat, bergairah

Guru menggunakan nada emosional

rendah seperti marah, sikap

permusuhan, ketakutan, penyesalan,

dan sebagainya

Guru akan bekerja sehingga sasaran

tercapai

Guru akan berbuat tanpa

memedulikan ketercapaian sasaran

Guru menghasilkan sesuatu

melebihi dari yang diharapkan

Guru menghasilkan sekedar

memenuhi persyaratan

Guru menghasilkan suatu produk

atau pelayanan bermutu

Guru menghasilkan produk atau

pelayanan dengan mutu rendah

Guru mempunyai janji untuk masa

depan

Guru tidak memiliki masa depan

yang jelas

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat dikatakan bahwa suatu profesi yang

yang sesungguhnya adalah suatu jabatan yang dijalani seseorang dengan

berlandaskan amanat dari Sang Pencipta, sehingga dia menjalankan tugas dan

tanggung jawab atas profesinya dengan bersungguh-sungguh dan

mengembangkan seluruh potensi maupun kemampuan yang dimilikinya. Maka

sudah seharusnya bagi seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus sesuai

dengan keahliannya dan menjunjung tinggi kode etik serta profesional dalam

bekerja. Hal ini sebagaimana diungkapkan pula dalam sebuah hadits Nabi

Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

16

نان �د� د �ن س� ثنا محم� ثنا هالل �ن � �د� ن أ�يب هر�رة رىض هللا ع �سار يل عن عطاء �ن ثنا فلیح �ن سلیمان �د�

ا�ة . ق عت ا��مانة فانتظر الس� ذا ضی� : ا ضاعهتا � ال عنه قال : قال رسول هللا صىل هللا �لیه و سمل�

�: كیف ا

ا�ة ىل �ري أ�ه� فانتظر الس��ند ا��مر ا ذا أ�س�

�(رواه الب�ارى) رسول هللا ؟ قال : ا 14

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu

‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja

kehancuran terjadi.’ Seorang sahabat bertanya: ‘Bagaimana maksud amanat

disia-siakan?’ Nabi menjawab: ‘Jika suatu urusan diserahkan kepada yang

bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.’” (HR Bukhari)

2. Kompetensi Guru

Kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab

yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat agar dianggap mampu untuk

melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.15 Dalam

pengertian lain disebutkan bahwa kompetensi merupakan peleburan dari

pengetahuan (daya pikir), sikap (daya kalbu), dan keterampilan (daya fisik)

yang terwujud dalam bentuk perbuatan.16

Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, juga

Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, dan Peraturan Pemerintah Nomor 74

Tahun 2008, standar kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan

diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PP 74/2008

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Empat

kompetensi guru tersebut bersifat holistik, artinya merupakan satu kesatuan

yang utuh yang saling terkait. Khusus untuk guru PAI berdasarkan Permenag

(الریاض: نیت األفكار الدولیة للنشر و التوزیع, صحیح النخاري, اس محمد بن إسماعیل البخاري,اإلمام عبد 14 .۱۲۴۵, ص )۱۹۹۸

15 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 5.

16 Syaiful Sagala, Kemampuan Peofesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 23.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

17

Nomor 16/2010 Pasal 16 ditambah satu kompetensi lagi, yaitu kompetensi

kepemimpinan.17

Tabel 2.2.

(Kompetensi dan Subkompetensi Dasar Guru)18

Kompetensi Subkompetensi

Kompetensi

pedagogik

Memahami peserta didik secara mendalam.

Merancang pembelajaran, termasuk memahami

landasan pendidikan untuk kepentingan

pembelajaran.

Melaksanakan pembelajaran.

Merancang dan melaksanakan evaluasi

pembelajaran.

Mengembangkan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensinya.

Kompetensi

kepribadian

Kepribadian yang mantap dan stabil.

Kepribadian yang arif.

Kepribadian yang berwibawa.

Berakhlak mulia dan dapat menjadi tauladan.

Kompetensi

profesional

Menguasai struktur keilmuan/mapel yang diajarkan.

Memahami kurikulum, silabus, dan RPP mapel yang

diajarkan.

Kompetensi sosial

Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peserta

didik.

Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.

Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat

sekitar.

17 Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 106.

18 Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 115-116.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

18

Menguasai struktur dan metode keilmuan.

Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik.19 Hal ini sebagaimana dimaksud pada Permenag Nomor 16/2012 ayat

(1) meliputi:

a. pemahaman karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual;

b. penguasaan teori dan prinsip belajar pendidikan agama;

c. pengembangan kurikulum pendidikan agama;

d. penyelenggaraan kegiatan pengembangan pendidikan agama;

e. pemaanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan agama;

f. pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki dalam bidang pendidikan agama;

g. komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik;

h. penyelenggaraan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar pendidikan agama;

i. pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran pendidikan agama; dan

j. tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan agama.20

Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap,

berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.21

Hal ini sebagaimana dimaksud pada Permenag Nomor 16/2010 ayat (1)

meliputi:

a. tindakan yang sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia;

b. penampilan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat;

19 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, 2016, h. 41, (sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-14-tahun-2005-tentang-guru-dan-dosen.pdf).

20 Ibid., h. 106-107. 21 Ibid., h. 9.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

19

c. penampilan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;

d. kepemilikian etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri; serta

e. penghormatan terhadap kode etik profesi guru.22

Berdasarkan kompetensi tersebut, sebagaimana Imam Al-Ghazali

menyebutkan bahwa guru harus memberi contoh yang baik dan teladan yang

indah di mata murid sehingga anak senang. Kemudian guru juga harus berjiwa

halus, sopan serta lapang dada (tasamuh), murah hati, dan terpuji. Dalam hal

ini, Al-Ghazali memandang pemberian teladan sebagai sesuatu yang harus

dilakukan oleh pendidik karena peserta didik senang dan mudah meniru. Ayat

Al-Qur’an pun menyebutkan hal tersebut yang berbunyi:23

ا لقد اكن لمك يف من اكن �رجوا هللا و الیوم ا��خر و ذكر هللا كثري نة ل رسول هللا أ�سوة حس�

)۲۱(ا�حزاب :

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik

bagi kamu, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat. Dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al-

Ahzab/33: 21)

Selanjutnya kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk

berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,

sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat.24 Hal ini

sebagaimana dimaksud pada Permenag Nomor 16/2010 ayat (1) meliputi:

a. sikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif berdasarkan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi;

b. sikap adaptif dengan lingkungan sosial budaya tempat bertugas; dan

22 Op. cit. 23 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 226-227. 24 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, 2016, h.

40, (sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-14-tahun-2005-tentang-guru-dan-dosen.pdf).

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

20

c. sikap komunikatif dengan komunitas guru, warga sekolah dan warga masyarakat.25

Kompetensi Profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pelajaran

secara luas dan mendalam.26 Hal ini sebagaimana dimaksud pada Permenag

Nomor 16/2010 ayat (1) meliputi:

a. penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran pendidikan agama;

b. penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama;

c. pengembangan materi pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama secara kreatif;

d. pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; dan

e. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.27

Kompetensi kepemimpinan yaitu kompetensi yang dikhususkan kepada

guru Pendidikan Agama. Kompetensi ini memberikan perhatian khusus

kepada seorang pendidik Agama agar dapat menjalankan fungsi, tugas, dan

tanggung jawabnya untuk masyarakat luas. Selain itu, guru Pendidikan Agama

memberikan kontribusi yang sangat besar dalam mengembangkan

perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang sesuai berdasarkan ajaran

agama yang dianut dan keharmonisan budaya Indonesia. Hal ini sebagaimana

dimaksud pada Permenag Nomor 16/2010 ayat (1) meliputi:

a. kemampuan membuat perencanaan pembudayaan pengalaman ajaran agama dan perilaku akhlak mulia pada komunitas sekolah sebagai bagian dari proses pembelajaran agama;

b. kemampuan mengorganisasikan potensi unsur sekolah secara sistematis untuk mendukung pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah;

c. kemampuan menjadi inovator, motivator, fasilitator, pembimbing dan konselor dalam pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas

25Ibid., h. 10. 26 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 226-227. 27 Op. Cit.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

21

sekolah dan menjaga keharmonisan hubungan antar pemeluk agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.28

Guna mencapai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang profesi ahli

Guru, menurut Undang Undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 Pasal 11,

diwajibkan bagi seluruh angkatan lulusan dari program Diploma IV atau

Sarjana 1 untuk melaksanakan Sertifikasi Guru, sehingga guru dapat

menjalankan kewajiban profesinya dan mempertanggungjawabkan setiap

tugasnya serta mendapatkan hak yang layak sebagaimana yang telah diatur

oleh UU Pemerintah.

Keutamaan profesi seorang guru sangatlah besar sehingga Allah Ta’ala

menjadikan sebagai tugas yang diemban oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi

wa Sallam sebagaimana sabdanya:

ر رىض هللا عهنما عن الن�يب صىل قال : لك�مك راع و لك�مك مسؤول عن رعی�ته , و و عن ا�ن مع هللا �لیه و سمل�

ه ف ا و و� �ل راع �ىل أ�هل بيته و المرأ�ة راعی�ته �ىل بيت زو� ته (متفق لك�مك مسؤول عن رعی� ا��مري راع , و الر�

�لیه) 29

“Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma dari Rasulullah Shallallahu

‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Ketahuilah bahwa setiap orang adalah

pemimpin dan setiap pemimpin akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya.

Seorang Amir (penguasa) adalah pemimpin bagi rakyatnya, dan akan ditanya

kepemimpinannya. Dan seorang laki-laki adalah pemimpin bagi istri dan

anaknya dan akan ditanya tentang keluarganya. Camkanlah bahwa kalian

adalah pemimpin dan akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya.’” (HR

Bukhari)

Bukhari Umar menjelaskan didalam bukunya yang berjudul Ilmu

Pendidikan Islam (2010), menyatakan bahwa keberhasilan pendidik dalam

menjalankan tugasnya berdasarkan pada kompetensi berikut ini:

a. Kompetensi personal-religius

28 Umar, loc. cit. (الریاض: نیت األفكار الدولیة للنشر و التوزیع, صحیح النخاري, اإلمام عبد اس محمد بن إسماعیل البخاري, 29 29

.۱۲۴۵, ص )۱۹۹۸

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

22

Kemampuan yang menyangkut kepribadian agamis; artinya, pada

dirinya melekat nilai-nilai lebih yang hendak ditransinternalisasikan

kepada peserta didik. Misalnya nilai kejujuran, amanah, keadilan,

kecerdasan, tanggung jawab, musyawarah, kebersihan, keindahan,

kedisiplinan, ketertiban, dan sebagainya. Nilai tersebut perlu dimiliki

pendidik sehingga akan dihayati oleh peserta didik secara langsung

maupun tidak langsung.

b. Kompetensi sosial-religius

Kemampuan yang menyangkut kepedulian terhadap masalah-masalah

sosial selaras dengan ajaran dakwah Islam. Sikap gotong royong, tolong

menolong, egalitarian (persamaan derajat antara manusia), sikap toleransi,

dan sebagainya juga perlu dimiliki oleh pendidik muslim dalam rangka

proses pemindahan penghayatan nilai-nilai sosial antara pendidik dan

peserta didik.

c. Kompetensi profesional-religius

Kompetensi ini menyangkut kemampuan untuk menjalankan tugas

keguruannya secara profesional, dalam arti mampu membuat keputusan

keahlian atas beragamnya kasus dan dapat mempertanggungjawabkannya

berdasarkan teori dan wawasan keahliannya dalam perspektif Islam.30

3. Prinsip Profesionalisme Guru

Asean Programme of Educational Innovation for Development (APEID)

pada tahun 1976 di Tokyo yang membahas tentang pendidik, menyebutkan

bahwa walaupun setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda, tetapi

terdapat beberapa indikator yang merupakan karakteristik dari guru

profesional, yaitu:

a. Menghubungkan murid dengan kebudayaan lingkungan. b. Membimbing ke arah berpikir ilmiah. c. Merupakan sumber ilmu pengetahuan tertentu dengan belajar seumur

hidup. d. Mengorganisasi belajar murid, sebagai promotor, fasilitator, organisator,

korektor, dan manager belajar murid. e. Sebagai pembimbing atau penghubung murid terhadap lingkungannya

yang masih kabur.

30 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 93-94.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

23

f. Mengembangkan filsafat moral anak dan pandangan positif terhadap dunia.

g. Mengembangkan kreativitas dan kepercayaan pada diri sendiri untuk menghadapi masa yang akan datang.

h. Sebagai koordinator lembaga-lembaga non formal di luar sekolah. i. Sebagai petugas pendidikan sosial. j. Mengintegrasikan pengetahuan untuk kepentingan sekolah dan

masyarakat.31

Menurut Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

pasal 7 ayat (1) menerangkan bahwa: Profesi guru dan dosen merupakan

bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip

sebagai berikut:

a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme;

b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,

ketakwaan, dan akhlak mulia;

c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai

dengan bidang tugas;

d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas;

e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;

f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;

g. Memiliki kesempatan kerja untuk mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;

h. Memiliki jaminan perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan; dan

i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-

hal yang berkaitan dengan keprofesionalan guru.32

Prinsip-prinsip profesionalisme tersebut menempatkan guru sebagai

sebuah profesi yang disamping memiliki kualitas akademik dan kompetensi

kelimuan, guru juga harus mempunyai keikhlasan serta panggilan jiwa. Oleh

karena itu, guru memainkan fungsi peranan penting dalam pendidikan yaitu,

31 Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), cet. I, h. 130.

32 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, 2016, h. 9, (sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-14-tahun-2005-tentang-guru-dan-dosen.pdf).

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

24

membina akhlak mulia, budi pekerti, dan kepribadian anak didik yang menjadi

landasan utama dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

C. Guru Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada jalur pendidikan formal.33 Dalam Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, sebutan guru mencakup: (1) guru

itu sendiri, baik guru kelas, guru bidang studi, maupun guru bimbingan dan

konseling atau guru bimbingan karier; (2) guru dengan tugas tambahan

sebagai kepala sekolah; dan (3) guru dalam jabatan pengawas.34

Maka dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan

Agama Islam, ialah orang yang beragama Islam dan ia mengamalkan ajaran

Islam, serta memiliki peran sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, penilai,

dan evaluator terhadap peserta didik pada lembaga pendidikan formal.

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 39 (Ayat 2) jabatan guru dinyatakan sebagai jabatan profesional. Teks

lengkap sebagai berikut:

“Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.”35

Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 7 ayat 1,

prinsip profesional guru mencakup karakteristik sebagai berikut:

a. Memiliki bakat, minat, panggilan, dan idealisme.

33 Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 119.

34 Ibid., h. 120. 35 Undang Undang RI Sistem Pendidikan Nasional No 20 Th. 2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008),

h. 27.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

25

b. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.

c. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

d. Memiliki ikatan kesejawatan dan kode etik profesi.

e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.

f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.

g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesi berkelanjutan.

h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan keprofesionalan.

i. Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan keprofesian.36

2. Syarat Guru PAI

Guru bukanlah pekerjaan yang mudah sebagaimana dibayangkan oleh

sebagian orang. Profesi sebagai seorang guru bukanlah sebatas menyampaikan

materi kepada siswa. Guru dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan,

kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru, dan

sebagainya.

Seorang guru dituntut dengan sejumlah persyaratan, antara lain: memiliki

kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan

sesuai dengan bidang yang ditekuninya, memiliki kemampuan berkomunikasi

yang baik, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan

komitmen tinggi terhadap profesinya, dan selalu melakukan pengembangan

diri secara terus menerus melalui organisasi profesi, internet, buku, seminar,

dan semacamnya.

Hasil studi beberapa ahli mengenai sifat atau karakteristik profesi guru

menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

a. Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan, yaitu jenjang

pendidikan tinggi yang di dalamnya termasuk pelatihan-pelatihan khusus

yang berkaitan dengan keilmuan profesinya kelak.

36 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, 2016, h. 5, (sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-14-tahun-2005-tentang-guru-dan-dosen.pdf).

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

26

b. Memiliki pengetahuan spesialisasi, penguasaan bidang keilmuan tertentu

yang lebih khusus/spesialisasi seperti guru yang memiliki spesialisasi di

bidang tertentu.

c. Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang

lain atau klien.

d. Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan, seorang guru harus

mampu berkomunikasi supaya apa yang disampaikan dapat dipahami oleh

siswa.

e. Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri atau self-

organization, pekerjaan yang dia lakukan dapat dikelola sendiri tanpa

bantuan orang lain.

f. Mementingkan kepentingan orang lain (altruism). Seorang guru harus siap

memberikan layanan kepada anak didiknya pada saar dibutuhkan baik di

lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

g. Memiliki kode etik.

h. Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunitas.

i. Mempunyai system upah.

j. Budaya profesional.37

Dalam perspektif agama, syarat menjadi guru yang ideal ada dua puluh

macam seperti halnya yang disampaikan KH. Hasyim Asy’ari, yaitu:38

a. Selalu istiqamah dalam muraqabah kepada Allah Ta’ala. Muraqabah yaitu

melihat Allah Ta’ala dengan mata hati dan menghubungkan dengan

perbuatan yang telah dilakukan selama ini;

b. Senantiasa berlaku khauf (takut kepada Allah) dalam segala ucapan dan

tindakan;

c. Bersikap tenang;

d. Bersikap wara’ yaitu keluar dari setiap perkara syubhat dan intropeksi diri

dalam setiap keadaan;

e. Selalu bersikap tawadhu, yaitu merendahkan diri dan melembutkan diri

terhadap makhluk, atau patuh kepada kebenaran dan tidak berpaling dari

hikmah, hukum dan kebijaksanaan;

37 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), cet. I, h. 71. 38 Aris Shoimin, Excellent Teacher, (Semarang: Dahara Prize, 2013), h. 19-21.

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

27

f. Selalu bersikap khusyu’ kepada Allah Ta’ala;

g. Menjadikan Allah sebagai tempat meminta pertolongan dalam setiap

keadaan;

h. Tidak menjadikan ilmu sebagai tangga mencapai keuntungan duniawi,

baik jabatan, harta, popularitas, atau agar lebih maju dibanding dengan

orang lain;

i. Tidak diskriminatif terhadap murid;

j. Bersikap zuhud dalam urusan dunia sebatas apa yang ia butuhkan, yang

tidak membahayakan diri sendiri, keluarga, sederhana dan qana’ah;

k. Menjauhkan diri dari tempat-tempat rendah dan hina menurut manusia,

juga hal-hal yang dibenci adat setempat;

l. Menjauhkan diri dari tempat kotor dan maksiat walaupun jauh dari

keramaian;

m. Selalu menjaga syiar Islam dan zhahir hukum, seperti salat berjama’ah di

masjid, menyebarkan salam, amar ma’ruf nahi munkar dan senantiasa

berlaku sabar terhadap musibah yang dihadapi;

n. Menegakkan sunnah dan menghapus segala hal yang mengandung unsur

bid’ah, menegakkan segala hal yang mengandung kemaslahatan dengan

jalan yang dibenarkan;

o. Membiasakan diri untuk melakukan sunnah yang bersifat syariat baik

qauliyah atau fi’liyah;

p. Bergaul dengan akhlak yang baik;

q. Membersihkan hati dan tindakan dari akhlak jelek dan dilanjutkan dengan

perbuatan baik;

r. Senantiasa bersemangat untuk mengembangkan ilmu dan bersungguh-

sungguh dalam setiap aktivitas;

s. Tidak boleh membeda-bedakan status, nasab, dan usia dalam mengambil

hikmah dari semua orang;

t. Membiasakan diri untuk menyusun dan merangkum pengetahuan.

Dari poin yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa syarat menjadi

guru harus memiliki landasan keagamaan yang kokoh dan disiplin, memahami

visi misi pendidikan secara holistik dan integral, mempunyai kemampuan

intelektual yang memadai, menguasai teknik pembelajaran yang kreatif.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

28

Dari penjelasan tersebut pun, pada intinya guru yang profesional adalah

guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas

pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu membedah aspek profesioanlisme

guru berarti mengkaji kompetensi yang harus dimiliki seorang guru.

Kompetensi yang dimaksud telah penulis sebutkan sebelumnya pada poin

kompetensi guru.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru

Ali Mudlofir mengemukakan tugas dan tanggung jawab pokok profesi

guru dalam mengembangkan profesinya ada enam, yaitu:

a. Guru bertugas sebagai pengajar, dalam hal ini lebih menekankan kepada

tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Untuk

memenuhi tugas ini, guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan

keterampilan teknis mengajar, di samping menguasai ilmu atau bahan yang

akan diajarkannya.

b. Guru bertugas sebagai pembimbing, dalam hal ini ditekankan kepada tugas

memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang

dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik sebab tidak hanya

berkenaan dengan penyampaian ilmu, tetapi juga menyangkut pembinaan

kepribadian dan pembentukan nilai-nilai para siswa.

c. Guru bertugas sebagai administrator kelas, yang pada hakikatnya

merupakan jalinan antara ketatalaksanaan bidang pengajaran dan

ketatalaksanaan pada umumnya. Namun yang lebih diutamakan pada

profesi guru ialah ketatalaksanaan bidang pengajaran.

d. Guru bertugas sebagai pengembang kurikulum, yang mana guru dituntut

untuk selalu mencari gagasan baru, penyempurnaan praktik pendidikan,

khususnya dalam praktik mengajar.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

29

e. Guru bertugas untuk mengembangkan profesi, yang dasarnya ialah

tuntutan dan panggilan untuk selalu mencintai, menghargai, menjaga, dan

meningkatkan tugas dan tanggung jawab profesinya.

f. Guru bertugas untuk membina hubungan dengan masyarakat, yang berarti

guru harus dapat berperan menempatkan sekolah sebagai bagian integral

dari masyarakat serta sekolah sebagai pembaru masyarakat.39

Pendidik yang sebenarnya bukan hanya menjalankan tugas-tugas tersebut,

tetapi juga bertanggung jawab atas pengelolaan (manager of learning),

pengarah (director of learning), fasilitator, dan perencanaan (planner of future

society). Maka fungsi dan tugas pendidik dalam pendidikan memiliki tiga

bagian, yaitu:

a. Sebagai pengajar (instruksional) yang bertugas merencanakan program

pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun serta

melaksanakan penilaian setelah program dilakukan.

b. Sebagai pendidik (educator) yang mengarahkan peserta didik pada tingkat

kedewasaan dan berkepribadian kamil seiring dengan tujuan Allah Ta’ala

menciptakannya.

c. Sebagai pemimpin (managerial) yang memimpin, mengendalikan diri

sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait, terhadap berbagai

masalah yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan,

pengorganisasian, pengontrolan, dan partisipasi atas program pendidikan

yang dilakukan.40

Peran dan tugas guru tersebut meminta agar guru menguasai metodologi

pendidikan, baik untuk menciptakan suasana belajar maupun untuk mendidik

murid. Guru juga diminta mampu mengelola sistem pengajaran dan

mengembangkan materi pelajaran, hal ini menyangkut pengetahuan guru

tentang pengembangan kurikulum. Selanjutnya, guru juga dituntut mampu

mengorganisasi, hal ini pun sejalan dengan tugas guru agar dapat

39 Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 62.

40 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 92-93.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

30

berkomunikasi dengan baik pada murid-murid dan masyarakat sekitar.

Kemampuan komunikasi ini sekaligus akan meningkatkan kemampuan guru

sebagai staf bimbingan di sekolah dan masyarakat dalam rangka pemikiran

pendidikan seumur hidup.41

D. Penelitian yang Relevan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam SMP Islam Al-Fajar

Kedaung Pamulang (Deskripsi Analisis Penelitian Kualitatif). Oleh Bakrudin.

Mahasiswa UIN Jakarta 2011. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Jurusan

Pendidikan Agama Islam. Hasil penelitian diketahui bahwa: sebagian besar

guru PAI SMP Islam Al-Fajar kurang professional, karena masih banyak

kekurangan dalam beberapa kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai,

yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi personal, maupun

kompetensi profesional.42

Profesionalisme Guru dalam Perspektif Al-Qur’an (Kajian Tematik Ayat-

Ayat Al-Qur’an). Oleh Rian Ariandi. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2015. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Jurusan Pendidikan

Agama Islam. Hasil penelitian diketahui bahwa seorang guru yang profesional

tentunya menguasai berbagai macam kompetensi untuk menunjang kinerja

yang baik dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Terdapat ayat Al-Qur’an yang

menunjukkan pada kompetensi guru, antara lain:

1. Al-Muzakki, yaitu senantiasa membersihkan diri dan muridnya dari

pengaruh negatif yang merusak akhlak, serta menjauhkan diri dari berbuat

dosa dan maksiat, yang terdapat pada QS Al-Baqarah[2]:151.

2. Al-Mu’allim, paham terhadap murid, merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran yang dikembangkan sesuai

dengan teori dan strategi belajar, yang terdapat pada QS Al-

Baqarah[2]:151.

41 Ibid. 42 Bakrudin, “Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam SMP Islam Al-Fajar Kedaung

Pamulang (Deskripsi Analisis Penelitian Kualitatif)”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta, 2011).

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

31

3. Ulul Albab, mengemban misi sebagai pembangun masa depan peradaban

bangsa serta menjadi bagian dari masyarakat, yang terdapat pada QS Ali

Imran[3]:190-191.

4. Ulama, senantiasa mempelajari ilmu dengan kegiatan penelitian, sehingga

mengantarkan dirinya memiliki rasa takut menggunakan berbagai teori itu

tujuan yang bertentangan dengan kehendak Allah Ta’ala, yang terdapat

pada QS Faathir[35]:27-28.43

E. Kerangka Berpikir Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi untuk mencetak

generasi yang berkembang dan madani di masa yang akan datang. Salah satu

faktor keberhasilan suatu sekolah ialah guru yang berkualitas. Guru

merupakan salah satu faktor yang sangat penting, khususnya dalam pendidikan

formal untuk mewujudkan pencapaian tujuan pembelajaran yang tertuang

dalam kurikulum. Selain itu pula guru merupakan kurikulum hidup yang

memfungsikan program pembelajaran serta sebagai ujung tombak

keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.

Tujuan sekolah akan dapat tercapai jika guru yang mengajar di sekolah

bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya dan menunjung kode etik

dalam menjalankan profesinya sebagai guru. Maka ada beberapa kompetensi

yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat dikatakan sebagai tenaga

pendidik profesional, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial,

kompetensi personal, kompetensi profesional, serta khususnya kompetensi

kepemimpinan bagi guru agama.

Dalam proses pembelajaran, siswa akan memperhatikan sikap yang

mencerminkan prinsip dan komitmen seorang guru dalam menjalankan

tugasnya. Siswa akan mempersepsikan apa yang dilihatnya sesuai dengan

pengetahuan yang dimilikinya. Persepsi siswa yang baik terhadap gurunya

akan berdampak positif terhadap siswa tersebut dalam mengikuti proses

pembelajaran yang berlangsung. Begitu pun sebaliknya, persepsi siswa yang

43 Rian Ariandi, “Profeisonalisme Guru dalam Perspektif AL-Qur’an (Kajian Tematik Ayat-Ayat Al-Qur’an)”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta, 2015).

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

32

kurang baik terhadap gurunya dapat berdampak negatif terhadap siswa

sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan akan sulit dicapai oleh

siswa.

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan yang terletak di

jalan Cirendeu Raya 5, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Adapun waktu

pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Agustus hingga bulan November 2016.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang

menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomena objek yang diteliti.

Adapun penelitian persepsi siswa kelas XI (sebelas) terhadap profesionalisme

Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan ini termasuk

pada penelitian deskriptif (Descriptive Research), yaitu penelitian yang diarahkan

untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara

sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.1 Tipe

umum dari penelitian deskriptif meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap

individu, organisasi, keadaan, atau prosedur.2 Seltiz, Wrightsman, dan Cook

mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian insight stimulating,

peneliti terjun ke lapangan tanpa dibebani dan diarahkan oleh teori.3

Di dalam penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru

diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji

oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kualitatif.4 Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif karena peneliti

ingin memberikan gambaran data secara jelas mengenai persepsi siswa terhadap

1 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian: Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 47.

2 Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2006), cet. XI, h. 11. 3 Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research

Publishing, 2009), h. 24. 4 Ibid., h. 70.

33

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

34

profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini berhubungan erat

dengan pendekatan yang bersifat interpretatif dari sudut informan.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.5 Dalam pengertian lain,

populasi merupakan seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.6 Jadi populasi adalah wilayah yang

terdiri dari subjek dan objek yang mempunyai karakteristik tertentu sehingga

menjadi perhatian peneliti.

Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh (master) yang

diambil dengan cara-cara tertentu. Nurul Zuriah dalam bukunya Metodologi

Penelitian: Sosial dan Pendidikan (2006) menyebutkan bahwa sampel diartikan

sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan cara-cara

tertentu. Sampel yang telah ditentukan merupakan perwakilan dari populasi yang

ada.7

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa reguler kelas XI SMA

Negeri 8 Tangerang Selatan tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 325 yang

terbagi dalam 8 kelas. Jumlah penelitian ini menetapkan besar sampel dengan

menggunakan populasi terbatas yaitu:

𝑛𝑛 = 𝑁𝑁1+𝑁𝑁 (𝑑𝑑)(𝑑𝑑)

𝑛𝑛 = 325

1 + 325 (0,1)(0,1)

𝑛𝑛 = 3254,25

𝑛𝑛 = 76,47

Peneliti menambah jumlah sampel sebanyak 10% dari jumlah sampel

sebenarnya yaitu 76 menjadi 84 responden. Penambahan sampel ini dilakukan

untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengisian

5 Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009), h. 88.

6 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian: Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 116.

7 Ibid., h. 119.

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = derajat ketepatan (10%)

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

35

instrumen seperti cacat, robek, rusak, tidak diisi atau adanya responden yang

mengundurkan diri.

Adapun siswa yang dijadikan sampel penelitian dipilih secara acak dari

masing-masing kelas dengan batas jumlah sampel ditentukan banyaknya sesuai

dengan ketentuan di atas. Dengan demikian siswa memiliki kesempatan (peluang)

yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Hal ini penulis menggunakan teknik

penarikan sampel dengan menggunakan random sampling.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis adalah angka dan dalam

angket ini penulis memberikan pernyataan-pernyataan terkait dengan persepsi

siswa terhadap profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel kisi-kisi instrumen penelitian di bawah ini:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa Terhadap Profesionalisme Guru Agama Islam

No Dimensi Indikator Butir

Soal

1. Kompetensi Pedagogik

1.1.Memahami peserta didik

secara mendalam.

− Mengidentifikasi bekal ajar siswa

− Memahami karakteristik belajar

siswa

2

4

1.2.Merancang pembelajaran,

termasuk memahami landasan

pendidikan untuk kepentingan

pembelajaran.

− Menentukan strategi pembelajaran

sesuai dengan karakteristik siswa

dan kompetensi materi.

13

1.3.Melaksanakan pembelajaran.

1.4.Merancang dan melaksanakan

evaluasi pembelajaran.

− Menata latar pembelajaran dan

penilaian

− Menganalisis hasil penilaian untuk

perbaikan kualitas program

1

26, 27

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

36

1.5.Mengembangkan peserta

didik untuk

mengaktualisasikan berbagai

potensinya.

− Memfasilitasi siswa untuk

mengembangkan potensi akademik

dan non akademik 24, 15

2. Kompetensi Sosial

2.1. Mampu berkomunikasi dan

bergaul dengan peserta didik.

− Berinteraksi dengan siswa secara

komunikatif

− Berinteraksi dengan siswa secara

efektif

16

3

2.2. Mampu berkomunikasi dan

bergaul secara efektif dengan

sesama pendidik dan tenaga

kependidikan.

− Berinteraksi secara komunikatif dan

efektif dengan sesama pendidik dan

tenaga kependidikan.

25

2.3. Mampu berkomunikasi dan

bergaul secara efektif dengan

orang tua/wali peserta didik dan

masyarakat sekitar.

− Berkomunikasi secara efektif dengan

orang tua/wali siswa dan masyarakat

sekitar

17

3. Kompetensi Kepribadian

3.1. Kepribadian yang mantap

dan stabil.

− Bersikap secara konsisten sesuai

dengan norma hokum

18

3.2. Kepribadian yang arif. − Terbuka dalam berpikir dan

bertindak

− Berpenampilan yang baik dalam

menjalankan tugas

20

6

3.3. Kepribadian yang

berwibawa.

− Bersikap positif dan disegani

− Bertanggung jawab atas peran dan

tugasnya

7, 23

22, 5

3.4. Berakhlak mulia dan dapat

menjadi tauladan.

− Bertindak sesuai norma religious dan

memiliki perilaku yang diteladani

siswa

21

4. Kompetensi Profesional

4.1. Menguasai struktur − Mengembangkan materi pelajaran 9, 8

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

37

keilmuan/mata pelajaran yang

diajarkan.

secara kreatif

− Menentukan sumber belajar

− Memahami struktur pengetahuan

− Menguasai substansi materi

pelajaran

12

11

10

4.2. Memahami kurikulum,

silabus, dan RPP mata pelajaran

yang diajarkan.

− Mengembangkan profesi dengan

melakukan tindakan reflektif

− Memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi untuk

berkomunikasi dan mengembangkan

diri

19

14

Instrumen tersebut menggunakan skala likert dan skor dengan ketentuan

sebagai berikut:

Sangat Sering (SS) = 5

Sering (S) = 4

Kadang-kadang (KK) = 3

Pernah (P) = 2

Tidak Pernah (TP) = 1

E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memudahkan data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan dan

menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode

deskriptif analisis yaitu: melalui penelitian kepustakaan (library research) dan

penelitian lapangan (field research).

1. Metode Library (penelitian kepustakaan) penelitian ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan data dan mempelajari buku-buku dan literatur-literatur yang

ada hubungan dengan objek yang diteliti. Riset kepustakaan ini ditunjukkan

untuk mencari landasan teori yang berhubungan dengan penyusunan skripsi

melalui membaca buku referensi serta dokumen-dokumen yang ada

hubungannya dengan masalah yang diteliti. Metode ini dimaksudkan untuk

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

38

memperoleh pengertian secara teoritis sebagai bahan yang mendasari

pengumpulan data dilapangan serta analisis yang dilakukan.

2. Metode Field Research (penelitian lapangan)

Untuk memperoleh data lapangan, penulis menggunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Angket atau kuesioner, yaitu suatu alat pengumpul informasi dengan cara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis

pula oleh responden.8 Angket atau disebut juga dengan kuesioner

digunakan untuk mengumpulkan data dari siswa. Teknik ini dipilih peneliti

dengan pertimbangan efektivitas, waktu dan biaya.

b. Wawancara (interview), yaitu alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan

pula. Maka ciri utamanya ialah adanya kontak langsung dengan tatap

muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi

(interviewee).9 Wawancara ini dilakukan kepada 10 orang siswa kelas IPA

dan atau IPS secara random. Informan dalam hal ini diambil sebanyak

10% dari sampel yang telah ditetapkan sebelumnya.

c. Observasi, yaitu dengan cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang

dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

keprofesionalan guru Pendidikan Agama Islam di sekolah.

d. Dokumentasi, yaitu memperoleh data yang didokumentasikan oleh pihak

sekolah. Data yang akan dikumpulkan melalui teknik dokumentasi

meliputi: data tentang guru, siswa, pendidik dan tenaga kependidikan, serta

sarana dan prasarana.

8 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori - Aplikasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), cet. I, h. 182.

9 Ibid, h. 179.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

39

F. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian merupakan suatu kegiatan yang sangat penting

dan memerlukan ketelitian serta kekritisan dari peneliti. Teknik analisis data yang

digunakan dalam hal ini yaitu untuk menguraikan keterangan atau data yang

diperoleh agar data tersebut dapat dipahami bukan hanya oleh peneliti, tetapi juga

orang lain. Adapun langkah-langkah yang ditempuh berdasarkan instrumen

penelitian, adalah sebagai berikut:

1. Angket (Kuesioner)10

Perlu diketahui sebelumnya instrumen kuesioner dalam penelitian ini

merupakan bagian dari triangulasi data, yaitu dimana keabsahan data diuji dan

kemudian dijadikan

a) Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau

kuesioner yang berhasil dikumpulkan.

b) Scoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket.

c) Tabulating, yaitu peneliti memindahkan jawaban responden ke dalam

blanko yang tersusun rapi dan rinci dalam bentuk tabel. Dalam

menghitung data-data yang didapat, peneliti menggunakan rumus

prosentase, yaitu sebagai berikut:

𝑃𝑃 = 𝐹𝐹𝑁𝑁𝑥𝑥100% Keterangan: P = angka prosentase

F = frekensi jawaban

N = jumlah responden

Sedangkan untuk menyimpulkan tentang persepsi siswa terhadap

profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam, penulis menggunakan statistik

deskriptif yaitu melalui nilai mean (rata-rata) yang didapatkan melalui rumus

prosentase sebagai berikut:

𝑀𝑀 = 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁

𝑥𝑥100% Keterangan: M = nilai rata-rata

NS = nilai skor

NH = nilai harapan

10 Hadeli, Metode Penelitian Pendidikan, (Ciputat: PT Ciputat Press, 2006), cet. I, h. 91.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

40

Nilai rentang interval yang diambil dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Prosentase Mean Kategori

81 – 100 % Sangat Baik

61 – 80 % Baik

41 – 60 % Cukup Baik

21 – 40 % Kurang Baik

0 – 20 % Tidak Baik

d) Display data (penyajian data), yaitu peneliti akan menyajikan data hasil

penelitian dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Hal ini bertujuan akan

memudahkan dalam memahami apa yang telah terjadi dan merencanakan

kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

e) Conclusion Drawing Verification (penarikan kesimpulan), yaitu

pemeriksaan yang dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara

kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari

lapangan.

2. Wawancara

a) Open Coding, fase pertama dalam analisis, dimana 8 pertanyaan telah

direview untuk mengidentifikasikan jawabannya.

b) Editing, yaitu dengan memeriksa kelengkapan data dari hasil wawancara

tertulis yang telah dilakukan.

c) Tabulating data, yaitu dengan memasukkan data-data wawancara ke

dalam tabel sesuai dengan jumlah item pertanyaan berikut jawabannya.

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan merupakan penjelmaan

(reinkarnasi) dari SMA Negeri Cireundeu yang pernah berdiri berdasarkan

SK Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Jawa Barat Tahun 1986.

Namun karena ketiadaan lahan, maka SMA Cireundeu menghilang dan

sebagai gantinya berdiri SMA Negeri 2 Ciputat di Komplek Pamulang

Permai II. Namun karena status wilayah Pamulang yang semula berupa

Kemantren berubah menjadi Kecamatan, maka nama SMA Negeri 2

Ciputat berubah menjadi SMA Negeri 1 Pamulang. Akhirnya pada tahun

2006 niat masyarakat Cireundeu dan sekitarnya untuk memiliki SMA

Negeri akhirnya tercapai juga setelah berdirinya SMA Negeri 3 Ciputat

pada tanggal 26 April 2006 berdasarkan SK Bupati Tangerang Nomor

421/Kep.134-Huk/2006, dan sekarang telah berganti nama menjadi SMA

Negeri 8 Kota Tangerang Selatan berdasarkan Perwal No.10 Tanggal 25

Mei 2009.

Secara geografis SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan berada di

Kecamatan Ciputat Timur, dan mempunyai lokasi yang strategis karena

terletak pada jalur lalu lintas utama yang menghubungkan daerah Provinsi

DKI Jakarta dengan Kota Tangerang Selatan yaitu langsung berbatasan

dengan Kelurahan Lebak Bulus Kecamatan Cilandak Jakarta selatan dan

Kelurahan Limo Kecamatan Cinere Kota Depok. Sehingga sekolah ini

diharapkan akan menjadi sekolah kebanggaan masyarakat Kecamatan

Ciputat Timur dan sekitarnya.

Beberapa Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMA Negeri 8 Kota

Tangerang Selatan, antara lain:

41

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

42

Tabel 4.1

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

NO NAMA MASA JABATAN /

TMT KET.

1.

Drs. H. Enan Trivansyah Sastri,

M.Si

30 Juni 2006 s.d 13

Februari 2008

Promosi dari

SMAN 1

Ciputat

2. Dra. Hj. Ara Juhara, M.MPd 13 Februari 2008 s.d

18 September 2012

Mutasi dari

SMAN 1

Sepatan

3. Dra.Hj.Yuliani, M.Pd 18 September 2012

s.d 17 Oktober 2014

Mutasi dari

SMAN 5

Tangsel

4. Imam Supingi, S.Pd,MM 17 Oktober 2014 s.d

sekarang

Plt Kepala

Sekolah

2. Profil Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

1) N S S : 301300410011

2) N P S N : 20613552

3) Status Sekolah : Negeri

4) Tahun Mulai Berdiri : 2006

5) Tahun Mulai Berdiri Sendiri : 2008

6) Pendirian : SK Bupati Tangerang

Nomor 421/Kep.134-Huk/2006

7) Tahun berdiri : 26 April 2006

8) SK Perubahan Nama : Perwal Kota Tangsel Tahun

2009

9) Tahun Perubahan : 25 Mei 2009

10) Akreditasi : A

11) No.Akreditasi : 73/BAP-S/M-SK/VIII/2014

12) Tanggal Akreditasi : 5 Agustus 2014

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

43

13) Alamat : Jl. Cireundeu Raya No. 5

RT.004/01 Kel. Cireundeu – Kec. Ciputat Timur

14) No.Telepon/Fax : (021) 7445375 / (021) 7445401

15) Website : http://sman8tangsel.sch.id

16) E-mail : [email protected]

b. Lokasi Sekolah

1) Jalan : Jl. Cireundeu Raya No. 5 RT.004 RW.01

2) Desa : Cireundeu

3) Kecamatan : Ciputat Timur

4) Kota : Tangerang Selatan

5) Provinsi : Banten

6) Kode Pos : 15419

c. Nama Plt Kepala Sekolah : IMAM SUPINGI, S.Pd,MM

1) Pendidikan : S.1

2) Jenis Kelamin : Laki - Laki

3) Tempat/Tgl. Lahir : Kediri 11 Agustus 1965

4) Golongan / Ruang : IV / a

5) Alamat : Jl. Cemara No. 23 RT.04/11

Kel.Rengas, Kec. Ciputat Timur, Tangsel

d. Keadaan Guru, Pegawai / Personil Tahun Pelajaran 2016/2017

Tabel 4.2

Keadaan Guru

No Jenis Guru Jumlah Ket

1.

2.

3.

Kepala Sekolah

Guru Negeri

Guru Tidak Tetap

1

32

14

PNS

Jumlah 47

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

44

Tabel 4.3

Kondisi Guru

Tabel 4.4

Keadaan Tata Usaha

No. Jenis Tata Usaha Jumlah Keterangan

1

2

3

Tata Usaha Tetap / PNS

Tata Usaha Tidak Tetap

Penjaga dan Kebersihan

2

5

8

Jumlah 15

e. Keadaan Siswa Dan Rombongan Belajar Tahun Pelajaran 2016/2017

Tabel 4.5

Keadaan Siswa dan Rombongan Belajar

Ijazah

Tertinggi

Jumlah

GURU TETAP GURU TIDAK TETAP

S1 27 14

S2 5 1

D3/D2/D1 - -

No Kelas Rombel Jumlah Siswa Jumlah

Total Keterangan

L P

1 X IPA 4 63 94 157

2 X IPS 4 69 75 144

3 XI IPA 5 76 99 175

4 XI IPS 3 67 83 150

5 XII IPA 4 81 92 173

6 XII IPS 3 44 52 96

JUMLAH 24 400 495 895

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

45

f. Prasarana

1) Pemilikan Tanah

Status tanah : Hak Milik Pemerintah

Untuk SMA Negeri 8 Kota Tangerang

Selatan

L u a s : 7.180 M2

Status Bangunan : Milik Sendiri

Letak : Jl. Cireundeu Raya No. 5 RT.004

RW.01

Kel.Cireundeu – Kec. Ciputat Timur

2) Keadaan Bangunan

Tabel 4.6

Jumlah Ruangan dalam Bangunan Sekolah

Ruang Jml Ruang Jml

Teori/kelas 24 Ruang Kepala Sekolah 1

Laboratorium IPA 1 Ruang Guru 1

Laboratorium Bahasa 1 Ruang Tata Usaha 1

Lab. Komputer 1 Ruang Koperasi 1

Lab.Perpustakaan 1 Ruang Studio Musik 1

Lab. Multimedia - Ruang Seni 1

Ruang OSIS 1 Mushola 1

Ruang BK 1

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi

“ UNGGUL DALAM PRESTASI, TERAMPIL, MANDIRI YANG

DILANDASI IMAN DAN TAQWA ”

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

46

Tabel 4.7

Visi Sekolah SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

VISI INDIKATOR (VISI)

Unggul dalam prestasi • Unggul dalam Bahasa

• Unggul dalam Sains

• Unggul dalam lomba Karya Ilmiah

• Unggul dalam lomba Seni Budaya

• Unggul dalam lomba Olah Raga

• Unggul dalam persaingan melanjutkan

ke jenjang perguruan tinggi Favorit

lokal maupun Internasional

Terampil • Terampil dalam mengaplikasi-kan alat

musik

• Terampil mengoperasikan IT

Mandiri • Mandiri untuk menentukan pilihan ke

jenjang yang lebih tinggi

• Mandiri dalam kewirausahaan

• Mandiri dalam memasuki DUDI

Beriman dan bertaqwa • Unggul dalam disiplin

• Unggul dalam aktivitas keagamaan

• Unggul dalam kepedulian sosial dan

lingkungan

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

47

b. Misi

Tabel 4.8

Misi Sekolah SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

MISI INDIKATOR (MISI)

Menciptakan lulusan yang

kompetitif , berbudaya berlandaskan

iman dan taqwa

• Melaksanakan pembelajaran dan

bimbingan secara efektif sehingga

peserta didik dapat dapat berkembang

secara optimal

• Menjadikan/ mendorong lulusan yang

mandiri dalam bidang kewirausahaan

sehingga dapat diterima di dunia

usaha/ dunia industri dan masyarakat

• Menjadikan/ mendorong lulusan yang

terampil dalam mengaplikasikan alat

musik sehingga dapat mengembangkan

potensi dirinya.

• Menjadikan/ mendorong lulusan yang

siap bersaing dijenjang pendidikan

yang lebih tinggi baik lokal maupun

Internasional .

• Menumbuhkan semangat keunggulan

secara intensif kepada seluruh warga

sekolah.

• Menumbuhkan semangat

profesionalisme pendidik dan tenaga

kependidikan.

• Mendorong dan membantu setiap

peserta didik untuk mengenali potensi

dirinya sehingga dapat dapat

dikembangkan secara optimal.

• Menumbuhkan penghayatan terhadap

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

48

ajaran agama yang dianut dan budaya

bangsa sehingga menjadi kearifan

kearifan dalam bertindak

• Menerapkan manajemen partisipatif

dengan melibatkan seluruh warga

sekolah dan kelompok kepentingan

yang terkait dengan sekolah

• Menyiapkan peserta didik menjadi

kader generasi yang berkwalitas baik

moral, mental, spiritual, intelektual,

emosional maupun fisik dan

keterampilan.

c. Tujuan

Dalam jangka waktu 4 tahun ke depan tujuan yang diharapkan

adalah:

1) Terlaksananya etos kerja dan budaya belajar yang tinggi untuk

menunjang tercapainya visi dan misi sekolah.

2) Terciptanya kondisi sekolah yang ber-Wawasan Wiyatamandala

dengan sekolah sebagai pusat budaya

3) Terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif sehingga

menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran yang efektif dan

efisien.

4) Terwujudnya kondisi ruang belajar dan sarana prasarana

pembelajaran yang memadai

5) Terwujudnya akses dalam menjalin jaringan kerjasama (network)

dengan berbagai pihak dalam mencapai benchmarking,

differentiation dan value added sekolah.

6) Meningkatnya kemampuan sumber daya personil sekolah

7) Terlaksananya program kegiatan ekstra kurikuler secara mandiri

dan rutin

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

49

8) Terwujudnya output peserta didik yang bermutu sesuai dengan

tujuan pembangunan nasional dan visi misi SMA Negeri 8 Kota

Tangerang Selatan.

4. Data Guru

Guru adalah sentral dalam pendidikan. Tugas guru dalam mengajar,

mendidik, membimbing siswa merupakan bagian dari upaya dalam

mencerdaskan manusia sebagai bekal pengetahuan dan penanaman nilai-

nilai, seperti nilai agama, social, budaya, sampai kepribadian.

Modal atau bekal menjadi guru tidak hanya cukup dengan

pengetahuan akademis, tetapi juga pengalaman dan keterampilan, seperti

kemampuan mengajar, mengelola proses pembelajaran, memiliki

wawasan kependidikan, keterampilan komunikasi, juga peka terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi di dunia pendidikan. Berikut adalah

daftar guru di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan:

Tabel 4.9

Daftar Guru SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

No Nama Pendidikan Bidang Studi

1 IMAM SUPINGI, S.Pd, MM S2/MANAJEMEN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

2 Dra. SITTI SIRARIAH S1/MATEMATIKA/1983 MATEMATIKA

3 Drs. ABDUL ROJAK, M.Pd S2/TEKNOLOGI

PEMBELAJARAN/2007 BP/BTQ

4 HAFIDI ASWAR DIREDJA,

S.Pd S1/PPKN/2008 KEWARGANEGARAN

5 JEJEN MAELANI, S.Pd S1/PENDIDIKAN KIMIA/1993 KIMIA

6 Dra. TETI SUMIATI, M.Pd S2/PENDIDIKAN

MATEMATIKA/2010 MATEMATIKA

7 ASNI SURYANI LUBIS,

S.Pd S1/PENDIDIKAN KIMIA/1995 KIMIA

8 ERIKA SUSIANTI, S.Pd S1/PENDIDIKAN KIMIA/1997 KIMIA

9 RACHMAT PRIYANTO,

S.Pd, M.Pd

S2/PENELITIAN & EVALUASI

PENDIDIKAN/2004 FISIKA

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

50

10 MELLI YUNERTI, S.Si S1/BIOLOGI/1999 BIOLOGI

11 NENI HANDAYANI, S.Pd S1/PENDIDIKAN

BIOLOGI/1995 BIOLOGI

12 DERI RISMAYENTI, S.Pd S1/PENDIDIKAN FISIKA/1998 FISIKA

13 MUHAMAD ISA, S.Pd S1/MATEMATIKA/2002 MATEMATIKA

14 MARHAENI, S.Psi S1/PSIKOLOGI/2003 BK/BP

15 Dra. ERNA ZUWIRNA S1/FILSOSDIK/1988 SOSIOLOGI

16 Dra. ROSLAINI S1/PEND BHS & SASTRA

INDONESIA/1990 BHS INDONESIA

17 ANIK KRISTIANINGSIH,

S.Pd

S1/PDU ADM

PERKANTORAN/1990 EKONOMI

18 Drs. TAUFIK IBNU HAJAR S1/BHS INGGRIS/1992 BHS INGGRIS, SENI

BUDAYA

19 Drs. SUDARNO S1/ PEND GEOGRAFI/1992 GEOGRAFI

20 ERNAWATI

PURWANINGSIH, S.Pd S1/PEND SEJARAH/1994 SEJARAH

21 Dra. MARSIYEM S1/ADM PENDIDIKAN/1989 BK/BP

22 IRMAWATI, S.Ag S1/BHS INGGRIS/1994 BHS INGGRIS

23 TUTIK PURWANTI, S.Pd S1/PEND BAHASA & SASTRA

INDONESIA/1994 BHS INDONESIA

24 Hj.SITI MUNAWARAH,

M.Pd S1/FILSOSDIK/1994 SOSIOLOGI

25 SRI PURWANINGSIH, M.Pd

S2/MAGISTER PENELITIAN &

EVALUASI

PENDIDIKAN/2005

FISIKA

26 IMAM ASHARI, S.Pd S1/SOMATOKINETIKA/2003 PENJASKES

27 AHMAD RIYADI, S.Pd S1/PEND AKUNTANIS/2005 EKONOMI

28 NENI JUNAENI, S.Pd S1/PPKN/2008 KEWARGANEGARAAN

29 KHAIRUL AMAL, S.Pd S1/PEND BHS & SASTRA

INDONESIA/2006 BHS INDONESIA

30 HAQI AMRULLAAH, S.Pd S1/PEND GEOGRAFI/2005 GEOGRAFIK, TIK,

SEJARAH

31 PUTRI

OKTAVIANINGRUM, S.Pd S1/PEND SENI MUSIK/2008 SENI BUDAYA

32 SHEILA NUR CHANDRA

DEWI, M.Pd

S2/PEND TEKNOLOGI &

KEJURUAN/2014

TIK,

KEWARGANEGARAAN

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

51

33 Drs. ARDILA S1/FILSOSDIK/1994 SOSIOLOGI

34 CAMELIA, SE S1/PEND EKONOMI/2001 ENTERPRENEURSHIP

35 ROCHMAH

WIRANINGSIH, ST S1/TEKNIK METALURGI/2004

TIK,

ENTERPRENEURSHIP

36 ADE IRAWAN SETIAWAN,

S.Pd

S1/PEND BHS & SASTRA

INDONESIA/2006 BHS INDONESIA

37 SAMSUL BAHARI, M.Pd S2/TEKNOLOGI

PEMBELAJARAN/2008 PEND AGAMA ISLAM

38 ELITA SARI, S.Pd S1/PEND BHS JEPANG/2004 BHS JEPANG

39 TRI AJI ANUGROHO, S.Pd S1/PEND BHS INGGRIS/2005 BHS INGGRIS

40 RUZAYANA, S.Pd S1/PEND BHS JEPANG/2004 BHS JEPANG

41 AHMAD ZAENUDIN, S.Pd.I S1/ PEND AGAMA ISLAM PEND AGAMA ISLAM

42 MAULINA NOVRYLIANI,

M.Pd S2/PEND OLAHRAGA OLAHRAGA

43 CATUR FITRY ASTUTI,

S.Pd S1/PEND SENI TARI SENI BUDAYA

44

M. ZAECANO

ROMADONA DIREDJA,

S.Pd

S1/PEND OLAHRAGA OLAHRAGA

45 Dra. SALEHASTUTI S1/PEND BHS PRANCIS BHS INGGRIS

46 DIDIT ADHIYATMA

RAZAK, M.Pd S2/PEND MATEMATIKA MATEMATIKA

47 IBRAHIM ADAM BTQ

5. Prestasi Siswa yang pernah dicapai dalam 3 tahun terakhir

Tabel 4.10

Prestasi Siswa

No Prestasi Tingkat Tahun

1 Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional

antar SMA se-Jabodetabek 2013

2 Juara Harapan I Lomba Tata Upacara Bendera

antar SMA Tingkat Provinsi Banten 2013

3 Juara III Lomba Speech Contest se-Jabodetabek 2013

4 Juara II Lomba Cheersleader Nepal Cup 9 se-Jabodetabek 2013

5 Juara III Lomba Sepak Bola "UPJ CUP I" Tahun 2013

antar SMA se-Jabodetabek 2013

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

52

6

Juara I Traditional Dances Show 2013 Tingkat SMA/SMK dalam Acara Pekan Pendidikan Tinggi Jakarta ke-VI, Kampus-Kampus Favorit Jakarta 2013 Tanggal 6-8 Februari 2013

Se-Jabodetabek 2013

7 Juara I Lomba Pidato Festival Maulid Nabi”Taman Man1ts 2” pada tanggal 17 Februari 2013.

antar SMA/SMK se-Kota Tangerang Selatan 2013

8 Juara 2 dan 3 Kejuaraan Taekwondo Tahun 2013

antar SMA tingkat Nasional 2013

9 Juara 3 Festival musikalisasi puisi antar SMA/SMK/MA se Kota Tangsel tgl 29 - 30 Agustus 2013

2013

10 Juara 1 mini Soccer antar SMA se-Jabodetabek 2013

11 Juara 3 LKTIN

Tingkat SMA Sejabodetabek Dan Bandung 27 September 2013

2013

12 Juara 1 Lomba nyanyi lagu Tangsel Dalam Rangka HUT Kota TangSel ke 5 Th 2013

Tingkat Kota Tangerang Selatan 2013

13 Juara 1 Lomba olahraga Futsal "Back Bulls Cup" tgl 10 dan 17 November 2013

Tk. SMA/SMK se Jak Sel dan sekitarnya 2013

14 Juara 3 Lomba Video Lingkungan Hidup IPB

Tk. Nasional Th 2013 2013

15 Juara 3 Lomba PMR "Sehat Milik Kita Semua"

Tingkat Kota Tangerang Selatan 2013

16 Juara 3 Lomba Futsal "NEPAL 2013" tahun 2013

antar SMA/MA se Kota Tangerang Selatan 2013

17

Juara 1,2 dan 3 Pertandingan Jakarta Taekwondo Festival yang dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 2 Februari 2014 di gedung POPKI Cibubur.

Jabodetabek 2014

18 Juara 2 Lomba Traditional Dances Show 2014

Tk. SMA/SMK se Jabodetabek di istora Senayan Jakarta

2014

19 Juara 3 Lomba Futsal dalam rangka Porseni Nusantara Cup 2014

antar SMA/MA se Kota Tangerang Selatan 2014

20 Juara 1 Lomba Futsal SMA Se Jabodetabek FIP CUP

antar SMA se-Jabodetabek 2014

21 Juara 2 FLS2N Kota Tangerang Selatan, "menyanyi solo" tahun 2014

antar SMA/MA se Kota Tangerang Selatan 2014

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

53

22 Juara 3 FLS2N Kota Tangerang Selatan, "pidato" tahun 2014

antar SMA/MA se Kota Tangerang Selatan 2014

23 Juara 4 CHEERLEADERS COMPETITION grand final popmie instant basket ball

Jabodetabek 2015

24 7th Place Rutin Wajib Junior ICC CUP Divisi SMA 2015

25 Juara 3 Halang Rintang Tingkat Wira Jabodetabek 2015

26 Juara 4 Tandu Putra Tingkat Wira Sejabodetabek Jabodetabek 2015

27 Juara 6 Tandu Putra Tingkat Wira Sejabodetabek Jabodetabek 2015

28 Juara 2 Cerdas cermat Harumatsuri 10 FKIP UHAMKA Jabodetabek 2015

29 Juara 1 Yakuta Photo Contest FKIP UHAMKA Jabodetabek 2015

30 Juara 2 Mind maping Kana FKIP UHAMKA Jabodetabek 2015

31 Juara 3 Traditional Dance HUT SMAN 8 Kota TangSel

Se- Kota Tangerang Selatan 2015

32 Terbaik ke 3 Pidato agama SMA/SMK/MA Putera MTQ pelajar ke 2

Se- Kota Tangerang Selatan 2015

33 Tilawah Putri terbaik Tk. SMA/SMK

Kecamatan Ciputat Timur 2015

34 Juara 1 Mini Soccer Charitas Cup XII Jabodetabek 2015

35 Juara II dan Top Score Kejuaraan Futsal SMA Islam Dian Didaktika Jabodetabek 2015

36

Juara II Lomba Gerak Langkah dan Formasi (GALAKSI VI) Tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA sederajat

Se- Kota Tangerang Selatan 2015

6. Prestasi Guru

Tabel 4.11

Prestasi Guru

No Nama Prestasi Tahun

1 Jejen Maelani, S.Pd Guru Berprestasi Tingkat Kab.Tangerang 2007

2 Jejen Maelani, S.Pd Guru Berprestasi Tingkat Kota Tangerang Selatan 2009

3 Neni Handayani, S.Pd Juara II Guru Berprestasi Tingkat Kota Tangerang Selatan

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

54

B. Deskripsi Data Hasil penelitian diperoleh dari angket yang telah diisi oleh responden. Angket

yang penulis sebarkan kepada 88 responden meliputi variabel persepsi siswa kelas

XI terhadap profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 8

Tangerang Selatan. Setelah data dari angket terkumpul, data tersebut diolah

dengan cara memberi skor pada masing-masing alternatif pernyataan dan memberi

skor pada masing-masing responden agar memudahkan penulis dalam

menganalisis data hasil penelitian tersebut.

a. Variabel Persepsi Siswa

Persepsi siswa terhadap profesioanlisme guru Pendidikan Agama Islam

dapat diketahui dari hasil angket yang telah disebarkan kepada 88 siswa, dan

hasil analisis dari wawancara dengan beberapa siswa. Adapun data-data yang

telah penulis peroleh dari hasil penelitian melalui angket yang disebarkan

kepada siswa, penulis menganalisisnya dalam bentuk deskripsi sebagai

berikut.

1) Guru PAI menciptakan suasana yang kondusif dalam KBM di kelas

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 26

2 Sering (S) 38

3 Kadang-Kadang (KK) 17

4 Pernah (P) 6

5 Tidak Pernah (TP) 1

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 26 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering menciptakan suasana yang kondusif dalam

proses mengajar di kelas. 38 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering

menciptakan suasana yang kondusif di kelas. 17 siswa menyatakan bahwa

guru PAI kadang-kadang menciptakan suasana yang kondusif dalam

proses mengajar di kelas. 6 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah

menciptakan suasana yang kondusif dalam proses belajar di kelas, dan 1

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

55

siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah menciptakan suasana

yang kondusif dalam proses mengajar di kelas. Hal ini menunjukkan

bahwa guru Pendidikan Agama Islam sering menciptakan suasana yang

kondusif dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

Salah satu komponen proses belajar mengajar ialah siswa siap dalam

menerima pelajaran. Hal ini akan berlangsung jika diarahkan oleh guru

dengan menggunakan pendekatan strategi1 agar tercipta suasana yang

nyaman bagi siswa untuk memahami materi pelajaran yang akan

dipelajari. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa

guru PAI sering bercerita sebelum pelajaran dimulai sehingga membuat

siswa bersemangat dalam memahami materi pelajaran yang akan

disampaikan guru.2

2) Guru PAI melakukan review materi sebelumnya

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 9

2 Sering (S) 29

3 Kadang-Kadang (KK) 40

4 Pernah (P) 10

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui bahwa sebanyak 9 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sangat sering melakukan review materi yang telah dipelajari sebelumnya.

29 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering melakukan review materi

pelajaran sebelumnya. 40 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-

kadang melakukan review materi pelajaran sebelumnya, dan 10 siswa

menyatakan bahwa guru PAI pernah melakukan review materi pelajaran

sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam

kadang-kadang melakukan review materi pelajaran sebelum melanjutan

materi yang akan disampaikan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar

1 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 142 2 Hasil Wawancara dengan Adam Setiawan, kelas XI IPA 4 pada 13 Oktober 2016

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

56

(KBM) di kelas. Selain itu, tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru

tidak pernah melakukan review materi pelajaran sebelumnya.

Kesiapan belajar siswa dapat diketahui dengan kematangan intelektual,

artinya kondisi siswa yang dicapai melalui proses kematangan untuk

kematangan intelektualisasi lanjutan.3 Hal ini menjadi tanggung jawab

sistem pendidikan, sehingga siswa siap menuju ke tingkat pemahaman

yang lebih mendalam.4

3) Guru PAI peduli dengan kesulitan belajar siwa

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 16

2 Sering (S) 49

3 Kadang-Kadang (KK) 17

4 Pernah (P) 6

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui bahwa sebanyak 16 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sangat sering peduli dengan kesulitan siswa dalam memahami pelajaran.

Adapun siswa yang menyatakan guru PAI sering peduli dengan kesulitan

siswa dalam memahami pelajaran sebanyak 49 siswa, dan sebanyak 17

siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang peduli dengan

kesulitan siswa dalam memahami pelajaran, serta sebanyak 6 siswa

menyatakan bahwa guru PAI pernah peduli dengan kesulitan siswa dalam

memahami pelajaran. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI

tidak pernah peduli dengan kesulitan siswa dalam memahami pelajaran.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam sering

peduli dengan kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses belajar di kelas.

Perubahan dan perkembangan siswa di sekolah akan terlihat pada

dimensi fisik dan psikis yang mampu menimbulkan masalah tertentu bagi

3 Sudarwan Danim, Khairil, Psikologi Pendidikan: Dalam Persepktif Baru, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 165

4 Ibid, h. 171

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

57

mereka. Maka tugas guru untuk memecahkannya ketika diperlukan.

Keperluan yang dimaksud dalam kaitannya dengan diri siswa, atau dalam

rangka melindungi siswa yang lain.5 Dimensi psikis dapat diketahui dalam

kegiatan belajar di kelas, dimana pengetahuan siswa akan tumbuh dan

berkembang menjadi suatu kesatuan konsep pemahaman dirinya. Oleh

karena itu tidak bisa dipungkiri jika terdapat kesulitan yang dihadapi oleh

siswa masing-masing berbeda, maka tugas guru ialah bertanggung jawab

untuk membuat siswa memahami pelajaran sesuai dengan kompetensi

kelulusan yang harus dicapai.

4) Guru PAI memahami gaya belajar siswa di kelas

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 16

2 Sering (S) 46

3 Kadang-Kadang (KK) 21

4 Pernah (P) 4

5 Tidak Pernah (TP) 1

Jumlah 88

Diketahui dari hasil kuestioner bahwa sebanyak 16 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering memahami gaya belajar setiap siswa di

kelas. 46 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering memahami gaya

belajar setiap siswa di kelas. 21 siswa menyatakan bahwa guru PAI

kadang-kadang memahami gaya belajar setiap siswa di kelas. 4 siswa

menyatakan bahwa guru PAI pernah memahami gaya belajar setiap siswa

di kelas, dan 1 siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah

memahami gaya belajar setiap siswa di kelas. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa guru Pendidikan Agama Islam sering memahami gaya belajar

setiap siswa di kelas.

Keberhasilan sebuah proses belajar dapat dilihar pada sejauh mana

proses tersebut mampu menumbuhkan, membina, membentuk, dan

memberdayakan segenap potensi yang dimiliki setiap orang, atau pada

5 Sudarwan Danim, Khairil, Psikologi Pendidikan: Dalam Persepktif Baru, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 89

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

58

sejauh mana ia mampu memberikan perubahan secara signifikan pada

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.6 Hal ini menjadi

tugas seorang guru untuk memahaminya, dan menyadari benar bahwa

setiap siswa memiliki karakter belajar yang berbeda sehingga guru mampu

memberikan arah dan tujuan yang sesuai melalui berbagai strategi dan

metode.

5) Guru PAI antusias dalam menyampaikan materi

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 33

2 Sering (S) 33

3 Kadang-Kadang (KK) 19

4 Pernah (P) 3

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 33 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering antusias dalam menyampaikan materi

pelajaran, begitu pun 33 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering

antusias dalam menyampaikan materi pelajaran. Adapun sebanyak 19

siswa menyatakan bahwa PAI kadang-kadang guru antusias dalam

menyampaikan materi pelajaran, dan 3 siswa menyatakan bahwa guru PAI

pernah antusias dalam menyampaikan materi pelajaran. Tidak ada siswa

yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah menyampaikan materi

pelajaran dengan antusias. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru

Pendidikan Agama Islam sangat antusias dalam menyampaikan materi

pelajaran di kelas.

Kemampuan guru dalam berkomunikasi sangat penting, khususnya

dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas. Hal ini akan membuat

siswa tertarik untuk mendengarkan apa yang disampaikan guru.7

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa guru PAI

6 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 143 7 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas

Guru di Era Global, (Bandung: Erlangga Group, 2013), h. 48

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

59

bersemangat dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas, hal ini pun

sangat disukai oleh siswa karena mampu membangun motivasi siswa

untuk terus belajar.8

6) Guru PAI berpenampilan bersih, berpakaian rapi, dan menutup aurat

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 46

2 Sering (S) 35

3 Kadang-Kadang (KK) 4

4 Pernah (P) 3

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 46 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering berpenampilan bersih, berpaakaian rapi dan

menutup aurat. Sebanyak 35 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering

berpenampilan bersih, berpakaian rapi dan menutup aurat. Adapun 4 siswa

menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang berpenampilan bersih,

berpakaian rapi dan menutup aurat, serta 3 siswa lainnya menyatakan

bahwa guru PAI pernah berpenampilan bersih, berpakaian rapi dan

menutup aurat. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak

pernah berpenampilan bersih, berpakaian rapi dan menutup aurat. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam sangat sering

berpenampilan bersih, berpakaian rapi dan menutup aurat.

Dalam sebuah ayat Al-Qur’an disebutkan bahwa adanya perintah untuk

selalu memakai pakaian yang indah, yaitu QS Al-A’raf [7] ayat 31 yang

artinya:

“Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap

(memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-

lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-

lebihan.”

8 Hasil wawancara dengan Hamzah, Zulham, Anita, Elsa, kelas XI IPA 4 pada 18 Oktober; Aisyah dan Adya kelas XI IPS 1 pada 13 Oktober 2016.

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

60

Dari ayat tersebut kata masjid dimaknai sebagai tempat ibadah. Maka

dalam ajaran Islam, setiap pekerjaan adalah ibadah maka mengajar di

sekolah adalah ibadah. Oleh karena itu, guru dalam menjalankan tugasnya

sebagai ibadah harus menutup aurat dengan memakai pakaian yang indah.

Pakaian yang indah dapat diartikan bahwa pakaian tersebut adalah pakaian

sopan dan rapih. Hal ini pun menjadi standarisasi dalam keseragaman

pakaian guru yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan hasil

wawancara dengan siswa diketahui bahwa guru PAI berpenampilan rapih

dan sopan.9 Maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa guru PAI telah

mengamalkan ajaran agama sebagai salah satu bentuk ibadah serta menjadi

teladan bagi murid-murid untuk mengikutinya.

7) Guru PAI berakhlak baik

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 35

2 Sering (S) 39

3 Kadang-Kadang (KK) 12

4 Pernah (P) 3

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Maka diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 35 siswa

menyatakan bahwa guru PAI sangat sering berakhlak baik, ramah, tenang

dan berwibawa di hadapan siswa. Sebanyak 39 siswa menyatakan bahwa

guru PAI sering berakhlak baik, ramah, tenang, dan berwibawa di hadapan

siswa. Adapun 12 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang

berakhlak baik, ramah, tenang dan berwibawa di hadapan siswa, dan 3

siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah berakhlak baik, ramah, tenang

dan berwibawa di hadapan siswa. Tidak ada siswa yang menyatakan guru

PAI tidak pernah berakhlak baik, ramah, tenang dan berwibawa di hadapan

siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam

berakhlak baik, ramah, tenang dan berwibawa di hadapan siswa.

9 Hasil wawancara dengan Elsa, XI IPA 4 pada 21 Oktober 2016, Zulham IPA 4 18 oktober 2016, Azzahra IPS 2 pada 21 Oktober 2016, Adam dan Aisyah kelas XI IPS 1 pada 13 Oktober 2016.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

61

Guru merupakan teladan bagi murid-muridnya. Setiap segala sesuatu

yang dilakukan oleh guru tidak terlepas dari pandangan muridnya, yang

sedang dalam proses pemahaman diri dan pendalaman ilmu pengetahuan.

Maka guru harus bersikap sesuai dengan ajaran dan norma, tidak terlepas

juga dari penampilan sebagai seorang teladan yang memberikan contoh

baik kepada muridnya sehingga murid senang dan dapat mengikuti apa

yang telah dilakukan oleh gurunya.10 Salah satu bentuk sikap yang harus

dimiliki seorang guru ialah berakhlak mulia.

Akhlak mulia pun memiliki banyak lingkup, tetapi yang ditekankan

dalam profesi guru adalah sebagai pribadi yang mantap dan dewasa serta

berwibawa di hadapan muridnya.11 Hal ini pun sejalan dengan kompetensi

kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap guru.

8) Guru PAI menyampaikan materi secara sistematis dan jelas

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 25

2 Sering (S) 37

3 Kadang-Kadang (KK) 22

4 Pernah (P) 3

5 Tidak Pernah (TP) 1

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 25 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering menyampaikan materi secara sistematis dan

jelas. Sebanyak 37 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering

menyampaikan materi secara sistematis dan jelas. Sebanyak 22 siswa

menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menyampaikan materi secara

sistematis dan jelas. Adapun 3 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah

menyampaikan materi secara sistematis dan jelas, serta 1 siswa

menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah menyampaikan materi secara

sistematis dan jelas. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru Pendidikan

10 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 90. 11 Ali Mudlofir, Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu

Pendidik di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 87.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

62

Agama Islam sering menyampaikan materi secara sistematis dan jelas.

Maka dapat dikatakan pula bahwa guru PAI telah mencapai indicator

pencapaian kompetensi profesional.

Seorang guru dapat dikatakan profesional apabila dia telah menguasai

materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Salah satu indikatornya

ialah dengan menyampaikan materi yang jelas dan sistematis kepada siswa

sehingga siswa mampu memahami disiplin ilmu berdasarkan

tingkatannya.12

9) Guru PAI menguasai teori materi pelajaran

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 35

2 Sering (S) 40

3 Kadang-Kadang (KK) 12

4 Pernah (P) 1

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 35 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat menguasai teori materi pelajaran. 40 siswa

menyatakan bahwa guru PAI menguasai teori materi pelajaran. 12 siswa

menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menguasai teori materi

pelajaran, dan 1 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah menguasai

teori materi pelajaran. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru tidak

pernah menguasai teori materi pelajaran. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

guru PAI menguasai teori materi pelajaran. Seorang guru dapat diketahui

penguasaan teori materi pelajaran dengan cara penyampaian, sehingga

Bahasa yang digunakan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa di kelas.

Salah satu indicator pencapaian kompetensi profesional dalam profesi

keguruan ialah penguasaan materi ajar secara luas dan mendalam, atau

12 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, (Bandung: Erlangga Group, 2013), h. 43.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

63

lebih tepat disebut dengan penguasaan sumber bahan ajar sesuai dengan

bidang studi keahliannya.13

10) Guru PAI menghubungkan materi dengan pengalaman siswa

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 28

2 Sering (S) 35

3 Kadang-Kadang (KK) 20

4 Pernah (P) 5

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 28 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering menghubungkan pengalaman siswa dengan

materi yang diajarkan. 35 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering

menghubungkan pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan. 20

siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menghubungkan

pengalaman siswa dengan materi pelajaran, dan 5 siswa menyatakan

bahwa guru PAI pernah menghubungkan pengalaman siswa dengan materi

pelajaran. Tidak ada siswa yang menyatakan guru PAI tidak pernah

menghubungkan pengalaman siswa dengan materi pelajaran. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa guru PAI sering menghubungkan pengalaman siswa

dengan materi yang dipelajari di kelas. Dengan demikian siswa dapat

memahami dengan benar setiap materi pelajaran dan mengamalkan

pengetahuan sesuai ajaran agama.

Abuddin Nata dalam bukunya berjudul Ilmu Pendidikan Islam (2010)

menyebutkan bahwa guru dapat diistilahkan sebagai Ulul Albab yang

tercantum dalam QS Ali Imran [3] ayat 190 dan 191. Pengertian Ulul

Albab pun tidak terbatas pada orang yang memiliki daya pikir dan daya

nalar sjaa, melainkan juga daya zikir dan spiritual. Kedua daya ini

digunakan secara optimal dan saling melengkapi sehingga terjadi

13 Ibid.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

64

keseimbangan antara kekuatan penguasaan ilmu pengetahuan dan

penguasaan terhadap ajaran-ajaran agama dan nilai-nilai spiritualitas,

seperti keimanan kesabaran, ketulusan, ketakwaan, dan sebagainya. Maka

sudah menjadi tanggung jawab guru untuk membantu siswa dalam

memahami ilmu pengetahuan melalui pengalaman di kehidupan sehari-

hari.

11) Guru PAI menjelaskan pelajaran dengan contoh

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 30

2 Sering (S) 39

3 Kadang-Kadang (KK) 17

4 Pernah (P) 2

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 30 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering menjelaskan materi pelajaran dengan

berbagai contoh. 39 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering

menjelaskan materi pelajaran dnegan berbagai contoh. 17 siswa

menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menjelaskan materi pelajaran

dengan berbagai contoh, dan 2 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah

menjelaskan materi pelajaran dnegan berbagai contoh. Tidak ada siswa

yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah menjelaskan materi

pelajaran dengan berbagai contoh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru

PAI dalam menjelaskan materi pelajaran sering menggunakan berbagai

contoh agar mudah dipahami oleh siswa.

Belajar yang baik dapat melalui pengalaman orang lain, dari sana dapat

diketahui hikmah dan pelajaran dari setiap kejadian yang ada. Maka sudah

menjadi salah satu tugas guru untuk membimbing siswa dalam memahami

sesuatu ilmu disertai dengan memahai makna, pesan ajaran, spirit, jiwa,

kandungan, dan hakikatnya. Hal ini sejalan dengan istilah Al-Rasikhu

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

65

Fi’Ilm dalam QS Ali Imran [3] ayat 7 dan An-Nisa [4] ayat 162.14 Dalam

sebuah disiplin ilmu pasti akan bermanfaat dalam beberapa aspek

kehidupan, contohnya ilmu Matematika yang dapat diterapkan oleh

seorang insinyur dalam mengukur ketepatan bangunan. Oleh karena itu,

guru PAI pun dituntut untuk bisa menjelaskan berbagai contoh minimal

dalam kehidupan sehari-hari agar siswa mampu menerapkan ajaran-ajaran

agama.

12) Guru PAI menganjurkan sumber lain

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 18

2 Sering (S) 36

3 Kadang-Kadang (KK) 31

4 Pernah (P) 3

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 18 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering menganjurkan sumber belajar yang

membantu dalam memahami materi yang dipelajari. 36 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sering menganjurkan sumber belajar yang membantu

memahami materi pelajaran. 31 siswa menyatakan bahwa guru PAI

kadang-kadang menganjurkan sumber belajar ynag membantu dalam

memahami materi pelajaran, dan 3 siswa menyatakan bahwa guru PAI

pernah menganjurkan sumber belajar yang membantu dalam memahami

materi yang dipelajari. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI

tidak pernah mneganjurkan sumber belajar yang membantu dalam

memahami materi pelajaran.

Siswa dituntut untuk memiliki wawasan yang luas sehingga mampu

memahami hakikat dari segala sesuatu dan ilmu pengetahuan.15 Maka

tugas guru ialah membimbing siswa agar pengetahuan siswa tidak sebatas

pada sekolah saja, sumber belajar pun dapat siswa dapatkan dari kegiatan

14 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 161-162. 15 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 91.

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

66

sosial di masyarakat ataupun dengan berkarya. Tetapi dalam memahami

suatu konsep teori siswa harus mengetahui ilmu yang berkaitan

dengannya. Contohnya, dalam mempelajari ilmu Fiqh dapat mengacu pada

kitab mazhab yang merupakan pendapat para ulama terkenal dalam

menerapkan berbagai hokum Islam dalam kehidupan.

Dari hasil observasi dan wawancara diketahui pula bahwa guru PAI

menganjurkan buku bacaan selain buku cetak. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa guru PAI sering menganjurkan sumber belajar yang lain untuk

siswa agar siswa dapat dengan mudah memahami materi yang sedang

dipelajari dan menambah wawasan tentang materi yang berkaitan

dengannya.

13) Guru PAI menerapkan metode belajar kreatif

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 22

2 Sering (S) 32

3 Kadang-Kadang (KK) 26

4 Pernah (P) 6

5 Tidak Pernah (TP) 2

Jumlah 88

Diketahui bahwa sebanyak 22 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sangat sering menerapkan metode belajar yang kreatif sesuai dengan

materi ajar. 32 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering menerapkan

metode belajar yang kreatif sesuai dengan materi ajar. 26 siswa

menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang menerapkan metode yang

kreatif sesuai dengan materi ajar. 6 siswa menyatakan bahwa guru PAI

pernah menerapkan metode belajar yang kreatf sesuai dengan materi ajar,

dan 2 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah menerapkan metode

pelajaran yang kreatif sesuai dengan materi ajar. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa guru PAI sering menerapkan metode pembelajaran yang kreatif

sesuai dengan materi ajar, sehingga siswa tertarik untuk ikutserta aktif

dalam proses kegiatan belajar di kelas.

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

67

Setelah memahami karakteristik setiap siswa dalam belajar maka

diperlukan strategi dan metode yang tepat dalam menyampaikan materi

pelajaran sehingga tercapai tujuan kompetensi yang ingin dicapai.16

Seorang guru tidak hanya menerapkan suatu metode saja, tetapi juga dapat

menerapkan beberapa metode dalam suatu pelajaran. Hal ini dapat

membuat siswa senang belajar di kelas dan nyaman dengan suasana yang

kondusif di kelas.

14) Guru PAI menggunakan teknologi yang berkembang untuk KBM

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 7

2 Sering (S) 17

3 Kadang-Kadang (KK) 31

4 Pernah (P) 18

5 Tidak Pernah (TP) 15

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 7 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering menggunakan media teknologi yang

berkembang untuk kepentingan KBM. Sebanyak 17 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sering menggunakan media teknologi yang berkembang

untuk kepentingan KBM. Sebanyak 31 siswa menyatakan bahwa guru PAI

kadang-kadang menggunakan media teknologi yang berkembang untuk

kepentingan KBM. Sebanyak 18 siswa menyatakan bahwa guru PAI

pernah menggunakan media teknologi yang berkembang untuk

kepentingan KBM, dan 15 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak

pernah menggunakan media teknologi yang berkembang untuk

kepentingan KBM. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI kadang-

kadang menggunakan media teknologi yang sedang berkembang guna

kepentingan KBM.

Peran guru sangat besar dalam usaha penyelenggara KBM, maka guru

harus mampu mencapai hasil belajar siswa yang optimal sesuai dengan

16 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, (Bandung: Erlangga Group, 2013), h. 135.

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

68

perkembangan zaman dimana media dan teknologi semakin maju.

Penggunaan teknologi ini pun harus disesuaikan dengan kemampuan dan

daya nalar siswa sehingga tepat dalam proses KBM dalam mencapai

kompetensi pembelajaran.17

Kesimpulan tersebut telah dibuktikan dengan hasil wawancara

beberapa siswa, bahwa guru PAI di kelas kurang menerapkan berbagai

media teknologi yang berkembang. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran di kelas PAI masih menerapkan dengan metode

konvensional.

15) Guru PAI mengarahkan siswa untuk mengembangkan minat dan bakat

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 7

2 Sering (S) 35

3 Kadang-Kadang (KK) 36

4 Pernah (P) 10

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui bahwa sebanyak 7 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sangat sering mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi sesuai

dengan minat dan bakat. Sebanyak 35 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sering mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi sesuai dengan

minat dan bakat. Sebanyak 36 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-

kadang mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi sesuai minat

dan bakat, dan 10 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah mengarahkan

siswa untuk mengembangkan potensi sesuai dengan minat dan bakat.

Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah

mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi sesuai dengan minat

dan bakat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI kadang-kadang

mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi dan minat yang

dimilikinya.

17 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, (Bandung: Erlangga Group, 2013), h. 108-109.

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

69

Salah satu tugas guru ialah memfasilitasi siswa untuk mengembangkan

potensi akademik dan non-akademik. Hal ini merupakan salah satu

indicator tercapainya kompetensi pedagogic yang harus dimiliki seorang

guru.18 Beberapa siswa memiliki pontesi yang berbeda sesuai dengan

karakteristik yang dimilikinya, maka sudah sepatutnya bagi guru untuk

membantu siswa dalam mengaktualisasikan potensi-potensi tersebut

sehingga siswa mampu berkembang dan berkarya untuk kemajuan

masyarakat dan bangsa.

16) Guru PAI bersedia konsultasi untuk siswa

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 27

2 Sering (S) 36

3 Kadang-Kadang (KK) 12

4 Pernah (P) 12

5 Tidak Pernah (TP) 1

Jumlah 88

Diketahui bahwa sebanyak 27 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sangat sering bersedia mendengarkan konsultasi siswa terkait

permasalahan yang dihadapi siswa dan mmeberikan solusi. Sebanyak 36

siswa menyatakan bahwa guru PAI sering bersedia mendengarkan

konsultasi siswa terkait permasalahan yang dihadapi dan memberikan

solusi. Sebanyak 12 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang

bersedia mendengarkan konsultasi siswa terkait permasalahan yang

dihadapi dan memberikan solusi, begitu pun 12 siswa menyatakan bahwa

guru PAI pernah bersedia mendengarkan konsultasi siswa terkait

permasalahan yang dihadapi dan memberikan solusi. Adapun 1 siswa

menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah bersedia mendengarkan

konsultasi siswa terkait permasalahan yang dihadapi dan memberikan

solusi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering mendengarkan

18 Ibid., h. 41

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

70

konsultasi siswa terkait permasalahan yang dihadapi dan memberikan

solusi.

Setiap siswa memiliki masalah dalam setiap proses pembelajaran.

Maka tidak memungkinkan bahwa setiap pembelajaran dapat berlangsung

sempurna.19 Jika masalah terjadi pada siswa, fungsi utama guru adalah

memfasilitasi siswa untuk berkonsultasi menyampaikan masalah yang

dihadapi. Kemudian guru memberikan beberapa alternative solusi,

selanjutnya siswa yang akan memilih solusi yang tepat bagi dirinya.

17) Guru PAI mengembangkan kegiatan sekolah

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 15

2 Sering (S) 33

3 Kadang-Kadang (KK) 25

4 Pernah (P) 10

5 Tidak Pernah (TP) 5

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 15 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering mengembangkan kegiatan sekolah bersama

masyarakat sekitar. Sebanyak 33 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sering mengembangkan kegiatan sekolah bersama masyarakat sekitar.

Sebanyak 25 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang

mengembangkan kegiatan sekolah bersama masyarakat sekitar. 10 siswa

menyatakan bahwa guru PAI pernah mengembangkan kegiatan sekolah

bersama masyarakat sekitar, dan 5 siswa menyatakan guru PAI tidak

pernah mengembangkan kegiatan sekolah bersama masyarakat sekitar. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering mengembangkan kegiatan

sekolah bersama masyarakat sekitar.

Sekolah bukan sebatas lembaga untuk menuntut ilmu, tetapi juga

menjadi tempat bagi generasi muda untuk memahami kebudayaan yang

dimiliki oleh lingkungan sekitarnya dengan mempelajari berbagai norma

19 Sudarwan Danim, Khairil, Psikologi Pendidikan: Dalam Persepktif Baru, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 201.

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

71

dan hokum yang berlaku. Selain itu juga daoat mempelajari tingkah laku

yang dapat diterima yang kemudian dapat diterapkan oleh siswa sebagai

bagian dari anggota masyarakat. Dalam hal ini tugas guru membantu siswa

dengan mengembangkan kegiatan sekolah.20

18) Guru PAI menjunjung nilai kenegaraan dan norma masyarakat

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 25

2 Sering (S) 42

3 Kadang-Kadang (KK) 19

4 Pernah (P) 2

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 25 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering memiliki sikap kepemimpinan yang baik

dalam menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan norma yang berlaku di

masyarakat. 42 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering memiliki sikap

kepemimpinan yang baik dalam menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan

norma yang berlaku di masyarakat. 19 siswa menyatakan bahwa guru PAI

kadang-kadang memiliki sikap kepemimpinan yang baik dalam

menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan norma yang berlaku di masyarakat,

dan 2 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah memiliki sikap

kepemimpinan yang baik dalam menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan

norma yang berlaku di masyarakat. Tidak ada siswa yang menyatakan

bahwa guru PAI tidak pernah memiliki sikap kepemimpinan yang baik

dalam menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan norma yang berlaku di

masyarakat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI memiliki sikap

kepemimpinan yang baik dalam menjunjung nilai-nilai kenegaraan dan

norma yang berlaku di masyarakat.

Dalam konteks pendidikan multicultural yang terjadi di Indonesia,

perulu dihindari pandangan yang menyamakan kebudayaan dengan

20 Umar Tirtarahardja, La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka CIpta, 2005), h. 100-101.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

72

kelompok etnik adalah sama. Aritnya seorang pendidik mengasosiasikan

kebudayaan bukan dalam bentuk memandang siswa secara stereotip

berdasarkan identitas etnik siswa tetapi meningkatkan eksplorasi

pemahaman yang lebih besar mengenai kesamaan dan perbedaan di

kalangan siswa dari berbagai kelompok etnik.21 Oleh karena itu guru harus

menjunjung nilai kenegaraan Bhinneka Tunggal Ika dan norma-norma

hokum serta kebudayaan yang telah menjadi warisan negara, sehingga

siswa dapat menjadikan hal tersebut sebagai cerminan bagi dirinya dalam

menghadapi persoalan masyarakat ketika mereka terjun dalam

kemasyarakatan.

19) Guru PAI mengembangkan TIK untuk menjalankan tugas dan peningkatan

diri

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 9

2 Sering (S) 43

3 Kadang-Kadang (KK) 24

4 Pernah (P) 10

5 Tidak Pernah (TP) 2

Jumlah 88

Diketahui bahwa sebanyak 9 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sangat sering mengembangkan teknologi dalam berkomunikasi dan

meningkatkan diri dalam menjalankan tugasnya. 43 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sering mengembangkan teknologi dalam berkonumikasi

dan meningkatkan diri dalam menjalankan tugasnya. 24 siswa menyatakan

bahwa guru PAI kadang-kadang mengembangkan teknologi dalam

berkomunikasi dan meningkatkan diri dalam menjalankan tugasnya. 10

siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah mengembangkan teknologi

dalam berkomunikasi dan meningkatkan diri dalam menjalankan tugasnya,

dan 2 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah mengembangkan

21 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 100.

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

73

teknologi dalam berkomunikasi dan meningkatkan diri dalam menjalankan

tugasnya.

Guru membutuhkan berbagai alat dan media sebagai salah satu bentuk

dalam mengembangkan dirinya sesuai dengan perkembangan zaman dan

berlandaskan kurikulum.22 Maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa

teknologi pada zaman sekarang dibutuhkan dalam berbagai macam

kegiatan kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menjalankan pekerjaan

profesi sehingga dapat mengaktualisasikan sebagai seorang yang

profesional.

Hasil dari observasi dan wawancara diketahui bahwa dalam penugasan

kepada siswa, guru PAI memanfaatkan email agar tugas semua siswa

dapat terkumpul rapih dalam bentuk pendataan di google sehingga

memudahkan dalam penilaian. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI

sering mengembangkan teknologi informasi yang berkembang untuk

berkomunikasi dan meningkatkan diri dalam menjalankan tugasnya dalam

mengajar.

20) Guru PAI terbuka menerima kritik dan saran

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 34

2 Sering (S) 42

3 Kadang-Kadang (KK) 11

4 Pernah (P) 1

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui bahwa sebanyak 34 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sangat sering terbuka dalam menerima kritik dan saran. Sebanyak 42 siswa

menyatakan bahwa guru PAI sering terbuka dalam menerima kritik dan

saran. 11 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang terbuka

dalam menerima kritik dan saran, dan 1 siswa yang menyatakan bahwa

guru PAI pernah terbuka dalam menerima kritik dan saran. Tidak ada

22 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 200.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

74

siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah terbuka dalam

menerima kritik dan saran. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI

memiliki sikap terbuka dalam menerima kritik dan saran.

Guru adalah manusia yang tidak terlepas dari kesalahan. Maka sudah

menjadi hal yang harus diakui dalam menjalankan tugas dan pekerjaan

untuk menerima kritik dan saran yang membangun demi kepentingan

bersama dan tujuan yang ingin dicapai,23 yaitu terciptanya proses

pembelajaran yang berkualitas.

21) Guru PAI memberikan teladan, dan menanamkan nilai moral

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 37

2 Sering (S) 37

3 Kadang-Kadang (KK) 12

4 Pernah (P) 2

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 37 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering memberikan teladan dan menanamkan nilai-

nilai moral, begitu pun 37 siswa berikutnya menyatakan bahwa guru PAI

sering memberikan teladan dan menanamkan nilai-nilai moral. Sebanyak

12 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang memberikan teladan

dan menanamkan nilai-nilai moral, dan 2 siswa menyatakan bahwa guru

PAI pernah memberikan teladan dan menanamkan nilai-nilai moral. Tidak

ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah memberikan

teladan dan menanamkan nilai-nilai moral. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa guru PAI sering memberikan teladan yang baik dan menanamkan

nilai-nilai moral sehingga siswa dapat menerapkan sikap yang baik dari

gurunya dan berakhlak sesuai dengan ajaran agama.

Guru merupakan teladan bagi murid-muridnya. Setiap segala sesuatu

yang dilakukan oleh guru tidak terlepas dari pandangan muridnya, yang

23 Umar Tirtarahardja, La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka CIpta, 2005), h. 28.

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

75

sedang dalam proses pemahaman diri dan pendalaman ilmu pengetahuan.

Maka guru harus bersikap sesuai dengan ajaran dan norma, tidak terlepas

juga dari penampilan sebagai seorang teladan yang memberikan contoh

baik kepada muridnya sehingga murid senang dan dapat mengikuti apa

yang telah dilakukan oleh gurunya.24 Salah satu bentuk sikap yang harus

dimiliki seorang guru ialah berakhlak mulia.

Akhlak mulia yang dimiliki oleh seseorang memiliki pengaruh besar

bagi orang-orang di sekitarnya, termasuk akhlak mulia seorang guru akan

berpengaruh pada siswa. Akhlak mulia dapat menjadikan seorang guru

sebagai teladan bagi siswa, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai

ajaran. Seorang siswa dapat belajar tentang bagaimana bersikap sesuai

dengan ajaran agama maupun nilai moral dari setiap tindakan dan

perbuatan yang dilakukan oleh seorang guru Pendidikan Agama Islam. Hal

inilah yang telah dipelajari oleh para sahabat dahulu terhadap Rasulullah

Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dan juga dalam QS Al-Mumtahamah [60]

ayat 6 yang artinya:

“Sungguh, pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) terdapat suri

tauladan yang baik bagimu.”

22) Guru PAI bertanggung jawab dalam mengajar dan membimbing

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 34

2 Sering (S) 39

3 Kadang-Kadang (KK) 15

4 Pernah (P) 0

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 34 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering bertanggung jawab atas tugasnya dalam

mengajar dan membimbing. Sebanyak 39 siswa menyatakan bahwa guru

PAI sering bertanggung jawab atas tugasnya dalam mengajar dan

24 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 90.

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

76

membimbing, dan 15 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang

bertanggung jawab atas tugasnya dalam mengajar dan membimbing. Tidak

ada siswa yang menyatakan bahwa guru PAI pernah bertanggung jawab

atas tugasnya dalam mengajar dan membimbing, dan tidak ada siswa yang

menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah bertanggung jawab atas

tugasnya dalam mengajar dan membimbing. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa guru PAI bertanggung jawab atas tugasnya sebagai guru yang harus

mengajar di kelas, dan membimbing siswa untuk menjadi pribadi yang

baik.

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal

39 (Ayat 2) jabatan guru dinyatakan sebagai jabatan profesional. Teks

lengkap sebagai berikut:

“Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.”25

Tugas pokok utama guru ialah mengajar dan membimbing siswa untuk

memahami pelajaran yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki

guru. Maka sudah sepatutnya seorang guru bertanggung jawab penuh

dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

23) Guru PAI memiliki rasa humor

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 55

2 Sering (S) 22

3 Kadang-Kadang (KK) 6

4 Pernah (P) 5

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

25 Undang Undang RI Sistem Pendidikan Nasional No 20 Th. 2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 27.

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

77

Diketahui bahwa sebanyak 55 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sangat sering memiliki rasa humor. 22 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sering memiliki rasa humor. 6 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-

kadang memiliki rasa humor, dan 5 siswa menyatakan bahwa guru PAI

pernah memiliki rasa humor. Tidak ada siswa yang menyatakan bahwa

guru PAI tidak pernah memiliki rasa humor. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa guru PAI sangat memiliki rasa humor terhadap siswa, khususnya

dalam belajar. Rasa humor yang dimiliki oleh seorang guru akan

menumbuhkan kenyamanan siswa dalam belajar dan menjadi salah satu

faktor guru yang disegani oleh siswa.

Kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang guru

merupakan serangkaian karakteristik dalam seluruh hidupnya,

merefleksikan tingkah laku yang bertahan lama, berulang-ulang, dan

unik.26 Kepribadian seorang guru yang berwibawa akan menjadikannya

sebagai guru yang disegani oleh murid-muridnya. Maka sebagai seorang

guru yang memahami karakteristik siswa perlu pendekatan untuk

berkomunikasi dengan siswa, salah satunya dengan humor.

24) Guru PAI membimbing siswa dalam ekstrakurikuler

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 17

2 Sering (S) 23

3 Kadang-Kadang (KK) 30

4 Pernah (P) 13

5 Tidak Pernah (TP) 5

Jumlah 88

Diketahui bahwa sebanyak 17 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sangat sering membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. 23 siswa

menyatakan bahwa guru PAI sering membimbing siswa dalam kegiatan

ekstrakurikuler. 30 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang

membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. 13 siswa menyatakan

26 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, (Bandung: Erlangga Group, 2013), h. 42.

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

78

bahwa guru PAI pernah membimbing siswa dalam kegiatan

ekstrakurikuler, dan 5 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah

membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa guru PAI kadang-kadang membimbing siswa dalam

kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa

guru PAI merupakan pembina dan pembimbing dalam kegiatan rohis di

sekolah.27

Kultur sekolah sangat kental dengan komitmen seorang guru dalam

menjalankan perannya sebagai pengajar, pembina, pembimbing, dan

penilai. Maka sudah menjadi efektifitas dalam pembelajaran di sekolah

untuk memabngun komitmen bersama antara guru dan murid dalam

mencapai suatu yang menarik dan positif,28 salah satunya dengan kegiatan

ekstrakurikuler. Selain itu, dalam kegiatan ekstrakurikuler pun siswa

mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk terus berkarya.

25) Guru PAI berkomunikasi dengan pendidik lain dan staf sekolah

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 25

2 Sering (S) 38

3 Kadang-Kadang (KK) 18

4 Pernah (P) 6

5 Tidak Pernah (TP) 1

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 25 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering berkomunikasi secara efektif dengan

sesama pendidik dan staf sekolah. 38 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sering berkomunikasi secara efektif dengan sesama pendidik dan staf

sekolah. 18 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang

berkomunikasi secara efektif dengan sesama pendidik dan staf sekolah. 6

siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah berkomunikasi secara efektif

27 Hasil wawancara dengan Adya dan Aisyah kelas XI IPS 1 pada 13 Oktober 2016. 28 Sudarwan Danim, Khairil, Psikologi Pendidikan: Dalam Persepktif Baru, (Bandung: Alfabeta,

2010), h. 225.

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

79

dengan sesama pendidik dan staf sekoah, dan 1 siswa yang menyatakan

bahwa guru PAI tidak pernah berkomunikasi secara efektif dengan

sesasma pendidik dan staf sekolah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru

PAI sering berkomunikasi dengan sesama pendidik dan staf sekolah secara

efektif.

Seorang guru harus mampu bergaul secara efektif, termasuk dengan

sesama pendidik yang lain dan bahkan dengan tenaga kependidikan di

sekolah. Hal ini akan tercermin sebagai guru yang dapat berkomunikasi

dengan baik kepada siswa.29 Artinya seorang guru dikatakan sebagai

pribadi yang baik oleh teman sejawat maka akan dipandang sebagai guru

yang dapat diandalkan bagi siswa.

26) Guru PAI mengevaluasi KBM secara objektif

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 22

2 Sering (S) 38

3 Kadang-Kadang (KK) 21

4 Pernah (P) 7

5 Tidak Pernah (TP) 0

Jumlah 88

Diketahui dari hasil angket bahwa sebanyak 22 siswa menyatakan

bahwa guru PAI sangat sering melakukan evaluasi dari proses KBM secara

objektif. Sebanyak 38 siswa menyatakan bahwa guru PAI sering

melakukan evaluasi proses KBM secara objektif. Sebanyak 21 siswa

menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang melakukan evaluasi proses

KBM secara objektif, dan 7 siswa menyatakan bahwa guru PAI pernah

melakukan evaluasi proses KBM secara objektif. Tidak ada siswa yang

menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah melakukan evaluasi proses

KBM secara objektif. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru PAI sering

melakukan evaluasi dari setiap proses KBM secara objektif dan transparan.

29 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, (Bandung: Erlangga Group, 2013),, h. 72.

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

80

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa setiap nilai yang diperoleh

siswa dalam mengerjakan tugas akan diberitahu oleh guru PAI.

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal

39 (Ayat 2) jabatan guru dinyatakan sebagai jabatan profesional yang

mampu merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta

melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi

pendidik pada perguruan tinggi.

Kemampuan dan mengevaluasi merupakan salah satu indicator

terlaksananya kompetensi pedagogic guru. Hal ini dapat dilihat dari cara

penilaian yang objektif terhadap semua siswa tanpa memandang

latarbelakang siswa. Kemudian setelah mendapatkan data penilaian

tersebut guru menganalisis hasilnya dilihat dari selama proses siswa

belajar hingga ketuntasan siswa dalam belajar, sehingga memanfaatkan

hasilnya untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.30

27) Guru PAI mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa

No Alternatif Jawaban F

1 Sangat Sering (SS) 25

2 Sering (S) 33

3 Kadang-Kadang (KK) 21

4 Pernah (P) 7

5 Tidak Pernah (TP) 2

Jumlah 88

Diketahui bahwa sebanyak 25 siswa menyatakan bahwa guru PAI

sangat sering mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa. Sebanyak 33

siswa menyatakan bahwa guru PAI sering mengadakan pengayaan dari

hasil belajar siswa. 21 siswa menyatakan bahwa guru PAI kadang-kadang

mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa. 7 siswa menyatakan

bahwa guru PAI pernah mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa,

dan 2 siswa menyatakan bahwa guru PAI tidak pernah mengadakan

30 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, (Bandung: Erlangga Group, 2013), h. 40-41.

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

81

pengayaan dari hasil belajar siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa guru

PAI sering mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa.

Hasil tidak akan mengkhianati proses, merupakan sebuah ungkapan

yang lazim di khayalak umum. Pada dasarnya penilaian dilakukan untuk

mengukur tingkat penguasaan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.31 Siswa yang telah mampu mencapai kompetensi lulusan bisa

melanjutkan pembelajaran ke tingkat yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa

yang belum mencapai kompetensi lulusan dapat menjalankan

pembelajaran ulang atas materi atau kompetensi yang belum dicapainya,

atau disebut juga dengan remedial.

C. Analisis dan Interpretasi Data Berdasarkan data angket yang disebarkan oleh penulis dapat diketahui bahwa

skor/penilaian terhadap pernyataan-pernyataan yang terkait dengan persepsi siswa

terhadap profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam secara umum dapat

digambarkan melalui tabel berikut:

Tabel 4.12

Skor Masing-Masing Responden dalam Angket

No

Responden

Nilai

Harapan

Nilai

Skor 𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵𝑵

𝒙𝒙𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏% Kategori

1 135 122 90,37% Sangat Baik

2 135 78 57,78% Cukup Baik

3 135 117 86,67% Sangat Baik

4 135 114 84,44% Sangat Baik

5 135 100 74,07% Baik

6 135 96 71,11% Baik

7 135 95 70,37% Baik

8 135 108 80,00% Baik

9 135 100 74,07% Baik

10 135 119 88,15% Sangat Baik

31 Asep Jihad, Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012), h. 14.

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

82

11 135 119 88,15% Sangat Baik

12 135 123 91,11% Sangat Baik

13 135 122 90,37% Sangat Baik

14 135 103 76,30% Baik

15 135 119 88,15% Sangat Baik

16 135 98 72,59% Baik

17 135 121 89,63% Sangat Baik

18 135 107 79,26% Baik

19 135 116 85,93% Sangat Baik

20 135 118 87,41% Sangat Baik

21 135 114 84,44% Sangat Baik

22 135 106 78,52% Baik

23 135 106 78,52% Baik

24 135 85 62,96% Baik

25 135 101 74,81% Baik

26 135 109 80,74% Sangat Baik

27 135 112 82,96% Sangat Baik

28 135 101 74,81% Baik

29 135 114 84,44% Sangat Baik

30 135 123 91,11% Sangat Baik

31 135 129 95,56% Sangat Baik

32 135 116 85,93% Sangat Baik

33 135 92 68,15% Baik

34 135 103 76,30% Baik

35 135 76 56,30% Cukup Baik

36 135 120 88,89% Sangat Baik

37 135 100 74,03% Baik

38 135 114 84,44% Sangat Baik

39 135 100 74,07% Baik

40 135 100 74,07% Baik

41 135 110 81,48% Sangat Baik

42 135 112 82,96% Sangat Baik

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

83

43 135 107 79,26% Baik

44 135 110 81,48% Sangat Baik

45 135 108 80,00% Baik

46 135 92 68,15% Baik

47 135 97 71,85% Baik

48 135 97 71,85% Baik

49 135 105 77,78% Baik

50 135 112 82,96% Sangat Baik

51 135 124 91,85% Sangat Baik

52 135 103 76,30% Baik

53 135 94 69,63% Baik

54 135 94 69,63% Baik

55 135 127 94,07% Sangat Baik

56 135 123 91,11% Sangat Baik

57 135 86 63,70% Baik

58 135 83 61,48% Baik

59 135 101 74,81% Baik

60 135 101 74,81% Baik

61 135 99 73,33% Baik

62 135 110 81,48% Sangat Baik

63 135 111 82,22% Sangat Baik

64 135 99 73,33% Baik

65 135 122 90,37% Sangat Baik

66 135 76 56,30% Cukup Baik

67 135 97 71,85% Baik

68 135 107 79,26% Baik

69 135 100 74,07% Baik

70 135 117 86,67% Sangat Baik

71 135 82 60,74% Cukup Baik

72 135 123 91,11% Sangat Baik

73 135 98 72,59% Baik

74 135 97 71,85% Baik

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

84

75 135 101 74,81% Baik

76 135 120 88,89% Sangat Baik

77 135 116 85,93% Sangat Baik

78 135 118 87,41% Sangat Baik

79 135 103 76,30% Baik

80 135 101 74,81% Baik

81 135 98 72,59% Baik

82 135 80 59,26% Cukup Baik

83 135 107 79,26% Baik

84 135 113 83,70% Sangat Baik

85 135 81 60,00% Cukup Baik

86 135 73 54,07% Cukup Baik

87 135 96 71,11% Baik

88 135 72 53,33% Cukup Baik

Diketahui bahwa:

∑Skor = 9219 Maka, 𝑋𝑋� = ∑𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆∑𝐻𝐻𝐻𝐻𝑆𝑆𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻

𝑥𝑥100%

∑Harapan = 11880 𝑋𝑋� = 921911880

𝑥𝑥100% = 77,60%

Hasil perhitungan skor rata-rata persepsi siswa terhadap profesionalisme guru

PAI yaitu sebesar 77,60%. Angka ini berada di antara 61 – 80% yang masuk

dalam kategori “baik”, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa siswa kelas XI

SMA Negeri 8 Tangerang Selatan memiliki persepsi (pandangan) yang baik

terhadap profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam.

Adapun hal-hal yang dapat dijadikan bukti/fakta bahwa siswa kelas 8 SMA

Negeri 8 Tangerang Selatan memiliki persepsi yang baik terhadap profesionalisme

guru Pendidikan Agama Islam di antaranya sebagai berikut:

1. Persepsi siswa yang baik terhadap cara mengajar guru Pendidikan Agama

Islam di kelas. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa siswa

menyukai metode mengajar guru PAI di kelas yang selalu dapat membuat

suasana kelas menjadi hidup dengan guyonan di sela-sela aktifitas Kegiatan

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

85

Belajar Mengajar (KBM). Walaupun sering menerapkan metode ceramah,

tetapi hal tersebut tidak mengurangi efektifitas belajar siswa di kelas.

2. Persepsi siswa yang baik dalam evaluasi belajar oleh guru Pendidikan Agama

Islam di kelas. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa evaluasi

dengan ujian tulis menggunakan pertanyaan yang berhubungan dengan

pengetahuan lainnya, sehingga memudahkan siswa dalam memahami teori

yang telah dipelajari. Adapun penilaian yang dilakukan oleh guru Pendidikan

Agama Islam bukan sebatas Pekerjaan Rumah, Ulangan Harian, Ujian Tengah

Semester, ataupun Ujian Akhir Semester, tetapi sikap siswa selama proses

pembelajaran pun dijadikan sebagai tolak ukur evaluasi.

3. Persepsi siswa yang sangat baik terhadap kepribadian guru Pendidikan Agama

Islam, yaitu bapak Ahmad Zainudin, S.Pd.I sehingga beliau dapat dijadikan

guru teladan bagi siswa di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. Berdasarkan

hasil wawancara dengan siswa, diketahui bahwa sikap disiplin yang dimiliki

guru Pendidikan Agama Islam dapat menjadikannya sebagai guru yang

disegani oleh siswa. Selain itu, hubungan antara guru Pendidikan Agama

Islam dengan siswa sangat erat karena terjalinnya komunikasi yang baik.

D. Keterbatasan Penelitian 1. Instrumen penelitian yang digunakan tanpa melalui proses validasi tetapi

hanya melalui expert judgement atau penilaian ahli oleh dosen

pembimbing dan bapak Ahmad Zaenudin, S.Pd.I selaku guru Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan.

2. Pernyataan pada kuesioner yang digunakan tidak dikelompokkan

berdasarkan karakteristik kompetensi guru, tetapi disusun dengan cara

random (acak).

3. Penelitian ini hanya dilaksanakan selama 2 minggu. Hal ini dikarenakan

pada saat penelitian bertepatan dengan Ujian Tengah Semester (UTS)

sehingga penulis harus menunggu waktu luang siswa dan

mempertimbangkan fokus siswa pada ujian tersebut.

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan Penelitian ini membahas tentang persepsi siswa kelas XI SMA Negeri 8

Tangerang Selatan terhadap profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam.

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu berdasarkan

pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas

XI SMA Negeri 8 Tangerang Selatan memiliki persepsi yang baik terhadap

profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dengan rata-rata skor angket

persepsi siswa yaitu 77,60%.

Persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama

Islam yaitu tergolong baik. Hal ini diketahui dari pemahaman guru terhadap

karakteristik belajar siswa, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta

evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di

kelas. Adapun pelaksanaan pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru PAI

yaitu dengan menggunakan metode ceramah, sedangkan evaluasi pembelajaran

yang dilakukan oleh guru PAI bukan sebatas ujian tulisan tetapi juga sikap siswa

selama proses pembelajaran.

Persepsi siswa terhadap kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Islam

tergolong baik. Hal ini diketahui bahwa guru Pendidikan Agama Islam, yaitu

bapak Ahmad Zainudin, S.Pd.I mampu berkomunikasi yang baik kepada siswa-

siswa di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. Selain itu, beliau mampu menjalin

komunikasi yang baik dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan, serta

mampu mengembangkan kegiatan di sekolah guna menjalankan kebudayaan

pengalaman ajaran agama siswa dengan menjadi Pembina ekstrakurikuler

ROHIS.

Persepsi siswa terhadap kepribadian guru Pendidikan Agama Islam, yaitu

bapak Ahmad Zainudin, S.Pd.I adalah tergolong sangat baik. Dalam hal ini beliau

86

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

87

dapat dijadikan guru teladan bagi siswa di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan.

Sikap disiplin dan tanggung jawab yang dimiliki guru PAI dapat menjadikannya

sebagai guru yang disegani oleh siswa. Selain itu, hubungan antara guru

Pendidikan Agama Islam dengan siswa sangat erat dan selaras karena terjalinnya

komunikasi yang baik.

Persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru Pendidikan Agama

Islam adalah tergolong baik. Hal ini dapat diketahui dari cara penyampaian materi

oleh bapak Ahmad Zaenudin, S.Pd.I selaku guru Pendidikan Agama Islam,

dilakukan secara sistematis dan jelas sehingga memudahkan siswa dalam

memahami konsep teori yang diajarkan. Selain itu, dalam penjelasan materi pun

tidak terlepas dari berbagai contoh dan menganalogikan teori dengan pengalaman

siswa sehingga mampu membantu siswa dalam menerapkan materi ajaran agama

dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran Mengingat pentingnya peran guru Pendidikan Agama Islam dalam

membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada siswa, dalam

hal ini peneliti memberikan beberapa saran kepada pihak yang berkaitan dari

penelitian di atas, yaitu pihak sekolah, sebagai berikut:

1. Profesionalitas guru PAI perlu ditingkatkan lagi melalui penerapan beberapa

metode pembelajaran agar pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

guru PAI terus bertambah dan berkembang mengikuti kemajuan dunia

pendidikan.

2. Guru PAI hendaknya selalu memberikan persepsi yang positif kepada siswa

terhadap pentingnya mempelajari ajaran agama bagi seseorang agar dapat

menjalankan kehidupan yang lebih baik.

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anul Karim.

Azhari, Akyaz. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Teraju Mizan Publika, 2004.

Basri, Hasan. Landasan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Danim, Sudarwan dan Khairil. Psikologi Pendidikan: Dalam Persepktif Baru. Bandung: Alfabeta, 2010.

Echols, M. Jhons. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Cet. XXIII, 1996.

Fakhruddin, Asef Umar. Menjadi Guru Favorit. Yogyakarta: Diva Press, Cet. II, 2010.

Fathurrohman, Pupuh dan Aa Suryana. Guru Profesional. Bandung: PT Refika Aditama,

2012.

Hadeli. Metode Penelitian Pendidikan. Ciputat: PT Ciputat Press, 2006.

Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet. VII, 2010.

Iska, Zikri Neni. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. Jakarta: Kiki Brother’s, 2006.

Jihad, Asep, dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Cet.

IV, 2012.

Langgulung, Hasan. Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan Pendidikan, Jakarta: PT Al-Husna Zikra. Cet. III, 1995.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Manihuruk, Valentina Rosa. “Persepsi Tentang Konseling Pranikah Pada Siswa Tingkat Akhir”, Skripsi pada Sarjana FIK UI. Jakarta, 2012. tidak dipublikasikan.

88

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

89

Mansoer, Masri. “Perilaku Religiusitas Remaja”. Refleksi: Jurnal Kajian Agama dan Filsafat, Vol. X, No 3, 2008.

Mudlofir, Ali. Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press, 2012.

Muslim, Imam. Sahih Muslim, Terj. Mahmoud Matraji. Beyrouth: Dar El Aker, 1993.

Nasution. Diktat Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2000.

Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana, 2010.

Nata, Abuddin. Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Daras/Ajar, 2005.

Nuraida dan Halid Alkaf. Metodologi Penelitian Pendidikan. Ciputat: Islamic Research Publishing, 2009.

Sabri, Alisuf. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya. Cet. IV, 2006.

Sagala, Syaiful. Kemampuan Peofesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta, 2012.

Shoimin, Aris. Excellent Teacher. Semarang: Dahara Prize, 2013.

Simanjutak, Nancy. Kamus Psikologi. Penguin Books Ltd. Cet. IV, 1988.

Sugiono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Cet. XI, 2006.

Supardan, Dadang. “Peluang Pendidikan dan Hubungan Antar Etnik”, Sosio Didaktika. Jakarta: Vol. I, No 1, Juni 2014.

Suyanto, dan Asep Jihad. Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Bandung: Erlangga Group, 2013.

Tanenji. “Menjadi Guru yang Inspiratif”, Tahdzib: Jurnal Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Vol. III, 2009.

Tasmara, Toto. Etos Kerja Pribadi Muslim. Jakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995.

Tirtarahardja, Umar, dan La Sulo. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka CIpta, 2005.

Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: CV Pustaka Setia, 2005.

“Undang Undang RI No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen”, sumberdaya.ristekdikti.go.id, 28 September 2016.

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

90

Umar, Bukhari. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah, 2010.

Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian: Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara,

2006.

ر الدولیة للنشر و التوزیع, الریاض: نیت األفكا. صحیح النخاري .اس محمد بن إسماعیل البخارياإلمام عبد ۱۹۹۸.

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

QUESTIONER

TENTANG PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. IDENTITAS RESPONDEN Nama : …………………………………………………………… Kelas : ……………………………………………………………

2. PETUNJUK UMUM

Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab.

Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai, maka jawablah dengan jujur dan

sesuai dengan hati nurani.

Berilah tanda (√) pada setiap pertanyaan dengan cara memilih salah satu jawaban

yang paling sesuai menurut anda, dengan cara memilih angka (1-5) pada kolom skor.

1 = Tidak Pernah

2 = Pernah

3 = Kadang-kadang

4 = Sering

5 = Sangat Sering

No Pernyataan Skor

1 2 3 4 5

1 Menciptakan suasana yang kondusif dalam KBM.

2 Melakukan review materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

3 Peduli dengan kesulitan siswa dalam memahami pelajaran.

4 Memahami gaya belajar setiap siswa di kelas.

5 Memerlihatkan antusiasme dalam menyampaikan materi pelajaran.

6 Berpenampilan bersih, berpakaian rapi dan menutup aurat.

7 Berakhlak baik, ramah, tenang, dan berwibawa di hadapan siswa.

8 Menyampaikan materi secara sistematis dan jelas.

9 Menguasai teori materi pelajaran.

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

10 Menghubungkan pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan.

11 Menjelaskan materi pelajaran dengan berbagai contoh.

12 Menganjurkan sumber belajar yang membantu memahami materi pelajaran.

13 Menerapkan metode belajar yang kreatif sesuai dengan materi ajar.

14 Menggunakan media teknologi yang berkembang untuk kepentingan KBM.

15 Mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi sesuai dengan minat dan

bakat.

16 Bersedia mendengarkan konsultasi siswa terkait permasalahan yang dihadapi

dan memberikan solusi.

17 Mengembangkan kegiatan sekolah bersama masyarakat sekitar.

18 Memiliki sikap kepemimpinan yang baik dalam menjungjung nilai-nilai

kenegaraan dan norma yang berlaku di masyarakat.

19 Mengembangkan teknologi informasi dalam berkomunikasi dan

meningkatkan diri dalam menjalankan tugas.

20 Memiliki sikap terbuka dalam menerima kritik dan saran.

21 Memberikan teladan dan menanamkan nilai-nilai moral.

22 Bertanggung jawab atas tugasnya dalam mengajar dan membimbing.

23 Memiliki rasa humor.

24 Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler

25 Berkomunikasi secara efektif dengan sesama pendidik dan staf sekolah.

26 Melakukan evaluasi proses KBM secara objektif.

27 Mengadakan pengayaan dari hasil belajar siswa.

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN PAI DI KELAS

Instansi/Sekolah : _________________________________________

Guru : _________________________________________

Materi : _________________________________________

Kelas/Semester : _________________________________________

Hari/Tanggal : _________________________________________

Waktu : _________________________________________

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Deskripsi

I Kegiatan Awal

1. Mengkondisikan persiapan siswa

untuk belajar

2. Melakukan pengecekan kehadiran

3. Melakukan apersepsi

4. Menjelaskan tujuan pembelajaran

5. Menyampaikan cakupan materi

II Kegiatan Inti

Eksplorasi

1. Mencari informasi yang luas dan

dalam tentang materi yang dipelajari

2. Belajar dengan beragam pendekatan,

metode, dan sumber

3. Interaksi antara peserta didik, peserta

didik dengan guru, lingkungan dan

sumber lain

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

4. Terlibat secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran

Elaborasi

1. Membaca dan menulis hal beragam

melalui tugas yang bermakna

2. Mengerjakan tugas, diskusi untuk

memunculkan gagasan baru secara

lisan dan tulisan

3. Berpikir, menganalisis,

menyelesaikan maslaah dan

bertindak dengan sikap percaya diri

dan bertanggung jawab

4. Berkompetisi secara sehat dalam

keaktifan dan mengerjakan tugas

5. Membuat laporan hasil diskusi

secara individu dan atau kelompok

Konfirmasi

1. Memperoleh umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat atau lainnya.

2. Melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar

yang dilakukan

3. Memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar dari guru

III Kegiatan Penutup

1. Bersama-sama merangkum dan

menyimpulkan

2. Melakukan penilaian atau refleksi

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan

3. Memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Pedoman Wawancara Siswa Tentang Profesionalisme Guru

di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

No Kisi-Kisi Soal Jumlah

1 Mengajar di kelas Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara

mengajar guru PAI di kelas? 1

2 Mengevaluasi proses

belajar

Bagaimana pendapat ananda tentang

penilaian yang dilakukan guru PAI dalam

proses KBM?

1

3 Penggunaan media

teknologi

Bagaimana tanggapan ananda terkait

keterampilan guru PAI dalam menggunakan

teknologi yang berkembang dalam proses

pembelajaran?

1

4 Penggunaan metode

pembelajaran

Bagaimana pendapat ananda tentang metode

belajar yang diterapkan guru PAI? 1

5 Penampilan/ busana Bagaimana pandangan ananda tentang

penampilan guru PAI di sekolah? 1

6 Bahasa

Bagaimana pendapat ananda mengenai

penggunaan bahasa verbal dan non verbal

yang dilakukan oleh guru PAI?

1

7 Sumber Belajar Apa saja referensi atau sumber belajar yang

dijadikan rujukan selama proses KBM? 1

8 Menjadi teladan/

memotivasi siswa

Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan

ananda? 1

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Panduan Wawancara dengan Guru PAI

Interviewee : …………………………………………………………

Hari/Tanggal : …………………………………………………………

Tempat : …………………………………………………………

1. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar PAI di kelas

a. Kurikulum apa yang diterapkan dalam mengajarkan pelajaran PAI?

b. Pendekatan apa saja yang dilakukan dalam proses KBM PAI di kelas?

c. Apa saja tindakan reflektif ketika mengakhiri pertemuan PAI di kelas?

d. Menurut bapak/ibu, bagaimana cara menentukan metode pembelajaran yang tepat?

2. Tantangan yang dihadapi

a. Kesulitan apa saja yang dihadapi dalam mengajar siswa di kelas?

b. Kesulitan apa saja yang dihadapi dalam membimbing siswa di dalam dan di luar

kelas?

3. Usaha apa saja yang dilakukan dalam meningkatkan profesionalisme guru dalam

menjalankan tugas dan perannya?

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

No Respon

Pernyataan ∑ skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 5 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 122 2 2 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 3 3 4 2 4 3 2 2 2 2 78 3 5 4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 5 4 1 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 117 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 2 3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 5 3 4 114 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 100 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 96 7 3 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 95 8 4 4 4 4 5 3 2 4 5 5 5 5 1 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 108 9 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 2 2 4 2 2 4 3 5 5 4 5 4 3 3 4 100

10 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 1 2 5 4 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 119 11 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 1 2 5 4 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 119 12 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 123 13 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 122 14 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 3 103 15 5 5 5 3 4 5 3 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 119 16 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 98 17 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 3 5 4 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 121 18 5 4 4 4 5 4 4 4 5 2 5 5 5 2 2 4 2 5 4 5 5 5 5 2 4 2 4 107 19 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 2 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 4 5 5 116 20 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 5 3 3 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 118 21 5 5 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 5 3 2 4 5 5 4 4 4 5 3 5 5 5 114 22 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 106 23 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 106 24 4 2 2 2 3 4 4 2 4 2 3 3 3 5 3 2 4 3 2 4 3 4 2 3 4 5 3 85 25 4 3 5 5 3 3 3 3 5 4 4 4 5 3 3 5 2 3 3 4 3 3 5 5 3 5 3 101 26 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 2 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 109 27 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 3 3 5 3 4 4 5 4 4 5 3 5 4 5 112 28 3 2 4 3 3 4 5 3 5 5 5 2 4 1 4 5 4 3 1 5 4 5 5 3 4 5 4 101 29 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 3 5 4 5 1 5 5 5 5 1 4 5 3 114 30 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 123

REKAPITULASI SKOR ANGKET

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

31 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 129 32 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 116 33 2 2 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 92 34 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 103 35 2 3 3 3 4 2 2 4 4 2 2 4 3 1 3 2 1 2 3 4 4 4 4 1 4 2 3 76 36 5 3 4 3 5 5 4 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 120 37 4 3 3 3 3 5 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 100 38 5 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 114 39 3 2 2 4 3 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 40 4 3 4 3 2 5 5 3 3 3 4 2 3 4 4 3 5 5 5 5 4 5 2 5 4 3 2 100 41 4 3 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 110 42 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 112 43 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 2 107 44 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 110 45 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 108 46 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 3 3 92 47 4 3 3 4 3 5 5 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 5 4 5 3 3 4 4 97 48 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 97 49 3 3 3 4 4 5 5 4 3 4 3 3 5 4 5 2 2 3 4 3 5 5 5 3 5 5 5 105 50 4 5 3 3 5 4 5 4 5 4 4 3 3 3 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 112 51 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 3 3 124 52 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 103 53 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 1 2 4 3 4 2 4 3 3 5 2 2 4 4 94 54 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 1 3 5 1 3 4 4 4 4 5 3 3 4 3 94 55 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 127 56 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 123 57 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 86 58 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 1 3 2 2 83 59 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 3 5 3 4 3 3 101 60 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 101 61 4 3 3 4 5 5 5 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 99 62 5 3 4 3 4 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 110

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

63 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 3 111 64 5 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 3 2 1 2 3 4 4 3 4 4 4 5 2 5 5 1 99 65 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 122 66 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 76 67 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 2 5 4 4 3 3 4 5 3 3 4 5 97 68 3 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 3 3 3 5 4 4 4 5 4 5 5 2 3 3 3 107 69 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 100 70 5 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 117 71 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 82 72 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 2 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 123 73 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 1 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 98 74 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 5 97 75 4 3 4 4 5 5 4 5 4 3 4 3 2 1 3 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 101 76 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 3 5 4 4 120 77 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 116 78 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 3 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 5 3 118 79 4 3 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 3 2 3 5 4 4 4 4 4 4 5 1 4 4 4 103 80 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 3 5 2 3 4 3 101 81 5 4 4 3 4 5 5 4 3 3 4 3 3 5 5 3 2 3 2 5 5 4 5 2 2 3 2 98 82 1 2 3 4 5 4 3 1 2 3 4 5 4 3 2 1 2 3 4 5 4 3 2 1 2 3 4 80 83 4 3 4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 5 5 4 3 4 3 5 4 3 4 5 4 4 3 4 107 84 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 113 85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 4 3 2 1 2 3 4 5 4 3 2 1 2 3 81 86 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 73 87 3 3 2 3 3 5 4 4 3 4 4 3 3 1 2 4 2 4 4 4 5 5 5 5 5 2 4 96 88 2 2 2 1 2 2 4 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 4 4 3 4 2 3 3 2 72

Jumlah 346 301 339 336 360 388 369 346 373 350 361 333 330 247 303 340 307 354 311 373 373 371 391 298 344 339 336 9219

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

PERHITUNGAN PERSENTASE PERSEPSI SISWA DARI TIAP SUB VARIABEL

PROFESIONALISME GURU PAI

Sub Variabel Indikator

No Pernyataan

dan Jumlah

Skor

Persentase Kategori

Kompetensi

Pedagogik

- Memahami siswa secara

mendalam

2 = 301

4 = 336

79,66% BAIK

- Merancang pembelajaran 13 = 330

- Melaksanakan

pembelajaran 1 = 346

- Merancang dan

melaksanakan evaluasi

26 = 339

27 = 336

- Membantu siswa

mengaktualisasi potensi

15 = 303

24 = 298

Kompetensi

Sosial

- Berkomunikasi dan

bergaul dengan siswa

3 = 339

16 = 340

75,57% BAIK

- Berkomunikasi dan

bergaul dengan sesama

pendidik dan tenaga

kependidikan

25 = 344

- Berkomunikasi dan

bergaul dengan wali siswa

dan masyarakat

17 = 307

Kompetensi

Kepribadian

- Pribadi yang mantap dan

stabil 18 = 354

91,66% SANGAT

BAIK - kepribadian yang arif

6 = 388

20 = 373

- kepribadian yang

berwibawa

5 = 360

7 = 369

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

22 = 371

23 = 391

- Berakhlak mulia dan

menjadi tauladan 21 = 373

Kompetensi

Profesional

- Menguasai struktur ilmu

yang diajarkan

8 = 346

9 = 373

10 = 350

11 = 361

12 = 333 75,36% BAIK

- Memahami kurikulum,

silabus, RPP yang

diajarkan

14 = 247

19 = 311

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Bpk. Ahmad Zaenudin, S.Pd.I

Waktu : Selasa, 18 Oktober, 09:02 WIB

Tempat : Ruang BK

Q : Sebenernya untuk ngajar siswa di kelas, khususnya untuk kelas XI, adakah perbedaan

antara siswa IPA dengan siswa IPS (dari gara belajar)?

A : Beda suasana belajarnya. Sebenernya semua sama, tapi kalo IPA lebih mudah diarahkan

dan dibimbing, artinya tidak terlalu membuang tenaga, amarah, emosi. Cukup diarahkan,

sekali teriak ya ngikut gitu. Mungkin karena faktor usia, lingkungan, atau budaya. yang

pasti Tapi kalo IPS, yang pasti tantangan lebih kepada IPA. Mungkin faktor kurang

motivasi, yang penting masuk, minat dan semangat agak kurang daripada IPA. Dan anak

IPA itu lebih kreatif, komunikatif lah. Ada siswa IPS, tapi di IPS1 hampir menyamai

dengan siswa IPA, semnagat belajarnya banyak.

Q : Strategi, bagaimana siswa agar mau tetap belajar?

A : Oh iya lah, itu karena pertama pada jumlah rombel, jumlah kualitas siswanya lebih

banyak ukurannya, idealnya kan satu kelas itu kuota standar ya sekitar 30. Sedangkan itu

lebih, jadi tidak semuanya terpantau. Yang kedua, harus ada kontrak di awal pelajaran,

seperti tidak boleh memainkan hape saat pelajaran, tidak boleh ngobrol, makanya kalo

sekali mengingatkan dua kali mengingatkan, ya namanya j manusia, lebih banyak yang

ga ngobrol daripada yang ngobrol. Makanya kalo banyak yang ngobrol ya sesekali

dipanggil ke depan, kadang diingatkan saja, tapi kalo udah berkali-kali tetep ngeyel ya

kita dikeluarin.

Q : Kalo di kelas XI masih memakai KTSP ya pak, cara pembelajaran pun tetap dengan 3

langkah proses pembelajaran?

A : Ya ada elaborasi, ada konfirmasi, ada eksplorasi, ya bagaimana bisa menggaitnya aja.

Jadi ya tetep 3 itu.

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Q : Bapak mengajar di kelas X dengan K13 dan juga di kelas XI yang masih menerapkan

KTSP, adakah perbedaan karakter dalam mengajar?

A : Ya sebenernya ada. Tapi ya kembali kepada metode dan strategi gurunya ya, yang pasti

untuk kelas X ditunjang lebih kepada siswa yang lebih aktif, sedangkan untuk kelas XI,

guru lebih aktif. Ya artinya, kalo kelas X kebanyakan dengan portofolio, proyek,

kerjasama, antara siswa, guru ke siswa, ya artinya kita sebagai pengamat. Adanya sikap

sosial yang spiritual, yang berhubungan dengan tujuan kurtilas. Yang pasti kurtilas

bagaimana membuat siswa lebih berbudidaya dan berkarakter. Sebenernya hakikatnya

sama dalam penyampaian meteri, tetapi ada perbedaan dalam administrasinya untuk kelas

sepuluh. Tapi kalo proses kembali kepada sistem, strategi dan metode, semua tergantung

pada strategi.

Q : Setelah saya wawancara dengan siswa, ya banyak yang bilang kalo bapak jarang pake

infocus/media itu kenapa pak?

A : Ya saya jarang, karena pertama selain daripada ya mungkin tadi kan sudah saya jelasin

yang tentang jumlah kelas ya, salah satunya yaitu harus mesen dulu, bilang dulu ke

bagian TU, atau enggak datang lebih awal. Yang kedua, kalo infocus materinya, jadi

siswa lebih untuk melihat sedangkan untuk agama itu dikatakan ceramah, dialog, diskusi,

tanya jawab. Tapi kalo di power point itu kan next trus next ya itu kan sebenernya hanya

bagian dari alat belajar. Saya jarang kalo pake infocus, kecuali kalo sifatnya nonton

kayak sejarah atau yang lain, tapi ya tergantung kepada materi. Dan selanjutnya kalo

pake infocus jadinya anak yang bikin. Ya artinya anak presentasi kan power point atau

makalah, ya tergantung. Mereka yang bikin bahan ajar, presentasi, nanti saya yang

meluruskan, yang menjelaskan, kira-kira yang mana yang belum pas yang belum paham

Q : Nah trus kalo untuk sumber belajar sendiri itu bapak ngasih referensi yang lain ga, atau

cuma dari buku paket aja?

A : Ada buku paket, ada buku tahun kemaren, Al-Qur’an, terjemah, internet, ya tergantung.

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Q : Cara menanamkan nilai ajaran agama itu sendiri kan salah satunya sebelum pelajaran di

kelas pagi itu membaca Al-Qur’an bersama gitu ya pak, lalu bagaimana di kelas siang pas

belajar PAI?

A : Kalo siang ya ga ada, paling lebih kepada ya berdoa aja. Sebelum masuk, ya kayak tadi

aja, disiapin berdoa dulu bersyukur aja kalo proses belajar tuh mau dimulai, kan kalo

langsung belajar nanti mereka kaget.

Q : Biasanya untuk meningkatkan konsentrasi siswa biar fokus dalam belajar gimana tuh

yang bapak terapkan?

A : Ya kana da ice breaking, ada konfirmasi, ada communication apa yang belum paham,

untuk tugas apakah ada yang sudah dikoreksi/dinilai apa belum, kalo sudah kita lanjutin

ke materi selanjutnya. Tergantung sih, karena untuk ice breaking sendiri itu kembali

kepada game, anak-anak sekarang tuh udah hal aneh gitu. Karena semua game dari dulu

itu sama untuk ice breaking, jadi ada yang ikut ada yang enggak, dari dulu SD SMP SMA

ya sama. Jadi ya komunikatif aja apa yang sudah dipelajari dan mau dipelajari

Q : Lalu untuk evaluasi nih pak, dalam penilaian bapak terhadap siswa apakah transparansi

gitu dikasih tau ke siswa?

A : Transparansi ya, saya mah kalo setiap abis ulangan ya langsung dikasih lagi ke siswa.

Ya tapi gitu, kalo ulangan ya gitu disebutin, kalo kira-kira remid, saya ga bakalan

ulangan lagi, tetapi tes lisan, ulangan lisan, kayak yang ga ikut gitu ya ulangannya lisan.

Ya adapun kalo tes tulis lagi ntar nyontek ke temennya kan. Ya begitu, bagi saya, siswa

SMA itu harus dijadikan teman, karena kalo dijadiin siswa, musuh yang ada. Jadi teman

aja, teman ngobrol, ya mungkin etikanya aja yang berbeda.

Lola Nurhidayaty Interviewer

Tangerang, 7 Desember 2016

Mengetahui,

Ahmad Zainuddin, S.Pd.I Interviewee/Guru PAI

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Adya

Kelas : XI IPS 1

Hari/Tanggal : Kamis, 13 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda tentang guru PAI di kelas?

Orangnya itu… jadi dia tuh bisa bikin suasana kelas jadi lebih seru gitu dengan cerita-

cerita. Awalnya tuh gini, jadi dia tuh kalo ngajarin, nyampein materi dulu abis itu kalo

udah misalnya salah satu materi yang disampein bisa, hmm contohnya, misalnya hari

kiamat jadi disambung-sambungin ke mana gitu tapi bisa bikin ketawa. Ya pokoknya dia

orangnya humoris. Dia juga orangnya tegas, tegas banget kalo udah tentang tugas. Kalo

udah kita harus ngerjain tugas bab ini bab ini, nanti dinilai. Kalo ga dikerjain ga dapet

nilai gitu. Dia tegas banget deh pokoknya kalo udah penilaian tugas gitu.

2. Bagaimana pendapat Ananda tentang penilaian yang dilakukan guru PAI dalam proses

KBM? Khususnya sewaktu lalu Ujian, bagaimana penilaiannya?

Penilaian uts pas kemaren udah dikasih tau, aku dapet nilai 100 alhamdulillah, hehe. Tapi

kalo remid-remid gitu jarang deh kak, ya paling temen-temen rata-rata nilainya 80, ada

yang 70, walaupun pas KKM tapi ga sampe remid.

3. Bagaimana tanggapan Ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Menjadikan suasana kelas menjadi hidup, dengan cara mengajar yaitu menyampaikan

materi terlebih dahulu kemudian dihubungkan dengan pembelajaran lainnya.

4. Bagaimana tanggapan ananda terkait keterampilan guru PAI dalam menggunakan

teknologi yang berkembang dalam proses pembelajaran?

Sebenernya media belajar di kelas ada, Cuma kalo pak Jay lebih enak dan bagus kalo

nyampein materinya itu langsung. Dia ga pernah terpaku sama materi di power point ga

pernah, jadi ya kita jarang make infocus gitu.

5. Apa saja referensi atau sumber belajar yang dijadikan rujukan selama proses KBM?

Ya itu kak, kan ada buku paket... terus juga kalo presentasi gitu bikin makalah kita

disuruh nyari dari internet hehe

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

6. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Bisa, jadi tuh gimana ya… kan beliau di rohis, aku juga anggota rohis jadi tahu gimana

dia. Dia juga kadang sering kayak, hmm pokoknya membuat kita saling kerjasama buat

kayak, ayo dong, kita bagusin nama rohis. Waktu itu juga kan pas tahun baru Islam dia

sempet buat bikin acara, kayak lomba azan, al-Qur’an, cuman emang karena mepet uts

jadi belum dibicarain lagi.. jadi tuh dia kayak bisa, pembinanya tuh jadi bisa cocok

dijadiin teladan.

Interviewee

Adya

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Adam Setiawan

Kelas : XI IPS 1

Hari/Tanggal : Kamis, 13 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Masuk kak belajarnya, materinya. Iya mudah dipahami, dan lebih asik. Cara ngajarnya

dia tuh jadi dibikin mood-nya dulu gitu, jadi dilihat dulu oh anak-anak kayak gini, jadi

terus nanti ngikutin dia maunya gimana gitu. Kalo jelasin materi suka pake contoh-

contoh juga sih.

2. Bagaimana pendapat ananda tentang penilaian yang dilakukan guru PAI dalam proses

KBM?

Nilai uts yang kemaren bags bagus semua, jadi kalo bikin soal ulangan itu kebanyakan

kayak pengetahuan umum. Jadi kayak dilihat dulu gitu pemahaman temen-temen di

kelas, udah berapa banyak pengetahuan di luarnya gitu.

3. Bagaimana pendapat Ananda tentang metode belajar yang diterapkan guru PAI?

Hmm biasa aja sih, soalnya jarang banget pake alat-alat gitu.. jadinya kita fokus sama

penjelasan dia, jadinya kita paham..

4. Bagaimana pendapat ananda tentang penampilan guru PAI di sekolah?

Hmm ya standar sih sama guru lainnya, rapih, sopan gitu...

5. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Lumayan bisa dijadikan teladan. Sikap sosialis, jadi hubungan antara manusia juga lebih

baik, jadi juga model-modelnya asik aja gitu. Ya orangnya juga rajin, jarang telat. Jadi

kalo udah telat 15 menit dia ga bakal masuk ngajar di kelas. Jadi peraturan itu sama

berlaku untuk murid dan dia juga.

Interviewee

Adam Setiawan

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Fathurrohman

Kelas : XI IPS 1

Hari/Tanggal : Kamis, 13 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Cepet sih dia kalo ngajar, jelas banget. Sesuai dengan buku. Jadi yang inti-intinya

dipelajari dulu, terus dibahas. Terus yang ga tau ditanyain gitu.

2. Bagaimana pendapat ananda tentang evaluasi/penilaian yang dilakukan guru PAI dalam

proses KBM?

Tugas-tugas di latihan buku paket, pg dan essai trus dinilai. Udah gitu aja. Kalo praktik

belum ada praktik, di semester berikutnya ada nanti jenazah.

3. Bagaimana pendapat ananda tentang metode belajar yang diterapkan guru PAI?

Penjelasan gitu, abis itu diskusi juga di kelas.

4. Apa saja referensi atau sumber belajar yang dijadikan rujukan selama proses KBM?

Buku paket aja dari sekolah.

5. Bagaimana tanggapan ananda terkait keterampilan guru PAI dalam menggunakan

teknologi yang berkembang dalam proses pembelajaran?

Di papan tulis terus, tapi dia ngajarnya enak kayak gitu, mudah dipahami

6. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Iya menginspirasi. Iya bisa dijadikan teladan, dari sikap disiplinnya, disiplin waktu. Gaya

pembicaraanya juga jelas, enak dipahami.

Interviewee

Fathurrohman

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Azzahra

Kelas : XI IPS 2

Hari/Tanggal : Jumat, 21 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Bagus sih. ya pokoknya dijelasin dulu gitu, terus kadang langsung ngerjain tugas latihan

di setiap evaluasi bab materi di buku cetak trus dinilai.

Kalo masuk kelas sih ya ga pernah telat, selalu ontime. kadang juga pernah ga masuk

biasanya kalo lagi ada urusan atau apa gitu.

2. Bagaimana pendapat ananda tentang evaluasi/penilaian yang dilakukan guru PAI dalam

proses KBM?

Iya dikasih nilai kalo abis latihan soal gitu. Ada juga yang diremid kalo abis ujian. Hm

tapi kadang tergantung juga sih. kalo tugasnya full, banyak gitu, pasti jarang dikasih tau

gitu… jadi dinilai sikap juga sih.

3. Bagaimana pendapat ananda mengenai penggunaan bahasa verbal dan non verbal yang

dilakukan oleh guru PAI?

Bagus, bahasanya ga terlalu baku…. jadi kayak biasa aja.

4. Bagaimana pendapat ananda tentang metode belajar yang diterapkan guru PAI?

Kebanyakan nulis sih, ngerangkum, trus dia ngejelasin, tanya jawab juga tapi jarang.

Sering juga ceramah.. jadi ceramah gitu, ngejelasin materi, abis itu ngerjain tugas.

Kadang suka ngerasa bosen sih dari cara ngajarnya hehe.

5. Bagaimana pandangan ananda tentang penampilan guru PAI di sekolah?

Ya bagus sih, sudah mencerminkan guru kan juga rapih pokoknya.

6. Apa saja referensi atau sumber belajar yang dijadikan rujukan selama proses KBM?

Yang utama buku paket, kadang disuruh nyari ke internet juga. Kemaren juga baru ngasih

tugas per kelompok nyari materi dari internet, bikin makalah gitu, katanya nanti

dipresentasiin. Jadi ngikut kurikulum dua ribu tiga belas juga sih hehe

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

7. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Iya, bisa dijadikan teladan. Karena dia kalo jelasin pelajaran itu ya penyampaiannya

cepet. Kalo jelasin itu jelas, jadi ga ribet, jadi mudah dipahami. Tapi kurang

menginspirasi sih, biasa aja, karena kalo belajar terlalu santai, hehe.

Interviewee

Azzahra

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Vito

Kelas : XI IPS 3

Hari/Tanggal : Jumat, 21 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Bagus sih. enak.. alhamdulillah mudah dipahami, ya pokoknya santai haha

2. Bagaimana pendapat ananda tentang evaluasi/penilaian yang dilakukan guru PAI dalam

proses KBM?

Ya gitu, kan suka disuruh ngafalin ayat trus abis itu ada latihan-latihan, terus nanti dinilai

seperti biasa. Ntar kita dikasih tau nilainya berapa juga, gitu.

3. Bagaimana pendapat ananda mengenai penggunaan bahasa verbal dan non verbal yang

dilakukan oleh guru PAI?

Ya bagus sih,

4. Bagaimana pendapat ananda tentang metode belajar yang diterapkan guru PAI?

Hmm apa ya, karena seringnya ceramah jadi ya santai aja gitu, tapi bagus karena dia bisa

membuat suasana nyaman jadi ya mudah dipahami kok

5. Bagaimana pandangan ananda tentang penampilan guru PAI di sekolah?

Ya bagus.

6. Apa saja referensi atau sumber belajar yang dijadikan rujukan selama proses KBM?

Ya pastinya buku paket sih, pas kemaren disuruh nyari di internet buat tugas juga

7. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Ya bisa.

Interviewee

Vito

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Aisyah

Kelas : XI IPS 1

Hari/Tanggal : Jumat, 13 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Enak, nyaman, bagus deh pokoknya.. soalnya tuh kak, pas di awal pelajaran kita baca doa

bersama trus baca Al-Qur’an bareng-bareng jadi seru. Nah abis itu nanti dikasih tau

materi yang mau dipelajari, kadang juga bapak suka ngasih kata-kata mutiara gitu biar

kita semangat belajarnya

2. Bagaimana pendapat ananda tentang evaluasi/penilaian yang dilakukan guru PAI dalam

proses KBM?

Hmm penilaian selalu kok kak, apalagi kalo ada tugas tuh biasanya banyak nanti

dikumpulin pas terakhir trus dinilai… kalo UTS dan UAS juga sama, di kelas aku jarang

banget yang remid hehe

3. Bagaimana pendapat ananda mengenai penggunaan bahasa verbal dan non verbal yang

dilakukan oleh guru PAI?

Hmm kalo Bahasa sih ya bagus aja sih kak, seru kok kak, soalnya bapak suka becanda

sama kita jadi gaul gitu hehe… Tapi tetep kalo lagi serius di kelas sikap dan Bahasa

bapak ya bagus lah jadi kita di kelas bisa ngebedain kalo lagi becanda sama bapak hehe

4. Bagaimana pendapat ananda tentang metode belajar yang diterapkan guru PAI?

Sebenernya sering nya ceramah mulu, jarang banget pake media in focus gitu… eh tapi

kayaknya pernah sih kak pake media gitu, tapi di kelas nyaman kok soalnya bapak

nerangin materi itu ga bikin bosen

5. Bagaimana pandangan ananda tentang penampilan guru PAI di sekolah?

Penampilannya bagus kok selalu rapih seperti guru lainnya hehe

6. Apa saja referensi atau sumber belajar yang dijadikan rujukan selama proses KBM?

Referensi yang pastinya buku cetak sih kak, tapi kadang-kadang pake sumber lain, kayak

nyari di internet gitu atau dari buku bacaan lain

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

7. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Hmm menginspirasi ya, bisa dijadikan teladan juga… soalnya dia orangnya disiplin dan

bisa bercanda juga sama kita murid-murid di kelas sama di luar kelas. Apalagi dia

pembina di ROHIS, jadi bisa dijadikan pemimpin yang baik juga dan teladan deh

pokoknya.

Interviewee

Aisyah

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Zulham

Kelas : XI IPA 3

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Santai tapi serius. Kalo lagi becanda ya gitu, tapi kalo lagi serius ya serius belajar.

2. Bagaimana pendapat ananda tentang evaluasi/penilaian yang dilakukan guru PAI dalam

proses KBM?

Gimana ya, jadi tuh setiap kita dinilai selama di kelas… sikap, tugas individu, kelompok,

jadi semua dinilai. Ujian juga, alhamdulillah bagus semua sih jarang banget remid hehe

3. Bagaimana pendapat ananda tentang metode belajar yang diterapkan guru PAI?

Hmm ceramah aja sih, hehe… palingan tulisan di papan tulis juga

4. Bagaimana pandangan ananda tentang penampilan guru PAI di sekolah?

Rapih, bersih, ya kayak standar guru lainnya

5. Apa saja referensi atau sumber belajar yang dijadikan rujukan selama proses KBM?

Buku… cetak. Jadi ya belajar apa yang ada di buku cetak aja hehe, kadang juga bikin

makalah dari berbagai sumber tapi materi utama tetep di buku cetak.

6. Bagaimana pendapat ananda mengenai penggunaan bahasa verbal dan non verbal yang

dilakukan oleh guru PAI?

Ya lumayan bagus sih, hmm mungkin agak gaul juga ya kalo lagi becanda jadi santai aja..

walaupun di kelas juga kadang gitu, tapi kalo serius belajar ya Bahasa nya formal .

7. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Teladan ya, pastinya… bapak tuh orangnya bisa membuat suasana jadi seru gitu. Kalo

menginspirasi ya mungkin sedikit hehe

Interviewee

Zulham

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Hamzah

Kelas : XI IPA 3

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Serius kadang becanda, nyaman sih di kelas, mudah dipahami juga kalo nyampein

pelajaran…

2. Bagaimana pendapat ananda tentang evaluasi/penilaian yang dilakukan guru PAI dalam

proses KBM?

Kalo penilaian ya objektif, sesuai dengan kemampuan kita gitu hasilnya

3. Bagaimana pendapat ananda tentang metode belajar yang diterapkan guru PAI?

Bagus, metode ceramah yang sering dipake sih… kalo media in focus gitu jarang banget,

tapi tetep seru walaupun ga pake begituan. Jadi tuh kita fokus gitu belajar di kelas hhe

4. Apa saja referensi atau sumber belajar yang dijadikan rujukan selama proses KBM?

Banyak, buku cetak sih biasanya… kemaren tugas makalah sumber utamanya dari buku

cetak tapi tetep nyari sumber lainnya kayak di internet gitu hehe

5. Bagaimana pendapat ananda mengenai penggunaan bahasa verbal dan non verbal yang

dilakukan oleh guru PAI?

Hmm ya bagus

6. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Ya bisa bisa, teladan kok… jadi tuh dia kayak ngajarin kita untuk belajar tapi ga kaku

belajar mulu.

Interviewee

Hamzah

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Aldy

Kelas : XI IPS 3

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Hmm santai sih belajarnya, seru juga..

2. Bagaimana pendapat ananda tentang metode belajar yang diterapkan guru PAI?

Apa ya, bingung… hehe soalnya ceramah mulu, terus nulis-nulis gitu di papan tulis. Jadi

kadang suka bosen, tapi kadang seru juga karena diceritain hal-hal yang bisa diambil

pelajaran.

3. Apa saja referensi atau sumber belajar yang dijadikan rujukan selama proses KBM?

Buku panduan itu sih buku cetak dari sekolah seperti biasa hhe

4. Bagaimana pendapat ananda tentang evaluasi/penilaian yang dilakukan guru PAI dalam

proses KBM?

Hmm ya sesuai sih, bagus bagus, hehe.. setiap tugas dan ujian dinilai, sikap juga.

5. Bagaimana pendapat ananda mengenai penggunaan bahasa verbal dan non verbal yang

dilakukan oleh guru PAI?

Bagus sih bahasanya, jadi menyesuaikan sama kita jadi asik aja gitu kalo becanda juga.

sikapnya juga bagus, berwibawa..

6. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Hmm bisa dijadiin teladan

Interviewee

Aldy

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Annita

Kelas : XI IPS 3

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Cara mengajarnya tuh seru sih, santai juga, serius juga… ya intinya kalo di kelas lagi

ngajar ya disiplin, tapi ntar kadang becanda juga gitu

2. Bagaimana pendapat ananda tentang metode belajar yang diterapkan guru PAI?

Seru ya walaupun kadang bosen, soalnya penjelasan gitu ceramah hehe

3. Apa saja referensi atau sumber belajar yang dijadikan rujukan selama proses KBM?

Buku cetak aja sih, kadang juga disuruh cari dari internet buat makalah

4. Bagaimana pendapat ananda tentang evaluasi/penilaian yang dilakukan guru PAI dalam

proses KBM?

Hmm penilaian ya adil, objektif, semua ujian dan tugas, sikap selama di kelas juga dinilai

5. Bagaimana pendapat ananda mengenai penggunaan bahasa verbal dan non verbal yang

dilakukan oleh guru PAI?

Hmm ya bagus sih jadi bisa menyesuaikan ketika berbicara di kelas formal sama kalo lagi

ngobrol biasa di luar kelas…

6. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Ya bisa dijadiin guru teladan

Interviewee

Annita

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Atahalah

Kelas : XI IPS 3

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Bagus sih, serius ya serius, disiplin juga, tapi kadang becanda juga.

2. Bagaimana pendapat ananda tentang metode belajar yang diterapkan guru PAI?

Hm ceramah iya, kalo pake media pernah.

3. Apa saja referensi atau sumber belajar yang dijadikan rujukan selama proses KBM?

Buku cetak, buku perpus kadang, internet baru-baru ini bikin makalah hehe

4. Bagaimana pendapat ananda tentang evaluasi/penilaian yang dilakukan guru PAI dalam

proses KBM?

Peniliannya tuh objektif gitu, jadi bukan cuma pengetahuan kita aja gitu, tapi sikap kita

dinilai…

5. Bagaimana pendapat ananda mengenai penggunaan bahasa verbal dan non verbal yang

dilakukan oleh guru PAI?

Seperti biasa hehe, ada saatnya formal pas ngajar di kelas, kadang juga selingan gitu

sama becanda… kalo sikap ya bagus, mencerminkan seorang guru pastinya.

6. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Bisa bisa, bisa dijadiin teladan buat kita sebagai murid.

Interviewee

Atahalah

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee : Elsa

Kelas : XI IPS 3

Hari/Tanggal : Jumat, 21 Oktober 2016

Tempat : Ruang BK

1. Bagaimana tanggapan ananda terhadap cara mengajar guru PAI di kelas?

Bagus bagus aja sih kak hhe, nyaman aja gitu... hmm gimana ya, jadi dia tuh bikin

suasana kelas jadi rame gitu.

2. Bagaimana pendapat ananda tentang evaluasi/penilaian yang dilakukan guru PAI dalam

proses KBM?

Nilai... kalo nilai uts kemaren sih alhamdulillah bagus, ini juga lagi persiapan materi uas.

Hmm penilaiannya sih biasanya juga dari tugas di buku paket.

3. Bagaimana pendapat ananda mengenai penggunaan bahasa verbal dan non verbal yang

dilakukan oleh guru PAI?

Hmm lumayan hhe, gimana ya.. soalnya dia tuh suka becanda juga kadang jadi suka pake

bahasa gaul gitu. Tapi kalo lagi serius belajar di kelas ya formal, kita juga menghormati

sikap dia di kelas. Karena kan dia guru kita.

4. Bagaimana pendapat ananda tentang metode belajar yang diterapkan guru PAI?

Jadi tuh penjelasan gitu kak, sama diskusi.. agak bosen juga sih kadang karena ceramah

mulu hhe

5. Bagaimana pandangan ananda tentang penampilan guru PAI di sekolah?

Rapih kok kak, sopan juga ya.

6. Apa saja referensi atau sumber belajar yang dijadikan rujukan selama proses KBM?

Buku paket biasanya sih kak

7. Apakah guru PAI menginspirasi kehidupan ananda? Apakah menurut Ananda bisa

dijadikan teladan yang baik?

Hmm ya bisa aja sih kalo dijadiin teladan, kalo menginspirasi hmm ya agak kurang ya

kak hhe

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Interviewee

Elsa

Tangerang, 7 Desember 2016

Interviewer

Lola Nurhidayaty

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN PAI DI KELAS

Instansi/Sekolah : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Guru : bpk. Ahmad Zaenuddin, S.Pd.I

Materi : 1. Harta dan Modal

2. Perbankan

3. Turki Usmani

Kelas/Semester : XI IPA

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016

Waktu : 7.30 wib – selesai

No Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan

I Kegiatan Awal

1. Mengkondisikan persiapan siswa

untuk belajar

Tempat duduk telah diatur sebelum

siswa masuk ke dalam kelas.

Kemudian dilanjutkan oleh ketua

kelas memimpin doa, dan membaca

surat-surat pendek di juz ‘Amma.

2. Melakukan pengecekan kehadiran √

Guru menanyakan siswa yang tidak

hadir di kelas.

3. Melakukan apersepsi

Guru dan siswa berinteraksi dua arah

mengenai yang telah lalu kemudian

dikaitkan dengan materi yang akan

dipelajari.

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

4. Menjelaskan tujuan pembelajaran

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran untuk mencapai

kompetensi pada materi yang akan

disampaikan di kelas dengan singkat.

5. Menyampaikan cakupan materi

Guru menjelaskan secara umum

materi yang akan dipelajari dan

langkah-langkah yang akan

dilakukan siswa ketika proses KBM.

II Kegiatan Inti

Eksplorasi

1. Mencari informasi yang luas dan

dalam tentang materi yang dipelajari √

Siswa menelusuri berbagai sumber

untuk memahami materi yang akan

dipelajari.

2. Belajar dengan beragam pendekatan,

metode, dan sumber √

Siswa belajar dengan metode

presentase dan diskusi.

3. Interaksi antara peserta didik, peserta

didik dengan guru, lingkungan dan

sumber lain

Siswa berinteraksi dengan guru dan

siswa lainnya saat ada hal yang

kurang dimengerti.

4. Terlibat secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran √

Siswa mempresentasikan materi

pelajaran di depan kelas, kemudian

diskusi bersama dengan guru tentang

hal yang belum dipahami.

Elaborasi

1. Membaca dan menulis hal beragam

melalui tugas yang bermakna √

Siswa membuat peta konsep dari

internet/materi yang berkaitan

dengan yang dipelajari.

2. Mengerjakan tugas, diskusi untuk

memunculkan gagasan baru secara

lisan dan tulisan √

Siswa berdiskusi kelompok setelah

mendapatkan materi dari internet,

kemudian menyimpulkan dan

mempresentasikan bersama tim

kelompok.

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

3. Berpikir, menganalisis,

menyelesaikan maslaah dan bertindak

dengan sikap percaya diri dan

bertanggung jawab

Siswa bersama tim kelompok maju

ke depan kelas untuk

mempresentasikan materi yang telah

didiskusikan sebelumnya.

4. Berkompetisi secara sehat dalam

keaktifan dan mengerjakan tugas

Siswa presentasi secara bergantian

dengan teman kelompoknya sesuai

dengan sub-materi yang dikuasainya.

Sebagian siswa yang menjadi

audience memperhatikan dan

bertanya atas materi yang belum

dipahami.

5. Membuat laporan hasil diskusi secara

individu dan atau kelompok √

Setiap siswa membuat ringkasan dari

hasil presentasi bersama dengan tim

kelompoknya.

Konfirmasi

1. Memperoleh umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat atau lainnya. √

Guru menjelaskan beberapa hal yang

belum dipahami oleh siswa dan

meluruskan pemahaman siswa dari

hasil presentasi kelompok.

2. Melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang

dilakukan √

Siswa bersama guru melakukan

refleksi tentang pengalaman yang

didapatkan melalui kekurangan dan

manfaat dalam proses kegiatan

belajar yang telah dilakukan.

3. Memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar dari guru

Guru sebagai fasilitator dan

narasumber dalam setiap proses

KBM yang berlangsung.

III Kegiatan Penutup

1. Bersama-sama merangkum dan

menyimpulkan √

Guru menyimpulkan materi yang

disampaikan terkait dengan aspek

sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

2. Melakukan penilaian atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan √

Guru melakukan penilaian atas

presentasi setiap kelompok dan

merencanakan kegiatan tindak lanjut

untuk pertemuan selanjutnya serta

memberikan tugas secara individu

kepada siswa secara tertulis.

3. Memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran √

Guru memotivasi siswa dengan

beberapa nasihat dan hikmah serta

menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan selanjutnya.

Observer

Lola Nurhidayaty

Tangerang, 7 Desember 2016

Mengetahui,

Guru PAI

Ahmad Zaenudin, S.Pd.I

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

Suasana sekolah

Papan profil sekolah

Beberapa siswa menuju ruang kelas

Lorong kelas

Siswa berdiskusi di perpustakaan Suasana presentasi siswa di kelas Wawancara siswa

Wawancara siswa Wawancara siswa Wawancara dengan guru PAI, pak Ahmad Zainuddin, S.Pd.I

Papan visi misi sekolah

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

STRUKTUR ORGANISASI

SMA NEGERI 8 KOTA TANGERANG SELATAN

Kepala Sekolah Imam Supingi, S.Pd,MM

Wks. Kurikulum Jejen Maelani. S.Pd

Ketua Komite

Drs.H. Mujitaba

Kepala TU Karyati,S.Pd

Wks. Kesiswaan Asni S Lubis,S.Pd

Wks. Humas Hafidi A Diredja, S.Pd

Dewan Guru BP/BK

Siswa

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

STRUKTUR ORGANISASI

TATA USAHA SMA NEGERI 8 KOTA TANGERANG SELATAN

Kebersihan Syamsudin

Darsono

Nusik

Rumsiah

Kepala Sekolah Imam Supingi, S.Pd, MM

Kepegawaian Budi Asmarinda,SE

Kepala TU Karyati,S.Pd

Kesiswaan Tri Setyowati

Keuangan/Pentor Intan Maulianti,SE

Inventaris Agung Kurniawan

Keamanan Syarifudin Ashar

Indra Gunawan

Umum Hendra M

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

LAMPIRAN

STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN

Koordinator BP : Dra. Marsiyem Penanggung Jawab BP Kelas XI : Drs. A. Rojak,M.Pd Penanggung Jawab BP Kelas X : Marhaeni,S.Psi Tangerang Selatan, Plt Kepala SMAN 8 Kota Tangerang Selatan, IMAM SUPINGI, S.Pd,MM NIP. 19650811 199201 1 001

KETERANGAN :

(Garis Instruksi/Komando)

(Garis Koordinasi)

KOMITE KEPALA

WAKASEK

GURU MAPEL

KEPALA TATA USAHA

WALI KELAS

GURU BK

KOORDINATOR BK

SISWA

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA
Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA
Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA
Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA
Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA
Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA
Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA
Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33876/1/SKRIPSI... · PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA

BIODATA PENULIS

Penulis lahir di Bekasi, 29 Juli 1994 anak ke-empat dari lima

bersaudara, sebagai anak perempuan pertama keluarga Bapak

Badrudin Dedi Permana dan Ibu Supartini. Alamat rumah di Jln.

Pulo Sirih Utara 3 Blok D/D No 119 RT 02/RW 14 Perumahan

Pekayon Indah, Pekayon, Jatiasih, Bekasi Selatan, 17148.

Penulis menyelesaikan pendidikan di tempat kelahirannya yaitu

mulai dari TK Salsabila selama 2 tahun selesai pada tahun 2000.

Kemudian penulis melanjutkan di SD Negeri Pekayon Jaya VII dan

lulus pada tahun 2006. Selanjutnya penulis memilih untuk menempuh pendidikan di asrama

selama 6 tahun, yaitu SMP IT Tashifia Boarding School (lulus pada tahun 2009) dan SMA IT

YAPIDH (lulus pada tahun 2012). Penulis kemudian melanjutkan perkuliahan di Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) angkatan 2012, dan dinyatakan lulus Sarjana pada awal tahun 2017.

Selama duduk di bangku perkuliahan penulis pernah aktif mengikuti program tahfiz di

LTTQ (Lembaga Ta’lim dan Tahfiz al-Qur’an) Masjid Fathullah yang bertepatan di depan

kampus UIN Jakarta pada tahun 2013-2014. Pada tahun yang sama, penulis dipercaya menjadi

guru bimbel (bimbingan belajar) Bahasa Arab untuk tingkat Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan

Bahasa Arab di Bekasi. Kemudian pada tahun 2015 penulis mendapat kesempatan untuk

menimba ilmu dan penerapan ilmu pendidikan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dalam

Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT).

Demikian biodata penulis ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Untuk informasi lebih

lanjut dapat menghubungi melalui email [email protected].