aaa

45
PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERSIAPAN LAKTASI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI PADA IBU TRIMESTER III DI JORONG SIKABU KEC LUBUH BASUNG TAHUN 2014 PROPOSAL TESIS OLEH HESTICHA SARI

Upload: mailia-ulfa

Post on 08-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

TRANSCRIPT

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERSIAPAN LAKTASI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI PADA IBU TRIMESTER III DI JORONG SIKABU KEC LUBUH BASUNG TAHUN 2014

PROPOSAL TESIS

OLEHHESTICHA SARI

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangRekomendasi WHO menyatakan untuk memberikan ASI ekslusif kepada bayi sampai umur 6 bulan dan memberikan makanan pendamping ASI setelah 6 bulan. Kebrhasilan pemberian ASI ekslusif ini akan maksimal jika didukung dengan persiapan nutrisi dan laktasi pada masa kehamilan, pemberian zat besi atau micronutrient lain terutama pada daerah yang defisiensi, pemeriksaan kehamilan yang adekuat ke pelayanan kesehatan dasar (WHO, 2002)Berdasarkan Peraturan Pemerintah no 33 Tahun 2012 menyatakan asi adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu dan ASI diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (PP no 33 , 2012 )Bedasarkan data SDKI 2012, pemberian asi umur 0-1 bulan ASI 50,8 %, umur 2-3 bulan sebesar 48,9 %, ekslusif sebesar 3,4 % hal ini jauh menurun dari survey SDKI 2007 sebesar 27 % ,umur 4-5 27,1 %, 6-8 bulan sebesar 3,4%.Sedangka hasil SDKI 2007 angka capaian asi ekslusif 27 %. Bila kita cermati angka ini cenderng turuni, keadaan ini jauh dari target nasional sebesar 80 %.(SDKI 2012, 2012)Menurut IDAI (diikutip dari Universitas Veteran Nasional) ASI mengandung zat-zat gizi penting sebagai berikut:karbohidrat, kandungan protein ASI seimbang dengan kebutuhan bayi.Ada sekitar 200 jenis asam lemak, yakni 80 persen asam lemak tak jenuh ganda, antara lain asam linolenat, omega 3, EPA dan DHA serta asam linoleat, omega-6, ARA yang berperan penting dalam tumbuh-kembang otak, pertumbuhan sel-sel otak, mielinisasi jaringan saraf, serta ketajaman penglihatan dan gizi mikro penting itu antara lain vitamin A, vitamin C, vitamin D, zat besi, tiamin, riboflavin, kalsium, fosfor, fluor. Selain itu tidak kalah pentingnya terdapat kandungan Laktobasilus bifidus, Laktoferin, Antibodi dan ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin yaitu secretory IgA (SIgA), yang berguna untuk pertahanan tubuh bayi (IDAI, 2008)Keuntungan yang didapatkan oleh ibu dan bayi dengan pemberian asi ekslusif yaitu: mengurangi kejadian diare , mencegah terjadimya kekurangan mikronutrien penting, perkembangan syaraf dan bagi bayi dan bagi ibu untuk menurunkan berat badan dan bisa menjadi mentode kontrasepsi ( WHO, 2002) Dengan pemberian ASI ekslusif diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan pada bayi balita.Menurut data SDKI 2012, bayi umur < 6 bulan 87.2 % menderita ISPA, menderita diare 47,1%.(SDKI, 2012). Menurut Etmond et All dalam Putri 2009 Kelangsungan pemberian asi ekslusif dimulai dengan dilakukannya inisiasi menyusui dini (IMD).Dengan IMD 22% kematian bayi baru lahir dapat dicegah pada satu jam pertama kelahiran, namun di Indoersia baru dilaksanakan 3,7 % setelah kelahiran.Untuk menigkatkan tumbuh kembang bayi,WHO merekomendasikan 4 hal penting: pemberian asi segera setelah lahir, memberikan asi saja sampai usia 6 bulan, memberikan asi besarta mp-asi setrlah usia 6 bulan dan meneruskan asi sampai usia 24 bulan atau lebih. (etmond, 2006)Menurut Hector et al. (2005 dikuti dalam Lisma) faktor-faktor yang mempengaruhi efektifnya praktek menyusui adalah faktor: sosial demografi ibu dan keluarga, struktur dan dukungan sosial (peran suami dan keluarga), status kesehatan ibu dan bayi, pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu, kebiasaan makan, pelayanan kesehatan, organisasi dan kebijakan, kultural, ekonomi dan lingkungan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI dalam waktu satu jam pertama setelah lahir, pelayanan rawat gabung, tidak membiasakan menggunakan dot/botol susu, pemberian penyuluhan mengenai ASI oleh petugas kesehatan, dukungan suami dan dukungan anggota keluarga lain.Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Stegen et All dalam International breast feeding menyatakan ada hubungan yang bermakna status pekerjaan ibu, paritas ibu, edukasi tentang asi dengan pemberian asi ekslusif. Dimana hanya 33 % ibu yang bekerja memberikan asi ekslusif (Stegen et all, 2012)Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Lucen ett All didapatkan hasil 88 % ibu yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang asi memberikan asi pada ibu nya, 89 % ibu yyang memeiliki sedikit pengetahuan memberikan asi ekslusif dan hanya74 % ibu yang punya pengetahuan memberikan asi ekslusif, tidak terdapat hubungan yang berarti antara pengetahuan tentang asi ekslusif, faktor sosial demografi dengan pemberian asi ekslusif, terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan tentang asi ekslusif (Lucen at all, 2012)Berdasarkan laporan profil provinsi Sumatra Barat tahun 2012 dari 31.423 bayi umur 0-6 bulan pencapaian asi ekslusif hanya 40 % dari total 19 kota dan kabupaten di propinsi Sumatera Barat, persentase capaian ini turun dari laporan tahun 2009 sebesar 56,81% dengan target pencapaian asi ekslusif sebesar 80 %. Untuk melihat keberhasilan pencapaian ASI ekslusif salah satu caranya dengan melihat angka kunjungan neonates lengkap yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, dari hasil laporan cakupan kunjungan neonates Sumatera Barat sebesar 83,89 lebih tinggi dari dari tahun 2011, meskipun demikian angka pencapaian ASI ekslusif masih belum mencapai tar.get yang telah ditetapkan ( Profil Sumbar, 2012)Dalam Pediatricns American Jurnal,Aurora et All melaporkan bahwa hanya 44,3 % dari 245 ibu yang memberikan ASI ekslusif, 46,3 % menggunakan botol, 8,9 % menggunakan keduanya, 33,9 % ibu mendapatkan informasi tentang ASI ekslusif dari keluarga, 78 % ibu sudah memutuskan akan memberikan ASI ekslusif sejak trimester pertama kehamilan (Aurora, 2011)Kabupaten Agam pada tahun 2012 merupakan kabupaten urutan tujuh terendah dalam pencapaian ASI ekslusif dari 19 kota dan kabupaten di Sumatera Barat yaitu: 45 % sedangkan target yang telah ditetapkan sebesar 80 %. Sedangkan untuk pencapaian cakupan kunjungan neonates lengkap sudah mencapai target 96,8 % dan pelayanan nifas 82,4%. Dengan kesenjangan angka ini mencerminkan efektifitas dari kunjungan neonates maupun kunjungan nifas yang telah dilakukan (Dinkes Sumbar, 2012)Berdasarkan survey awal yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa di jorong Sikabu wilayah kerja kecamatan Lubuk Basung merupakan jorong dengan pencapaian ASI ekslusif terendah 27,7 %, sebagai mana diketahui ,Lubuk Basung merupakan ibu kota kabupaten Agam. Rendahnya pencapaian ini disebabkan oleh beberapa hal: rendahnya pengetahuan ibu hamil dan nifas tentang asi ekslusif, umur ibu yang relative muda, adanya ibu yang menjadi korban seks pranikah sehingga membutuhkan support yang lebih dari tenaga kesehatanB. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh pemberian pendidikan kesehatan persiapan laktasi terhadap keberhasilan pemberian ASI pada ibu hamil trimester tiga di jorong Sikabu tahun 2014

C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumDiketahuinya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan persiapan laktasi terhadap keberhasilan pemberian ASI pada ibu hamil trimester tiga di jorong Sikabu tahun 20141. Tujuan Khususa. Diketahiunya Nilai Rata-Rata Pretest Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Persiapan Laktasi pada Ibu Hamil Trimester Tiga Di Jorong Sikabu Tahun 2014b. Diketahiunya Nilai Rata-Rata Posttest Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Persiapan Laktasi pada Ibu Hamil Trimester Tiga Di Jorong Sikabu Tahun 2014c. Diketahiunya Nilai Rata-Rata Pretest Keberhasilan Pemberian ASI pada Ibu Hamil Trimester Tiga Di Jorong Sikabu Tahun 2014d. Diketahiunya Nilai Rata-Rata Posttest Keberhasilan Pemberian ASI pada Ibu Hamil Trimester Tiga Di Jorong Sikabu Tahun 2014e. Diketahiunya Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Persiapan Laktasi Terhadap Keberhasilan Pemberian ASI pada Ibu Hamil Trimester Tiga Di Jorong Sikabu Tahun 2014D. Manfaat Penelitian1. Bagi Dinas Kesehatan Agam Sebagai informasi dan bahan masukan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil terutama dalam hal peningkatan pencapaian ASI ekslusif di Jorong Sikabu dan Kabupaten Agam pada umumnya2. Bagi Jorong SikabuSebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pengelola dan petugas kesehatan agar program peningkatan cakupan asi di wilayah jorong Sikabu3. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan penelitian dan informasi yang berkaitan yang berkaitan dengan ASI4.Bagi Peneliti LainStudi ini dapat dijadikan acuan/panduan bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang pemberian ASI5.Bagi Peneliti SendiriSebagai bahan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti sendiri sebelum nantinya terjun langsung ke tengah masyarakat.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Kesehatan1. Pengertian1.1 Nyswander Pendidikan Kesehatan adalah suatu proses perubahan pada manusia yang bertalian dengan tercapainya tujuan-tujuan kesehatan perorangan dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan oleh seseorang pada orang lain, maupun serangkaian prosedur-prosedur yang harus dijalankan untuk mencapai statu hasil, akan tetapi suatu proses perkembangan yang selalu berubah secara dinamis dimana didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi baru, sikap baru dan perilaku baru yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat.Penekanannya pada perubahan perilaku, bagaimana cara mendorong serta mempengaruhi orang lain, sehingga terjadi perubahan perilaku tercapai tujuan kesehatan seseorang dan masyarakat.

1.2 Steuart :Pendidikan kesehatan adalah komponen dari program-program kesehatan dan kedokteran yang memuat usaha-usaha direncanakan untuk mengubah perilaku individu, kelompok maupun masyarakat luas (apa yang dirasakan, dipikirkan, dan dikerjakan) dengan tujuan menolong mereka untuk dapat mencapai tujuan pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.Penekanannya bahwa pendidikan kesehatan merupakan komponen program-program kesehatan, terencana, mudah dilaksanakan, mudah mengukur hasilnya, dan perbaikan peningkatan program pendidikan yang akan datang.1.3 L. Green :Pendidikan kesehatan adalah setiap kombinasi pengalaman belajar yang merangsang penyesuaian secara sukarela dari perilaku yang sesuai dengan kesehatan. Penekanannya berdasar sukarela dan kesadaran dalam penysuaian perilaku untuk memajukan kesehatan melalui berbagai kombinasi pengalaman belajar.

1.4 Wood :Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang menguntungkan mempengaruhi pengetahuan, kebiasaan, dan sikap yang berhubungan dengan kesehatan individu, masyarakat, dan bangsa. Penekanannya adalah bahwa pengalaman-pengalaman yang menguntungkan didalam kesehatan dipergunakan untuk mempengaruhi orang lain dalam rangka mencapai tujuankesehatan.

1.5 UU No. 9 tahun 1960 :Pendidikan kesehatan adalah status proses perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan diri manusia menuju kepada keselarasan dan keserasian serta keseimbangan jasmani, rohani/mental dan sosial dari manusia terhadap lingkungannya, sehingga mampu bertanggungjawab untuk mengatasi masalah masalah kesehatannya sendiri serta masyarakat lingkungannya.2. Tujuana. Menjadikan kesehatan sebagai harta atau milik masyarakat yang berharga.b. Membantu orang (individu) menjadi mampu menjalankan kegiatan-kegiatan demi kepentingannya, secara individu,kelompok agar menyadari sepenuhnya makna kesehatan dan berperilaku sehat.c. Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan sebagaimana mestinya.

B. Persiapan Laktasi1. Persiapan Masa Kehamilana. Mintalah dukungan dari dokter atau bidan anda dalam pemberian asi setelah melahirkan.b. Meminta keluarga untuk membantu anda ketika sudah pulang ke rumah setelah melahirkan agar anda dapat dengan dengan nyaman menyusukan bayi.c. Bagi yang bekerja, komunikasikan dengan atasan mengenai cuti hamil dan meminta dukungan dalam menyusui bayi anda ketika anda telah kembali bekerjad. Lakukan kunjungan ke beberapa pelayanan kesehatan mengenai kebijakan laktasi dan staf pendukung.e. Kunjungi kelas ibu hamil untuk mendapatkan pengetahuan tentang menyusuif. Membaca majalah dan pamlet atau video tentang ASIg. Bertanya kepada ibu atau family yang sudah punya pengalaman menyusui2. Perawatan Payudaraa.Cuci payudara Anda setiap hari dengan air hangat biasa . Jika perlu , anda dapat menggunakan larutan sabun sangat ringan tidak lebih dari sekali sehari untuk menghindari kering, puting pecah-pecah .b. Biarkan puting susu anda mendapat sirkulasi udara . Hal ini tidak perlu untuk menggosok puting .c. Hindari alkohol, lotion dan sabun yang kuat karena dapat membuat puting Andakering,iritasi .d. Jika Anda merasa tidak nyaman di puting payudara Anda dapat meggunakan kompres hangat atau kemasan es .Melumurkan ASI pada puting dan areola dan membiarkan terkena udara untuk membantu dan mencegah iritasi .e. Kosongkan payudara yang satu sebelum menyusukan payudara lainnya kepada bayi f. Pijat lembut setiap benjolan payudara untuk mencegah saluran susu tersumbat . Anda mungkin juga menerapkan kompres lembab hangat.(Commonwealth Nutrition, 20123. Perawatan puttinga. Bentuk tangan anda seperti huruf Cb. Letakkan ibu jari dan telunjuk di sekitar areolac. Tekan dengan lembut ibu jari dan telunjuk secara bersama-sama kemudian dorong kea rah dadad. Gunakan cermin untuk membantue. Jika putting normal maka akan bergerak maju tetapi jika putting datar atau tenggelam maka akan tetap pada posisinyaf. Gambar

4. Payudara dengan putting datar atau tenggelama. Tarik dengan lembut putting anda searah jarum jam b. Menggunakan putting susu buatan yang tersedia di pasaran untuk membantu putting agar normalGambar 2.1

3.Pemberian ASIAdalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mammae ibu yang berguna sebagai makanan bayinya. Sedangkan ASI eksklusif adalah perilaku dimana hanya memberikan ASI saja sampai umur 6 bulan tanpa makanan minuman lain selain obat (jika sakit).a.Keunggulan ASI Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu : aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis, dan aspek penundaan kehamilan.1.Aspek giziKolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk emlindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit tapi cukup untuk memenuhi gizi bayi. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan pada bayi. Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Membantu mengeluarkan mekonium (kotoran bayi yang pertama keluar yang berwarna hitam kehijauan)Komposisi ASIa.ASI mudah dicerna, karena mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.b.ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anakc. Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whey dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio whey dan casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibanding dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey ; casein adalah 20 : 80 sehingga tidak mudah diserap.d. Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.e. Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentuka sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk emnjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu, DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-amsing dari omega 3 (asam linolenat) dan omega 6 (asam linoleat).2.Aspek imunologika. ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasib.Imunoglobulin A (IgA) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori IgA tidak diserap tapi dapat melumpuhkan bakteri petogen E. Coli dan berbagai virus pada saluran pencernaanc. Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaand. Lisosim, yaitu enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. Coli dan Salmonella) dan virus. Jumlah lisosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapie. Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu : Bronchus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.f. Faktor bifidus, sejenia karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan baktei lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan3.Aspek psikologika. Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mampu mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASIb. Interaksi ibu dan bayi : pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebutc. Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudha dikenal sejak bayi masih dalam rahim4.Aspek kecerdasana. Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayib. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun 8.3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun, dibanding dengan bayi yang tidak diberi ASI

5. Aspek neurologisa. Dengan menghisap ASI, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna

Rangsangan isapan bayi pada putting susu ibu akan diteruskan oleh serabut syaraf ke hipofise anterior untuk mengeluarkan hormone prolactin. Prolaktin inilah yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI. Pada hari-hari pertama kelahiran bayi, apabila penghisapan putting susu adekuat maka akan dihasilkan secara bertahap 10-100 ml ASI. Produksi ASI akan optimal pada hari 10-14 usia bayi. Bayi sehat akan mengkonsumsi 700-800 ml ASI perhari. Produksi ASI akan menurun 500-700 ml setelah 6 bulan pertama Produksi menjadi 400-600 ml pada 6 bulan kedua usia bayi dan 300-500 ml pada tahun kedua usia anak. (APN, 2007)

b.Refleks Laktasi Pada Bayi1. Refleks Menangkap (Rooting Refleks) Timbul saat bayi baru lahir tersentuh pipinya, dan bayi akan menoleh kearah sentuhan. Bibir bayi dirangsang dengan papilla mamae, maka bayi akan membuka mulut dan berusaha menangkap puting susu. 2. Refleks Menghisap (Sucking Refleks) Refleks ini timbul apabila langit-langit mulut bayi tersentuh oleh puting. Agar puting mencapai palatum, maka sebagian besar areola masuk kedalam mulut bayi. Dengan demikian sinus laktiferus yang berada di bawah areola, tertekan antara gusi, lidah dan palatum sehingga ASI keluar. 3. Refleks Menelan (Swallowing Refleks) Refleks ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh ASI, maka ia akan menelannya.b. Keuntungan ASI1. ASI praktis, ekonomis,dan hygienis. 2.Mengandung semua bahan / zat gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. 3. Dapat diberikan dimana aja dan kapan saja dalam keadaan segar, bebas bakteri dan suhu yang sesuai,tanpa penggunaan alat bantu. 4. Bebas dari kesalahan dalam penyediaan / takaran. 5. Problem kesulitan pemberian makanan pada bayi jauh lebih sedikit daripada bayi yang mendapat susu formula buatan.6. Mencegah terjadinya keadaan gizi salah.

c. Manfaat Asi Untuk Keluarga 1. Aspek ekonomi ASI tidak perlu beli,sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. 2. Aspek psikologi Kebahagiaan keluarga bertambah,karena kelahiran lebih jarang,sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga. 3. Aspek kemudahan Menyusui sangat praktis,karena dapat diberikan dimana saja.keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak,botol dan dot yang harus selalu di bersihkan.

d.Memulai pemberian ASIPrinsip pemberian ASI adalah sedini mungkin dan ekslusif. Bayi baru lahir harus mendapat ASI 1 jam segera setelah lahir. Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan mencoba segera menyusukan bayinya. Beritahukan bahwa penolong akan selalu membantu untuk menyusukan bayi segera setelah plasenta lahir. Memulai pemberian ASI secara dini akan merangsang produksi air susu dan memperkuat reflex menghisap bayi.e. Pedoman Menyusui (WHO Recommendations)1. Mulai menyusui segera setelah lahir2. Jangan berikan makanan atau minuman lain kepada bayi3. Berikan ASI 6 bulan pertama4. Berikan ASI sesuai dorongan alamiahnya

f. Posisi Menyusui yang benar1. Lengan Ibu menopang seluruh badan bayi (kepala dan tubuh berada pada satu garis lurus)2. Hadapkan muka bayi ke payudara ibu, hidung bayi di depan putting susu ibu3. Memastikan posisi bayi sehingga perut bayi menghadap ke perut ibu4. Ibu mendekatkan bayi ke tubuhnya (muka bayi ke payudara ibu)5. Mengamati bayi yang siap menyusu (membuka mulut, mencari dan menoleh)6. Ibu menyentuhkan putting susu ke bibir bayi7. Menunggu hingga mulut bayi terbuka lebar8. Mengarahkan mulut bayi ke putting susu sehingga mulut bayi dapat menangkap putting susu

g.Tanda tanda posisi menyusu yang baik1. Dagu menyentuh payudara ibu2. Mulut terbuka lebar3. Hidung bayi dan mendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu4. Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola5. Lidah bayi menopang putting dan areola bagian bawah6. Bibir bayi melengkung keluar7. Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan

g. Tanda-tanda ASI cukup/penatalaksanaan menyusui yang optimal1. Bayi BAK setidaknya 6x dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda2. BAB bayi berwarna kekuningan berbiji 2x atau lebih dalam sehari3. Bayi relaks dan puas setelah minum, terbaik bila bayi melepaskan puting susu sendiri. Bayi yang selalu tidur bukanlah pertanda baik4. Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam5. Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusui6. Berat badan bayi bertambah

BAB IIIKERANGKA KONSEP

A. Kerangka KonsepVariabel IndependenVariabel DependenPost TestPre TestKeberhasilan Pemberian AsiPengaruh Pemberian Pendkes Persiapan Laktasi

B. Definisi OperasionalTabel 2.2Defenisi Oprasional

No Variabel Defenisi OprasionalAlat UkurCara UkurHasil Ukur Skala

1.Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan persiapan laktasi proses perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan diri ibu hamil tentang perawatan payudara, teknik menyusui yang benar, kentungan ASI, tanda ASI optimalKuesioner

Pengisian Kuesioner dan observasi

Perbedaan hasil nilai rata-rata (mean) sebelum (Pre-test) dan sesudah (post-test)

1= Jika jawaban benar0= Jika Jawaban salah

Ratio

2Keberhasilan pemberian ASI Perubahan pertumbuhan, dan perkembangan diri yang dialami dan dirasakan ibu nifas tentang perawatan payudara, teknik menyusui yang benar, kentungan ASI, pemberian ASI optimal Kuesioner Pengisian Kuesioner dan observasi Perbedaan hasil nilai rata-rata (mean) sebelum (Pre-test) dan sesudah (post-test)

1= Jika jawaban benar0= Jika Jawaban salah

Ratio

C.Hipotesa 1. Ada perbedaan tingkat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan persiapan laktasi (pre-test) sebelum dan (post-test) sesudah di berikan pendidikan kesehatan2. Ada perbedaan tingkat erhasilan pemberian asi (pre-test) sebelum dan (post-test) sesudah di berikan pendidikan kesehatan

BAB IVMETODE PENELITIAN

A. Desain PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian Eksperimen semu (Quasi experimental) dengan rancangan penelitian menggunakan nonequivalent control group design, desain ini hamper sama dengan pretest- posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok control tidak dipilih secara random. ( Sugiyono, 2009)Pada penelitian ini sekelompok ibu hamil trimester tiga dipilih, Setengahnya diberi pendidikan kesehatan tentang persiapan laktasi, setengahnya tidak diberi pendidikan kesehatan. O1 dan O3 merupakan pemberian ASI sebelum diberi pendidikan kesehatan, O2 dan O4 merupakan pemberian ASI setelah diberi pendidikan kesehatan. Pengaruh pendidikan kesehatan persiapan laktasi terhadap keberhasilan pemberian asi (O2 O1) (O4-O3)

B. Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini akan dilakukan di Jorong Sikabu pada bulan Mei-September 2014C.Populasi dan Sampel1. PopulasiPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2009)Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu trimester tiga di jorong sikabu pada bulan mei 2014 yaitu 5 orang.2. Sampel Menurut (Sugiyono, 2009) Sampel adalah s dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Sampel yang di ambil sebanyak 5 orang ibu hamil tirimester tiga.Pengambilan sampel adalah dengan cara Total Sampling di Jorong Sikabu Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam 2014.Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili sampel yang memenuhi syarat sebagian sampel, adapun ciri-ciri inklusi a. Ibu yang sedang hamil trimester tigab. Ibu hamil yang berada di wilayah jorong Sikabuc. Ibu yang bersedia dijadikan respondenKriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel, adapun cirri-ciri kriteria eksklusi ;a. Ibu hamil trimester satu dan duab. Ibu yang tidak bersedia dijadikan responden

C. Metode dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengambilan Data Pengumpulan data di lakukan dengan cara pengisian kuesioner dan observasional. Dalam pengumpulan data penulis di bantu 1 orang bidan desa setempat . Sumber Data di dapat dari a. Data Primer, diperoleh dari hasil ibu hamil dengan menggunakan kuesioner.b. Data sekunder, diperoleh dari pustu jorong Sikabu tahun 20142. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan referensi yang sesuai dengan tinjauan pustaka

D. Teknik Pengolahan DataData yang telah dikumpulkan selanjutnya diolaah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :1. EditingEditing adalah merupakan pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut, memeriksa kembali kelengkapan data yang terkumpul apakah data sudah terisi lengkap.2. CodingCoding adalah Pada tahap ini terlebih dahulu dilakukan klasifikasi data dan memberi kode pada setiap data informasi yang telah dilakukan.3. SkoringMemberikan kode pada setiap data yang ada, maksudnya adalah memberikan kode berupa angka atau huruf. Kode diberikan baik kepada variabel-variabel yang diteliti maupun kepada atribut dari masing-masing variabel.

4. EntryData yang telah diperiksa dan diberi kode dimasukkan ke dalam program komputer untuk dianalisis.5. CleaningTahap ini memastikan kembali bahwa data sudah dientri betul-betul data yang tepat dan tidak ada lagi kesalahan sehingga data yang sudah dientri siap dianalisis.

E. Analisa Data1. Uji univariatAnalisa univariat di lakukan untuk mengetahui distribusi frekwensi dan presentase pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang persiapan laktasi dan keberhasilan ASI2.Analisa bivariat Analisa bivariat digunakan untuk mencari hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen melalui uji statistik. Setelah di lakukan perhitungan, maka di lakukan analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan uji t dengan tarap singnifikan =0,05, paired sample T-test, sebab penelitian ini di lakukan untuk melihat perbandingan pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

DAFTAR PUSTAKA

Aurora et All, 2011, Pediatrics Jurnal, pdfCommonhealth, 2012, Breastfeeding during pregnancy, pdfDinkes Provinsi Sumbar, 2012, Profil Kesehatan Sumbar, pdfDinkes Kabupaten Agam, 2012, Profil Kesehatan Agam, pdfEtmond et All, 2006, Pediatrics Jurnal, pdfJPNKR, 2007, Asuhan Persalinan Normal,JakartaLisma dkk, 2009, Dukungan suami terhadap pemberian ASI,jurnalLuchen et All, 2012, WHO ASEAN jurnal,pdfRuch Clinic Pregnancy, 2012, Breast care and BreastFeeding, pdfStegen et All, 2012, International Breastfeeding Jornal, pdfKompas, 2009, Kandungan ASI, OnlineIDAI, 2008,Mamfaat ASI, ,universitas Veteran Nasional, pdfPP No 33 Tahun 2012, Asi Ekslusif, pdfSDKI, 2012, Laporan Pendahuluan, pdfSoegiyono,2009, Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,R&D ,Jakarta;AlfabetaBobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGCDepkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas Kesehatan Di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. JakartaVarney, Helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGCVerrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8. Jakarta : EGCDepkes RI,2001, Buku Panduan Manajemen Laktasi. Dit. Gizi masyarakat depkes RI.WHO, 2002, Optimal Duration of breast feeding, pdf

DAFTAR CHEKLISTPENGARUH PEMBERIAN PENDKES PERSIAPAN LAKTASI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI PADA IBU HAMIL TM III DI JORONG SIKABU TAHUN 2014

1. Kesiapan tentang pemberian ASINoBentuk kesiapan Pernah Tidak

1Meminta dukungan dari dokter atau bidan anda dalam pemberian asi setelah melahirkan.

2Meminta keluarga untuk membantu anda ketika sudah pulang ke rumah setelah melahirkan agar anda dapat dengan dengan nyaman menyusukan bayi.

3Bagi yang bekerja, komunikasikan dengan atasan mengenai cuti hamil dan meminta dukungan dalam menyusui bayi anda ketika anda telah kembali bekerja

4Lakukan kunjungan ke beberapa pelayanan kesehatan mengenai kebijakan laktasi dan staf pendukung

5Kunjungi kelas ibu hamil untuk mendapatkan pengetahuan tentang menyusuiMembaca majalah dan pamlet atau video tentang ASI

6Bertanya kepada ibu atau family yang sudah punya pengalaman menyusui

7Mencuci payudara dengan air hangat

8Memutar putting susu searah jarum jam jika putting susu datar atau tenggelam

2. Pengetahuan tentang ASI1. Keuntungan ekonomi apa yang didapatkan dengan pemberian ASI:a.Kandungan gizi yang tinggib.Tidak perlu belic. Mengandung zat antibodi d. Ada rasa nyaman

2. ASI Ekslusif diberikan sampai umura. 3 bulanb. 4 bulanc. 6 buland. 8 bulan

3. ASI mengandung zat untuk pertahanan tubuh yang disebut:a. AAb. DHAc. IgAd. Taurin4. Kriteria ASI Ekslusif yang harus dilaksanakan, kecuali:a.hanya diberi ASIb. Tidak memberikan susu formulac. Tidak diberi dotd.Dikasih air teh5. Anak yang diberi ASI lebih dekat dengan ibunya, hal ini merupakan keuntungan ASI dari aspek:a. gizib.ekonomic.neurologisd.imunitas

3. Teknik menyusui yang benarNoDaftar PernyataanDilakukanTidak

1Lengan Ibu menopang seluruh badan bayi (kepala dan tubuh berada pada satu garis lurus)

2Hadapkan muka bayi ke payudara ibu, hidung bayi di depan putting susu ibu

3Memastikan posisi bayi sehingga perut bayi menghadap ke perut ibu

4Ibu mendekatkan bayi ke tubuhnya (muka bayi ke payudara ibu)

5Mengamati bayi yang siap menyusu (membuka mulut, mencari dan menoleh)

6Ibu menyentuhkan putting susu ke bibir bayi

7Menunggu hingga mulut bayi terbuka lebar

8Mengarahkan mulut bayi ke putting susu sehingga mulut bayi dapat menangkap putting susu

4. Tanda Posisi Menyusu benarNoDaftar Pernyataan AdaTidak

1Dagu menyentuh payudara ibu

2Mulut terbuka lebar

3Hidung bayi dan mendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu

4Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola

5Lidah bayi menopang putting dan areola bagian bawah

6Bibir bayi melengkung keluar

7Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan

5. Tanda Bayi cukup ASINoDaftar Pernyataan AdaTidak

1Bayi BAK setidaknya 6x dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda

2BAB bayi berwarna kekuningan berbiji 2x atau lebih dalam sehari

3Bayi relaks dan puas setelah minum, terbaik bila bayi melepaskan puting susu sendiri

4Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam

5Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusui

6Berat badan bayi bertambah

7Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan