abc.docx

8
Mahasiswa : M. Avicenna A.S (22010113210023) Penguji : dr. Danu Soesilowati, SpAN KIC Ringkasan Diskusi ABC Airway Sumbatan Jalan Napas Kenali kelainan jalan napas dengan memahami LLF: look, listen, and feel. Look Perhatikan tanda-tanda kelainan berikut: - Napas cuping hidung - Penggunaan otot bantu napas: retraksi (cekung) pada interkosta, pada infraklavikular, dan suprasternal. - Pergerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi, dinilai ada atau tidak, dan simetris atau asimetris saat inspirasi maupun ekspirasi. - Sianosis (bibir dan jari membiru) Listen Terdapat beberapa jenis suara tambahan pada jalan napas seperti: - Mengorok (snoring), airway tersumbat oleh lidah atau jaringan – jaringan di tenggorokan. Perhatikan bahwa bunyi mengorok terutama terjadi saat mengeluarkan nafas.

Upload: dewi-ayu-kusuma

Post on 08-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: abc.docx

Mahasiswa : M. Avicenna A.S (22010113210023)

Penguji : dr. Danu Soesilowati, SpAN KIC

Ringkasan Diskusi ABC

Airway

Sumbatan Jalan Napas

Kenali kelainan jalan napas dengan memahami LLF: look, listen, and feel.

Look

Perhatikan tanda-tanda kelainan berikut:

- Napas cuping hidung

- Penggunaan otot bantu napas: retraksi (cekung) pada interkosta, pada

infraklavikular, dan suprasternal.

- Pergerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi, dinilai ada atau tidak, dan

simetris atau asimetris saat inspirasi maupun ekspirasi.

- Sianosis (bibir dan jari membiru)

Listen

Terdapat beberapa jenis suara tambahan pada jalan napas seperti:

- Mengorok (snoring), airway tersumbat oleh lidah atau jaringan – jaringan

di tenggorokan. Perhatikan bahwa bunyi mengorok terutama terjadi saat

mengeluarkan nafas.

- Bunyi kumur – kumur (gurgling), disebabkan adanya muntahan isi

lambung, darah, atau cairan lain yang mungkin ada di airway. Bunyi ini

terjadi saat mengeluarkan dan menarik nafas.

- Stridor, suara yang keras selama menarik nafas (inspirasi) kemungkinan

karena laring yang membengkak dan menyumbat airway bagian atas. Bisa

juga karena tersumbat sebagian (parsial) oleh benda asing.

Feel

Rasakan apakah ada hembusan napas pada hidung/mulut

Cara Mengatasi

1. Benda Padat

Page 2: abc.docx

Superfisial diambil langsung dengan alat / tangan

Dalam korban tak bisa bernapas dengan ekspresi seperti tercekik

Manuver Heimlich

Bila perlu, pertimbangkan tindakan operatif (cricotiroidotomi).

Gambar 1. Manuver Heimlich pada anak dan dewasa.

2. Benda Cair/Semi Solid

- Menggunakan suction

- Finger Swab: Dilakukan bila jalan nafas tersumbat karena adanya

benda asing pada rongga mulut belakang atau hipofaring seperti

gumpalan darah, muntahan, benda asing lainnya sehingga hembusan

nafas hilang.

Gambar 2. Finger Swab

3. Lidah

Salah satu penyebab utama sumbatan jalan napas pada pasien dengan

penurunan kesadaran. Diatasi dengan:

Page 3: abc.docx

a. Alat : pipa orofaring (GCS <9), pipa nasofaring (GCS >9), dan

pipa endotrakea (ET dipertimbangkan pada pasien gagal napas atau

yang memerlukan napas bertekanan positif)

b. Tanpa Alat: Membuka jalan nafas dengan proteksi cervikal (curiga

cedera servikal)

• Chin Lift maneuver (tindakan mengangkat dagu)

• Jaw thrust maneuver (tindakan mengangkat sudut rahang bawah)

• Head Tilt maneuver (tindakan menekan dahi)

Gambar 3. Head tilt (tangan kiri) dan chin lift (tangan kanan)

Gambar 4. Jaw Trust

Breathing

Berikut adalah beberapa tanda ancaman kegagalan napas

1. Peningkatan Work of Breathing

Kondisi ini ditandai dengan korban yang menggunakan otot bantu napas

dan tampak kelelehan ketika bernapas, laju pernapasan yang melebihi 30

atau kurang dari 10, dan peningkatan laju denyut nadi.

Page 4: abc.docx

2. Penurunan Volume Tidal

Normalnya volume tidal normal berada pada angka 6-8 ml/kg BB. Dengan

konsekuensi dead space anatomis yang konstan (~150 cc), maka

penurunan volume tidal yang mendekati 150 cc merupakan tanda gagal

napas.

3. Perubahan pada parameter Analisa Gas Darah

Angka PCO2 melebihi 50 mmHg, PO2 kurang dari 60 mmHg, pH < 7.3

adalah angka yang menandakan ancaman kegawatan pada pernapasan.

Catatan pada pasien PPOK, terdapat kompensasi tubuh sehingga angka

PCO2 yang meningkat tidak perlu diperbaiki.

Pasien-pasien dengan ancaman gagal napas diatasi dengan

1. Pemberian ventilasi tekanan positif (bag, valve, mask) dan oksigenasi.

2. Pertimbangkan untuk mengelola pasien dengan ventilator mekanik.

Circulation

Kegagalan sirkulasi ditandai oleh beberapa temuan klinis seperti

1. Hipotensi

2. Laju denyut nadi meningkat

3. MAP kurang dari <75 mmHg

4. Oliguria <0.5 cc/kgBB/jam atau anuria

5. Akral dingin

6. Nadi tak teraba/teraba lemah

Sirkulasi ini dipengaruhi fungsi kardiovaskuler yang terdiri atas:

1. Jantung

Tiga aspek utama dari kerja jantung ini terdiri atas: preload, afterload, dan

kontraktilitas.

a. Preload dapat dinilai dengan pemasangan kateter CVP, masalah pada

preload diatasi dengan pemberian cairan yang tepat dan adekuat.

b. Afterload dapat dinilai dengan mengukur tekanan darah dan frekuensi

jantung serta menilai perfusi perifer. Masalah pada afterload dapat

Page 5: abc.docx

diatasi dengan pemberian vasopresin seperti Vascon (norepinefrin) dan

efedrin.

c. Kontraktilitas jantung dapat dinilai dengan EKG (penilaian indirek)

atau ekokardiografi (direk). Perbaikan kontraktilitas dapat dilakukan

dengan pemberian agen-agen inotrop seperti dobutamin.

Gambar 4. Titik masalah sirkulasi dan urutan pengelolaannya.

2. Pembuluh darah dan isinya

Aspek pembuluh darah dan isinya dievaluasi dengan menilai

a. Bagaimana luas penampang pembuluh darah? Apakah dalam keadaan

vasodilasi atau vasokonstriksi? Pasien yang mengalami vasodilatasi

hebat akan memerlukan cairan lebih banyak, sehingga perlu diambil

langkah untuk menambah cairan atau memberikan vasokonstriktor.

b. Bagaimana permeabilitas pembuluh darah? Apakah terjadi ekstravasasi

masif seperti pada sepsis? Pasien sepsis mengalami peningkatan

permeabilitas membran sehingga cairan cenderung keluar dari

pembuluh darah.

c. Apakah terdapat perdarahan aktif akibat pembuluh darah yang

terputus? Perlu dicurigai pada korban dengan trauma dan curiga

perdarahan pembuluh darah besar.

Page 6: abc.docx

d. Bagaimana kadar Hemoglobin darah dan saturasi oksigen darah?

Pertimbangkan transfusi pada pasien dengan kadar Hb rendah.

e. Bagaimana kadar glukosa pada darah? Kadar glukosa darah yang

rendah akan berdampak buruk bagi organ terutama otak yang sudah

terancam dengan adanya gangguan sirkulasi. Pada pasien hipoglikemi

dapat diberikan infus dengan tambahan dekstrosa misal D5%.