abort us

4
Abortus (3B) Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan adalah terjadinya perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Perdarahan pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan kejadian abortus (misscarriage atau early pregnancy loss). Setiap kali kita melihat terjadinya perdarahan pada kehamilan, kita harus selalu berfikir tentang akibat dari perdarahan tersebut terhadap kelangsungan kehamilan itu sendiri. Definisi Abortus adalah ancaman pengeluaran atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Klasifikasi Etiologi Penyebab abortus bervariasi dan sering diperdebatkan. Penyebab abortus terbanyak adalah sebagai berikut. Faktor genetik Sebagian besar abortus spontan disebabkan oleh kelainan kariotip (susunan kromosom) embrio. Sedikitnya 50% kejadian abortus pada trimester pertama merupakan kelainan sitogenetik. Kelainan sitogenetik embiro biasanya berupa aneuploidi, misalnya disebabkan oleh kejadian nondisjunction meiosis, atau poliploidi dari fertilisasi yang abnormal. Kelainan kongenital uterus Abortus Abortus spontan Abortus yang berlangsung tanpa tindakan Abortus provokatus Abortus yang terjadi dengan sengaja dilakukan tindakan Abortus provokatus medisinalis Abortus yang didasarkan pada pertimbangan dokter untuk menyelamatkan ibu Abortus provokatus kriminalis Abortus habitualis abortus yang terjadi berulang tiga kali secara berturut-turut

Upload: samiyah

Post on 12-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abort Us

Abortus (3B)Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan adalah terjadinya perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Perdarahan pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan kejadian abortus (misscarriage atau early pregnancy loss). Setiap kali kita melihat terjadinya perdarahan pada kehamilan, kita harus selalu berfikir tentang akibat dari perdarahan tersebut terhadap kelangsungan kehamilan itu sendiri.

DefinisiAbortus adalah ancaman pengeluaran atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

Klasifikasi

Etiologi Penyebab abortus bervariasi dan sering diperdebatkan. Penyebab abortus terbanyak adalah sebagai berikut. Faktor genetik

Sebagian besar abortus spontan disebabkan oleh kelainan kariotip (susunan kromosom) embrio. Sedikitnya 50% kejadian abortus pada trimester pertama merupakan kelainan sitogenetik. Kelainan sitogenetik embiro biasanya berupa aneuploidi, misalnya disebabkan oleh kejadian nondisjunction meiosis, atau poliploidi dari fertilisasi yang abnormal.

Kelainan kongenital uterus Autoimun Defek fase luteal Infeksi Faktor hematologik Faktor lingkungan

Perjalalan Klinis

Abortus

Abortus spontanAbortus yang

berlangsung tanpa tindakan

Abortus provokatus Abortus yang terjadi

dengan sengaja dilakukan tindakan

Abortus provokatus medisinalis

Abortus yang didasarkan pada pertimbangan dokter untuk menyelamatkan ibu

Abortus provokatus kriminalisAbortus habitualis

abortus yang terjadi berulang tiga kali

secara berturut-turut

Page 2: Abort Us

Dikenal berbagai macam abortus sesuai dengan gejala, tanda, dan proses patologi yang terjadi.

Abortus iminens (abortus mengancam)Abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman terjadinya abortus. Abortus iminens ditandai dengan perdarahan pervaginan, ostium uteri masih tertutup, dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.

Diagnosis abortus iminens biasanya diawali dengan keluhan perdarahan pervaginam pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Penderita mengeluh mulas sedikit atau tidak ada keluhan sama sekali kecuali perdarahan pervaginam. Ostium uteri masih tertutup, besarnya uterus masih sesuai dengan usia kehamilan, dan tes urin masih positif. Pemeriksaan USG diperlukan untuk mengetahui pertumbuhan janin dan mengetahui keadaan plasenta apakah sudah terjadi pelepasan atau belum.

Pasien diminta untuk melakukan tirah baring sampai perdarahan berhenti. Pasien bisa diberi spasmolitik agar uterus tidak berkontraksi atau diberi tambahan hormon progesteron atau derivatnya untuk mencegah terjadinya abortus. Pasien boleh dipulangkan setelah tidak terjadi perdarahan dengan pesan khusus tidak boleh berhubungan seksual sampai lebih kurang 2 minggu.

Abortus insipiens Abortus yang ditandai dengan serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, tetapi hasil konsepsi masih di dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran.

Penderita akan merasa mulas karena kontraksi yang sering dan kuat dan perdarahannya bertambah sesuai dengan pembukaan serviks dan usia kehamilan. Besar uterus masih sesuai dengan usia kehamilan dengan tes urin kehamilan masih positif.

Pengelolaan penderita harus memperhatikan keadaan umum dan perubahan hemodinamik yang terjadi dan segera dilakukan tindakan evakuasi atau pengeluaran hasil konsepsi dan bila perdarahan banyak, disusul dengan tindakan kuretase. Pascatindakan perlu perbaikan keadaan umum, pemberian uterotonika dan, pemberian antibiotik profilaksis.

Abortus inkompletusSebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang tertinggal.

Pada pemeriksaan vagina, ostium uteri masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum. Perdarahan biasanya masih terjadi dan jumlahnya bisa banyak atau sedikit bergantung pada jaringan yang tersisa yang mengakibatkan pelepasan sebagian plasenta dari tempat implantasinya sehingga perdarahan berjalan terus. Pemeriksaan USG hanya dilakukan bila kita ragu dengan diagnosis secara klinis.

Pengelolaan pasien harus diawali dengan perhatian terhadap keadaan umum dan mengatasi gangguan hemodinamik yang terjadi, kemudian dilakukan tindakan kuretase. Bila terjadi perdarahan yang hebat, dianjurkan segera melakukan pengeluaran sisa hasil konsepsi secara manual agar jaringan yang mengganjal kontraksi uterus segera dikeluarkan sehingga kontraksi dapat berlangsung

Page 3: Abort Us

baik dan perdarahan bisa berhenti. Selanjutnya dilakukan tindakan kuretase. Pascatindakan perlu diberikan uterotonika dan antibiotik.

Abortus kompletusSeluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

Semua hasil konsepsi telah dikeluarkan, osteum uteri telah menutup, uterus sudah mengecil sehingga perdarahan sedikit.

Pengelolaan pasien tidak memerlukan tindakan khusus ataupun pengobatan.

Missed abortion