abses leher dalam 1
DESCRIPTION
gtyfffffffffffffTRANSCRIPT
![Page 1: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/1.jpg)
ABSES LEHER DALAM
OLEH :MARHAMAH HASNUL0910312138AYU ANDRIAN PUTRI1010312079
![Page 2: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/2.jpg)
Anatomi Leher
![Page 3: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/3.jpg)
Abses Leher Dalam
Definisi• terkumpulnya nanah (pus) di dalam
ruang potensial di antara fasia leher dalam sebagai akibat penjalaran dari berbagai sumber infeksi, seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga dan leher
![Page 4: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/4.jpg)
Epidemiologi• laki-laki dan perempuan = 3:2• Lokasi :• Lebih dari satu ruang potensial 29%. • Abses submandibula 35%, • parafaring 20%• mastikator 13%• peritonsil 9%,• ublingual 7%• parotis 3%• infra hyoid 26%• retrofaring 13%• ruang karotis 11%.
![Page 5: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/5.jpg)
Etiologi
AerobStreptokokus sp.
Klebsiella sp
Enterobacter sp
Stafilokokus sp
E. Coli
Proteus vulgaris
AnerobBacteroides fragillis
spFusobacterium sp
Prevotella sp
Actinomycess sp
Eubacterium sp
lactobacillus sp
![Page 6: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/6.jpg)
Patogenesis
Flora normal
Perluasan
langsung
Laserasi Perforasi
Dewasa > infeksi gigi
atau kelenjar ludah
Anak > tonsil
![Page 7: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/7.jpg)
DiagnosisGejala• Nyeri• Demam• Pembengkakan• Disfgia,
odinofagia• Trismus• Dehidrasi• Kesulitan
bernafas• Keluhan gigi
(nyeri gigi)
Pemeriksaan fisik:
• Pembengkakan• Kelainan gigi• Fluktuatif• Kelainan
orofaring• Trismus• Kelainan laring
![Page 8: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/8.jpg)
Pemeriksaan Laboratorium
Rontgen servikal
Rontgen panoramik
Rontgen toraks
CT Scan
MRI
MRA
USG
Pemeriksaan Bakteriologis
![Page 9: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/9.jpg)
Tatalaksana
Jalan Nafas Medikamentosa
Drainase
![Page 10: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/10.jpg)
Medikamentosa• Antibiotik secara empiris sebelum hasil kultur
dan sensitivitas pus dari aspirasi atau drainase• Aerob:
▫Ampicillin▫Eritromisin▫Cefixime▫Cefotaxime
• Anerob:▫Metronidazole▫Klindamisin▫Carbapenem▫sefoxitin
![Page 11: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/11.jpg)
Komplikasi
Obstruksi jalan nafas dan asfiksia
Ruptur abses mengakibatkan
terjadinya pneumonia, abses paru
maupun empiema.
Trombosis vena jugularis
dan ruptur arteri karotis
Bakteremia atau sepsis. Emboli paru Ruptur arteri
karotis
![Page 12: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/12.jpg)
Abses Peritonsil•Abses Peritonsil Suatu timbunan nanah
yg terletak diantara kapsul tonsilaris dan m. konstriktor superior faring
![Page 13: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/13.jpg)
Etiologi•Komplikasi dari tosilitis akut, infeksi yg
bersumber dr kelenjar mukus weber di kutub atas tonsil
•Kuman penyebab :• - Aerob : streptococus pyogenes (Group
A Beta-hemolitic Strepcocus), Staphy. Aureus, dan H. Influenza
•Anaerob : Fusubacterium, peptostreptococus, prevotella bakteoides
![Page 14: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/14.jpg)
Faktor Resiko :• - Penderita tonsilitis akut•- Penderita tonsilitis kronik yg rekuren•- Keadaan Penurunan Imunitas tubuh•- Infeksi gigi• - ISPA yg didahului oleh infeksi virus•- Pecandu alkohol• - Pengguna kokain
![Page 15: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/15.jpg)
PATOGENESISUmumnya merupakan komplikasi dari tonsilitis akut berulang atau bentuk
abses dari kelenjar Weber.
![Page 16: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/16.jpg)
Infeksi menembus
kapsul tonsil
Meluas ke dalam ruang
jaringan ikat fosa tonsilaris
Pada supra tonsil
terdapat kelenjar Weber
Gangguan pada
kelenjar Weber
Sumbatan sekresi kelenjar Weber
Pembesaran
kelenjar
![Page 17: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/17.jpg)
•Pada stadium permulaan (stadium infiltrat), tampak bengkak dan permukaannya hiperemis
•Jika tidak diobati infeksi berulang pada ruang peritonsil atau infeksi kronik pada kelenjar Weber sistem saluran kelenjar tersebut membentuk pus abses
![Page 18: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/18.jpg)
Diagnosis• Menegakkan diagnosis penderita dengan abses
peritonsil dapat dilakukan berdasarkan anamnesis tentang riwayat penyakit, gejala klinis, dan pemeriksaan fisik.
• Aspirasi dengan jarum(ukuran 16-18, syringe 10cc) pada daerah yg paling fluktuatif/pungsi merupakan tindakan diagnosis yang akurat untuk memastikan abses peritonsil dari pada hanya dengan usapan tenggorok.
• Selanjutnya material hasil aspirasi dapat dikirim untuk dibiakkan untuk mengetahui organisme penyebab infeksi demi kepentingan terapi antibiotika.
![Page 19: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/19.jpg)
Pemeriksaan Fisik•Didapatkan Tonsilitis akut, asimetris
faring•Dehidrasi, sepsis•Pada palpasi didapatkan pembesaran dan
nyeri tekan pada KGB regional•Pada pemeriksaan kavum oral terdapat
eritema & asimetris palatum mole, eksudasi tonsil, pergesaran uvula kontralateral
•Pada palpasi palatum mole teraba fluktuatif
•Direkomendasikan nasofaringoskopi dan laringoskopi pada pasien yang mengalami kesulitan bernafas.
![Page 20: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/20.jpg)
Pemeriksaan PenunjangPada penderita abses peritonsil perlu dilakukan pemeriksaan penunjang, yaitu:•Hitung darah lengkap (complete blood
count), kadar elektrolit (electrolyte level measurement), dan kultur darah (blood culture)
•Test Monospot (antibodi heterophile)•Throat swab and culture•Plain radiographs•CT Scan•USG
![Page 21: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/21.jpg)
Diagnosis Banding• Penonjolan pada satu atau kedua tonsil atau
penonjolan peritonsil harus dipertimbangan penyakit lain sebagai diagnosis banding dari abses peritonsil.
• Contohnya : infeksi mononukleosis, benda asing, tumor/kanker/limfoma, Hodgkin, adenitis servikal, aneurisma arteri karotis interna, dan infeksi gigi.
• Penyakit tersebut dibedakan dari abses peritonsil dengan pemeriksaan darah, biopsi, dll.
![Page 22: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/22.jpg)
TATALAKSANA•Terapi Antibiotik•Insisi dan Drainase•Tonsilektomi
![Page 23: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/23.jpg)
Terapi Antibiotik•Terapi antibiotik diberikan dalam dosis
tinggi▫Penisilin staphylococcus.▫Metronidazol infeksi anaerob.▫Tetrasiklin antibiotika alternatif▫klindamisin antibiotik pilihan untuk menangani
bakteri yang memproduksi beta laktamase. •obat simtomatik•kumur-kumur dengan cairan hangat•kompres hangat pada leher
![Page 24: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/24.jpg)
Antibiotik•Intravenous therapy
▫Ampicillin/sulbactam 3 gram setiap 6 jam▫Penicillin G 10 juta unit setiap 6 jam ditambah
dengan metronidazole 500 mg setiap 6 jam▫Jika alergi penisilin, berikan clindamycin
(Cleocin) 900 mg setiap 8 jam•Oral therapy
▫Amoxicillin/asam clavulanic 875 mg 2 kali sehari▫Penicillin VK 500 mg 4 kali sehari ditambah
dengan metronidazole 500 mg 4 kali sehari▫Clindamycin 600 mg 2 kali sehari atau 300 mg 4
kali sehari
![Page 25: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/25.jpg)
Insisi dan Drainase• Lokasi insisi:
▫Pembengkakan di daerah pilar-pilar tonsil atau dipalpasi pada daerah yang paling fluktuatif
▫Pada titik 2/3 dari garis khayal antara dasar uvula dengan molar terakhir
▫Pertengahan garis horizontal antara pertengahan basis uvula dan M3 atas
▫Pertemuan garis vertikal melalui titik potong pinggir medial pilar anterior dengan lidah dengan garis horizontal melalui basis uvula
▫Pertemuan garis vertikal melalui pingir medial M3 bawah dengan garis horizontal melalui basis uvula
• Dilakukan penghisapan pus untuk mencegah aspirasi.• Kumur dengan antiseptik dan diberi antibiotik
![Page 26: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/26.jpg)
• Keuntungan aspirasi jarum dibandingkan insisi dan drainase:1. Mudah untuk dilakukan, sederhana, aman, dan
murah2. Konfirmasi diagnosis dengan trauma minimal3. Dapat ditoleransi (ditahan) oleh penderita / tidak
menakutkan4. Tidak / kurang mencederai struktur jaringan
sekitar5. Lebih memudahkan untuk mengumpulkan
spesimen / pus guna pemeriksaan mikroskopis dan tes kultur / sensitifitas.
6. Memberikan penyembuhan segera, mengurangi kesakitan.
7. Mencegah prosedur bedah dan anestesi umum.8. Merupakan prosedur yang dapat dipercaya untuk
abses peritonsil
![Page 27: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/27.jpg)
• Kerugian terapi dengan drainase dengan aspirasi jarum adalah1. Bila pus terkumpul kembali dapat
menyebabkan infeksi yang berulang.2. Tidak dapat melakukan pembersihan
kantung pus secara maksimal.3. Pus yang tersisa tidak maksimal keluar
sehingga dapat menyebabkan proses penyembuhan lama
• Lokasi aspirasi : pada titik atau daerah paling fluktuatif atau pada tempat pembengkakan maksimum. Bila tidak ditemukan pus, aspirasi kedua dapat dilakukan 1 cm dibawahnya atau bagian tengah tonsil
![Page 28: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/28.jpg)
Tonsilektomi• Waktu pelaksanaan tonsilektomi:
1. Tonsilektomi a chaud: dilakukan segera / bersamaan dengan drainase abses.
2. Tonsilektomi a tiede : dilakukan 3-4 hari setelah insisi dan drainase.
3. Tonsilektomi a froid : dilakukan 4-6 minggu setelah drainase
• Pasien harus dilakukan operasi 2-3 hari setelah infeksi terkontrol jika ukuran luka pada abses yang pecah spontan kurang dari 2,5 cm. Namun, bila ukuran luka pada abses yang pecah spontan lebih dari 2,5 cm maka tindakan operasi harus dilakukan segera
![Page 29: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/29.jpg)
Komplikasi•Sumbatan jalan napas•Pneumonitis aspirasi atau abses paru
akibat ruptur abses•Kematian akibat perdarahan atau
nekrosis septik ke selubung karotis•Perluasan infeksi hingga ke jaringan leher
dalam atau medistinum posterior•Infeksi SGA glomerulonephritis, demam
rematik
![Page 30: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/30.jpg)
Abses Submandibula• Terbentuknya abses pada ruang potensial di regio
submandibula yang disertai dengan nyeri tenggorok, demam dan terbatasnya gerakan membuka mulut.
• Abses leher dalam terbentuk di ruang potensial di antara fasia leher dalam sebagai akibat penjalaran infeksi dari berbagai sumber, seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah dan leher.
• Kuman penyebab infeksi terbanyak adalah golongan Streptococcus, Staphylococcus, kuman anaerob Bacteroides atau kuman campur.
![Page 31: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/31.jpg)
Etiologi• Infeksi dapat bersumber dari gigi, dasar mulut, faring, kelenjer
liur atau kelenjer limfa submandibula. Sebagian lain dapat merupakan kelanjutan infeksi ruang leher dalam lainnya.
• Sebagian besar kasus infeksi leher dalam disebabkan oleh berbagai kuman, baik aerob maupun anaerob.
• Kuman aerob yang paling sering ditemukan adalah Streptococcus sp, Staphylococcus sp, Neisseria sp, Klebsiella sp, Haemophillus sp.
• Pada kasus yang berasal dari infeksi gigi, sering ditemukan
kuman anaerob Bacteroides melaninogenesis, Eubacterium Peptostreptococcus dan yang jarang adalah kuman Fusobacterium.
![Page 32: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/32.jpg)
Patogenesis• Beratnya infeksi tergantung dari virulensi
kuman, daya tahan tubuh dan lokasi anatomi.
• Infeksi dari submandibula dapat meluas ke ruang mastikor kemudian ke parafaring. Perluasan infeksi ke parafaring juga dapat langsung dari ruang submandibula. Selanjutnya infeksi dapat menjalar ke daerah potensial lainnya.
• Penyebaran abses leher dalam dapat melalui beberapa jalan yaitu limfatik, melalui celah antara ruang leher dalam dan trauma tembus.
![Page 33: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/33.jpg)
Gejala Klinis
•pembengkakan di bawah dagu atau di bawah lidah baik unilateral atau bilateral
•rasa demam•nyeri tenggorok•Trismus•Riwayat infeksi atau cabut gigi•Pembengkakan dapat berfluktuasi atau
tidak.
![Page 34: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/34.jpg)
Diagnosis•Anamnesis•Pemeriksaan fisik•Pemeriksaan Penunjang :
a. Foto polosb. CT Scan dengan kontrasc. MRId. USGe. Foto panoramik gigif. Pemeriksaan darah ruting. Analisa gas darahh. Pemeriksaan kultur dan resistensi kuman
![Page 35: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/35.jpg)
Tatalaksana• Antibiotik dosis tinggi terhadap kuman aerob dan anaerob harus
diberikan secara parenteral. Hal yang paling penting adalah terjaganya saluran nafas yang adekuat dan drainase abses yang baik.
• Evakuasi abses dapat dilakukan dalam anastesi lokal untuk abses yang dangkal dan terlokalisasi.
• Adanya trismus menyulitkan untuk masuknya pipa endotrakea peroral. Pada kasus demikian diperlukan tindakan trakeostomi dalam anastesi lokal. Jika terdapat fasilitas bronkoskop fleksibel, intubasi pipa endotrakea dapat dilakukan secara intranasal.
• Insisi abses submandibula untuk drainase dibuat pada tempat yang paling berfluktuasi atau setinggi os hyoid, tergantung letak dan luas abses.
![Page 36: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/36.jpg)
Komplikasi•Penjalaran infeksi ke daerah selubung
karotis dapat menimbulkan erosi sarung karotis atau menyebabkan trombosis vena jugularis interna.
•Infeksi yang meluas ke tulang dapat menimbulkan osteomielitis mandibula dan vertebra servikal. Dapat juga terjadi obstruksi saluran nafas atas, mediastinitis, dehidrasi dan sepsis.
![Page 37: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/37.jpg)
Abses ParafaringEtiologi•Langsung, yaitu akibat tusukan jarum pada
saat melakukan tonsilektomi dengan analgesia. Peradangan terjadi karena ujung jarum suntik yang telah terkontaminasi kuman menembus lapisan otot tipis (m. konstriktor faring superior) yang memisahkan ruang parafaring dari fosa tonsilaris.
•Proses supurasi kelenjar limfa leher bagian dalam, gigi, tonsil, faring, hidung, sinus paranasal, mastoid dan vertebra servikal.
![Page 38: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/38.jpg)
Gejala Klinis•Trismus•Indurasi atau pembengkakan di sekitar
angulus mandibula•Demam tinggi•Pembengkakan dinding lateral faring,
sehingga menonjol ke arah medial•Malaise•Disfagia•Penurunan intake peroral mengakibatkan
dehidrasi sekunder.
![Page 39: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/39.jpg)
Diagnosis
•Riwayat penyakit•Gejala dan tanda klinik•Pemeriksaan penunjang (foto Rontgen
jaringan lunak AP atau CT scan)
![Page 40: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/40.jpg)
Tatalaksana
•Antibiotika dosis tinggi secara parenteral terhadap kuman aerob dan anaerob
•Evakuasi abses harus segera dilakukan bila tidak ada perbaikan dengan antibiotika dalam 24-48 jam insisi
![Page 41: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/41.jpg)
Komplikasi•Proses peradangan dapat menjalar secara
hematogen, limfogen atau langsung (perkontinuitatum) ke daerah sekitarnya.
•Penjalaran ke atas dapat mengakibatkan peradangan intrakranial, ke bawah menyusuri selubung karotis mencapai mediastinum.
![Page 42: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/42.jpg)
Abses RetrofaringDitemukan pada anak usia < 5 tahun• Ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfa (2-5
pada kanan dan kiri) menampung dari hidung, sinus paranasal, nasofaring, faring, tuba eustachius dan telinga tengah.
• 6 tahun atrofietiologi• ISPA limfadenitis retrofaring• Trauma dinding belakang faring ex: tulang ikan,
adenoidektomi, intubasi dll• TB vertebra servikalis bagian atas (abses dingin)
![Page 43: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/43.jpg)
Gejala dan tandaRasa nyeri, sukar
menelan
Tidak mau makan dan minum, menangis
Demam, leher kaku, nyeri
Sumbatan jalan nafas tu. Hipofaring sesak nafas
Radang berlanjut kena
faring stridor
Sumbatan abses ganggu resonansi suara perubahan suaraDinding belakang faring benjolan (unilateral)Mukosa hiperemis.
![Page 44: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/44.jpg)
DiagnosisRiwayat ISPA Gejala dan tanda
klinikRontgen jar. Lunak
leher lateral
Pelebaran ruang retrofaring >7mmRuang retrotrakeal
A: >14mm D: >22mm
Lordosis vertebra servikal
![Page 45: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/45.jpg)
Medikamentosa• Antibiotika dosis tinggi ; anaerob
dan aerob parenteral
Bedah• Pungsi dan insisi abses melalui
laringoskopi langsung dalam posisi trendelnburg. (anestesia lokal & umum)
• Rawat inap sampai gejala dan tanda infeksi reda
![Page 46: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/46.jpg)
KomplikasiPenjalaran ke
ruang parafaring
mediastinitis
Obstruksi jalan nafas -
asfiksia
Pecah spontan
pneumonia aspirasi dan abses paru
![Page 47: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/47.jpg)
Angina LudoviciInfeksi ruang submandibula• Selulitis• Tanda khas : bengkak seluruh ruang
submandibula, tidak bentuk abses, keras pada perabaan
etiologi• Kuman aerob dan anaerob dari gigi
atau dasar mulut
![Page 48: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/48.jpg)
Gejala dan tanda
Nyeri tenggorok dan leher
Bengkak daerah submandibula
(hiperemis dan keras pada perabaan)
Dasar mulut membengkak dorong lidah ke belakang atas
sumbatan sesak nafas
![Page 49: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/49.jpg)
DiagnosisRiwayat sakit gigi
Karena dikorek atau dicabut
Gejala dan
tanda klinik
Pseudo Angina Ludovi
ci
Karena terjadi fluktuasi
![Page 50: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/50.jpg)
Medikamentosa
• Antibiotika dosis tinggi ; anaerob dan aerob parenteral
Bedah
• Eksplorasi dekompresi• Evakuasi pus (jarang) / jaringan nekrosis
• Insisi 3-4 jari dibawah mandibula scr horizontal setinggi os hioid• Pengobatan sumber infeksi untuk cegah kekambuhan• Rawat inap sampai infeksi reda
![Page 51: Abses Leher Dalam 1](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012401/577c79701a28abe054929fc6/html5/thumbnails/51.jpg)
KomplikasiSumbatan jalan nafas
Penjalaran abses ke ruang leher dalam lain dan mediastinum
Sepsis