abstrak1
TRANSCRIPT
.ABSTRAK
Alas an membahas mengenai Hukum – Hukum Dasar Kimia ( STOIKIOMETRI ) karena
ini merupakan salah satu Standar Kompetensi untuk mempersiapkan para siswa dan siswi
menghadapi Ujian Nasional. Adapun materi yang akan disajikan dan dibahas yaitu materi yang
berkaitan dengan penyelesaian perhitungan Kimia yang bermkaitan dengan hokum dasar kimia
dan menjelaskan persamaan suatu reaksi Kimia.
Sementara itu, metode yang digunakan untuk membuat makalah ini yaitu lamanya mencari dan
menulis materi pembahsan yang membutuhkan waktu selama 3 hari, serta alat yang digunakan
untuk mencari sumber materi yang akan ditulis yaitu dari internet , perpustakaan, beberapa buku
paket, dan sebagainya.
Kemsimpulan dari materi yang dibahas yaitu dikemukakan oleh para ilmuwan yang
meliputi, Hukum Lavoisier, Hukum Proust, Hukum Gay Lussac dan Hipotesis Aegadro, serta
cara untuk menentukan persamaan suatu reasksi kimia yaitu dengan cara salah satu unsure yang
sejenis di ruas kiri dan di ruas kanan disetarakan dengan mengisikan koefisien di depan unsure
atau senyawa, pada awal penyetaraan.di depan masing-masing unsure atau senyawa diisikan
koefisien dengan huruf missal a,b,c,d, buat persamaan aljabar dan jumlabh unsure-unsur sejenis
diruas kiri dan kanan, selesaikan pesamaan- persamaan yang didapat dengan cara
mensubtitusiatau mengeleminasi, koefisien reaski selesai. Jika jumlah koefisien zat sejenis dikiri
dan dikanan sama banyak, serta merupakan perbandingan sederhana koefisien reaksi sebanding
dengan mol – molnya.
Rumus kimia memuat informasi tentang jenis unsure-unsu dinyatakan dengan angka
indeks. Tata nama senyawa anorganik dikelmpokkan menjadi senyawa biner dari logam dan non
logam, senyawa dari non logam dan non logam. Senyawa asam basa. Pada persamaan reaksi
berlaku hokum kekelan Masa yajitu jumlah atom unsu disebelah kiri anak panah reaktonb unsure
di sebelah kanan ( produk )
Suatu mol adalah banyaknya zat yang mengandung sejumlah partikel yang sama dengan
jumlah atom yang terdapat pada 12 gram C-12, dimana jumlah partikel sebesar 5,02 x 2023 dan
disebut tetapn Avogrado yang dilambangkan sebagai L. massa suatu zat yang dinyatakan dalam
satuan gram disebut sebagai massa molar. Dalam suatu reaksi kimia , pereaksi yang terlebih
habis berakasi disebut sebagai peraksi pembatas. Rumus – rumus dibedakan menjadi rumus
empiris dan rumus molekul. Rumus empiris menyatakan perbandingan paling sederhana dari
atom – atom unsure penyusun senyawa.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata stiocherion yang berarti
unsure dan metron yang berarti mengukur. Steikiometri, membahas tentang
hubunganmassa antar unsure dalam suatu senyawa ( Steikiometri senyawa ) dan antar zat
dalam shuatu reaksi ( Stoikiometri reaksi ).
Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurenst Lavoiser
( 1793 – 1794 )yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa
( hokum kekelan massa ). Selanjutnya Joseph Lours Proust ( 1754 – 1826 ) menemukan
bahwa unsure – unsure membentuk senyawa dalam perbandingan tertentu ( hokum
perbandingan tetap )
Selanjutnya dalam rangka menyusun teiru atonya John Dalton , menemukan dasar
kimia yang ketiga, yang disebut hokum kelipatan perbandingan. Ketiga hokum tersebut
merupaka dasar dari teori kimia yang pertama yaitu teori atom yang dikemukakan oleh
John Dalton sekitar tahun 1803.
Menurut Dalton setiap materi terdiri atas atom, unsure terdiri atas atom sejenis,
sedangkan senyawa – senyawa tediri dari atom –atom yang berbeda dalam perbandingan
tertentu. Namun demikian Dalton belum dapat menetukan perbandingan atom – atom
yang berbeda dalam perbandingan tertentu . namun demikian Dalton belum dapat
menentukan perbandingan atom – atom dalam senyawa ( rumus kimia zat ).
Penetapaan rumus kimia zat dapat dilakukan berkat penemuan Gay Lussac dan
Avogrado. Setelmah rumus kimia senyawa dapat ditentukan , maka perbandingan mssa
antar atom ( Ar ) maupun antar ( molekul dapat ditentukan. Pengetahuan tentang masa
atom relative dan rumus kimia senyawa merupakan dasar dari perhitungan kimia. Alasan
membahas materi mengenai STOIKIOMETRI ( hukum – hukum dasar Kimia ) karena
materi ini merupakan salah satu STandar Kompetensi Lulus untuk mempersipkan para
siswa dan siswi mengahadapi Ujian Nasional.
B. Tujuan
1. Menerapkan hokum – hokum dasar kimia untuk menyelesaikan perhitungan kimia
2. Menjelasksan mengenai persamaan suatu reaksi kimia.
C. Rumusan Masalah
2
1. Bagaimana cara menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan dasar kimia
2. Bagaimana cara menyelesaikan persamaan suatu reaksi kimia
D. Metode
Pembahasan materi ini dilakukan dengan mencari sumber-sumber lain yang berkaitan
dengan hokum – hokum dasar kimia dengan cara memfaatkan buku paket di
perpustakaan, internet, dan sumber – sumber lainnya. Penulisan makalah ini
menghabiskan wamktu 3 hari , selain itu dalam mencari sumber materinya diperlukan
beberapa alat pendukung diantaranya, perpustakaan, internet, alat tulis HP dan
sebagainya.
BAB II
ISI LAPORAN
3
A. Hukum Dasar Kimia ( Stoikiometri )
1. Perhitungan Kimia yang berkaitan dengan hokum Dasar Kimia.
Perhatikan reaksi pembakaran kertas, sepintas lalu dapat kita lihat bahwa massa
abu hasil pembakaran lebih kecil dari pada massa kertas yang dibakar. Apakah
pembakaran kertas disertai pengurangan massa ?
Antorine Laurent Lavoisier telah menyeleidiki massa zat – zat sebelum dan
sesudah reaksi. Lavoiser menimbang zat zat sebelum bereaksi kemudian menimbang
hasil reaksinya ternyata massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
Lavoiser menyimpulkan hasil penemuannya
dalam suatu hokum yang disebut “Hukum Kekelan
Massa” Dalam system tertutp massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama.
Perubahan materi kita amati dalam kehidupan
sehari – hari umumnya berlangsung dalam wadah terbuka.
Jika hasil reaksi ada yang berupa gas ( seperti pada
pembakaran kertas ) , maka massa zat myang tertinggal menjadi lebih kecil daripada
massa semula. Sebaiknya, jika reaksi megkat sesuatu dari lingkungannya ( Oksigen ),
maka hasil reaksi akan lebih besar daripada masa semula. Misalnya reaksi perkaratan
besi. Besi mengikat oksigen dari udara sebagai berikut :
Besi yang mempunyai massa tertentu akan bereaksi dengan sejumlah oksigen
ddiudara membentuk senyawa baru besi oksida ( Fe2O3(s) ) yang massanya sama dengan
massa besi dan oksigen mula – mula.
2. Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Prouse )
Pada tahun 1799, Joseph Lourist Proust menemukan satu jenis penting dari senyawa,
yang disebut hokum perbandingan tetap. Bedasarkan penelitian terhadap berbagai
senyawa “ Perbandingan Massa unsure – unsure dalam satu senyawa adalah tertentu
dan tetap.
Senyawa yang sama meskipun berasal dari berasal dari daerah berbeda atau dibuat
dengan cara yang berbeda ternyata mempunyai komposisi yang sama. Contohnya
hasil analis terhadap garam natrium klorida dari bebagai daerah sebagai berikut :
Hasil terhadap Garam dari berbagai Daerah :
4
Asal Mass Garam Massa Natrium Massa Klorida Massa Na :
Cl
Indramay
u
2 gram 0,786 gram 1,214 gram 1 : 1,54
Madura 1,5 gram 0,59 gram 0,91 gram 1 : 1,54
Impor 2,5 gram 0,983 gram 1,517 gram 1 : 1,54
Sebagaimana ditunjukan dalam perhitungan diatas bahwa perbandingan massa Na terhadap Cl
ternyata tetap yaitu 1 : 1,54. Jadi senyawa tersebut memenuhi hukum Proust .
Contoh menentukan perbandingan massa unsure – unsure dalam senyawa sebagai berikut :
Table 3.5 menunjukkan data hasil percobaan reaksi besi dengan belerang membentuk senyawa
besi sulfide ( FeS )
Perbandingan Massa besi dan Belerang pada senyawa FeS
Massa Besi ( Fe )
yang direaksikan
Massa belerang (s)
yang direaksikan
Massa Fes tang
terbentuk
Perbandingan Fe dan
S pada FeS
0,42 gram 0,24 gram 0,66 gram 7 : 4
0,49 gram 0,28 gram 0,77 gram 7 : 4
0,56 gram 0,43 gram 0,88 gram 7 : 4
0,71 gram 0,40 gram 1,11 gram 7 : 4
Pada reaksi antara hydrogen dan oksigen membentuk air. Jika diketahui perbandingan massa H :
O membentuk air adalah 1 : 8 sebagai berikut :
Data reaksi antara Hidrogen dan Oksigen membentuk air :
Massa Hidrogen
Yang direaksikan
Massa oksigen Yang
Direaksikan
Massa Air yang
terbentuk
Massa Pereaksi yang
Tersisa
1 gram 8gram 9gram -
2 gram 16 gram 18 gram -
5
1 gram 9 gram 9 gram 1 gram oksigen
5 gram 24 gram 27 gram 2 gram
10 gram 10 gram 11,25 gram 8,75 gram
Contoh soal :
Diketahui perbandingan massa kalsium dari oksigen dalam membentuk 10 gram kalsium
dan 12 gram oksigen tentukan massa kalsium oksida ( CaO ) yang terbentuk dan sisa pereaksi
Jawab :
Langkah –
langkah
Massa kalsium Massa oksigen Massa CaO massa Sisa
Pereaksi
Mula – mula 10 gram 12 gr
Perbandingan 10/2 = 5 12/2 =6
Massa ( pilih angka
kecil )
Bereaksi 2 x 5 = 10 gram 2 x 2 = 4 10 + 4 = 14 gr
Sisa 10 – 10 = 0 gr 12 – 4 = 8 gr 8 gr oksigen
3. Hukum Kelipatan Perbandingan
Hokum Proust dikembnagkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsure – unsure
yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang diataranya
adalah John Dalton ( 1766 – 1844 ). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan
yang terkait dengan perbandingan massa unsure – unsure dalam suatu senyawa.
Untuk memahami hail ini perhatikan table hasil perbedaa reaksi antara nitrogen
dengan oksigen berikut.
Reaksi antara Nitrogen dengan Oksigen
Jenis Senyawa Massa Nitrogen yang
direaksikan
Massa OKsigen yang
direaksikan
Massa yang
terbentuk
Nitrogen Monoksida
Nitrogen diosida
0,875 gram
1,75 gram
1,00 gram
1,00 gram
1,875 gram
2,75 gram
6
Berdasarkan hasil percobaan , Dalton memuskan hokum kelipatan perbandingan ( hokum Dalton
)yang berbunyi “ Jika dua jenis unsure bergabung membnetuk lebih dari satu senyawa, dan jika
massa salah satu unsure dalams enyawa – senyawa tersbut sama, sedangkan massa – massa
unsure lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsure lainnya dalam senyawa – senyawa
tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana”.
4. Hokum Perbandinganm Volume ( Hukum Gay Lussac )
Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa gas hydrogen dapat bereaksi dengan
meneukan bahwa gas hydrogen dapat bereaksi dengan gas hydrogen membentuk air.
Perbandingan volume gas hydrogen dan oksigen dalam reaksi tersebut adalah tetap ,
yaitu 2 : 1. Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussacg melakukan percobaan serupa
dengan menggunakan berbagai macam gas . la menemukan bahwa perbandingan
volume gas – gas menemukan bahwa perbandingan volume gas – gas dalam reaksi
selalu merupakan bilangan bulat sederhana.
2 volume gas hodrogen + 1 volume gas oksigen 2 volume uap air
1 volume gas nitrogen + 3 volume gas hydrogen 2 volume gas ammonia
1 volume gas hydrogen + 1 volume gas klorin 2 volume gas nitrogen
klorida
Percobaan – percobaan Gay Lussac tersebut dapat kita nyatakan dalam persamaan sebagai
berikut :
2H2(g) + O2(g)2H2O (f)
N2(g) + 3H2(g)2NH3(g)
H2(g) + Cl2(g) 2HCl (g)
Dari percobaan ini Gay Lussac merumuskan hokum perbandingn volume ( Hukum Gay
Lussac ) :
“ Pada suhu dan tekanan yang sama volume gas – gas yang bereaksi berbanding sebagai
bilangan bulat sederhana.”
Hokum perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut “
Perbandingan volume gas – gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas”.
Untuk dua buah gas ( misalnya gas A dan B yang tercantum dalam satu persamaan reaksi
berlaku hubungan :
7
volume Avolume B
= koefisien Akoefisien B
volume A= koefisien AkoefisienB
xvolume B
Contoh soal :
1. Tiga liter gas propane ( C3H8 ) dibakar sempurna dengan gas oksigen membentuk gas karbon
dioksida dan air sesuai persamaan reaksi berikut.
C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(l)
a. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan ?
b. Berapa liter gas karbon dioksida yang terbentuk ?
c. Berapa liter air yang terbentuk ?
Jawab :
C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(l)
a .volumeO2
volumeC3H 8
=KoefisienO2
koefisienC3H 8
volumeO2= koefisienO2
koefisienC3H 8
x volumeC3H 8
¿ 51x3=15 liter
b .volumeCO2
volumeC3H 8
=koefisienCO2
koefisienC3H 8
x volume CO2
¿ 31x3=9 liter
c .volumeH 2O
volumeC3H 8
=koefisien H 2O
koefisienC3H 8
volumeH 2O=koefisien H 2O
koefisienC3H 8
xvolumeC3H 8
¿ 41x3=12liter
8
2. Sepuluh mL gas Nitrogen ( N2 ) dan 15 Ml gas dengan ( O2 ) tepat habis bereaksi menjadi 10
mL gas NaOb. Tentukan rumus kimia gas NaOb tersebut ? tetnukan rumus kimia gas NaOb
tersebut ?
Jawab :
Perbandingan koefisien = perbandingan volume koefisien
N2 : O2 : NaOb = 10 : 15 : 10 = 2 : 3 :2
2N2 + 3O2 2NaOb
Karena jumlah aton diruas kiri dan di ruass kanan sama, maka hanya a dan b dapat dicari
sebagai berikut
Jumlah atom N kiri = jumlah atom N kanan
2 x 2 = 2a
4 = 2a
A = 2
Jumlah atom O kiri = jumlah atom O kanan
3 x 2 = 2b
6 = 2b
b = 3
jadi rumus kimia senyawa tersebut N2O3
E. Hipoteses Avogrado
Mengapa perbandingan volume gas – gas dalam suatu reaksi merupaka bilangan
sederhana ? banyak para ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hokum
perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena
ia menganggap partikel unsure selalu berupa system tunggal ( monoatomik ). Pada tahun
1811, Amedeo Avogrado menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogrado,
partikel unsure tidak selalu berupa atom tunggal ( monoatomik ), tetapi berypa 2 atom
( diatomic ) atau lebih ( poliatomik. Avogrado menyebutkan partikel tersebut sebagai
molekul
Gay Lussac
2 volume gas hydrogen + 1 volume gas hydrogen 2 volume uap air
Avogrado
2 molekul gas hydrogen + 1 molekul gas oksigen 2 molmekul uap air
9
Dari sini Avogrado mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis avogrado yang
berbunyi :
“ pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung
jumlah molekul yang sama pula “
Jadi, perbandingan volume gas – gas itu juga merupakan perbandingan volume gas – gas itu
juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi . dengan kata lain
perbandingan volume gas – gas yang beraksi sama dengan koefisien reaksiny( Martin S.
Silberberg, 200 ). Marilah kita lihat bagaimana hipotesis Avogrado dapat menjelaskan hokum
perbnadingan volume dan sekaligus dapat menentukan rumus molekul bebagai unsure dan
senyawa.
Contoh Soal :
1. Reaksi antara gas HIdrogen dengan gas Klorin membentuk gas Hidrogen Klrin :
Hidrogen klorida adlah 1 : 1 : 2. Berarti perbandingan jumlah molekul gas hydrogen
adalah Hx, klorin Cy dan hydrogen klorida HaClb ( x,y,a,b harus bilangan bulat ), maka
persamaan reaksinya dapat ditulis :
Hx(g) + ay(g) 2HaClb(g)
Nilai paling sederhana untuk x dan y yang membuat persamaan tersebut setara adalah x =
2 dan y = 2 ( tidak mungkin nilai x = 1 dan y = 1 sebab jika x = 1 dan y= 1, maka a dann
b merupakan maka nilai a = 1 dan untuk y = 2 maka nilai b = 1.
Jadi rumus molekul hydrogen adalah H2, klorin Cl2. Hydrogen klorida adalah HCl.
Persamaan reaksi diatas menjadi :
H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)
2. Reaksi antara gas Hidrogen dengan gas Oksigen membentuk uap air. Menurut
percobaan , perbandingan volumegas Hidrogen : Oksigen : Uap air adlah 2 : 1 : 2.
Berartiperbandingan jumlah molekul gas hydrogen : Oksigen : Uap air yang terlibat
dalam reaksi adalah 2 : 1 : 2. Misalkan rumus gas Hidrogen adalah H, Oksigen O, dan air
HaOb, maka persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut :
2Hx(g) + Oy(g)2HaOb(g)
Dengan rumus molekul hydrogen H2 ( x = 2 ) maka nilai a = 2. Nilai paling sederhana
untuk y adalah 2,dengan demikian b= 1. Jadi rumus molekul hydrogen adalah H2 dan
Oksigen O2 sehingga rumus molekul air H2O.
10
Contoh Soal :
Menentukan Rumus Molekul Senyawa Gas
1. Dua liter gas Nitrogen ( N2 ) tepat bereaksi dengan 3 liter gas Oksigen ( O2 )
membentuk 2 liter gas NaOb. Semuanya diukur pada suhu ( T ) dan tekanan ( P )
yang sama. Tentukan rumus molekul gas tersebut.
Jawab :
Karena perbandingan volume gas merupakan koefisien reaksi maka persamaan
reaksinya dapat ditulis sebagai berikut
2 N2(g) + 3 O2 (g) 2 NsO6 (g)
Jumlah atom ruas kiri = jumlah atom ruas kanan
Jumlah Atom di ruas kiri Jumlah Atom di ruas
Kanan
Σ ruaskiri=Σ ruas kanan
N = 2 x 2 = 4
O = 3 x 2 = 6
N = 2a
O = 2b
4 = 2a maka a = a=2
6 = 2b maka b = 3
Jadi rumus molekul gas NaOb = N2O3
2. Suatu senyawa Hidrokarbon ( CxHy ) yang berwujud gas terbakar menurut reaksi :
CxHy(g) + O2(g) CO2(g) + H2O (g) ( belum setara )
Dari percobaan diketahui bahwa untuk membakar 2 liter gas CxHy ( T, P )
diperlukan 5 liter gas karbon dioksida ( T,P ) . tentuka rumus molekul hidrokarbon
berikut :
Jawab :
Karena perbandingan volume merupakan koefisien reaksi maka persamaan reaksinya
menjadi :
2Cx + Hy(g) + 5 O2(g) 4 CO2(g) + . . . H2O(g) ( belum setara ). Untuk
kesetaraan atom Oksigen , maka koefisien H2O adlah 2 ( 10 – 8 ) dengan demikian
persamaan reaksi setara menjadi :
2 CxHy(g) + 5 O2(g) 4 CO2(g) + 2 H2O (g)
Untuk kesetaraan atom C dan H sebagai berikut :
Jumlah Atom di ruas kiri Jumlah atom di ruas Σ ruaskiri=Σ ruas kanan
11
Kanan
C = 2x
H = 2y
C = 4
H = 2 x 2 = 4
2x = 4 maka x = 2
2y = 4 maka y = 2
Jadi , rumus molekul hidrokarbon tersebut adlah C2H2
Conoth Soal :
1. Menentukan volume gas lain jika volume salah satu gas diketahui Lima lier gas butena
( C4H12 ) dibakar sempurna menurut reaksi :
C4H10(g) + O2(g) CO2(g) + H2O (l) ( belum setara )
Hitunglah volume Oksigen yang dibutuhkan dan volume gas karbon dioksida yang
terbentuk jawab :
2C4H10(g) + 12 O2(g) 8 CO2(g) + 10H2O(l)
volumeOksigen= koefisienO2
koefisienC4H 10
x volumeC4H 10
¿ 132x5= 32,5 liter
volumekarbon dioksida= koefisienCO2
koefisienC4H 10
xvolumeC4H 10
¿ 82x 5=20 liter
2. Volume Gas Dalam Campuran
Pada pembakaran sempurna 5 liter ( T,P ) campuran CH4 dan C2H6 dihasilkan 7 liter I T,P
) karbon dioksida. Tentukan volume masing – masing gas dalam campuran itu !
Jawab :
Persamaan reaksi pembakaran CH4 dan C2H6 tersebut adalah . .
CH4(g) + 2 O2 (g) Co2(g) + 2H2O (l)
2CH6 + 7O2 (g) 4CO2(g) + 6 H2O (l)
Missal : volume C2H6 = A liter
: volume CH4 = ( 5 – A ) liter
1. CH4(g) + 2 O2(g) CO2(g) + 2H2O(l)
( 5 – A ) Liter ( 5 – A ) Liter
12
2. 2 C2H6(g) + 7 O2 ( g) 4 CO2(g) + 6H2O(l)
A Liter 4/1 x A liter = 2 A Liter
Dari persamaan (1) dan (2) maka volume total
= CO2(1) + CO2(2)
7 = ( 5 – A ) + 2 A
7 – 5 = A
= 2
Jadi volume C2H6 = A liter = 2 liter
Jadi volume CH4 = 5 – A = 5 – 2 = 3 liter
B. Konsep Mol
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengunakan satuan untuk menyebutkan
bilangan yang besar untuk mempermudah perhitungan. Sebagai contoh satuan digunakan
untuk menyebutkan benda yang jumlahnya 12 buah.
1 lusin = 12 buah
2 lusin = 2 x 12 = 24 buah
Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut Mol. Satu mol zat mengandung jumlah
partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C-12 yaitu 6,02 x 1023
partikel. Jumlah partikel ini disebut sebagai bilangan Avogrado . partikel zat dapat
barupa atom, molekul, atau ion ( Martin S. Siliberberg , 2000 )
Contoh :
1 mol besi ( Fe ) mengandung 6,02 x 1023 atom besi ( partikrl unsure besi adalah
atom )
1 mol N8+ mengandung 6,02 x 1023 Ion Na+ ( partikel ion Na+ adalah ion )
5 mol CO2 mengandung 5 x 6,02 x 1023 = 3,01 x 1024 molekul CO2
0,2 mol hydrogen mengandung 0,2x 6,02 x 1023 = 1,204 atom hydrogen
A) Hubungan Mol ( n ) dengan jumlah Partikel ( X )
Hubungan antara jumlah mol ( n ) dengan jumlah partikel ( x ) dalam zat dapat
dinyatakan sebagai berikut :
X = n x 6,02 x 1023 jumlah partikel = mol x 6,02 x 1023 atau
n= x
nx 6,02x 1023mol= jumlah partikel
6,02 x1023
13
contoh soal :
1. Suatu sempel logam mengandung 5 mol emas murni ( Au )
a. Apakah emas jenis partikel unsure emas ?
b. Berapakah jumlah partikel dalam sempeltersebut ?
Jawab :
a. Emas adalah unsure loggam , sehingga jenis partikelnya adalah atom emas
b. Jumlah partikel dalam 5 mol emas murni adlah :
x = n x 6,02 x 1023 partikel mol / mol
= 5 mol x 6,02 x 1023 partikel / mol = 3,01 x 1024 atom emas.
2. Suatu sempel gas O2 mengandung 1,505 x 1023 partikel.
a. Apakah jenis partikel O2 ?
b. Berapa banyak mol O2 tersebut ?
Jawab :
a. Gas O2 adalah unsure diato,ik dengan partikel berupa molekul unsure.
b. Banyaknya mol O2 yang mengandung 1,505 x 1023 partikel adalah :
n= x6,02 x1023
1,505 x1023
6,02 x1023 =0,25mol
3. Terdapat 10 mol senyawa MgCl2
a. Sebutkan jenis partikel senyawa MgCl2 ?
b. Berpa jumlah partikel senyawa dalam sempel
Jawab :
a. MgCl2 adalah senyawa ion dengn partikel berupa ion Mg2+ dan ion 2 Cl-
b. Jumlah partikel berupa ion Mg2+ dan ion Cl- dalam 10 mol MgCl2 . 1 mol
MgCl2 mengandung 1 mol Mg2+ dan 2 mol Cl- , sehingga 1- mol MgCl2
megandung 10 mol Mg2+ dan 20 mol Cl-
Jumlah ion Mg2+ = mol x 6,02 x 1023 partikel / mol
= 10 mol x 6,02 x 1023 partikel / mol
= 6,02 x 1024 ( ion )
Jadi damlam 10 senywa MgCl2 mengandung 6,02 x 1024 ion Mg2+ dan 1,204 x
1025 ion Cl-
B) Massa Molar
14
Massa molar ( Mm ) menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat.masa 1 mol zat
sama dengan massa molekul relative ( Mr ) zat tersebut dengan satuan garam / mol.
Untuk unsure partikelnya berupa atom, maka massa molar sma dengan Ar ( massa atom
relative ) dalam satuan garam / mol. Contoh
Masa molar kalsium ( Ca ) = massa dari 1 mol kalsium ( Ca ) = Ar Ca = 40 gram /
mol
Massa molar besi ( fe ) = massa dari 1 mol besi ( Fe ) = Ar Fe = 56 gram / mol
Massa molar Alumunium ( al ) = massa dari 1 mol alumunium ( al ) = Ar Al = 27
gram / mol
Untuk unsure yang partikelnya berupa molekul dan senyawa , maka molar sama dengan
Mr ( massa mol relative ) dalam satuan gram / mol.
Mr = Σ , Ar dengan:
Mr = massa molekul relative ( fram / mol )
Ar = massa atom relative ( gram / mol )
( James E. Brady, 1990 )
Contoh Soal :
a. Massa molar H2 : massa dari 1 mol H2
: Mr H2
: 2 x ArH = 2 x 1 gram / mol = 2 gram / mol
b. Massa molar O2 : masa dari 1 mol O2
: MrO2
: 2 x Ar O = 2 x 16 mol / gram = 32 gram / mol
c. Masa molar CO2 : massa dari 1 mol CO2
: Mr CO2
: ArC + ( 2x ArO )
: 12 + ( 2x16 ) = 12 + 32 = 44 gram / mol
d. Massa molar H2O : ( 2 x Ar H ) + Ar O
: ( 2 x 1 ) + 16 = 2 + 16 = 18 gram / mol
e. Massa molar H2SO4 : ( 2 x Ar H ) Ar + ( 4 x Ar O )
15
: ( 2 x 1 ) + 32 + ( 4 x 16 )
: 2 + 32 + 64
: 98 gram / mol
f. Massa molar CH3COOH : ( 2 x ArC ) + ( 4 x Ar H ) + 2 x ( Ar O )
: ( 2 x 12 ) + ( 4 x 1 ) + ( 2 x 16 )
: 24 + 4 + 32 = 60 gram / mol
g. Massa molar ( NH4)2 CO3 : 2( 2 x Ar N ) + ( 8 x Ar H ) + Ar C + ( 3 x Ar O )
: ( 2 x 14 ) + ( 8x 1 )+ 12 ( 3 x 16 )
: 28 + 8 + 12 + 48
: 96 gram /mol
Hubungan jumlah mol ( n ) dengan massa mol ( M ) adlah :
M = n x Mm atau massa = m x Ar atau massa = n x Mr
Dengan : M = massa zat ( gram )
: n = jumlah mol ( mol )
: Mm = massa molar = Ar atau Mr ( gram / mol )
Jadi banyak mol menjadi
n=massaAr
atau n=massaMr
Contoh soal
1. Menghitung massa jika diketahui jumlah mol
Hitunglah massa dari
a. 5 mol besi ( Ar Fe = 56 )
b. 0,75 mol urea ( CO ( NH2 )2 ( Ar C= 12, O = 16 , N = 14 , H = 1 )
c. 0,5 mol O2 ( Ar O = 16 )
Jawab :
a. Massa besi = n x Ar = 5mol x 56 mol / gram = 280 gram
b. Massa urea = n x Mr ( CO ( NH2 )2 = 0,75 mol x 60 mol /gram = 45 gram
c. Massa O2 = n x Mr O2 = 0,5 mol x 32 mol / gram = 16 gram
16
2. Menghitung mol jika diketahui massa zat
Hitunglah banyak mol dari
a. 2,3 gram Natrium ( Ar Na = 23 )
b. 45 gram C6H12O6 ( Ar C = 12, H = 1 dan O = 16 )
c. 35,1 gram NaCl ( Ar Na = 23 dan Cl = 35,3 )
d. 196,5 gram seng ( Ar Zn = 65,5 )
Jawab :
a .mol Na=massaAr Na
= 32 gram23 grammol
=0,1mol
b .molC6H 12O6=massa
MrC6H 12O6
= 45gram
180grammol
=0,25mol
c .mol NaCl= massaMr NaCl
= 35,1 gram
58,5grammol
=0,6mol
d .moalZn=massaAr Zn
=196,5 gram
65,5grammol
=3mol
C) Volume Molar Gas
Hipotese avogrado menyebutkan bahwa pada suhu dan teknan yang sama, semua gas
dengan volume yang sama akan mengandung jumlah partikel yang sama pula. Oleh
karena 1 mol setiap gas ,e,pumyai jumlah molekul yang sam , maka pada suhu dan
tekanan yang sama pula, 1 mol setiap gas mempunyai volume yang sama. Volume per
mol gas disebut volume molar dan dilambangkan Vm.
V = n x Vm dengan : V = volume gas ( liter )
: n = jumlah mol ( mol )
: Vm = volume molar ( liter / mol )
( Martin S. Silberberg, 2000 )
Volume gas bergantung pada suhu dan tekanan. Bebrapa keadaan suhu dan tekanan yang
biasa dijadikan acuan penentuan volume gas sebagai berikut :
1. Keadaan Standar
17
Kondisi dengan 00C dan tekanan 1 atm disebut keadaan standard an dinyatakan
dengan STP. ( Standar Temperatur and Pressure )
PV = nRT dengan P = tekanan ( atm )
V = volume gas ( atm )
n = jumlah mol ( mol )
R = tetapan gas = 0,082 L atm / mol K
T = 00C = 273 K
V= N .RTP
=1mol x 0,082Latm /molKx273K1atm
=22,4 liter
Jadi , pada keadaan Standar ( STP, volume molar ( volume 1 mol gas ) adalah 22,4 liter /
mol.
2. Keadaan Kamar
Kondisi pengukuran gas pada suhu 250C dan tekanan 1 atm disebut keadaan kamar
dan dinyatakan dengan RTP ( room Temepratur and Pressure ).
PV = n.RT dengan : P = tekanan ( atm )
: V = volume gas ( liter )
: n = Jumlah mol ( mol )
: R = tetapan gas = 0,082 L atm / mol K
: T = 250C = 298 K
V = N.RT
V=1mol x 0,082
LatmmolKx298
K
1atm=22,4 liter
Jadi ,pada keadaan mkamr ( RTP ), volume molar ( volume 1 mol gas adalah 24,4 liter / mol
3. Keadaan Tertentu dengan suhu dan tekanan yang diketahui.
Volume gas pada suhu dan tekanan yang diketahui dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan gas yang disebut persamaan gas ideal. Persamaan gas idela
yaitu PV = n .RTP
Dengan : p = tekanan gas 9 atm )
: V = volume gas ( liter )
: n = jumlah mol gas ( mol )
18
: R = tetapan gas = 0,082 L atm / mol K
: T = suhu mutlak gas ( K = 273 + suhu celcius )
4. Keadaan yang Mengacu pda keadaan Gas alam
Pada suhu dan teknan yang sama, volume gas hanya bergantung pada jumlah mol
nya. Misalkan gas pertama dengan jumlah mol n1 dan volume V1 dan vgas kedua
dengan jumlah mol n2 dan volume V2 , maka pada suhu dan tekanan yang sama
berlaku :
V 1
V 2
=n1
n2
ataun1
V 1
=n2
V 2
Contoh soal :
Tekanan volume dari 2 mol gas nitrogen . jika di ukur pada :
a. Keadaan standar
b. Keadaan kamar
c. Suhu 300C dan tekanan 1 atm
d. Suhu dan tekanan yang dimana 0,5 mol gas oksigen mempunyai volume 15 liter
Jawab :
a. PAda STP, Vm = 22,4 liter /mol
V = n x Vm
= 2 mol x 22,4 liter / mol
= 44,8 liter
b. Pada RTP, Vm = 24,4 liter / mol
V = n x Vm
= 2 mol x 24,4 liter / mol
= 48,8 liter
c. Pada suhu 300Cdan tekanan 1 atm dihitung dengan
PV = n. RT
T = 273 + 30 = 303 K
V=n . RTP
2mol x0,082 Latm/molx 303K1atm
= 49,692 liter
19
d. Pada suhu dan tekanan yang sama pada saat 0,5 mol gas Oksigen volumenya
15 liter
V 1
V 2
=n1
n2
ataun1
V 1
=n2
V 2
Vo1
VN 2
=no1
nN2
V N2=mol N2
mol O2
x volumeO2
¿ 2mol0,5mol
x 15 liter=60liter
D) Molaritas Larutan
Molaritas larutan ( M ) adlah salah satu cara menyatakan konsentrasi atau kepekatan
larutan. Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Satuan
molaritas ( M ) adlah mol / liter atau MMol / mL.
M= nV
Dengan : M = molaritas ( mol / liter atau M )
: n = jumlah mol / zat terlarut ( mol )
: V = volume larutan ( liter )
Ingat
n=massaMr
Conoth Soal :
1. Menentukan Molaritas Larutan
Berapakah molaritas larutan yang dibuat dengan melarutkan 5,85 gram NaCl ( Ar NA =
23, Cl = 35.5 ) dalam 500 mL air ?
Jawab :
n=massaMr
n= 5,85 gram58,5 gram /nol
=0.1mol
20
M=nu=0,1mol
0,5mol=0,2mol / liter=0,2atm
2. Menentukan Massa zat terlarut dalam larutan yang diketahi molaritasnya
Hitunglah Massa NaOH ( Ar Na = 23, O=16, H=1 ), yang harus dilarutkan untuk
membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M ?
Jawab :
M= nV
MNaOH=massa /MrVolume
Massa NaOH = M x Volume x Mr N2OH
= 0,1 mol / liter x o.1 Liter x 40 gram/ mol
0, 4 gram
Catatan :
Konsep Mol
STOIKIOMETRI SENYAWA
A. Komposisi Zat
Salah satu kegaitan penting dalam ilmu kimia adalah melakukan percobaan untuk
mengidentifikasi zat. Ada dua kegiatan dalam identifikasi zat yakni analisis kualitatif dan
analisis kuantitaf.
Analisi kualitatif adalah digunakan untuk menentuka jenis komponen penyusun zat.
Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan massa dari setiap komponen
penyusun zat dengan mengetahi jenis dan massa dari setiap komponen penyusun zat, kita
dapat mengetahui komposisi zat tersebut.
21
Massa ( m )
m = n x Ar
M = n x Mr
Jumlah Mol ( n )
Jumlah Partikel
X = n x 6,02 x 1023
Molaritas ( M )
M= nV
Volume gas ( V )
V = n x 22,4 Liter ( STP )
V = n x 24,4 liter ( RTP )
PV = n. RT
V 1
V 2
=n1
n2
Komposisi zat dinyatakan dalam persen massa ( % massa ). Perhitungan persen massa untuk
setiap komponen dapat menggunakan persamaan berikut.
Persenmassakomponen=massa komponenmassa zat
x100 %
( james E .Brady ,1990)
Contoh Soal :
1. Seorang ahli kimia melakukan analisis terhadap sejumlah sempel zat. Ia menemukan
bahwa sempel seberat 65 gram tersebut mengandung 48 gram . nyatakan komposisi zat
tersebut dalam persen massa.
Jawab :
Komponen
Penyusun
Massa
( gram )
Persen Massa
Karbon ( C ) 48 persenmassaC= massaCmassa zat
x100 %
¿ 48 gram65gram
x100 %
= 73,95 %
Hydrogen ( M ) 9 persenmassaM= massa Mmassa zat
x100 %
¿ 9gram65gram
x 100 %
= 13,85 %
Oxygen ( O ) 8 persenmassaO= massaOmassa zat
x 100 %
¿ 8gram65gram
x 100 %
= 12,30%
2. Analisi sempel menunjukkan terdapat 40% kalsium, 12 % karbon dan 48 % oksigen.
Jika diketahui massa sempel tersebut adalah 25 gram, tentukan massa dari masing –
masing unsure dalalm sampel.
Komponen Persen Persen Massa
22
Penyusun Massa %
Kalsium ( Ca )
Karbon ( C )
40
12
massaCa= 40100
x 25gram=10gram
massaC=100x 25 gram = 3 gram
Oksigen ( O ) 48 massaO= 48100
x 25gram=12gram
B. Komposisi Zat Secara Teoritis
Komposisi zat secara teoritis merupakan komposisi zat yang ditentukan dari rumus
kimianya. Untuk zat berupa senyawa, komposisinya secara teoritis dapat dinyatakan dalam
persen massa unsure dalam senyawa :
Persen mssa unsure dalam senyawa ( % )
¿ angkanaks x Ar unsur x100 %Mr senyawa
dengan : Ar=massaatomrelatif (gram /mol)
: Mr = massa molekul relative ( gram / mol )
Contoh soal :
Tentukan persen massa C , H, O dalam senyawa glukosa ( C6H12O6 ) ( Ar C = 12, H = 1 dan O =
6 )
Jawab :
Massa molekul relative C6H12O6 = 180
Unsure Penyusun C6H12O6 Persen Massa Unsur dalam C6H12O6
Karbon ( C )
Hydrogen ( H )
Persen unsure C
¿ 6 x ArCMrC6H 12O6
x 100 %
¿ 6 x12180
x 100 %=40 %
persenmassaunsur H
¿ 12 x Ar HMrC6H 12O6
x 100%=12 x1180
x 100 %=6,7 %
23
Oksigen ( O ) Persen massa unsure O
¿ 6 x Ar OMrC6H 12O6
x 100 %=16 x 1180
x100 %
¿53,3 %
C. Mennetukan Rumus Kimia Zat
Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus
empiris dapat ditentukan dengan menghitung mol komponen penyusun zat dengan
menggunakan massa molar. Sdnagkan rumus molekul dapat ditentukan jika rumus empiris
dan massa molekul relative ( Mr ) zat diketahui :
1. Menentukan Rumus Empiris Zat
Dalam menentukan rumus empiris , perbandingan mol unsure – unsure dalam zat
haruslah merupakan perbandingan paling sederhana.
Contoh :soal :
1) Sejumlah sampel zat mengandung 11,2 gram Fe dan 4,8 gram O ( Ar Fe = 56, O = 16
). Tentukan rumus empiris senyawa tersebut !
Jawab :
Komponen
Penyusun Zat
Massa
( gram )
Mol Komponen
Fe 11,2 gr mol Fe=massaFeAr Fe
= 11,2gram56 gram /mol
=0,2mol
Oksigen ( O) 4,8 gr molO=massaOArO
= 4,8 gram16 gram /mol
=0,3mol
Diperoleh perbandingan Fe : O = 0,2 : 0,3 = 2 : 3
Jadi rumus empiris senyawa adalah Fe2O3
2) Menentukan Rumus Empiris Berdasarkan Persen Masas
Unsure – Insur Penyusun zat vanilla yang digunakan untuk member cita rasa
makanan mempunyai komposisi 63,2%, 5,2% H dan 31,6 O ( Ar C = 12, H = 1, O =
16 ). Tentukan rumus empiris
Jawab :
24
Untuk menentukan rumus empiris vanilla, kita menghitung perbandingan mol C, H,
dan O. misalkan dalam 100 gram sampel vanilla :
Komponen
Penyusun Zat
Perseb
Massa
Massa per 100
gram sampel
Mol komponen
C 63,2 63,2 gram MolC= 63,2 gram12 gram /mol
=5,27mol
H 5,2 5,2 gram Mol H= 5,2gram1gram /mol
=5,2mol
O 31,6 31,6 gram MolO= 31,6gram16 gram /mol
=1,98mol
Diperoleh perbandingan mol C : H : O = 5,27 : 5,2 : 1,98
= 2,66 : 2,66 : 1
= 8 : 8 : 3
Jadi rumus empiris vanilla adalah C8H8O3
2. Menenntukan Rumus Molekul Zat
Pada dasarnya rumus molekul merupakan kelipatan – kelipatan dari rumus empirisnya.
Sebagai contoh :
Rumus Molekul Rumus Empiris Nama Zat
C2H2 CH 2 Etana / gas asetilana
C2H4 CH2 2 Etena
C6H14 C3H7 2 Heksana
CH3COOH CH2O 2 Asam asetat / asam cuka
C6H12O6 CH2O 6 Glukosa
NaCl NaCL 1 Natrium Klorida
CO ( NH ) 2 CO ( NH2 )2 1 Urea
H2O H2O 1 Air
CO2 CO2 1 Karbon dioksida
25
Untuk menentukan rumus molekul maka :
( Rumus Empiris )n = rumus molekul
Dengan n = bilangan bulat
Nilai n dapat ditentukan jika rumus empiris dan masas molekul relative ( Mr ) zat
diketahui.
Contoh Soal :
Suatu senyawa dengan rumus empiris CH ( Ar C = 12, dan H = 1 ) mempunyai Mr = 26.
Tentukan rumus senyawa tersebut !
Jawab : Mr = n x ( Ar C + Ar H )
26 = n x ( 12 + 1 )
26 = n x 13
N = 2
Jadi rumus molekul senyawa tersebut adlah (CH2 ) = C2H2
2.2. Menjelaskan Persamaan Suatu Reaksi Kimia
A. Arti Koefisien Reaksi
Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel dari zat uang terlibat dalam
reaksi. Oleh karena 1 mol setiap mengandung jumlah partikel yang sama maka
perbandingan jumlah partikel sama dengan perbandingan jumlah mol. Jadi, koefisien
reaksi merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat .
Untuk reaksi : N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Koefisien reaksinya menyatakan bahwa 1 molekul N2 bereaksi dengan 3 molekul H2
membentuk 3 mol H2 menghasilkan 2 mol NH3 bereaksi dengan 3 mol H2 menghasilkan
2 mol NH3 ( koefisien 1 tidak pernah ditulis )
Dengan pengertian tersebut, maka banyaknya zat yang diperlukan atau dihasilkan dalam
reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi setara. Apabila
jumlah mol salah satu zat yang bereaksi diketahui , maka jumlah ditentukan dengan
menggunakan perbandingan koefisien reaksinya.
Contoh soal :
1) Alumunium larut dalam asam sulfat menghasilkan larutan alumunium sulfat dan gas
hydrogen . persamaannya reaksinya :
2 Al(s) + 3 H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + 3 H2 (g)
Berapa mol gas hydrogen yang digunakan 0,5 mol alumunium ?
Jawab :
26
Dari persamaan reaksi :
2 Al(s) + 3H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + 3 H2(g)
0,5 mol ? ?
Diketahiu perbandingan koefisien Al : H2SO4 : Al ( SO4)2)3 H2 adalah 2 : 3 : 1 :3
jumlahmol gashidrogen=koefisienH 2
koefisien Alxmol Al=3
2x 0,5mol=0,75mol
Jumlah mol malrutan alumunium sulfat :
¿koefisien Al2 (SO4 )3koefisien Al
xmol Al=12x 0,5mol=0,25mol
Jadi : 2 Al(s) + 3 H2SO4 (aq ) Al2 (SO4)3(aq) + 3 H2 (g)
0,5 mol 0,25 mol 0,75 mol
2) 5,6 gram besi ( Ar Fe = 56 ) dilarutkan dalam larutan asam kolrida semua reaksi : 2
Fe(s) + 6HCl(aq) 2FeCl3(aq) + 3H2(g).
Tentukan volume H2 yang dihasilkan pada keadaan standar ( STP )
Jawab :
mol Fe=massaFeAr Fe
= 5,6 gram56 gram /mol
=0,1mol
Perbandingan koefisien Fe : H2 = 2 : 3
mol H 2=koefisienH 2
koefisienFe=3
2x 0,1mol=0,15mol
Volume H2 pada keadaan standar ( STP ) adalah
V = n x Vm
= 0,5 mol x 22,4 liter / mol = 33,6 liter
3) Sebanyak 3.2 gram kalsium karbida ( CaC2 ) di larutkan ke dalam air menghasilkan
gas asetilana ( C2H2 ) menurut reaksi :
CaC2(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(s) : CaH2
Tentukan : a. mol CaC2
: b. masas Ca(OH)2 yang dihasilkan
: c. volume gas asetilana yang dihasilkan pada keadaan standar ( Ar Ca =
40, C = 12, O = 16, dan H = 1 )
27
Jawab :
a .molCaC2=massaCaC2
molCaC2
= 3,2 gram64 gram /mol
=0,5mol
b. Perbandingan Koefisien CaC2 : Ca(OH)2 : C2H = 1 : 1 : 1
molCa (OH )2=koefisienCa (OH )2koefisienCaC2
x mol=11xo ,5mol=0,5mol
Massa Ca(OH)2 = n x Mr Ca ( OH )2
= 0,5 molx 74 gram / mol
= 37 gram
c .MolC2H 2=koefisienC2H 2
koefisienCaC2
x molCaC2=11x0,5mol=0,5mol
Volume C2H2 pada keadaan stasndar
= n x 22,4 lier / mol
= 0,5 mol x 22,4 liter / mol = 11,2 liter
B. Pereaksi Pembatas
Didalam suatu kimia, perbandingan molzat pereaksi yang ditambanhkan tidak selalu
sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini menyebabkan ada zat pereaksi
yang akan habis bereaksi lebih dahulu . Pereaksi demikian disebut pereaksi pembatas
Contoh Soal :
1) Satu mol lamrutan natrium hidroksida ( NaOH ) direaksikan dengan larutan asam
sulfat ( H2SO4 ) sesuai reaksi :
2 NaOH (aq ) + H2SO4 (aq ) N2SO4 (aq ) + 2 H2O ( l )
Tentukan
a. Pereaksi pembatas
b. Pereaksi yang sisa
c. Mol N2SO4 dan mol H2) yang dihasilkan
Jawab :
a. Mol masing – masing zat dibagi koefisien , kemudian pilih hasil bagi yang kecil sebagai
pereaksi pembatas :
mol NaOHkoefisienNaOH
=1mol2
=0,5mol
¿mol H 2SO 4
koefisienH 2SO4
=1mol1
=1
28
Karena hasil bagi NaOH < H2SO4, maka NaOH adalah pembatas, sehingga NaOH akan
habis bereaksi lebih dahulu.
2NaOH + H2SO4 Na2SO4 + 2H2O
1 mol 1 mol 0 0
( 2 x 0,5 ) = 1mol ( 1 x 0,5 ) = 0,5 mol
Sisa : ( 2 x 0,5 ) = 1 mol ( 1 x 0,5 ) = 0,5 mol
2) 100 mL larutan Ca ( OH )2 0,1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 0,1 M
sesuai reaksi.
Ca(OH)2 + 2 HCl CaCl2 + 2 H2O
Tentukan pereaksi pembatas ?
Mol Ca ( OH )2 = M x V = 0,1 mol / liter x 0,1 liter = 0m01 mol
mol HClkoefisien HCl
=0,01mol2
=0,005mol
Karena hasil bagi mol mula – mula dengan koefisien pada HCl levih kecil dari pada
Ca ( OH )2 , maka HCl merupakan pereaksi pembatas ( habis bereaksi lebih dahulu )
Ca(OH)2 + 2 HC CaCl2 + 2 H2O
0,001 mol 0,001 mol 0 0
(1 x 0,005 ) = 0,005 ( 2 x 0,005 ) = 0,001 mol
Jadi, pereaksi pembatas adalah larutan HCl
C. Menentukan Rumus Kimia Hidrat
Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur
struktur kristalnya, contoh :
1. Terusi ( CuSO4 . 5H2O ) : tembaga ( II ) sulfat pentahidrat
2. Gypsum( CuSO4 . 2H2O ) : kalsium sulfat dihidra
3. Garam Inggris ( MgSO4 . 7 H2O )
4. Soda hablur ( Na2CO3 . 10 H2O ) : natrium karbont dekahidrat.
Jika suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagaian atau seluruh air kristalnya dapat
dilepas ( menguap ). Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air maka iar kristalnya akan lepas.
Contoh :
CuSO4 – 5 H2O CuSO4 + 5 H2O
29
Conoth soal :
Sebanyak 5 gram hidrat dari tembaga ( II ) sulfat ( CuSO4 . 5H2O ) dipanaskan sampaisemua air
kristalnya menguap. Jika massa padatan tembaga ( II )sulfat yang terbentuk adalah 3,2 gram ,
tentuka rumus hidrat tersebut ! ( Ar Cu = 63,5 , S = 32 , O = 16 , H = 1 )
Jawab :
Massa H2O = 5 gram – 3,2 gram = 1,8 gram
mo lCuSO4=massaCuSO4
MrCuSO4
= 3,2gram159,2gram /mol
=0,02mol
Mol H 2O=massaH 2O
Mr H 2O= 1,8 gram
18 gram /mol=0,1mol
Persamaan reaksi pemanasan CuSO4 . 5 H2O :
CuSO4 x H2O CuSO4 + x H2O
0,02 mol 0,1 mol
Perbandingan mol CuSO4 :. 5 H2O
= 0,02 mol : o,1 mol
= 1 : 5
Karena perbandingan mol = perbandingan koefisien, maka x = 5
Jadi rumus hidrat tersebut adalah CuSO4 . 5 H2O
SOAL – SOAL
1. 1,0 x 10-2 logam alumunium larut dalam KOH pekat berdsarkan reaksi :
1Al(s) + 2 KOH (aq ) + 6 H2O (i) 2K [Al(OH)4(aq) + 3H2(g)
Volume gas ( pada STP ) yang dihasilkan pada pelarutan 2,7 gram alumunium. . . ( Ar : Al =
27 )
a. 1,12 L c. 3,36 L e. 5,60 L
30
b. 2,24 L d. $,48 L
2. Jika 0,54 gram logam dimasukkan kedalam larutan H2SO4 0,1 M, akan terjadi reaksi yang
menghasilkan Al2 (SO4)3 danm gas H2. Volume minimal larutan H2SO4 0,1 M yang
dibutuhkan agar semua Al habis bereaksi adalah ….. ( Ar Al = 27, H = 1, O = 16, S = 32 )
a. 75 mL c. 200 mL e. 300 mL
b. 150 mL d. 250 mL
3. Jika reaksi antara 6,0 gram etana, C2H6 ( Mr = 30 ) dengan 7,1 gram Cl2 ( Mr = 71 )
menghasilkan 5,16 gram C2H6Cl ( Mr = 64,5 ) , maka persentasi etil florida adalah . . .
a. 40 b. 50 c. 6,45 d. 70 e. 80
4. Sebanyak 75 gram zat dengan rumus empiris CH2O ( Ar H = 1, C = =12, O=16 ) terlarut
dalam 500 gr air dan mendidih pada suhu 1090,520C ( Kbair = 0,520C/m ). Zat tersebut
adalah. . .
a. Triosa c. Pentosa e. Heptosa
b. Tetrosa d. Heksosa
5. Pupuk Urea CO (NH2)2 mengandung nitrogen sebanyak 42%. Jika Mr Urea = 60 dan Ar N
= 14, maka kemurnian pupuk Urea adalah . . .
a. 45% b. 60% c. 75% d. 90% e. 98%
6. Astilema yang digunakan sebagai bahan bakar dalam nyala las dapat dihasilkan dari reaksi
kalsium karbida dan air. Berapa gram asetilana akan dibentuk dari 0,5 mol kalsium karbida ?
( diketahui Ar H = 1, C = 12, O = 16 dan Ca = 40 )
a. 13 b. 15 c. 20 d. 26 e. 39
7. Sebanyak 60 gram gas etana dibakar dengan 16,0 gram oksigen. .jumlah molekul H2O yang
terbnetuk adalah. . . ( Ar H = 1, C=12, O = 16, L = 6 x 1023 )
a. 1,20 x 1022 c. 2,57 x 1023 e. 1,20 x 1024
b. 2,40 x 1022 d. 3,00 x 1023
8. Reaksi yang terjadi antara KClO3 dan HCl adalah :
31
KClO3 + 6 HCl Kcl + 3 H2O + 2Cl2 , diketahui Ar K = 3,9m Cl = 35,5, O = 16,
H=1 untuk memperoleh 142 gram Cl2 diperlukan KClO3 sebanyak. . . .
a. 122,5 gram c. 61,3 gr e. 24,5 gr
b. 81,7 gram d. 40,8 gr
9. Jika 0,56 gr logam M bereaksi dengan larutan HCl membentuk 0,005 mol H2 dan larutan M
Cl2, maka massa atom relative logam tersebut ialah. . .
a. 7 b. 14 c. 28 d. 56 e. 112
10. Pupuk yang paling banyak mengandung nitrogen ( Ar N = 14 ) adalah. . . . .
a. (NH4)2 SO4 ( Mr = 142 ) d. NH4NO3 ( Mr = 80 )
b. (NH4)3 PO4 ( Mr = 150 ) e. NaNO3 ( Mr = 85 )
c. ( NH2)2 CO ( Mr = 60 )
11. Senyawa berikut yang megandung jumlah atom O dengan jumlah atom O dalam 2 mol
H2SO4 adalah . . .
1. 1 mol Ca3(PO4)2 3. 2 mol KMnO4
2. 2 mol Na2C2O4 4. 1 mol Fe (NO3)2
A. 1,2dan 3 c. 4 dan 1 e. 1 , 2, 3 dan 4
B. 2 dan 4 d. 4 dan 3
12. Intan adalah karbon murni. Hitung jumlah atom karbon 1 karat ( 0,2 gr ) intan.
a. 2,00 x 1023 c. 3,00 x 1021 e. 5,5 x 1023
b. 1,00 x 1022 d. 2,00 x 1022
13. Komposisi tiga oksida nitrogen A < B <C diuji. Yunjukkan bahwa hasilnya konsisten dengan
hhukum perbandingan berganda : massa nitrogen yang bereaksi dengan 1 gr oksigen dalam
tiap oksida : oksida A = dengan 1 gr oksigen B : 0,8750 gr, oksida C : 0,4375 gr
a. 4 : 1 c. 6 : 7 e. 1 : 1
b. 5 : 2 d. 1 : 2
14. Tembaga yang ada di alam dianalisis dengan spektromerter massa. Hasilnya 63Cu 69,09%, 65CU 30,91%. Hitung massa atom Cu, massa 63Cu dan 65Cu adalah 62, 93 dan 64,93
a. 63,44 c. 6,3 e. 62,01
32
b. 63,55 d. 63,1
15. Bila kumbang menyengatkorbannya, kumbnag menyalurkan sekitar 1 mg ( 1 x 10 -6 9)
isopentil asetat C7H14O2. Senyawa ini adalah komponen fragment pisang dan berpean sebagai
materi pentransfer informasi untuk memanggil kumbang lain. Berapa banyak molekul dalam
1 mg isopentil asetat.?
a. 4,6 x 1015 c. 4 , 6 x 1013 e. 4,6 x 1011
b. 4,6 x 1014 d. 4,6 x 1012
16. Untuk 16,17
Menentukan komposisi senyawa massa zat yang terbentuk dari reaksi dan prosentase unsure
dengan hokum perbandingan tetap. 46 gram natrium yang diperlukan untuk membentuk
Na2CO3
Tentukan perbandingan Na, C, dan O dalam senyawa Na2CO3….
a. 3,8 : 1 :4 c. 2 : 4,5 e. 1 : 1 : 1
b. 1 : 2 : 3 d. 1 : 3 : 1
17. Jika terdapat 8 gram Natrium maka berapa masa karbon dan oksigen secara berurutan yang
diperlukan untuk membentuk Na2CO3. . . .
a. 2,11 gr dan 8,44 gr d. 2,5 dan 3 gr
b. 8,44 gr dan 2,11 gr e. 10 gr dan 4 gr
c. 2 gram dan 1 gram
18. Hitung presentase unsure dalam senyawa Na2CO3 secara berurutan ?
a. 43,39%, 11,32 % dan 45 , 28%
b. 11,32%, 45 , 28 % dan 43,39%
c. 45,28% , 11,32% dan 43,39%
d. 43,39%, 45,28% dan 11,32%
e. 43,00%, 41,5% dan 42,11%
19. Tentukan komposisi gas C3H8 . . . . .
a. 1 L c. 5 L e. 2 L
b. 4 L d. 3 L
33
20. Tentukan komposisi CH4 . .
a. 5L b. 7L c. 6L e. 4L
21. Hitung presentase unsure oksigen pada senyawa FeO ( Ar Fe = 56 dan O = 16 )
a. 22,1% b. 23,5% c. 22,2% d. 20% e. 50%
22. Tentukan presentase unsure oksigen pada senyawa Fe2O3 ?
a. 10% c. 30% e. 50%
b. 20% d. 40%
23. Sebanyak 12 gram etana ( C2H6 ) dibakar sempurna ( Ar C = 12, H = 1 ) menurut reaksi
2C2H6 + 7O2 4CO2 + 6H2O
Tenbtukan keadaan standar ( STP )
a. 71,4 c. 20,1 e. 35,84
b. 89,6 d. 29,2
24. Berapa liter gas CO2 yang diperlukan untuk membakar sempurna 4 liter gas C2H6 menurut
reaksi : C2H6(g) + O2 CO(g) + H2O
a. 2L b. 4L c. 8L d. 10L e. 12L
25. Sebanyak 10 gram hidrat besi ( II ) sulfat dipanaskan air jristalnya menguap. Massa zat padat
yang tersisa adalah 5,47 gr, bagaimana rumus Hidrat itu. . . .
a. 1 : 7 b. 2 : 3 c. 4 : 1 d. 5 : 7 e. 1 : 3
26. Bila 0,24 gram zat yang negandung karbon memerlukan 112 mL gas oksigen ( STP ) untuk
membakar semua karbon. Berapa presentase karbon ( Ar C = 12 ) dalam tersebut. . .
a. 45% c. 50% e. 10%
b. 25% d. 100%
27. Sebanyak 4,6 gram etanol ( Mr etanol =46 ) dibakar hingga menghasilkan gas CO2 dan H2O .
volume yang dihasilkan pada keadaan standar. . . .
a. 4,48L c. 6,72L e. 0,56L
b. 27,4L d. 1,12L
34
28. Pada suhu 270C dan tekanan 2 atm gas SO2 massanya 12,8 gr, volume gas SO2 tersebut
adalah. . . ( Ar S = 32, O=16 R = 0,082 atm mol-1 K-1 )
a. 2,46L c. 4,5L e. 12,5 L
b. 12,3L d. 20,3L
29. 12 gram logam magnesium ( Ar Mg = 24 ) direaksikan dengan larutan asam klorida
menghasilkan larutan magnesium klorida dan gas hydrogen yang dihasilkan pada STP ?. . . .
a. 12L c. 11,2L e. 10L
b. 50L d. 2L
30. Bila 0,25 gr zat yang megandung karbon memerlukan 12mL gas oksigen , ( ATP ) untuk
membakar semua karbon. Berapa persentasse karbon ( Ar = C = 12 ) dalam zat tersebut. . .
31. Untuk membakar sempurna 2 mol gas propona maka jumlah O2 yang dibutuhkan ….gram
a. 320 b. 220 c. 420 d. 520 e. 620
32. Campuran 10mL butane dan metana dibakar menghasilkan 34 mL CO2. Volume masing –
masing adalah. . .
a. 8mL metana, 2mL butane
b. 6mL metana, 2mL metana
c. 5 mL butane, 2mL metana
d. 8mL butane, 2mL metana
e. 8mL butane, 4mL metana
33. Massa dari kalsium kabrida ( CaC2 ) yang harus direaksigen dengan air sehingga
menghasilkan gas asetilena ( etuna ) 56 liter ( STP ) adalah. . . .
a. 215 b. 295 c. 160 d. 101 e. 89
34. Perubahan massa atom disebabkan perubahan standar. Hitung massa atom hydrogen dna
karbon menurut Berzelius ( O = 100 )
a. 7,5 dan 6,8 c. 7,1 dan 5,2 e. 2,5 dan 4
b. 6,5 dan 7,5 d. 8,1 dan 5,5
35
35. Massa molekul yang mengandung isotop . hitung lah massa air H2O dan air berat D20 ( 2H2O
) dalam bilangan bulat
a. Massa molecular H2O = 18, D2O = 20
b. Massa molecular H2O = 16, D2O = 12
c. Massa molecular H2O = 15, D2O = 10
d. Massa molecular H2O = 17, D2O = 11
e. Massa molecular H2O = 19, D2O = 13
Pembahasan Soal
1. 2 Al + 2 KOH + 6 H2O 2K[Al(OH)4] + 3 H2O
n=gramMr
=2,72,7
=0,1
36
V = n x 22,4 x 2 = 0,1 x 22,4 x 2 = 44,48
2. 2 Al + 3 H2SO4 Al2 (SO)4 + 3 H2O
Al=0,5427
=0,02
H2SO4 = 3/2 x 0,02 = 0,03 mol = 30 mmol
3. C2H6 + Cl2 C2H2Cl + HCl
C2H6 = 6/30 = 0,2 mol
Cl2 = 7,1/7,1 = 0,1 mol ( habis bereaksi )
C5H2Cl ( teoritis ) = 1/1 x 0,1 mol = 0,1 mol
= 0,1 x 64,5 gr = 6,54 gr
4. Tb = Kb x 1000 / 500 x massa / Mr
0,52=0,52x1000500
x75Mr
Mr = 150
Mr ( CH2O )n =150
( 12 + 2.1 + 16 )n = 150
N = 150 / 30 = 5
Rumus molekul ( CH2O )5 : C5H10O5 = pentose
5. %N = 2 Ar NMrSO3
xmassa SO3
42 % = 2 x 14/60 x kemurnian
Lemurnian = 90 %
6. CaC2 + 2 H2O Ca ( OH )2 + C2H2
CaC2 = 0,5 mol
C2H2 = 0,5 mol = 0,5 x 26 gr = 13 gr
7. C2H 6+72O2 2CO2+3H 2O
Etana = 60/30 = 2 mol
O2 = 16 / 32 mol = 0,5 ( habis bereaksi )
H2O = 3 / 3,5 x 0,5 = 3 / 7 mol
37
= 3 / 7 x 6 x 1023 = 2,57 x 1023
8. KClO3 + 6 HCl KCl + 3H2O + 3Cl2
Cl2 = 142 / 71 = 2mol
KClO3 = 1/3 x 2 x 122,5 gram = 81,7 gr
9. M + 2 HCl MCl2 + H2
M = 1 / 1 x 0,005 mol = 0,005 mol
Ar = maasa / mol = 0,56 / 0,005 = 112
10. Untuk membandingkan kadar N maka kadar N terbesar jika pembilang makin besar
penyebut ( Mr ) makin kecil . hitung semua setelah itu simpulkan
Kadar N dalam Urea = 28 / 60 x 100 % = 47 %
Jadi pupuk yang paling banyak megandung Nitrogen adalah ( NH 2 )2 CO ( Mr = 60 )
11. 1 , 2, dan 3 memiliki jumlah atom O yang sama dengan 2 mol H2OSO4 yaitu sebanyak 8L
atom O ( L : bilanngan Avogrado )
12. Jumlah atom karbon
¿ [ 0,2 (g )12,01gmol−1 ] x 6,022x 1023mol−1=1,00 x 1022
13. Bila hukum perbandingan berganda berlaku, rasio massa nitrogen yang terikat pada 1 gr
Oksigen harus merupakan bilangan bulat
AB
=1,7500,875
=21
:Bc= 0,875
0,4375:
21= AC
= 1,7500,4375
=41
14. Massa atom Cu
¿(62,93x69,09100 )+(64,93x
30,91100 )=63,55
15. Massa molekukar isopentil asetat dalah. . .
38
M = 7 x 12,01 + 14 x 1,008 + 2 x 16 = 130,18
jumlahmol=1 x10−6
130,18=7,68 x10−9mol
Jumlah molekul 1 mg isopentil
7,68 x 10-9 x 6,022 x 1023 = 4,6 x 1015
16. Karena massa masing – masing umsur sudah diketahui maka kita dapat mancari
perbandingan unsur dalam Na2CO3 yaitu
Na : C : O
46 : 12 : 48 ( dibagi 12 )
3,8 : 1 : 4
17. Jika tersedia natrium sebanyak 8 gram maka kita dapat menentuka factor pengkali agar
nantinya perhitungan kita menjadi jauh lebih mudah, yaitu :
Factor pengkali = 8 / 3,8 = 2.11
Maka karbon yang dibtuhkan adalah
= perbandingan C x factor pengkali
= 1 x 2,11 = 2,11 gram
Oksigen yang dibtuhkan adalah
= perbandingan O x factor pengkali
= 4 x 2,11 = 8,44 gr
18. Massa total Na + C + O = 46 + 12 + 48 = 106 gr
% Na = 46 / 106 x 100% = 43, 39%
% C = 12 / 106 x 100% = 11,32 %
% O = 48 / 106 x 100 % = 45 , 28 %
19. Ch4 + 2O2 CO2 + 2H2O
8 – x 2 ( 8-x )
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4 H2O
Volume O2 = 2 ( 8-x ) +5x =25
16 – 2x + 5x = 25
3x = 25 – 16
39
x = 9/3 = 3
20. CH4 + 2O2 CO2 + 2 H2O
8-x 2(8-x)
C3H8 + 5 O2 3 CO2 + 4 H2O
X 5x
X = 3
Volume CH4 : 8 – x = 8 – 3 = 5
21. kadarO pada FeO= ArOMr FeO
x100 %=1672x 100 %=22,2 %
22. kadarO pada Fe2O3=2x ArO
Mr Fe2O3 x100 %= 32
160x100 %=20 %
23. 2C2H 6+7O2 4CO2+6H 2O
n=gramMr
=1230
=,4 x 4=1,66
V = n . 22,4
= 1,6 x 22,4 = 35,84 liter
24. 2C2H6 + 7 O2 4 CO2 + 6 H2O
V CO2=koefisienCO2
koefisienC2H 6
x C2H 6=42x 4=8 liter
25. Misal jumlah air kristal adalah x maka rumus hidrat adalah FeSO4. xH 2Opada saat
pemanasan air kristal menguap sehingga tinggi zat padatnya Feso4. Jadi massa FeSO4
adalah 5,47 gram . maka massa H2O adalah
10 – 5,47 = 4,53 gr
FeSO4. x H 2O FeSO4+x H 2O
Mol FeSO4 = 5,47 / 152 x 0,036 mol
Mol H2O = 4,53 / 18 = 0,252 mol
Mol FeSO4 : Mol H2O = 0,036 + 0,252 = 1 : 7
1 molekul FeSO4 mengikat 7 molekul air sehingga rumus empiris hidratnya FeSo4.7H2O
40
26. C + O2 2 CO2
Mol O2 = 0,112/ 22,4 = 0,005 mol
Mol C = 1 / 1 x 0,005 mol
Massa C = 12 x 0,005 = 0,006 gr
% = 0,06 / 0,24 x 100 % = 25 %
27. n = gram / Mr = 4,6 / 26 = 0,1 x 3 = 0,3
V = n . 22,4 . 0,3 x 22,4 = 6,72 L
28. V = n. RT
12,864
.0,082.300
2=
4,922
=2,46
29. Mg + 2 HCl MgCl2 + H2
molMg=massaAr
=1224
=0,5mol
mol H 2=11x mol Mg=1
1x0,5=0,5mol
Volume H2 = mol x 22,4 = 0,5 x 22,4 = 11,2 liter
30. C + O2 CO2
molO2=1,11222,4
=0,005mol
molC=11x 0,005mol
massaC=12 x0,005=0,06
%=0,060,75
x 100%=8%
31. C3H8 + 5 O2 3 CO2 + 4 H2O
2 mol C3H8 – ( 5/1 x 2 mol ) O2
2 mol C3H8 – 10 mol O2
41
Massa = mol O2 x Me O2
= 10 x 32 = 320
32. C4H 10+132O2 4CO2+H 2O……. (1 )
CH 4+2O2CO2+2H 2O……(2)
reaksi I
Volume C4H 10 sebesar x mL
Maka volume CO2 adalah 4 x mL
Reaksi II
Jumlah volume butana dan metana adalah 10 mL, maka CH4 adalah ( 10 – x ) mL dan
volume CO2 adalah ( 10 – x ) [ koefisien CH4 dan CO4 sama ]
4x + 10 – x = 43
3x = 42
X = 8
33. CaCa + H2O C2H2 + CaO
mol= volume22,4
= 5622,4
=2,5
Maka CaC2 adalah massa = mol x Mr
= 2 , 5 x 64 = 160 gram
34. Massa atom hidrigen = 1 x 100/16 = 6,25 = 6,3
Massa atom karbon = 12 x 100 / 16 = 7,5
35. Massa molekular H2O = 1 x 2 + 16 = 18
Massa molekular D2O = ( 2 x 2) + 16 = 20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
42
A. Kesimpulan
1. Penyetaraan reaksi Kimia
Langkah – langkah dalam menyelesaikan persamaan reaksi kimia :
a. Jumlah salah satu unsure yang sejenis di ruas kiri dan kanan disetarakan dengan
mengisikan koefisien di depan unsure atau senyawa.
b. Pada awal penyetaraan , di depan masing - masing
43