acanthamoeba castellanii

3
Acanthamoeba castellanii Acanthamoeba castellanii adalah amoeba hidup bebas berukuran panjang antara 15–35 mikrometer yang ditemukan di tanah dan air, pendingin udara maupun ventilasi. Dan merupakan penyebab infeksi pada mata yang disebut Achantamoeba Keratitis, biasanya terjadi pada pengguna lensa kontak yang tidak menjaga higienitas lensa kontak serta tempat penyimpanannya. Sekitar 85% dari seluruh kasus amoebic keratitis terkena pada orang yang menggunakan lensa kontak. Infeksi ini sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan kebutaan. Karena amuba dapat ditemui di kolam renang berklorin serta penampungan air rumah tangga maka resiko terinfeksi sangat besar. Orang yang berenang dengan menggunakan lensa kontak juga meningkatkan resiko terkena infeksi. "Prevelensi dari infeksi ini terus meningkat selama 12 tahun terakhir di seluruh dunia, terutama disebabkan lebih banyak orang yang menggunakan lensa kontak,” kata Dr Basilio Valladares dari University Institute of Tropical Diseases and Public Health Canary Islands, University of La Laguna. Penegakkan diagnosis acanthamoeba keratitis sangat jarang dilakukan secara tepat pada tahap awal. Penyakit ini biasanya baru dapat terdiagnosa setelah semua usaha pengobatan yang dilakukan mengalami kegagalan. Penderita acanthamoeba keratitis sering mengalami pengobatan yang salah karena penyakit ini sering dikira sebagai herpes simpleks keratitis. Penyakit-penyakit lain yang juga memiliki kemiripan dengan acanthamoeba keratitis adalah keratitis akibat jamur dan keratitis akibat mycobakteri.

Upload: nicholas-fransida-swardana

Post on 09-Aug-2015

600 views

Category:

Documents


47 download

TRANSCRIPT

Page 1: Acanthamoeba castellanii

Acanthamoeba castellanii

Acanthamoeba castellanii adalah amoeba hidup bebas berukuran panjang antara 15–

35 mikrometer yang ditemukan di tanah dan air, pendingin udara maupun ventilasi. Dan

merupakan penyebab infeksi pada mata yang disebut Achantamoeba Keratitis, biasanya

terjadi pada pengguna lensa kontak yang tidak menjaga higienitas lensa kontak serta tempat

penyimpanannya. Sekitar 85% dari seluruh kasus amoebic keratitis terkena pada orang yang

menggunakan lensa kontak. Infeksi ini sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan

kebutaan. Karena amuba dapat ditemui di kolam renang berklorin serta penampungan air

rumah tangga maka resiko terinfeksi sangat besar. Orang yang berenang dengan

menggunakan lensa kontak juga meningkatkan resiko terkena infeksi. "Prevelensi dari

infeksi ini terus meningkat selama 12 tahun terakhir di seluruh dunia, terutama disebabkan

lebih banyak orang yang menggunakan lensa kontak,” kata Dr Basilio Valladares dari

University Institute of Tropical Diseases and Public Health Canary Islands, University of La

Laguna.

Penegakkan diagnosis acanthamoeba keratitis sangat jarang dilakukan secara tepat

pada tahap awal. Penyakit ini biasanya baru dapat terdiagnosa setelah semua usaha

pengobatan yang dilakukan mengalami kegagalan. Penderita acanthamoeba keratitis sering

mengalami pengobatan yang salah karena penyakit ini sering dikira sebagai herpes simpleks

keratitis. Penyakit-penyakit lain yang juga memiliki kemiripan dengan acanthamoeba

keratitis adalah keratitis akibat jamur dan keratitis akibat mycobakteri.

Morfologi dan Siklus Hidup

Siklus hidup Acanthamoeba terdiri dari dua tahap, yaitu tropozoit dan kista dorman.

Tropozoit ialah bentuk yang infeksius dan invasif dari organisme ini, merupakan tahap

makan secara aktif dan bereproduksi dengan pembelahan binary. Bentuk tropozoit memiliki

ciri khas berupa pseudopodia yang lancip, disebut achantopodia..

Sedangkan pembentukan kista terjadi pada kondisi lingkungan tanpa makanan,

desikasi, serta perubahan suhu dan pH. Kista resisten terhadap biosidal, klorinasi, dan

antibiotik, serta dapat hidup pada temperatur rendah.

Bentuk tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm dengan karakteristik memiliki

spine-like pseudopodia. Sedangkan bentuk kistanya berukuran diameter 15 sampai 20 μm,

memiliki lapisan dinding ganda, dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis. Reproduksi

dilakukan melalui pembelahan biner dari tropozoit. Bentuk kista infektif dapat ditransmisikan

melalui debu dan aerosol. Transmisi antar manusia tidak pernah ditemukan. Transmisi pada

Page 2: Acanthamoeba castellanii

manusia terjadi melalui kontak dengan air hangat, cairan atau aerosol. Acanthamoeba

umumnya merupakan patogen opportunistik yang hanya menginfeksi manusia dengan sistem

imun yang terganggu atau rendah seperti pada pasien yang menerima terapi

immunosuppresive, antibiotik spektrum luas, atau AIDS. Acanthamoeba dapat masuk ke

dalam tubuh manusia melalui inhalasi aerosol atau debu yang mengandung kista lalu

menyebar ke dalam otak menyebabkan encephalitis yang subkronis dan bersifat fatal.

Patogenesis.

Masa inkubasi berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Organisme yang terinhalasi akan menimbulkan pneumonotis. Invasi melalui kulit akan

menstimulasi timbulnya granuloma dalam waktu yang lambat.

Granulomatus amebic encephalitis (GAE) yang ditimbulkan oleh Acanthamoeba

bersifat progresif lambat, dan biasanya timbul pada penderita yang imunocompromized.

Gejalanya mulai dari sakit kepala, demam, kelelahan, hingga kaku kuduk dan penurunan

kesadaran.

Keratitis oleh Acanthamoeba biasanya terjadi pada pengguna lensa kontak yang kurang

bersih, yang terkontaminasi oleh organisme. Infeksi dapat pula terjadi melalui trauma.