acara i (pengenalan alat)
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI
ACARA 1
PENGENALAN ALAT-ALAT PENGAMATAN CUACA ( IKLIM )
Oleh :
Eka Putri Wideningsih A1L114072
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2015
A. TUJUAN
1. Mengenal peralatan yang digunakan untuk pengamatan cuaca
2. Mengetahui tata letak pengamatan cuaca di stasiun cuaca
3. Mengetahui prinsip dasar kerja alat pengamatan cuaca
B. ALAT DAN BAHAN
Bahan yang digunakan adalah boring pengamatan dan bollpoint. Sedangkan
alat yang digunakan adalah: (1) pengukur suhu udara minimum dan maksimum dan
pengukur suhu tanah , (2) pengukur kelembaban nisbi udara, thermometer bola basah
dan kering, (3) pengukur curah hujan tipe observatorium dan otomatis, (4) pengukur
lama penyinaran matahari, solarimeter Campbell Stockes, (5) pengukur kecepatan
dan arah angin.
C. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan satu alat pengamatan cuaca atau datang dekat alat pengamatan
cuaca dipasang.
2. Diamati letak alat pengamatan cuaca tersebut pada stasiun cuaca dan
digambar secara skematik letak alat cuaca tersebut.
3. Digambar dan diberi keterangan bagian alat pengamatan cuaca yang diamati.
4. Dijelaskan prinsip kerja alat .
5. Dilakukan dengan cara yang sama untuk alat pengamatan cuaca lainnya.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
No Nama Alat Gambar Keterangan Gambar Prinsip Kerja Fungsi
1. Campbell Stokes
1. Bola kaca pejal dengan
ukuran 96 mm
2. Kertas pias
3. Busur pemegang bola
kaca
4. Sekerup penyetel
5. Dasar / landa sanalat
6. Sekerup pengunci
Mengukur lamanya
penyinaran berdasarkan
kertas grafik khusus yang
terbakar akibat lamanya
fokus penyinaran bola
kristal jernih (Turyanti,
2006).
Merupakan alat
yang digunakan
untuk mengukur
lamanya
penyinaran sinar
matahari
(Turyanti, 2006).\
6
5
4
3
21
2. Ombrometer tipe
observatorium
1. Corong penampang air
hujan
2. Leher penakaran air
hujan
3. Tabung penampung air
hujan
4. Keran pembuang air
5. Tempat untuk meletakan
kedudukan penakaran
hujan
Menghitung besar air yang
tertampung pada alat dan
diukur dengan gelas ukur.
Pengukuran dengan
ombrometer manual
dilakukan setiap jam 07.00
pagi.
Bagian dari corong
tersebut terdiri dari pipa
sempit yang menjulur ke
dalam bungkol ekor dan
dilengkapi dengan keran
(Prawirowardoyo, 1996).
Mengukur jumlah
atau curah hujan
pada kurun waktu
harian
(Prawirowardoyo,
1996).
5
4
3
2
1
3. Ombrometer tipe
Hellman
A. Permukaan corong
penampang otomatis
B. Jam pemutar dan kertas
pias
C. Tangkai pena
D. Tabung pelampung
E. Pipa shipon
F. Botol penampung air
Prinsip Ombrometer tipe
Hellman adalah dengan
prinsip pelampung yaitu:
alat ini terdiri dari corong
penampung air hujan yang
dihubungkan dengan
sebuah tabung yang
didalamnya terdapat
pelampung. Pada bagian
ujung sebelah atas
pelampung dilengkapi
dengan pena yang dapat
bergerak bila pelampung
bergerak, baik naik
maupun turun sesuai
dengan jumlah hujan dapat
diketahui (Haryono,2001).
Mengukur curah
hujan secara
otomatis
(Haryono, 2001).
5
2
3
4
1
6
4. Termometer
maksimum dan
minimum
1. Jarum perak
2. Skala
3. Suhu minimum
4. Alkohol
5. Suhu maksimum
6. Air raksa
Prinsip kerja termometer
maksimum bekerja dengan
adanya katup pada leher
tabung dekat bohlam. Saat
suhu turun, air raksa
tertahan pada katup dan
tidak dapat kembali ke
bohla, membuat air raksa
tetap didalam tabung.
Prinsip kerja termometer
minimum apabila suhu
naik, maka alkohol akan
mengembang dan
menggerakan indeks pada
posisi minimum ( Hasan,
1970).
Termometer
maksimum
digunakan untuk
mengukur suhu
tertinggi yang di
dalam periode
waktu 24 jam.
Termometer
minimum
digunakan untuk
mengukur suhu
minimum yang
terendah yang
terjadi dalam
periode waktu 24
jam (Ariswono,
2006).
6
1
23
4
5
5. Termometer
permukaan tanah
1. Jarum soil untuk
ditancapkan ke tanah
2. Kaca pelindung / penutup
3. Jarum penunjuk suhu
4. Skala
5. Batang termometer
Prinsip termometer tanah
adalah pemuaian raksa
dalam tabung ketika
reservoir dimasukan
kedalam tanah (Nawawi,
2007).
Fungsi
termometer
permukaan tanah
adalah untuk
mengukur suhu
permukaan tanah
dengan jarak 5
cm (Nawawi,
2007).
5
4
3
2
1
6. Termometer
kedalaman tanah
1. Pipa kaca
2. Titik didih
3. Reservoir air raksa
4. Skala
Prinsip kerja termometer
tanah adalah pemuaian
raksa dalam tabung ketika
reservoir dimasukan
kedalam tanah (Nawawi,
2007).
Untuk
mengetahui suhu
tanah
(termometer
bengkok) dapat
dilakukan dengan
mengamati angka
pada skala yang
bertepatan
dengan air raksa
pada setiap
kedalaman tanah
(Nawawi, 2007).
1
43
2
7. Anemometer 1. Cup counter
2. Wind vane
3. Generator sinyal atau alat
penghitungan pencatatan
4. Lengan ruji
Prinsip kerja alat ini
adalah dengan diletakan di
tempat terbuka dengan
ketinggian 2 m diatas
tanah, pada saat tertiup
anggin baling baling
mangkok yang terdapat
dalam anemometer akan
bergerak sesuai arah
angin. Makin besar
kecepatan angin meniup
mangkuk mangkuk
tersebut maka semakin
cepat pula perputaran
piringan mangkuk dari
kecepatan putaran dalam
satu detik maka dapat
diketahui kecepatan
perputaran anginnya.
Arah angin dpaat
diketahui dengan melihat
wind vane pada saat
Untuk mengukur
kecepatan dan
arah angin
(Lakitan, 1994)
3
2
14
terdapat angin. Kecepatan
angin dapat dilihat dengan
dua macam yaitu:
kecepatan angin sesaat dan
kecepatan angin rata-rata
pada periode tertentu
(Lakitan, 1994).
8. Termohigromete
r
1. Angka yang menunjukan
temperatur
2. Angka yang menunjukan
kelembaban
3. Tombol maksimum dan
minimum
4. Tombol riset
Cara penggunaannya
dengan meletakkan di
tempat yang akan diukur
kelembabannya, kemudian
tunggu dan bacalah
skalanya. Skala
kelembaban biasanya
ditandai dengan tanda %
di belakang angka.
Untuk mengukur
kelembapan
relatif dan suhu
dalam suatu
ruangan ataupun
keadaan tertentu.
1
2
3
4
2. Pembahasan
a. Pengukur suhu udara.
Dalam pengukuran suhu udara terdapat dua proses. Pertama termometer
menyamakan suhunya dengan udara secara termodinamik, sehingga terjadi
kesetimbangan. Kedua, suhu termometer terukur. Pengukuran suhu dapat terus-
menerusdengan alat perekam atau secara manual pada periode-periode tertentu.
Pengukuran suhu dilakukan:
1. Udara dekat permukaan
2. Udara lapisan atas
3. Dalam tanah dalam berbagaikedalaman
4. Permukaan air laut atau danau (Dadjoeni,1983)
Suhu udara agak sulit diukur karena banyak faktor yang mempengaruhi,
misalnya radiasi langsung, curah hujan, angin yang kencang. Hal-hal ini yang
menyebabkan suhu udara diukur didalam sangkar cuaca.
Termometer yang berada didalam sangkar cuaca terdiri atas termometer
maksimum dan minimum, termometer bola kering dan basah. Prinsip kerja
termometer maksimum adalah termometer dengan kapiler berisi air raksa. Kapiler
dekat reservoir adalah penyempitan sehingga air raksa dapat kelur bila memuai tetapi
tidak bisa kembali bila suhu turun. (Urip, 1970).
Prinsip kerja termometer minimum adalah termometer dengan kapiler berisi
alkohol, didalam alkohol dekat dengan miniskus ada indeks. Bila suhu turun indeks
didorong mendekati reservoir atau suhu terendah dan apabila suhu naik indeks tetap
pada tempatnya tidak naik.
Semua termometer diletakkan dengan kedudukan vertikal (kecuali termometer
maksimum dan minimum ), misalnya termometr bola kering dan bola basah. Bentuk
termometer untuk mengukur suhu udara khusus, batang termometer berada dalam
tabung vakum untuk mencegah panas merambat dari luar ke batang termometer. Hal
ini mengurangi kesalahan pengukuran suhu udarahanya berbagai reservoir dari air
raksa saja yang berlaku sebagai sensor suhu. Skala termometer yang terpisah dari
termometer dapat menimbulkan kesalahan karena skala berada ditempat lain.
Termometer bola kering dapat dipakai mengukur suhu udara sesaat.
sedangkan suhu termometer bola basah digunakan untuk menentukan kelembaban
udara.
Termohygrometer adalah alat untuk mengukur suhu udara sekitar secara
digital. Prinsip kerjanya yaitu dengan menekan tombol indikator yang terletak
dikanan bawah alat untuk mengetahui suhu maksimum dan minimum.
b. Pengukur curah hujan tipe observatorium dan otomatis.
Prinsip pengukuran curah hujan adalah volume air yang ditampung dibagi
dengan luas mulut corong penampung yaitu tebal curah hujan dalam satuan mm. tebal
curah hujan ini dianggap sama pada luasan sekitar letak penangkar hujan. Bentuk alat
penakar curah hujan beraneka ragam yang berhubungan dengan banyaknya air yang
ditampung. Yang dipakai sebagai perbandingan baku alat penangkar curah hujan di
Indonesia adalah alat penangkar hujan observatorium yaitu mengukur jumlah curah
hujan selama 24 jam secara manual.
Penakar hujan otomatis ( perekam ) banyak macamnya seperti penakar huajan
tipe Hellman, penakar hujan tipe Tilting Siphon, penakar hujan Tipping Bucket dan
penakar hujan tipe Bendix.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada umumnya alat perekam ini adalah perlu
adanya cadangan jam (clock) pemutar agar data tidak banyak hilang karena
lambatnya perbaikan jam yang rusak. Penakar hujan hellman sering harus diperiksa
shipon dari minyak yang menempel di gelas, sehingga pembuangan air tidak lancar.
Tinggi pemasangan shipon mempengaruhi titik nol dan titik maksimum tinggi air
hujan. Setiap hari pada pagi hari kedudukan pena dikembalikan ke titik nol. Curah
hujan total ditampung dengan bejana gayung dan ditakar dengan gelas ukur untuk
mengoreksi hasil pencatat grafik. Penakaran hujan titling shipon sama dengan helman
dan tipping bucket. Pada hari kedudukan pena kembali ke nol melalui penambahan
airagar pelampung kembali ke kedudukan semula dan pena besar bervolume 10 liter.
Pada waktu tertentu harus sering diperiksa isi volume penampung jangan sampai
tumpah, akan menggangu pencatatan.
1. Ombrometer tipe Hellman
Prinsip kerja alat ini yaitu :
- Air masuk melalui corong
- Lalu masuk ke tabung kecil
- Setelah itu, dikertas pias tertera banyaknya debit air yang masuk
- Selanjutnya air jatuh ke dalam tabung bawah
2. Ombrometer tipe obsevatorium
Prinsip kerja alat ini yaitu :
- Air hujan masuk melalui corong
- Lalu turun ke tabung ukur
- Keran yang ada didalam diputar agar air dapat mengalir ke tabung ukur
- Ukur banyaknya air yang masuk
- Jika ada air didalam tabung ukur sudah penuh, buang air tesebut.
c. Pengukur lama penyinaran matahari
Pengukuran radiasi matahari meliputi intensitas radiasi sesaat, lama penyinaran
matahari dan jumlah total radiasi yang terkumpul dalam sehari.
Intensitas radiasi sesaat ( solarimeter )
Alat ukur intensitas radiasi adalah solarimeter. Prinsip kerja alat ini adalah
gabungan secara seri termokopel menjadi thermopile. Ujung – ujung thermopile
mengalami suhu yang berbeda bila terkena radiasi matahari dan mengeluarkan arus
listrik searah yang dapat diukur dengan milivometer digital. Makin tinggi intensitas
matahari makin besar milivolt pada ujung thermopile dari kawat penghubung sensor.
Peralatan solarimeter bila disambung dengan milivoltmeter yang diukur adalah
tegangan milivolt bila dikalikan dengan faktor kalibrasi solarimeter akan diperoleh
cal / cm² / menit.
Pengukur lama peninaran matahari ( tipe Campbel Stokes )
Prinsip kerja alat ini yaitu pembakaran kertas pias oleh radiasi matahari yang
memfokus melalui bola kaca sebagai lensa positif pada titik kapilensa. Seperti alat
ukur radiasi matahari yang lain pemasangan alat di lapangan terbuka arah timur barat.
Kertas pias khusus mulai terbakar pada intensitas matahari 209 W/m² atau
0,30 cal/cm²/menit. Kertas piasada tiga macam disesuaikan dengan letak alat dan
matahari:
a. Pias utara ( lengkung)
b. Pias ekuator ( lurus)
c. Pias selatan (lengkung)
d. Pengukur kecepatan dan arah angin
Peralatan pengukur angin disebut anemometer. Yang ingin diketahui dari data
angin ialah arah dan kecepatan dan merupakan vektor. Arah angin data diketahui
dengan melihat arah dari windvane pada saat ada angin. Kecepatan angin dapat dibagi
dua macam, yaitu kecepatan angin sesaat dan kecepatan angin rata – rata pada
periode tertentu. Kecepatan angin sesaat diukur dengan alat ukur seperti speedometer
pada kendaraan atau dapat dengan alat anemograf.
Prinsip kerja anemometer adalah :
- Bila angin berhembus, maka baling – baling diatasakan berputar
- Selanjutnya kertas pias didalam akan menunjukkan grafik angka
- Bersamaan dengan baling – baling, penunjuk arah yang ada dibawahnya akan
menunjukkan air.
e. Pengukur suhu tanah
1. Termometer tanah
Prinsip kerja alat ini adalah mengukur suhu permukaan tanah pada kedalaman
terentu. Tancapkan alat tersebut hingga lingkar pembatas, tunggu beberapa saat
hingga indikator air raksa menunjukkan suhu.
2. Termometer permukaan tanah
Prinsip kerja alat ini adalah mengukur suhu permukaan tanah dengan cara
menancapkan alat tersebut hingga mencapai lingkar pembatas.
Pada pengukuran unsur-unsur cuaca atau iklim, alat-alat tersebut diatas
mungkin masih sangat minim untuk dapat menyimpulkan keadaan suatu cuaca atau
iklim yang sedang berlangsung, namun akan dapat mencapai hasil yang optimal
apabila dalam waktu pengukuran sangat memperhatikan tentang faktor penempatan
atau pemasangan alat serta ketelitian dalam membaca skala alat sehingga hasil
pengukuran yang diperoleh akan mempunyai tingkat keseksamaan yang mendekati
100 %. (Waryono, 1987).
Pengukuran cuaca ataupun iklim dalam kehidupan sehari-hari merupakan
suatu hal yang sangat penting keberadaannya, sebab pengaruh-pengaruh yang
mungkin ditimbulkannya sering menyebabkan masalah bagi hewan, tumbuhan
maupun kesejahteraan manusia. Masalah tersebut merupakan tantangan bagi manusia,
dimana manusia harus berusaha untuk mengatasinya yaitu dengan berusaha
menghindari atau memperkecil pengaruh-pengaruh yang tidak menguntungkan bagi
kehidupan manusia. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Penyesuaian. Dalam hal ini manusia harus mengetahui tentang siklus iklim
atau cuaca yang terjadi dari tahun ketahun, sebab hal ini mempunyai
hubungan yang sangat erat sekali dalam kaitannya dengan pemanfaatan suatu
iklim atau cuaca pada masa yang bersangkutan.
2. Peramalan. Peramalan sendiri berarti perkiraan iklim atau cuaca pada suatu
ketika berdasarkan perjalanan iklim atau cuaca tersebut pada waktu
sebelumnya dalam jangka waktu yang lama.
3. Subtitusi. Dalam penerapannya dikehidupan sehari-hari, manusia tidak
kuarang akal apabila menghadapi suatu kondisi iklim atau cuaca yang kurang
mendukung dalam usaha untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
4. Modifikasi. Modifikasi merupakan usaha manusia dalam rangka menciptakan
suatu model keadaan yang dapat mendukung bagi pencapaiaan kesejahteraan
manusia. (Hasan, 1970).
KESIMPULAN
1. Cara kerja dan cara pengamatan unsur – unsur iklim atau cuaca berbeda-beda
tergantung unsur iklim atau cuaca itu sendiri.
2. Pemasangan dan tata letak alat ukur iklim atau cuaca berbeda-beda tetapi biasanya
diletakkan ditempat terbuka atau tanah lapang.
3. Cara kerja dari alat-alat untuk mengukur cuaca atau iklim ada yang manual dan
otomatis.
DAFTAR PUSTAKA
Dadjoeni N. Drs, 1983. Pokok – Pokok Klimatologi. Alumni, Bandung.
Hasan, U.M. 1970. Dasar-Dasar Meteorologi Pertanian. Jakarta: Soeroengan.
Urip Muhammad, Hassan. 1970. Dasar-Dasar Meteorologi Pertanian. Jakarta: PT. Soeroengan.
Waryono, dkk. 1987. Pengantar meteorologi dan Klimatologi. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Prawirowardoyo, S. 1996. Meteorologi. Penebit ITB : Bandung.