acara v mikroskop trinokuler.docx
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Percobaan
Mikroskop Trinokuler
B. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prinsip kerja mikroskop.
2. Memahami cara penggunaan mikroskop.
BAB II
DASAR TEORI
Mikroskop merupakan alat yang memungkinkan seseorang bisa
mengamati dan mempelajari struktur terkecil sebuah benda dan atau tubuh
mikroorganisme semacam virus juga bakteri. Mikroskop ini terdiri atas dua kata
yang kedua berasal dari Yunani, micros dan scopein. Micros sendiri berarti kecil
sementara kata scopein berarti melihat. Jadi secara sederhana mikroskop
merupakan alat untuk melihat sesuatu yang kecil dengan mata (Anonim, 2009).
Pada mulanya, mikroskop yang ditemukan Thonius Philips Van Leewenhoek.
Mikroskop yang ia buat masih sangat sederhana hanya mampu melihat dengan
pembesaran sampai 200 kali lipat (Sukirman dan Suyatno, 2007).
Fungsi mikroskop adalah sebagai alat yang di gunakan untuk melihat,
atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari
aslinya (Iksan, 2012). Menurut Anonim (2009), namun dewasa ini seiring
perkembangan penelitian yang kemudian menyempurnakan mikroskop,
kemampuannya seolah tak terbatas lagi. Perubahan zaman dan teknologi ikut
menyempurnakan mikroskop, saat ini ada beragam jenis mikroskop yang
memiliki fungsi dan kelebihan masing-masing. Berkaitan dengan jenis-jenis
mikroskop, pembagiannya cukup rumit sebab tidak seragam, secara sederhana
berdasarkan jumlah lensanya, mikroskop dibagi ke dalam dua jenis yakni:
1) Mikroskop lensa okuler atau lensa tunggal. Ini merupakan jenis mikroskop
yang pertama diciptakan.
2) Mikroskop multi-lensa. Merupakan jenis mikroskop yang dikembangkan
dari mikroskop lensa okuler dan lazim digunakan dewasa ini.
Sementara itu, berdasarkan sumber cahayanya, jenis-jenis mikroskop dibagi atas:
1. Mikroskop Cahaya, jenis mikroskop yang satu ini mempunyai kemampuan
memperbesar objek sebanyak 1000 kali lipat. Ia memiliki bagian penyangga
yang kokoh juga berat, bagian tersebut memiliki fungsi sebagai penopang.
Mikroskop cahaya tersusun atas 3 dimensi lensa antara lain lensa objektif,
lensa okuler, dan juga lensa kondesor. Lensa kondesor memiliki fungsi
untuk menerangi objek yang hendak diamati serta menerangi lensa lainnya,
adapun lensa objektif, ia berperan sebagai pembentuk bayangan pada
tingkatan pertama. Bagian lensa ini yang menentukan susunan serta bagian
dari objek yang diteliti, terakhir lensa okuler berfungsi memperbesar
bayangan yang dihasilkan atau dibentuk oleh lensa objektif.
2. Mikroskop Elektron. Jenis mikroskop yang satu ini bisa mengamati sebuah
objek dengan pembesaran sampai 2 juta kali. Ia menggunakan teknologi
elektro magnetic juga elektro static dalam mensetting pencahayaan juga
tampilan objek. Mikroskop jenis ini memang cukup luar biasa sebab mampu
menampilkan gambar lebih jelas juga dengan resolusi yang lebih sempurna
ketimbang jenis mikroskop lainnya.
Lebih rinci, mikroskop cahaya kembali dibagi menjadi dua kelompok
umum yang didasarkan pada tingkat kerumitan kegiatan pengamatannya, jenis-
jenis mikroskop tersebut adalah mikroskop diseksi dan mikroskop yang
digunakan untuk mengamati bagian dalam objek. Mikroskop diseksi yakni jenis
mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian permukaan sedangkan
mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian dalam objek. Mikroskop
jenis kedua kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian, antara lain mikroskop
monokuler dan mikroskop binokuler. Mikroskop monokuler, yakni jenis
mikroskop yang digunakan mengamati bagian dalam objek dengan menggunakan
1 lensa okuler saja sedangkan mikroskop binokuler adalah jenis mikroskop yang
digunakan juga mengamati bagian dalam objek tetapi lensanya berjumlah 2 lensa
okuler (Anonim, 2009).
Jika didasarkan pada tingkat kerumitan objek yang hendak diamati. Maka
jenis-jenis mikroskop antara lain mikroskop sederhana dan mikroskop riset.
Mikroskop sederhana, jenis yang satu ini umumnya digunakan di laboratorium
sekolah sedangkan mikroskop riset, yakni jenis mikroskop yang digunakan para
ahli dalam penelitian (Anonim, 2009).
Masih ada banyak jenis-jenis mikroskop lainnya antara lain mikroskop
pender, mikroskop digital, mikroskop ultraviolet, mikroskop medan gelap dan
masih banyak lagi lainnya. Mikroskop digital merupakan jenis mikroskop modern
yang bisa tersambung langsung dengan perangkat komputer. Mikroskop pendar
merupakan jenis mikroskop yang digunakan dalam mengamati objek asing atau
benda asing atau antigen yang terdapat di dalam jaringan. Reaksi antigen ini
cukup khas dan bisa diamati dengan jelas jika ada pewarna pendar. Mikroskop
medan gelap merupakan jenis mikroskop yang lazim digunakan dalam mengamati
bakteri yang masih hidup dengan struktur tubuh yang sangat tipis. Terakhir
mikroskop ultraviolet, yakni jenis mikroskop yang menggunakan cahaya
ultraviolet sehingga daya pisah objek bisa ditingkatkan sebanyak 2 kali lipat jika
dibandingkan dengan jenis mikroskop lainnya (Anonim, 2009).
Menurut Al-Maruzy (2012), mikroskop trinokuler dengan display LCD
merupakan mikroskop canggih yang memungkinkan Anda melakukan
pengamatan dengan simple, praktis, efektif dan akurat. Kamera dipasang pada
okuler yang ketiga, sehingga pengamatan masih dapat dilakukan secara langsung
melalui kedua okuler di depan. Display LCD terpasang langsung pada adapter
lensa mikroskop, sehingga lebih memudahkan proses pengamatan. Bagian
mikroskop secara garis besar di bagi jadi dua, yaitu :
Bagian Optik Mikroskop
1. Kondensor tersusun dari lensa gabungan, untuk mengumpulkan cahaya dari
cermin.
2. Cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumbernya ke kondensor.
Cermin datar (untuk cahaya terang) dan cekung (untuk cahaya kurang
terang) atau dapat diganti dengan lampu.
3. Diafragma berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya menuju ke
kondensor.
4. Lensa Objektif, terletak di dekat objek pengamatan, untuk memperbesar.
Bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, dan diperbesar. Perbesaran
ynag tersedia bermacam-macam, misalnya 10x, 40x, dan sebagainya.
5. Lensa Okuler letaknya di dekat mata pengamat, untuk memperbesar
bayangan dari lensa objek. Bayangan yang dibentuk adalah maya, tegak,
dan diperbesar. Perbesaran yang tersedia adalah 5x, 10x, dan 15x tetapi
yang sering digunakan adalah 5x.
6. Lensa Objektif, terletak di dekat objek pengamatan, untuk memperbesar.
Bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, dan diperbesar. Perbesaran
ynag tersedia bermacam-macam, misalnya 10x, 40x, dan sebagainya.
Bagian Non Optik Mikroskop
1. Bagian mikroskop, berupa tabung yang dapat dinaikan dan diturunkan.
2. Lengan mikroskop, pada lengan terdapat engsel sehingga dapat ditegakkan
atau direbahkan. Berfungsi sebagai pegangan saat mikroskop akan
dipindahkan.
3. Penjepit, berfungsi untuk menjepit kaca preparat agar tidak tergeser.
4. Mikrometer (pemutar halus), berfungsi untuk menurunkan badan
mikroskop secara cepat perlahan.
5. Makrometer (pemutar kasar), berfungsi menaikan atau menurunkan badan
mikroskop secara tepat.
6. Meja benda, sebagai tempat untuk meletakkan objek atau preparat yang
diamati.
7. Pemutar kondensor, untuk menaikan dan menurunkan kondensor supaya
diperoleh cahaya yang optimum.
8. Kaki mikroskop, bentuk seperti tapal kuda berfungsi untuk menopang
kedudukan mikroskop.
BAB III
METODE
A. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop trinokuler
Olympus CX41.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat.
B. Cara Kerja
Mikroskop trinokuler dihubungkan ke sumber listrik, lalu dinyalakan.
Preparat diletakkan di atas meja benda, setelah itu pengatur intensitas cahaya
diputar. Kamera dinyalakan, kemudian dibuat ke perbesaran paling tinggi.
Preparat dilihat dengan perbesaran paling rendah, fokus dicari dengan
menggunakan makrometer dan mikrometer. Lalu preparat difoto.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Al-Maruzy (2012), mikroskop trinokuler dengan display LCD
merupakan mikroskop canggih yang memungkinkan Anda melakukan
pengamatan dengan simple, praktis, efektif dan akurat. Kamera dipasang pada
okuler yang ketiga, sehingga pengamatan masih dapat dilakukan secara langsung
melalui kedua okuler di depan. Display LCD terpasang langsung pada adapter
lensa mikroskop, sehingga lebih memudahkan proses pengamatan.
Prinsip kerja mikroskop secara umum adalah sebuah bayangan dibentuk
oleh satu elemen optik seperti sebuah lensa atau cermin dapat berperan sebagai
benda untuk elemen optik yang kedua (Young et al, 2003). Karena bayangan
dibuat dari elemen optik, maka dapat diambil kesimpulan bahwa prinsip dasar dari
mikroskop adalah pembentukan bayangan dari pantulan cahaya yang berasal dari
cermin. Lalu menuju kondensor, diterima di lensa objektif, setelah itu diteruskan
ke lensa okuler yang dekat dengan mata pengamat.
Bagian optis dari mikroskop secara umum adalah cermin, kondensor,
lensa objektif, lensa okuler, dan diafragma sedangkan bagian mekanis adalah kaki,
tangkai, kenop, meja benda, dan buluh teropong. Bagian optis adalah adalah
proses dimana mikroskop dirancang sesuai dapat menghasilkan gambar yang jelas
dari bidang fokus jauh di dalam sampel tebal. Lensa dan cermin digunakan untuk
memperbesar benda-benda yang berukuran kecil (Conchello dan Lichtman, 2005),
sedangkan bagian mekanis terdiri dari beberapa jenis yang digunakan untuk
memperlancar kerja dan mempermudah pengamatan. Berikut adalah bagian optis
dan bagian mekanis dari mikroskop trinokuler :
a. Bagian Optis
0. Cermin : Berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumbernya ke
kondensor. Cermin datar (untuk cahaya terang) dan cekung (untuk
cahaya kurang terang) atau dapat diganti dengan lampu. Pada
mikroskop trinokuler, tidak menggunakan cermin melainkan
menggunakan listrik sebagai sumber cahaya.
2. Lensa Okuler : Terdiri dari lensa kompleks, letaknya di dekat mata
pengamat, untuk memperbesar bayangan dari lensa objek. Bayangan
yang dibentuk adalah maya, tegak, dan diperbesar.
5. Lensa Objektif : Terdiri dari lensa kompleks yang digunakan untuk
terletak di dekat objek pengamatan, untuk memperbesar. Bayangan
yang terbentuk adalah nyata, terbalik, dan diperbesar. Kondensor :
Terdiri dari lensa kompleks yang digunakan mengumpulkan cahaya
dari cermin.
9. Kondensor : Terdiri dari lensa kompleks, untuk mengumpulkan
cahaya dari cermin.
10. Diafragma : Berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya menuju ke
kondensor.
b. Bagian Mekanis
1. CCD Monitor, adaptor CCD, dan trinokuler : Berfungsi untuk
memperlihatkan gambar di CCD monitor.
3. Buluh teropong : Bagian ysng menghubungkan okuler dan objektif
dengan revolver (dapat diputar).
4. Revolver : Tempat lensa objektif menempel dan dapat diputar-putar
untuk mengganti perbesaran pada lensa objektif.
6. Meja benda : Terletak diantara kondensor dan objektif, sebagai tempat
untuk meletakkan objek atau preparat yang diamati.
7. Kenop : penggerak bagian optis, terdiri dari makrometer dan
mikrometer. Mikrometer (pemutar halus), berfungsi untuk menurunkan
badan mikroskop secara cepat perlahan sedangkan makrometer
(pemutar kasar), berfungsi menaikan atau menurunkan badan
mikroskop secara tepat.
8. Alas atau kaki : Bentuk seperti tapal kuda berfungsi untuk menopang
kedudukan mikroskop.
Gambar 1. Mikroskop TrinokulerKeterangan :
1. CCD Monitor dan Adaptor CCD
2. Lensa Okuler
3. Buluh Teropong
4. Revolver
5. Lensa Objektif
6. Meja Benda
7. Kenop
8. Alas atau kaki
9. Kondensor
Mikroskop CX41 dari Olympus adalah mikroskop yang solid,
mudah dioperasikan dan dapat diandalkan untuk penggunaan klinis serta
pendidikan yang rutin. CX41 menyediakan gambar kecerahan luar biasa
dan kejelasan dalam berbagai mode observasi. Serta terkenal sistem optik
infinity Olympus UIS2, itu mempekerjakan PLCN dengan serangkaian
tujuan rencana Achromat, yang terbuat dari kaca kualitas terbaik dipilih
dengan cermat dan diproduksi dengan presisi yang paling ketat. Hasilnya
adalah peningkatan besar dalam kerataan gambar (Olympus, 2012).
Anti jamur, perlakuan ini diterapkan pada tabung observasi,
eyepieces, dan objektif, melindungi kualitas dari bagian optik bahkan di
tempat dengan kelembaban yang tinggi. Abbe kondensor NA 1,25 yang
diperbaiki hingga memberikan penerangan yang terfokus pada centered
untuk pencahayaan KӦhler. Sebuah bohlam halogen 6v/30W yang
memberikan pencahayaan yang cukup untuk pengamatan. Bingkai
ergonomis dirancang dengan posisi yang rendah dan kontrol fokus kasar
dan halus yang baik, slot analyzer untuk cahaya terpolarisasi linier (CX41
saja), dan genggaman yang nyaman di depan dan di belakang untuk
transportasi (Olympus, 2012).
Beberapa jenis lensa okuler yang dapat digunakan pada mikroskop
trinokuler, yaitu fase kontras sederhana /CX-PH1, 2, 3 untuk pengamatan kontras
fase dengan perbesaran 10x10, 40x10, dan 100x10. Gelap Bidang sentral
berhenti / CH2-DS untuk pengamatan lapangan gelap dari 4x10 ke 40x10
(penahan filter terpisah (CH2-FH) atau lensa lampiran (CX-AL) diperlukan).
Kondensor kering dengan bidang gelap / CX-DCD, ini merupakan kondensor
bidang gelap dengan jenis kering memberikan efek unggul bidang gelap tanpa
perlu perendaman dalam minyak. Cocok untuk digunakan untuk perbesaran 10x10
dan 40x10 (Olympus, 2012).
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa
cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi
benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah
lensa okuler. Pada mikroskop trinokuler, bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar
(Young et al, 2003).
Cara penggunaan mikrosop trinokuler adalah sambungkan
mikroskop ke sumber listrik, tekan tombol ON. Kemudian preparat
disiapkan dan dijepit di penjepit pada meja benda, lalu intensitas cahaya
diatur dengan diafragma. Kamera dinyalakan dan pembesaran pada
kamera diatur dengan settinggan tertinggi. Setelah itu preparat dilihat
dengan pembesaran paling rendah. Untuk mencari fokus digunakan
mikrometer dan makrometer. Lalu langsung di foto.
Beberapa lelebihan dari mikroskop CX41 adalah
pemakaiannya menggunakan energi listrik sehingga tidak perlu mengatur
cermin agar mendapat cahaya, mikroskop ini dilengkapi dengan kamera
digital supaya dapat langsung mengambil foto dalam pengamatan.
Kekurangan dari mikroskop ini adalah apabila listrik mati, maka
mikroskop tidak dapat digunakan dan perawatan mikroskop CX41 cukup
mahal dikarenakan mikroskop tersebut lebih sensitif.
BAB V
KESIMPULAN
Pada percobaan mikroskop trinokuler dapat disimpulkan beberapa hal
yaitu sebagai berikut :
1. Mikroskop trinokuler memiliki prinsip kerja yang sama dengan mikroskop
cahaya pada umumnya, yaitu pembentukan bayangan dari cahaya yang
berasal dari sumber cahaya (lampu) menuju ke kondensor, lalu ke lensa
objektif, kemudian menuju ke lensa okuler sehingga dapat diamati oleh
pengamat.
2. Cara penggunaan mikroskop trinokuler secara umum sama dengan
mikroskop cahaya, yaitu pertama letakkan mikroskop sehingga berada persis
di hadapan pengamat. Lalu putar revolver sehingga lensa obyektif dengan
perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang
ditandai bunyi klik pada revolver. Atur cermin dan diafragma untuk melihat
kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk
bulat (lapang pandang). Setelah itu, tempatkan preparat pada meja benda
tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda. Aturlah
fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar
kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar
halus. Kemudian apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk
memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X, 40 X atau
100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik. Namun pada
mikroskop trinokuler dilengkapi dengan kamera untuk pengambilan gambar
obyek yang diamati, sekaligus dapat disambungkan ke LCD maupun monitor
CCD untuk memperjelas obyek yang diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maruzy, A. 2012. Pengertian Mikroskop dan Rumus Mikroskop. http://www/pustakasekolah.com/pengertian-mikroskop-dan-rumus-mikroskop.html. 24 September 2013.
Anonim. 2009. Mari Mengenal Jenis-Jenis Mikroskop. http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/mari-mengenal-jenis-jenis-mikroskop.html. 24 September 2013.
Conchello J. A., Lichtman J. W. 2005. Optical Sectioning Microscopy. Yale University. New Haven Connecticut.
Iksan. 2012. Fungsi Mikroskop. http://fungsi.info/fungsi-mikroskop/. 24 September 2013.
Olympus. 2012. Sistem Microscope CX41. http://www.go-young.comtw/Images/pdf/Pic_Show_CX41.pdf. 30 September 2013.
Sukirman dan Suyatno A. 2007. Biology for Junior High School. Yudhistira. Yogyakarta.
Young, H.D, Freedman, R. A., Sandi T. R., dan Ford, A. L. 2003. Fisika Universitas Jilid X. Erlangga. Jakarta.