ade candra
TRANSCRIPT
MORFOLOGI
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk kata.Mofologi adalah salah satu cabang ilmu bahasa yang menyelidiki seluk
beluk bentuk kata, fungsi dan arti secara umum.
A. Pembagian Morfem
1. Morfem Menurut Unsura. Morfem dasar
yaitu morfem yang terbentuk dari bentuk dasar baik tunggal maupun majemuk. Contoh: morfem dasar tunggal
- rumah - pergi - sakit - cantik
Contoh: morfem dasar majemuk - rumah sakit umum- rumah sakit jiwa
b. Morfem Afiks yaitu morfem yang berbentuk imbuhan. - Prefiks :awalan. Meng-, me-, men-, mem-, menye-, menge-, ber-, be-,
bel-.Contoh : Me + masak = memasak
Men + curi = mencuri
- Infiks :sisipan. el-, em-, er.Contoh : gugur + sisipan el = gelugur
1
getar + sisipan em= gemetargigi + sisipan er = gerigi
- Sufiks :akhiran. i-, kan-, an-.Contoh : jauh + i = jauhi
tidur + kan = tidurkanmakan+ an = makanan
- Konfiks :gabungan / campuran awalan dan akhiran ke-an Contoh : ke + hujan + an = kehujanan
2. Morfem Menurut Susunannyaa. Morfem Tunggal, yaitu morfem yang terdiri dari satu morfem.
Contoh: semua afiks dan kata dasar- me - makan- meng - minum
b. Morfem Majemuk, yaitu morfem yang terdiri dari dua morfem atau lebih Contoh: - mengambil
3. Morfem Menurut Kebebasannya a. Morfem Bebas,yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri ( memiliki
makna) apabila di masukkan ke dalam kalimat dapat berdiri sendiri.Contoh: semua kata dasar adalah kata dasar
b. Morfem terikat, yaitu morfem yang tidak dapat berdiri sendiri Contoh: - semua afiks - ajar
- juang - alih- sua - temu
2
c. Morfem setengah bebas, yaitu morfem yang berupa bentuk setengah bebas yakni bentuk yang dalam ucapan bentuknya terikat tetapi secara grammatukai mempunyai sifat kebebasan. Contoh: lah, tah, kah, pun, mu, nya.
B. Kombinasi Morfem 1. Morfem bebas + morfem bebas = morfem
majemuk Contoh: Cinta + mati = cinta mati
Lemari + es = lemari es
2. Morfem terikat + morfem bebas = morfem majemuk Contoh: mem + baca = membaca
me + tulis = menulis
3. Morfem terikat + morfem terikat = morfem majemuk Contoh: bel + ajar = belajar
4. Morfem bebas + morfem terikat= morfem majemukContoh: Tahan + an = tahanan
Makan + an = makanan
5. Morfem bebas + morfem setengah bebas= morfem majemukContoh: Percaya+ kan = percaya kan
Buku + nya = bukunya
Kata Dasar dan Kata Turunan
3
Kata dasar adalah kata yang telah menjadi dasar pembentukan kata yang lainnya. Kategorial Kata Dasar :
1. Nomina : kata benda 2. Verba : kata kerja 3. Adjective : kata sifat 4. Adverbia : kata keterangan 5. Numeralia : kata bilangan6. Partikel : kata sandang7. Konjungsi : kata penghubung8. Preposisi : kata depan9. Pronomina : kata ganti orang10. Interjeksi : kata seru
4
Kata Turunan adalah kata yang telah mengalami proses morfologis.Kategori kata turunan Afiksasi : Semua kata dasar yang mendapat imbuhan
REDUPLIKASI
1. Dwi Lingga,adalah pengulangan yang mengalami proses pengulangan secara keseluruhan.Contoh : Makan-makan
Minum-minum
2. Dwi Lingga Salin Suara,adalah pengulangan yang di ulang secara keseluruhan dan mengalami perubahan bunyi.Contoh : Sayur-mayur
Seluk-beluk
3. Dwi Purwa, adalah pengulangan yang mengalami pengulangan pada suku awalnya saja. Contoh : Pohon-pohon = pepohonan
Daun-daun = dedaunan
4. Berimbuhan adalah kata dasar yang diulang keseluruhan dan diberi imbuhan.Contoh : Bermain-main
Buah-buahan
5
5. Semu adalah kata yang membentuk perulangan tetapi bukan merupakan kata dasar.
Makna Reduplikasi 1. Menyatakan banyak/lebih dari satu
Contoh : Sayur-sayur Buah-buah
2. Menyatakan kumpulan Contoh : Bersama-sama
Berkelompok-kelompok
3. Menyatakan keanekaan Contoh : Tumbuh-tumbuhan
Tari-tarian Buah-buahan
4. Menyatakan saling Contoh : Bermaaf-maafan
Bersalam-salaman
5. Menyatakan paling Contoh : setinggi-tingginya
Sepintar-pintarnya
6. Menyatakan agak Contoh : Kebiru-biruan
Kekuning-kuning
6
7. Menyatakan menyerupai/miripContoh : Mobil-mobilan
Rumah-rumahan
8. Menyatakan keadaan Contoh : Tidur-tiduran
Sakit-sakitan
9. Menyatakan berulang-ulang Contoh: Bermain-main
Berjalan-jalan
10.Menyatakan kesamaan sifat Contoh : Kekanak-kanakan
Kebarat-baratan
7
VERBAVerba adalah kata yang melakukan suatu perbuatan atau tindakan.
Ciri-ciri verba : 1. Melakukan perbuatan atau tindakan2. Verba tidak dapat diberi prefiks yang berarti paling (se-nya dan ter) 3. Tidak dapat diberi perposisi di, ke dan dari. 4. Dapat didahului dengan kata hendak, hampir dan akan.
Jenis Verba : A. Jenis Verba Menurut Bentuk 1. Verba asal entuknya berasal dari kata dasar.
Contoh : - Minum - Makan
2. Verba turunan a. Bentuk asal bebas wajib afiks
Contoh : memaku, memahat, mempercantik
b. Bentuk asal bebas, afiks manasuka Contoh : memakan, belajar
c. Bentuk asal terikat, wajib afiks
Contoh : berjuang, mengalir, bersua
d. Bentuk asal bebas, ( pemajemukan )Contoh : jalan santai, naik haji
8
e. Bentuk Asal bebas ( komposisi ) Contoh : jalan-jalan, tidur-tidur
B. Menurut Prilaku Sintaksis 1. Verba transitif Adalah Verba yang diikuti oleh objek
a. Eka transitif adalah verba yang di ikuti 1 objek Contoh : - Ibu membeli sayur
S P O
b. Dwi transitif adalah verba yang di ikuti 2 objek Contoh : - Ibu membelikan sepatu untuk adik
S P O Ket
c. Semi transitif adalah verba yang objek nya boleh ada boleh juga tidak.Contoh : - Saya membaca
S P
2. Verba intransitif Adalah Verba yang tidak berobjeka. Berpelengkap wajib adalah verba yang harus berpelengkap.
Menggunakan kata berlandaskan, bersendikan, berkata, berkesimpulan,Contoh : Rumahnya beratapkan rumbia
b. Berpelengkap mana suka adalah verba yang boleh ada pelengkapnya dan boleh ada pelengkapnya dan boleh juga tidak.Menggunakan kata beratap, berharga, berhenti, berbaju, berdinding, berpagar. Contoh : Rumahnya berpagar besi
S P ket c. Tak berpelengkap adalah verba yang tidak punya pelengkap.
9
Contoh : Mereka berlari
MORFOFONEMIK
Morfofonemik adalah perubahan bentuk bunyi. A. Morfofonemik Prefiks Meng- 1. Meng- tetap meng-,jika kata dasar diawali fonem: a, i, u, e, e, o, k, g, h, x.
Contoh : a: meng + ambi = mengambil i : meng + ikat = mengikat
meng + ajak = mengajak meng + incar = mengincar
u: meng + usap = mengusap e: meng + eja = mengeja
e: meng + elus = mengelus o: meng + obral = mengobralmeng + emas = mengemas meng + obat = mengobat
k: meng + kejar = mengejar g: meng + gali = menggali
h: meng + hajar = menghajar x: meng + xerox = mengxerox
2. Meng- menjadi me-, jika kata dasar diawali fonem : l, m, n, ny, ng, r, y, w. Contoh : l: meng + luas = meluas n: meng + nikah = menikah
meng + nilai = menilaim: meng + masak = memasakn: meng + nikah = menikah
meng + nilai = menilai
10
ng: meng + ngaji = mengajiy: meng + yakin = meyakinir: meng + rasa = merasaw: meng + wangi = mewangi
3. Meng- menjadi men-, jadi kata dasar diawali fonem : d, t, c, jContoh : d: meng + dengar = mendengart: meng + tari = menaric: meng + cari = mencarij: meng + jual = menjual
4. Meng- menjadi mem-, jika kata dasar diawali fonem : b, p, f, v Contoh : b: meng + bayar = membayar p: meng + protes = memprotesf: meng + focus = memokus
5. Meng- menjadi meny-, jika kata dasar diawali fonem : s, syContoh : s: meng + sapu = menyapu
meng + sikat = menyikat
sy: meng + syukur= menyukurimeng + sikat = menyikat
6. Meng- menjadi menge-, jika kata dasar bersuku satu. Contoh: meng + pel = mengepel Meng + cat = mengecat
11
Meng + las = mengelasMeng + tik = mengetik
B. Morfofonemik prefiks ber-1. Ber-
Diawali dengan kata dasar fonem rContoh : ber + rambut = berambut
ber + rumah = berumah
Suku awal diakhiri dengan er Contoh : ber + kerja = bekerja
ber + serta = beserta
2. Ber- menjadi bel-, jika diawali dengan kata ajar Contoh : ber + ajar = belajar
3. Ber- tetap ber-, selain ketentuan diatas, Contoh : ber + jalan = berjalan
ber + jumpa= berjumpa
C. Morfofonemik Prefiks Per-1. Per- mejadi pe-, jika
Diawali dengan suku kata dasar huruf r Contoh : per + raba = peraba
Suku awal di akhiri dengan erContoh: per + ternak= peternak
12
2. Per- menjadi pel-, jika diwali dengan kata ajar Contoh : per + ajar = pelajar
3. Per- tetap per-, selain ketentuan diatas Contoh : per + istri = peristri
per + anak = peranak
D. Morfofonemik Prefiks ter- 1. Ter- menjadi te-, jika :
Diawali dengan kata dasar huruf rContoh : ter + raba = teraba
ter + rantai = terantai ter + racun = teracun
Jika suku awal diakhiri er Contoh : ter + terka = teterka
ter + kerja = tekerjakanter + serbu = teserbu
2. Ter- tetap ter-, jika selain ketentuan diatas. Contoh : ter + cinta = tercinta
ter + siksa = tersiksa ter + pojok = terpojok
E. Morfofonemik Sufiks –I, -kan, -an. Tidak mengalami perubahan bunyi Contoh : tidur + i = tiduri
terus + kan = teruskan makan + an = makanan
13
KATA MAJEMUK
Kata majemuk adalah penggabungan kata yang satu dengan kata yang lain, yang masih dapat membentuk kata lain yang masih ditelusuri maknanya. Contoh : Rumah + Sakit = Rumah Sakit A + B = C
A. Ciri – Ciri Kata Majemuk1. Penjejeran dua kata atau lebih menumbuhkan makna secara langsung.
Contoh: Sapu tangan 2. Kesatuan unsur dalam hubungan dengan konstruksi yang lebih besar.
Contoh : rumah sakit umum/ keduanya diperluas
3. Kesatuan fungsi sintaksis / S, P, O, KContoh : ibu membeli meja makan
S P O 4. Kesatuan mebilitas, jika diletakan di dalam kalimat tidak dapat di pisahkan.
Contoh : Ibu membeli meja kemarin makan
Ciri-ciri kata majemuk yang lain :1. Ketidakterbalikan/tidak bisa dipertukarkan
Contoh : Rumah sakit 2. Ketidak tersisipan
Contoh : Meja makan3. Katakterpisahkan
14
Contoh : Ibu membeli meja kemarin makan
B. Klasifikasi Kata MajemukKata majemuk menurut komponen terdiri dari :
1. Kata Majemuk Setarayitu kata majemuk yang kedudukannya sama, artinya memiliki pola yang sama DD / MM.
Contoh : Hancur lebur Anak istri M M D D
2. Kata majemuk bertingkat Yaitu kata majemuk yang kedudukan nya tidak sama yaitu berpola DM/MD.
Contoh : Goreng Pisang Pisang GorengM D D M
Kata majemuk menurut bentuk morfologis terdiri dari: 1. Kata majemuk dasar
Contoh : - Rumah Sakit- Rumah makan
2. Kata majemuk berafiksContoh : - Memperjual belikan
- Mempertanggungjawabkan3. Kata majemuk berulang
Contoh : Lauk – Pauk
15
ADJEKTIVA
Adjectiva dari prilaku Semantik1. Adjektiva bertaraf
a. Adjektiva Pemberi SifatAdjectiva pemberi sifat dapat memberi penjelasan kualitas dan intensitas sering yang bercorak fisik atau mental.Contoh : aman, bersih, indah, kebal, panas, dingin dan dalam.
b. Adjektiva Ukuran mengacu kepada kualitas yang dapat diukur dengan ukuran yang sifatnya kuantitatif.Contoh : berat, ringan, tinggi, kecil, panjang, besar, rendah, tebal, tipis,
c. Adjektiva Warna mengacu kepada berbagai warna.Contoh : merah, kuning, hijau, biru.
d. Adjektiva Waktumengacu kepada proses, perbuatan/ keadaan berada atau berlangsung sebagai pembatas.Contoh : lama, cepat, segera, jarang, sering, larut, mendadak.
e. Adjektiva Jarak mengacu kepada ruang antara dua benda/ mewujud sebagai pewatas nomina.
Contoh : jauh, dekat, rapat, renggang, akrab, karib.
16
f. Adjektiva Sikap Batin berkaitan dengan pengacuan suasana hati/ perasaan.Contoh : sedih, senang, marah, takut, riang, heran, ragu-ragu.
g. Adjektiva Cerapan berhubungan dengan panca indra.Contoh : Pendengaran : jelas, nyaring Penciuman : wangi, bau, amis, anyir Penglihatan : terang, gemerlap, gelap Peraba : halus, kasar, licin, kesal Perasa : manis, asam, asin
2. Adjektiva tidak bertarafMenetapkan suatu aturan nomina yang dibatasinya didalam kelompok
atau golongan tertentu.Contoh : abadi, buntu, gaib,genap, ganjil.
Adjektiva adalah kata yang memberi keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat.
17
Pertarafan Dalam Adjektiva1. Tingkat Kualitas
a. Tingkat Positif ialah tingkatan yang memberikan kualitas/intensitas mewujud yang dinyatakan oleh adjektiva tanpa pewatas.Contoh : - Indonesia kaya akan budaya
- Meskipun baru dibuka toko itu sudah ramai
b. Tingkat Intensif ialah tingkat yang menekankan kadar kualitas atau intensitas dinyatakan dengan pewatas : betul, benar.Contoh : - Cantik betul dia
c. Tingkat Elatif ialah yang menggambarkan tingkatan kualitas atau intensitas yang tinggi, dinyatakan dengan pewatas : sekali, sangat, amat, adi, maha.Contoh : Besar sekali
Sangat bodoh
d. Tingkat Eksesif ialah yang mengacu kekadar kualitas / intensitas yang berlebih atau yang melampaui kewajaran.Pewatasnya adalah terlalu, tumpul, kelewatContoh : Dia terlalu bodoh
e. Tingkat Augmentatif yaitu menggambarkan naik/bertambahnya tingkatan kualitas/intensitas yang pewatasnya makin… makin…Contoh : Makin belajar makin pintar
18
f. Tingkatan Aternuatif yaitu yang memberikan penurunan kadar kualitas atau pelemahan intensitas, yang pewatasnya : agak.Contoh : dia agak marah
2. Tingkat Bandingana. Tingkat Ekuatif yaitu mengacu kekadaran kualitas/intensitasnya sama
atau hampir sama, pewatasnya : se + adj.Contoh : dia secantik tabtenya
b. Tingkat Koperatif yaitu mengacu kekadar kualitas/itensitasnya bisa lebih/kurang. Pewatasnya : lebih… daripada…, kurang…daripada… kalah… dengan.Contoh : Dia lebih pintar dari pada kakaknya
c. Tingkat Superlatif yaitu mengacu kekualitas/intensitas yang paling tinggi antara semua acuan adjektiva yang dibandingkan. Pewatasnya : ter + adj, paling + adj, boleh diberi preposisi diantara.Contoh : Rumahnya terjatuh diantara temannya.
Adjektiva dari segi bentuknya1. Adjektiva dasar (monofornemis)Yaitu morfen yang terdiri satu morfen
adjektiva.Contoh : marah, kuat, malas, keras, lemah.
2. Adjektiva turunan (polimorfonemis)a) Adjektiva bersufiks yaitu adjektiva yang diberi sufiks bahasa arab, -i, -iah
dan –wi.
19
Contoh :i : hewani, islamiiah : rohaniah, jasmaniahwi : duniawi
b) Adjektiva bersufiks yang diberi sufiks bahasa inggris –al, -is, -er, dan –if.Contoh :al : formal, struktural, personal.is : komunis, nasionalis, agamiser : komplementerif : komunikatif, agresi
c) Adjektiva berulang yaitu segala bentuk adjektiva yang di ulang.Contoh : Marah-marah
Pajang-panjang
d) Adjektiva gabungan sinonim dan antonimAdjektiva gabungan sinonimContoh : Cantik jelita Hitam pekat
Kaya raya Terang benderangGelap gulita Sunyi senyap
Adjektiva gabungan berantonimContoh : Suka duka Kaya miskin
Baik buruk Terang gelap
c) Adjektiva majemuk bisa gabungan morfem terikat dengan morfem bebas dan bisa morfem bebas dengan morfem bebas.Morfem terikat + morfem bebasContoh : Adi + kuasa
20
Adi + daya
Morfem bebas + morfem bebas Contoh : Besar + kepala
ARTIKULA
Artikula ialah kata yang menerangkan kata tugas yang membatasi kata nomina.1. Mengacu kemakna kepangkatan/gelar
a. Sang digunakan untuk manusia, hewan, benda yang ditinggikan maknanya atau digunakan untuk menyindir, berolok-olok.Contoh : Sang raja
Sang pangeranSang putriSang jakaSang juara
b. Sri dugunakan untuk manusia laki-laki/perempuan baik dalam kerajaan/keagamaan.Contoh : Sri paduka rajaSri sultan
c. Dang digunakan untuk manusia saja, perempuan yang di tinggalkan martabatnya.Contoh : Dang merduati
d. Hang digunakan untuk manusia, laki-laki yang ditinggikan martabatnya.Contoh : Hang tuah
Hang jebat
21
2. Mengacu kemakna kelompokMenggunakan kata “para”Contoh : Para jamaah
Para mahasiswaPara hadirinPara remaja
3. Mengacu yang menominakana. Si, digunakan bisa tunggal dan bisa jamak tergantung dari yang dilihat.
Contoh : Si Doni Si kaya
b. Yang Contoh : Yang muda
Yang laki-laki
22
INTERJEKSI
Interjeksi atau kata seru ialah kata tugas yang mengungkapkan perasaan hati. Ada beberapa jenis interjeksi, yaitu :1. Interjeksi Kejijikan
Menggunakan bah,cih, cis, ih, idih.Contoh : Bah, kotor kau!
Cih, siapa peduli denganmu!Cis, muak aku melihat tingkahmu!
- Ih, baunya bajumu!Idih, baunya kau!
2. Interjeksi KekesalanMenggunakan brengsek, sialan, busyet, keparat.Contoh : Brengsek, kau!
Sialan, aku dirampok!Busyet, dah!Keparat, ternyata dia penipu!
3. Interjeksi KekagumanMenggunakan aduhai, amboi, asyik.Contoh : Aduhai, manis sekali cewek itu!
Amboi, cantik sekali kamu!Asyik, kami akan kepantai!
23
4. Interjeksi KesyukuranMenggunakan syukur dan alhamdulillahContoh : Syukur, saya dapat motor baru!
Alhamdulillah, sekarang saya sudah punya pekerjaan!
5. Interjeksi HarapanMenggunakan kata insyaAllahContoh : InsyaAllah nanti malam saya datang!
6. Interjeksi KeherananMenggunakan aduh, ai, lho, du’ilah, eh, oh, ah.Contoh : Aduh, dia menatapku!
Ai, bagus nya kamarmu!Lho, ternyata kau mengenalnya!Duilah, besarnya kamarmu!Eh, bisa juga kau rapi hari ini!Oh, cantiknya bajumu!Ah, dia benar-benar cantik!
7. Interjeksi KekagetanMenggunakan kata astaga, astagfirullah, masyaAllah.Contoh : Astaga, dia kah pelakunya!
Astagfirullah, ternyata dia penyebab semuanya!MasyaAllah tingginya gedung itu!
8. Interjeksi AjakanMenggunakan kata ayo dan mari.
24
Contoh : Ayo, kita ke kantin!Mari, ku ajari!
9. Intejeksi PanggilanMenggunakan hai, hei, hello.Contoh : Hai apa kabar
Hei, jangan rebut!.Hello teman-teman!
10. Interjeksi SimpulanMenggunakan nah.Contoh : Nah kan betul apa ku bilang
PRAKTIKEL
Partikel adalah penegasan. Partikel apabila berjumpa dengan kata dasar tidak akan berubah bentuknya.1. Partikel Kah
a. Digunakan pada kalimat introgative yang sudah ada kata tanya (apa, dimana, siapa, mengapa, bagaimana), partikel kah boleh dipakai boleh tidak.Contoh : Apa makanan kesukaanmu?
Apakah makanan kesukaanmu?
b. Digunakan pada kalimat deklaratif (kata berita), partikel kah berfungsi membentuk kalimat introgatif.
25
Contoh : Hari ini terjadi gempa.Hari inikah terjadi gempa?
c. Digunakan pada kalimat dengan intonasi tanya, partikel kah mempertegas kalimat tersebut dalam kalimat introgatif.Contoh : Gempa terjadi di Nias?
Gempa terjadikah di Nias?
2. Partikel Laha. Didunakan dalam kalimat imperatif (kalimat perintah), partikel lah
berfungsi memperhalus nada perintahnya.Contoh : Ambil buku itu!
Ambillah buku itu!
b. Dalam kalimat deklaratif, partikel lah berfungsi mempertegas/ mengeraskan kalimat.Contoh : Dari ceritamu jelas kamu yang salah.
Dari ceritamu jelaslah kamu yang salah.
3. Partikel TahDigunakan dalam kalimat retoris (kalimat yang tidak membutuhkan jawaban), partikel tah terbatas pada sastra lama dan tidak produktif lagi.Contoh : Apatah artinya hidup ini tanpa engkau?
4. Parikel PunDigunakan untuk menerangkan arti kata yang diiringinya. Biasanya partikel pun letaknya setelah subjek.Contoh : Mereka akhirnya setuju dengan usul kami.
Mereka pun akhirnya setuju dengan usul kami.
26
NUMERALIA
Numeralia adalah kata bilangan yang dipakai untuk menghitung maujud : benda, orang, hewan.
Numeralia terbagi :1. Numeralia pokok ( 0-9 ) angka arab
Numeralia pokok terbgai :a. Numeralia pokok tentu, mengacu pada bilangan pokok.
Contoh : 0 = nol 5 = lima1 = satu 6 = enam2 = dua 7 = tujuh3 = tiga 8 = delapan4 = empat 9 = sembilan
b. Numerelia pokok kolektif, dibentuk dengan prefiks “ke” menyatakan kumpulan dan diletakkan diawal kalimat.Contoh : Ketiga pemain itu saling merebut bola
Keenam pemain basket itu mengatur strategi.
Numeralia pokok kolektif juga bisa menggunakan prefiks ber dan terletak dikata dasar yang mengikutinya dan bisa juga terletak di nominanya.Contoh : Lima bersaudara saling tolong menolong.
Dua sejoli saling mencintai.Kami bertiga berjalan menyebrangi sunai.
27
Numeralia kolektif bersufiks anContoh : Ratusan.
Puluhan.c. Numeralia pokok distribusikan , dapat dibentuk dengan cara
mengulang bilangan. Menggunakan kata demi, masing-masing, tiap-tiap.Contoh : Satu persatu anak itu pergi bermain di halaman
Masing-masing siswa akan mendapat buku.Tiap-tiap peserta harus membayar uang pendaftaran.
d. Numeralia pokok tak tentu, jumlahnya tidak dapat dihitung. Menggunakan kata banyak, berbagi, beberapa, semua, segala, seluruh, segenap dan pelbagai.Contoh : Seluruh mahasiswa mengikuti ujian.
Kami melakukan berbagai kegiatan.
e. Numeralia pokok kritika, umumnya dipungut dari bahasa sanksekerta (jawa kuno), letaknya diawal dan tulisannya serangkai.Contoh : eka = satu eka matra = satu demensi
dwi = dua dwi warna = dua warnatri = tiga tri wulan = tiga bulancatur = empat catur wuluan = empat bulanpanca = lima pancasila = lima silasapta = tujuh sapta marga = tujuh peraturan prajuritdasa = sepuluh dasa lomba = sepuluh perlombaan
f. Numeralia pokok ukuran, biasanya menggunakan kata meter, lusin, kedi, liter, gram.Contoh : - Kalau ke toko belilah dua lusin piring.
28
2. Numeralia tingkatNumeralia tingkat menambahkan ke- dimuka bilangan yang bersangkutan
Karena numeralia kolektif juga dibetuk dengan ke-, maka beda antara numeralia tingkat dan numeralia kolektif adalah : Numeralia tingkat diletakkan dibelakang nomina yang diterangkan. Sedangkan numeralia kolektif diletakkan didepan nomina yang diterangkan.Contoh : Tingkat Kolektif
Pemain ketiga Ketiga pemain
3. Numeralia pecahanFrase numeralia dibentuk dengan menambahkan kata penggolong.
4. Frase NumeraliaFrase numeralia dibentuk dengan menambahkan kata penggolong.Contoh : Dua ekor
Lima ekor
29
Penggolongan Numeralia (kata bantu bilangan)1. Orang = manusia
Contoh : Seorang dokter sedang merawat pasiennya.2. Ekor = hewan
Contoh : Saya memelihara lima ekor kerbau.3. Batang = pohon, rokok
Contoh : Abang menebang sebatang pohon.4. Bentuk =cincin, gelang
Contoh : saya membelikan sebentuk cincin untuk kekasih5. Bidang = tanah, sawah
Contoh : Paman membeli sebidang sawah.6. Belah = mata, telinga
Contoh : Dua belah mata diciptakan Tuhan untuk melihat kebaikan.7. Helai = kertas, rambut
Contoh: sehelai rambutku jatuh di tanah.8. Bilah = pedang pisau
Contoh : Kakek mengasah sebilah pisau untuk memotong Ayam.9. Utas = benang, tali
Contoh : kerbau itu diikat dengan seutas tali.10. Potong = kue, baju
Contoh : Ibu membeli tiga potong kue untuk kami.11. Tangkai = bunga, pena
Contoh : saya memberinya setangkai mawar.12. Butir = Nasi, pasir, telur
Contoh : Adik membeli 5 butir kelereng
30
13. Buah = untuk buah-buahanContoh : Monyet-monyet itu mengambil 5 buah pisang di ladang kami.
14. Pucuk = Surat, senapanContoh : Kakak menulis sepucuk surat buat nenek.
15. Carik =ketasContoh : Adik mengkoyak secarik kertas.
16. Rumpun Contoh : Ayah menebang serumpun bambu.
17. Keping = yang berbentuk logamContoh : Saya memasukkan kepingan uang logam kedalam celengan.
18. Biji = buah , mata, jagung, kelerengContoh : Sebiji jagung di tanam di belakang rumahnya.
19. Kuntum = bungaContoh : Enam kuntum mawar mekar ditaman.
20. Patah = kataContoh : Hanya sepatah kata yang bisa aku ucapkan padamu.
21. Laras = senapanContoh : Selaras senapan itu digunakan paman untuk menembak burung.
22. Karet = Roti , dagingContoh : Hanya ada sekerat daging di dapur
23. Untai = kalung24. Sekelindang = atap rumah25. Setetes = darah, air
Contoh : Setetes embun membasahi daun itu26. Seruas = jari
Contoh : Seruas jariku terluka karena pisau.
31
NOMINA
Nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, hewan dan benda serta konsep atau pengertian.
Ciri-ciri kata benda :1. Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menduduki
fungsi “S“ atau “O“ dan pelengkapContoh : Saya membaca buku
S P O2. Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata “tidak”, kata pengingkarnya
adalah “bukan”.Contoh : Bukan meja
3. Nomina umumnya dapat diikuti oleh adjektiva, baik secara langsung maupun dengan diantarai kata “yang”.Contoh : Meja baru
Meja yang baru
Jenis-jenis NominaNomina dari segi bentuk
a. Nomina bentuk dasar adalah nomina yang hanya terdiri atas satu morfem.- Nomina dasar umum : Cakupannya luas.
Contoh : rumah, malam, tahun
- Nomina dasar khusus : Cakupannya sempit
32
Contoh : adik, batang, bawah
b. Nomina bentuk turunan adalah nomina yang sudah mengalami proses morfologis, baik afiksasi, reduplikasi dan komposisi. Nomina turunan kata dasarnya bisa nomina, verba dan adjektiva.
- Nomina bentuk afiksasi, bisa dibentuk dari kata dasar nomina, verba dan adjektiva.
Contoh : Laut + an = lautanMakan+ an = makananKe + ber + an = kebersihan
- Nomina bentuk reduplikasiContoh : Rumah – rumah
Buku – buku- Nomina bentuk komposisi / pemajemukan
1. Nomina majemuk dasar : nomina yang koponennya terdiri dari
kata dasar.
Contoh : Suami istri
Suka duka
2. Nomina majemuk berafiks : namina yang salah satu atau kedua
komponennya mempunyai afiks.
Contoh : Sokolah menengah
Penyakit menular
33
3. Nomina majemuk bebas dan terikat : nomina yang salah satu
unsurnya adalah unsur terikat.
4. Nomina majemuk setara : nomina yang koponennya memiliki
kedudukan yang sama.
Contoh : Suami istri
Doa restu
5. Nomina majemuk bertingkat : nomina yang salah satu
komponennya berfungsi sebagai induk, sedangkan komponen
lainnya sebagai pewatas.
Contoh : Lomba lari
Ganti rugi
34