adenoma hepar

3
Differensial Diagnosa lesi hipoechoic pada USG hepar : - Adenoma - Echinococcus alveolaris - Focal non-fatty changes - Fresh abcess - Hamartomas - Lymphoma - Old hematoma - Peliosis hepatis - Regenerative nodes - Focal Nodular Hyperplasia (FNH) - Nodular Regenerative Hyperplasia (NRH) Adenoma Hepar Adenoma merupakan tumor yang berkapsul. Dindingnya rata, ukurannya bervariasi, dan bentuknya bervariasi dari bulat sampai lonjong. Biasanya tumor ini soliter (lebih banyak pada lobus kanan daripada kiri). Tumor ini dapat hipoechoic maupun hiperechoic (walaupun lebih jarang) dan biasanya karena perdarahan dalam adenoma tersebut. Epidemiologi Insidensi adenoma sebanyak 4-10/100.000 orang/tahun. Adenoma hampir selalu ditemukan pada wanita pada masa reproduksinya. Anak-anak jarang terkena. Pada pria, risiko terkena adenoma meningkat jika mereka memakai agen-agen anabolik. Pada 90% kasus, terdapat hubungan antara pemakaian kontrasepsi oral selama beberapa tahun dan dengan sindroma polikistik ovarium. Etiologi Adenoma dapat berkembang dalam tipe glikogenosis tipe I dan III, serta tipe IV. Pemakaian berbagai obat juga berhubungan dengan adenoma. Morfologi Adenoma sebagian besar soliter (75%) dan terlokasi terutama di lobus kanan hepar. Kejadian multiple adenoma (>3 lesi) sangat jarang namun jika timbul dinamakan adenomatosis dari hepar. Hubungan keluarga/keturunan juga berpengaruh, dibuktikan dengan adanya hubungan dengan nucleus hepatosit germline faktor alfa. Biasanya adenoma berkembang dekat dengan

Upload: melissa-kanggriani

Post on 16-Feb-2015

36 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

teori

TRANSCRIPT

Page 1: Adenoma Hepar

Differensial Diagnosa lesi hipoechoic pada USG hepar : - Adenoma- Echinococcus alveolaris- Focal non-fatty changes- Fresh abcess- Hamartomas- Lymphoma- Old hematoma- Peliosis hepatis- Regenerative nodes- Focal Nodular Hyperplasia (FNH)- Nodular Regenerative Hyperplasia (NRH)

Adenoma HeparAdenoma merupakan tumor yang berkapsul. Dindingnya rata, ukurannya bervariasi, dan bentuknya bervariasi dari bulat sampai lonjong. Biasanya tumor ini soliter (lebih banyak pada lobus kanan daripada kiri). Tumor ini dapat hipoechoic maupun hiperechoic (walaupun lebih jarang) dan biasanya karena perdarahan dalam adenoma tersebut.

Epidemiologi Insidensi adenoma sebanyak 4-10/100.000 orang/tahun. Adenoma hampir selalu ditemukan pada wanita pada masa reproduksinya. Anak-anak jarang terkena. Pada pria, risiko terkena adenoma meningkat jika mereka memakai agen-agen anabolik. Pada 90% kasus, terdapat hubungan antara pemakaian kontrasepsi oral selama beberapa tahun dan dengan sindroma polikistik ovarium.

EtiologiAdenoma dapat berkembang dalam tipe glikogenosis tipe I dan III, serta tipe IV. Pemakaian berbagai obat juga berhubungan dengan adenoma.

MorfologiAdenoma sebagian besar soliter (75%) dan terlokasi terutama di lobus kanan hepar. Kejadian multiple adenoma (>3 lesi) sangat jarang namun jika timbul dinamakan adenomatosis dari hepar. Hubungan keluarga/keturunan juga berpengaruh, dibuktikan dengan adanya hubungan dengan nucleus hepatosit germline faktor alfa. Biasanya adenoma berkembang dekat dengan permukaan kapsul hepar. Adenoma bervariasi dalam ukuran, mencapai diameter 10 cm (2->30 cm), sampai juga ditemukan nodus pediculate. Adenoma memiliki konsistensi seperti karet, keras dan hipervaskulaer. Karena warnanya yang berupa merah terang sampai cokelat terang, adenoma berbeda dengan jaringan hepar lainnya.

Diagnosa Adenoma yang kecil tidak menimbulkan ketidaknyamanan. Adenoma yang besar dapat terpalpasi atau menyebabkan nyeri pada saat ditekan dan menyebabkan efek pergeseran. Hasil laboratorium biasanya normal, walaupun AP kadang-kadang dapat meningkat, serum AFP relatif tidak berubah. Administrasi estrogen dapat menyebabkan nilai γ-GT yang subnormal. USG, CT dan MRI tidak menunjukkan adanya abnormalitas karena jaringannya hepatogenik dan dapat hipoechoic atau hipodens pada pada CT scan tanpa kontras, namun hiperdens pada fase arterial. Pada

Page 2: Adenoma Hepar

beberapa kasus, SOL dapat terdeteksi. Kemungkinan ada vaskularisasi sirkuler dan dari sana pembuluh darah irregular memasuki adenoma. Adenoma yang hipervaskuler dapat dilihat pada pemeriksaan Doppler (juga dapat dengan coeliacography atau MR angiography). Scintigrafi dengan koloid 99mTc sulphur tidak menunjukkan adanya peningkatan aktivitas. Scintigraphy fungsional menunjukkan aliran normal dan tidak ada atau sedikit peningkatan pada fase parenkimal dan ekskretorik. Laparoskopi memfasilitasi “splitsecond visual diagnosis”, dengan konfirmasi histologic dengan biopsi forceps jika perlu.

Komplikasi Nyeri yang hebat dapat timbul karena perdarahan pada adenoma atau penetrasi hemoragik dari parenkim liver di sekitarnya. Terjadinya rupture dapat menyebabkan hemoperitoneum dengan gejala yang tipikal akut abdomen dan syok sirkulasi. Hubungan antara menstruasi dengan adenoma telah ditemukan. Risiko perdarahan relatif tinggi (30-40%). Degenerasi malgna merupakan kondisi yang berbahaya.

PrognosisPrognosisnya cukup bagus. Walaupun beberapa adenoma dapat mengecil atau bahkan remisi sewaktu kontrasepsi oral dihentikan. Pada kasus lainnya, tumor tidak berubah dalam ukuran atau bahkan bertambah besar. Walaupun setelah regresi dari adenoma, masih ada risiko timbulnya hepatocellular carcinoma.

TatalaksanaProsedur pencitraan tidak dapat mengeksklusi degenerasi adenoma maligna. Tindakan bedah diindikasikan jika :

1. adanya adenoma yang besar (>5 cm) pada diagnosa pertama kali2. tumor pediculate3. pada kasus dengan perdarahan atau hematoma subkapsuler4. adanya peningkatan resiko trauma abdominal 5. adanya rencana untuk hamil

Secara umum, semua adenoma yang dapat direseksi harus dihilangkan.