adiksi

31
PEMAHAMAN ADIKSI dan PENATALAKSANAANNYA

Upload: musa-hutauruk

Post on 22-Apr-2015

3.400 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Adiksi

PEMAHAMAN ADIKSI dan PENATALAKSANAANNYA

Page 2: Adiksi
Page 3: Adiksi

Pemahaman adiksiKRITERIA ADIKSI : Merupakan penyakit primer tanpa sebab yang

jelas Mempunyai manifestasi yang multiple Seringkali bersifat progresif Potensial berakibat fatal Ketidakmampuan untuk mengontrol

penggunaan zat Terdapat preokupasi untuk menggunakan zat Individu selalu mencari dukungan untuk

memenuhi kebutuhan akan zat Terdapat toleransi dan gejala putus zat

Page 4: Adiksi

FAKTOR-FAKTOR PADA ADIKSI

Reward yang diberikan zat terhadap fisik Proses pembelajaran dari lingkungan

/teman-teman Harapan seseorang terhadap komponen

zat yang digunakan Pengaruh sosial dan budaya terhadap

pola penggunaan zat Mekanisme umpan balik dari lingkup

sosial pengguna zat Tujuan hidup seseorang untuk

menggunakan zat

Page 5: Adiksi

EFEK ZAT

Golongan depresan, menurunkan fungsi fisik, mental dan psikomotor

Golongan stimulan, menaikkan fungsi fisik, mental dan psikomotor

Golongan halusinogen, merubah kemampuan persepsi seseorang yang memberi dampak pada mental dan psikomotor

Page 6: Adiksi

Ecstasy – Hallucinogenic/amphetamine

Page 7: Adiksi

Benzodiazepines

Page 8: Adiksi

Stimulants

Page 9: Adiksi

Cannabis – Depressant, sometimes hallucinogenic in large doses, & cannabinoid

Page 10: Adiksi

Heroin

Page 11: Adiksi

Lysergic Acid Diethylamide (LSD) - Hallucinogen

Page 12: Adiksi

Opium Poppy

Page 13: Adiksi

Opium Poppy

Page 14: Adiksi

EFEK ZAT

DEPRESAN STIMULAN HALUSINOGEN

- Alkohol- Inhalansia- Metadon- Sedatif-

Hipnotik- Opiat

(morfin, heroin, kodein)

-Amfetamin-Kafein-Kokain-MDMA-Nikotin

-LSD (Elsid)-Ganja(juga

Depresan)-Jamur(jamur

tahi sapi, Meskalin, Psilosibin)

-Kecubung

Page 15: Adiksi

TEORI-TEORI MODEL ADIKSI

1. Moral Model, konsekuensi dari pilihan seseorang dan melihat penggunaan zat sebagai suatu masalah moral atau lemah iman.

2. Model Sosiokultural dan Psikologikal, faktor-faktor eksternal individu.

3. Medical Model, diperkenalkan oleh Jellineck (1960) penggunaan zat merupakan suatu penyakit dan bisa disembuhkan.

4. Multivariate Model, penggunaan zat dibentuk oleh berbagai gejala yang bervariasi yang seringkali sulit untuk menentukan faktor utamanya.

Page 16: Adiksi

Continuum of Adiksi Level 0 : Abstinensia- Individu sama sekali tidak menggunakan zat psikoaktif Level 1 : Penggunaan rekreasional- Penggunaan yang sesekali, masalah belum ada Level 2 : Penggunaan sosial/masalah awal

ketergantungan Napza. Penggunaan zat sudah mulai menimbulkan masalah

sosial, keuangan dan personal Level 3 : Masalah penggunaan berat/ketergantungan

awal- Penggunaan zat sudah mulai menimbulkan masalah fisik

seperti gejala putus zat Level 4 : Ketergantungan zat/Adiksi- Masalah akibat penggunaan zat sangat kompleks meliputi

aspek ; medis, psikologis dan sosial, spiritual.

Page 17: Adiksi

KRITERIA ADIKSISelain pemakaian dalam 12 bulan terakhir : Adanya toleransi, peningkatan dosis zat untuk

dapat efek yang sama atau lebih. Adanya gejala putus zat. Penggunaan yang meningkat baik dari jumlah

maupun lama penggunaan. Keinginan untuk menggunakan secara terus-

menerus. Menghabiskan waktu yang cukup signifikan untuk

penggunaan zat. Dampak negatif yang bermakna dalam bidang

sosial, pekerjaan, atau aktivitas rekreasional. Tetap menggunakan zat meskipun telah

mengetahui dampak buruk yang berulang atau menetap.

Page 18: Adiksi

ASESMEN DAN DIAGNOSATujuan Asesmen : Mengidentifikasi secara jelas dan akurat

gambaran klinis individu dengan adiksi. Menginisiasi interaksi dan dialog terapeutik. Meningkatkan kesadaran individu terhadap

gambaran masalah-masalah yang terjadi. Memberikan umpan balik yang obyektif. Menegakkan diagnosis. Melakukan kolaborasi dalam terapi, yang sesuai

dengan maksud dan tujuan. Mendorong perubahan yang positif. Meningkatkan motivasi individu.

Page 19: Adiksi

Pertanyaan Asesmen

Apa yang diindentifikasi oleh klien sebagai suatu masalah?

Apa yang menjadi tujuan/harapan klien? Apa yang secara umum tersedia untuk

membantu klien mencapai tujuan/harapannya?

Apa yang menjadi hambatan kemajuan klien?

Sumber daya dan metode apa yang dapat melindungi, meminimalkan atau menghindarkan hambatan itu?

Page 20: Adiksi

Pertanyaan Asesmen Apakah klien pernah mengalami krisis kehidupan,

dan bagaimana pengalaman itu dapat membuat dirinya lebih yakin?

Kekuatan dan sumber-sumber apa yang ada dalam diri klien yang dapat membantu mencapai tujuan klien?

Kekuatan dan sumber-sumber daya apa yang ada di luar klien yang dapat membantu mencapai tujuan itu?

Bagaimana cara yang paling baik untuk menggunakan sumber daya internal maupun eksternal

Apa yang diinginkan klien untuk melakukan sesuatu secara berbeda?

Page 21: Adiksi

PENEGAKAN DIAGNOSA Anamnesis baik auto maupun alloanamnesis

seputar riwayat penggunaan zat psikoaktif. Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan

neurologis. Pemeriksaan psikiatrik. Pemeriksaan psikologis. Evaluasi sosial. Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan penunjang lain sesuai kondisi klinis. Pemeriksaan khusus ; tes nalokson, tes

Nembutal.

Page 22: Adiksi

Diagnosis Multiaksial Aksis I : Gangguan klinis/kondisi lain yang menjadi pusat perhatian klinis Aksis II : Gangguan kepribadian Retardasi mental Aksis III : Kondisi medis umum Aksis IV : Masalah psikososial dan

lingkungan Aksis V : Asesmen fungsi secara global

Page 23: Adiksi

Perilaku dan Pola Pikir Pengguna Zat Psikoaktif :

Penggunaan zat yang terus bertambah Denial : penyangkalan penggunaan zatnya Proyeksi : menyalahkan orang lain di lingkungannya Rigidity : ketidak mampuan untuk mengelola dirinya sesuai kebutuhan Kemarahan : seringkali diperlihatkan

respons individu dengan rasa pemusuhan dan agresifitas verbal

Page 24: Adiksi

Perilaku dan Pola Pikir Adiksi

Manipulasi : dapat digambarkan secara superficial sebagai daya tarik.

Perfeksionis : menemukan banyak kesalahan dari segala sesuatu yang dikerjakan.

Berjanji : mungkin janji yang tulus atau sebagai kekuatan untuk memenuhi tuntutan orang lain.

Superioritas : defens ini dilakukan untuk melawan ketidakmampuan dan ketakutannya.

Grandiosity : pikiran yang tidak realistik.

Page 25: Adiksi

Perilaku dan Pola Pikir Adiksi

Ketidakmampuan bertanggung jawab. Self-pity : selalu merasa sebagai

korban. Perilaku seksual yang tidak sesuai. Penarikan diri secara sosial dan

emosional. Pink Elephant Rule : menganggap tak

ada masalah sehingga tak perlu dibicarakan.

Page 26: Adiksi

Tahapan Perubahan dalam Proses Pemulihan

1. Precontemplation : individu masih aktif pakai zat psikoaktif dan tidak berpikir untuk berhenti.

2. Contemplation : individu masih aktif gunakan zat tetapi sudah mulai timbul perasaan ambivalen.

3. Preparation : individu sudah mengambil keputusan untuk berhenti.

4. Action : individu sudah mulai mencoba menghindar menggunakan zat.

5. Maintenance : sudah berubah perilakunya dan terus belajar tentang perilaku-perilaku yang mendukung proses pemulihan.

6. Termination

Page 27: Adiksi

Hambatan dalam proses pemulihan

Hubungan interpersonal yang kurang mendukung proses pemulihan.

Kemampuan kognitif yang terganggu akibat penggunaan zat psikoaktif.

Variasi kondisi sosiodemografi. Beratnya kondisi ketergantungan zat. Masalah-masalah kesehatan yang dialaminya. Keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan

dukungan lain seperti A.A atau N.A. Harapan dari individu itu sendiri dan

kemampuan mengevaluasi diri.

Page 28: Adiksi

Pengalaman dari obyek yang hilang Denial, menyangkal bahwa zat tersebut membuat

masalah bagi dirinya. Anger, menyalahkan orang lain dan merasa sebagai

korban sehingga harus ada orang yang bertanggung jawab.

Bargaining, berjuang untuk merasa terkontrol dan punya keyakinan “Saya dapat melakukannya sendiri” atau “Saya tidak punya masalah”..

Depression, bereaksi terhadap sesuatu scr emosional.

Acceptance, mengenali dirinya telah lepas dari control dan mengenali konsekuensi dari perilakunya serta butuh dukungan orang lain.

Page 29: Adiksi

Modalitas Terapi Ketergantungan zat psikoaktif

Program pengobatan Rawat Jalan Perawatan paruh waktu/Partial

Hospitalization Program terapi residensial (TC) Rawat Inap untuk detoksifikasi Terapi Subtitusi/Terapi Rumatan

Page 30: Adiksi

Jenis-jenis terapi dalam ketergantungan zat Psikoterapi individual, kelompok, maupun

keluarga. Konseling individual, kelompok maupun

keluarga. Farmakoterapi, termasuk terapi subtitusi

(Metadon, Buprenorfin dll). Vocational therapy. Pelatihan ketrampilan sosial. Terapi komplementer lain seperti akupuntur,

olah raga dan rekreasi, terapi relaksasi.

Page 31: Adiksi