adime gizi buruk recovery

11
Nama : Dwi Febri Handayani NPM : P2.31.31.0.11.009 Kelas : D3 Gizi 2A Mata Kuliah : Dietetika Dasar Kasus 2 (Ganjil) : Kwashiorkor An RF, umur 3 tahun, laki – laki, TB 80 cm, BB 7.4 kg dan ada edema ditungkai kaki kiri. Os anak ketiga dari tiga bersaudara. Pekerjaan bapaknya adalah supir dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Beberapa hari SMRS Os mengalami diare disertai lender dan darah, batuk, berat badan turun dan nafsu makan menurun. Riwayat imunisasi tidak lengkap, riwayat penyakit keluarga tidak ada, riwayat penyakit sejak bayi penglihatan tidak jelas dan ada ganguan fungsi syaraf otak. Pemeriksaan laboratorium :Hb 11.5 gr/dl, leukosit 20.1 ribu/ml, Ht 35%, trombosit 459 ribu/ml, protein 4.2 g/dl, albumin 1.9 g/dl, globulin 2.3 g/dl, natrium 132 mEq/L, kalium 3.87 mEq/L, klorida 107 mg/dl, GDS 120 g/dl, kesadaran compos mentis, suhu 38 0 C, nadi 75 x/menit. Kebiasaan makan Os : Pagi : bubur 2 sdm Snack : biscuit 2 keping Siang - nasi 2 sdm, kuah sayur bayam, tahu ¼ potong. Snack : biscuit 2 keping Malam : ASI Obat yang diberikan Lakto B, diazinc 20 mg, micostatin, vitamin A, metronidazol, CTM KAJILAH KASUS DIATAS DENGAN LANGKAH-LANGKAH ADIME 1

Upload: dwi-febri-handayani

Post on 14-Aug-2015

322 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

NUTRITION CARE PROCESS

TRANSCRIPT

Page 1: Adime Gizi Buruk Recovery

Nama : Dwi Febri Handayani

NPM : P2.31.31.0.11.009

Kelas : D3 Gizi 2A

Mata Kuliah : Dietetika Dasar

Kasus 2 (Ganjil) : Kwashiorkor

An RF, umur 3 tahun, laki – laki, TB 80 cm, BB 7.4 kg dan ada edema ditungkai kaki kiri. Os anak ketiga dari

tiga bersaudara. Pekerjaan bapaknya adalah supir dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Beberapa hari SMRS

Os mengalami diare disertai lender dan darah, batuk, berat badan turun dan nafsu makan menurun. Riwayat

imunisasi tidak lengkap, riwayat penyakit keluarga tidak ada, riwayat penyakit sejak bayi penglihatan tidak jelas

dan ada ganguan fungsi syaraf otak.

Pemeriksaan laboratorium :Hb 11.5 gr/dl, leukosit 20.1 ribu/ml, Ht 35%, trombosit 459 ribu/ml, protein 4.2 g/dl,

albumin 1.9 g/dl, globulin 2.3 g/dl, natrium 132 mEq/L, kalium 3.87 mEq/L, klorida 107 mg/dl, GDS 120 g/dl,

kesadaran compos mentis, suhu 380C, nadi 75 x/menit.

Kebiasaan makan Os :

Pagi : bubur 2 sdm

Snack : biscuit 2 keping

Siang - nasi 2 sdm, kuah sayur bayam, tahu ¼ potong.

Snack : biscuit 2 keping

Malam : ASI

Obat yang diberikan Lakto B, diazinc 20 mg, micostatin, vitamin A, metronidazol, CTM

KAJILAH KASUS DIATAS DENGAN LANGKAH-LANGKAH ADIME

1

Page 2: Adime Gizi Buruk Recovery

NUTRITION CARE PROCESS ( NCP )

1. ASSESMENT GIZI

a. Antropometri :

TB = 80 cm

BB = 7.4 kg

Usia = 3 tahun ( 36 bulan )

Output : Status gizi berdasarkan BB/U,TB/U, BB/TB, BBI

Perhitungan Z-score BB/U :

7,4 kg – 14,3 = - 6,9 = - 4,31 SD

14,3 – 12,7 1,6

Status gizi BB/U : Gizi Buruk

Perhitungan Z-score TB/U :

80 cm – 96,1 = - 16,1 = - 4,35 SD

96,1 - 92,4 3,7

Status gizi TB/U : Sangat Pendek

Perhitungan Z-score BB/TB :

7,4 kg – 10,6 = - 3,2 = - 3,55 SD

10,6 – 9,7 0,9

Status gizi BB/TB : Sangat Kurus.

BBI usia 1-10 tahun = (umur x 2 ) + 8

Untuk An RF = ( 3 x 2 ) + 8 = 14 kg

Kajian : Berdasarkan perhitngan BB/U,TB/U, BB/TB An RF diperoleh hasil

Z-skor BB/U = - 4,31

Z-skor TB/U = - 4,35

Z-skor BB/TB = - 3,55

BBI = 14 kg

1. Angka diatas menunjukan bahwa status gizi An RF yaitu Gizi Buruk/Sangat Pendek/Sangat

Kurus. Karena nilai normal berdasarkan BB/U,TB/U, BB/TB yaitu -2 SD sampai dengan 2

SD.

2. BBI klien 14 kg sedangkan BB klien saat ini 7,4 kg. Ini menunjukan bahwa berat badan klien

saat ini sangat jauh dari normal.

2

Page 3: Adime Gizi Buruk Recovery

b. Data Biokimia :

Pemeriksaan Hasil

Laboratorium pasien

Kadar Pasien Kadar Normal Keterangan

Hemoglobin 11.5 gr/dl 10.5 – 13.3 gr/dl Normal

Leukosit 20.1 ribu/ml 5 – 10 ribu/ml Sangat tinggi

Hematokrit 35 % 31.7 – 37.7 % Normal

Trombosit 459 ribu/ml 150 – 400 ribu/ml Tinggi

Protein 4.2 g/dl 6 – 7.8 g/dl Rendah

Albumin 1.9 g/dl 3.4 – 4.2 g/dl Sangat rendah

Globulin 2.3 g/dl 1.3 – 2.7 g/dl Normal

Natrium 132 mEq/L 135 – 147 mEq/L Rendah

Kalium 3.87meq/L 3.5 – 5meq/L Normal

Klorida 107 mg/dl 102 – 112 mg/dl Tinggi

GDS 120 mg/dl <145 mg/dl Rendah

Kesimpulan : Berdasarkan pengkajian Biokimia kadar albumin klien sangat rendah yaitu 1.9 g/dl.

Karena kadar normal albumin yaitu 3.4 – 4.2 g/dl dan klien menderita Kekurangan Energi Protein.

c. Data Clinis/fisik :

1. Klien mengalami Diare disertai lendir dan darah

2. Klien Batuk

3. Nafsu makan klien menurun

4. Denyut nadi klien 75 x/menit

5. Suhu tubuh klien 38 0C

6. Kesadaran klien compos mentis

d. Dietary History :

1. Kualitatif :

a. Klien selalu makan dalam porsi kecil, sehingga energi yang didapat lebih kecil dari yang

dibutuhkan.

b. Klien tidak pernah mengkonsumsi protein hewani.

c. Klien tidak pernah makan buah-buahan.

3

Page 4: Adime Gizi Buruk Recovery

2. Kuantitatif :

NoBahan Makanan

Satuan Penukar Berat Energi Protein Lemak KH

  P g kkal gram

1 Karbohidrat 1 ¼ 90 273,2 4,26 5,91 49,94

2 Protein Nabati 1/4 27,5 22 2,99 1,29 0,077

3 Asi sekehendak 100 62 1,5 3,2 7,0

Jumlah 217,5 357,2 8,75 10,4 57,01

Kebutuhan Anak usia 3 tahun :

1. Energi : 100 kkal x 14 kg ( BBI ) = 1400 kkal

2. Protein 10% : 10% x 1400 = 35 gram

4

3. Lemak 20% : 20% x 1400 = 31,1 gram

9

4. Karbohidrat 70% : 70% x 1400 = 245 gram

4

Persentase Pencapaian Zat Gizi Klien dibandingkan dengan Kebutuhan seharusnya Anak usia 3

tahun :

1. Energi : 357,2 x 100% = 25,51%

1400

2. Protein : 8,75 x 100% = 25,0%

35

3. Lemak : 10,4 x 100% = 33,44%

31.1

4. Karbohidrat : 57,01 x 100% = 23,26%

245

Pengkajian : Pemenuhan kebutuhan gizi kurang dari 80% sehingga bisa dikatakan bahwa

asupan gizi an. RF masih belum mencukupi.

e. Riwayat Personal klien:

1. Klien berusia 3 tahun atau 36 bulan.

2. Klien anak ketiga dari 3 bersaudara

3. Pekerjaan ayahnya supir dan Ibunya seorang ibu rumah tangga.

4. Sosial ekonomi klien termasuk rendah.4

Page 5: Adime Gizi Buruk Recovery

5. Klien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.

6. Riwayat imunisasi klien tidak lengkap.

7. Klien mempunyai riwayat penyakit sejak bayi yaitu penglihatan tidak jelas dan gangguan fungsi

syaraf.

8. Klien telah mendapatkan obat Lakto B, diazinc 20 mg, micostasin, vitamin A, metronidazol, CTM.

2. DIAGNOSIS GIZI

a. Domain asupan

PROBLEMETIOLOGI SIGN &

SYMPTOMPS

Asupan energi inadekuat (NI.1.4)

Berkaitan dengan

Asupan makanan yang kurang

Ditandai dengan

Asupan Energi 25,51%

Adanya Kurang Energi Protein(NI.5.2)

Berkaitan dengan

Pengetahuan kurang

Ditandai dengan Z- score dibawah -3 SD

Asupan protein tidak adekuat(NI.5.7.1)

Berkaitan dengan

Asupan protein nabati yang sedikit bahkan tidak pernah mengkonsumsi

Ditandai dengan

Asupan Protein 25,0 %

Asupan lemak tidak adekuat(ni.5.6.1)

Berkaitan dengan

Asupan makanan yang mengandung lemak kurang

Ditandai dengan

Asupan Lemak 33,44%

Asupan Karbohidrat tidak adekuat(NI.5.8.1)

Berkaitan dengan

Asupan makanan yang mengandung karbohidrat kurang

Ditandai dengan

Asupan KH 23,26%

Zat gizi tidak seimbang(NI.5.5)

Berkaitan dengan

Keterbatasan akses terhadap makanan

Ditandai dengan

Tidak bervariasinya menu makan anak, kurang sumber protein dan zat besi

b. Domain Klinis

PROBLEMETIOLOGI SIGN &

SYMPTOMPS Perubahan Nilai Laboratorium Albumin (NC.2.2)

Berkaitan dengan

Edema pada

tungkai kaki kiri

Ditandai dengan

Kadar albumin 1,9 g/dl

(normal = 3.4 – 4.2 g/dl)

5

Page 6: Adime Gizi Buruk Recovery

c. Domain perilaku – lingkungan

PROBLEMETIOLOGI SIGN &

SYMPTOMPS Kurangnya pengetahuan tentang makanan gizi(NB.1.1)

Berkaitan

dengan

- Kurangnya informasi /Belum pernah mendapat edukasi gizi

Ditandai

dengan

- Asupan makan yang tidak bervariasi dan porsi sangat kecil

Akses makanan terbatas.(NB.3.2)

Berkaitan

dengan

- Asupan makan yang tidak bervariasi dan porsi sangat kecil.

Ditandai

dengan

- Pekerjaan ayah hanya seorang supir dan ibu hanya ibu rumah tangga serta orangtua mempunyai tanggungan 3 orang anak yang masih kecil.

3. INTERVENSI GIZI

a. Tujuan Intervensi :

1. Meningkatkan asupan Energi dan protein secara bertahap

2. Meningkatkan berat badan secara bertahap hingga mencapai berat badan normal

3. Meningkatkan kadar Hb hingga mencapai normal

4. Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang makanan dan gizi

5. Perubahan nilai laboratorium (kadar hemoglobin dan albumin) ke arah normal

6. Memotivasi Ibu balita untuk siap menjalankan perubahan perilaku dalam menyiapkan makanan

sendiri dan perubahan kekonsistenan menjalankan diet untuk anaknya.

Dilihat dari tujuan diatas maka Jenis Diet yang dijalankan yaitu : Diet Energi Tinggi Protein Tinggi

d. Perhitungan Kebutuhan Energi Dan Zat Gizi :

1. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi

Fase Stabilisasi

Energy = 80-100 kkal/kgBB/hr = 90 kkal x 7.4 kg = 666 kkal

Protein = 1-1.5 gr/kgBB/hr = 1.3 gr x 7.4 kg = 9.62 gr

Cairan = 100 ml/kgBB/hr = 100 kkal x 7.4 kg = 740 ml

Fase Transisi

6

Page 7: Adime Gizi Buruk Recovery

Energy = 100-150 kkal/kgBB/hr = 130 kkal x 7.4 kg = 962 kkal

Protein = 2-3 gr/kgBB/hr = 2.5 gr x 7.4 kg = 18.5 gr

Cairan = 150 ml/kgBB/hr = 150 kkal x 7.4 kg = 1.110 ml

Fase Rehabilitasi

Energy = 150-220 kkal/kgBB/hr = 190 kkal x 7.4 kg = 1.406 kkal

Protein = 3-4 gr/kgBB/hr = 3.5 gr x 7.4 kg = 25.9 gr

Cairan = 150-200 ml/kgBB/hr = 180 kkal x 7.4 kg = 1.332 ml

2. Kebutuhan Zat Gizi Mikro.

a. Zat Besi (Fe) = 7 mg

b. Perhitungan zat gizi mikro lainnya didasarkan pada AKG yang dianjurkan.

e. Preskripsi Diet :

1. DIET ETPT

Diet Energi Tinggi Protein Tinggi 666 kkal, 9.62 gr protein, 962 ml cairan pada fase stabilisasi.

Diet Energi Tinggi Protein Tinggi 962 kkal, 18.5 gr protein, 1.110 ml cairan pada fase transisi.

Diet Energi Tinggi Protein Tinggi 1406 kkal, 25.9 gr protein, 1.332 ml cairan pada fase

stabilisasi.

Dan Fe 7 mg

2. MC MS ML MB

f. Syarat Diet :

1. Energi tinggi , yaitu 666 kkal pada fase stabilisasi, 962 kkal pada fase transisi dan 1406 kkal

pada fase stabilisasi, untuk menyediakan energi yang cukup agar protein tidak dipecah menjadi

energy

2. Protein cukup, yaitu 9.62 gr pada fase stabilisasi, 18.5 gr protein pada fase transisi, dan 25.9 gr

protein pada fase stabilisasi, untuk menunjang pertumbuhan dan menggantikan apabila terdapat

sel-sel yang rusak

3. Lemak diberikan cukup untuk menyediakan alat transport vitamin larut lemak dan tambahan

energy.

4. Karbohidrat diberikan cukup untuk cadangan energi, mengganti simpanan glikogen, dan

mencegah ketosis.

5. Pemberian makanan lewat oral

6. Mudah cerna dan tidak merangsang

7. Dianjurkan pemilihan makanan padat energi dan protein

8. Bahan makanan sumber Fe seperti lauk hewani, sayuran hijau untuk meningkatkan kadar Hb.

9. Vitamin C untuk membantu penyerapan Fe dan mencegah kekentalan darah.

7

Page 8: Adime Gizi Buruk Recovery

10. Porsi kecil dan sering

11. Cairan diberikan tinggi untuk menggantikan cairan yang hilang akibat Diare.

12. Variasi rasa dan warna perlu diperhatikan, dihidangkan dalam keadaan hangat.

13. Makanan diberikan dalam bentuk cair dan terus meningkat ke tahap saring/lunak sesuai daya

terima pasien, diberikan dalam porsi kecil tapi sering sesuai kebutuhan pasien.

g. Implementasi

1. Pemberian makanan dan atau zat gizi yang dilakukan oleh kader kesehatan.

2. Edukasi Gizi

3. Konseling Gizi

4. Koordinasi Asuhan.

h. Menu : ( Terlampir )

i. Rencana Konseling :

1. Menjelaskan pengertian KEP dan faktor risiko KEP berat

2. Menjelaskan cara memilih jenis makanan tinggi energi dan tinggi protein.

3. Menjelaskan teknik memasak yang tepat sesuai daya terima anak yang menderita KEP berat.

4. Menjelaskan porsi makan yang sesuai.

5. Menjelaskan jadwal makan klien

6. Memotivasi Orangtua untuk melakukan Diet ETPT untuk anaknya.

4. MONITORING GIZI :

1. Perubahan asupan energi dan protein

2. Peningkatan Berat Badan

3. Perubahan nilai laboratorium (kadar hemoglobin dan albumin) ke arah normal

4. Ibu balita dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan An RF

5. Ibu balita dapat menjelaskan pola makan seimbang

6. Perubahan perilaku dalam menyiapka makanan sendiri

7. Perubahan kekonsistenan menjalankan diet.

5. EVALUASI GIZI :

1. Telah terjadi peningkatan BB klien selama 6 minggu menjadi 15 kg , yang tadinya 7.4 kg

2. Telah terjadi peningkatan asupan Energi sebesar 40% dari sebelumnya.

3. Telah terjadi peningkatan asupan Protein sebesar 50% dari sebelumnya.

4. Telah terjadi peningkatan asupan lemak sebesar 35% dari kebiasaan sebelumnya.

5. Telah terjadi peningkatan asupan karbohidrat sebesar 40% dari kebiasaan sebelumnya.

6. Terjadi perubahan perilaku ibu balita yang awalnya tidak mampu menyiapkan makanan yang

bervariasi.

8