admin pembangunan edit

Upload: dufy5050

Post on 19-Jul-2015

136 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Mata Kuliah Konsep dan Teori Ilmu AdministrasiDr. Roy V. Salomo, M.Soc, Sc

Oleh : Nama : MASAGUS DUFI ARDILA NPM : 1106038362

Pendidikan Pasca Sarjana Ilmu Administrasi UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA 2011

A. Ruang Lingkup

Administrasi Pembangunan menggunakan dua fungsi yaitu. Pembangunan Administrasi dan Administrasi Pembangunan. Kedua fungsi tersebut saling melengkapi untuk menghasilkan suatu kebijakan. Dimulai dari Partisipasi masyarakat diperlukan agar kebijakan tersebut bisa berhasil dan tercapailah perubahan ke arah modernisasi, pembangunan bangsa dan pembangunan sosial. Secara jelasnya ruang lingkup administrasi pembanguan terdiri dari :

a. Development of administration Rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yg ditempuh oleh suatu negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation-building) Penyusunan kebijakan penyempurnaan Adm Negara, meliputi: Kepemimpinan, koordinasi, pengawasan, Administrasi fungsional : kepegawaian, keuangan, sarana-sarana lain dan perlembagaan dalam arti sempit. b. Administration of development Proses perumusan kebijakan pembangunan, biasanya dalam bentuk rencana pembangunan. Pelaksanaannya secara efektif keseluruhan proses pelaksanaan keputusan-keputusan yg telah diambil dan diselenggarakan oleh dua orang/lebih untuk mencapai tujuan yg ditentukan sebelumnya.

Secara umum dijelaskan melalui bagan di bagah ini :

Kedua ruang lingkup tsb saling berkaitan satu sama lain untuk menghasilkan kebijakan. Proses perumusan kebijakan masuk ke dalam ranah administrasi negara sedangkan substansi nya bisa berasal dari ilmu lain (politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam, dsb)

Formulasi kebijakan bisa saja merupakan proses politik maupun proses administrasi. Kebijakan yang sudah diambil, perlu ada partisipasi masyarakat. Di akhir dari dua ruang lingkup tadi adalah tercapainya perubahan suatu negara ke arah modernisasi, pembangunan bangsa, pembangunan sosial ekonomi.

B. Prismatic Society

a. Negara Berkembang Perbandingan Administrasi Negara Berkembango o

Abad XX adalah abad akhir kolonialisme dan lahirnya negara-negara baru Negara-negara baru memiliki sejumlah karakteristik yang sama yang dikategorikan sebagai negara berkembang

o

Negara-negara berkembang, faktanya, lebih banyak daripada negara maju dan memiliki posisi strategis dalam konstelasi politik-ekonomi dunia

Karakteristik Umum Negara Berkembang Abad XXo

Eropa tidak mengalami, karena nation-building di Eropa digerakkan tenaga endogen dan perlahan

o o o

Negara Eropa juga pada umumnya telah memiliki satu bahasa Nation-building juga berhadapan dengan kapasitas SDM negara-negara baru Bahkan seringkali negara baru tersebut belum memiliki bangsa

Tren Umum Negara Berkembang Abad XXo

Sebagai bagian dari penelusuran ilmu administrasi negara, perbandingan administrasi negara juga mengembangkan model

o

Model adalah structure of symbols and operating rules which we think has a counterpart in the real world (Riggs)

o

Model Masyarakat Prismatis merupakan model yang umum digunakan dalam melihat karakteristik administrasi negara-negara transisional

b. Masyarakat Perismatik Kalau sebelumnya Model yang ada relatif tumbuh untuk dalam konteks preskiptif dan dengan asumsi-asumsi barat maka dalam masyarakat perismatik ini masyarakat tradisional yang diberikan perlakuan dengan model-model tersebut menimbulkan gejala perubahan

(masyarakat transisional) dan tidak meninggalkan ciri tradisionalnya, dengan juga mencoba mengikuti model yang dikembangkan negara barat/ maju.

Administrasi di masyarakat prismatic itu ada dan memiliki prosedur tetapi tidak bekerja sebagaimana mestinya. Oleh karena itu birokrasi di negara yg berciri-ciri masyarakat prismatic oleh Riggs disebut sebagai model Sala. Alasan Riggs mengembangkan model untuk negara berkembang karena pada negara berkembang masyarakat bersifat heterogen, formalistik, dan berstruktur fungsi. Dalam teorinya Riggs mengemukakan sifat masyarakat transisi antara lain : Teori struktural-Fungsional tidak bekerja Struktur yang terbentuk seringkali tidak sama karena heterogenitas Fungsi yang dimainkan instansi seringkali rancu Ada fungsi manifes, tetapi yang berjalan fungsi laten dari organisasi terdahulu Ada fungsi laten yang perlahan dibentuk, tetapi fungsi manifes belum dinyatakan

Karakteristik admnistrasi publik masyarakat perismatik :

1. Endogenous ForcesKareakteristik pertama administrasi publik masyarakat perismatik adalah melahirkan inovasi. Inovasi pada dasarnya merupakan suatu kesatuan dari sehimpunan aktor, kelembagaan, jaringan, hubungan, interaksi dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan praktik baik/terbaik), serta proses pembelajaran. Sistem inovasi sangat penting karena bukan semata menyangkut pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) itu sendiri (termasuk misalnya melalui pendidikan, penelitian, pengembangan dan kerekayasaan), tetapi juga bagaimana iptek dapat didayagunakan secara maksimal bagi kepentingan nasional dalam

pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya. Demikian sebaliknya, perkembangan ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya, menjadi bagian yang tidak dapat diabaikan dan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi arah dan kecepatan pemajuan iptek.

2. Exogenous ForcesKareakteristik selanjutnya dari administrasi publik masyarakat perismatik adalah melahirkan adaptasi. Sebuah pemerintahan tidak hanya dituntut menghasilkan sebuah kebijakan yang sesuai dengan tuntutan lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat, namun lebih dari itu harus mampu menciptakan kebijakan yang cukup fleksibel sehingga dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dunia yang telah memasuki era globalisasi. Jika sebuah kebijakan tradisional dibuat dengan memperjelas sejumlah aturan dan petunjuk pelaksanaan secara ketat, maka ke depan dibutuhkan cara baru agar kebijakan tersebut dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang dinamis dan kompleks. Perubahan/Transformasi Masyarakat Prismatis

Revisiting Perismatic Society model adalah pembaruan model Masyarakat Prismatis yang dilakukan oleh Riggs agar teorinya tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan lebih banyak negara.

Dalam Revisiting Perismatic Society Model, Riggs memasukkan skala integrasi di negara-bangsa untuk membedakan masyarakat.

C. Kritik Terhadap Administrasi Pembangunan

Administrasi pembangunan adalah bagian dari perspektif dalam ilmu-ilmu sosial yang membahas pembangunan. Lahirnya bersamaan dengan kemunculan paradigma (perspektif) pembangunan dalam ilmu sosial secara umum sejak dekade 1950-an. Dalam ilmu sosial, perlunya pemahaman mengapa pembangunan pada mulanya banyak penekanan pada tujuan dan proses pembangunan ekonomi. Teori sosial pembangunan yang merupakan dasar teori administrasi pembangunan adalah teori sosial yang bermadzhab modernisasi. Teori modernisasi, Teori ketergantungan, Teori Sistem Dunia banyak digunakan untuk mengukur administrasi pembangunan dalam mengkaji pembangunan sosial. Dibahas antara lain mengenai konsepsi di dalam masyarakat, apa asumsi-asumsinya dan kritikan dari teori-teori pembangunan sosial.

1. Teori Modernisasi Konsep : Masyarakat dianalogikan sebagai makhluk bilogis (talcot parson). Terdiri atas struktur dan fungsi Direkatkan oleh norms, value system Bagian kecil tunduk pada bagian besar Disequilibrium-equilibrium model

Asumsi : Perkembangan masyarakat dapat dilakukan dengan menciptakan proses diferensiasi struktural Diciptakan lapangan kerja dan struktur-struktur baru dalam masyarakat Perbedaan kemajuan masyarakat terjadi karena perbedaan kondisi internal Kapasitas masyarakat lebih maju dari masyarakat lain karena semata-mata faktor internal dan yang utama adalah cultural deficiency. Untuk itu perlu modernisasi Tercipta pengelompokkan masyarakat dunia atas negara pusat (inti) yang terdiri dari negara-negara maju dan negara pinggiran (periphery) yang terdiri dari negara-negara berkembang dan terbelakang. Negara pinggiran harus mengikuti pola negara inti kalau ingin berkembang menjadi negara modern. Kelemahan : Modernisasi diidentikan dengan westernisasi Rasional sekali dalam memandang perkembangan masyarakat karena bersifat linear adanya masyarakat maju dan tidak maju dari sisi kompleksitas struktur Terlalu internal minded dan a-historis Berkembang menjadi ideologi Tidak mampu menjelaskan fenomena negara-negara Amerka Selatan yang tidak berhasil dalam mengadopsi teori tersebut. 2. Teori Ketergantungan Konsep : Masyarakat terdiri atas berbagai komponen yang memiliki perbedaan-perbedaan kepentingan bahkan cenderung konflik. Teori ketergantungan dikatakan sebagai teori pembangunan yang berkiblat kepada madzhab konflik (Marxism). Teori ketergantungan mengacu pada pendapat Karl Marx tentang masyarakat yang

digambarkan sebagai satu kesatuan sistem atas dua struktur utama: (1) struktur atas; dan (2) struktur bawah Struktur atas digerakkan oleh struktur bawah. Struktur bawah adalah sistem ekonomi, sedangkan struktur atas terdiri dari sistem budaya, ideologi, politik dan sistem sosial. Struktur bawah digambarkan oleh adanya pertentangan kelas antara pemilik modal (borjuis) dan pekerja (proletar) Perkambangan masyarakat diungkapkan dalam analisis materialisme-dialektika yang mempengaruhi sistem-sistem dalam struktur atas. Pertentangan kelas menghasilkan perkembangan masyarakat.

Asumsi : Perkembangan masyarakat didasarkan atas konflik yang terjadi. Perbedaan kemajuan antar negara karena adanya faktor historis-struktural Oleh karena itu faktor internal bukanlah penyebabnya melainkan faktor eksternal. Dunia juga terpola atas negara pusat (inti) dan negara pinggiran (periphery). Hubungan yang terjalin antara Negara maju (pusat) dan negara terbelakang (pinggiran) membawa kepada kondisi ketergantungan dari negara pinggiran. Konflik-konflik yang tercipta justru membawa kepada perubahan masyarakat secara global. Solusi yang dikemukakan oleh teori klasik ketergantungan bahkan melepaskan diri dari hubungan dengan negara maju (berdikari). Kelemahan : Terlalu menekankan faktor eksternal Menjadi ideologis (utopis) Tidak mampu menjelaskan fenomena Jepang, Singapura, Malaysia dan Korea yang dapat maju akibat bekerjasama dengan negara-negara maju. Bahkan Cina sekarang yang membuka diri terhadap sistem pasar

3. Teori Sistem Dunia Konsep : Masyarakat dunia adalah kumpulan dari sistem dunia yang menyejarah dengan diawali oleh sistem mini; nomaden, kerajaan, dan kekaisaran Asumsi dalam teori Marx dan struktural-fungsional beberapa yang relevan diambil Untuk menjelaskan fenomena masyarakat harus dikembangkan displin ilmu sosial yang menyatu antara disiplin sejarah dan ilmu-ilmu lainnya (ajaran anales)

Asumsi : Sistem dunia saat ini hanya satu yakni kapitalisme global (pasar internasional) Kelompok-kelompok masyarakat tidak hanya terdiri dari negara maju (pusat) dan terbelakang (pinggiran) tetapi terdapat negara-negara yang berada di antaranya (semiperiphery). Terkadang masyarakat bangsa berada di kelompok negara berkembang, suatu saat bisa menjadi negara maju. Negara maju sebaliknya dapat terjungkal menjadi negara terbelakang jika tidak bisa mengantisipasi pergerakan global. Perbedaan kemajuan masyarakat tidak semata-mata faktor internal tetapi eksternal juga menentukan. Bangsa-bangsa di dunia ini berkompetisi dalam satu sistem kapitalisme yang ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Kelemahan : Perkembangan teori sosial pembangunan, menjadi input bagi perspektif ini. Pembangunan administrasi harus menekankan pula pembangunan elemen manusia dalam administrasi Keterkaitan struktural internasional harus menjadi pertimbangan pembangunan administrasi di negara manapun. Kearifan lokal dalam pembangunan harus mendapat tempat yang luas dalam sisi praktis.

D. Penyakit Masyarakat PerismatikPembangunan pada negara-negara berkembang dewasa ini sering sekali mengalami gonjang-ganjing dalam proses penyelenggaraannya. Banyak permasalahan diberbagai bidang yang sulit ditangani, salah satunya ialah masalah korupsi didalam proses penyelenggaraan pembangunan. Korupsi merupakan momok dalam penyelenggaraan negara yang menyengsarakan rakyat. Dengan adanya korupsi, maka sungguh akan amat sulit bagi negara (khususnya negara berkembang) untuk dapat menciptakan pembangunan yang berorientasikan pada kesejahteraan rakyat dan kemakmuran negara. Semua tindaktanduk dari penyelenggaraan pemerintah yang korup, semata-mata hanya berorientasi pada kesejahteraan individu dan kemakmuran sekelompok kecil yang bermain didalam suatu konspirasi politik pemerintahan. Melihat fenomena korupsi tersebut dalam penyelenggaraan pemerintah, maka timbulah pertanyaan-pertanyaan kecil, Apakah prilaku dari tindakan korupsi tersebut merupakan suatu bentuk dari ciri prismatic society? Dan bila ternyata benar bahwa korupsi tersebut merupakan bagian dari ciri dari prismatic society, maka apa indikator sehingga mental-

mental korupsi dapat tumbuh pada negara berkembang? dan apakah korupsi merupakan budaya dari kehidupan prismatic society? Korupsi merupakan momok dalam penyelenggaraan negara yang merupakan salah satu bentuk sifat negatif dari karakteristik masyarakat berkembang yang sedang mengalami proses peralihan. Dalam berbagai bentuknya, korupsi disebabkan oleh beberapa indicator, yaitu dari kelamnya masa lalu kolonialisme dalam suatu negara dan lemahnya mentalmental individu untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan pintas. Korupsi dalam Prismatic society bukan suatu budaya melainkan penyimpangan yang melekat dalam kehidupan Prismatic society yang dapat dikatakan sebagai penyakit dalam proses pembangunan dalam suatu negara berkembang yang menghambat tujuan dari administrasi. Menurut Pasolong (2007: 8) administrasi public merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang atau lembaga dalam melaksanakan tugas pemerintahan dalam memenuhi kebutuhan public secara efektif dan efisien. Sehingga tujuan administrasi publik yaitu Good Governance di berbagai sektor pemerintahan dapat segera terwujud.