admin rainy

11
Admin Rainy BOYS BEFORE FLOWERS SUPER JUNIOR VERSION Prologue ********************************************************************************** KELOPAK cherry blossom melayang bebas terkena hembusan angin yang berlalu, menari – nari memamerkan keindahan nya padaku, seolah menghibur hatiku yang sedang gelisah. Berulang kal aku mengamatisetiap pergerakan jarum jam yang melingkar indah di pergelangan tanganku seolah t terasa berarti. Aku mulai mengalihkan pandangan ku, memerhatikan jalanan yang sejak tadi terabaikan, kini mulai padat dengan aktivitas, beberapa meter di sebelah utara banyak orang – orang sepulang kerj menyeberangi Zebra Crosssaat lampu lalu lintas berubah hijau, atau di pinggir jalan yang lai sepanjang trotoar yang tampak ramai karena beberapa orang yang berjalan menuju etalase – e toko yang terbuka untuk sekedar ber Window Shoppingatau membeli sesuatu dengan keinginan mereka. Aku mengedarkan pandanganku sambil sesekali menghela nafas perlahan, mencari sosok bayangan yang nyata berharap dapat menemukan seseorang yang sejak tadi telah membuatku menunggu lama. Namun sampaisekarang sejak 1 jam yang lalu aku belum melihat kehadiran nya. Aku mengeratkan cardigan bergaris yang ku gunakan saat ini, hembusan angin dingin membuat roma ku meremang. Aku menengadahkan wajahku untuk menatap langit yang tampak tidak bersaha

Upload: penina-tarigan

Post on 04-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ff

TRANSCRIPT

Admin Rainy BOYS BEFORE FLOWERS SUPER JUNIOR VERSION Prologue**********************************************************************************KELOPAK cherry blossom melayang bebas terkena hembusan angin yang berlalu, menari nari memamerkan keindahan nya padaku, seolah menghibur hatiku yang sedang gelisah. Berulang kali aku mengamati setiap pergerakan jarum jam yang melingkar indah di pergelangan tanganku seolah tidak terasa berarti.Aku mulai mengalihkan pandangan ku, memerhatikan jalanan yang sejak tadi terabaikan, kini mulai padat dengan aktivitas, beberapa meter di sebelah utara banyak orang orang sepulang kerja menyeberangiZebra Crosssaat lampu lalu lintas berubah hijau, atau di pinggir jalan yang lain di sepanjang trotoar yang tampak ramai karena beberapa orang yang berjalan menuju etalase etalase toko yang terbuka untuk sekedar berWindow Shoppingatau membeli sesuatu dengan keinginan mereka.Aku mengedarkan pandanganku sambil sesekali menghela nafas perlahan, mencari sosok bayangan yang nyata berharap dapat menemukan seseorang yang sejak tadi telah membuatku menunggu lama. Namun sampai sekarang sejak 1 jam yang lalu aku belum melihat kehadiran nya.Aku mengeratkan cardigan bergaris yang ku gunakan saat ini, hembusan angin dingin membuat bulu roma ku meremang. Aku menengadahkan wajahku untuk menatap langit yang tampak tidak bersahabat. Kumpulan awan yang terlihat berwarna biru gelap menyelimuti atmosfir itu telah siap menumpahkan isinya, tak berapa lama lagi. Dengan sendirinya aku tahu, apa yang harus aku lakukan. Aku tidak mungkin tetap berada disini Di bawah pohon membiarkan tubuhku basah, dan esok hari aku akan menghabiskan waktu seharian di rumah merutuki nasib. Aku tidak ingin terkena Flu, dia pasti akan memarahi ku dan melarang ku untuk menunggunya lagi. Dia akan menyuruhku berada di rumah saja sepanjang hari. Itu Membosankan.Aku bangkit berdiri melangkahkan kaki ku menjauhi bangku kosong itu yang tampak terbiasa dengan kesunyian. Aku berniat menyusulnya, lalu menunggunya di tempat dia bekerja. Ide Bagus!Aku terus melangkahkan kakiku keselatan berjalan di atas trotoar, menelusuri jajaran took took berjendela kaca yang ramai oleh pengunjung. Sesekali aku melihat pantulan diriku sendiri, Skinny jeans berwarna biru, kaos putih polos dengan cardigan bergaris, flat shoes dengan warna senada berwarna putih. RambutBlack-Brownyang tergerai di punggung dan sebuah backpack berwarna violet favorit ku.Itulah aku.Langit semakin menggelap saat aku berbelok disudut jalan memasuki jalanan sempit dengan pencahayaan lampu toko yang remang - remang, sebelumnya aku belum pernah melewati jalan ini, aku berniat mencari jalan pintas agar segera sampai. Berbeda dengan pertokoan yang ku lewati saat ini, hawa dingin berhembus semakin mengancam membuatku merinding. Aku menghela nafas dengan teratur mencoba meyakinkan diriku, menyingkirkan fikiran negative yang berkecamuk dalam otakku. Semua nya akan baik baik saja. Oke?Tiba tiba aku terkejut saat menyadari bayangan dua orang diam diam mengendap endap sekitar 5 meter di belakangku. Aku tidak berani menoleh, hanya melirik bayangan orang tersebut berulang kali. Tubuhku gemetar, merinding, perasaan ku mengatakan akan ada suatu hal yang buruk. Aku mempercepat langkah ku, yang kurasa tidak terlalu membantu karena aku masih melihat dua orang itu terus saja mengikutiku.Aku menghirup napas dalam dalam bersiap berteriak jika mereka terus mendekat. Aku menghentikan langkahku, kali ini perasaanku benar-benar tidak enak berulangkali jantung ku berdebar dgn keras. Yang tidak terduga tiba tiba mataku membulat sempurna, fikiranku semakin kalut membuat kepalaku pening. Saat mendengar gelegar suara tawa semakin mendekat di ujung jalan yang akan ku lewati. Mereka muncul satu per satu dari balik bangunan, laki laki pertama yang berambut kemerahan bergelombang berdiri di depan kemudian dua orang muncul setelahnya menempatkan diri di sisi sang pemimpin. Laki laki yang berada di sisi kanan berambut hitam berantakan dan di sisi kiri berambut kecoklatan dengan potongan rambut yang rapi. Mereka berhenti tepat tiga meter di depan ku.Aku berbalik namun dua orang yang terus mengikuti ku juga berhenti dan sekarang mereka mengepung ku. Mereka merencanakan sesuatu yang buruk padaku. Terlihat jelas dari tatapan mata mereka yang tampak Lapar. Aku di jebak. Hai, manis. Aku berbalik, mencari sumber suara. Panggilan menjijikan itu pastilah tertuju padaku. Seakan menjawab pertanyaan ku, laki laki yang menempatkan dirinya di tengah tersenyum memamerkan sederet gigi putihnya. Rambutnya yang berwarna kemerahan yang bergelombang itu bergerak gerak bebas. Aku sedikit mengeratkan cardiganku yang tersingkap karena hembusan angin.Laki laki berambut merah itu berjalan mendekat, aku tak bisa melangkah mundur atau pun lari karena dua orang di belakangku selalu siaga dan kemungkinan besar mereka akan menyeretku kembali jika aku akan kabur.Apa yang harus aku lakukan?Kau ingin bersenang senang bersamakami? Tawarnya tampak antusias. Aku mengangkat kedua alis ku, kening ku berkerut. Tangan kanan nya perlahan terulur mencoba menyentuh wajah ku. Dengan keras aku menepisnya.Dia terkekeh. Merasa puas dengan reaksiku.Dia galak sekali. Cibir si rambut kecoklatan sambil menepuk bahu teman nya yang berambut hitam tertata rapi. Semua orang tertawa dengan lelucon itu, kecuali aku. Dasar orang orang tolol.Aku mencoba menarik nafas dengan teratur karena nafasku yang berantakan tadi membuatku hampir tersedak, Aku berusaha menutupi ketakutanku, namun selalu gagal. Akhirnya aku menyerah. Aku menutup kedua mataku dengan erat. Aku takut Aku menunduk Oppa kau dimana? Batinku. Tubuhku bergetar ketakutan. Aku mengepalkan kedua telapak tangan ku hingga buku buku jariku memutih saat merasakan aromaChigarettemenguar melalui hembusan nafasnya yang berat menggelitik permukaan wajah ku. Dia semakin mendekat. Aku hanya bisa menjerit frustasi di dalam hatiku. Aku mencoba membuka mulut yang seakan terkunci, ingin berteriak namun tidak ada suara yang keluar. Aku menggigit bibir bawahku saat merasakan sesuatu menetes dengan perlahan turun membasahi pipiku.Kumohon tuhan Selamatkan aku. Boys Before Flowers ` Super Junior Version`BUGH!Udara dingin menyapu permukaan wajahku, langkah kaki si rambut kemerahan dihadapan ku perlahan menjauh. Argh! Aku menangkap suara rintihan yang menyayat hati itu terdengar amat sangat jelas di indera pendengaranku, membuatku bergidik ngeri saat membayangkan keributan apa yang terjadi di sekitarku. Namun, aku masih enggan membuka kedua mataku. Samar samar terdengar suara erangan kesakitan saat kurasakan tubuh seseorang menghantam kerasnya aspal di jalan. Hingga suara gemeretak yang terdengar pilu itu masih dapat terdengar oleh ku.Bukalah matamu. Aroma mint yang menyejukkan terhirup oleh indera penciuman ku, dia laki laki yang berbeda bukan laki-laki yang berambut merah yang berbau tembakau. Suaramanlyitu meyakinkan ku, dan aku menurut.Aku membuka kelopak mataku perlahan, samar samar wajah si pemilik suaramanlyitu terlihat. Kedua lesung pipinya terlihat manis saat kedua sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman, rambutblack-shinenya yang tertata rapi dengan poni yang menutup keningnya tersingkap terkena hembusan angin. Kulit putihnya seakan bersinar terkena pantulan cahaya di lampu teras. Aku memandanginya dengan mulut ternganga karena pesonanya. Jaket coklat panjang, Scraft berwarna putih, kaos V-neck berwarna cream di padu dengan skinny jeans hitam dan sepatu hitam yang senada dengan jeans yang ia pakai semakin menambah ketampanan nya. Ohh God Is he an angel ? Dia hanya tersenyum memandangi ekspresiku. Aku menunduk malu - malu. Apa mereka melukaimu? Suaranya yang selembut beledu itu membuaiku. Aku mengangkat wajahku mengingat namja yang berada di hadapan ku ini lebih tinggi dariku Nada khawatir terdengar begitu nyata saat dia mengatakan nya.Aku menggeleng. Lidahku kelu, aku tidak tau apa yang harus aku katakan, aku tau dia akan mengerti maksud ku. Aku tidak bisa berpaling sedetikpun dari wajahnya dan jantungku berdetak lebih cepat saat aku mendapati tatapanCalm-eyesnya menatapku tajam hingga membuat kedua pipiku memanas. Wajahku merona. Dengan cepat aku menundukkan kepalaku. Dia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sapu tangan berwarna putih. Aku mengamati pergerakan tangan kananya yang luwes sedetik kemudian dia menyodorkan nya padaku. Jangan menangis. Suara manly-nya yang menenangkan. Membuatku tersadar, air mata yang mengalir membasahi pipiku tadi menyisakan bekas yang dapat dilihat olehnya. Aku tersenyum malu dan segera meraih sapu tangan itu dari tangan nya dan mengusap sisa sisa air mata yang hampir kering tersapu udara dingin.Sebaiknya kau lebih berhati hati Aku menunduk sambil memainkan jemariku yang menggenggam sapu tangan miliknya. Aku akan mengantarmu sampai di jalan utama, jika kau mau? Aku mengangguk tanpa tanpa berfikir panjang, aku tau dia menunggu jawaban ku . Terima kasih. ***Aku melihat gemerlap cahaya lampu yang berderet di etalase toko yang berjendela kaca di seberang jalan. Sepanjang perjalanan yang memakan waktu 15 menit itu kami lewati dalam diam kami sibuk dengan fikiran kami masing masing. Sesekali aku menoleh memandang wajahnya yang ketampanan nya melebihi dosis? Benar benar tidak boleh terlewatkan.Aku menghela nafas lega saat melihat Restaurant Sapphire tepat berada di depan ku, hanya melangkah beberapa meter di seberang jalan. Restaurant yang di dominasi warna biru itu menjadi akhir tujuan ku. Sampai Jumpa. Aku tersadar dari lamunanku, menoleh sejenak melihat seorang namja dengan suaramanlyitu berbalik dan melambaikan tangan nya sebelum berjalan pergi. Gomawo! Dia menghentikan langkahnya mendengar teriakan ku, berbalik sejenak dan memamerkan senyumnya dengan keduadimpledi pipinya. Dengan langkah santainya ia kembali melangkah pergi, aku hanya memandang sosoknya dari balik punggungnya yang semakin menjauh.Can we meet again, someday.? Ucapku pada diriku sendiri, semoga kita bisa bertemu lagi. Tapi bagaimana caranya? Aish, babo kenapa aku tadi tidak menanyakan namanya. Apa sih yang ada di otak ku? Bibirku mengerucut sebal.Aku menunduk dan menyadari sapu tangan berwarna putih itu masih ada dalam genggamanku. Astaga! Rainy Kim Babo Aku mengerjab ngerjabkan kedua mataku, tak percaya saat menyadari kebodohan ku yang memalukan Bagaimana bisa aku lupa mengembalikan nya?Aku mengerang frustasi.Aku menatap jalan yang dia lewati, namun namjamanlyitu sudah menghilang dalam keramaian. Aku menhentakkan kakiku di aspal dengan brutal.Yesung -Hyung, bukankah dia adikmu? Suara tenor berupa bisikan pelan di tengah keramaian di pinggir tempat pejalan kaki tertangkap indera pendengaran ku. Aku berbalik dan mendapati sosok yang familiar itu berjalan dengan kedua teman nya menghampiriku. My Rain ? Kaukah itu? Tanya nya memastikan. Matanya menyipit, keningnya bertaut . Rambut pirang nya melambai-lambai terkena hembusan angin, Sweater abu abu yang dia kenakan nampak serasi dengan celana panjang nya berwarna hitam.Aku tersenyum sumringah, sambil memandang tiga namja itu bergantian. Oppa. Aku melangkah perlahan dan berhambur kesisinya. Dia merangkul ku dan menempatkan ku disamping nya, menggeser namja 4D dari tempatnya. Aish... Childish. Decaknya, merasa kesal. Aku menoleh ingin sekali aku menjulurkan lidah ku, namun aku urungkan niat ku. Aku hanya tersenyum puas penuh kemenangan. Namun namja dengan kulit seputih susu itu malah mengacak- acak rambutku. Aku memberikan death glare terbaik ku padanya, namun dia malah tertawa terbahak bahak. Aku mengangkat kedua alisku. Orang Aneh.Dengan gerakan cepat dia menyambar sapu tangan yang ada di tangan kanan ku menggunakan ibu jari dan jari telunjuknya yang panjang.Heechul Oppa! Jeritku.Dia mengangkat tangan nya setinggi mungkin, aku berjinjit dan mencoba meraihnya tapi tidak bisa juga. Dia melambai lambaikan sapu tangan itu di hadapan ku, menggodaku. Aku berkacak pinggang di hadapan nya. Dasar menyebalkan. Kembalikan! Ujarku tidak sabar.Tak berapa lama dia menghentikan aksinya, memandangi sapu tangan itu dengan seksama. S.C ? Satu alisnya terangkat. Heran. Dengan gerakan cepat aku meraih sapu tangan itu dari tangan nya yang berada di depan dadanya. Ini milikku. Cepat- cepat aku memasukan nya ke dalam backpack violet ku.Milikmu? ulangnya. Sambil menggaruk garuk kepalanya yang aku rasa tidak gatal Aku tidak pernah melihatmu memakainya. Dia bergumam.Aku memilikinya sekarang. Aku bersikeras.Dia melangkah terlebih dahulu menjauhi kami, dan berhenti hingga berada 3 meter di depan ku.Namja jangkung itu membenarkan syal biru yang dia pakai dan kembali melangkah mendahului kami.Yesung Oppa meraih tangan ku dan menggenggamnya dengan sayang, dia tersenyum saat aku menoleh senyum yang sangat kusukai. Namja disamping kiri oppa ku tersenyum melihat kedekatan kami. Bukan kah aku menyuruhmu untuk menunggu ku dirumah? Yesung oppa berkata sambil membenarkan letak frame kaca mata hitam yang dia pakai.Lihatlah Oppa ku yang fasionable ini Aku bosan dirumah. Jawabku cepat. Dia mengangguk. Mengerti.Kami masih terus berjalan menapaki jalan yang penuh dengan pohon bunga cherry blossom. Kurang beberapa blok lagi kita akan sampai di rumah. Rainy-ah, kau sudah makan? namja bersuara tenor di samping kakak ku itu memecah keheningan diantara kami bertiga ia sedang menoleh memandangku. Menunggu jawaban ku. Aku sempat memakan ramyun instan tadi sore sebelum menjemput kakak. Ucapku tampak terlalu jujur. Aku akan memasakan mu nanti saat kita sampai dirumah, kau mau Samgyetang tidak? Tadi manajer mengijinkan ku mengambil bahan bahan yang ada di sana dengan free sebagai bonus. Ucapnya tampak antusias sambil mengangkat tas plastic berwarna putih yang berisi bahan bahan yang di maksud.Bolehkah aku membantumu memasak Oppa? Pasti akan sangat menyenangkan. Ujarku tanpa basa-basi.Tentu, Rain.Terima kasih, Ryeowook Oppa. Dia tersenyum dan berlalu.Cherry blossom melayang bebas di sekitarku saat angin berhembus, hingga membuat sebagian rambut ku yang tergerai bergerak - gerak bebas.Aku masih memikirkan namja yang menolongku tadi, dia meninggalkan sapu tangan berwarna putih dengan rajutan benang sutra berinisial ' S.C ' ?Begitulah yang aku amati tadi..Siapakah dia sebenarnya?'Can we meet again, Someday?' Kata - kata itu terus berputar - putar dalam otak ku...Yeah, I HOPE .******************************************************************************* Admin Rainy BOYS BEFORE FLOWERS SUPER JUNIOR VERSION Chapter 1 Coming Soon!!Tolong tinggalkan jejak bagi yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca fanfic saya, RCL Please !Saya masih belajar dan ingin menjadi lebih baik lagi di kemudian hari nanti jadi Saya butuh kritik dan saran yang membangun dari chingudeul semua juga sebagai semangat saya menulis chapter selanjutnya..See you next chapter, bagi yang masih menginginkan nya [?]Link FF BOYS BEFORE FLOWERS : SUPER JUNIOR VERSION di akun facebook Admin Rainy :http://www.facebook.com/note.php?saved&&note_id=524732394218596#Big Bow Rainy #