administrasi pembangunan
DESCRIPTION
Kuliah Umum FIA dan Humaniora Univ. Muhammadiyah Sukabumi di Gedung SS Bappenas-Jakarta, 28 Mei 2014TRANSCRIPT
dadang-solihin.blogspot.com 2
33
Materi• Apa Itu Administrasi Pembangunan?• Siklus Manajemen Pembangunan• Planning• Budgetting• Implementation
– Praktek Korupsi di Indonesia• Monitoring dan Evaluasi• RPJMN dalam Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional• Aparatur Sipil Negara (ASN)
4dadang-solihin.blogspot.com
Apa Itu Administrasi Pembangunan?• Pembangunan nasional sebuah negara
memunculkan kebutuhan dan tuntutan tertentu yang memerlukan kemampuan administrasi yang khusus pula.
• Jenis administrasi atau manajemen ini yang diterapkan untuk negara-negara berkembang disebut sebagai Administrasi Pembangunan atau Manajemen Pembangunan.
• Secara umum, Administrasi Pembangunan merupakan bagian integral dari pembangunan masyarakat dan sangat dipengaruhi oleh karakteristik politik, ekonomi dan budaya masyarakat secara keseluruhan.
dadang-solihin.blogspot.com 5
6dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 7
UU25/2004: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
SPPN adalah Satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan Untuk menghasilkan rencana-
rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
Yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
8dadang-solihin.blogspot.com
Tujuan SPPN1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
9dadang-solihin.blogspot.com
Proses PerencanaanPendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
10dadang-solihin.blogspot.com
NASIONAL DAERAHDokumen Penetapan Dokumen Penetapan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional(RPJP-Nasional)
UU (Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah)
Perda (Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJM-Nasional)
Per Pres (Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah)
Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL)
Peraturan Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)
Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Per Pres (Ps. 26 Ayat 1)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL)
Peraturan Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Peraturan Pimpinan SKPD( Ps. 21 Ayat 3)
11dadang-solihin.blogspot.com
Status Hukum Dokumen Perencanaan
IMPACT
Indikator Kinerja dan Log-Frame
ABK
AT
KPJM
OUTPUT INPUTOUTCOMEINPUT OUTPUT OUTCOME
12dadang-solihin.blogspot.com
RPJPN 2005-2025
dadang-solihin.blogspot.com 13
Visi Pembangunan 2005‐2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
(UU 17 TAHUN 2007)
Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian
Nasional
Fungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat Perencanaan• Sebagai alat koordinasi
seluruh stakeholders• Sebagai penuntun arah• Minimalisasi ketidakpastian• Minimalisasi inefisiensi
sumberdaya• Penetapan standar dan
pengawasan kualitas
14dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 15
16www.dadang-solihin.blogspot.com
Legislasi
Anggaran
Pengawasan
Fungsi DPR/D menurut UU 27/2009
Fungsi DPR/D menurut UU 27/2009
1.
2.
3.
UU 17/2003Reformasi Sistem PenganggaranPARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Visi: Melaksanakan rencana
pembangunan lima tahunan berdasarkan GBHN
Visi: Melaksanakan program kerja
Presiden/KDH terpilih
Misi: Penyelenggaraan pemerintahan
umum dan pembangunan Penganggaran berdasarkan
pendekatan menurut pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
Misi: Pelaksanaan kerangka regulasi,
kerangka investasi, dan pelayanan publik yang di tuangkan dalam RKP/D
Anggaran disusun berdasarkan RKP/D dengan mempertimbang-kan kemampuan keuangan negara
17dadang-solihin.blogspot.com
1/2
UU 17/2003Reformasi Sistem Penganggaran
dadang-solihin.blogspot.com 18
Penganggaran Berbasis:1. Pengeluaran Rutin2. Pengeluaran
Pembangunan
Paradigma Lama
Penganggaran dengan Pendekatan: 1. Penganggaran Berbasis
Kinerja2. Kerangka Penganggaran
Jangka Menengah3. Anggaran Terpadu
Paradigma Baru
2/2
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
dadang-solihin.blogspot.com 19
Tujuan 1. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages between performance and budget);
2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penganggaran (operational efficiency);
3. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit kerjadalam melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran (more flexibility and accountability).
Landasan Konseptual
1. Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output and outcome oriented);
2. Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager manages);
3. Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada stuktur organisasi (Money follow function).
Tujuan
Landasan Konseptual
Syarat Penerapan PBK• Indikator yang mencerminkan tolok ukur untuk mencapai
sasaran program (outcome);• Pendekatan yang digunakan dapat berfokus thd efek-
tivitas, efisiensi, outcome atau kepuasan pelanggan;• Sebagai instrumen evaluasi kinerja.
Indikator Kinerja
Standar Biaya
Evaluasi Kinerja
• Mencerminkan kebutuhan dana untuk menghasilkan sebuah output atas pelaksanaan sebuah kegiatan;
• Menunjukan seluruh komponen/item yang harus dibiayai;• Penetapan unit cost untuk setiap komponen/item,
menggunakan harga yang paling ekonomis namun tetap memperhatikan kualitas produk.
• Membandingkan antara rencana kinerja dan realisasinya berdasarkan indikator yang telah ditetapkan;
• Menganalisis perbedaan (gap) yang terjadi dan merumuskan alternatif solusinya;
• Menyempurnakan indikator kinerja untuk tahap selanjutnya;
• Rekomendasi kelangsungan kebijakan.
20dadang-solihin.blogspot.com
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)
dadang-solihin.blogspot.com 21
Tujuan 1. Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih efisien (allocative efficiency)
2. Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to improve quality of planning)
3. Lebih fokus terhadap pilihan kebijakan prioritas (best policy option)
4. Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal dicipline)5. Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal
sustainability)Landasan
Konseptual1. Penerapan sistem rolling budget2. Mempunyai baseline (angka dasar)3. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar4. Penetapan Parameter5. Adanya mekanisme usulan tambahan anggaran bagi
kebijakan baru (additional budget for new initiatives)
Tujuan
Landasan Konseptual
(R)APBN Prakiraan Maju
Implikasi anggaran
KPJM
Prakiraan Maju
Kebijakan ditetapkan sbg baseline
2012 2013 20142011
APBN2011
T0
RAPBN2012
T+1
Prakiraan Maju2013
T+2
Prakiraan Maju2014
T+3
REALISASI2011
T-1
APBN2012
T0
RAPBN2013
T+1
Prakiraan Maju2014
T+2
Prakiraan Maju2015
T+3
TA 2011 danKPJM 2012 - 2014
TA 2012 dan KPJM 2013 - 2015
Rolling Budget
22
KPJM : Ilustrasi dan Cara Kerja
dadang-solihin.blogspot.com
Penganggaran Secara Terpadu• Semua kegiatan instansi pemerintah disusun secara terpadu,
termasuk mengintegrasikan anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan.
• Tahapan yang diperlukan sebagai bagian upaya jangka panjang untuk membawa penganggaran menjadi lebih transparan, dan memudahkan penyusunan dan pelaksanaan anggaran yang berorientasi kinerja.
• Dalam kaitan dengan menghitung biaya input dan menaksir kinerja program, sangat penting untuk mempertimbangkan secara simultan biaya secara keseluruhan, baik yang bersifat investasi maupun biaya yang bersifat operasional.
23dadang-solihin.blogspot.com
Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah
dadang-solihin.blogspot.com 24
dadang-solihin.blogspot.com 25
Syarat Utama Keberhasilan Proses Implementasi(Teori Implementasi Edward III)
1. Komunikasi– Keberhasilan kebijakan mensyaratkan agar implementor
mengetahui apa yang harus dilakukan. – Apabila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas atau
bahkan tidak diketahui sama sekali oleh kelompok sasaran, maka kemungkinan akan terjadi resistensi dari kelompok sasaran.
dadang-solihin.blogspot.com 26
2. Sumber Daya– Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan
konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakan, implementasi tidak akan berjalan efektif.
– Sumber daya tersebut dapat berwujud SDM, yakni kompetensi implementor dan sumber daya finansial.
– Tanpa sumber daya, kebijakan hanya tinggal di kertas menjadi dokumen saja.
dadang-solihin.blogspot.com 27
2. Disposisi– Disposisi adalah watak dan karakteristik atau sikap yang dimiliki
oleh implementor seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. – Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan
dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan.
– Ketika implementor memiliki sifat atau perspektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif.
dadang-solihin.blogspot.com 28
2. Struktur Birokrasi – Struktur birokrasi yang bertugas mengimplementasikan
kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan.
– Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya standard operating procedures (SOP).
– SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.
– Struktur organisasi yang terlalu panjang akan cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan red tape, yakni prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks.
– Ini pada gilirannya menyebabkan aktivitas organisasi tidak fleksibel.
dadang-solihin.blogspot.com 29
dadang-solihin.blogspot.com 30
Korupsi sebagai KejahatanPersepsi
• Korupsi sbg kebiasaan (ini yg selama ini terjadi, sehingga merusak moral bangsa)
• Korupsi sbg mismanagement (ini yg di masa lalu dianuti, sehingga negara dirugikan)
• Korupsi sbg kejahatan (ini yg harus kita kembangkan)
Kapan Kejahatan (Crime) Korupsi Terjadi ?
Manakala bertemunya unsur-unsur:• Niat untuk melakukan (desire
to act)• Kemampuan untuk melakukan
(ability to act)• Peluang / kesempatan
(opportunity)• Target yang cocok (suitable
target)
dadang-solihin.blogspot.com 31
catatan : penjahat yg profesional akan melakukan kejahatannya apabila pay off > cost.
Kendala Pengungkapan TPK
• Kejahatan yang terorganisir, dalam beberapa kasus melibatkan pejabat/aparat.
• Pelaku intelektual seringkali tidak terlibat langsung dalam aksi kejahatan.
• Rantai kejahatan yang panjang dapat mengakibatkan putusnya rantai alat bukti.
• Locus delicti bersifat lintas batas negara.• Alat/sarana kejahatan semakin canggih.• Hukum seringkali tertinggal dari
kejahatan.
dadang-solihin.blogspot.com 32
Proses Pencucian Uang 1. Placement
– Penempatan hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan
2. Layering– Memindahkan atau mengubah
bentuk dana melalui transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (audit trail) asal usul dana
3. Integration– Mengembalikan dana yang telah
tampak sah kepada pemiliknya sehingga dapat digunakan dengan aman
dadang-solihin.blogspot.com 33
Modus Pencucian Uang 1. Smurfing
– Memecah-mecah transaksi dari sejumlah besar uang menjadi kecil-kecil
2. Structuring– Melakukan transaksi dari yang
semula berjumlah kecil makin lama semakin besar di bawah batas minimum pelaporan.
3. U-turn– Memutar balikkan transaksi untuk
kemudian dikembalikan ke rekening asalnya.
dadang-solihin.blogspot.com 34
A90
A200
A500
A1000
A5000
A1000
80
70 40
85
9995
9585
65
90100
B1000
A570
80
90
90
80
80
50
95
5
Paradigma Baru Memberantas Kejahatan• Diketahuinya “Proceeds of Crimes (Hasil Kejahatan)” adalah “LIVE
BLOOD” kejahatan.• “Proceeds of Crimes” adalah titik terlemah dari rantai kejahatan.• Menghalangi pelaku menikmati hasil kejahatan dapat
menghilangkan motivasi untuk berbuat jahat.• Pelaku selalu berusaha agar harta kekayaan hasil kejahatannya
terlihat sebagai hasil kegiatan yang sah agar aman untuk digunakan.
• Kesulitan mendeteksi kejahatan dan pertanggungjawaban pidana pelaku intelektual dapat diatasi dengan menelusuri harta kekayaan hasil kejahatan (“FOLLOW THE MONEY”).
• Metode alternatif mengungkap kejahatan pelaku dan merampas harta kekayaan hasil kejahatan adalah mengungkap perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
dadang-solihin.blogspot.com 35
dadang-solihin.blogspot.com 36
Monev?
+ 30 Laws and Regulationsregarding M&E
Picture from John Mancini, ECM in State and Local Governmentdadang-solihin.blogspot.com 37
Definisi Monitoring• Monitoring secara umum dapat diartikan
sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain:– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan
keluarannya (fokus pada input, proses dan output)
– Pelaporan tentang kemajuan– Indentifikasi masalah-masalah
pengelolaan dan pelaksanaan.
38dadang-solihin.blogspot.com
Definisi Evaluasi• Proses menentukan nilai atau pentingnya
suatu kegiatan, kebijakan, atau program.• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik
terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan.
(OECD, 2010)
39dadang-solihin.blogspot.com
40
Jenis Evaluasimenurut waktu pelaksanaan
Tahap Perencanaan (ex-ante): dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan untuk memilih dan menentukan:
1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan 2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya
Tahap Pelaksanaan (on-going) Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program
Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post) dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program
mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan untuk menilai:
1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), 2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun 3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.
dadang-solihin.blogspot.com
Pelaporan hasil MonevTerlalu Banyak
RegulasiInefisiensi
Biaya Pelaporan Penerima Laporan• 7 UU• 11 PP• 1 Perpres• 1 Inpres• 2 Kepmen• 4 Permendagri• 20 Laporan K/L• 58 Laporan
(Pemda)
• 74 K/L• 653 Eselon I• 11.240 Eselon II • 33 Provinsi 990 SKPD• 441 Kab/Kota 13.230
SKPD• Diperkirakan kebutuhan
kertas mencapai 112.757 rim/tahun (225 ton)
• Biaya antar ......? Berapa total biaya??
• Bappenas = 8 Laporan• Depkeu = 11 Laporan• Depdagri = 20 Laporan• Kemenpan = 4
Laporan• BPK = 8 Laporan• Presiden = 20 Laporan• LAN = 1 Laporan• K/L = 5 Laporan
dadang-solihin.blogspot.com 41
Gambaran Sistem M&E
www.dadangsolihin.com 42
Sekarang Akan Datang Adanya berbagai macam peraturan yang
mengamanatkan agar sektor (K/L) dan daerah menyusun laporan evaluasi kinerja pembangunan Kemdagri LAN Menpan Kemkeu Bappenas Setneg K/L terkait
Tidak adanya implikasi/dampak dari pelaksanaan kegiatan evaluasi
Sangat Mahal (Biaya dan Waktu) Evaluasi top-down Evaluasi fragmentasi 1 waktu Evaluasi pasif Kurangnya penghargaan terhadap hasil
evaluasi
Satu laporan dapat diakses oleh seluruh institusi (K/L) dan daerah
Evaluasi dapat dilakukan secara komprehensif
Sistem evaluasi yang baru diharapkan mewujudkan integrasi dan saling keterkaitan yang bersinergi dan mempengaruhi antara hasil evaluasi yang satu dengan yang lainnya
Lebih efisien dan biaya rendah Memperkenalkan evaluasi yang
terintegrasi, sistem top-down dan bottom-up
Evaluasi yang kontinu untuk proses pembelajaran institusi
Evaluasi aktif (melibatkan pihak eksternal) Menciptakan sistem insentif-disinsentif dari
hasil evaluasi Adanya komunitas evaluator
dadang-solihin.blogspot.com 43
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dadang-solihin.blogspot.com 44
Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANG
RKP RPJM Nasional
RPJP Nasional
Renstra KL Renja ‐KL
RAPBN
RKA‐KL
APBN
Rincian APBN
Pedoman Dijabarkan Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
Pemerintah Pusat
RPJM Daerah
RPJP Daerah
RKP Daerah
Renstra SKPD
Renja ‐SKPD
RAPBD
RKA ‐SKPD
APBD
Rincian APBD
Pedoman
Pedoman
Pedoman Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Diacu
UU SPPN (No.25/2004)
Pemerintah
Daerah
BahanBahan (diserasikan dlm RAKORPUS & Trilateral Meeting)
Bahan Bahan
UU KeuNeg (No.17/2003)
RPJMN 2015-2019 dalam Kerangka RPJPN 2005-2025
dadang-solihin.blogspot.com 45
Visi Pembangunan 2005‐2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
(UU 17 TAHUN 2007)
Kerangka Penyusunan RPJMN
dadang-solihin.blogspot.com 46
Rancangan TeknokratisRPJMN
2015‐2019
RancanganRPJMN
2015‐2019
Rancangan AkhirRPJMN
2015‐2019
Visi – Misi Presiden terpilih
Musrenbang RPJMN dan Sidang Kabinet
Arahan RPJPN 2005‐2025
Isu Strategis Jangka Menengah 2015‐2019 (background studies)
Evaluasi RPJMN 2010‐2014
Aspirasi Masyarakat
RPJMN :Menjabarkan Visi – Misi Presiden Terpilih Ke Dalam
Berbagai Program dan Kegiatan Pembangunan
dadang-solihin.blogspot.com 47
RPJMN 2015‐2019 :1. Prioritas Nasional2. Arah Kebijakan dan Sasaran Pembangunan Nasional3. Dukungan Mekanisme Implementasi :
‐ Kerangka Regulasi‐ Kerangka Kelembagaan‐ Kerangka Pendanaan
4. Pembangunan Bidang‐bidang5. Pembangunan Wilayah
Visi – Misi Presiden terpilih
Arahan RPJPN 2005‐2025
Kerangka Pikir Penyusunan RPJMN 2015-2019
dadang-solihin.blogspot.com 48
Bac
kgro
und
Stud
ies
Bac
kgro
und
Stud
ies
SDA
SDM
IPTE
K*Sumber UU 17/2007 tentang
RPJPN Tahun 2005-2025
Evaluasi RPJMN 2
MASUKAN STAKEHOLDERS
1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
2. Ekonomi3. Iptek4. Sarana dan
Prasarana5. Politik6. Hankam7. Hukum dan
Aparatur8. Wilayah dan
Tata Ruang9. SDA dan LH
9 Bidang:
PEMBANGUNANBERDAYA SAING,
INKLUSIF,BERKELANJUTAN &
BERKEADILAN
Pengarusutamaan
Tantangan &Kendala
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Kerangka Pembangunan Berkelanjutan
dadang-solihin.blogspot.com 49
Aspek Ekonomi1. Struktur Ekonomi2. Pola Konsumsi dan
Produksi 3. Ketahanan Pangan4. Ketahanan Energi5. Infrastruktur/
Konektivitas
Aspek Sosial1. Pemerataan2. Kesehatan3. Pendidikan4. Keamanan 5. Perumahan6. Kependudukan
Aspek Lingkungan1. Atmosfir2. Tanah3. Pesisir dan Laut4. Air Bersih 5. Keaneka-ragaman
Hayati
Aspek Kelembagaan1. Kerangka
Kelembagaan2. Kapasitas
Kelembagaan dan Aparatur
Framework for Construction of Sustainable Development Indicators, September, 2001
MDG dan Post-2015 Development Agenda
Tata Kelola dan Pemberantasan
KorupsiLingkungan dan
Keanekaragaman Hayati
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN : Bukan Lagi Pilihan, Namun menjadi Keharusan
Kelemahan 1: aspek lingkungan belum berkembang seperti pilar sosial dan ekonomi ukuran dan indikator Kelemahan 2: valuasi aspek
lingkungan dan internalisasi ke dalam pilar ekonomi dan sosial
Ekonomi Hijau
Kerangka Teknokratik RPJMN 2015 – 2019 Menguatkan Landasan untuk Keluar dari Middle Income Trap (MIT)
Keluar dari MIT
RT-RPJMN 2015 – 2019Amanat RPJP :SDA, SDM, Iptek
KerangkaPendanaan :
APBN dan Non
KerangkaRegulasi
PolhukamBonus Demografi, AEC, Post 2015, Climate Change
Ekonomi Kesra Lingkungan
-RB-Tertib hukum -Anti korupsi-Demokrasi-Stabilitas DN
- TranfromasiStruktur
- Resiliensi- Infrastruktur- Inovasi
Daerah
- Mutu SDM- Kemiskinan - Pemerataan- Employment- BPJS
- PengelolaanSDA dan biodiv
- Kelautan- Mitigasi
adaptasi PI
- Pemerataan- SPM terpenuhi- Urbanisasi- Pelaksanaan
Desentralisasi
KerangkaKelembagaan
• MembutuhkanComprehensif reform
• Not BAU (out the box)• Prinsip berkelanjutan• Terpadu tidak sendiri-
sendiri
Delivery Mechanism
Jangka Panjang:Tercapai tahun 2030 apabila Ekonomi tumbuh 6-8%/tahun
• Sangat penting untuk menguatkan fondasi keluar MIT
• Tidak boleh meleset masa 5 tahunke depan.
50
51dadang-solihin.blogspot.com
Tantangan Sektor Publik ke Depan• Peran negara yang semakin kecil• Masalah pembangunan yang lebih komplek• Keterbatasan sumber daya• Meningkatnya biaya pemerintahan• Masyarakat yang lebih kritis dan resistensi budaya perubahan• Meningkatnya harapan masyarakat• Pemerintahan tanpa batas (globalisasi)• Keterlibatan sektor swasta yang lebih besar• Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
Apa yang kita butuhkan? Peningkatan Kapasitas :• Level individu (setiap kita)• Level organisasi• Level system
dadang-solihin.blogspot.com 52
53dadang-solihin.blogspot.com
1. Sebagai Perencana
2. Sebagai Pelaksana
3. Sebagai Pengawas
Theory of Change
dadang-solihin.blogspot.com 54
INPUT OUTPUT OUTCOME IMPACTPROSES
Birokrasi yg efektif dan
efisien
Birokrasi yg efektif dan
efisien
ASN yg kompeten dan
kompetitif
ASN yg kompeten dan
kompetitif
6 M6 M Thinking Ahead, Again, Across
Thinking Ahead, Again, Across
Pemerintahan yg terbuka dan
berbasis IT
Pemerintahan yg terbuka dan
berbasis IT
Pemerintahan yg melayani dan
partisipatif
Pemerintahan yg melayani dan
partisipatif
Pemerintahan yg:• Bebas KKN• Akuntabel dan
Kapable• Melayani
Pemerintahan yg:• Bebas KKN• Akuntabel dan
Kapable• Melayani
Manajemen Kinerja
dadang-solihin.blogspot.com 55
Perencanaan Kinerja
Pelaporan Kinerja
Monev Kinerja Pengukuran Kinerja
Merubah DNA Birokrasi melalui Lelang Jabatan
dadang-solihin.blogspot.com 56
• Dilayani• Orientasi Proses• Menunggu• Inkompeten• Rumit• Koruptif
• Melayani• Orientasi Outcome• Menjemput• Kompeten• Sederhana• Bersih dari KKN
2013
20182025
Closed Career System
Open Career System
Open System
Reformasi Birokrasi
Transformasi ASN
dadang-solihin.blogspot.com 57
• Pola pikir ruled based
• Dynamics Governance: Thinking Ahead, Again, Across
2013
2018
2025
Administrasi Kepegawaian
Manajemen SDM
Pengembangan Potensi Human
Capital
Reformasi Birokrasi
• Performanced based bureaucracy
58dadang-solihin.blogspot.com