a.efusi pleura

3
Idealnya foto toraks untuk memperlihatkan adanya efusi pleura dilakukan dengan posisi tegak dan atau lateral dekubitus, tetapi seringkali sulit dilakukan karena kondisi penderita yang tidak memungkinkan seperti pada keadaan kritis, lemah, kesadaran menurun, atau pada bayi dan anak-anak. Posisi supine adalah pilihan yang harus dilakukan, tetapi untuk melakukan interpretasi foto adanya efusi pleura diperlukan kehati- hatian. Gambaran efusi pleura pada radiografi toraks posisi tegak sebagaimana yang lazim diketahui adalah penumpulan sinus kostofrenikus, meniscus sign, serta perselubungan luas yang mungkin disertai pendorongan jantung dan medistinum. Hal yang agak berbeda dijumpai pada posisi supine dengan ditemukannya tanda-tanda radiologik berupa peningkatan densitas hemitoraks yang terkena, meniscus sign, hilangnya silhouette atau batas hemidiafragma, berkurangnya ketajaman gambaran vaskuler di daerah basal paru, apical capping dan penebalan fissura minor. Hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari sifat cairan yang bergerak menyesuaikan dengan perubahan posisi penderita. Dari tabel-2 terlihat bahwa ada 2 kasus (6.2%) efusi pleura yang tidak terdeteksi dengan radiografi toraks posisi supine. Ini berarti sensitifitas yang diperoleh dari penelitian ini adalah 93.8%, lebih tinggi dari pada yang dilaporkan oleh Emamian S.A et al yaitu 82%,8 dan 67% oleh Ruskin dkk.9 Dua tanda radiologik yang sering luput dicermati sebagai tanda adanya efusi pleura adalah penebalan fissura minor dan apical capping, sebagaimana terjadi pada penelitian ini. Jumlah efusi menentukan terdeteksi tidaknya pada radiografi toraks. Pada posisi tegak, biasanya gambaran efusi mulai terdeteksi ketika jumlah cairan mencapai 175 cc, sedangkan pada posisi supine biasanya setelah mencapai 300 cc.10 Dua tanda radiologik yang kurang sensitif mendeteksi efusi pleura adalah apical capping dan penebalan fissura minor , sedangkan peningkatan densitas hemitoraks sangat sensitif (tabel-3). Namun demikian, bila efusi pleura terjadi bilateral tanda radiologis terakhir(peningkatan densitas) ini justeru tidak sensitif karena hemitoraks normal yang jadi pembanding tidak ada.9

Upload: boobyadhy

Post on 20-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

efusi pleura 2

TRANSCRIPT

Page 1: A.efusi Pleura

Idealnya foto toraks untuk memperlihatkan adanya efusi pleura dilakukan dengan posisi tegak dan atau lateral dekubitus, tetapi seringkali sulit dilakukan karena kondisi penderita yang tidak memungkinkan seperti pada keadaan kritis, lemah, kesadaran menurun, atau pada bayi dan anak-anak. Posisi supine adalah pilihan yang harus dilakukan, tetapi untuk melakukan interpretasi foto adanya efusi pleura diperlukan kehati-hatian. Gambaran efusi pleura pada radiografi toraks posisi tegak sebagaimana yang lazim diketahui adalah penumpulan sinus kostofrenikus, meniscus sign, serta perselubungan luas yang mungkin disertai pendorongan jantung dan medistinum. Hal yang agak berbeda dijumpai pada posisi supine dengan ditemukannya tanda-tanda radiologik berupa peningkatan densitas hemitoraks yang terkena, meniscus sign, hilangnya silhouette atau batas hemidiafragma, berkurangnya ketajaman gambaran vaskuler di daerah basal paru, apical capping dan penebalan fissura minor. Hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari sifat cairan yang bergerak menyesuaikan dengan perubahan posisi penderita. Dari tabel-2 terlihat bahwa ada 2 kasus (6.2%) efusi pleura yang tidak terdeteksi dengan radiografi toraks posisi supine. Ini berarti sensitifitas yang diperoleh dari penelitian ini  adalah 93.8%, lebih tinggi dari pada yang dilaporkan oleh Emamian S.A et al yaitu 82%,8  dan 67% oleh Ruskin dkk.9 Dua tanda radiologik yang sering luput dicermati sebagai tanda adanya efusi pleura adalah penebalan fissura minor dan apical capping, sebagaimana terjadi pada penelitian ini. Jumlah efusi menentukan terdeteksi tidaknya pada radiografi toraks. Pada posisi tegak, biasanya gambaran efusi mulai terdeteksi ketika jumlah cairan mencapai 175 cc, sedangkan pada posisi supine biasanya setelah mencapai 300 cc.10Dua tanda radiologik yang kurang sensitif mendeteksi efusi pleura adalah apical capping dan penebalan fissura minor , sedangkan peningkatan densitas hemitoraks sangat sensitif (tabel-3). Namun demikian, bila efusi pleura terjadi bilateral tanda radiologis terakhir(peningkatan densitas) ini justeru  tidak sensitif karena hemitoraks normal yang jadi pembanding tidak ada.9

(DETEKSI EFUSI PLEURA PADA RADIOGRAFI TORAKS POSISI SUPINE.Bachtiar Murtala.Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar).[Internet].2013 Agustus 21.http://med.unhas.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=168&Itemid=91

DefinisiEfusi pleura adalah kumpulan cairan dalam rongga pleura dalam jumlah yang berlebih ( yang

terletak diantara permukaan visceral dan parietal, merupakan proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. (Suzanne C. Smeltzer )

Foto toraks posteroanterior (PA) dibutuhkan untuk menyokong dugaan efusi pleura pada pemeriksaan fisis dan jika volume cairan tidak terlalu banyak dibutuhkan foto toraks lateral untuk menentukan lokasi cairan secara lebih tepat. Rerata volume paru kebanyakan kasus EPG adalah 500-2000ml. Etiologi keganasan harus dipikirkan bila didapatkan volume efusi pleura sangat banyak dan dikategorikan masif atau pada foto toraks meskipun jumlah cairan masif tetapi tidak terlihat pendorongan mediastinum.1(Efusi Pleura Ganas Pada Kanker Paru.Elisna Syahruddin, Ahmad Hudoyo, Nirwan Arief .Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia– RS Persahabatan,

Page 2: A.efusi Pleura

Jakarta.http://jurnalrespirologi.org/jurnal/Okto09JRI/EFUSI%20PLEURA%20GANAS_7_.pdf)Rongga pleura dalam keadaan normal berisi sekitar 10 – 20 ml cairan yang berfungsi sebagai pelicin agar paru dapat bergerak dengan leluasa saat bernapas. Akumulasi cairan melebihi volume normal dan menimbulkan gangguan jika cairan yang diproduksi oleh pleura parietal dan viseral tidak mampu diserap oleh pembuluh limfe dan pembuluh darah mikropleura viseral atau sebaliknya yaitu apabila produksi cairan melebihi kemampuan penyerapan. Akumulasi cairan pleura melebihi normal dapat disebabkan oleh beberapa kelainan, antara lain infeksi dan kasus keganasan di paru atau organ luar paru.(Efusi Pleura Ganas Pada Kanker Paru.Elisna Syahruddin, Ahmad Hudoyo, Nirwan Arief .Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia– RS Persahabatan, Jakarta.http://jurnalrespirologi.org/jurnal/Okto09JRI/EFUSI%20PLEURA%20GANAS_7_.pdf)