agape natal 2015

13

Upload: phebe-anggita-gultom

Post on 25-Jul-2016

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Agape Natal PO FKUI 2015. Enjoy!

TRANSCRIPT

Page 1: Agape Natal 2015
Page 2: Agape Natal 2015
Page 3: Agape Natal 2015
Page 4: Agape Natal 2015
Page 5: Agape Natal 2015
Page 6: Agape Natal 2015
Page 7: Agape Natal 2015
Page 8: Agape Natal 2015

S iapa yang tak kenal dengan Na-tal, peris�wa lahirnya Tuhan Yesus yang dirayakan sejak per-tama kali di Betlehem hingga

dua puluh abad kemudian. KisahNya masih diceritakan. Namun perbedaan terletak pada cara perayaannya dimana Natal pertama kali terkesan sunyi dan sederhana sedangkan kini justru disim-bolkan dengan semarak dan kemeria-han. Tatkala demikian, dalam bukunya yang berjudul “Unstolen Christ-mas”,Petrus Kwik mengangkat suatu tema dimana momen Natal tersebut

dapat kehilangan maknanya atau menurut pembahasannya dikatakan telah “tercuri” bahkan ke�ka bertahun tahun kita telah mengenal Kristus sebagai tokoh yang menjadi alasan utama Natal. Beliau kemudian mengajak kita untuk berimajinasi dan membayangkan bagaimana suasana Natal yang per-tama kali dirasakan di Betlehem sekitar 2000 tahun yang lalu. Momen Natal sesungguhnya �mbul ke�ka kita dapat menyapa Natal dengan ha� khususnya kehadiran Kristus secara nyata

Buku ini terdiri dari 14 bab kecil yang mengilustrasikan aspek aspek kesederhanaan Natal serta bagaimana seharusnya kita memandang Kristus dari sudut pandang Allah. Salah satu bab yang menarik adalah bagaimana diceritakannya mengenai silsilah Yesus Kristus mulai dari Abraham, Yakub, hingga lahirnya Yesus. Namun kemudian bab ini menyoro� tentang bagaimana sebenarnya pola pikir Allah ke�ka memasukkan Rahab si perempuan sundal ke dalam silsilah AnakNya yang Agung, yakni bukan merupakan kesalahan sejarah atau terjadi secara ke�daksengajaan tetapi bagaimana Allah menunjukkan bahwa seseorang yang paling rusak dan tanpa pengharapan sekalipun �dak luput dari pikiranNya. Itulah cara kasih Tuhan bekerja dan Ia menginginkan diriNya hadir dalam kehidupan kita. Kita hanya perlu menjawab “Ya”. Menarik bukan?

Kelebihan buku ini dibandingkan buku buku lainnya adalah bahasanya yang sederhana dan cocok untuk kalangan mahasiswa mulai dari orang yang sudah mengenal Kristus selama bertahun tahun hingga bahkan orang yang belum mengenal Natal itu sendiri. Ke�ka Anda membacanya dengan ha� terbuka, Anda akan mendapatkan bahwa Tuhan sesungguhnya berbicara dan menginginkan Anda untuk dapat merasakan sukacita seja� dari Natal yang berlangsung sepanjang tahun, Natal yang �dak akan pernah dapat dicuri. Ringkasnya buku ini bab per bab dapat cocok untuk kalangan Anda yang �dak banyak memiliki waktu luang hingga Anda yang ingin menikma� liburan Anda bersama dengan Tuhan. Jadi tunggu apa lagi, buku ini dapat dibeli di toko buku rohani manapun ataupun dapat dipin-jam dengan menghubungi penulis atau kakak kakak rohani Anda. Selamat membaca ! Selamat Natal sekalian! Tuhan memberka� dan bersama kita semua.

“Di tempat hewan, di sanalah Ia dilahirkan, padahal seluruh kebesaran Allah berdiam dalam diriNya. Dia yang memberi tumpangan seluruh makhluk di alam semesta ini, pernah tak mendapat di rumah penginapan , tetapi Dia ber�ndak karena Dia adalah kasih”

Judul buku: Unstolen Christmas

“Natal yang tak dapat dicuri”

Penulis : Petrus Kwik

Penerbit : Spirit Grafindo

Tahun : 2015

Ukuran : 14 cm x 21 cm

Tebal : 148 Halaman

Harga : Rp40.000,-

Resensi Buku

“Unstolen Christmas”

Page 9: Agape Natal 2015
Page 10: Agape Natal 2015

S ebagai orang yang sudah ditebus oleh

Tuhan, tujuan hidup kita sekarang, �ada

lain dan �ada bukan, adalah untuk

memuliakan Dia dan menikma�-Nya

selama-lamanya. Bukankah ini yang seringkali

menjadi doa kita kepada Tuhan: “Tuhan, aku mau

menyenangkan ha�-Mu. Pakai aku Tuhan sebagai

alat-Mu agar aku bisa memuliakan nama-Mu”?

Namun, bagaimana sebenarnya kita memuliakan

Tuhan? Memuliakan Tuhan itu �dak terlepas dari

mengenal Allah kita dan menjalankan panggilan-

Nya di dalam hidup kita.

Apa yang kita pikirkan ke�ka kita mendengar

frase, “mengenal Allah”? Hanya sekadar pergi ke

gereja se�ap hari minggu? Ikut persekutuan saja?

Saat teduh se�ap pagi yang hanya 15 menit saja?

Semua yang disebutkan itu pen�ng, tetapi �dak

cukup! Di FKUI kita perlu belajar dengan sangat

keras untuk dapat memahami ilmu anatomi, faal,

biokimia dan sebagainya. Kalau begitu, mengenal

Tuhan pun juga pas� melibatkan pembelajaran

firman-Nya: membaca, merenungkan dan men-

dalami Alkitab. Namun, Tuhan memberikan anu-

gerah lebih kepada kita untuk membantu kita

memahami firman-Nya, yaitu dengan adanya buku

-buku rohani, seminar-seminar rohani, persekutu-

an dengan saudara seiman dan masih banyak lagi.

Pertanyaannya adalah seberapa jauh kita me-

manfaatkan anugerah dan kesempatan tersebut

yang Tuhan sudah berikan kepada kita? Jangan-

jangan selama ini kita gagal melihat anugerah

tersebut dan justru we take His grace for granted.

Lalu, apa yang dimaksud dengan “menjalankan

panggilan Tuhan”? Tuhan secara jelas menyatakan

panggilan tersebut di dalam Ma�us 28:19-20 bah-

wa semua orang Kristen dipanggil untuk men-

jalankan amanat agung-Nya: “Karena itu pergilah,

jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan bap�slah

mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Ku-

dus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesua-

tu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan

ketahuilah, Aku menyertai kamu senan�asa sam-

pai kepada akhir zaman." Kalau di PO FKUI, ten-

tulah kita mengenal is�lah “pemuridan”. Ya, ini

adalah visi PO FKUI yang berlandaskan amanat

agung Tuhan Yesus. Pemuridan inilah yang men-

jadi panggilan kita sebagai orang Kristen dan

dengan menjalankan amanat inilah kita

memuliakan Tuhan. Namun, pertanyaan beri-

kutnya adalah, “apakah pemuridan itu? Bagaima-

na menjalankan pemuridan itu?”

Pengenalan akan Allah dan pemuridan. Dua ini

adalah hal esensial yang harus kita kerjakan kalau

kita sungguh-sungguh mencintai dan mau

memuliakan Tuhan kita. Oleh sebab itu, PO FKUI

memberikan satu wadah untuk mela�h kita men-

jalankan kedua hal tersebut: Christ-centered Disci-

pleship Programme (CCDP).

Apa itu CCDP?

CCDP adalah satu kesempatan yang Tuhan anuge-

rahkan kepada kita untuk belajar kebenaran fir-

man-Nya dan menjalankan mandat yang Tuhan

berikan kepada kita. CCDP ini akan diadakan se-

�ap hari Sabtu (dari pagi sampai siang) mulai dari

bulan Februari sampai Mei 2016 di mana se�ap

sesinya kita akan bersama-sama belajar mendala-

mi iman Kristen yang kita pegang. Tuhan Yesus

berkata, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan sege-

nap ha�mu dan dengan segenap jiwamu dan

dengan segenap akal budimu dan dengan sege-

nap kekuatanmu.” Tuhan �dak pernah menuntut

Christ-centered Discipleship

Page 11: Agape Natal 2015

kita mengasihi Dia hanya dengan menggunakan

emosi atau perasaan saja, tetapi Dia menuntut

se�ap dari kita untuk mengasihi Dia juga dengan

menggunakan segenap pikiran dan akal budi kita

(ini yang sering kali dilalaikan oleh pemuda-

pemudi Kristen pada masa sekarang). Kalau kita

berani menguras seluruh tenaga dan pikiran kita

demi mendapatkan nilai yang terbaik untuk ujian

summa�f kita, bukankah Tuhan jauh melampaui

kepen�ngan akademik kita dan Dia layak

mendapatkan perha�an yang lebih dalam akal

budi kita? Bukankah kita sering berdoa bahwa kita

ingin mengenal Dia lebih dalam lagi? Namun, apa

yang membuat kita selama ini �dak mempunyai

semangat yang lebih dalam mempelajari kebena-

ran firman-Nya?

“Ah, �dak perlu lah belajar firman-Nya terlalu

dalam, itu khusus orang Kristen yang belajar di

sekolah teologia.” Benarkah? Yeremia 9:24 berka-

ta, “tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah

bermegah karena yang berikut: bahwa ia me-

mahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TU-

HAN yang menunjukkan kasih se�a, keadilan dan

kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu

Kusukai, demikianlah firman TUHAN. Tuhan mau

kita mengenal Dia, �dak terlepas kita akan men-

jadi dokter, pendeta, pengacara, businessman,

dan lain-lain.

“Untuk apa sih belajar firman Tuhan terlalu da-

lam? Palingan ujung-ujungnya cuma dipakai untuk

mengisi otak dan berargumen saja.” Kita harus

sadar bahwa �dak pernah Firman Tuhan diberikan

hanya untuk mengisi otak saja. Firman Tuhan

diberikan untuk mentransformasi hidup dan men-

gubah ha� kita agar kita makin menjadi serupa

dengan Dia. Oleh sebab itu, pembelajaran Firman

Tuhan, ke�ka dilakukan dengan kerendahan ha�

dan pertolongan dari Roh Kudus, seharusnya

memberikan pertumbuhan rohani bagi pribadi

kita.

Pembelajaran firman Tuhan juga bukan hanya

berdampak pada pertumbuhan rohani kita, tetapi

juga merupakan satu bentuk ketaatan terhadap

perintah Tuhan di dalam 1 Petrus 3:15b, “Dan siap

sedialah pada segala waktu untuk memberi per-

tanggungan jawab kepada �ap-�ap orang yang

meminta pertanggungan jawab dari kamu ten-

tang pengharapan yang ada padamu, tetapi ha-

ruslah dengan lemah lembut dan hormat”, sehing-

ga kita memahami Siapa dan apa yang kita

percayai (I know whom I have believed). Iman

Kristen itu bukan iman buta yang �dak menger�

apa-apa dan hanya sekadar percaya. Tuhan justru

menuntut kita untuk menger� apa yang kita Imani

(2 Tim 1:12). Oleh sebab itu, dengan menger�

Siapa dan apa yang kita percaya, kita bukan hanya

dapat menjawab keberatan orang yang �dak

percaya (memberikan pertanggungan jawab),

tetapi kita juga dapat membantu teman kita,

bahkan yang sudah percaya kepada Kristus, di

dalam pertumbuhan rohaninya.

Fokus CCDP

CCDP bertujuan untuk memperlengkapi kita

menger� dengan lebih lagi kebenaran firman Tu-

han dan bagaimana penger�an ini dapat memban-

tu pertumbuhan kerohanian kita dan juga orang

lain, membantu dalam penginjilan dan membantu

dalam memuridkan orang lain.

Tentu diperlukan komitmen dalam mengiku�

CCDP ini dan pas� ada beberapa kekhawa�ran

Programme (CCDP)

Page 12: Agape Natal 2015

atau halangan yang muncul. “Aduh, kayaknya

jadwal semester depan sibuk deh. Males juga sih

soalnya pengen is�rahat aja hari sabtu. Ya udah

lah, ikut tahun depan aja, toh pas� akan ada lagi.”

Ingat, anugerah Tuhan �dak akan selamanya

diberikan kepada kita. Seberapa besar usaha yang

sudah kita berikan dan risiko yang sudah kita am-

bil dalam mengiku� Tuhan, ke�ka Allah sendiri

sudah memberikan yang terbaik, yaitu Tuhan Ye-

sus Kristus, untuk kita?

Mari, kita minta pertolongan dari Roh Kudus agar

kita dapat meresponi anugerah Tuhan dengan

takut dan gentar.

“The great commission is not an

option to be considered; it is a

command to be obeyed”

– James Hudson Taylor

P.S. CCDP akan dimulai pada bulan Februari 2016,

se�ap hari Sabtu dari pagi sampai siang (12.00).

Bagi yang terbeban dan berminat menda�ar, si-

lahkan menghubungi Fredy 2011, Anara 2011,

Agnes 2012 atau Ivan 2014.

Page 13: Agape Natal 2015