agen pengendapan sedimen lagoon
DESCRIPTION
agen lagoonTRANSCRIPT
Agen Pengendapan Sedimen Lagoon
Sedimen yang terdapat pada lagoon terendapkan oleh agen pengendapan yang bekerja
pada daerah laut. Agen pengendapan tersebut tentunya berkaitan dengan air laut diantaranya
pasang surut air laut, arus dan gelombang air laut, serta angin.
Pasang surut air laut merupakan peristiwa pergerakan naik turun permukaan air laut yang
terjadi secara berkala, diakibatkan oleh gaya gravitasi dan gaya tarik menarik antara matahari,
bumi dan bulan. Gaya tarik bulan terhadap timbulnya gelombang pasang besarnya 2,5 kali lebih
kuat dari pada gaya tarik matahari karena posisi bulan jauh lebih dekat dibandingkan dengan
matahari. Ketinggian maksimum gelombang pasang terjadi di daerah khatulistiwa beriklim tropis
dan daerah sub tropis. (Mulyo, 2004).
Sebenarnya pengaruh benda angkasa lainnya juga ada, hanya saja dapat diabaikan karena
jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil. Berdasarkan referensi, terdapat dua macam
pasang surut yaitu Pasang Purnama dan Pasang Perbani. Pasang purnama (spring tide) terjadi
ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan
pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama
ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama. Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika
bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang
tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat
bulan 1/4 dan 3/4.
Meskipun berada di tengah atoll atau pulau pemisah dengan laut bebas, perairan yang
berada pada lagoon juga dipengaruhi pasokan sedimennya oleh pasang surut air laut. Hal tersebut
dapat terjadi jika lagoon memiliki tidal inlets. Tidal inlets merupakan jalur tempat keluar dan
masuknya air laut antara laut bebas dengan lagoon sesuai dengan gerak pasang-surut. Arus
pasang-surut yang keluar-masuk melalui tidal inlets akan membawa material sedimen berupa
pasir masuk ke dalam lagoon dan juga pasir ke luar laut. Ketika arus yang masuk mengendapkan
material muatannya ke dalam lagoon melalui mulut inlets, akan membentuk morfologi delta atau
disebut tidal delta dan letaknya pada mulut inlets.
Untuk agen pengendapan berupa ombak dan arus air laut yang dapat mempengaruhi
lagoon, terlebih dahulu harus dipengaruhi oleh pasang-surut dan angin. Energi arus maupun
ombak air laut hanya dapat masuk ke daerah lagoon apabila terjadi pasang dan air dari laut
terbuka masuk ke lagoon melalui tidal inlets untuk menyeret material sedimen dengan dorongan
dari angin. Hanya saja pengaruh ombak dan arus air laut rendah pada daerah lagoon, perairan
pada lagoon cenderung tenang sehingga material sedimen dominan mengisi dasar lagoon
umumnya sedimen berukuran butir halus.
Agen pengendapan lainnya yang dapat bekerja pada lagoon adalah angin. Angin
dikontrol oleh kondisi atmosfer, yang berkaitan dengan perubahan tekanan udara suatu tempat
dengan tempat lainnya sehingga menyebabkan pergerakan angin. Berdasarkan referensi, angin
disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara yang merupakan hasil pengaruh
ketidakseimbangan pemanasan sinar matahari terhadap tempat-tempat yang berbeda di
permukaan bumi. Keadaan yang demikian mengakibatkan naiknya massa udara disertai dengan
timbulnya tekanan udara yang tinggi dan rendah.
Sebagai contoh, massa udara yang bertekanan tinggi dibentuk di atas daerah-daerah
kutub, sedangkan massa udara yang bertekanan rendah yang kering dan panas terkumpul di
daerah subtropik. Massa udara ini tidak tetap tinggal pada tempat di mana mereka ini dibentuk,
tetapi begitu mereka melewati daerah daratan mereka akan tersesat oleh aliran angin yang
ditimbulkan dengan adanya perubahan dan variasi iklim setempat. Massa udara yang bertekanan
tinggi ini dikenal sebagai anti-siklon, dengan udara yang beredar di dalamnya berputar dengan
arah berlawanan jarum jam pada bagian belahan bumi sebelah Selatan, sedangkan di belahan
bumi sebelah Utara mereka berputar searah dengan jarum jam (clockwise). Massa udara yang
bertekanan rendah dinamakan siklon. Gerakan massa udara di dalamnya bergerak ke arah jarum
jam di belahan bumi Selatan dan ke arah lawan jarum jam di belahan bumi Utara.
Gelombang yang terjadi di laut disebabkan oleh hembusan angin (Nontji, 1999). Faktor
yang mempengaruhi bentuk/besarnya gelombang yang disebabkan oleh angin adalah kecepatan
angin, lamanya angin bertiup, kedalaman laut, danluasnya perairan, serta fetch (F) yaitu jarak
antara terjadinya angin sampai lokasi gelombang tersebut.
Pada lagoon tentunya terdapat penghalang berupa reef, dapat juga dijumpai pecahan-
pecahan cangkang di bagian belakang reef atau di tidal delta. Oleh tenaga angin partikel halus
dari tanggul penghalang dapat terbawa dan terendapkan di lagun. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, pergerakan angin mampu memicu terjadinya gelombang pasang yang menerpa garis
pantai dan menimbulkan energi tinggi sehingga terjadi pengikisan dan pengendapan fraksi kasar
pada lagoon.
Referensi:
Ilahude dan Nontji. 1999. Oseanografi Indonesia dan Perubahan Iklim Global (El Nino dan La Nina). Lokakarya ”Kita dan Perubahan Iklim Global: Kasus El Nino – La Nina”. Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta