agrida14041010050-sterilisasi eksplan

Upload: agrida-biasukma

Post on 30-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2.4 Sterilisasi EksplanSterilisasi eksplan dilaksanakan dengan dua cara yaitua. Sterilisasi Eksplan secara MekanisCara ini digunakan untuk eksplan yang keras atau berdaging, yaitu dengan membakar eksplan tersebut di atas lampu spirtus sebanyak tiga kali.Eksplan keras yang disterilisasi dengan cara ini antara lain adalah tebu, biji salak, bunga, buah anggrek, kapulaga dan sebagainya. Sedangkan eksplan yang berdaging antara lain wortel, umbi, bawang merah, dan lainnya.

b. Sterilisasi Eksplan secara KimiawiSterilisasi ini gunakan untuk eksplan yang lunak. Sterilisasi ini menggunakan bahan kimia. Bahan-bahan yang digunakan untuk sterilisasi adalah sodium hipoklorit, mercuri chlorit, alkohol 70% Sodium HipokloritNama dagangnya adalah clorox dan bayclin. Konsentrasi dari steril yergantung dari kelunakan eksplan, dapat 5%-10%, dan waktunya antara 5-10 menit. Pembuatan clorox adalah dengan menuangkan larutan clorox dan aquades dengan perbandingan 1:4.

Mercuri ChloritNama dagangnya adalah sublimat 0.05%. Penggunaan bahan kimia ini harus hati-hati karena bersifat racun. Cara perlakuan sterilisasinya sama dengan clorox, hanya waktunya lebih pendek karena sublimat bersifat keras.

Alkohol 70%Alkohol lebih banyak diperdagangkan dalam bentuk alkohol 95%. Jamur biasanya mati dengan alkohol 70%, sedangkan dengan alkohol 95% masih tetap hidup.

Dari ketiga bahan kimia tersebut,perlakuan sterilisasinya biasanya dilakukan di dalamlaminar air flow cabinet. Untuk perlakuan sterilisasi di luarlaminar air flow cabinetbiasanya menggunakan fungisida dan bakterisida (Hendaryono dan Wijayani, 1994).Menurut Gunawan (1987) ada sekitar sepuluh jenis bahan yang digunakan dalam sterilisasi permukaan, yaitu kalsium hipoklorit, natrium hipoklorit, hidrogen peroksida, gas klorin, perak nitrat, merkuri klorid, betadin, fungisida, antibiotik, dan alkohol.

2.4.1 Menabur EksplanMenabur eksplan dilakukan di dalam Laminar Air Flow Cabinet dengan kondisi aseptik. Sebelum kita bekerja di dalam laminar air flow cabinet, semua perhiasan tangan harus dilepas, dan tangan dibasuh terlebih dahulu dengan alkohol 70%. Eksplan yang siap ditaman dipotong dengan menggunakan scalpel di dalam cawan petri. Potongan eksplan dimasukan kedalam erlenmeyer yang berisi media tumbuh, hingga permukaan yang teriris bersentuhan dengan medium. Irisan eksplan dapat berbentuk segi empat,segi lima, silinder, dan sebagainya, tergantung dari macam eksplannya. Setelah semua pekerjaan menabur selesai, kemudian alat-alat yang sudah dipakai dibersihkan.

2.4.2 Melaksanakan Sub-KulturDalam waktu satu sampai dua minggu, eksplan akan tumbuh menjadi kalus. Kalus adalah suatu masa sel yang terbentuk pada permukaan eksplan atau irisan eksplan. Kalus ini akan tumbuh pada media eksplan yang padat., sedangkan pada media cair akan tumbuh plb (protokormus). Sub-kultur adalah suatu usaha untuk mengganti media kultur jaringan dengan media yang baru, sehingga kebutuhan nutrisi untuk kalus atau protokormus dapat terpenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

Bhojwani, 1990. Plant Tissue Culture: Application & Limitatio Maryani. Y dan Zamroni, 2005, Penggandaan Tunas Krisan Melalui Kultur Jaringan, Ilmu Pertanian 12 (1), hal : 51 - 55 Gunawan, L.W. 1992. Teknik Kultur Jaringan. Laboratorium

Kultur Jaringan Tanaman, Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian BogorRaharja, P.D. 1993. Kultur Jaringan: Teknik perbanyakan tanaman secara modern. Penebar Swadaya, Jakarta. 53 hlm.

Santika, A. 1996. Arah dan strategi penelitian tanaman hias untuk menunjang sistem usaha pertanian berwawasan agribisnis.

Yusnita. 2004. Kultur Jaringan: Cara memperbanyak tanaman secara efisien. Agromedia Pustaka, Jakarta. 105 hlm