(agroeko acara 4)
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
1/25
1
IV. ANALISIS BEBERAPA TIPE PENGGUNAAN LAHAN UNTUK
PRODUKSI PERTANIAN
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Agroekosistem secara teoritis telah dipahami, namun perlu
pemahaman lebih dalam bagaimana hubungan antara subsistem dengan
agroekosistem. Di alam jarang sekali ditemukan kehidupan yang secara
individu terisolasi, biasanya suatu kehidupan lebih suka mengelompok
atau membentuk koloni. Di dalam komunitas percampuran jenis-jenis
tidak demikian saja terjadi, melainkan setiap spesies menempati ruang
tertentu sebagai kelompok yang saling mengatur di antara mereka. Ada
beberapa tipe agroekosistem yang dipelajari seperti : sub sistem saah,
sub sistem pekarangan, sub sistem tegal, sub sistem talun dan sub sistem
perkebunan.
!iap-tiap subsistem membutuhkan kajian yang berbeda untuk
mengetahui diversitas yang ada di dalamnya dan bagaimana stabilitas
setiap subsistem tersebut. !iap-tiap subsistem pun memiliki siklus energi
yang berbeda. Di dalam ekosistem ada aliran energi satu arah dari sinar
matahari, ada input bahan atau material dan hara atau nutrisi lain, energi
keluar sistem berupa panas dan juga bahan yang di keluarkan di dalam
sistem ada kontrol umpan balik atau "eedback energi, sehingga dalam
aliran energi tersebut akan membentuk sutu siklus yang berkelanjutan,
setiap siklus akan berjalan dan membentuk suatu kesimbangan.
#anusia telah mengubah ekosistem alam secara luas sejak mulai
mengenal pemukiman. #ereka mengubah hutan dan pedang rumput
menjadi lahan untuk mengusahakan tanaman bahan pangan. $egiatan
manusia tersebut dapat menimbulkan agroekosistem, baik agroekosistem
dengan diversitas rendah %saah, tegal, dan perkebunan& maupun dengan
diversitas tinggi %hutan dan talun&. Agroekosistem dicirikan dengan
tingginya lapis trans"er energi dan nutrisi terutama di Grazing food chain
dengan demikian homeostasis kecil. 'emua agroekosistem tersebut sangat
tergantung dengan alam, gangguan iklim, hama dan penyakit.
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
2/25
2
Analisis pendekatan dengan (ona agroekosistem sangat perlu
dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara
karakterisitik bio"ik, pengelolaan sumberdaya alam, dan sosial ekonomi
yang ada di (ona agroekosistem tersebut, serta dampaknya terhadap
lingkungan.
). !ujuan
!ujuan dari praktikum Analisis Beberapa !ipe *enggunaan Lahan
+ntuk *roduksi *ertanian ini adalah :
a. #emperkenalkan mahasisa semester dengan berbagai tipe
penggunaan lahan untuk kepentingan produksi pertanian.
b. #eningkatkan pemahaman mahasisa tentang perlunya pengelolaan
setiap subsistem dengan memperhitungkan kaidah-kaidah lingkungan.
c. #eningkatkan kecerdasan mahasisa dengan kesadaran dan pikiran
logis dari apa yang mereka lihat di lapangan dengan teori dan kajian
yang selama ini diperoleh di kelas saat tatap muka.
B. Tinjauan Pustaka
1. Analisis 'ubsistem *ersaahan
Lapangan produksi ada bermacam macam antara lain adalah
lahan terbuka yang terdiri dari beberapa sub sistem antara lain saah,
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
3/25
3
tegalan, kebun buah, kebun sayur. 'aah sendiri terdiri dari beberapa
macam, antara lain adalah saah berpengairan teknis, setengah teknis
dan tadah hujan. *erbedaan antara saah dan tegalan adalah di lokasi
saah, terdapat pematang namun pada tegalan tidak ditemukan pematang
%'upriyono )//0&.
'aah terdiri dari beberapa macam antara lain adalah saah
berpengairan teknis, setengah teknis dan tadah hujan. *erbedaan antara
saah dan tegalan adalah di lahan saah terdapat pematang, tapi di
tegalan tidak ditemukan. *erubahan cara bercocok tanam padi
mempengaruhi perkembangan populasi hama dan tingkat kerusakan dari
aktu ke aktu %'upriyono )//&.
'aah maerupakan suatu sistem budaya tanaman yang khas dilihat
dari sudut kekhususan pertanaman yaitu padi, penyiapan tanah,
pengelolaan air, dan dampaknya atas lingkungan. #aka saah perlu
diperhatikan secara kusus dalam penatagunaan lahan. #eskipun di lahan
saah dapat diadakan pergiliran berbagai tanaman, namun pertanman
pokok selalu padi. 2adi, kalau berbicara tentang saah pokok
pembicarannya tentu produksi padi dan beras. *enyiapan tanah saah
menyebabkan si"at-si"at "isik, kimia, biologi dan mor"ologi tanah berupa
nyata. $eadaan tanah alami berubah menjadi keadaan tanah buatan dan
menyimpang dari keadaan yang dikehendaki oleh pertanaman dengan
pertanaman lain. *ergiliran tanaman dengan tanaman lain, biasanya
palaija, maka sehabis penanaman padi keadaan tanah harus diubah
kembali sehingga sesuai dengan yang diperlukan pertanaman palaija.
*engubahan keadaan tanah secara bolak-balik berarti memanipulasi
sumberdaya tanah secara mendalam %3otohadiprairo, )//&.
'aah adalah daerah yang digunakan untuk bercocok tanam untuk
tanaman pangan seperti padi dan jagung. +ntuk mengairi saah
digunakan irigasi. *ekarangan adalah areal tanah yang biasanya
berdekatan dengan sebuah bangunan yang berupa rumah atau gedung-
gedung. *ekarangan bisa berada di depan, di belakang, disamping sebuah
bangunan, tergantung besarnya sisa tanah yang tersedia setelah dipakai
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
4/25
4
untuk bangunan utamanya. *ekarangan biasa disebut sebagai taman
%#uhajir )//4&.
'aah adalah sistem pertanian lahan basah yang menggunakan
perlakuan dengan mengairi lahan. *engairan saah dapat dilakukan
dengan irigasi atau tadah hujan. 5iri-ciri saah antara lain: %1&
membutuhkan air yang cukup banyak, %)& pengolahan tanah dilakukan
secara teratur, %6& merupakan pertanian menetap, dan %7& jenis tanaman
adalah padi %'iti et al. )//8&.
). Analisis 'ubsistem !egal
9kosistem tegalan merupakan daerah pengelolaan pertanian.
'umber daya yang merupakan basis ekosistem ini adalah lahan basah dan
lahan kering. 9ksplorasi sumber daya ini dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan yang dapat berakibat lingkungan tersebut menjadi kurang
atau tidak ber"ungsi lagi. 9kosistem tegalan ini mencakup kebun
campuran, tegalan dan bentuk pertanian lainnya yang umumnya berada
di sekitar taman nasional %'ukojo )//&.
!egal adalah suatu lahan yang kering %dry "arming& tanpa adanya
pengairan. *ertanian tegalan adalah cara bertani yang secara tetap tanpa
pengairan. *ertanian tegalan dikerjakan secara tetap dan intensi" dengan
bermacam-macam tanaman secara bergantian %crop rotation& antara
palaija %seperti jagung, kacang tanah, ketela pohon& dan padi gogor
ancah %obinson )//;&.
!anah tegalan adalah tanah atau lahan untuk bertani yang
kondisinya tidak membutuhkan banyak air, bahkan tanah cenderung
kesat dan kering. 5ara mengolah tanah tegalan tersebut adalah :
a. !anah cukup dicangkul sekali saja dan dicampur dengan adonan
pupuk dan pasir sebagaimana aturan komposisinya, lalu dibuat
larikan-larikan dalam bentuk bedengan-bedengan, dengan ukuran 0/
cm dengan panjang sesuai panjang lahan, dan tinggi dari dasar selokan
7/ cm.
Antar bedengan dibuatkan selokan dengan lebar 6/ cm, panjang
sesuai dengan panjang bedengan, dan tinggi 7/ cm %'uparman )//;&.
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
5/25
5
*ola tanam yang diterapkan dilahan tegal adalah sistem campuran
lahan kering, sehingga sumber air hanya dari hujan saja. 'istem
tanamanya streep croping untuk e"esiensi konversi energi dan pola tanam
antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lain sama umur.
*engolahan tanah agar tidak terjadi erosi maka dibuat terasering %Andre
)//0&.
6. Analisis 'ubsistem !alun
!alun dikenal dalam berbagai istilah di ndonesia, khususnya di
*ulau 2aa. Dalam bahasa 2aa, talun berarti kebon, yang artinya %1&
bagian belakang halaman %)& tanah yang ditanami satu macam tanaman,misalnya kebon jeruk. !alun atau petalunan artinya tegalan di tempat
berbukit %di 2aa !engah
dengan di 2aa !engah< 2aa !imur. Di beberapa tempat kalau rakyat
menyebut tegalan artinya lapangan %sepak bola& %=iradi )//8&.
'istem kebun-talun biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu kebun,
kebun campuran, dan talun. $etiga tahap itu berhubungan "ungsional dan
membentuk suatu siklus. #asing-masing tahap mempunyai "ungsi yang
berbeda. !ahap kebun mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dengan
jenis tanaman yang didominasi oleh tanaman setahun %annual crops&
misalnya kacang tanah, kedelai, cabe, jagung, dan ubi kayu. !ahap kebun
campuran nilai ekonominya menurun, sedangkan nilai bio"isiknya
meningkat yakni konservasi tanah dan air. 2enis tanaman pada tahap
kebun campuran terdiri dari tanaman setahun dan tanaman tahunan
% parennials&. !ahap talun mempunyai nilai ekonomi dan bio"isik dengan
jenis tanaman didominasi oleh tanaman tahunan berkayu % parennials
tress&. 'elain itu talun mempunyai biodiversitas tumbuhan yang tinggi
%'antika )//7&.
$ebun-!alun telah lama dikembangkan oleh masyarakat pedesaan
khusunya di 2aa Barat. 'istem kebun-talun merupakan bentuk sistem
agro"orestry yang ideal karena pada dimensi produk ia dapat
menyediakan bahan pangan, buah-buahan, kayu bakar, bahan bangunan,
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
6/25
6
ia dapat menghasilkan produk untuk subsistensi keluarga atau
rumahtangga maupun pendapatan cash. *ada dimensi aktu ia dapat
memberikan hasil bulanan, musiman, tahunan. *ada dimensi "ungsi ia
dapat mempunyai "ungsi ekonomi, ekologis, dan social budaya. 3amun
demikian terhadap sistem kebun-talun masih relati" langka %'uharjito
)//;&.
!anaman di kebun atau talun mirip dengan tanaman pekarangan,
tetapi jenisnya lebih banyak. *ada talun atau kebun dapat ditanam
tanaman pangan, buah-buahan, bambu, aren, pinang, tanaman untuk
papan %bangunan&, seperti bambu, sengin, dan petai. Letak talun biasanya
agak jauh dari perumahan, tidak menyatu dengan rumah tinggal. !alun
atau kebun ini sudah lama ada di masyarakat 2aa, 'umatera, dan
$alimantan %9.$.' >arini dan ochmat )//;&.
7. Analisis 'ubsistem *ekarangan
*ekarangan adalah sebidang tanah yang terletak di sekitar rumah
dan umumnya berpagar keliling. Di atas lahan pekarangan tumbuh
berbagai ragam tanaman. Bentuk dan pola tanaman pekarangan tidak
dapat disamakan, bergantung pada luas tanah, tinggi tempat, iklim, jarak
dari kota, jenis tanaman. *ada lahan pekarangan tersebut biasanya
dipelihara ikan dalam kolom, dan hean piaraaan seperti ayam, itik,
kambing, domba, kelinci, sapi dan kerbau. $eragaman tumbuhan dan
bintang piaraan inilah yang menciptakan pelestarian lingkungan hidup
pada pekarangan %Ateng )//4&.
$ecenderungan kembali ke alam telah melanda dunia. >ampir
semua orang mengalami kejenuhan mengonsumsi pestisida kimiai yangternyata memang bisa menimbulkan aneka penyakit. $arenanya, kini
mulai marak dilakukan penanaman sayuran secara organik. ?leh karena
itu, diperlukan tata cara menanam, meraat, dan memanen sayuran
organik di pekarangan rumah dengan cara yang benar %9ndro )//8&.
Lahan pekarangan merupakan satu kesatuan kehidupan yang saling
menguntungkan. 'ebagian dari tanaman diman"aatkan untuk pakan
ternak, dan sebagian lagi untuk manusia, sedangkan kotoran ternak
digunakan sebagai pupuk kandang untuk menyuburkan tanah pekarnagn.
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
7/25
7
Dengan demikian, hubungan antara tanah, tanaman, hean piaraan, ikan
dan manusia sebagai unit-unit di pekaranagn merupakan satu kesatuan
terpadu %*ratii )//&.
Lahan pekarangan beserta isinya merupakan satu kesatuan
kehidupan yang saling menguntungkan. 'ebagian dari tanaman
diman"aatkan untuk pakan ternak, dan sebagian lagi untuk manusia,
sedangkan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk kandang untuk
menyuburkan tanah pekarnagn. Dengan demikian, hubungan antara
tanah, tanaman, hean piaraan, ikan dan manusia sebagai unit-unit di
pekaranagn merupakan satu kesatuan terpadu %*ratii )//&.*ekarangan bisa berada di depan, belakang atau samping sebuah
bangunan, tergantung seberapa besar sisa tanah yang tersedia setelah
dipakai untuk bangunan utamanya.Lahan yang makin menyempit tak
hanya terjadi di saah, kebun, atau ladang, tetapi juga di pekarangan,
lahan yang langsung berdampingan dengan rumah %Andreas )//4&.
0. Analisis 'ubsistem *erkebunan
'ubsistem perkebunan berupa lahan luas yang hanya terdapat satu
komoditas pertanian yang diusahakan dan permanen. 'ystem perkebunan
perlu diutamakan tata rumah tangga yang sedikit atau sama sekali
tertutup dimana di dalamnya terdapat suatu satuan unit tanah yang luas.
!anaman yang diusahakan biasanya kelapa sait, karet, teh, kopi,dll
%Beukering )/11&.
Lahan perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas,
biasanya terletak di daerah tropis atau subtropis, yang digunakan untuk
menghasilkan komoditi perdagangan %pertanian& dalam skala besar dan
dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal.
*erkebunan dapat ditanami oleh tanaman keras
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
8/25
8
lainnya, alaupun tidak selalu demikian adalah terdapat instalasi
pengolahan atau pengemasan terhadap komoditi yang dipanen di lahan
perkebunan itu, sebelum produknya dikirim ke pembeli %Daris dan
$hoiriyah )//;&.
*erkebunan merupakan usaha penanaman tumbuhan secara teratur
sesuai dengan ilmu pertanian dan mengutamakan tanaman perdagangan.
*erkebunan penting bagi bahan ekspor dan bahan industri. 2enis-jenis
tanaman perkebunan khususnya di ndonesia antara lain karet, kelapa
sait, kopi, teh, tembakau, tebu, kelapa, cokelat, kina, kapas, cengkih
%'oerjani )//;&.*erkebunan memang lebih banyak melindungi tanah, air, dan
sejumlah kecil "lora dan "auna yang ada didalamnya dari pada saah,
tetapi perkebunan tidak dapat mencapai e"esiensi perlindungan lahan
seperti hutan alam yang deasa. !anaman teh terutama tumbuh di daerah
tropis diantara garis balik 5ancer dan 5apricorn, memerlukan curah hujan
hingga 1///-1)0/ mm per tahun, dengan temperatur ideal antara 1/
hingga 6/ @5 %ahri )//8&.
*ohon karet atau >evea brasiliensis merupakan tanaman tropis dari
hutan Ama(on, Amerika 'elatan. Asia !enggara adalah produsen utama
karet alam di dunia. $aret adalah polimer hidrokarbon yang terkandung
pada lateks beberapa jenis tumbuhan. 'umber utama produksi karet dalam
perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis %suku
Euphorbiaceae&. Benih yang digunakan untuk produksi batang baah
yang sangat penting untuk pembibitan dan industri karet. Batang baah
akan digunakan untuk tunas okulasi untuk menghasilkan tanaman klon
%Daud )/1)&.
http://id.wikipedia.org/wiki/Polimerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Latekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Latekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Parahttp://id.wikipedia.org/wiki/Parahttp://id.wikipedia.org/wiki/Parahttp://id.wikipedia.org/wiki/Euphorbiaceaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Latekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Parahttp://id.wikipedia.org/wiki/Euphorbiaceaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polimer
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
9/25
9
. !et"del"#i P$aktiku%1. =aktu dan !empat *raktikum
*raktikum Analisis Beberapa !ipe *enggunaan Lahan +ntuk *roduksi
*ertanian ini dilaksanakan *ada >ari 'abtu tanggal )6 April )/1 *ukul
/8.//-1).// =B di Desa !engklik $ecamatan *olokarto $abupaten
'ukoharjo.
). Alat dan Bahan
a. Alat :
1. !ermometer
). Barometer 6. $ompas
7. $linometer
0. *'
. p>-meter
;. Alat tulis
4. *apan jalan
9. Soil Moister Tester
10. LuCmeter
b. Bahan
1. Berbagai 2enis subsistem 'aah, *ekarangan, !alun, !egal dan
*erkebunan di Desa !engklik $ecamatan *olokarto $abupaten
'ukoharjo.
6. 5ara $erja
a. #enentukan lokasi pengamatan
b. #elakukan pengamatan dan pengukuran terhadap lokasi, kemirigan,
suhu udara, > udara, intensitas udara, > tanah dan p> tanah
c. #enganalisis proses membudidaya tanaman yang meliputi
*engolahan lahan, nput, ?utput, dan 'iklus >ara.
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
10/25
10
d. #enganalisa permasalahan yang ditemukan ketika bercocok tanam.
e. #emberi solusi dalam mengatasi masalah tersebut
D. Hasil Pen#a%atan dan Pe%&ahasan
1. >asil *engamatan
!abel 7.1 >asil pengamatan analisis su bsistem persaahan
Aspek 9kologi
Lokasi % osition& ;o 6; 6),4E L' 11/o 07 6;,1E B!
$emiringan %F& 0F
'uhu +dara %o5& )8 o5
> +dara %F& 0/F
ntensitas 5ahaya %LuC& 6;;/ LuC
> !anah % !r"# Moist# $et & $et p> !anah 0
Aspek Gegetasi
2enis !anaman *adi %Garietas : Denok&
2arak !anam )/ cm C )/ cm
Luas Lahan ).// m)
Ada
Ada
otasi !anaman Dalam 1 !ahun
+
*adi 6C dalam 1 tahun
Aspek $eharaan
'iklus >ara %!erbuka
2enis *upuk !'*, Ha, *onska, +rea
=aktu *emberian *upuk 0 >'! %!'* dan +rea&, 6/ >'! %Ha dan
*onska&
Dosis *upuk !'* %/,0 kintal&, Ha %/,0 kintal&,
*onska %/,0 kintal&, +rea %/,0 kintal&
Aspek *emeliharaan
2enis *estisisda *repaton, *ojian, ekot
Dosis *estisida 1 !angki 'emprot %) !utup Botol&
5ara Aplikasi Di semprotkan
*enyiangan %Ada'!
Aspek nput-?utput
nput Iang Digunakan Benih *adi %1/ kg&, *upuk, *estisida
?utput %*roduk& abah %10 kintal&, 2erami
*roduk per Luasan Lahan 0,;8 !ona
vvvvvvv
vvvvvvv
vvvvvvv
vvvvvvv
vvvvvvv
v : padi
*AD
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
11/25
11
%!ona&
$euntungan per >ektar %p& p 1.///.///
'umber : &oardlist
!abel 7.) >asil pengamatan analisis subsistem tegalAspek 9kologi
Lokasi % osition& ;o 6; 0;,6E L' 11/o 07 64,)E B!
$emiringan %F& )F
'uhu +dara %o5& )8 o5
> +dara %F& 71F
ntensitas 5ahaya %LuC& 1684/ LuC
> !anah % !r"# Moist# $et & $et
p> !anah ,4
Aspek Gegetasi
2enis !anaman 2agung, $etela *ohon
2arak !anam ;/ cm C )/ cm %2agung&
Luas Lahan 1./// m)
Ada
Ada
otasi !anaman Dalam 1 !ahun
+
$acang dan 2agung Bergantian dalam 1
tahun
Aspek $eharaan
'iklus >ara %!erbuka
2enis *upuk *upuk $andang, *onska
=aktu *emberian *upuk *enanaman %*. $andang&, ; >'!
%*onska&
Dosis *upuk *upuk $andang %) kintal&, *onska %;/kg&
Aspek *emeliharaan
2enis *estisisda *uradan
Dosis *estisida 'ecukupnya
5ara Aplikasi Di tabur di pucuk tanaman pada ; >'!
*enyiangan %Ada'! dibuat guludan
Aspek nput-?utput
nput Iang Digunakan Benih 2agung %1 kg&, *upuk, *estisida
?utput %*roduk& 2agung $ering %),0 kintal&, Batang
2agung
*roduk per Luasan Lahan ),0 !ona
'in kon
'ingkong
'ingkong
2agung
2alan
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
12/25
12
%!ona&
$euntungan per >ektar %p& p 4;0./// -
'umber : &oardlist
!abel 7.6 >asil pengamatan analisis subsistem talunAspek 9kologi
Lokasi % osition& ;o 6/ );,E L' 11/o 07 78E B!
$emiringan %F& 0F
'uhu +dara %o5& 6/ o5
> +dara %F& 77F
ntensitas 5ahaya %LuC& )14/ LuC
> !anah % !r"# Moist# $et & $et
p> !anah
Aspek Gegetasi
2enis !anaman 'emusim %!?A&, !ahunan %2ati,
Lamtoro, Bambu&
2arak !anam !idak Ada
Luas Lahan $urang lebih ./// m)
Ada
Ada
otasi !anaman Dalam 1 !ahun
+
!idak Ada otasi !anaman
$eterangan :
J K 2ati
K Bambu
K Lamtoro
Aspek $eharaan
'iklus >ara %!erbuka
2enis *upuk -=aktu *emberian *upuk -
Dosis *upuk -
Aspek *emeliharaan
2enis *estisisda -
Dosis *estisida -
5ara Aplikasi -
*enyiangan %Ada
Aspek nput-?utput
nput Iang Digunakan Benih 2ati
?utput %*roduk& $ayu, Bambu, !anaman ?bat
*roduk per Luasan Lahan -
J
J J
J J J
J
J
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
13/25
13
%!ona&
$euntungan per >ektar %p& -
'umber : &oardlist !abel 7.7 >asil pengamatan analisis subsistem pekarangan
Aspek 9kologi
Lokasi % osition& ;o 61 )0,7E L' 11/o 07 6;,0E B!
$emiringan %F& )F
'uhu +dara %o5& ); o5
> +dara %F& 14F
ntensitas 5ahaya %LuC& 117C1// LuC
> !anah % !r"# Moist# $et & Moist
p> !anah 0,)
Aspek Gegetasi2enis !anaman 'emusim %$acang !anah, 'ingkong&,
!ahunan %#angga, 'ao, 2ambu,
*epaya, 5abai, #elinjo&
2arak !anam 14 cm 14 cm %$acang !anah&, )0 cm C
)0 cm %'inkong&
Luas Lahan 1./// m)
Ada
Ada
otasi !anaman Dalam 1 !ahun
$eterangan ambar :
J K $acang !anahG K 'ingkong
K *epaya + K 'ao
K #angga
K 2ambu
K #elinjo
K 5abai
!idak Ada otasi !anaman
Aspek $eharaan
'iklus >ara %!erbuka
2enis *upuk *upuk $andang, *onska, +rea
=aktu *emberian *upuk +sia /,0 Bulan %*onska dan +rea&
Dosis *upuk )0 kg %*onska, +rea&, ) $arung %*.
$andang&
Aspek *emeliharaan
2enis *estisisda -
Dosis *estisida -
5ara Aplikasi -
*enyiangan %Ada'!
Aspek nput-?utput
nput Iang Digunakan Benih $acang %6 $g&, *upuk
?utput %*roduk& $acang !anah %1// $g&, 'ingkong %0/
$g&, 'ao %1/ $g&
G G G G G G G G G G G G
G G G G G G G G J J G
J J J J G J J G
G G G J J G
J J J J G J
J G
Rumah
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
14/25
14
*roduk per Luasan Lahan
%!ona&
$acang !anah K 1 !ona, 'ingkong K
/,0 !ona, 'ao K /,1 !ona
$euntungan per >ektar %p& p )0./// 'umber : &oardlist
!abel 7.0 >asil pengamatan analisis subsistem perkebunan
Aspek 9kologi
Lokasi % osition& ;o 6; 68,7E L' - 11/o 07 04,)E B!
$emiringan %F& )F
'uhu +dara %o5& 61 o5
> +dara %F& 7)F
ntensitas 5ahaya %LuC& 0/// LuC
> !anah % !r"# Moist# $et & Moist p> !anah 7,0
Aspek Gegetasi
2enis !anaman !ahunan %$aret&
2arak !anam 7 m C 0 m %$aret&
Luas Lahan 7/ >a
Ada
Ada
otasi !anaman Dalam 1 !ahun
+
$aret 'epanjang !ahun
$eterangan :
J K $aret
Aspek $eharaan
'iklus >ara %!erbuka
=aktu *emberian *upuk
Dosis *upuk
Aspek *emeliharaan
2enis *estisisda ungisida %*ada bidang sadap dan
pangkal akar&
Dosis *estisida 'ecukupnya
5ara Aplikasi 'emprot dan Dioles dengan kuas
%Bidang sadap&, Dituang %*angkal akar&
*enyiangan %Ada
Aspek nput-?utput
nput Iang Digunakan Benih $aret, *upuk, ungisida
J J J J
J J J J
J J J J
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
15/25
15
?utput %*roduk& etah $aret, $ayu
*roduk per Luasan Lahan
%!ona&$euntungan per >ektar %p& p 6./0/.///
'umber : &oardlist
). *embahasan
!alun adalah salah satu sistem agro"oretri yang dintanami dengan
tanaman campuran antara tanaman tahunan dan tanaman semusim dimana
strukturnya menyerupai hutan, secara umum ditemui diluar pemukiman.
!alun dibedakan menjadi talun permanen dan talun tidak permanen
%talun- kebun&. *ada talun permanen, tidak ditemukan pergiliran tanaman
dan pohon-pohonnya rapat dengan kanopi menutup area sehingga cahaya
yang tembus sedikit dan hanya sedikit tanaman toleran yang ditanam.
'edangkan pada talun tidak permanen, ditemukan pergiliran tanaman dan
tanaman yang ditanam mempunyai jarak tanam yang telah diatur dengan
kanopi yang tidak menutup area sehingga cahaya yang tembus lebih
banyak daripada talun permanen. #enurut 'unarso %)//4&, talun kebun
campuran adalah suatu sistem pertanian hutan tradisional dimana
sebidang tanah ditanami dengan berbagai macam tanaman yang diatur
secara spasial dan urutan temporal. ungsi talun kebun adalah: a&
produksi subsistem karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, b& produksi
komersial komoditi seperti bambu, kayu, ketimun, ubi kayu, tembakau
dan baang merah, c& sumber genetik dan konservasi tanah dan d&
kebutuhan sosial seperti penyediaan kayu bakar bagi penduduk desa.
#enurut 'antika %)//7&, sistem kebun-talun biasanya terdiri dari
tiga tahap, yaitu kebun, kebun campuran, dan talun. $etiga tahap itu
berhubungan "ungsional dan membentuk suatu siklus. #asing-masing
tahap mempunyai "ungsi yang berbeda. !ahap kebun mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi dengan jenis tanaman yang didominasi oleh
tanaman setahun %annual crops& misalnya kacang tanah, kedelai, cabe,
jagung, dan ubi kayu. !ahap kebun campuran nilai ekonominya menurun,
sedangkan nilai bio"isiknya meningkat yakni konservasi tanah dan air.
2enis tanaman pada tahap kebun campuran terdiri dari tanaman setahun
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
16/25
16
dan tanaman tahunan % parennials&. !ahap talun mempunyai nilai ekonomi
dan bio"isik dengan jenis tanaman didominasi oleh tanaman tahunan
berkayu % parennials tress&. 'elain itu talun mempunyai biodiversitas
tumbuhan yang tinggi.
*erkebunan adalah lahan pertanian yang sangat luas dan hanya
terdapat satu jenis tanaman saja. *emeliharaan tanaman pada komoditas
perkebunan yang bersi"at tahunan, biasanya dikelompokkan ke dalam
tanaman belum menghasilkan
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
17/25
17
pengukuran intensitas cahaya dengan luCmeter di saah tersebut
diperoleh hasil pengukuran intensitas cahaya sebesar 6;;/ luC.
*engelolaan lahan subsistem persaahan harus maksimal karena
persaahan memerlukan pembajakan tanah, pengairan, dan
pemupukan. #enurut $urnia %)//7& e"isiensi air pada subsistem
persaahan harus maksimal, karena saah merupakan lahan basah.
*engelolalan tanah pada lahan ini sudah tergolong maksimum, karena
sudah menggunakan mesin traktor sehingga pengelolalaan tanah
berlangsung lebih cepat dan e"ekti". *ada subsistem persaahan ini,tanaman yang dibudidayakan adalah padi dengan varietas Denok
dengan jarak tanam )/ C )/ cm. 'aat pengamatan, tanaman padi
sedang pada "ase pertumbuhan. *ada lahan saah yang diamati tidak
terdapat cover crop maupun naungan dikarenakan naungan dapat
menghalangi sinar matahari yang seharusnya diterima tanaman, jika
tanaman ternaungi umumnya pertumbuhannya menjadi lebih lambat
dari pada tanaman yang tidak ternaungi. otasi tanaman dalam satu
tahun seluruhnya adalah padi, yang mana padi ditanam sebanyak 6
kali dalam setahun.
+ntuk pengairan sudah menggunakan sumur bor yang ada di
sekitar areal persaahanan dan meman"aatkan aliran sungai yang
dialirkan melalui parit. 'ubsistem saah ini merupakan saah dengan
siklus hara terbuka. +ntuk lahan seluas )// m) diperlukan pupuk
berupa pupuk urea, ponska, HA, dan !'*. *ada usia 0 >ari 'etelah!anam digunakan pupuk urea dan !'* dengan jumlah pupuk
sebanyak 0// kg untuk urea dan 0// kg untuk !'*. *ada 6/ >'!,
dilakukan pemupukan dengan dua pupuk lainnya juga dengan jumlah
masing-masing 0// kg.
'ubsistem saah ini hanya memiliki satu jenis tanaman sehingga
diversitasnya rendah. $arena diversitas yang rendah tersebut,
resiliensi atau ketahanan terhadap hamanya juga rendah. >ama yang
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
18/25
18
menyerang subsistem saah adalah penyakit sundep dan hama
ereng, untuk mengatasi permasalahan ini petani menggunakan
pestisida berupa "ungsida dan insektisida. *ada setiap pemberian
pestisida di berikan pestisida dengan dosis ) tutup botol per 1 tangki
atau sekitar 17 liter. 5ara pengaplikasiannya dengan dicampurkan
pestisida atau "ungisida dengan air lalu disemprotkan langsung pada
tanaman.
nput yang dimasukkana adalah p. 0.///.///,// jika dalam luasan
lahan 1 hektar maka modal yang digunakan sebesar p. 0.;8.)6/,//.
+ntuk output menghasilkan p. .///.///,// yang berasal dari
penjualan gabah atau padi, sementara jerami hanya digunakan untuk
kepentingan pribadi. *roduksi padi yang didapatkan sebesar 1,0
tona. $euntungan yang bisa didapatkan yaitu jika pemilik
saah menjual seluruh hasil padinya adalah p. 1.///.///,//a.
b. 'ubsistem *ekarangan
Lokasi subsistem pekarangan adalah di Desa !engkluk, $ecamatan
*olokarto, $abupaten 'ukoharjo, dengan lokasi ; 6; )0,7E L' dan
11/ 07 6;,0E B! pada ketinggian 177 mdpl dan kemiringan 0F atau
tergolong datar. $elembaban tanah adalah 'oist sedangkan
kelembaban udara sebesar 14F. ntensitas cahaya yang diukur dengan
luCmeter diperoleh hasil pengukuran pada pekarangan ini adalah
sebesar 117// luC. #enurut Lunda %)//4& cara bertani pada subsistem
ini adalah dengan meman"aatkan kebun atau pekarangan yang ada di
sekeliling rumah. !anah ini diolah minimum dengan pengcangkulan.
*enerapan pola tanam adalah campuran dengan macam vegetasinya
adalah kacang tanah, sao, pisang, kelapa, jambu, ketela pohon,
pepaya, melinjo, pisang, dan kemangi. 2arak tanam tidak beraturan
atau sembarang, hanya pada komoditas kacang tanah yang memiliki
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
19/25
19
jarak tanam yaitu 14C14 cm dan singkong yang memiliki jarak tanam
)0C)0 cm. !idak terdapat crop cover untuk subsistem ini, serta tidak
terdapat pula naungan untuk tanaman pada subsistem ini.
Aspek keharaan dalam subsitem ini dapat terlihat melalui siklus
haranya yaitu terbuka. *ada subsistem pekarangan ini menggunakan
pupuk kandang dan pupuk ponska yang diberikan pada tanaman sekali
dalam satu tahun, yaitu pada masa 10 >'!. Dosis penggunaan pupuk
ponska ini adalah )0 kg dan pupuk kandang sebanyak ) karung atau
sekitar 8/ kg dalam sekali pemupukan. #eskipun pengolahan tanahnya
minimum dan pemeliharaan serta pengairan hanya bergantung pada
hujan, tetapi karena siklus hara terbuka dan diversitas tinggi sehingga
stabilitas dan resiliensi tinggi.
nput pada areal pekarangan adalah bibit, pupuk ponska, dan urea.
?utputnya banyak macam dan man"aatnya seperti buah, sayur, serta
sumber karbohidrat. ?utput yang dihasilkan dari lahan tersebut
sebesar 1// kg
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
20/25
20
#enurut *ratii %)//&, tegal adalah suatu lahan yang kering %dry
"arming& yang pengairannya tidak teratur dan terkadang mengandalkan
air hujan sehingga tingkat kelembabannya rendah. *ada subsistem
yang diamati ini, lahan ditanami dengan jagung dengan jarak tanam ;/
C )/ cm dan 'ingkong. !idak terdapat cover crop pada subsistem ini.
otasi tanaman dilakukan dua kali yaitu saat musim kering para petani
akan menanam jagung, karena jagung merupakan tanaman yang tidak
membutuhkan banyak air, dan pada musim penghujan akan ditanami
dengan kacang tanah.
'iklus hara subsistem tegal merupakan siklus hara terbuka, dengan
menggunakan pupuk seperti ponska yang diberikan pada ; >'!,
sedangkan untuk pupuk kandang diberikan pada saat penanaman.
Dosis pemupukan sebesar ;/ kg untuk ponska dan ) kintal untuk
pupuk kandang. +ntuk pemeliharaan terhadap gangguan hama,
digunakan pestisida jenis *uradan. Dosis penggunaannya adalah 1
sdm. +ntuk pengaplikasian puradan dengan cara ditaburkan langsung
pada pucuk tanaman.
+ntuk lahan seluas 1/// m) ini, input yang diberikan pada lahan
dan tanaman yaitu berupa pupuk dan pestisida. Dari kombinasi benih,
pupuk di aal, pupuk di akhir, serta pengelolaan tanah dan tanaman
diperoleh output atau hasil produk berupa jagung sebesar /,) ton.
Apabila dirupiahkan petani mendapat keuntungan bersih sebesar p
;//.///,//.
d. 'ubsistem !alun
'ubsistem talun yang diamati untuk praktikum ini berlokasi di
Desa !engklik, $ecamatan *olokarto, $abupaten 'ukoharjo yang
memiliki posisi pada ; 6; );,E L' dan 11/ 07 78E B! dengan
kemiringan 0F yang tergolong lereng datar. $etinggian lokasi ini
berada pada 17 mdpl. $elembaban di lokasi ini memiliki kelembaban
udara sebesar 77F dan kelembaban tanah termasuk dalam )et atau
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
21/25
21
basah. 'uhu udara pada subsitem ini adalah 6//5. +ntuk intensitas
cahaya, pada lokasi ini sebesar 014/ luC.
#enurut 'oerjani %)//0&, tanaman yang biasa dibudidayakan
merupakan gabungan tanaman semusim dengan tanaman tahunan.
3amun pada subsistem talun ini tidak ada tanaman semusim. !anaman
yang dibudidayakan adalah tanaman yang cocok pada lahan kering,
seperti pohon jati, mahoni, dan sengon. Lahan yang digunakan untuk
menanam tanaman tersebut diolah dengan olah tanam minimum, yaitu
pada aal sebelum penanaman tanah dicangkul dan digemburkan padadaerah yang akan ditanami saja setelah itu tidak diolah lagi. 'ubsistem
ini memiliki banyak jenis tanaman atau diversitasnya tinggi, maka
stabilitas dan resiliensinya tinggi. esiliensi yang tingggi maksudnya
tidak mudah terserang penyakit atau hama.
*ada lahan subsistem talun ini, terdapat tutupan lahan berupa
rerumputan, sedangan untuk naungan tulun tidak memiliki naungan.
'elain itu tidak memerlukan masukan selain bibit. Dan menghasilkan
output atau hasil produk berupa kayu yang biasanya dijual atau
digunakan sebagai bahan bakar. 'iklus hara pada subsistem ini adalah
siklus hara tertutup, karena menggunakan pupuk hayati sehingga
termasuk pertanian organik yang berkelanjutan. !idak terdapat
penyiangan pada subsistem talun.
#asalah yang sedang dihadapi subsistem talun ini berupa
ketidaksuburan lahan. >al ini disebabkan kurangnya kesadaran pemilik
untuk meraat dan menyuburkan tanah dengan pemupukan. *adahal
dengan membersihkan lahan dapat menjadikan talun tersebut enak
dilihat, sedangkan dengan melakukan pemupukan dapat menyuburkan
tanah sehingga tanaman memberi hasil keluaran atau output yang
tinggi daripada sebelumnya. !alun tidak ada output yang dapat
dihitung dengan nyata karena tujuan pembuatan talun untuk
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
22/25
22
melindungi rumah. 2adi keuntungan dari subsistem talun tidak dapat
diperkirakan.
e. 'ubsistem *erkebunan
Areal perkebunan yang terletak di kebun karet *olokarto,
$abupaten 'ukoharjo berada pada posisi ;/ 6; 68,8E L' dan 11// 07
04E B!. $etinggian tempatnya 108 mdpl dengan kemiringan )F atau
tergolong datar. !anah pada daerah ini tergolong masam karena
memiliki p> sekitar 7,0. *ada pengukuran kelembaban, kelembaban
udara sebesar 7)F sedangkan kelembaban tanah adalah 'oist atau
sedang. 'uhu saat dilakukan praktikum adalah 61o 5. ntensitas cahaya
subsistem perkebunan tersebut adalah sebesar 0/// luC.
#enurut 'oerjani %)//;&, perkebunan adalah sektor pertanian
terbesar di ndonesia. 'alah satunya adalah perkebunan karet. $ebun
karet *olokarto tersebut membudidayakan tanaman karet dengan jarak
tanam yang teratur dan renggang yaitu 7 C 0 m. !erdapat cover crop
berupa rumput-rumputan, tidak terdapat tanaman naungan. *engolahan
tanah dilakukan sebelum penanaman bibit baru atau dapat digolongkan
tanah olah minimum. #enurut Barchia %)//8&, perkebunan memiliki
tingkat diversitas yang rendah. *ola tanamnya monokultur itulah yang
menyebabkan diversitasnya rendah sehingga mengakibatkan stabilitas
juga rendah. $arena rentan terhadap gangguan hama dan penyakit
maka perlu tambahan input berupa pestisida. 'iklus haranya terbuka
dengan menggunakan pupuk seperti urea, $5l, +rea, dan pupuk HA.
*ohon karet yang dapat disadap saat sudah berusia 0- tahun, pada saat
itu pohon karet sudah disebut sebagai tanaman menghasilkan. *upuk
yang diberikan dengan dosis sebesar )/ kg
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
23/25
23
dihasilkan dijual mentah atau setengah jadi. !anaman yang berumur
lebih dari 0 tahun sudah bisa diambil lateksnya. Dalam mengambil
lateks atau getah karet, perlu pengelupasan jaringan korteks pada
batang. +ntuk pengupasan ini diusahakan hati-hati, dengan ketebalan
1,0-) mm saja. $arena jika pengelupasan terlalu dalam, akan melukai
korteks dan luka tersebut tidak bisa sembuh. $euntungan yang
didapatkan pada subsistem perkebunan dengan luas lebih dari 0 ha ini
adalah sekitar p 61.0//.///,//. *ermasalahan jamur yang
mengganggu diatasi dengan memberikan "ungisida, yang diaplikasikan
dengan cara dioleskan pada sekitar daerah sadapan. *enyiangan
dilakukan hanya pada daerah sebatas piringan pohon karet.
E. Kesi%'ulan dan Sa$an
1. $esimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan *raktikum Agroekologi Acara 7
Analisis Beberapa !ipe *enggunaan Lahan untuk *roduksi *ertanian dapat
disimpulkan baha:
a. Ada 0 tipe penggunaan lahan untuk produksi pertanian, yaitu subsistem
persaahan, subsistem tegal, subsistem talun, subsistem pekarangan,dan subsistem perkebunan.
b. 'aah adalah sistem pertanian lahan basah yang menggunakan
perlakuan dengan mengairi lahan.
c. !alun atau petalunan artinya tegalan di tempat berbukit yang bisa
ditanami lebih dari satu tanaman.
d. !egalan adalah tanah atau lahan untuk bertani yang kondisinya tidak
membutuhkan banyak air, bahkan tanah cenderung kesat dan kering.
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
24/25
24
e. *ekarangan adalah sebidang tanah di sekitar rumah yang dikelola
rumah tangga dan ditanam tanaman yang diperlukan untuk menunjang
kebutuhan sehari-hari.
". *erkebunan adalah areal lahan yang ditanami tanaman produkti" sejenis
dalam jumlah banyak dan biasanya dikelola oleh suatu kelompok.
*erbedaan subsistem akan membutuhkan perlakuan yang berbeda karena
menyesuaikan dengan kondisi alam dan jenis tanaman yang cocok
ditanam.
). 'aran
Diharapkan para petani lebih mengenali jenis lahan serta jenistanaman yang terdapat pada lahannya sehingga dapat memberikan
in"ormasi yang lebih akurat. *raktikan juga sebaiknya diberi kesempatan
untuk mengukur unsur-unsur cuaca tiap-tiap subsistem agar bisa
mengetahui cara penggunaan alat untuk ke depannya apabila menjadi
5oass.
DA(TAR PUSTAKA
Andre. )//0. #acam !anaman dan *engolahan !egal. 2akarta : ramedia
Andreas. )//4. Lahan pertanian dan #acam tanaman. 2akarta : ramedia
Ateng. )//4 .Beberapa aktor Iang #empengaruhi *eman"aatan *ekarangan
+ntuk =arung >idup Di Desa irigondo $ecamatan *ituruh $abupaten
*urorejo. 'emarang : +niversitas Diponegoro
Barchia. )//8. Agroekosistem *erkebunan. #alang : +niversitas BraijayaBeukering. )/11. $eragaman dan Analisis *engkajian 'istem +saha !ani Berbasis
*adi di $abupaten Lamongan. 2urnal !eknologi dan n"ormasi. 6 %1& : 76-7;
Daris, G dan 3ur $hoiriyah A. )//;. *erspekti" Agribisnis $akao di 'ulaesi
!enggara %'tudi $asus $apupaten $loaka&
Daud, 3oodin =an. )/1). Assessment o" selected >evea brasiliensis %# )///
'eries& seeds "or rootstocks production. A"rican 2ournal o" Agricultural
esearch ;%)1& : 6)/8-6)1
9$' >arini #untasib dan ochmat >ermaan )//;. #engenal 9kosistem >utan
dan 9kosistem Agro. 2akarta: rasindo
-
8/16/2019 (Agroeko Acara 4)
25/25
25
9man )//8. !anaman *ekarangan *ilihan. Bandung : 'alamadani *ustaka
'emesta
9ndro. )//8. Bertanam 'ayuran ?rganik di *ekarangan. Denpasar : Agromedia
*ustaka
ahri. )//8. +saha !ani *erkebunan Bernuansa rian 2aya. 'emarang : +niversitas
Diponegoro
$urnia +ndang. )//7. *rospek pengairan pertanian tanaman semusim lahan
kering. Balai penelitian tanah: 2akarta.
Lunda )//4. Beberapa aktor Iang #empengaruhi *eman"aatan *ekarangan
+ntuk =arung >idup Di Desa irigondo $ecamatan *ituruh $abupaten
*urorejo. 'emarang: +niversitas Diponegoro
#uhajir )//4. Bertanam *adi 'aah !anpa ?lah !anah. 2akarta: $anisius
3otohadiprairo, !ejoyuono. )//. 'aah dalam !ata una Lahan. Iogyakarta
: lmu !anah +niversitas ajah #ada
*ratii, D.A et al. )//. Biologi '#A. 9rlangga. 2akarta
obinson A, 'utherland =2. )//;. *ost-ar changes in arable "arming and
biodiversity in reat Britain. 2ournal o" Applied 9cology 68: 10;-1;
'antika, D =. )//7. 'tudi *emilihan 2enis !anaman pada $ebun-!alun di Desa
'irnagalah dan Desa #uaracikadu, $ecamatan 'indangbarang, $abupaten
5ianjur. $arya lmiah. Departemen #anajemen >utan akultas $ehutanan
*B.
'iti A(i(ah 'usilaati, 'umardi, dan #uhammad Amin 'unarhadi. )//8.
eogra"i ): Lingkungan isik dan 'osial. 2akarta: *usat *erbukuan
Departemen *endidikan 3asional
'oerjani )//0. 'umber Daya Lahan *ertanian. 2urnal Agrosains 1%1& : -;
'oerjani. )//;. Lingkungan >idup. 2akarta : +niversitas ndonesia *ress
'uharjito, Didik. )//;. *emilihan 2enis !anaman $ebun-!alun: 'uatu $ajian
*engambilan $eputusan oleh *etani. 2urnal #anajemen >utan !ropika 4 %)&
: 7;-0
'ukojo, B #. )//. *emetaan 9kosistem di =ilayah unung Bromo dengan
!eknologi *enginderaan 2auh. 2urnal !eknologi #akara ; %)&
'unarso, Iogi. )//4. Analisis !ingkat 9rosi !anah Di $ecamatan 2enar
$abupaten 'ragen. 'kripsi '-1 *rogram 'tudi eogra"i
'uparman )//;. Bercocok !anam +bi 2alar. 2akarta: A(ka *ress
'upriyono )//. *enyebaran !anah. 2akarta: #ediyatama 'arana *erkasa
'upriyono. )//0. Agroekosistem 'aah dan !egal. 2urnal *engantar lmu
*ertanian 0 %6& : 74-01
=iradi, unaan )//8. #etodologi 'tudi Agraria. Bogor: 'ajogyo nstitute